Anda di halaman 1dari 50

MATA KULIAH : ISLAM DAN PENGETAHUAN

“Pengaruh Ilmu Pengetahuan, Kebudayaan, dan Peradaban


Yang Dikembangkan Umat Islam Terhadap Eropa Dan Barat”

DisusunOleh:
Kelompok 4 PSIK 2016 Kelas A

Dee Sinta (11161040000001)


Zulfa Nurmanita Luthfiyandani (11161040000003)
DeaPutriRahmadani (11161040000015)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
APRIL/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Prof. Dr. H. Abuddin
Nata, MA selaku Dosen mata kuliah islam dan pengetahuan kami yang telah membantu kami,
sehinggamakalah dengan judul “Pengaruh ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban
yang dikembangkan umat islam terhadap eropa dan barat”ini terselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala
hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari makalah ini,
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Ciputat, 1 April2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................2

Daftar isi .........................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan .......................................................................................................5

1.1 latar Belakang................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................5

1.3 Tujuan ..........................................................................................................6

BAB II Pembahasan ......................................................................................................7

2.1 Islam dan Peradaban .....................................................................................7


2.2 Islam di Benua Eropa Barat ..........................................................................7

2.2.1 Peradaban Islam Masa Bani Umayyah II (Andalusia) ............................8

2.2.2 Peradaban Islam di Sicilia .......................................................................14

2.2.3 Perang Salib ............................................................................................16

2.3 Sisi-Sisi Peradaban Barat Yang

Dipengaruhi Peradaban Islam ........................................................................18

2.3.1 Bidang Akidah dan UU ...........................................................................18

2.3.2 Bidang Ilmu Pengetahuan .......................................................................19

2.3.3 Bidang Bahasa dan sastra........................................................................20

2.3.4 Bidang Pendidikan Muamalah ................................................................22

2.3.5 Bidang Seni .............................................................................................23

2.3.6 Bidang Arsitektur.................................................................................24

2.3.7 Bidang Pangan, Kosmetik dan Obat-Obatan .......................................25

2.3.8 Bidang Kebudayaan .............................................................................25

3
2.3.9 Bidang Sosial dan Politik .....................................................................25

2.3.10 Bidang HAM .......................................................................................26

2.4 Pusat-Pusat Peradaban Islam ........................................................................27

2.4.1 Peradaban Islam di Kota Andalusia (Spanyol) ..........................................27

2.4.2 Peradaban Islam di Kota Bagdad ............................................................31

2.4.3 Peradaban Islam di Kota Kairo ...............................................................33

2.4.4 Peradaban Islam di Kota Ishafan (Persia) ...............................................34

2.4.5 Peradaban Islam di Kota Istanbul (Turki) ...............................................35

2.4.6Peradaban Islam di Kota Delhi (India) ....................................................37

2.5 Pengaruh Ilmu Pengetahuan Islam Bagi

Kemajuan Eropa............................................................................................39

BAB III Penutup ............................................................................................................49


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................49
3.2 Saran .............................................................................................................49

Daftar Pustaka ……....……………………………………………………………….....50

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika Islam mulai memasuki masa kemunduran di daerah Semenanjung Arab,
bangsa-bangsa Eropa justru mulai bangkit dari tidurnya yang panjang, yang kemudian
banyak dikenal dengan Renaissance. Kebangkitan tersebut bukan saja dalam bidang
politik, dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian
dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang
ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan negara-negara baru Eropa.
Kemajuan-kemajuan Eropa tidak dapat dipisahkan dari peran Islam saat menguasai
Spanyol.
Pada awal abad ke-8 Masehi, para pendatang baru berdatangan ke daratan Eropa
(Spanyol). Pendatang tersebuta adalah bangsa Arab yang membawa agama islam. Sejak
ekspansi Bani Umayah Spanyol pada tahun 711 M, yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad,
spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan Islam (Ira M. Lapidus, 1993 : 3790). Umat
islam berkuasa di Spanyol hamper delapan abad, yaitu dari tahun 711-1492 M.
Dari Spanyol Islam itulah Eropa banyak menimba ilmu pengetahuan. Ketika Islam
mencapai masa keemasannya, kota Cordoba dan Granada di Spanyol merupakan pusat-
pusat peradaban Islam yang sangat penting saat itu dan dianggap menyaingi Baghdad di
Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen, Katolik maupun Yahudi dari berbagai
wilayah dan negara banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam
menjadi “guru” bagi orang Eropa.Di sini pula mereka dapat hidup dengan aman penuh
dengan kedamaian dan toleransi yang tinggi, kebebasan untuk berimajinasi dan adanya
ruang yang luas untuk mengekspresikan jiwa-jiwa seni dan sastra.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses masuknya ilmu pengetahuan islam ke eropa?
2. Apa pengaruh ilmu pengetahuan islam bagi kemajuan eropa?
3. Bagaimana watak ilmu pengetahuan barat saat ini?
4. Apa yang harus dilakukan apabila umat islam mau mengambil ilmu dari barat?

5
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami proses masuknya ilmu pengetahuan
islam ke eropa
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengaruh ilmu pengetahuan islam
bagi kemajuan eropa
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami watak ilmu pengetahuan barat saat
ini
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hal-hal yang harus dilakukan
apabila umat islam mau mengambil ilmu dari barat

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ISLAM DAN PERADABAN

Kata peradaban seringkali diberi arti yang sama dengan kebudayaan. Tetapi, dalam
bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut. Istilah
Civilization untuk peradaban dan Culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam
bahasa Arab dibedakan antara kata Tsaqafah (kebudayaan), kata Hadharah (kemajuan),
dan Tamaddun (peradaban). Sejarah Peradaban Islam. Menurut A.A Fyeze, peradaban
(civilization) dapat diartikan dalam hubungannya dengan kewarganegaraan karena berasal
dari kata civies (Latin) atau civil (Inggris) yang berarti seorang warga negara yang
berkemajuan.

Lain halnya dengan Hodgson mendefinisikan peradaban (civilization) sebagai sebuah


pengelompokkan yang relative luas dari kebudayaan-kebudayaan yang saling berkaitan
yang telah terbagi dalam tradisi-tradisi kumulatif dalam bentuk kebudayaan tinggi. Jika
dikaitkan dengan komunitas masyarakat maka peradaban merupakan identitas tertinggi
dari sebuah komunitas masyarakat yang memiliki kebudayaan-kebudayaan yang saling
terkait yang membedakannya demngan komunitas masyarakat lain. Antara A.A Fyezee
dan Hodgson sama-sama terkait dengan masyarakat atau warga negara dalam memahami
peradaban.

Peradaban dapat diartikan menjadi dua: (1) proses menjadi berkeadaban, dan (2) suatu
masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju. Suatu peradaban ditunjukkan
dalam gejala-gejala lahir, misalnya: Memiliki kota-kota besar, masyarakat telah memiliki
keahlian di dalam industri (pertanian, pertambangan, pembangunan, pengangkutan dan
lain sebagainya, memiliki tertib politik dan kekuasaan, dan terdidik dalam kesenian yang
indah-indah. Adapun kebudayaan diartikan bersifat sosiologis di satu sisi dan
antropologis di sisi lain. Istilah kebudayaan (culture) pada dasarnya diartikan sebagai cara
mengerjakan tanah, memelihara tumbuh-tumbuhan, diartikan pula melatih jiwa dan raga
manusia. Dalam latihan ini memerlukan proses dan mengembangkan cipta, karsa, dan
rasa manusia. Maka culture adalah civilization dalam arti perkembangan jiwa.

7
Peradaban Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda. Pertama, kemajuan dan
tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam mulai dari
periode Nabi Muhammad SAW. Sampai perkembangan kekuasaan sekarang; kedua,
hasil-hasil yang dicapai oleh umat islam dalam lapangan kesusasteraan, ilmu pengetahuan
dan kesenian; ketiga, kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi
pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan
bahasa, dan kebiasaan hidup kemasyarakatan.

2.2 ISLAM DI BENUA EROPA BARAT

Tentang hubungaan peradaban islam dengan barat yang eropa dan kristen selama
berabad abad pertengahan yang saat itu eropa dalam kegelapannya, para pakar sejarah
hampir seoakat bahwa hubungan tersebut melalui tiga jalur utama, walaupun mereka
berselisih mengenai besar kecilnya. Jembatan – jembatan tersebut adalah :

1. Andalusia
2. Sisilia
3. Perang salib

2.2.1 Peradaban Islam Masa Bani Umayyah II (Andalusia)

Ekspansi dan Pemerintahan; dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan pada
periode Islam Klasik. Andalusia mencapai puncak keemasannya. Banyak prestasi yang
mereka peroleh bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia kepada
kemajuan yang lebih kompleks, Andalusia juga dikatakan mampu menyaingi Baghdad
yang ada di Timur. Banyak orang Eropa mendalami Universitas-universitas Islam disana.
Ketika itu bisa dikatakan, Islam telah menjadi guru bagi orang Eropa. Selama delapan
abad, Islam pernah berjaya di bumi Eropa (Andalusia) dan membangun peradaban yang
gemilang. Namun peradaban yang di bangun dengan susah payah dan kerja keras kaum
Muslimin itu, harus ditinggalkan dan dilepas begitu saja karena kelemahan-kelemahan
yang terjadi di kalangan kaum Muslimin itu sendiri dan karena keberhasilan Bangsa Barat
atau Eropa bangkit dari keterbelakangan. Kebangkitan yang meliputi hampir semua
element peradaban, terutama di bidang politik yakni dengan dikalahkannya kerajaan-
kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya sampai kemajuan di bidang sains dan teknologi.

8
Kondisi sosial masyarakat Andalusia menjelang ekspansi Islam sangat
memprihatinkan. Masyarakat terpolarisasi ke dalam beberapa kelas sesuai dengan latar
belakang sosialnya, sehingga ada masyarakat kelas satu, dua dan tiga. Kelompok
masyarakat kelas satu, yakni penguasa, terdiri atas raja, para pangeran, pembesar istana.
Pemuka agama, dan tuan tanah besar. Kelas dua terdiri atas tuan-tuan anak kecil
(golongan rakyat kecil) . Kelompok masyarakat kelas tiga terdiri para budak termasuk
budak yani yang nasibnya tergantung pada tanah, penggembala, nelayan, pandai besi,
orang yahudi dan kaum buruh dengan imbalan makan dua kali sehari. Rakyat kelas dua
dan tiga yang sangat tertindas oleh kelas atas, banyak yang lari ke hutan karena trauma
dengan penindasan para penguasa. Demi mempertahankan hidup, mereka terpaksa harus
mencari nafkah dengan cara membunuh, merampas atau membajak, dekadensi moral
mereka itu bersamaan dengan jatuhnya ekonomi mereka.

Ekspansi pasukan muslim atas Andalusia memberi dampak positif yang luar biasa.
Andalusia dijadikan tempat ideal dan pusat pengembangan budaya. Ketika peradaban
Eropa tenggelam dalam kegelapan dan kehancuran, obor Islam menyinari seluruh Eropa
melalui Andalusia, kepada bangsa Vandhal, Goth dan Barbar. Islam menegakkan
keadilan yang belum dikenal sebelumnya. Rakyat Jelata tertindas yang hidup dan
menentukan nasibnya sendiri. Para budak pada bangsa Goth dimerdekakan oleh para
penguasa Muslim dan diberi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Sikap
toleransi kaum muslimin adalah perjanjian damai dengan pihak para penguasa yang telah
ditaklukan. Kebebasan, persamaan dan persaudaraan yang diterapkan, memungkinkan
bangsa-bangsa yang ditaklukan itu ikut ambil bagian dalam pemerintahan bersama-sama
dengan para penguasa Muslim. Jadi islam tidak mengenal adanya perbedaan kasta dan
keyakinan. Saat ditaklukan, tingkat peradaban andalusia sangat rendah dan keadaan
umumnya begitu menyedihkan, sehingga kaum muslim lebih banyak mengajar daripada
bealajar. Eropa sendiri di satu pihak diganggu oleh bangsa Barbar Jerman. Sementara itu
filsafat Yunani dan Ilmu Pengetahuan telah lama pindah tempat ke Syria dan Persia.

1. Sejarah Singkat Penguasaan Islam atas Spanyol

Sebelum menaklukkan Spanyol, umat islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara
dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayah. Yang pada saat
itu dikuasai pada zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Tujuan utama islam

9
menguasai Afrika Utara adalah membuka jalan untuk mengadakan ekspedisi lebih besar
ke Spanyol karena dari Afrika Utara itulah, ekspedisi ke Spanyol lebih mudah dilakukan.

Ekspansi umat islam ke Spanyol terjadi masa Al-Wahid menjabat Khalifah (705-715
M). Al-Wahid mengizinkan gubernurnya untuk mengirimkan pasukan militer ke Spanyol.
Musa bin Nusyair (gubernur) mengutus Thariq bin Malik untuk memimpin pasukan
ekspedisi, pada saat itu ia memimpin pasukan tentara sebanyak 7000 orang. Pada tahun
711 M, Thariq berlayar melalui Laut tengah menuju daerah Spanyol dan berhasil
mendarat di sebuah bukit yang kemudian diberi nama Gibraltar (Jabal Thariq).

