Disusun Oleh :
Kelas XI IPA 1, Kelompok 1
1. Adinda Dwi Septia
2. Anggun Mona Tiara
3. Ananda Ayudia Puspita Loka
4. Erpan Saputra
5. Vixgi Lusviani
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan judul
“Bangsa Indonesia Di Masa Penjajahan Belanda”.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Guru Bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penuis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca khususnya bagi dunia pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah akibat meletusnya
perang delapanpuluh tahun antara Belanda dan Spanyol (1568-1648). Pada
awalnya, perang antara Belanda dan Spanyol bersifat agama karena Belanda
mayoritas beragama kristen protestan sedangkan orang Spanyol beragama kristen
katolik. Perang tersebut kemudian menjadi perang ekonomi dan politik.Raja Philip
II dari Spanyol memerintahkan kota Lisabon tertutup bagi kapal Belanda pada
tahun1585 selain karena faktor tesebut juga karena adanya petunjuk jalan ke
Indonesia dari Jan HuygenVan Lischoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja
pada Portugis dan pernah sampai di Indonesia.
Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang rempah-
rempah. Setelah berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan
keuntungan yang besar, Belanda berusaha untuk mengadakan monopoli
perdagangan rempah-rempah dan menjajah. Untuk melancarkan usahanya, Belanda
menempuh beberapa cara seperti pembentukan VOC dan pembentukan
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda.
Pada awal abad XIX Jawa Setelah pemerintahan Inggris berakhir, yaitu pada
tahun 1816,Indonesia kembali dikuasai oleh Pemerintahan Hindia-Belanda. Pada
masa ”kedua” penjajahan ini, yang sangat terkenal adalah sistem tanam paksa yang
diterapkan oleh Van den Bosch. Pelaksanaannya pun dimulai pada tahun 1830.
Terdapat ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan sistem tanam paksa
tersebut. Namun pada akhirnya, dalam praktek sesungguhnya terdapat banyak
penyimpangan-penyimpangan. Terdapat perbedaan antara penerapan sistem sewa
tanah yang dilaksanakan oleh Raffles serta sistem tanam paksa yang dilaksanakan
oleh Van den Bosch. Keduanya membawa dampak yang tidak sedikit bagi
kehidupan bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan sampai dengan paruh pertama abad ke-19, kebijakan
selain bidang perekonomian, dalam bidang pendidikan juga tidak diabaikan oleh
pemerintah Hindia-Belanda,tetapi itu hanya masih berupa rencana dari pada
1
tindakan nyata. Dalam periode itu pemerintah harus melakukan penghematan
anggaran, biaya untuk menumpas Perang Dipenogoro (1825-1830),dan untuk
pelaksanaan Culturstelsel.
Dalam rangka usahanya menguasai Indonesia, Belanda secara licik
menjalankan politik pecah belah, sehingga kerajaan-kerajaan yang saling
bertentangan itu menjadi lemah. Kesempatan inilah digunakan oleh Belanda untuk
menjajah Indonesia.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil
rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang
dengan para penduduk tersebut.
Sejak tanggal 31 Mei 1691,VOC memperoleh hak penuh atas Jayakarta, dan
sejak itu Jayakarta berubah menjadi Batavia. Melalui Batavia VOC memperluas
pengaruhnya ke berbagai wilayah di Indonesia. Perluasan pengaruh itu disertai
penerapan monopoli perdagangan. Dengan kekuatan militer dan keahlian memecah
belah,sejumlah wilayah tunduk pada pengaruh VOC.
4
dikalahkan oleh Inggris. Pada tanggal 18 September 1811, Belanda dan Inggris
menyepakati suatu Perjanjian yang disebut Kapitulasi Tuntang.
5
5. Perang Banjar
Perang Banjar berawal ketika Belanda campur tangan dalam urusan pergantian
raja di Kerajaan Banjarmasin. Belanda memberi dukungan kepada Pangeran
Tamjid Ullah yang tidak disukai rakyat. Pemberontakan dilakukan oleh Prabu
Anom dan Pangeran Hidayat. Pada tahun 1859, Pangeran Antasari memimpin
perlawanan setelah Prabu Anom tertangkap Belanda, dengan bantuan pasukan
dari Belanda, pasukan Pangeran Antasari dapat didesak.
Tahun 1862 Pangeran Hidayat menyerah dan berakhirlah perlawanan Banjar di
pulau Kalilmantan. Perlawanan benar-benar dapat dipadamkan pada tahun 1866.
6
dipimpin oleh Hitler menyerbu negeri Belanda padatanggal 10 Mei 1940 yang
menyebabkan pemerintah Belanda lari ke pengasingan ke London. Padabulan
September 1940, Pakta tiga pihak mengesahkan persekutuan Jepang-Jerman Italia.
Perancis dikalahkan oleh Jerman pada bulan Juni 1940. Pada bulan September,
pemerintah Perancis di Vichyyang bekerja sama dengan pihak Jerman
memperbolehkan Jepang membangun pangkalan-pangkalan militer di Indo-Cina
yang merupakan jajahan Perancis. Pada saat itu pemimpin-pemimpinJepang mulai
terang- terangan tentang “pembebasan” Indonesia. Di Den Haag sebelum
jatuhnyanegeri Belanda dan di Batavia sesudah itu, Jepang mendesak agar Belanda
memperbolehkanmemasuki Indonesia seperti mereka diperbolehkan di Indo-Cina,
tetapi perundingan-perundinganitu akhirnya mengalami kegagalan pada bulan Juni
1941 dan pada bulan Juli balatentara Jepang diIndo-Cina diperkuat. Bulan Oktober
1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagaiPerdana Menteri.
Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidakmenghendaki
melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941
merekamelihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi
sekaligus, apabila mereka inginmenguasai sumber daya alam di Asia Tenggara.
Apalagi setelah Amerika melancarkan embargominyak bumi, yang sangat mereka
butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untukkeperluan perang.
Kini peperangan di Asia sudah diambang pintu. Admiral Isoroku
Yamamoto, Panglima AngkatanLaut Jepang, mengembangkan strategi perang yang
sangat berani yaitu mengerahkan seluruhkekuatan armadanya untuk dua operasi
besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6kapal induk (pengangkut
pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapalpenjelajah
ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta
2.274pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11
kapal perusak sertalebih dari 1.400 pesawat tempur dan pada akhirnya pada tanggal
8 Desember 1941 (7 Desember diHawaii), Jepang menyerang basis perang Amerika
Serikat di Pearl Harbour, mereka juga menyerangHongkong, Filipina dan Malaysia
yang dilakukan oleh kekuatan kedua yaitu sisa kekuatan AngkatanLaut yang
mereka miliki yang mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan atau
7
Filipina danMalaysia tersebut yang kemudian penyerangan itu akan dilanjutkan ke
Jawa.
Karena penyerangan itu pulalah negeri Belanda mengikuti jejak sekutu-
sekutunya menyatakanperang terhadap Jepang. Pada tanggal 10 Januari 1942
penyerbuan Jepang ke Indonesia dimulai.Pada tanggal 15 Februari, pangkalan
Inggris di Singapura juga menyerah. Pada akhir bulan Februaritepatnya tanggal 27
Februari 1942 balatentara Jepang berhasil menghancurkan armada
gabunganBelanda, Inggris, Australia dan Amerika dalam pertempuran di laut Jawa.
Tanggal 28 Februari 1942,Tentara ke 16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal
Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di JawaBanten, Eretan Wetan dan Kragan
dan segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelahmerebut Pangkalan
Udara Kalijati, Letnan Jenderal Imamura membuat markasnya di sana.
Imamuramemberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah,
maka tentara Jepang akanmenghancurkan tentara Belanda.
Kemudian pada 8 Maret 1942, pihak Belanda di Jawa menyerah dan
Gubernur Jenderal HindiaBelanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ditawan
oleh pihak Jepang. Dengan demikian, bukansaja de facto, melainkan juga de jure,
seluruh wilayah bekas Hindia Belanda sejak itu berada dibawah kekuasaan dan
administrasi Jepang. Dann pada saat itulah kekuasaan Hindia Belanda diIndonesia
berakhir.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596-1811, dan yang
kedua kalinya pada tahun 1814-1904. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia
adalah untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Dan untuk
melancarkan usahanya, Belanda menempuh beberapa cara yaitu membentuk VOC
pada tahun 1902 dan membentuk pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Setelah
masa penjajahan itu usai, Belanda meninggalkan kebudayaan dan kebijakan-
kebijakan yang sebagian masih dipakai oleh Indonesia.
Indonesia pada masa pemerintahan Hindia-Belanda abad XIX sudah mengalami
berbagai pergantian Gubernur Jendral tetapi yang paling menyengsarakan rakyat
yaitu pada masa Gubjen, Rafles, Daendels, Van den Bosch, dan van Hogendrop.
Yang menerapkan system tanam paksa, penyerahan wajib hasil pertanian,
penyewaan tanah kepada rakyat, penyewaan desa pada pihak swasta dan pembuatan
jalan dari Anyer sampai Panarukan.(“Makalah Penjajahan Pemerintah Belanda,”
2018)
9
DAFTAR PUSTAKA
10