Anda di halaman 1dari 15

COVER MAKALAH

“10 TOKOH PEJUANG”

LOGO SEKOLAH
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Manfaat Penulisan.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

D. Rumusan Masalah.........................................................................................2

E. Batasan Makalah...........................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Sejarah Pahlawan pejuang dari sulawesi tenggara yang berjuang melawan


penjajah................................................................................................................3

B. 10 Tokoh Pejuang dari Sulawesi Tenggara yang berjuang melawan penjajah


4

BAB III...................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sulawesi Tenggara mengalami masa penjajahan oleh Belanda pada
abad ke-17 hingga awal abad ke-20. Belanda menguasai wilayah ini
melalui perjanjian dengan kerajaan-kerajaan setempat dan mengambil alih
kendali atas perdagangan rempah-rempah di wilayah ini. Selama masa
penjajahan, Belanda melakukan eksploitasi sumber daya alam dan tenaga
kerja, serta menindas dan memiskinkan rakyat Sulawesi Tenggara. Hal ini
memicu perlawanan dari para tokoh pahlawan dan masyarakat setempat
yang ingin memperjuangkan hak-hak mereka dan merdeka dari
penjajahan. Perjuangan mereka dilandasi oleh semangat nasionalisme dan
keinginan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat serta keadilan sosial.
Selain itu, kondisi sosial, politik, dan ekonomi pada masa itu juga memicu
perlawanan terhadap penjajah. Perjuangan para tokoh pahlawan Sulawesi
Tenggara menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia
melawan penjajah dan memberikan dampak yang signifikan bagi
masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini.

B. Manfaat Penulisan
- Manfaat untuk Pemerintah:
Bisa dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
budaya lokal di Indonesia.
- Bagi Pengajar:
Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta
didiknya dapat berprestasi.
- Bagi Murid:
Bisa dijadikan sebagai bahan belajar untuk meningkatkan
pengetahuan.

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah pahlawan pejuang dari sulawesi tenggara
yang berjuang melawan penjajah.
2. Untuk mengetahui 10 tokoh pejuang dari sulawesi tenggara yang
berjuang melawan penjajah.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pahlawan pejuang dari sulawesi tenggara yang
berjuang melawan penjajah ?
2. Siapakah 10 tokoh pejuang dari sulawesi tenggara yang berjuang
melawan penjajah?

E. Batasan Makalah
1. Memahami sejarah pahlawan pejuang dari sulawesi tenggara yang
berjuang melawan penjajah.
2. Memahami 10 tokoh pejuang dari sulawesi tenggara yang berjuang
melawan penjajah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pahlawan pejuang dari sulawesi tenggara yang berjuang melawan


penjajah
Sulawesi Tenggara, sebagai salah satu wilayah yang berada di kepulauan
Indonesia, juga memiliki sejarah perjuangan melawan penjajahan yang patut
dihormati. Salah satu pahlawan pejuang yang sangat terkenal adalah Sultan
Hasanuddin dari Kesultanan Gowa. Pada abad ke-17, Sultan Hasanuddin
memimpin perlawanan yang gigih terhadap penjajah Belanda dalam apa yang
dikenal sebagai Perang Makassar (1666-1669). Konflik ini menjadi salah satu
yang terbesar di wilayah tersebut. Meskipun akhirnya Kesultanan Gowa jatuh ke
tangan Belanda, perjuangan Sultan Hasanuddin menunjukkan semangat
perlawanan yang kuat terhadap penjajahan.
Salah satu tokoh pahlawan pejuang yang mengemuka dari Sulawesi
Tenggara adalah La Ode Ipa. Ia dikenal sebagai pemimpin perlawanan terhadap
penjajahan Belanda di awal abad ke-20, terutama selama Perang Konawe (1905-
1907) dan Perang Muna (1907-1908). La Ode Ipa adalah sosok yang luar biasa
yang memimpin masyarakat Konawe dan Muna dalam menghadapi penjajahan
yang berat.
Perang Konawe adalah salah satu konflik penting dalam perjuangan
melawan penjajahan di Sulawesi Tenggara. La Ode Ipa dan pasukannya
mempertahankan wilayah mereka dengan gigih dan melakukan serangan balasan
terhadap pasukan Belanda. Perjuangan mereka melibatkan pertempuran sengit
dan strategi perang gerilya yang efektif.
Pada Perang Muna, La Ode Ipa kembali memainkan peran sentral dalam
upaya melawan penjajah. Ia adalah pahlawan yang berani dan berkomitmen
untuk mempertahankan kemerdekaan tanah airnya. Meskipun perjuangan tersebut
akhirnya kalah dalam hal kekuatan militer, semangat dan keberanian La Ode Ipa
telah mewarisi semangat perlawanan dan persatuan bagi generasi muda di
Sulawesi Tenggara.

