Anda di halaman 1dari 4

Kalor

Pengertian suhu, energi dalam, dan kalor. Dalam setiap materi, molekul-molekul
bergerak secara tetap. Secara mudah ​suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata seluruh
molekul. Suatu benda yang suhunya lebih tinggi memiliki molekul-molekul dengan energi
kinetik yang lebih tinggi.
Energi dalam menyatakan total energi, yaitu jumlah energi kinetik dan energi
potensial, yang dimiliki oleh seluruh molekul-molekul yang terdapat dalam benda.
Kalor adalah suatu istilah yang sering dicampuradukkan dengan suhu dan energi
dalam, tetapi kenyataannya berbeda. Kalor adalah energi dalam yang dipindahkan dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah ketika kedua benda mengalami kontak (penyentuhan
maupun pencampuran).
Walaupun kalor dan suhu adalah besaran yang berbeda, keduanya berhubungan.
Biasanya ketika kita memberi kalor pada suatu benda, suhunya naik. ​Satu kalori didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang ketika diberikan pada 1 gram air yang akan menaikkan suhu air
tersebut 1​o​C.
Satuan kalor menurut SI adalah ​joule​ disimbolkan dengan J, dimana:
1 kalori = 4,184 J atau mendekati 4,2 J.

Teori kalorik dan teori kinetik​. ​Teori kalorik yang diperkenalkan oleh ​Lavoisier
menyatakan kalor adalah sejenis zat alir (disebut kalorik) yang terkandung dalam setiap
benda dan tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Teori kalorik juga manyatakan bahwa benda
yang suhunya tinggi mengandung lebih banyak kalorik daripada benda yang suhunya rendah.
Ketika kedua benda disentuhkan, benda kaya kalorik kehilangan sebagian kaloriknya yang
diberikan kepada benda miskin kalorik sampai benda mencapai suhu yang sama (tercapai
keseimbangan termal). Sayangnya, teori ini tidak dapat menjelaskan fenomena mengapa
kedua telapak tangan yang pada mulanya memiliki suhu yang sama dapat terasa hangat ketika
digesek-gesekkan. Darimanakah datangnya kalorik? Lavoisier tidak dapat menjelaskannya.

Fenomena ini dapat dijelaskan setelah akhirnya disadari bahwa ‘kalor adalah suatu
bentuk energi’. Kalor pada fenomena tersebut dihasilkan dari sebuah usaha (dalam hal ini
sama dengan energi mekanik) yaitu gesekan antara kedua telapak tangan.
Teori kinetik lahir setelah orang mengetahui bahwa kalor adalah suatu bentuk energi.
Teori ini menyatakan bahwa setiap zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu
bergerak. Dalam benda panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat sehingga memiliki energi
yang lebih besar dibandingkan dengan partike-partikel dalam benda yang lebih dingin. Ketika
kedua benda disentuhkan, partikel-partikel dalam benda panas menabrak partikel-partikel
dalam benda dingin sehingga terjadi perpindahan energi dari benda panas ke benda dingin.
Begitu parikel-partikel dalam benda dingin menjadi lebih energetic, partikel-partikel dalam
benda dingin juga memindahkan energinya ke benda panas. Pertukaran energi ​dari benda
panas ke benda dingin dan ​dari benda dingin ke benda panas akan mencapai kelajuan yang
sama dan suhu yang sama (tercapai keseimbangan termal).
Kalor jenis​. Ketika 1 kilokalori (4186 J) kalor diberikan kepada 1 kg air, suhu air
akan naik 1 K (atau 1​o​C). Tetapi untuk menaikkan suhu 1 kg gliserin 1 derajat hanya
diperlukan kalor kira-kira 2510 J. Dan untuk menaikkan suhu 1 kg aluminium satu derajat
hanya diperlukan 900 J. ​Kalor jenis ​didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 Kelvin (atau 1​o​C). Kalor jenis diberi lambang ​c.​ Jadi
c​air​ = 4184 J/kgK, ​c​gliserin​ = 2150 J/kgK, dan ​c​aluminium​ = 900 J/kgK..
Kapasitas kalor​. Kapasitas kalor (diberi lambang ​C​) didefinisikan sebagai kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh benda sebesar 1 derajat. Kapasitas kalor
dinyatakan dalam J K​-1 atau J (​o​C)​-1​. Untuk benda bermassa ​m ​, hubungan antara kapasitas
kalor ​C​ dan kalor jenis ​c​ adalah:

Perubahan wujud Kalor


Kalor laten. Umumnya, ketika kalor diberikan pada suatu zat, maka zat
itu mengalami kenaikan suhu. Akan tetapi, jika kalor yang diterima oleh suatu
zat digunakan untuk mengubah wujud, misalnya dari es (wujud padat) menjadi
air (wujud cair), maka suhu zat adalah tetap selama proses perubahan wujud.
Kalor yang digunakan oleh zat untuk mengubah wujud disebut ​kalor laten​.
Laten artinya tersembunyi, maksudnya untuk melukiskan bahwa kalor yang
diterima oleh zat untuk mengubah wujud tidak terlihat sebagai kenaikan suhu.

Kalor laten (diberi simbol L) didefinisikan sebagai banyak energi kalor


Q​ yang diterima atau dilepas setiap satuan massa oleh zat untuk berubah wujud.
Secara matematis ditulis:

Berdasarkan diagram perubahan wujud pada Gambar 2, ada beberapa


macam kalor laten, yaitu kalor laten lebur atau kalor lebur (diberi simbol ​L​f,​ ​f
diambil dari kata ​freezing​), kalor laten beku atau kalor beku, kalor laten uap
atau kalor uap (diberi simbol ​Lv​ , ​v diambil dari kata ​vaporizing​), dan kalor laten
embun atau kalor embun. Untuk suatu zat pada tekanan yang sama, belaku:
Kalor lebur = Kalor beku
Kalor uap = Kalor embun

Faktor yang mempengaruhi perubahan wujud​ antara lain: tekanan dan


ketidakmurnian. Pengaruh tersebut adalah sebagai berikut: “Kenaikan tekanan
dapat menurunkan titik lebur dan kenaikan tekanan pada permukaan air akan
menaikkan titik didihnya. Sedangkan ketidakmurnian zat juga dapat
menurunkan titik lebur dan titik didihnya.

Asas Black
Pengertian Asas Black
Asas Black​ menyatakan bahwa dalam sistem tertutup terisolasi, kalor
yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi = kalor yang diserap oleh
benda bersuhu rendah.
Rumus asas Black
Q​lepas​ = Q​serap
Keterangan : Q​lepas​ = kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi,
Q​serap​ = kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah.

Anda mungkin juga menyukai