Nama Kelompok :
1. Eka Yenita Salzabila (05)
2. Jihan Pratiwi (10)
3. Mayrsa Safitri (17)
4. Azizah (03)
5. Kiki Rezqi Alifia (12)
Kelas : XI IPA
MAN 2 SUMBAWA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan sejarah tentang “Perlawanan
Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca
dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang
kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………. iii
BAB. I PENDAHULUAN…………………………………..………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 2
C. Tujuan……………………………………………………………………………. 2
BAB. II PEMBAHASAN………………………………………………………………. 3
A. Perlawanan Fisik Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Barat………..… 3
1. Perlawanan terhadap Portugis……………………………………………. 3
2. Perlawanan terhadap VOC-Hindia Belanda……………………………… 4
3. Perlawanan terhadap Inggris …………………………………………….. 4
B. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Eropa sebelum dan
sesudah abad ke-20………………………………………………………..……. 7
1. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Eropa sebelum
abad ke-20 ………………………………………………………………… 7
2. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sesudah
abad ke-20 ………………………………………………………………… 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah akibat meletusnya perang
delapan puluh tahun antara Belanda dan Spanyol (1568-1648). Pada awalnya, perang antara
Belanda dan Spanyol bersifat agama karena Belanda mayoritas beragama kristen protestan
sedangkan orang Spanyol beragama kristen katolik. Perang tersebut kemudian menjadi
perang ekonomi dan politik. Raja philip II dari Spanyol memerintahkan kota Lisabon tertutup
bagi kapal Belanda pada tahun 1585 selain karena faktor tesebut juga karena adanya petunjuk
jalan ke Indonesia dari Jan Huygen Van Lischoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada
Portugis dan pernah sampai di Indonesia.
Tujuan kedatangan belanda ke indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah.
Setelah berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan keuntungan yang besar,
belanda berusaha untuk mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah.
Untuk melancarkan usahanya, belanda menempuh beberapa cara seperti pembentukan VOC
dan pembentukan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda.
Pada awal abad XIX Jawa Setelah pemerintahan Inggris berakhir, yaitu pada tahun
1816, Indonesia kembali dikuasai oleh Pemerintahan Hindia-Belanda. Pada masa ”kedua”
penjajahan ini, yang sangat terkenal adalah sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Van den
Bosch. Pelaksanaannya pun dimulai pada tahun 1830. Terdapat ketentuan-ketentuan dalam
pelaksanaan sistem tanam paksa tersebut. Namun pada akhirnya, dalam praktek
sesungguhnya terdapat banyak penyimpangan-penyimpangan.
Terdapat perbedaan antara penerapan sistem sewa tanah yang dilaksanakan oleh
Raffles serta sistem tanam paksa yang dilaksanakan oleh Van den Bosch. Keduanya
membawa dampak yang tidak sedikit bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan sampai dengan paruh pertama abad ke-19, kebijakan selain
bidang perekonomian, dalam bidang pendidikan juga tidak diabaikan oleh pemerintah
Hindia-Belanda, tetapi itu hanya masih berupa rencana dari pada tindakan nyata. Dalam
periode itu pemerintah harus melakukan penghematan anggaran, biaya untuk menumpas
Perang Dipenogoro (1825-1830), dan untuk pelaksanaan Culturstelsel.
iv
Dalam rangka usahanya menguasai Indonesia,Belanda secara licik menjalankan
politik pecah belah,sehingga kerajaan-kerajaan yang saling bertentangan itu menjadi
lemah.Kesempatan inilah digunakan oleh Belanda untuk menjajah Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah sejarah bangsa Indonesia melawan Bangsa Eropa ?
2) Bagaimana cara atau strategi para pahlawan Bangsa melawan penjajah ?
C. Tujuan.
1) Sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui sejarah bangsa Indonesia.
2) Sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui strategi Bangsa dalam melawan
penjajah.
3) Sebagai motivasi untuk lebih mencintai Bangsa melalui sejarah para pahlawan.
BAB. II
PEMBAHASAN
v
1. Perlawanan terhadap Portugis
a) Perlawanan Rakyat Demak terhadap Portugis
Pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka dengan
bantuan Kerajaan Aceh. Penyerangan dipimpin oleh Adipati Unus yang terkenal dengan
sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan Adipati Unus, Demak melakukan
blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan makanan.
Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya Kerajaan
Pajajaran oleh Fatahillah pada tahun 1527.Ketika orang-orang Portugis mendatangi Sunda
Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang antara Kerajaan Demak yang dipimpin
Fatahillah dan tentara Portugis. Portugis pun berhasil dipukuk mundur. Kemudian Pelabuhan
Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta yang berarti kejayaan yang sempurna oleh
Fatahillah.
