KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA:
SEPTIAN (1507115183)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan
dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita mengenai dasar negara indonesia
yaitu pancasila.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila,
adapun tema makalah ini adalah Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan. Dalam
membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami berusaha
mencari sumber data dari berbagai sumber informasi,terutama dari media internet dan beberapa
sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu
pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami,dan semoga bagi para pengguna
makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum abad ke-20
2. Memaknai arti penting dari Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda bagi
Indonesia
3. Mengetahui perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Jepang
4. Mengetahui proses Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum abad
ke-20
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia.
Banyak yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara. Perjuangan bangsa
Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan diseluruh wilayah, terutama di daerah yang
menjadi pusat kekuasaan penjajah. Berbagai perlawanan rakyat Indonesia yang terjadi pada
sebelum abad ke-20 seperti perlawanan Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Agung serta
perlawanan-perlawanan rakyat lainnya masih dalam batas-batas wilayah yang sempit dan
parsial. Akibatnya perlawanan-perlawanan tersebut dapat diredam oleh kekuatan penjajah yang
sudah menguasai secara nasional di Indonesia.
Bangsa Indonesia sadar bahwa penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak mungkin dapat
dikalahkan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi, oleh karena itu strategi
perjuangan baru lebih diorganisasi dengan baik agar setelah abad ke-20 menggunakan strategi
yang baru dan bisa mengalahkan penjajah.
Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta
untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha
mengejar ketertinggalan bangsa. Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa
temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-
kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M.
Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan
R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan
masak-masak, mereka sepakat memilih Boedi Oetomo menjadi nama perkumpulan yang baru
saja mereka resmikan berdirinya. Boedi artinya perangai atau tabiat sedangkan Oetomo
berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan
yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat,
kemahirannya.
Kelahiran Boedi Oetomo telah menjadi tonggak yang menumbuhkan semangat
perjuangan, sekaligus menjadi inspirasi bagi berdirinya berbagai organisasi di seluruh pelosok
tanah air, baik yang bersifat kedaerahan, politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan,
maupun kepemu-daan. Pada gelombang berikutnya, muncul sejumlah organisasi seperti Sarekat
islam, dan berbagai organisasi lainnya. Hal ini mewarnai awal kebangkitan nasional, dan
mencapai puncaknya pada tahun 1928, dengan bersatunya berbagai kelompok organisasi
khususnya organisasi kepemudaanuntuk mewujudkan suatu gerakan kebangsaan yang sejati.
2.3 Sumpah Pemuda
2.3.1 Sejarah Sumpah Pemuda
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan
dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan
Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga
tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang
beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai
wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen
Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti
Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar
Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh
Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi
dalam tiga kali rapat.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr.
Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah
tersebut awalnya dibacakan oleh soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Isi dari Sumpah pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:
PERTAMA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,
Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah
Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Bangsa Indonesia).
KETIGA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa
Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu
kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu
Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin
Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu
itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.
2.3.2 Arti Sumpah Pemuda
Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda
dengan jiwa aslinya adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai akibat interpretasi yang
salah tentang otonomi daerah sudah mengkhianati jiwa Sumpah Pemuda. Demikian juga
pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan Islam reaksioner, seperti yang
dipertontonkan oleh organisasi/gerakan semacam Front Pembela Islam, Ahlussunah
Waljemaah, Majelis Mujahidin Indonesia, KISDI dan lain-lain sebagainya.
Perlulah kiranya selalu kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang dilahirkan
sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta
adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari
berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan
kolonialisme Belanda. Mereka ini adalah wakil-wakil angkatan muda yang tergabung dalam
Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong
Ambon, Minahasa Bond, Madura Bond, Pemuda Betawi dan lain-lain. Atas prakarsa
Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) inilah kongres pemuda itu telah melahirkan
Sumpah yang berbunyi : Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang
satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu: bangsa
Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia .
Sumpah Pemuda adalah semacam kontrak-politik berbagai suku bangsa Indonesia, yang
diwujudkan secara kongkrit oleh wakil-wakil angkatan muda mereka. Sumpah Pemuda adalah
fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan negara
Republik Indonesia.