3
Kisah La Ode Ipa adalah cerminan dari semangat perjuangan dan
patriotisme dalam menghadapi penjajahan. Ia adalah salah satu pahlawan yang
terkenal di Sulawesi Tenggara dan tetap dihormati sebagai lambang perlawanan
terhadap penjajahan Belanda, sementara ceritanya mengilhami orang untuk
menjaga identitas budaya dan semangat persatuan dalam menghadapi tantangan
zaman.

B. 10 Tokoh Pejuang dari Sulawesi Tenggara yang berjuang melawan


penjajah
1. Konggoasa
Sebab berjuang yaitu karena beliau prihatin terhadap keadaan
sosial ekonomi rakyat Kolaka yang sangat buruk akibat penjajahan
Belanda yang ingin kembali menguasai Kolaka pada tahun 1945 yang
turut serta membonceng tentara Australia yang bertujuan untuk
melucuti bala tentara Jepang. Selain itu beliau dan rekan-rekannya juga
merasa bahwa tindakan pihak Australia dan Belanda tersebut telah
menginjak-injak kehormatan dan kedaulatan bangsa Indonesia yang
telah merdeka.Tujuan berjuang yaitu agar segala bentuk Imperialisme
dan Kolonialisme tidak bercokol kembali di bumi pertiwi.
Akhir perjuangan yaitu, setelah sekian lama melakukan perjuangan
membela dan mempertahankan daerah Kolaka dengan berbagai cara
serta dengan mengorbankan jiwa dan raganya akhirnya Beliau dapat
tertangkap oleh pasukan Belanda hal ini terjadi karena kekuatan dan
kemampuan anggota pasukannya kian hari kian berkurang sementara
itu pasukan Belanda selalu mendapat bantuan baik jumlah anggota
pasukannya maupun persenjataannya. Beliau tertangkap di markas
persembunyiannya di pegunungan Sabilambo lama dan kemudian
beliau dibawa ke Makassar bersama Latuma nanti pada tahun 1950
setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dari Belanda barulah
mereka dibebaskan.
2. Hendrik Batulupa

4
Sebab berjuang yaitu karena beliau ingin kemerdekaan yang telah
diproklamasikan oileh pemerintah tidak sia-sia selain itu beliau juga
menentang rencana Belanda yang ingin kembali menjajah tanah air Ri.
Tujuan berjuang yaitu untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah
ada.
Akhir perjuangan yaitu dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan kemerdekaan beliau juga pernah tertangkap dan dibawa
ke kantor polisi Militer Kolaka kemudian di jebloskan ke penjara yang
ada di Kolaka. Seama di penjara ia mendapat siksaan yang di luar batas
prikemanusiaan oleh Bataliyon 151 KNIL Belanda kemudian pada
tanggal 31 Desember 1946 ia dibebaskan.
Setelah dibebaskan ia kembali melakukan perjuangan dengan cara
menagkap orang-orang yang dicurigai sebagai mata-mata KNIL
Belanda. Arena itu pada tanggal 8 Januari-31 Desember beliau dan
kawan-kawan dipindahkan di Kendari atas perintah Letnan aben
sebagai Komandan Bataliyon 151. Disinilah beliau berhasil menjadi
penghubung Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS). Di bawah
pimpiunan Joseph, Konggoasa, dan Balebauw hingga taggal 31
Desember 1949.
3. La Ode Ipa
Sebab berjuang yaitu karena beliau sangat prihatin melihat
kenyataan yang dialami rakyat Muna selama masa penjajahan Belanda
dan masa pedudukan Jepang yang sangat menyengsarakan rakyat.
Ditambah lagi keinginan bangsa Belanda yang ingin kembali menjajah
indonesia dengan cara bekerja sama dengan pihak Australia.Tujuan
yaitu untuk mempertahankan kemerdekaan RI di daerah Muna
Akhir perjuangan yaitu karena sikapnya yang secara terang-
terangan menolak kedatangan tentara Nica Belanda serta menolak
untuk diajak kompromi maka beliau akhirnya tewrpaksa dibawa oleh
Belanda ke kapal perang Karl Dorman, di dalam kapal tersebut beliau
di paksa menyerahkan kekuasaannya sebagai kepala pemerintahan

