Anda di halaman 1dari 10

Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia atas nama

Prancis

Di Susun Oleh :

Maisyaroh (8226181001)

Dosen Pengampu :

Dra. Syarifah, M.Pd.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Sejarah Kolonial

Ini dibuat guna memenuhi tugas dari mata kuliah “Sejarah indonesia” yang
dibimbing langsung oleh Ibu Dra. Syarifah, M.Pd. Pada kesempatan ini, kami
menyampaikan terimakasih kepada beliau yang sudah membimbing sehingga
dapat menyelesaikan tugas ini.

Kami merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk
menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca, dan kami ucapkan terimakasih.

Medan, 01 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

1. Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia atas nama Prancis.....................2

2. Latar Belakang kekuasaan inggris di indonesia dan kebijakan


pemerintah Belanda .............................................................................................4

3. Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia menggantikan Inggris ..............8

4. Latar belakang Penerapan sistem Tanam paksa.........................................9

5. Perlawanan rakyat terhadap penjajahan belanda di indonesia...............13

BAB III PENUTUP..............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah adalah suatu hal yang tak bisa dilepaskan dari peradaban manusia yang akan
mengalami perkembangan dan evolusi. Manusia adalah makhluk yang dinamis, sehingga mampu
menciptakan sejarah yang pada akhirnya akan dimanfaatkan bagi kehidupan berikutnya. Oleh
karena itu kita juga wajib banget mengetahui dan memahami pengertian dari sejarah. Sebab
sejarah bisa memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan seseorang. Dalam artikel ini akan
menjelaskan lebih dalam tentang semua hal yang berhubungan dengan sejarah khususnya ruang
lingkup sejarah.

Dengan begitu, kita juga akan lebih mudah tahu dalam memahami sejarah. Secara ruang
lingkup sejarah dikelompokkan menjadi 4. Mulai dari sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai
peristiwa, sejarah sebagai kisah hingga sejarah sebagai seni. Setiap ruang lingkup sejarah
tersebut memiliki pengertian masih-masing.

Pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun yang memiliki arti
pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau
pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Ilmu
sejarah sering dikaitkan dengan politik, padahal yang sesungguhnaya ilmu sejarah itu memiliki
arti yang cangkupannya dapat lebih luas karena berhubungan dengan kejadian masyarakat di
masa lalu yang dapat dilihat dari segi ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi
budaya, psikologi, geografi, dan ilmu ekonomi.

Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lalu. Para sejarawan tertarik dengan
semua aspek kegiatan manusia di masa lampau baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum,
militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, arsitekur
Islam, literatur), keilmuan dan intelektual. Hal itulah yang membuat para ilmuwan mengkaji
tentang sejarah di masa lampau mengenai berbagai bidang kehidupan.

Adapun ilmu sejarah sendiri adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa
penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-
kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Ilmu
sejarah mempunyai cakupan yang luas dalam pembahasanya. Hal ini dikarenakan kajiannya
yang mencakup semua bidang kehidupan dan keterhubungannya dengan ilmu-ilmu sosial
yang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia atas nama
Prancis

2. Apa sajakah Latar Belakang kekuasaan inggris di indonesia dan kebijakan pemerintah
Belanda?
3. Bagaimana Kedatangan Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia menggantikan Inggris ?
4. Bagaimana Latar belakang Penerapan sistem Tanam paksa?
5. Bagaimana Perlawanan rakyat terhadap penjajahan belanda di indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia atas nama Prancis
2. Untuk mengetahui Latar Belakang kekuasaan inggris di indonesia dan kebijakan
pemerintah Belanda
3. Untuk mengetahui Kedatangan Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia menggantikan
Inggris
4. Untuk mengetahui latar belakang Penerapan sistem Tanam paksa
5. Untuk mengetahui Perlawanan rakyat terhadap penjajahan belanda di indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia atas nama Prancis

Bangsa Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat dibutuhkan di negeri Belanda dan
Eropa secara umum yakni rempah-rempah. Belanda dapat membeli rempah-rempah di Indonesia
dengan harga murah, kemudian mereka jual di Eropa dengan harga tinggi. Belanda mendapatkan
keuntungan luar biasa dari perdagangan ini, sehingga berduyun-duyunlah bangsa Belanda yang
lain, juga bangsa-bangsa Eropa untuk mencari rempah-rempah di Indonesia.