Pada abad ke-16 bangsa Eropa berlayar ke wilayah Timur, diantaranya Portugis,
Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan mereka adalah mencari rempah-rempah dan juga
menyebarkan agama kristen. Setelah sampai Nusantara keserakahan mereka timbul, yang
awalnya hanya ingin berdagang tiba-tiba mereka ingin menguasai Nusantara. Keinginan
mereka itulah yang melatarbelakangi bangsa Indonesia melakukan perjuangan.
ix
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia.
Banyak yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara. Perjuangan bangsa
Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan diseluruh wilayah, terutama di daerah yang
menjadi pusat kekuasaan penjajah.
Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah VOC menggunakan senjata dimulai
pada abad ke-17, dimana perlawanan tersebut dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram,
Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan
Iskandar Muda dari Aceh, Untung Surapati, Trunajaya, dan Ibnu Iskandar dari Minangkabau.
Sedangkan yang berjuang pada abad ke-19 antara lain :
a) Thomas Matulesy ata Pattimura dari Maluku (1817)
b) Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Kyai Mojo, dan Pangeran Mangkubumi di
Jawa (1825-1830)
c) Tuanku Imam Bonjoldari Minangkabau Sumatera Barat (1822-1837)
d) Sultan Mahmud Badaruddin II dari Palembang (1817)
e) Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayat dari Kalimantan (1859-1862)
f) I Gusti Kentut Jelantik dari Bali (1846-1849)
g) Anak Agung Made dari Lombok (1895)
h) Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, dan Cut Nyak Dien dari Aceh
(1873-1904)
i) Si Singamangaraja XII dari Batak (1878-1907)
Berbagai perlawanan rakyat Indonesia yang terjadi pada sebelum abad ke-20 seperti
perlawanan Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Agung serta perlawanan-perlawanan rakyat
lainnya masih dalam batas-batas wilayah yang sempit dan parsial. Akibatnya perlawanan-
x
perlawanan tersebut dapat diredam oleh kekuatan penjajah yang sudah menguasai secara
nasional di Indonesia.
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan baik ketika melawan
Portugis, Belanda, maupun Inggris karena bangsa Indonesia mempunyai beberapa
kelemahan, sebagai berikut:
1) Perjuangan bersifat lokal / kedaerahan
2) Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang
bersamaan
3) Perjuangan pada umunya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik
4) Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan
senjata
5) Para pejuang mudah diadu domba sehingga sering terjadi perselisihan antar pemimpin
di Indonesia
Bangsa Indonesia sadar bahwa penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak mungkin dapat
dikalahkan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi, oleh karena itu
strategi perjuangan baru lebih diorganisasi dengan baik agar setelah abad ke-20
menggunakan strategi yang baru dan bisa mengalahkan penjajah.
2. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sesudah abad ke-
20
xi
Perjuangan Bangsa Indonesia pada pada abad 20 ditandai dengan berdirinya organisasi-
organisasi pergerakan.Masa pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap
berikut.
a) Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat
Islam, dan Indische Partij.
b) Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis
Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
c) Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo,
dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan
organisasi perempuan.
xvii
Tri Koro Dharmo. Berikut ini tujuan Tri Koro Dharmo secara nyata dalam anggaran
dasarnya.
a. Ingin menghidupkan persatuan dan kesatuan, diantara pemuda jawa, sunda, Madura,
Bali, dan Lombok
b. Kerja sama dengan semua organisasi pemuda guna membentuk ke-Indonesia.
Keanggotaannya terbatas pada para pemuda jawa, sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
xviii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjuangan bangsa pada awalnya sebelum abad 20 masih bersifat kelompok, kedaerahan
yang masih menggunakan fisik tapi setelah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
kesadaran nasional untuk membebaskan bangsa ini dari penjajahan bangsa eropa, maka
setelah abad ke-20 merupakan perjuangan yang sudah menunjukkan karakter yang bersifat
nasional. Perjuangan nasional juga dikenal dengan istilah Pergerakan Nasional.
Tak hanya bersifat nasional, tapi bersifat perjuangan diplomasi dan organisasi. Corak
perlawanan berubah dari pola perjuangan fisik (memakai senjata) menjadi non fisik
(diplomasi dan organisasi). Berubahnya corak perlawanan terhadap penjajah pada masa
pergerakan nasional terwujud berkat meningkatnya pendidikan di masa itu yang kemudian
melahirkan kelompok baru, yaitu kaum intelektual atau golongan terpelajar. Dan kelompok
yang sangat berjasa pada masa perjuangan dari pondok pesantren yang didalamnya para Kiai
dan santri. Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh seluruh Ulama-ulama pada masa itu berhasil
membakar semangat seluruh umat muslim untuk habis-habisan mengusir penjajah dari Bumi
pertiwi ini. Contohnya di Surabaya seandainya pada saat itu tidak ada perintah jihad dari
Bung Tomo yang berhasil membakar seluruh elemen masyarakat surabaya pada umumnya
dan umat islam khususnya. Allahuakbar..
xix
DAFTAR PUSTAKA
xx