5
Negeri Muna kepada pemerintah Nica.
4. La Ode Muhammad Saman Ramli
Sebab berjuang, beliau dan arek-arek Suroboyo yang dipimpin
Bung Tomo tidak suka terhadap kehadiran tentara Inggris yang
dipimpin oleh Mallaby yang bermaksud ingin menduduki kota
Surabaya. Tujuan untuk mengusir tentara Inggris dari tanah ari
Indonesia.
Akhir perjuangan yaitu mereka berhasil menurunkan bendera
Belanda di hotel Yamato Surabaya pada tanggal 10 November 1945.
Atas jasanya, Ramli diberi penghargaan satya lencana bintang maha
putra, suatu penghargaan tertinggi di republik ini, oleh presiden
Soekarno. Kemudian pada saat memasuki masa tenang, ia kemudian
bergabung dalam kesatuan Angkatan Laut di Surabaya dengan pangkat
terakhir Letnan Laut. Pada tahun 1963 ia diangkat menjadi Komandan
Angkatan Laut di Bau-Bau Buton. Pada tahun 1967 ia membentuk pos
Angkatan Laut di Wanci hingga memasuki masa pensiun. Masa purna
baktinya dihabiskannya dengan penh bahagia di kota Surabaya
bersama isterinya ingga akhir hayatya.
5. La Hasuba
Sebab berjuang yaitu karena beliau tidak tahan melihat
penderitaan rakyat pribumi yang disebabkan oleh pemerintahan orang
asing yang selalu sewenang-wenang dan kejam kpada mereka. Selain
itu penyebab lainnya adalah sikap penguasa Buton yang selalu ingin
bekerja sama dengan pihak Belanda.Tujuan yaitu untuk
mempertahankan dan membela kemerdekaan bangsa dan negara serta
hak-hak masyarakat pribumi.
Akhir perjuangan yaitu beliau berhasil membela kaumnya di
kepulauan Wakatobi meskipun sebelumnya dalam upaya membantu
rekan-rekannya sesama pejuang dalam memasok senjata untuk mereka
gagal dilakukannya yang mengakibatkan beliau harus ditangkap dan
diasingkan sebanyak dua kali. Beliau wafat pada tahun 1970 dalam

6
usia 51 tahun karena sakit yang dideritanya.
6. La Ode Muhammad Idrus Efendy
La Ode Muhammad Idrus Efendy berjuang karena beliau dan
kawan-kawan menentang tindakan sewenag-wenang yang dilakukan
oleh tentara Nica dengan mengadaan gerakan-gerakan
infiltrasi/penyusupan dan demonstrasi.
Tujuan beliau berjuang yaitu untuk mempertahankan
kemerdekaan yang telah diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung
Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Selain itu beliau dan kawan-
kawan juga bertujuan untuk menghilangkan Kolonialisme,
Imperialisme, Feodalisme, baik dari luar maupun dari dalam negeri
sendiri serta bertujun mengganggu kedudukan Belanda di tanah air.
Hasil dan akhir perjuangan La Ode Muhammad Idrus Efendy
yaitu beliau dan kawan-kawan dalam pertempurannya berhasil
membuat panik tentara Nica dan KNIL, mereka juga berhasil
mengambil beberapa pucuk senjata api milik mereka. Namun dalam
pertempuran tersebut La Salepa salah seorang anggota Bataliyon Sadar
gugur serta beberapa orang luka berat ditambah lagi sekitar 50 orang
menjadi tawanan Nica.
7. Andi Kasim Dan Para Pejuang Yang Tergabung Dalam Pri-Pkr Kolaka
Sebab berjuang yaitu karena pada saat itu tentara Nica berniat
memasuki daerah Koalaka Tujuan yaitu untuk mencegah kedatangan
tentara Nica memasuki wilayah Kolaka serta untuk membela
kemerdekaan Ri di Kolaka. Sedangkan tujuan yang paling utama
adalah untuk mempertahankan cita-cita proklamasi kemerdekaan yang
telah dicetuskan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Akhir perjuangan yaitu beliau dan kawan-kawan berhasil
memporak-porandakan dan mempermalukan pasukan Nica dalam
suatu perjalanan pulang dari Pomalaa menuju kendari. Namun di pihak
PKR satu orang gugur sebagai syuhada dan satu orang luka.peristiwa
inipun berakhir dengan perjanjian di Kolaka yang cukup alot dan

7
menegangkan antara deleasi pemerinahan Kolaka dipimpin Andi
Kasim dengan Penguasa militer Australia di Makassar pada bulan
Desember 1954.
8. Silondae Bersaudara
Sebab berjuang yaitu karena mereka tidak suka serta menolak
keinginan belanda untuk kembali berkuasa di bumu pertiwi.Tujuan
yaitu untuk melawan keinginan Belanda yang ingin berkuasa kembali
di Sulawesi Tenggara, khususya di Andoolo, serta untuk menyatakan
wilayah Andoolo dan sekitarnya sebagai bagian dari Republik
Indonesia.
Akhir perjuangan yaitu setelah diserang oleh tentara Nica yang
membakar rumah-rumah pimpinan PKR, serta menyebabkan gugurnya
seorang anggota PKR, Sersan Saiman sedangakan Silondae bersaudara
(kecuali Muhammad Ali Silondae) dan kawan-kawan berhasil
tertawan. Mereka disiksa dengan kejam dan keji di luar batas
prikemanusiaan. Namun pada tanggal 28 Februari 1946, Muhammad
Ali Silondae terkepung di Ladongi Raterate yang akhirnya juga
ditahan dan dipenjara di Kendari. Anggota PKr seperti Abdullah
Silondae, Jakub Silondae, dan Hanabi setelah ditahan di Kendari
mereka kemudian di singkirkan ke Makassar di sinilah mereka
meneruskan perjuangannya melawan Belanda, ada yang bergabung
dengan pejuang-pejuang di Pulobangkeng dan ada pula yang
meneruskan perjalanan ke pulau Jawa. Sementara Muhammad Ali
Silondae setelah keluar dari tahanan pada bulan Juli 1946 bersama
anggotanya langsung bergabung dengan regu Konggoasa.
9. Mahaseng S. Hasan
Sebab berjuang yaitu karena beliau menentang segala bentuk
Imperialisme dan Kolonialisme Belanda juga Jepang.Tujuan yaitu
untuk membela bangsa dan negara serta kemerdekaanya dari angan
bangsa asing.
Akhir perjuanganyaitu karena kegigihannya dalam

8
mempertahankan kemerdekaan beliau terpaksa harus rela menyaksikan
rumah beserta isinya dibakar habis oleh Belanda, dia sendiri harus
merelakan dirinya ditangkap olekh Belanda pada tanggal 3 Maret 1946
dalam tahanan beliau dipukul dan disiksa dengan keras yang
menyebabkan cacat dan kesehatannya amat terganggu yang kemudian
membawa ajalnya.
Namun dalam pross perjuangan beliau berhasil menempel
lambang Merah Putih pada peralatan perang Jepang di pelabuhan
Kedari, Raha dan bau-Bau secara sembunyi-sembunyi, bukan hanya
itu beliau juga berhasil memanjat tiang bendera Belanda dan segera
merobek warna birunya dan tinggallah warna Merah Putih berkibar.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 September 1945.
10. Supu Yusuf
Supu Yusud berjuang karena timbul kesadaran dirinya untuk
membela kemerdekaan bangsa dan negaranya. Dimana beliau telah
melihat langsung garis kebijaksanaan Imperialisme Belanda yang
nyata-nyata menginjak-injak hak asasi bangsa Indonesia.
Tujuan beliau berjuang yaitu untuk mempertahankan
kemerdekaan negara Republik Indonesia dari rongrongan kekuatan
asing di daerah Sulawesi Tenggara sampai tercapainya kedaulatan.
Hasil dan akhir perjuangan beliau selama ini yaitu, setelah
sekian lama menyusun strategi untuk mempertahankan kemerdekaan
akhirnya beliau berhasil ditangkap karena dianggap telah menentang
pemerintahan Australia dan Belanda, hal ini karena pada saat upacara
di pelabuhan Kendari beliau mengikutinya dengan menggunakan
lencana merah putih pada pecinya dan kelakuannya ini dianggap
penghinaan oleh pihak sekutu dan harus dipertanggung jawabkannya.
Dengan keadaan yang sudah tidak terkendali lagi di mana wadah
perjuangan merah putih yang dipimpin oleh Makmun Dg. Mattiro serta
Raja Tekaka menerima kehadiran tentara Australia dan Nica maka
beliau akhirnya meninggalkan Kendari. Mereka melakukan hal