2.5 Proklamasi
Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam
sejarah Indonesia. Pada 17 Agustus 1945 rakyat Indonesia berhasil meraih kemerdekaan setelah
dijajah oleh Belanda dan juga Jepang. Setelah teks Proklamasi dibaca oleh Soekarno dan
Mohammad Hatta, Indonesia telah resmi merdeka. Peristiwa penting sesaat sebelum Proklamasi
pun tentunya harus kita ketahui agar kita bisa mengerti seperti apa semangat para pahlawan saat
memperjuangkan kemerdekaan. Berikut 4 peristiwa penting sebelum Proklamasi yang harus
kita ketahui.
2.5.1 Jepang Menyerah Kepada Sekutu dan Dibentuknya BPUPKI dan PPKI
Kekalahan Jepang kepada Sekutu di Perang Dunia Kedua ditandai setelah dijatuhkannya
bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Berita
kekalahan Jepang pun disambut baik oleh para rakyat Indonesia untuk segera
memproklamasikan diri dan segera bebas. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai didirikan sebagai persiapan kemerdekaan
Indonesia dengan dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat. Setelah itu BPUPKI berganti nama
menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dan
dipimpin oleh Soekarno dan Hatta.
Pada 12 Agustus 1945 perwakilan Jepang, Marsekal Terauchi, bertemu dengan pimpinan
PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat di Dalat, Vietnam. Marsekal Terauchi memberitahukan
bahwa Jepang akan memberikan Indonesia kemerdekaan. Namun, Sutan Syahrir medesak
Soekarno dan Hatta agar Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan karena berpikir
hadiah kemerdekaan tersebut hanyalah tipu muslihat Jepang saja.
Teks Proklamasi yang telah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangi oleh Soekarno dan
Hatta (dok. Wikipedia)
Proklamasi
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnja.
Soekarno - Hatta
Soekarno yang didampingi Hatta saat membacakan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945
(dok. Wikipedia)
Pembacaan teks Proklamasi dilakukan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di kediaman
Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta (Jl. Proklamasi) pada pukul 10.00 pagi. Para
tokoh perjuangan serta rakyat Indonesia berkumpul untuk menyaksikan teks Proklamasi
dibacakan dan melihat pengibaran bendera Merah Putih. Setelah Soekarno yang didampingi
Hatta membacakan teks Proklamasi, bendera Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh ibu
Fatmawati juga dikibarkan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat. Saat pengibaran bendera
para hadirin yang datang pun menyanyikan Indonesia Raya. Indonesia pun dinyatakan telah
merdeka dari penjajahan dengan perjuangan tak kenal menyerah dari para pahlawan. Meskipun
banyak menghadapi kendala dan argumen akhirnya para tokoh bisa mempersatukan diri karena
memiliki cita-cita yang sama yaitu ingin merdeka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini kita dapat menarik kesimpulan, bahwa saat revolusi industri,
Belanda merupakan negara yang kurang maju industrinya. Oleh karena itu, Belanda
mengembangkan keunggulan komparatif berupa industri berbasis pertanian dan pertambangan
dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tenaga kerja tanah jajahan. Yang salah
satunya dengan menjajah bangsa Indonesia. Sretegi tersebut terbukti mampu menjadikan
Belanda sebagai negara pemasok bahan mentah dan tambang yang dibutuhkan negara industri
maju di Eropa. Namun bangsa Indonesia tidaklah rela bila terus diperbudak oleh Belanda
hingga terjadilah bebabagai perlawanan yang telah dilakukan oleh para pejuang dan pahlawan
Indonesia. Oleh karena itu memanglah amat penting akan sejarah sehingga tidaklah salah akan
adanya mata pelajaran di setiap sekolah-sekolah di Indonesia. Semua itu agar semua para
generasi bangsa bisa lebih mengetahui sejarah dan sebagai cerminan agar kita tetap selalu
memperjuangkan tanah kelahiran kita Indonesia.
3.2 Saran
Setelah kita mempelajari mengenai pentingnya sejarah, kita harus bisa tetap
memperjuangkan negara kita dan juga dengan tetap menghargai para pejuang bangsa. Sehingga
sebagai siswa kita harus belajar dengan sebaik-baiknya agar penerus bangsa kita bisa lebih
memajukan negara ini. Dan sebagai penyusun kami merasa masih ada kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kamimohon kritik dan saran dari pembaca.
*****