Keinginan bangsa Belanda untuk terus memperoleh keuntungan tinggi dari perdagangan
menyebabkan mereka berusaha memonopoli perdagangan di Indonesia. Hal inilah yang
mendorong terjadinya perselisihan antara Belanda dengan rakyat Indonesia. Dalam perjalanan
sejarah kemudian Belanda tidak hanya berhasil melakukan monopoli perdagangan di Indonesia,
tetapi juga menguasai kerajaan- kerajaan di Indonesia. Belanda kemudian melakukan
imperialisme dan kolonialisme di Indonesia.
2. Latar Belakang kekuasaan inggris di indonesia dan kebijakan pemerintah Belanda
Inggris merupakan salah satu negara yang sangat maju di Eropa. Pola perdaganngannya
berbeda dengan para pedagang Eropa lainnya. Perdagangann Inggris di Asia tidak disponsori
oleh pemerintah, melainkan oleh perusahaan-perusahaan swasta. Persekutuan dagang EIC (East
Indian
Company) merupakan gabungan dari para pengusaha Inggris. Walaupun Inggris tiba di
kepulauan Nusantara, namun pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda. Hal ini
disebabkan EIC terdesak oleh Belanda, sehingga Inggris menyingkir ke India/ Asia Selatan dan
Asia Timur.
3. Kekuasaan Hindia Belanda Di Indonesia Menggantikan Inggris
kekuasaan Inggris yang menggantikan Belanda 1811-1816? Peralihan kekuasaan tersebut
menyadarkan rakyat, bahwa Belanda bukanlah kekuatan yang paling hebat. Ketika Belanda
kembali berkuasa di Indonesia tahun 1817, rakyat Ambon mengadakan perlawanan dipimpin
Thomas Matulesi (Pattimura).
Pattimura memimpin pemberontakan di Saparua, dan berhasil merebut benteng Belanda serta
membunuh Residen van den Berg. Pemberontakan Pattimura dapat dikalahkan setelah bantuan
Belanda dari Batavia datang. Pattimura bersama tiga pengikutnya ditangkap dan dihukum
gantung.

4. Latar Belakang Penerapan Sistem Tanam Paksa

Sistem Tanam Paksa diperkenalkan pada tahun 1830. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
komoditi- komoditi yang akan dapat dijual di pasaran dunia, dan untuk tujuan tersebut Sistem
Tanam Paksa memakai lahan dan tenaga kerja dari orang-orang desa di Jawa yang dibujuk atau
dipaksa oleh para kepala di atas tingkat desa Tanam paksa atau cultuur stelsel adalah peraturan
yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa
harus menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi,
tebu, nila. Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah
dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial.

Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada
kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak Tanam paksa adalah era paling
eksploitatif dalam praktek ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan
kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang
sangat dibutuhkan pemerintah.

Petani yang pada jaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, dan harus
menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada
pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman
keemasan kolonialis liberal Hindia-Belanda pada 1835 hingga 1940. Akibat sistem yang
memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda ini, Van den Bosch adalah selaku penggagas
dianugerahi gelar Graaf oleh raja Belanda, pada 25 Desember 1839

Sistem tanam paksa berangkat dari asumsi bahwa desa-desa di Jawa berutang sewa tanah
kepada pemerintah, yang biasanya diperhitungkan senilai 40% dari hasil panen utama desa yang
bersangkutan. Van den Bosch ingin setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanam
komoditi ekspor ke Eropa (kopi, tebu, dan nila). Penduduk dipaksa untuk menggunakan sebagian
tanah garapan (minimal seperlima luas, 20%) dan menyisihkan sebagian hari kerja untuk bekerja
bagi pemerintah.

Penduduk wajib menyediakan sejumlah hasil bumi yang nilainya sama dengan pajak tanah.
Adapun hasil bumi yang dimaksudkan berupa hasil bumi untuk ekspor sebagaimana yang
diinginkan oleh pemerintah. Penduduk diwajibkan menyerahkan 1/5 dari hasil panen utamanya
atau sebagai penggantinya 1/5 dari waktu kerjanya dalam satu tahun. Ketentuan tersebut sangat
memberatkan rakyat sehubungan dengan pengaturan waktu kerja dan penyerahan hasil panen
yang ditentukan oleh atasan-atasan mereka, sementara mereka tidak berhak untuk
membantahnya

5. Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajahan Belanda Di Indonesia

Sebelum masa pemerintahan Hindia Belanda rakyat Indonesia telah melakukan


perlawanan di berbagai daerah. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, perlawanan rakyat
semakin besar. Berbagai peristiwa perang besar terjadi. Hal ini tidak lepas dari semakin
besarnya nafsu Belanda menguasai Indonesia dan semakin beratnya penderitaan bangsa
Indonesia.