9
tersebut karena mereka juga mendapat ancaman yang mengatakan
bahwa “ mau merah putih atau pegawai”, hal inilah yang membuat
mereka lebih mengutamakan nasib dan kepentingan diri pribadinya,
dan meninggalkan perjuangan. Namun walaupun demikian pemuda
Kendari tanpa pimpinan tegas tetap menyokong Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan caranya sendiri-sendiri.
Kepulangan Supu Yusuf ke Kolaka pada awal Desember 1945 maka
tentara Nica secara resmi telah menguasai Wilayah Kendari pada bulan
Januari 1946 hal ini disertai dengan tertangkapnya Mahaseng S. Hasan
pada tanggal 3 Maret 1946, maka perjuangan di kota Kendari lumpuh
total. Para pemuda dan anggota masyarakat yang Republikein
diintimidasi, difitnah sehingga keragu-raguan dan rasa tidak aman
meliputi mereka sehingga terpakasa bersikap hati-hati dengan berdiam
diri, kecuali daerah Andolo masih tetap mengadakan perjuangan untuk
menentang Nica.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perjuangan 10 tokoh pahlawan Sulawesi Tenggara dalam melawan
penjajah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan bangsa
Indonesia saat ini. Perjuangan mereka dilandasi oleh semangat
nasionalisme dan keinginan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat serta
keadilan sosial. Para pahlawan ini berjuang melawan penjajah dengan
berbagai cara, seperti melakukan perlawanan bersenjata, mengorganisir
gerakan rakyat, dan menyebarkan semangat nasionalisme. Dampak dari
perjuangan mereka antara lain meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya mempelajari sejarah dan menghargai perjuangan para
pahlawan, meningkatkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air di
kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara dan Indonesia pada umumnya,
mendorong generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam
memperjuangkan hak-hak rakyat dan keadilan sosial, serta meningkatkan
pengembangan teknologi dan media edukasi yang dapat digunakan untuk
memperkenalkan tokoh-tokoh pahlawan kepada masyarakat. Selain itu,
perjuangan para tokoh pahlawan Sulawesi Tenggara juga mempengaruhi
kehidupan masyarakat Sulawesi Tenggara saat ini dengan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya pelestarian adat dan budaya lokal sebagai
bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia.

11
B. Saran
1. Perlu dilakukan upaya untuk memperkenalkan tokoh-tokoh pahlawan
Sulawesi Tenggara kepada masyarakat secara lebih luas, seperti
melalui media edukasi yang interaktif dan mudah dipahami, seperti
game dan aplikasi berbasis android.
2. Perlu dilakukan upaya untuk memperkuat pemahaman masyarakat
akan pentingnya pelestarian adat dan budaya lokal sebagai bagian dari
kekayaan budaya bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://lapatuju.blogspot.com/2013/09/profil-pejuang-sulawesi-tenggara-pasca.html
http://caritauindonesia.blogspot.com/2017/10/sulawesi-tenggara-urutan-uraian-
materi_25.html
https://sultra.tribunnews.com/2022/09/27/jokowi-presiden-pertama-indonesia-
bergelar-la-ode-muhammad-dari-kesultanan-buton-sulawesi-tenggara
https://www.gramedia.com/literasi/daftar-pahlawan-dari-sulawesi/
https://makassar.kompas.com/read/2023/08/12/211239478/7-daftar-pahlawan-
nasional-asal-sulawesi-ada-sultan-hasanuddin
https://sultra.tribunnews.com/2021/08/10/profil-sultan-himayatuddin-muhammad-
saidi-sosok-pahlawan-nasional-dari-sulawesi-tenggara
https://regional.kompas.com/read/2022/09/27/072912078/ini-arti-gelar-adat-la-
ode-muhamad-joko-widodo-lakina-bawaangi-nusantara

12

Anda mungkin juga menyukai