Ketika Roderick mengetahui bahwa Thariq dan pasukannya telah memasuki negeri
Spanyol, ia mengumpulkan pasukan penangkal sebanyak 25.000 tentara. Mengetahui
jumlah musuh yang banyak, Thariq bin Malik meminta bantuan Musa bin Nusyair, lalu ia
mendapat tambahan pasukan sebanyak 12.000 tentara.

Pada hari Minggu, 18 Juli 711 M, kedua pasukan bertemu di Danau Janda dekat mulut
sungai Barbate. Pertemuan berlangsung selama 8 hari dan kemenangan berada dipihak
Thariq. Kemudian Archidona dan Granada dapat ditundukkan, dan satu detasemen yang
dipimpin oleh Mughitr Ar-Rumi dapat menaklukkan kota Cordova yang kemudian
dijadikan ibukota pemerintahan islam.

Akhirnya Spanyol (Andalusia) menjadi salah satu pusat peradaban islam,


mengimbangi kejayaan Dinasti Umayah di Damsyik (Damaskus) dan Dinasti Abbasiyah
di Baghdad. Tak salah apabila dikatakan Andalusia turut berperan merintis jalan menuju
zaman Renaisans di Eropa. Sejak saat itu secara politik Spanyol berada di bawah
kekuasaan Khalifah Bani Umayah.

Ada beberapa factor yang mendukung proses penguasaan umat Islam atas Spanyol,yaitu :

1. Sikap penguasa Ghotic (sebutan lazim kerajaan Visighotie) yang tidak toleran
terhadap aliran agama yang berkembang saat itu. Penganut agama Yahudi yang
merupakan komunitas terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibabtis menurut
agama Kristen, dan mereka yang tidak bersedia akan disiksa dan dibunuh. Kaum
tertindas menanti kedatangan juru pembebas. Demi kepentingan mempertahankan
keyakinan, mereka bersekutu dengan tentara islam melawan penguasa
2. Perselisihan antara Raja Roderick dengan Witiza (Walikota Toledo) disatu pihak dan
Ratu Julian dipihak lain. Mereka menghimpun kekuatan untuk menjatuhakan

10
Roderick, bahkan berkoalisi dengan kaum muslimin di Afrika Utara. Ratu Julian juga
meminjamkan 4 buah kapal kepada Tharif, Thariq, dan Musa.
3. Tentara Roderick tidak mempunyai semangat perang.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki ditanah Andalusia hingga jatuhnya kerajaan
Islam terakhir disana, Islam memainkan peranan sangat berat yang dilalui umat Islam di
Andalusia dapat dibagi menjadi enam periode:
 Periode Pertama (711-755 M)
Andalusia berada dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh
khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas
politik Andalusia belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih
terjadi baik dari dalam maupun dari luar. Periode ini berakhir dengan datangnya
Abd Al Rahman Al Dakhil pada tahun 138H/755M.
 Periode Kedua (755-912 M)
Andalusia berada dibawah pemerintahan amir, tetapi tunduk kepada pusat
pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di baghdad.
Pada periode ini Andalusia mulai memperoleh kemajuan-kemajuan, baik
dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Abd Rahman Al Dakhil
mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah dikota-kota besar. Hisyam
dikenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam dan hukum dikenal sebagai
pembaharu dalam bidang militer, dialah yang memprakasai tentara bayaran di
Andalusia. Sedangkan, Abd Rahman Al Ausath dikenal sebagai penguasa yang
cinta ilmu.
Pada periode ini berbagai ancaman dan kerusakan terjadi. Pada pertengahan
abad ke 9 m. Stabilitas munculnya gerakan Kristen fanatik yang mencari
kesyahidan (Martydom). Tetapi gerakan ini tidak mendapat simpati dikalangan
Kristen sendiri, karena pemerintahan Islam kala itu mengembangkan kebebasan
beragama.
 Periode Ketiga (912-1013 M)
Andalusia diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah. Penggunaan gelar
ini berawal dari berita bahwa al-Muktadir. Khalifah bani Abbasiyah di baghdad
meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri.
 Periode Keempat (1013-1086 M)

11
Andalusia terpecah menjadi lebih 20 kerajaan kecil. Masa ini disebut Muluk
al-Thawaif raja dari golongan, mereka mendirikan kerajaan berdasarkan etnis
Barbar. Slovia atau Andalus yang bertikai satu sama lain sehingga menimbulkan
keberanian umat Kristen di utara untuk menyerang.
 Periode Kelima (1086-1248 M)
Meskipun Andalusia terpecah-pecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat
satu kekuatan yang dominan, yakni dinasti Murabhitun (1086-1143) dan dinasti
Muwahidun (1146-1235 M). Murabhitun pada mulanya adalah sebuah gerakan
agama yang didirikan oleh Yusuf bin Tsytin di Afrika Utara. Ia masuk ke
Andalusia atas undangan penguasa Islam disana yang tengah memikul beban berat
perjuangan mempertahankan negeri dari serangan orang Kristen. Ia dan tentaranya
masuk Andalusia pada tahun 1086 m dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia.
 Periode Keenam (1248-1492 M)
Islam hanya berkuasa di daerah Granada. Peradaban mengalami kemajuan
tetapi hanya berkuasa di wilayah yang kecil seperti pada masa kekuasaan
Abdurrahman an-Nashir. Namun, pada dekade terakhir abad 14 mm, dinasti ini
telah lemah akibat perebutan kekuasaan.
Pada akhir abad ke 14 M pihak kristen sangat antusias untuk mengkristenkan
pemeluk yahudi dan muslim. Pada 1392 M yahudi dipaksa menerima Baptisme
tahun 1478 M program pemaksaan agama diresmikan dan memerintahkan Yahudi
untuk memilih baptisme atau pengusiran.
Tahun 1499 M kerajaan Kristen Granada melakukan pemaksaan orang Islam
untuk menganut Kristen dan buku-buku tentang Islam dibakar. Tahun 1502
kerajaan Kristen ini mengeluarkan perintah supaya orang Islam Granada keluar
dari negeri ini kalau tidak mau menjadi Kristen. Umat islam harus memilih antara
masuk Kristen atau keluar dari Andalus sebagai orang terusir. Maka banyak orang
Islam yang menyembunyikan keislamannya dan melahirkan kekristenannya.
Timbul pula pemberontakan-pemberontakan. Pada tahun 1596, muslim Granada
membrontak dibantu oleg kerajaan Usmaniyah. Antara tahun 1609-1614 M kira-
kira setengah juta kaum Muslimin Andalusia pindah ke Afrika utara. Ini
merupakan perpindahan terakhir umat Islam Andalusia. Sejak saat itu tak ada lagi
umat Islam di Andalusia.

12
2. Penyebab Kehancuran dan kemunduran Islam di Spanyol

a. Munculnya Khalifah-Khalifah yang Lemah

Masa kejayaan islam di Spanyol dimulai dari periode Abd. Rahman IIIyang
kemudian dilanjutkan oleh putranya, yaitu Hakam. Sang penguasa yang cinta ilmu
pengetahuan dan kolektor buku serta pendiri perpustakaan. Pada masa kedua
penguasa tersebut, keadaan politik dan ekonomi mengalami puncak kejayaan dan
kestabilan.

Keadaan Negara yang stabil dan penuh kemajuan ini tidak dapat bertahan lagi
setelah Hakam II wafat dan digantikan Hisyam II yang baru berusia 11 tahun. Dalam
usia yang sangat muda ini, ia diharuskan memikul tanggung jawab yang amat besar.
Karena tidak mampu mengendalikan roda pemerintahan, jalannya pemerintahan
dikendalikan oleh ibunya dengan dibantu oleh Muhammad Ibn Abi Umar (yang
bergelar hajib Al-mansur) yang ambisius dan haus kekuasaan. Sejak saat itu, khalifah
hanya dijadikan sebagai boneka oleh Al-Mansur dan para penggantinya. Ketika Al-
Mansur wafat, ia diganti oleh anakknya yaitu Abd. Malik Al-Muzaffar.

Ketika Abd.Rahman menjadi penguasa untuk menggantikan Abd.Malik Al-


Muzaffar. Abd.Rahman adalah penguasa yang tidak punya kecakapan, gemar berfoya-
foya, ia tidak disenangi rakyatnya, sehingga Negara menjadi tidak stabil dan lambat
laun mengalami kemunduran.

b. Konflik antara Islam dan Kristen

Para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna. Mereka


sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen
taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka,
termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata.38 Namun
demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang
Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak
pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M umat
Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang mengalami
kemunduran.

13
c. Munculnya Muluk Ath-Thawaif (dinasti-dinasti kecil)

Munculnya Muluk Ath-Thawaif (dinasti-dinasti kecil), secara politis telah menjadi


indikasi akan kemunduran islam di Spanyol, karena dengan terpecahnya kekuasaan
khalifah menjadi dinasti-dinasti kecil,kekuatan pun menjadi trpecah-pecah dan lemah.
Keadaan ini membuka peluang bagi penguasa provinsi pusat untuk mempertahankan
eksistensinya. Masing-masing dinasti menggerakkan segala daya upaya termasuk
meminta bantuan orang-orang Kristen. Akibatnya, sebagian besar kota penting yang
dikuasai islam satu per satu jatuh ke pihak Kristen.

d. Kemerosotan Ekonomi

Para penguasa mementingkan pembangunan fisik dengan mendirikan bangunan-


bangunan megah dan monumental. Demikian juga bidang IPTEK. Pemerintah dengan
giat mengembangkan bidang ini, sehingga bidang perekonomian kurang mendapat
perhatian. Selain itu, banyak anggaran Negara yang terserap untuk membiayai tentara
bayaran demi keamanan Negara.

e. Sistem Peralihan Kekuasaan yang tidak jelas

Perebutan kekuasaan antara elit penguasa maupun antar putra mahkota, sehingga
dapat menyebabkan perang.

2.2.2 Peradaban Islam di Sicilia

Sicilia merupakan jembatan terpenting dalam peradaban islam menuju eropa.


Selain sisilia juga italia bagian selatan. Kaum muslimin menaklukan panaromus ibukota
sisilia tahun 216 H / 831 M. Mereka tetap menguasainya hingga tahun 485 H/1092 M.
Atau selama kurang lebih 260 tahun. Kehidupan di sicilia telah di warnai dengan warna
arab islam. Selama berada di situ kaum muslimin melakukan pembangunan dan
menampakkan tanda tanda peradaban di sana seperti masjid, istana, pemandian umum,
rumah sakit pasar dan benteng.

Bermacam macam industri penting tumbuh di sana, seperti industri sutera, dan
pertambangan. Ilmu pengetahuan dan bermacam macam seni mengalami kemajuan yang
pesat. Para pencari ilmu di eropa datang kesana. Dengan itu, negara sisilia berubah
menjadi pusat penting di antar pusat pusat warisan bagian barat. Gerakan penerjemahan

14
dari buku buku arab ke bahasa latin, juga di lakukan disana menyerupai gerakan
penerjemahan yang ada di andalusia.

Peradaban islam menarik hati orang – orang eropa. Pengaruhnya terus berlanjut
hingga masa kekuasaan normand. Kehidupan istana kerajaan disisilia, khususnya pada
zaman roger II, tampak megah dan anggun dengan tujuan meniru cardova. Dua raja
tersebut memakai pakaian dan cara hidup bangsa arab. Para pemimpin sisillia dari bangsa
normand memiliki para penasehat dan pegawai dari dari bangsa arab dan kaum muslimin.
Beberapa ilmuan dari baghdad syaria bergabung di bawah bendera mereka. Yang lebih
mengherankan dari pada itu, tiga raja normand di sisilia menggunakan gelar – gelar arab.
Roger II menggunakan dan william II menggunakan gelar Al-Musta’iz billah. Gelar –
gelar ini puntampak dalam ukiran – ukiran.

Ilmu pengetahuan arab islam menyebar di universitas – universitas eropa,


termasuk paris dan oxford. Kegiatan penerjemahan buku – buku arab ke dalam bahasa
latin juga dilakukan. Di antara para penerjemah itu adalah stephen Al-Anthoki tahun 1127
M. Dan adler yang berkebangsaan inggris sekitar 1133 M. Dan michael scott yang
menerjemahkan buku – buku untuk raja fedrick II yang di antaranya adalah buku – buku
karya ibnu Rusyd.

Raja napoli charles II memilki perhatian di bidang penerjemahan buku – buku


kedokteran arab kedalam bahasa latin. Ia mendirikan lembaga yang mengumpulkan para
penerjemah yang benar – benar ahli, seperti farj bin salim dan musa dari salerno. Begitu
juga para penyalin dan editor. Mereka berhasil menerjemahkan buku al – hawi karya Ar-
Razi dan Taqwil Al-Abdan karya Ibnu Jazalah .