Belanda belum berhasil menguasai Indonesia secara keseluruhan. Masih banyak


kerajaan-kerajaan besar yang didukung kerajaan-kerajaan kecil yang menjadi ancaman
Belanda. Perlawanan belanda benar-benar membutuhkan tenaga dan biaya yang sangat besar.
Bahkan beberapa kali Belanda mengalami krisis keuangan karena menghadapi perlawanan-
perlawanan tersebut

BAB III

PENUTUP

Mempelajari sejarah bukan hanya bertujuan untuk mengetahui kejadian atau peristiwa
penting di masa lalu namun juga mengajarkan berbagai bentuk pengalaman yang terjadi
sepanjang sejarah manusia baik keberhasilan maupun kegagalan. Sehingga mempelajari sejarah
sangatlah penting bagi kita agar dapat mengetahui dan mengenal akar sejarah diri kita, karena
mau tidak mau, kita adalah hasil dan pencapaian dari peristiwa sejarah tersebut

1) Manusia, ruang dan waktu sangat erat kaitannya dengan sejarah. Yang dimana manusia
merupakan orang yang terlibat dalam sejarah baik itu manusia maupun aktvitasnya, ruang
dapat dipahami sebagai tempat atau lokasi terjadinya sebuah peristiwa dan waktu yang
menerangkan kapan terjadinya sebuah peristiwa.
2) Berpikir kronologis dalam sejarah artinya memandang peristiwa sejarah beradasarkan urutan
waktu. Berpikir diakronis mempelajari suatu peristiwa sejarah di satu tempat dalam kurun
waktu yang lebih lama. Berpikir sinkronis berarti berpikir yang meluas dalam ruang, namun
terbatas oleh waktu.

3) Konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah berkaitan antara waktu dengan
peristiwa sejarah meliputi perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
perkembangan :
Perkembangan masyarakat dapat terjadi ditengahnya apabila kelakuan masyarakat
bergerak dengan mengubah perilaku dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Sebuah
perubahan dalam masyarakat akan menjadi masyarakat yang berkembang saat bentuk
perilaku manusia dari bentuk yang sederhana dan bentuk yang komplek.
kesinambungan :
Proses kesinambungan terjadi di dalam masyarakat apabila suatu masyarakat tersebut
mengadopsi berbagai lembaga lembaga yang telah ada sebelumnya. Peristiwa dapat
disebut sebagai sebuah proses kesinambungan apabila masyarakat baru meneruskan
kegiatan yang telah ada sebelumnya.
pengulangan :
Pengulangan adalah proses dimana suatu kejadian yang telah terjadi pada masa lampau
terjadi kembali dimasa sekarang. Dalam konsep pengulangan dalam ilmu sejarah
mengkaji terhadap kejadian kejadian penting pada masa lampau dan masa yang akan
datang. Pencocokan terhadap suatu kejadian, dan memiliki kemiripan terhadap satu
kejadian dengan kejadian lain menjadikan hal ini sebagai konsep pengulangan.
perubahan :
Konsep perubahan dapat terjadi apabila suatu masyarakat mengalami sebuah pergeseran
yang mengikuti perkembangan. Perkembangan dapat terjadi secara besar besaran maupun
kecil kecilan dengan waktu yang lama maupun singkat. Sebuah perubahan dapat terjadi
karena berbagai faktor entah itu internal maupun eksternal. Di dalam konsep perubahan
sangat berhubungan erat dengan salah satu unsur sejarah yaitu waktu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurakhman dan Pradini, Arif. 2019. Explore Sejarah Indonesia. Jakarta: Penerbit Duta.

Anton, Dwi Laksono. 2018. Apa Itu Sejarah: Ruang Lingkup, Metode dan Penelitian,
Kalimantan Barat: Dewarti Press.
Daldjoeni, N. 1984. Geografi Bandung: Alumni Kesejarahan I: Peradaban Dunia.

Iryana, Wahyu. HISTORIOGRAFI BARAT. Indonesia: Humaniora.


Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Widodo, FX. Sugeng Wahyu. 2021. Buku Sejarah (Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Windriati. 2021. Buku Siswa Sejarah Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasaran Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai