DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
DIVA KRISTI (19080041)
FEBBY WULANDARI (19080042)
GIO PRANATA (19080043)
YULINAR INDAH SRI REJEKI P. (19080045)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pacar
pembaca. Untuk kedepannyaagar dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah menjadi lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Eksploitasi Politik dan Ekonomi dan Belanda di Indonesia .............. 3
B. Kondisi Bangsa Indonesia Akibat Penjajahan ................................... 7
C. Perlawanan Bangsa Indonesia di Berbagai Daerah ........................... 14
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 26
A. Kesimpulan ........................................................................................ 26
B. Saran .................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Selain
kaya akan sumber daya alamnya, masyarakat Indonesia juga bersifat ramah-
tamah. Negara lain menjadi memiliki keinginan untuk menguasai Indonesia
karena keadaan Indonesia yang seperti itu, sehingga terjadinya kolonialisme.
Era kolonial di Indonesia ditandai dengan masuknya Barat (Eropa) ke
Indonesia untuk mengeksploitasi bangsa Indonesia, baik aspek sumber daya
alamnya maupun sumber daya manusianya. Dalam sejarahnya, usaha bangsa
Barat untuk mendapatkan benua baru dipelopori oleh bangsa Portugis dan
Spanyol yang ingin mendapatkan rempah-rempah.
Selain keduanya, pada tahun 1596, pedagang Belanda dengan empat
buah kapal berlabuh di Banten. Mereka mencari rempah-rempah disana dan
daerah sekitarnya untuk diperdagangkan (Sudirman, 2014:217). Keberadaan
Belanda di Indonesia memang cukup lama, tak heran jika banyak kebijakan
dan peristiwa penting yang melibatkan interaksi rakyat nusantara dengan
pemerintahan Belanda. Kebijakan-kebijakan yang bangsa Belanda terhadap
bangsa Indonesia memberikan dampak yang tidak bagus untuk bangsa
Indonesia. Dengan adanya kebijakan tersebut bangsa Indonesia mengalami
perlawanan di berbagai daerah, kelaparan, kemiskinan bahkan penderitaan
yang sangat dalam.
Beberapa peristiwa yang tidak mungkin dilupakan adalah eksploitasi
politik dan ekonomi dan Belanda di Indonesia, kondisi bangsa Indonesia
akibat penjajahan, dan perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah. Oleh
sebab itu, maka dibuatnya makalah ini agar dapat menambah pengetahuan
tentang perjuangan bangsa Indonesia di masa penjajahan Belanda.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan diatas.
Maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana eksploitasi politik dan ekonomi dan Belanda di Indonesia?
2. Bagaimana kondisi bangsa Indonesia akibat penjajahan?
3. Bagaimana perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui eksploitasi politik dan ekonomi dan Belanda di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui kondisi bangsa Indonesia akibat penjajahan.
3. Untuk mengetahui perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
1828 yang menjadi cikal bakal sejarah bank Indonesia sebagaimana bisa
disaksikan pada .sejarah museum BI di kota tua Jakarta.
9. Kenaikan Ekonomi
Pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan membuat
kebangkitan ekonomi Indonesia pada masa itu terjadi karena
infrastruktur sudah didukung dengan jaringan transportasi. Misalnya
perkembangan transportasi kereta api mulai masa sistem tanam paksa
atau cultuurstelsel untuk mengantar hasil perkebunan dan sebagai alat
transportasi masyarakat.
10. Sistem Pendidikan
Pada saat kebijakan politik etis diberlakukan oleh pemerintah
kolonial saat itulah pendidikan juga mulai dianggap penting. Kebutuhan
tenaga kerja di sector-sektor swasta dan pemerintahan mendorong
pemerintah kolonial untuk memperhatikan bidang pendidikan. Namun
pada masa itu sebagai akibat penjajahan, sekolah didirikan dengan
sistem pendidikan barat dan hanya berlaku untuk anak bangsawan
pribumi.
Akibat dari penjajahan bangsa asing di Indonesia telah membawa
banyak pengaruh pada berbagai aspek kehidupan rakyat. Yang paling
utama adalah bahwa pada saat penjajahan berlangsung, rakyat Indonesia
kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang dulu termasuk sebagai
bangsa unggulan di Asia Tenggara, terbukti dengan banyaknya kerajaan
besar bersejarah di Indonesia yang menguasai cakupan wilayah yang
besar.
Potensi rakyat sebagai warganegara yang memiliki hak setara pun
diinjak dan tidak dibiarkan berkembang agar rakyat tetap tidak memiliki
kepintaran sehingga dapat melawan para penjajah. Maka dari itu,
dampak dari penjajahan terhadap suatu negara biasanya tidak akan
membawa hasil yang baik. Cepat atau lambat, rakyat yang merasa
kehidupannya ditekan pasti akan berusaha memperjuangkan
kemerdekaan dan kebebasannya dari belenggu penjajahan.