Sisilia di persiapkan untuk mentransfer pemikiran lama dan baru. Di situ ada
orang – orang yang mampu berbicara dengan bahasa yunani, dan kelompok intelektual
yang mengetahui bahasa latin. Sicilia ketika itu berada di bawah kekuasaan imperium
bizantium dan di situ terdapat tanda tanda peradaban yunani. Keberadaan tiga bahasa di
situ memudahkan transfer ilmu pengetahuan arab ke dunia eropa. Sebelum itu, akademi
selerno merupakan pusat pengajaran ilmu kedokteran selama kurang lebih tiga ratus tahun
( 900 – 1200 M ) yang letaknya berada di italia selatan dan memiliki hubungan yang kuat
dengan silia. Sejarah terpentingnya adalah konstantin Al-Afriqi yang berasal dari
keturunan arab dan di lahirkan di Tunis. Ia mencapai masa kegemilangannya dari tahun
1065 sampai 1085 M. Ia menerjemahkan buku buku kedokteran yang berbahasa arab ke

15
dalam bahasa latin. Ada empat puluh buku terjemahan yang dinisbatkan kepadanya. Di
antaranya Kamil Ash-shina’ah Ath Thabbiyah, Al-Kitab Al Malaki karya ali bin Abbas (
w.1010M ) , buku buku ibnu Al-Jazzar, Ishaq bin Umran, Ishaq bin sulaiman. Ketiganya
ini berasal dari Tunisia .

Prof. Coil Young mengatakan “ sicillia merupakan medan pertemuan yang bebas
antara bahasa dan ilmu pengetahuan yunani, latin, dan arab barbar. Hasilnya adalah
akulturasi kebudayaan, karena peran roger II dan fredrick II yang baik terjadi transfer
ilmu – ilmu peradaban islam ke dunia eropa melalui italia. Palermo pada abad tiga belas
menjadi seperti Toledo pada abad dua belas, yakni menjadi pusat besar kegiatan
penerjemahan dan transfer buku – buku ke dalam bahasa latin .

Peran penguasa normand pun tetap menggunakan kelompok proffesional dari


kaum muslimin karena kepercayaan yang besar terhadap mereka .

Mereka juga tetap menggunakan sistem sistem manajmen keuangan yang dulu di
pergunakan kaum muslimin, mulai dari departemen keuangan umum, departemen khusus
baitul mal, dan berakhir dengan departeen pertahanan. Pendataan aktivitas masing masing
departemen menggunakan bahasa arab.

Di bidang militer, para penguasa normand juga mengambil pasukan dari kaum
muslimin. Hal ini menjadi peluang yang besar untuk transfer teknik teknik perang
industri alat – alat perang, misalnya pelontar batu besar dan menara menara
pengepungnya.

Demikianlah sisillia dan selatan italia menjadi jembatan penting kedua untuk
mentransfer peradaban islam ke eropa.

2.2.3 Perang Salib

Perang salib berlangsung selama kurang lebih dua abad, mulai dari abad lima
hijriyah / sebelas masehi ( tahun 490 H / 1097 M ) hingga jatuhnya benteng terakhir
pasukan perang salib di tangan mamalik tahun 690 H / 1291 M. Masa peperangan
tersebut merupakan bagian dari titik persinggungan terpenting anatar eropa dan islam.
Walaupun pasukan salib datang ke timur – islam untuk perang, bukan untuk mencari
ilmu, namun mereka terpengaruh dengan peradaban kaum muslimin dan mentransfer
kemajuan kemajuan islam ke eropa yang saat itu mengalami keterbelakangan dan
kemerosotan.

16
Gustave Le Bon mengatakan, “ hubungan antara barat dengan timur selama dua
abad merupakan salah satu faktor terpenting atas pertumbuhan peradapan eropa. Jika
seseorang ingin mengetahui pengaruh timur, terhadap barat, maka ia harus mengetahui
peradaban dua blok tersebut. Timur memiliki peradaban yang maju di sebabkan peran
bangsa arab. Adapun barat tenggelam dalam lautan kebiadaban.

Dalam hal ini, al – muqrizi menyebutkan bahwa ketika imperatur frederick II


menuju Akka dalam perjalanan kembali dari negerinya tahun 626 H / 1228 M, ia
mengirim surat kepada Al – Kamil Al-Ayyubi untuk menanyakan beberapa masalah
teknik dan matematika yang tidak di ketahuinya. Al – Kamil sendiri adalah orang yang
mencintai ilmu, suka mendekat ulama dan memberi hadiah yang besar kepada mereka.
Lalu raja Al-Kamil mengirim jawabannya kepada fredrick. Di anatara masalah-masalah
yang di tanyakan .

Orang orang eropa datang ke negeri islam dalam gelombang yang silih berganti,
lalu mereka berlebihan dalam menumpahkan darah orang – orang yang tak berdosa tanpa
rasa kasihan. Namun ketika mereka berhadapan dengan pasukan – pasukan muslim,
mereka melihat pedang – pedang terpelajar, hati – hati yang terdidik, dan jiwa – jiwa
yang memiliki ras belas kasih. Pasukan islam tidak memiliki misi untuk memperbudak,
bertindak sewenang – wenang dan berbuat zzhalim .

Pasukan salib membuat persamaan, keadilan dan persaudaraan di antara kaum


muslimin. Maka mereka membentuk sistem borjuisme dan tindakan yang merendahkan
manusia yang terjadi di negeri mereka. Mereka mengingkari otoriterisme gereja dan
memprotes aliran kekayan hanya ke tangan para pejabat dan orang orang yang dekat
dengan mereka. Mereka mengambil banyak dari apa yang mereka temukan berupa ilmu,
seni dan peradaban. Maka terjadilah transfer – transfer industri, tanaman,obat – obatan,
alat-alat perwarna, seni arsitektur bangunan dan bangunan benteng.

Tradisi tradisi islam dalam pakaian, pakaian dan keluarga juga banyak mereka
impor ke eropa. Ketika mereka kembali ke negeri mereka, mereka merasa seolah ada
sengatan listrik yang menyadarkan mereka, dan kesesatan masyarakat mereka. Maka
mereka segera bangkit untuk mencari ilmu pengetahuan dan ingin mewujudkan reformasi
sosial dan kemajuan pemikiran, industri dan etika.

Gustave le bon mengatakan “ sesungguhnya pengaruh timur dalam memajukan


peradaaban barat sangat besar sekali dengan adanya perang salib. Dan sesungguhnya

17
pengaruh terbesar dalam bidang seni, industri, dan prdagangan lebih besar dari pada
pengaruhnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra. Jika kita melihat kemajuan
hubungan perdagangan antara barat dan timur dan kemajuan bidang seni industri yang
muncul akibat persinggungan antara pasukan salib dengan bangsa timur, maka akan jelas
bagi kita bahwa bangsa timur adalah yang mengeluarkan bangsa barat dari kebiadaban
dan merekalah yang mempersiapkan jiwa - jiwa untuk maju berkat ilmu – ilmu arab dan
sastra – sastra mereka yang kemudian di pelajari di universitas universitas eropa. Dari
situlah saat masa kebangkitan muncul .”

2.3 SISI – SISI PERADABAN BARAT YANG DIPENGARUHI PERADABAN


ISLAM

2.3.1 Bidang Akidah Dan Undang – Undang

Islam datang dengan akidah tauhid di tengah tengah masyarakat dan dunia yang
penuh kemusrikan dan peganisme. Islam menegaskan allah, menyucikannya dari
kebendaan dan kekurangan, dan membebaskan manusia dari penyembahan kepada
selain allah. Islam tidak mengakui adanya perantara dan kegerejaan antara allah dan
mnusia. Setelah dunia mengetahui akidah yang jernih ini dari agama islam, terlebih
pada masa kebangkitan peradaban barat, maka setiap pemeluk agama mulai menakwil
kemusyrikan dan paganisme dalam sistem keagamaan mereka. Dan tradisi – tradisinya
lalu mereka berbohong dengan ucapan – ucapaan mereka dan berusaha untuk
mengungkapkannya dan menjelaskanyya skira dekat dengan tauhid islam dan
menyerupainya.

Adapun pengaruh islam dalam bidang hukum dan undang – undang di


sebabkan hubungan kaum terpelajar barat dengan universitas – universitas islam di
andalusis lainnya. Hal itu memiliki pengaruh yang besar dalam proses penerjemahan
hukum – hukum fikih dan undang – undang islam ke semua bahasa mereka. Eropa saat
itu tidak meiliki sistem yang sistematis dan undang undang yang adil. Ketika napoleon
di mesir,kitab – kitab fikih madzhab maliki yang termasyhur di terjemahkan ke dalam
bahasa prancis. Di antara kitab – kitab tersebut adalah kitab khalil dan ishaq yang
menjadi bahan undang – undang sipil prancis. Undang – undang prancis memiliki
kemiripan besar dengan hukum – hukum fikih mazhab maliki .

18
Sedillot mengatakan “ madzhab maliki adalah yang menarik perhatian kami
secara khusus karena kami memiliki hubungan dengan bangsa Arab-Afrika.
Pemerintah prancis memerintah kpada Dr. Bairun untuk menerjemahkan kitab Al-
Mukhtasar fi Al-Fiqh karya khalil bin ishaq bin Ya’qub yang wafat tahun 776 H/1374
M bahkan peradaban islam di ikutkan dalam undang – undang eropa. Pakar sejarah
inggris wells mengatakan dalam kitabnya malamih tarikh Al-Insaniyah, “
sesungguhnya eropa merupakan kota islam di samping undang – undang administrasi
dan perdagangan.

2.3.2 Bidang Ilmu Pengetahuan

Pengaruh islam terhadap barat di bidangg ilmu pengethuanseperti, ilmu


kedokteran, farmasi, matematika,kimia, optik geografi, astronomi dan lain sebagianya
adalah bukti yang paling kuat atas pengaruh islam terhadap barat. Banyak kalangn
barat yang obyektif mengakui bahwa kaum muslimin menjadi guru bangsa eropa
selama tidak kurang dari enam ratus tahun.

Di natara pengaruh tersebut adalah penerjemah buku-buku ilmuan kaum


muslimin lebih dari satu kali, di jadikan referensi – referensi utama dan buku buku
pegangan di universitas – universitas barat. Contohnya, ketika ilmu kedokteran
mencapai puncaknya di kalangan kaum muslimin, gereja eropa melarang adanya
pengobatan, kerena penyakit itu merupakan siksaan dari allah. Setelah itu mereka
mengetahui ilmu kedokteran dan pengobatan melalui penerjemah buku – buku ibnu
sina, Ar – Razi dan lainnya, maka di terjemahkanlah sebagai contoh kitab Al- Qanun fi
ath – Thalib ibnu sina pada abad dua belas . terjemahan tersebut di cetak berulang kali
untuk di jadikan referensi utama di universitas universitas di prancis italia.

Majalah unesco tahun 1980 menyebutkan bahwa kitab Al – Qanun fi Ath-


Thalib karya ibnu sina tetap di pelajari di universirtas brussel hingga 1909,
mengomntari hal itu “ buku Al – Qanun di pelajari sebagai satu satunya referensi
bidang kedokteran lebih lama dari pada buku – buku lainnya. Buku ini di cetak lebih
dari lima belas kali dalam tiga puluh tahun terakhir dari abad lima belas.” Osler
menambahkan bahwa ibnu sina telah memberi jalan kepada ilmuan ilmuan barat untuk
melakukan perombakan ilmiah di bidang ilmu kedoktwran yang secara nyata di mulai
pada abad tiga belas dan mencapai puncak kemajuannya pada abad tujuh belas.

19
Penelitian – penelitian Al – biruni berpengaruh terhadap peradaban barat dalam
masalah berat jenis. Al – Khazini menjadi kunci ilmu bagi torchilli dalam penelitian
bidang massa udara dan kepadatannya serta tekanan yang di timbulkannya. Al –
Khazni telah menciptakan neraca untuk mengukur materi di udara dan air senantiasa
di gunakan di eropa hingga abad pertenahan. Selain itu orang orang eropa
menggunakan kejelian neraca- neraca kaum muslimdi bidang berat jenis, berat udara,
alat alat pengungkit dan gravitasi.

Berkaitan dengan pengaruh industri islam di eropa yang juga termasuk dalam
kategori ilmu ilmu kaum muslimin berperan dalam menyebarkan industri kertas di
seluruh dunia. Jika tidak ada industri ini maka ilmu pengetahuan tidak mengalami
kemajuan, gerakan pembukuan tidak giat, dan bangsa eropa tidak akan berperadaban.

Kaum muslimin telah memindah para tawanan dari cina ke samarkand sekitar
pertengahan abad delapan masehi. Di antara tawanan tersebut ada yang ahli dalam
membuat kertas maka mereka di manfaat kan untuk membuat kertas sehingga industri
kertas tampak semrak di Samarkand. Karena kertas papyrus mahal harganya, maka
orang orang beralih ke kertas jenis baru. Sehingga kalifah Al – Manshur yang di kenal
sebagai orang khalifah yang suka memperhitungkan prinsip ekonomi dan tidak suka
berlebih – lebihan memerintahkan agar seluruh pejabatnya tidak mnggunakan kertas
papyrus dan sebagai gantinya menggunakan kertas biasa karena harganya murah.

Sigrid Hunke mengatakan “ sesungguhnya pembanhuan alat – alat penumbuk


kertas merupakan sesuatu yang hanya di lakukan bangsa Arab. Mereka memberikan
segala macam alat penumbuk kertas, baik yang jenis air maupun jenis udara.”

Selain industri kerts kaum muslimin juga mengenalkan kompas kepada bangsa
eropa. Sebagian kalangan barat mengatakan bhwa penciptanya adalah seorang Italia
Flavio Gioa. Namun sigrid hunke telah membantah perkataan ini dan mengatakan
bahwa orang italia mengenal kompas dari bangsa Arab ( kaum muslimin )

2.3.3 Bidang Bahasa Dan Sastra

Kaum barat terutama kaum penyair spanyol, terpengaruh besar dengan sastra
arab, sastra kphlawanan , semangat perjuangan, majas fiksi yang bernilai tinggi dan
indah memasuki sastra – sastra barat melalui jalur sastra arab di andalusia secara
khusus. Penulis spayol abaniz yang msyhur mengatkan “ sesungguhnya bangsa eropa

20
tidak mengenal syair- syair kepahlawanan tidak memperhatiakan etika etikanya, dan
semangat semangat perjuangannya sebelum datangnya orang arab ke andalusia dan
menyebarnya para pejuang dan pahlawan mereka ke belahan selatan.

Ibnu Hazm dengan kitabnya yang masyhur Thauq Al - Hamamamah


berpengaruh besar terhadap para penyaair andalusia dan spanyol selatan ketika
kelompok muslim bercampur dengn klompok masehi. Ketika itu bahasa arab
merupakan bahasa kelompok umum dan dan bahasa kelompok elit. Dalam banyak
istana kerjaan kristen para penyair kristen dan para penyair muslim berkumpul di
istana kerajaaan. Di antaranya adalah apa yang terjadi di istana sancho yyang
menumpulkan tiga belas penyair arab dan dua belas penyair kristen dan satu penyair
yahudi.

Lebih dari pada itu, para penyair eropa saat itu pandai membuat syair - syair
arab. Karena, itu hanry maro mengatakan “ sesungguhnya pengaruh arab terhadap
peradaban bangsa romawi tidak terbatas pada bidang seni – seni yang indah saja yang
untuk hal ini pengaruhnya sangat jelas. Sesungguhny pengaruhnya merambah kepada
bidang musik dan syair”

Bukti lain sejauh mana terengaruhnya para sastrawan barat dengan bahasa dan
sastra arab pada abad pertengahan adalah apa yang dinukil oleh Dozy dalam bukunya
tentang islam dia menutip perkataan penulis spanyol Al gheri yang sangat
menyesalkan fenomena di abaikannya bahasa latin dan yunani, namun di sisi lain
bahasa kaum muslimin di perhatiakn lebih. Ia mengatakan “ sesungguhnya orang –
orang pintar tersihir oleh dengungan sastra arab sehingga mereka meremehkan bahasa
latin dan menulis dengan bahasa penakluk mereka yang melebihi kebanggaan denganb
tanah airnya sendiri. Sesungguhnya saya sangat menysalkan hal itu.”

Novel eropa dalam perkembangannya terpengaruh dengan macam macam seni


cerita arab pada abad pertengahan, yaitu maqamat , kisah kisah kepahlawanan , dan
petualangan para jagoan dalam meraih kehormatan dan cinta. Buku alfu laila wa
lailahah ( seribu satun malam ) setelah di terjemahkan ke dalam bahasa bahasa eropa
pada abad dua belas memiliki pengaruh yang sangat besara dalam bidang ini. Bahkan
terjemhan kisah ini telah di cetak sejak saat itu hingga sekarang lebih dari tiga ratus
kali cetakan dalam semua bahasa eropa. Sejumlah kritikus eropa menilai bahwa kisah
petualangan gliver karya switf dan petualangan robinson krozo karya iofo berutang

21
kepada kisah alfu laillah wa lailah dan kisah hayy bin yaqzan karya filosf arab ibnu
thufail .

Pada tahun 1349 M. Boccaccio menulis hikayat – hikayat dengan judul “


sepuluh pagi”. Kisah ini meniru kisa alfu laillah wa lailah. Dari situ shakesper meniru
dalam tema dramanya yang ia namakan “ akhir yang menentukan. Begitu jug lessing
meniru dalam tema dramanya yang ia namakan “ Natan sang bijak”. Coucher seorang
pemimpin syair modern dalam bahasa inggris merupakan orang yang paling banyak
meniru boccaccio pada zamannya. Ia telah menemuinya di ialia, setelah itu ia
menyusun cerita cerita yang terkenal dengan nama “ Hikayat Canterbury”

2.3.4 Bidang Pendidikan Muamalah

Pada tahun 890 M, ketika alfonso besar meninginkan seoarng pendidik, untuk
putranya ia memilih dua orang muslim cardova demi keberhasilan pendidikan
putranya. Hal itu di sebabkan karena ia tidak menemukan orangg yang pntas dari kaum
nasrni untuk tugas ini.

Ketika mkaum muslimin berhasil menaklukan andalusi, maka sebagian


penduduk andalusia ( nasrani ) lebih memilih untuk pindah ke Prancis dari pada hidup
di kekusan islam. Brkaitan dengan hal ini thomas arnold mengisahkan sifat perlakuan
yang di trima oleh kaum nasrani di bwah naungaan kekuasaan islam di bandingkan
dengan perlkuan yang di terim olehb penduduk yang pindah ke negeri perancis agar
hidup din bawah naungan para penguasa nasrani yang seagama dengan mereka. “
sesungguhnya orang yang berpindah ke negeri prancis agar hidup di bawah pemerintah
nasrani sebenarnya tidak menjadi lebih baik dari pada keadaan saudara saudara mereka
yang seagama yang mereka tinggalkan ( maksudnya penduduk nasrani yang tetap
tinggal di andalusia di bawah pemerintah islam)”

Arnold menambahkan banyak kaum nasrani yang menggunakan nama-nam


arab dan meniru tetangga mereka yang muslim dalam menjalankan praktik praktik
keagamaan. Banyk dari mereka yang melakukan khitan. Mereka pun meniru gaya
kaum muslim dalam hal makanan dan minuman.

Para pasukan salib yang menjajah negeri syam merupakan contoh orang –
orang fanatik. Montogomery watt sampai merasa heran dan mengatakan “ anehnya,

22
orang orang yang ikut serta dalam perang salib mengakku bahwa agama mereka adalah
agama perdamian.”

Akan tetapi, kondisi mereka setelah bercampur dengan kaum muslimin


mengalami perubahan. Will durrant mengatakan “ orang orang eropa yang menduduki
dua negeri ini ( syria dan palestine saat perang salib ) telah berhias dalam hiasan islam
secara sedikit demi sedikit. Hubungan mereka dengan kaum muslimin di kawasan
tersebut menjadi semakin kuat. Jarang sekali di antar dua bangsa tersebut yang saling
mnjauhi dan saling memusuhi. Para saudagar muslim secara bebas memasuki negeri
negeri kristen dan menjual barang barang dagangan kepada penduduknya. Para tokoh
agama nasrani memperbolehkan kaum muslimin untuk beribadah di majid-masjid.
Kaum muslimin pun mengajarkan Al-Qur’an kepada anak anak mereka di sekolah
sekolah islam yang ada di antokia dan tripoli yang di kuasai pasukan nasrani.”

2.3.5 Bidang Seni

Melalui jembatan- jembatan yang menghubungkan peradaban islam dengan


eropa , sebagaimana yang telah kmai sebutkan, gaya – gaya arsitktur bangunan, hiasan,
dan seni seni lain berpindah ke negeti negeri eropa. Pengaruh seni seni islam terhadap
peraadaban barat tampak jelas. Banyak fakta menunjukan sumber islam dalam setiap
pemikiran dan bentuk bermacam macam seperti eropa.

Di antara hal yang menyedihkan adalah tambahan – tambahan yang di berikan


oleh sebagian seniman Barat trerhadap bentuk – bentuk seni islam dengan tujuan
memperindahnya tanpa mengetahui kandungan makna kalimat- kalimat yang mereka
nukil dari bahasa arab atau mengetahui perasaan yang ingin di sampaikan seniman
muslim dari suatu hiasan. Yang mereka lakukan hanylah memindah bentuk tanpa
mengetahui isi sekira tampak megah dan mengagumkan dari luar.

Untuk membuktikan hal ini Gustave Le bon mengambil contoh dari seni
kaligrafi arab. Ia mengatakan “ kelayakan seni kaligrafi menjadi hiasan yang indah
telah mencapai tingkat di mana tokoh tokoh kaum seniman nasrani pada abad abad
pertenghan dan masa kebangkitan hanya menyalin tulisan – tuliasan arab di tembok –
tembok bangunan greja untuk hiasan tanpa memperhatikan hal – hal lain. Mereka
melakukannya hanya dorongan suka keindahan. Lungabrih, Monsiuen Lavara dan
lainnya menyaksikan banyak hal tenttang masalah itu di italia. Di antara hal yang di
saksiakn Monsiuen Lavara, di tempat barang barang di katedral millano terdapat
23
sebuah pintu yang di bangun dengan model gambar dua kompas. Pintu tersebut di
lingkari dengan dekorasi batu yang tersuusun dari kalimat kalimat arab yang berulang
– ulang. Tulisan arab juga terdapat di sekitar kpala Al-Masih yang di gambar di atas
pintu – pintu santo petrus dan santo paulus” kemmudian gestave la bon mengatakan “
di antara hal yang embuat saya sedih adalah penulis khat tersebut tidak menulis
terjemahan kaliamt – kalimatnya. Bisa jadi kalimat yang berada di sekitar kapala al –
masih adalah la ilaha illallah muhammadun rasulullah ( tidak ada tuhan selain allah
dan bahwasanya muhamad adalah utusan allah”

2.3.6 Bidang Arsitektur

Kemajuan pesat pada bidang intelektual tidak melalaikan para penguasa Spanyol
islam untuk memerhatikan pembangunan fisik. Dalam pembangunan fisik umat islam
Spanyol telah membuat bangunan-bangunan fasilitas, seperti perpustakaan yang
jumlahnya sangat banyak, gedung pertanian, jembatan-jembatan air, irigasi, roda air,
dan lain-lain. Disamping itu, istana-istana, masjid yang besar-besar dan megah serta
tempat pemandian dan taman-taman yang kesemuanya dipersatukan dalam kota yang
ditata dengan teratur.

Philip K. Hitti menyebutkan bahwa di Cordova terdapat 700 masjid dan 300 buah
pemandian umum . kemudian, istana Raja Az-Zahra mempunyai 400 buah ruangan.
Istana megah itu sengaja dibangun di kaki gunung dan menghadap sungai
Quadalquiurr yang diatasnya terdapat jembatan yang melintasi sungai tersebut dengan
konstruksi lengkung sebangai penyangga.

Kemajuan Bani Umayyah di Andalusia diraih pada masa pengganti Abd al-
Rahman al-Dakhil. Kemajuan Kordova ditandai dengan pembangunan yang megah
diantaranya:

1. al-Qashr al-Kabir , kota satelit yang didalamnya terdapat gedung-gedung istana


megah.
2. Rushafat, istana yang dikelilingi oleh taman yang di sebelah barat laut Cordova.
3. Masjid jami’ Cordova, dibangun tahun 170 H/786 M yang hingga kini masih
tegak.

24
4. Al-Zahra, kota satelit di bukit pegunungan Sierra Monera pada tahun 325 H/936
M. Kota ini dilengkapi dengan masjid tanpa atap (kecuali mihrabnya) dan air
mengalir ditengah masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, taman
hewan (margasatwa), pabrik senjata, dan pabrik perhiasan.

2.3.7 Bidang Pangan, Kosmetik dan Obat-Obatan

Dalam hal keperluan makanan, obat-obatan dan kebutuhan hidup


sehari, kaum bangsawan eropa telah dengan sengaja membawa proses
pembuatan bola kristal untuk mengganti madu yang merupakan pemanis
umum sebelum perang salib. Penggunaan kapur di dalam proses pembuatan
gula. Selain itu, ketika pulang dari perang salib orang-orang eropa membawa
sabun, minyak wangi, kamfer, balsem, permadani-permadani mewah. Sebelum
itu, orang eropa belum kenal sabun dan minyak wangi, mereka hanya
mengurapi badannya dengan semacam cerancam.

2.3.8 Bidang Kebudayaan

Pengaruh kebudayaan Islam terhadap barat bisa dilihat dari bagaimana


sumbangan orang Arab terhadap Barat dari segi ekonomi yang menjadi
penyokong perbaikan tingkat kehidupan orang Barat. Sumbangan Ilmu
pengetahuan dari penerjemahan filsafat yang sangat mempengaruhi pola fikir
orang-orang Barat dan juga dari segi perkembangan Industri dan penelitian
yang dikembangkan oleh orang Barat.

2.3.9 Bidang Sosial dan Politik

Pada masa bani Umayyah masyarakat Andalusia terbagi dalam


beberapa kelas berdasarkan garis keturunannya. Dimana kemudian garis
keturunan ini mempunyai pengaruh terhadap status yang mereka miliki dalam
bermasyarakat. Adapun kelompok kemasyarakatan tersebut berdasarkan ras-
nya antara lain sebagai berikut: kaum Barbar, Arab, penduduk pribumi dan
penduduk yang menganut agama Kristen dan Yahudi. Penduduk yang non
Arab mempunyai status sosial yang rendah dan mempunyai kewajiban untuk

25
membayar pajak kepada pemerintah. Sebagai bentuk kewajiban mereka
kepada negara, karena negara memberikan perlindungan dan jaminan
keamanan kepada mereka. Hal ini kemudian oleh kelompok non Arab dan
Islam dianggap sebagai diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah dan
menjadi salah satu penyebab terjadinya pemberontakan yang mereka lakukan
pada pemerintahan bani Umayyah.

Untuk bangsa Eropa walaupun sudah tidak asing lagi, pembagian


status sosial kemasyarakatan ini memperkuat legitimasi mereka untuk
membangun sistem feodal. Dimana dalam kehisupan bermasyarakat, harus ada
perbedaan yang jelas antara penguasa dan yang dikuasai, pemerintah dan yang
diperintah, raja dan kawula, negara dan rakyat, borjuis dan proletar, majikan
dan buruh dan lain sebagainya. Inilah menurut hemat penulis yang bisa
diberikan oleh rezim bani Umayyah terhadap sistem politik di Eropa
kontemporer.

Pengaruh ini dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-


kerajaan Islam di Indonesia seperti konsep khilafah atau kesultanan yang
sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram. Demak,
Banten dan Tidore.

2.3.10 Bidang HAM

Dalam hal perlindungan dan pemenuhan terhadap hak-hak asasi


manusia. Sejarah mencatat, bahwa di dalam kebudayaan Eropa sebelum
perkenalannya dengan Islam sudah merajalela sistem perbudakan, penghinaan,
dan pelecehan terhadap kaum wanita. Mereka dianggap tidak punya pribadi,
dan dianggap tidak masuk hitungan. Namun setelah mereka mempelajari
hukum Islam yang tidak mengenal perbudakan manusia oleh manusia, serta
mengakui hak kaum wanita untuk mempunyai hak milik atas benda bergerak
dan tidak bergerak(tanah dan rumah) serta menguasainya, hak untuk menolak
perkawinan dan hak untuk bercerai kalau seorang suami setelah perkawinan
menelantarkannya, atau memperlakukannya tidak baik, atau
mengecewakannya. Selain itu mereka juga mengenal hukum Islam yang tidak
memperbolehkan menggantung seorang wanita dengan tak bertambang, yakni

26
meninggalkannya tanpa dicerai dan tidak diberi nafkah lahir dan batin seperti
yang banyak terjadi di negeri-negeri Katolik. Di dalam Islam ini berpengaruh
terhadap ajaran Protestanisme yang memperbolehkan perceraian dalam rangka
menghapuskan perbuatan hina terhadap kaum wanita.

2.4 PUSAT-PUSAT PERADABAN ISLAM

2.4.1 Peradaban Islam di Kota Andalusia (Spanyol)

Masuknya islam di Spanyol pada sekitar permulaan abad ke-8 M, telah membuka
cakrawala baru dalam sejarah islam. Dalam rentang waktu selama kurang tujuh
setengah abad, umat islam di Spanyol telah mencapai kemajuan yang pesat, baik
dibidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan.
Pemisahan Andalusia dari Baghdad secara politis, tidak berpengaruh terhadap
transisi keilmuwan dan peradaban antara keduanya. Banyak muslim Andalusia yang
menuntut ilmu di negeri Islam belahan timur dan tidak sedikit pula ulama dari timur
yang mengembangkan ilmunya di Andalusia. Prestasi umat Islam dalam memajukan
Ilmu pengetahuan tidak diperoleh secara kebetulan, melainkan dengan kerja keras
melalui beberapa tahapan sistem pembangunan. Mula-mula dilakukan beberapa
penerjemah kitab-kitab kalsik Yunani, Romawi, India, Persia. Kemudian dilakukan
pensyarahan dan komentar terhadap terjemahan tersebut, sehingga lahir komentator-
komentator muslim kenamaan.
Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dari filsafat pada masa itu tidak
terlepas kaitannya dari kerjasama yang harmonis anatara penguasa, hartawan, dan
ulama. Umat islam di negara-negara Islam waktu itu berkeyakinan bahwa memajukan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan umumnya, merupakan salah satu kewajiban
pemerintahan.
Kemajuan peradaban di Spanyol pada saat ini berimbas pada bangkitnya
Renaisans dunia barat pada abad pertengahan sehingga dapat dikatakan bahwa Arab
Spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Codova,Taledo, sedangkan Seville
berfungsi sebagai sumber asli kebudayaan Arab, non Arab, Muslim, Kristen, Yahudi,
dan agama lain sampe beberapa abad kemudian (Yusuf Syuaib, 1985 : 78). Cordova
sebagai ibukota Spanyol merupakan pusat peradaban islam yang tinggi yang dapat

27
menyamai kemasyhuran Baghdad di timur dan kairo di Mesir. Mengapa demikian?
Karena pada saat islam mengalami kemajuan peradaban yang mengagumkan, keadaan
eropa masih sangat terbelakang dan diliputi kegelapan serta kebodohan. (Harun
Nasution, 1995 : 101)
Kemajuan apa saja yang diraih umat islam Spanyol dalam lapangan Ilmu Pengetahuan
dan Kebudayaan??

1. Kemajuan Intelektual

Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan


ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir.

Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari


komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al–Muwalladun (orang-orang Spanyol
yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah
(penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman
dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen
Muzareb yang berbudaya Arab dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam.
Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham intelektual terhadap
terbentuknya lingkungan budaya Andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra,
dan pembangunan fisik di Spanyol.

a. Bidang Filsafat

Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian
dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan yang
dilalui ilmu pengetahuan Yunani Arab ke Eropa pada abad ke 12. Minat terhadap
filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 selama
pemerintahan Bani Umayyah. Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol
adalah Abu Bakar Muhammad ibn al-Sayigh (Ibn Bajjah). Ia lahir di Saragosa, lalu
pindah ke Sevilla dan Granada. Ia bersifat etis dan eskatologi dalam masalah yang
dikemukakannya seperti al-Farabi dan Ibn Sina. Magnum opusnya adalah tadbir al-
Mutawahhid. Tokoh kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy,
sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185

28
M. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya
yang sangat terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.

Abad 12 sampai abad 16, aliran Ibn Rusyd (1126-1198 M) mendominasi lapangan
filsafat di Iberia dan Eropa. Ibn Rusyd dari Cordova ini, dikenal sebagai komentator
pikiran-pikiran Aristoteles sehingga dijuluki Aristoteles II. Ia juga memiliki ciri
kehati-hatian dalam menggeluti masalah-masalah tentang keserasian filsafat dan
agama. Sedang al-Kindi terkenal dengan menggabungkan dalil-dalil Plato dan
Aristoteles dengan cara Neo-Platonis.

b. Bidang Sains

Ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi dan kimia berkembang dengan


baik di Andalusia. Ibrahim bin Yahya al Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi, ia
dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan berhasil membuat teropong
yang dapat menentukan jarak antar tata surya dan bintang. Ahmad bin Abbas dari
Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Ummu al-Hassan bin Abi Ja’far dan
saudara perempuan al-Hafidz adalah dua orang dokter dari kalngan wanita.

Dalam bidang fisika dikenal seorang tokoh Ar-Razi. Dialah yang meletakkan
dasar ilmu kimia dan menolak kegunaan yang bersifat takhayul. Dia jugalah yang
menemukan rumusan klasifikasi bintang, tetumbuhan, dan numerial. Ar-Razi
membuat sejumlah substansi dan proses kimiawi, sebagian darinya seperti distilasi
dan kristalisasi yang sekarang digunakan.

Di bidang sejarah dan geografi, muncul Ibnu Jubair yang menulis negeri negeri
muslim mediterania dan Ibnu Batutah yang mengadakan ekspedisi hingga mencapai
samudera pasai dan cina. Ibnu al-Khatib menyusun riwayat Granada sedang ibnu
Kahldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah.

c. Bidang Ilmu Fiqh

Andalusia mayoritas menganut madzhab Maliki, yang pertama kali diperkenalkan


oleh Ziyyad bin Abd al-Rahman. Ahli-ahli fiqh lainnya diantaranya adalah Ibnu

29
Yahya, seorang qadhi, kemudian Abu Bakar al-Quthiyah, Munxir bin Sa’if al-Baluthi
dan Ibnu Hasyim yang terkenal.

d. Bidang Musik dan Kesenian

Di bidang ini dikenal seorang tokoh bernama Hasan bin Nafi yang berjuluk
Zaryah. Dia juga terkenal sebagai pengubah lagu dan sering menagjarkan ilmunya
kepada siapa saja sehingga kemasyhurannya makin meluas.
Dalam bidang seni, indikasi kemajuannya adalah berdirinya sekolah music di
Cordova oleh Zaryab. Zaryab adalah artis terbesar pada zamannya, siswa sekolah
music Ishak Al-Mausuli dari Bagdhad. Sekolah tersebut kemudian menjadi model
bagi sekolah music lainnya yang bermunculan belakangan di Villa, Toledo, Valencia,
dan Granada.

Studi-studi musikal Islam, seperti telah diprakarsai oleh para teoritikus al-Kindi,
Avicenna dan Farabi, telah diterjemahkan ke bahasa Hebrew dan Latin sampai
periode pencerahan Eropa. Banyak penulis-penulis dan musikolog Barat setelah tahun
1200, Gundi Salvus, Robert Kilwardi, Ramon Lull, Adam de Fulda, dan George Reish
dan Iain-lain, menunjuk kepada terjemahan Latin dari tulisan-tulisan musikal Farabi.
Dua bukunya yang paling sering disebut adalah De Scientiis dan De Ortu
Scientiarum.

Musik Muslim juga disebarluaskan ke seluruh benua Eropa oleh para “penyanyi-
pengembara” dari periode pertengahan ini memperkenalkan banyak instrumen dan
elemen-elemen musik Islami. Instrumen-instrumen yang lebih terkenal adalah lute
(al-lud), pandore (tanbur) dan gitar (gitara). Kontribusi Muslim yang penting
terhadap warisan musik Barat adalah musik mensural dan nilai-nilai mensural dalam
noot dan mode ritmik. Tarian Morris di Inggris berasal dari Moorish mentas (Morise).
Spanyol banyak menerapkan model-model musikal untuk sajak dan rima syair dari
kebudayaan Muslim.

Banyak risalah musikal yang telah di tulis oleh para tokoh Islam seperti
Nasiruddin Tusi dan Qutubuddin Asy-Syairazi yang lebih banyak menyusun teori-
teori musik.

30
e. Bidang Bahasa dan Sastra

Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di


andalusia. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan Non- Islam. Bahkan
penduduki asli Andalusia menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak
yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab baik keterampilan bahasa maupun tata
bahasa, tokohnya antara lain: Ibnu Syyidh, Ibn Malik pengarang alfiyah, Ibn Khuruf,
Ibn al-hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan bin Usfur dan Abu Hayyam al-Gharmatti
dan muncul banyak karya sastra seperti al-Iqd al-Farid karya Ibn Abd Rabbib, al-
Dzakhirah fii Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam dan kitab al-Qalaid karya al-
Fath bin Khaqan.

f. Sejarah dan Geografi

Dalam bidang sejarah dan geografi, Spanyol islam khususnya wilayah islam
bagian barat telah banyak melahirkan penulis terkenal, seperti Ibn Zubair dari
valancia, yang telah menulis sejarah tentang negeri-negeri muslim Mediterania serta
Sisilia. Ibn Al-Khathib (1317-1375 M) telah menyusun sejarah tentang Granada, Ibn
Khaldun dan Tunis adalah seorang perumus filsafat sejarah. Para sejarawan tersebut
semula bertempat tinggal di Spanyol dan kemudian pindah ke Afrika.

2.4.2 Peradaban Islam di Kota Baghdad

Peradaban adalah suatu proses perubahan cara hidup manusia. Kemajuan yang
dicapai dalam aspek bahasa, kesenian, ilmu pengetahuan, sosial, politik, hukum dan
agama. Prosesnya berjalan secara berangsur-angsur dalam waktu yang lama.
Peradaban Islam pada mulanya mulai dari zaman Rasulullah SAW sampai abad ke-
12 M telah berhasil gemilang dengan membangun peradaban-peradabnnya yang
untuk melahirkan sejarawan kelas dunia. Di permukaan alam dunia ini pernah timbul
beberapa peradaban, tetapi kemudian menghilang dan sirna. Begitu pula dengan
bangsa-bangsa yang dulunya begitu besar pula, hingga pada suatu ketika dengan
pengalaman-pengalaman itu menjadikan manusia menjadi matang untuk menerima
kemajuan yang sesungguhnya dalam segala bidang.