12
kejadian yang kurang etis ketika Hindia Belanda menariki pajak pribumi
untuk merayakan hari kemerdekaan Belanda.
13. Devide et Impera atau Politik Adu Domba
Untuk mempertahankan cengkeramannya di tanah Nusantara,
Belanda menggunakan politik adu domba. Mereka tidak mau rakyat
pribumi bersatu dan menyerang balik. Karena itulah mereka politik kotor
itu. Belanda mendekati beberapa kalangan kerajaan atau kelompok
masyarakat untuk dibantu dan memusuhi kalangan kerajaan atau
kelompok masyarakat yang lain. Setelah kelompok atau kalangan
kerajaan yang dibantu Belanda berhasil meraih kemenangan, maka
Belanda akan mengontrol suatu wilayah yang dimiliki kelompok
tersebut. Ada beberapa contoh bagaimana politik adu domba bekerja.
Contoh politik adu domba adalah ketika perseteruan antara kaum adat
dan kaum paderi di kisah perjuangan Imam Bonjol.
14. Belanda Mengontrol Melalui Pribumi yang Diangkat
Selain mencegah persatuan bangsa Indonesia, politik adu domba
mempunyai fungsi lain yaitu bisa mengendalikan tokoh yang
berpengaruh. Contohnya adalah kasus di Kesultanan Banten. Ada
perselisihan di keluarga Kesultanan Banten antara pendukung Sultan
Ageng dan pendukung Sultan Haji. Kelompok Sultan Haji lebih dekat
dengan sejarah VOC belanda. Di akhir kisah, Sultan Haji dikepung oleh
pendukung Sultan Ageng. Tapi VOC datang membantu Sultan Haji dan
memukul mundur pendukung Sultan Ageng. Sebagai balas budi, Sultan
Haji bisa dikontrol VOC dan VOC mendapat kendali atas Priangan dan
Cirebon.
15. Peperangan yang Meluas
Tingkah sewenang-wenang Belanda tentu memberikan kesan
diktator. Dimana ada kediktatoran, tentu ada penindasan. Dimana ada
penindasan, maka akan ada perlawanan melawan si penindas. Cukup
banyak pribumi Nusantara yang bangkit membawa senjata untuk
melawan Belanda penindas ini. Pahlawan nasional dari
14
Sumatera ada Cut Nyak Diendan Teuku Umar yang berlaga di Perang
Aceh, Sisingamangaraja XII dan Tuanku Imam Bonjol. Pahlawan
nasional dari Jawa ada Sultan Ageng Tirtayasa dan Diponegoro. Di
Kalimantan ada Pangeran Antasari yang merupakan pahlawan nasional
dari Banjarmasin. Pahlawan nasional dari Sulawesi contohnya Sultan
Hasanuddin. Pahlawan nasional dari Bali contohnya I Gusti Ketut
Jelantik. Di Maluku ada Kapitan Pattimura dan Martha Christina
Tiahahu. Dimana ada perang, tentu menyebabkan banyak bencana lain.
Seperti kematian, kelaparan, kehancuran dan kemiskinan. Ketika para
pejuang kita kalah, maka keadaan semakin buruk. Para pejuang
dieksekusi atau diasingkan ke daerah yang sangat jauh dari daerah asal
mereka. Setelah itu, Belanda semakin menindas daerah yang
memberontak.
1. Bersifat kedaerahan
2. Perjuangan berupa fisik
3. Tergantung pada pemimpin
4. Sering gagal karena berbagai kendala salah satunya persenjataan
5. Tidak adanya persatuan yang kuat sehingga mudah diadu domba
6. Bersifat sporadic yang artinya tidak terorganisir dengan baik
7. Belum ada tujuan yang jelas.
A. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah yang telah dipaprkan oleh penulis, maka dapat
disimpulkan:
1. Masuknya kekuasaan Belanda melalui VOC (Verenigde Oost
Compagnie) pada abad XV dengan memonopoli perdagangannya,
menguasai pelabuhan-pelabuhan dan menguasai daerah tertentu untuk
menghasilkan keuntungan besar bagi Belanda.
2. Konsep Raffes mengenai landrente mendasari Gubernur Jendral J. Van
Den Bosch menerapkan kebijakan tanam paksa (culture stelsel) yang
diberlakukan sejak 1830.
3. Penggunakan kebijakan tanam paksa berhasil untuk proses ekslploitasi
ekonomi yang maksimal oleh Belanda.
4. Akibat penjajahan Belanda di Indonesia perlu diketahui sebagai bukti
bahwa kolonialisme dan imperialisme itu sangatlah kejam dan sebagian
besar hanya menguntungkan pihak yang menjajah.
5. Tanggapan rakyat Indonesia dengan sikap Belanda kemudian dengan
mengadakan berbagai perlawanan fisik di berbagai daerah yang ada di
Indonesia.
26
DAFTAR PUSTAKA
27