31
Pada waktu Islam datang ke seluruh dunia sedang mengalami kemunduran di
semua bidang dan lapangan. Belum berlalu masa seratus tahun, Islam telah
menegakkan dan memperbarui serta meluruskan paham agama-agama yang telah
lalu, ilmu pengetahuan yang tinggi dan meyakinkan, peradaban yang membawa
kebahagiaan dan politik yang selalu menguntungkan, yang semuanya telah disiarkan
di seluruh dunia dengan cepat dan penuh kebenaran.
Negara yang berada di bagian barat daya Asia ini didirikan oleh Khalifah
Abbasiyah kedua, yaitu Al-Manshur pada tahun 763 M dan dijadikan sebagai ibu
kota pemerintahannya. Terletak di pinggir Sungai Tigris. Menurut cerita rakyat,
daerah ini sebelumnya adalah tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan, seorang raja
Persia yang masyhur, di musim panas. Baghdad sendiri mempunyai arti “Taman
Keadilan”. Masa keemasan kota Baghdad terjadi pada masa pemerintahan Khalifah
Harun Al-Rasyid (786-806 M) dan anaknya Al-Ma’mun (813-833 M).
Peradaban yanng dicapai pada masa Khalifah Al-Manshur diantaranya pada
pembangunan fisik, dengan mendesain kota ini berbentuk bundar, yang di
sekelilingnya dibangun dinding tembok yang besar dan tinggi.
Di tengah-tengah kota terdapat al-Qashar Al-Zahabi yang merupakan istana khalifah
dengan seni arsitektur Persia. Dilengkapi dengan bangunan masjid, tempat pengawal
istana, polisi, dan tempat tinggal putera-puteri dan keluarga khalifah. Di sekitar
istana dibangun pasar tempat pembelanjaan dan jalan raya yang menghubungkan
empat pintu gerbang.
Setelah selesai pembangunan kota Baghdad di gali pula terusan yang
membelah negeri Irak untuk pelayaran dan airnya bersumber dari sungai Eufrat.
Dengan demikian Kota Baghdad berhubungan pula Sungai Eufrat dan seterusnya ibu
kota kerajaan Abbasiyah yang baru itu mempunyai hubungan melalui sungai dengan
Asia kecil dan Syiria. Dalam bidang ilmu pengetahuan Al-manshur memerintahkan
untuk menerjemahkan buku-buku ilmiah dan kesusteraan dari bahasa inggris, India,
Yunani lama, Byzantium, Pera dan Syiria ke dalam bahasa Arab. Sehingga sejak
awal berdirinya, kota ini sudah menjadi kota peradaban dan kebangkitan ilmu
pengetahuan dalam Islam. Sehingga julukan sebagai kota intelektual pun diberikan
dari Phillip K. Hitti terhadap kota Baghdad. Para peminat ilmu dan kesusteraan
segera berbondong-bondong datang ke kota ini.
Kota Baghdad menjadi lebih masyhur lagi karena perannya sebagai pusat
perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam di dunia setelah masa Al-Manshur.
32
Banyak buku filsafat yang sebelumnya dipandang sudah mati, yang kemudian
dihidupkan kembali dengan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Khalifah Al-
Ma’mun memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan beribu-ribu ilmu pengetahuan
yang bernama Bait Al-hikmah. Banyak para ilmuwan dari berbagai daerah datang ke
kota ini untuk mendalami ilmu pengetahuan.
Berdiri banyak akademi, sekolah tinggi dan sekolah biasa di kota ini.
Diantaranya perguruan Nizhamiyyah yang didirikan oleh Nizham Al-Mulk, seorang
wazie Sultan Seljuk pad abad ke-5 H. Perguruan Mustanshiriyah yang didirikan oleh
Khalifah Al-Muntanshir Billah.
Dalam bidang sastra, kota Baghdad terkenal dengan hasil karya yang indah
dan disukai orang. Diantaranya Alfu Lailah wa Lailah, atau Kisah Seribu Malam.
Para saintis, ulama, filosof, dan sastrawan Islam yabg terkenal banyak muncul dari
kota ini seperti Al-Khawarizmi (ahli astronomi dan matematika, penemu ilmu
aljabar), Al-Kindi (filosof Arab pertama), Al-Razi al-Mu’allim al-Tsani), Abu
Hanifah, Syafi’i Ahmad ibn Hambal, Al-Ghazali (filosof, teolog, dan Sufi besar
dalam Islam dengan julukan Hujjah al-Islam), Abd Al-Qadir Al-Jilani (pendiri
Tarekat Qadariyah), Ibn Muqaffa’ (sastrawan besar), dan lain-lain.
Perkembangan dalam bidang ekonomi kota Baghdad berjalan seiring dengan
perkembangan politik. Perdagangan dan industri berkembang pesat pada masa Harun
Al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Tiga buah pelabuhan yang ramai yang banyak
dikunjungi para Khalifah dagang internasional (Cina, India, Asia Tengah, Syria,
Persia, Mesir dan afrika lainnya), dua di Bashrah dan Syria di Teluk Persia, adalah
faktor pendukung perkembangan kehidupan ekonomi di Kota Baghdad.

2.4.3 Peradaban Islam di Kota Kairo

Kota yang terletak di tepi sungai Nil ini mengalami tiga kali masa kejayaan,
yaitu pada masa Dinasti Fatimiah, di masa Shalahudin al-Ayyubi dan dibawah Barbar
dan Al-Nashir pada masa Dinasti Mamalik. Dinasti Fathimiyah adalah satu-satunya
Dinasti Syi’ah dalam Islam.
Pada dinasti Tuluniyah, Mesir mengalami kemajuan terutama di bidang militer
dan pasukan perang yang dapat menaklukan Syiria, Palestina, Barquq, Mosul, Yaman,
dan Hijaz. Di bangunlah Masjid Ibn Tulun yang terkenal hingga sekarang dan markas
militer Al-Qathai untuk menampung pasukannya yang tidak tertampung di Masjid
33
‘Amr ibn Ash, penakluk dan gubernur pertama Mesir. Masjid tersebut uuga masih
berdiri tegak sampai kini di pinggiran kota Kairo. Ketika Dinasti Tuluniyah mukai
melemah yang mana tidak dapat mengontrol Sekte Qaramith yang ada di Syria,
memasuki Mesir, dan menundukan ibukota Tulun, yakni Fustat (Kairo Lama).
Bentuk kota Kairo ini hampir merupakan segi empat. Di sekelilingnya
dibangun pagar tembok besar dan tinggi, yang sampai sekarang masih ditemjui
peninggalannya. Pagar tembok ini menajnag dari Masjid Ibn Tulun sampai ke Qalat
Al-jabal, memanjang dari Jabal Al-Muqatta sampai ke tepi Sungai Nil.
Setelah pembangunan kota Kairo rampung lengkap dengan istananya, As-
saqili mendirikan Masjid Al-Azhar 17 Ramadhan 359H. Masjid ini berkembang
menjadi sebuah universitas besar yang sampai sekarang masih berdiri megah.
Namanya Al-Azhar diambil dari Al-zahra’ julukan Fathimah, puteri Nabi Muhammad
SAW dan istri Ali bin Abi Thalib.
Dalam pemerintahanny Al-Mu’iz melaksanakan tiga kebijaksanaan besar,
yaitu pembaharuan dalam bidang administrasi, pembangunan ekonomi, dan toleransi
beragama. Dalm bidang admkinistrasi beliau mengangkat seorang wazir untuk
melaksanakan tugas-tugas kenegaraan. Dalam bidang ekonom, beliau memberi gaji
khusus kepada tentara, personalia istana, dan pejabat pemerintahan lainnya. Dalam
bidang agama, di Mesir diadakan empat lembaga peradilan, dua untuk Madzhab
Syi’ah dan dua untuk Madzhab Sunni.

2.4.4 Peradaban Islam di Kota Isfahan (Persia)

Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibukota kerajaan


Safawi. Kota ini merupakan gabungan dari dua kota sebelumnya. Yaitu Jayy, tempat
berdirinya Syhrastan kemudian, dan Yahudiyah yang didirikan oleh Buchtanashshar
atau Yazdajir I atas anjuran istrinya yang beragama Yahudi.
Ada beberapa pendapat tentang kapan kota ini ditaklukkan oleh tentara Islam.
Pendapat pertama mengatakan penaklukkan itu terjadi pada tahun 19 H (640 M),
dibawah pimpinan Abdullah Ibn ‘Atban atas perintah Umar Ibn Al’Khaththab untuk
menaklukkan kota Jayy yang merupakan salah satu ibu kota provinsi Persia waktu itu.
Setelah beberapa peristiwa, pengeuasanya memilih masuk Islam daripada membayar
pajak. Pendapat lain, uaitu Al-Thabari, menyebutkan bahwa, penaklukan itu terjadi
pada tahun 21 H (642 M). Aliran Bashrah menyebutkan, penaklukan Isfahan terjadi
34
pada tahun 23 H (644 M) di bawah pimpinan Abu Musa Al-Asyi’ari, yaitu setelah
penaklukan Nahawand atau di bawah pimpinan Abdullah Ibn Badil yang menerima
penyerahan kota itu dengan syarat pembayaran pajak. Penaklukkan ulang terjadi pada
masa khalifah Abbasiyah, Al-Mu’tazz, ketika tentara Abbasiyah berusaha
memadamkan pemberontakan Al-Alawiyin di Thabaristan tahun 247 H (861 M).
Sejak itu, kota ini menjadi kota penting sebagai ibu kota provinsi dan pusat industri
dan perdagangan.
Kota ini berbentuk bundar, pintunya ada empat dengan menara pengontrol
sebanyak seratus buah. Lebar tembok kota sekitar setelahfarsakh (satu farsakh sekitar
8 KM atau 3,5 mil). Rukn Al-Daulah Ibn Buwaih memperluas kota itu dengan
sebidang tanah dan memperbaiki tembok-tembok kota yang masih berdiri hingga abad
ke-5 H/11 M. Di dalam kota ini terdapat bangunan menyerupai benteng, disekitarnya
terdapat tambang terbuat dari perak yang sudah tidak berfungsi lagi sejak
penaklukkan tentara Islam, juga tambang tembaga, dan batu bahan celak. Ardasyir,
raja Persia, pernah membangun irigasi untuk pengaturan air dari sungai Zandah,
bernama Zirrin Rod, berarti sungai emas. Hingga sekarang, perekonomian negeri ini
sangant tergantung kepada pertanian kapas, sandu dan tembakau.

Dikota ini berdiri bangunan-bangunan indah seperti istana, sekolah-sekolah,


masjid-masjid, menara, pasar, dan rumah-rumah dengan ukiran arsitektur yang indah.
Sultan Abbas I membangun masjid Syah yang merupakan salah satu masjid yang
indah dan megah didunia.

2.4.5 Peradaban Islam di Kota Istanbul (Turki)

Kota Istambul adalah ibu kota kerajaan Turki Ustmani. Kota ini awalnya
merupakan ibu kota kerajaan Romawi Timur dengan nama Konstantinopel.
Konstantinopel sebelumnya adalah sebuah kota bernama Bizantium, kemudian diganti
dengan nama Konstantinopel oleh Kaisar Constantin, Kaisar Romawi Timur.
Pada tahun 395 M, Kerajaan Romawi pecah menjadi dua, yaitu Romawi Timur dan
Romawi Barat. Romawi Barat beribukota di Roma (Italia), sedangkan Romawi Timur
beribukota di Konstantinopel.
Konstantinopel jatuh ke tangan umat Islam pada masa dinasti Turki Ustmani
dibawah pimpinan Sultan Muhammad II yang bergelar Muhammad Al-Atih pada
35
tahun 1453, dan dijadikan sebagai ibu kota kerajaan Turki Ustmani. Bahkan jauh
sebelum sultan Muhammad Al-Fatih dapat menguasai Konstantinopel, para penguasa
Islam sudah sejak zaman para Khulafaur Rasyidin, kemudian khalifah Bani Umayyah
dan khalifah Bani Abbasiyah berusaha untuk menaklukkan kota Konstantinopel.
Namun, baru pada masa kerajaan Turki Ustmani usaha itu dapat berhasil.
Oleh Sultan Muhammad Al-Fatih, kota Konstantinopel yang artinya
Constantin, diubah namanya menjadi Istambul yang artinya kota Islam. Sebagaimana
halnya pada masa kerajaan Romawi Timur, kerajaan Turki Ustmani dengan ibu kota
Istambul juga menjadi sebuah negara adi daya pada masa kejayaannya. Wilayah
kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Eropa Timur, Asia Kecil, dan Afrika
Utara. Bahkan daerah-daerah Islam yang lebih jauh juga mengakui kekuasaan
Istambul.
 Bidang Arsitektur
Dalam bidang arsitektur, masjid-masjid yang dibangun membuktikan
kemajuannya. Masjid merupakan suatu ciri dari sebuah kota Islam, tempat kaum
muslimin menjalankan kewajiban ibadahnya. Gereja Aya Sophia, setelah ditaklukkan
kaum muslimin diubah menjadi sebuah masjid agung yang terpenting di Istambul.
Beberapa masjid yang megah didirikan di Istambul, antara lain: Masjid Agung Sultan
Muhammad Al-Fatih, Masjid Abu Ayub Al-Abshari, Masjid Bayazid dengan
arsitektur Persia, dan Masjid Sulaiman Al-Qununi.
 Bidang Militer
Dengan adanya kondisi objektif yang dihadapi Turki Utsmani para pemimpin
mewujudkan negara yang berdasarkan sistem dan prinsip kemiliteran. Pecahnya
perang dengan Bizantium misalnya mengilhami khalifah-khalifah Orkhan untuk
mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan militer sehingga terbentuklah sebuah
kesatuan militer yang disebut yeniseri atau Inkisariyah (Arab). Kebijakan kemiliteran
ini lebih dikembangkan oleh pengganti Orkhan, yaitu Murad dengan membentuk
sejumlah korps atau cabang-cabang yeniseri. Seluruh pasukan militer dididik dan
dilatih dalam sarana militter dengan pembekalan semangat perjuangan Islam.
Kekuatan militer yeniseri ini berhasil mengubah negara Utsmani yang baru lahir
menjadi mesin perang yang paling kuat, dan memberikan dorongan sangat besar bagi
penaklukan negeri-negeri non muslim.
 Bidang Pemerintahan

36
Pada masa pemerintahan Turki Ustmani, para sultan bukan hanya merebut
negeri-negeri Arab, tetapi juga seluruh wilayah antara Kaukasus dan kota Wina,
bahkan sampai ke Balkan. Dengan demikian, tumbuhlah pusat-pusat Islam di Trace,
Macedonia, Thessaly, Bosnia, Herzegovina, Bulgaria, Albania, dan sekitarnya.
Eksistensi Turki Ustani sangat diperhitungkan oleh ahli-ahli politik Barat. Hal ini
didasarkan pada realita sejarah bahwa selama berabad-abad kekuasaannya, Turki telah
memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan peradaban, baik
dikawasan negara-negara Arab, Asia, atau bahkan Eropa.
Pengaruh jatuhnya Konstantinopel besar sekali bagi Turki Ustmani. Kota tua
itu adalah pusat Kerajaan Bizantium yang menyimpan banyak ilmu pengetahuan dan
menjadi pusat agama Kristen Ortodoks. Kesemuanya itu diwarisi oleh Ustmani.dari
segi letak, kota itu sangat strategis karena menghubungkan dua benua secara
langsung, yaitu Eropa dan Asia.
Istanbul merupakan pusat peradaban Islam pada masa kekuasaan Turki
Ustmani yang terpenting. Bukan saja karena keindahan kotanya, tetapi juga karena di
kota bekas pusat kekuasaan Romawi Timur itu terdapat pusat kajian keilmuan yang
mendorong puncak kejayaan peradaban umat Islam.

2.4.6 Peradaban Islam di Kota Delhi (india)

Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan Islam di India sejak tahun 608 H/1211
M (kecuali beberapa kali dalam waktu yang tidak lama, yaitu ketika ibu kota pindah
ke Dawlatabad, Agra dan Lahore) sampai kerajaan Mughal runtuh oleh Inggris tahun
1858, Sebagai ibukota kerajaan-kerajaan Islam Delhi juga menjadi pusat kebudayaan
dan peradaban Islam di anak Benua India.
Kota ini terletak di pingggir Sungai Janma. Sebelum Islam masuk kesana,
Delhi berada di bawah kekuasaan keturunan Johan Rajput. Tahun 589 H(1204 M),
kota ini ditaklukkan oleh Qutb Al Din Aybak dan tahun 602 H (1204 M) ini dijadikan
ibukota kerajaan tersendiri olehnya. Dinasti Mamluk ini berkuasa sampai tahun 689
H(1290), kemudian diganti oleh dinasti Khaji (1296-1326M), kemudian diganti oleh
dinasti Tughlug (1320-1413M). Babur, raja munghal pertama, merebut Delhi dari
tangan dinasti Lodi. Setiap dinasti Islam memperluas kota itu dengan mendirikan
“kota-kota” baru di Delhi semula, yaitu kota yang berada di dalam benteng Lalkot.

37
Delhi sekarang mencakup semua kota-kota baru itu. Semuanya dikenal sebagai
”Tujuh Kota Delhi”.
Dinasti Mamluk memperluas tembok kota Hindu dengan apa yang dikenal
kota Kil’a Ray Pithora. Inilah kota pertama dari tujuh kota Delhi tersebut. Sementara
itu Dinasti Khalji menambah bangunan Masjid dengan atap yang indah dan beberapa
menara lagi. Kesebelah barat, dinasti ini memperluas benteng Lalkot yang lama
dengan maksud mempertahankan kota dari serangan bangsa Mongol. Dengan
demikian ia memindahkan ibukota ke Siri, sekitar 2 km dari yang. Inilah kota yang
kedua. Di dalam kota, dinasti ini mendirikan sebuah istana megah tersendiri.
Pada dinasti Tughlug, raja pertama mendirikan Tughlughabad, kota sekitar 8
km di sebelah timur Kil’a Ray Pithora, yang kemudian dijadikan sebagai pusat
pemerintahan Pada tahun 730 H/1320 M.
Di tengah kota didirikan masjid, perumahan, perkantoran, dan jalan-jalan yang
dikelilingi oleh benteng yang kuat. Muhammad Ibn Tughlug juga melaksanakan
sebuah proyek raksasa, yaitu mendirikan Adilabad yang kemudian dikenal dengan
kota Jahanpah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Fairuz Tughlug dengan
mendirikan kota fairuzabad, sekita 3 km disebelah barat laut kota yang kemudian
dikenal dengan Syahjahanabad.
Setelah Delhi dihancurkan tentara Timur Lenk, kekuasaan raja-raja yang
berkedudukan di Delhi merosot tajam. Ketika itulah dinasti Lodi mengambil kota agra
sebagai ibu kota, sementara Delhi menjadi kota yang kurang penting.
Saat-saat paling indah dan cemerlang dalam seni bangunan islam di India
terjadi pada zaman pemerintahan mughal. Kuburan yang megah dan dinamakan “Taj
Mahal” yang dibangun oleh Syah Jihan untuk mengenang isterinya yang telah
meninggal, dan pembangunan itu membutuhkan waktu 22 tahun yang dibangun oleh
22 ribu orang pekerja tiap hari.
Setiap dinasti Islam yang berkuasa di India dan menjadikan Delhi sebagai ibu
kotanya, seakan-akan mereka berlomba-lomba untuk membangun dan memperindah
Istana, Benteng, Masjid, Madrasah dan Makam. Di Delhi dan sekitarnya banyak
berdiri Makam-makam megah, bukan saja makam penguasa islam tetapi juga makam-
makam para Wali. Kalau saja Timur Lenk tidak menghancurkan kota Delhi, tentu
akan banyak sekali bangunan mewah dan indah yang dapat disaksikan. Delhi islam
yang dapat kita saksikan sekarang adalah Delhi yang hanya dibangun oleh kerajaan
Mughal
38
2.5 PENGARUH ILMU PENGETAHUAN ISLAM BAGI KEMAJUAN EROPA

Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas eropa telah berlangsung sejak abad ke-12.
Sejak abad ke-14, gerakan kebangkitan muncul kembali (renaissance), yaitu pustaka
Yunani yang diselamatkan, dipelihara, dan dikenal berkat terjemahan-terjemahan
Arabnya. Dari bahasa Arablah karya-karya itu diterjemahkan kembali ke dalam VII,
pengaruh kebudayaan Islam terutama meluas atas Eropa melalui masyarakat Spanyol
(711-1492 M) dan Sisilia (825-1091 M). Walaupun tidak terlalu besar, namun ada
pengaruh Islam masuk melalui Perang Salib.

Eropa kristen yang pergi menyerang memerangi Islam justru berakhir dengan
membawa pulang pengaruh Islam. Kaum bangsawan eropa telah dengan sengaja
membawa proses pembuatan gula kristal untuk pengganti madu yang merupakan
pemanis umum sebelum Perang Salib. Penggunaan kapur di dalam proses pembuatan
gula merupakan penemuan kaum Muslimin. Selanjutnya, pulang dari Perang Salib
orang-orang Eropa membawa pulang sabun, minyak wangi, kamfer, balsem,
permadani-permadani mewah Islam, sedang yang terbawa dengan tidak sengaja
adalah pengaruh rohani Islam. Sebelum itu kaum bangsawan Eropa tidak kenal sabun
dan minyak wangi.

Pengaruh terbesar timbul oleh tantangan Islam berupa dipercepatnya


perkembangan kota dan terjadinya revolusi kota. Itu adalah akibat pembebasan kaum
abid yang pulang dari perang Salib I-IV (tahun 1095-1229) secara besar-besaran
sesuai dengan janji yang diberikan kepada mereka sebelum mereka berangkat ke
palestina. Demikianlah, kota (bourg, burgh, burg, burcht, grad) menumbuhkan
bourgeoisie (burghers, burgers) sebagai kelas yang merdeka. Burgoisie berkat kerja
keras, ketekunan, dan kehematan, mereka berangsur-angsur mulai menguasai
ekonomi kota. Bahkan, kaum feodal banyak yang terbelenggu utang kepada mereka.
Demikianlah berlangsung perubahan struktural masyarakat Eropa.

Kehadiran Islam di Spanyol memberikan bahan bandingan kepada orang-orang Eropa.


Issac Asimov memberikan bandingan tentang Kurthubah, Paris, dan London.

Peradaban Islam di Spanyol dan disaksikannya Islam di Palestina dengan mata


kepala sendiri oleh orang-orang Eropa berakibat baik untuk penghalusan akhlak dan
adat istiadat mereka. Kesaksian tawanan-tawanan Kristen tentang ketinggian budi dan
keluhuran akhlak Sultan Salahudin al-Ayyubi (1137-1193) tersiar dari mulut ke mulut
39
dan akhirnya direkam didalam sejarah. (ia memerintah Suriah dan Mesir sejak 1174
hingga mangkatnya pada 2 Maret 1193 setelah tercapai perdamaian dengan Richard
Coeur de Lion pada tanggal 2 November 1192). Terkenal kare cerita ia membebaskan
beribu-ribu orang tawanan miskin ynag minta belas kasihannya atas nama keluarga
yang akan mati terlantar kalau mereka lama-lama ditawan.

Dalam kebudayaan Eropa , sebelum perkenalan dengan Islam, kaum abid dan
perempuan tidak dianggap punya pribadi, mereka dianggap tidak masuk hitungan.
Hukum Islam mengakui hak kaum perempuan untuk mempunyai hak milik atas
benda-benda bergerak dan tidak beregerak (tanah dan rumah) serta menguasainya;
hak untuk menolak perkawinan, dan untuk bercerai kalu seorang suami setelah
perkawinan menelantarkannya, memperlakukannya dengan tidak baik, atau
mengecewakannya. Adanya poligami (berisitri lebih dari seorang), yang di dalam
keadaan-keadaan khusus merupakan suatu pengecualian, tidak meniadakan hak-hak
tadi. Hukum Islam tidak memperbolehkan menggantung seorang perempuan dengan
tidak bertambang, yaitu meninggalkannya tanpa dicerai dan tidak diberi nafkah lahir
batin seperti banyak terjadi di negeri-negeri Katolik. Di dalam Islam, perbuatan itu
dianggap dosa besar yang terkutuk. Protestanisme memperbolehkan perceraian justru
untuk menghapuskan hal itu berdasarkan contoh hukum Islam. Katolisisme hingga
kini masih tidak memperbolehkan perceraian dengan akibat kaum perempuan yang
banyak digantung dengan tidak bertambang, justru dimana hukum nasional masih
berpegang pada pola Katolik. Namun, sekalipun perceraian diperbolehkan di dalam
Islam, ia tetap dianggap sebagai perbuatan yang tidak disukai Allah SWT, serta hanya
boleh dilakukan dalam keadaan terpaksa setelah usaha-usaha perdamaian tidak lagi
bverhasil. Itu pun masih dengan dua kali kemungkinan bersatu kembali (rujuk).
Perlakuan yang lebih adil dan lebih halus kepada kaum perempuan di Eropa adalah
justru karena pengaruh Islam. Galanterie dan Chevalrie, yaitu sikap mkenghormati
Islam di Andalusia. Kesaksian-kesaksian berikut patut diperhatikan.

“ketika Wali Kurthubah (Kordoba) pada tahun 1139 mengepung kota Toledo yang
dikuasai orang-orang Kristen, Ratu Berengria yang terkurung dalam kota itu
mengirimkan seorang utusan untuk meminta agar ia memperhatikan bahwa seorang
ksatria yang perkasa, sinatria (gallant), dan berjiwa besar tidak patut menyerang
seorang perempuan. Jendral Arab itu segera mengundurkan diri, sedangkan sebagai

40
satu-satunya karunia ia meminta kehormatan boleh menyampaikan salam kepada ratu
itu.”

“Bagi pikiran orang-orang tertentu adalah berkat kaum Musliminlah maka Eropa
Kristen menghancurkan kebiadabannya,” kata Dr. Le Bon.

Mengenai kedudukan perempuan yang merdeka sebagai subjek hukum setelah


perkawinan menurut hukum Islam, Uni Soviet menirunya di dalam hukum perdata
sejak tahun 1917, disusul oleh negeri-negeri sosialis lainnya setelah Perang Dunia ke-
II. Kemudian, menyusul Belanda sejak tahun 1956 (Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Belanda dari tanggal 14 Juni 1956, L.N. No. 343/1956, berlaku mulai 1
Januari 1957). Mungkin negeri-negeri lain akan menyusul karena kedudukan hukum
perdata kaum perempuan Barat menurut hukum mereka menjadi kehilangan hak atas
miliknya sendiri setelah perkawinan akibat, bahwa hal itu disalahgunakan oleh
sebagian suami-suami mereka. (di dalam KUH Perdata Belanda RI ps. 108-110),
pengungkungan terhadap perempuan masih dilestarikan!

Sekarang timbul pertanyaan: mengapa kebudayaan Islam dapat tumbuh


dengan subur dan mempertahankan keutuhannya?

Jawabannya adalah karena menurut suatu Hadist, kaum Muslimin dianjurkan


untuk mengurus soal keduniaannya seakan-akan mereka hidup untuk selama-lamanya
dan beribadah seakan-akan mereka akan mati esok hari. Mereka dilarang hanya
beribadah saja, melainkan diwajibkan berusaha dan belajar. Belajar dan mengajarkan
ilmu, hukumnya wajib di dalam Islam. Seni dianjurkan, terutama seni tulisan indah
(calligraphy), karena Islam berpendapat bahwa Allah menghendaki yang indah .
Tidak hanya arsitektur masjid, melainkan sastra dan musik pun berkembang. Puisi
menghias khazanah sastra Islam, kisah-kisah bertebaran. Salah satu kumpulan kisah
Alf Laila wa Laila (seribu Satu Malam) merupakan karya klasik dunia yang terbanyak
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dalam berbagai edisi: lengkap,
diringkaskan dan disadur untuk kanak-kanak serta dicetak dan difilmkan berulang-
berulang. Sesudah Biblia dan Al-Qur’an tidak ada buku lain yang dicetak
daripadanya. (selanjutnya, pengaruh sastra Islam atas Barat dibicarakan di dalam Bab
X). Musik dan Qasidah (nyanyian) berkembang. Filsuf Abu Nashr Muhammad ibn
Tarkhan al-Farabi (wafat tahun 339 H/941 M) yang banyak menerjemahkan karya-
karya Aristoteles telah menciptakan alat musik yang disebut al-qanun dan ditiru di

41
Barat dengan nama piano. Seni rupa berkembang, terutama di Syam (Suriah), Parsi,
dan Hindustan. Lukisan-lukisan kecil (miniature paintings) Parsi hingga kini tetap
mengagumkan, sedangkan lukisan-lukisan Hindustan dari zaman Mongol (Moghul),
yaitu masa-masa Sultan Babar (1488-1530), Sultan Akbar (1542-1605), dan Sultan
Aurangzeb (1618-1707) mempunyai kemegahan yang tersendiri. Memang Islam
melarang penyembahan berhala dan lukisan, tetapi sama sekali ntidak melarang seni
rupa, asal tidak untuk dipuja.

Ada hal yang ganjil dalam sejarah Islam yaitu orang-orang yang berhasil
mengalahkan angkatan perang Islam tidak berhasil menaklukan Islam. Pada tahun
1258 M, Hulagu Khan (1217-1265) menaklukan Baghdad dan meruntuhkan Daulah
Abasiyah, tetapi ia berakhir dengan menjadi seorang Muslim yang shalih. Buku-buku
yang diangkutnta dari baghdad disimpannya di perpustakaan Samarkand, ibukota
kerajaannya. Bahkan, perpustakaan ilmiah di sana dihimpunannyalebih banyak buku
yang dicarinya dari berbagai negeri serta didirikannya pula sebuah peneropong
bintang. Samarkand menjadi sebuah pusat kebudayaan Islam.

Dalam pertempuran Las Navas de Tolosa pada tahun 1213 M, kaum Kristen
Spanyol mengalahkan kaum Muslimin, namun kebudayaan Islam jadi mempengaruhi
kaum Kristen Spanyol dan Eropa pada umumnya. Itu tetap terjadi kendati Kardinal
Fransisco Ximenez de Cisneros, sejak 1499 uskup vandalismenya membakar habis
semua buku-buku di dalam perepustakaan-perpustakaan Islam di Spanyol.

Reynold A. Nicholson menulis,

“Bahwa ini adalah suatu fakta yang kebenarannya telah dipastikan dengan baik bahwa
Uskup Agung Ximenez yang bengis membuat api unggun dari semua naskahArab
yang dapat dirampasnya. Ia ingin mengikis habis rekaman tujuh abad kebudayaan
Islam di dalam hanya satu hari.”

Ximenez tidak mempunyai peradaban yang dimiliki oleh Kaisar Hulagu Khan,
bahkan masih biadab kalau ditinjau dari sudut kepentingan umat manusia yang karena
kebiasaannya kehilangan sumber-sumber ilmiah yang tidak ternilai!

Kendati tindakan vandalis Ximenez, Islam masih tetap ditakdirkan untuk


membidani gerakan-gerakan kesejarahan penting di Eropa yang mengubah wajah
kebidayaan Eropa dan bahkan dunia pada umumnya, yaitu:

42
1. Kebangkitan kembali (Renaissance) kebudayaan Yunani kalsik pada abad ke-
14, mula-mula di Italia, kemudia merembet ke seluruh Eropa.
2. Gerakan pembaruan agama Kristen mulai abad ke-8 m dan memuncak pada
abad ke-16 M dengan reformator-reformator Luther, Zwigli, dan Calvin
3. Rasionalisme (terlalu mengutamakan rasio atau akal) pada abad ke-17 yang
dibapaki oleh dua tokohnya Rene Decartes (1596-1650) dan Jhon Locke
(1632-1704), masing-masing dari Prancis dan Inggris.
4. Pencerahan (Aufklaerung, enlightenment) pada abad ke-18 dengan tokoh-
tokohnya Voltaire (1698-1778), D. Diderot (1713-1284), Baron de
Montesquieu (1689-1755) dari Prancis, G. W Leibniz (1646-1716) dari Rusia.
Keempat gerakan tersebut berpangkal pada Islam karena kebangkitan
kembali muncul dari penggalian pusaka Yunani oleh Islam berupa filsafat dan
pengetahuan. Eropa mengenal pusaka tersebut melalui terjemahan-terjemahan
Arab. Bukan hanya karya-karya Yunani itu saja yang telah berpengaruh,
melainkan juga ulasan-ulasan, tafsiran-tafsiran, dan tambahan-tambahan yang
ditulis oleh filsuf-filsuf dan sarjana-sarjana Muslim. Selanjutnya, ada lagi
suatu gerakan anak Renaissance, yakni humanisme (abad ke-16) yag
meletakkan manusia pada pusat perhatian sebagai akibat filsafat antroposentris
Yunani serta sebagai protes terhadap peremehan peranan manusia oleh gereja.
Rasionalisme Eropa adalah ekses rasionalitas Islam. Islam sangat
mementingkan akal, tetapi tidak melebih-lebihkan atau memujanya karena
keyakinan bahwa manusia hanya akan mengetahui secara terbatas, sedangkan
akal bukanlah kaedah tertinggi. Menurut iman di atas kemampuan akal ada
kebenaran wahyu.
Pencerahan adalah hasrat untuk memperoleh kecerahan tentang hukum-hukum
alam yang ditelaah secara obyektif berdasarkan metode ilmiah. Metode ilmiah
ini pun berasal dari Islam.
Dibawah pengaruh Islam di Spanyol pad abad ke-8 Masehi abad ke-2
dan ke-3 hijriah di Septamia, yaitu sebuah provinsi lama Prancis Barat Daya di
Tepi Laut Tengah, timbul gerakan menentang pengakuan dosa di hadapan
pastor-pastor dan pemuka-pemuka agma yang lebih tinggi yang dianggap
tidak berhak berbuat demikian.
Selanjutnya, pada abad ke-8 dan ke-9 M, yaitu pada abad ke-3 dan ke-
4 Hijriah, timbul pula suatu gerakanpenghancuran ikon-ikon (lukisan-lukisan
43
orang suci dari mosaik) dan patung-patung (iconclast, bildenstrum). Oleh
karena pada masa itu, timbul suatu aliran Kristen yang meolak pengkudusan
ikon-ikon dan patung-patung. Sehingga Maharaja Romawi Leo III pada tahun
726 M mengeluarkan suatu perintah yang melarang pemujaan berhala.
Demikian pula tindakan Constantinus IV dan Leo IV.
Pada saat, itu Gregorius II dan III serta patriarch Konstantinopel
Germanius dan Maharatu Irene (mereka termasuk pendukung-pendukung
pemujaan patung-patung) menyebabkan terjadi pertentangan sengit. Menurut
sebagian ahli sejarah, seruan untuk membuang ikon-ikon dan patung-patung
itu kembali pada agama Kristen sejati sebelum pemujaan berhala yang
ditanamkan oleh Maharaja muallaf Constatinous Magnus adalah berkat
pengaruh Islam oleh pengikut-pengikut gerakan sesuai pula dengan ayat 2
dalam sepuluh firman Tuhan kepada Musa.Uskup Torino (Turin) yang
diangkat pada tahun 828 M atau 213 H yang telah membakar gambar-gambar
dan salib-salib serta melarang pemujaan di wilayah keuskupannya itu
dilahirkan dan dibesarkan di Andalusia Islam.
Pada masa itu pula, orang-orang Kristen yang menguraikan upacara
kepercayaan tritunggal dengan cara mendekati tauhid serta mengingkari
keilahian Yesus.
Professor Jhon William Draper, Ph.d., setelah mengemukakan bahwa
pada segolongan padri dan sistem keagamaan Katolik telah terjadi kehancuran
akhlak, perzinahan dan pengkajian selanjutnya di dalam bukunya yang banyak
dikutip telah mengutip padri Jerome yang berkata,
“kehidupan dan kesenangan padri adalah sama dengan kemewahan raja-raja
dan orang-orang kaya yang mewah. Akhlak para paus telah mundur sekali,
dikalahkan oleh kelobaan dan kehausan harta. Mereka telah melampaui batas,
sampai-sampai menjual pangkat-pangkat dan kedudukan-kedudukan seperti
barang dagangan, yang kadang-kadang dijual dengan lelang terbuka. Mereka
mempersewakan tanah surga dengan dokumen dan piagam serta surat-surat
pengampunan dosa. Mereka dibolehkan melanggar undang-undang, diberi
surat keterangan bebas serta surat ijin untuk memperbolehkan hal-hal yang
terlarang, persis uang kertas dan materai pos, dijadikan alat penyuap dan
penyogok. Uang dibuang-buang secara mencolok mata, sehingga Paus
innocent III (masa jabatan 1198-1216) terpaksa menggadaikan mahkota Paus.
44
Paus Leo X (Masa jabatan 1513-1521) (seorang anggota keluarga banker de
Medici, S.I.P) dikatakan telah menghabiskan seluruh harta benda yang telah
ditinggalkan Paus sebelumnya. Ia membelanjakan bagiannya dan uang
masuknya serta mengambil uang masuk calon penggantinya terlebih dahulu
dan membelanjakannya. Dikatakan bahwa seluruh penerimaan uang Kerajaan
Prancis takkan cukup untuk menutup anggaran pengeluaran dan keinginan
para Paus.”
Fim berwarna Cecare Borgia hasil ko-produksi Prancis-Italia (1955)
dengan Gina Lolobrigida sebagai Lucretia Borgia (1480-1519), anak kandung
Paus Alexander VI (Rodrigo Borgia, Pontifikat, 1492-1503) yang berulang-
ulang dihamili oleh abangnya, cecare Borgia, melukis dengan hidup-hidup
(lively) kebjatan moral berupa pesta pora, mabuk-mabuk dan kemesuman
syahwat (orgies), mandi-mandi telanjang antara jantan-jantan dan betina-
betina jelita. Roman penulis Jerman klabun, Lukretia Borgia, mengungkapkan
lebih bugil lagi kebejatan Cecare Borgia, sebagai satyr dan adiknya sebagai
siren. Tipikal kebejatan akhlak waktu itu dicatat dalam sejarah bahwa sangat
banyak anak haram telah deisetubuhi oleh Alexander VI, sampai akhirnya
gereja menganggap pontifikatnya (kepausannya) sebagai halaman hitam.
Decamerone (1353 M), ciptaan penulis Italia Giovanni Bocaccio (1313-1375
M) yang dikenakan indeks bacaan terlarang oleh gereja Katoliki, telah
menggambarkan kebejatan para padri dan rahib di dalam warna-warna yang
menyala. Itulah situasi yang mengantarkan reformasi. Sesuai dengan anjuran
Islam yang melarang taklid kepada manusia, atau manusia menganggap
dirinya sebagai wakil Tuhan, maka banyak kritik dilontarkan kepada kepausan
oleh John Wiclef, Johanes Hus dan Girolamo Savarola.
Penjualan surat-surat pengampunan dosa pada masa hidup Marten
Luther di Jerman hanya merupakan titik air yang meluapkan kritik dan protes
yang dimulai sejak abad ke-8. Itu adalah buah pikiran merdeka yang
dilontarkan Islam dari Andalusia ke gelanggang pemikiran Eropa.
Setelah meninjau asal-usul reformasi, kita dapat kembali ke
renaissance sebagai sumber berbagai kemasyarakatan. Renaissance
melahirkan humanisme, humanisme melahirkan individualisme,
individualisme melahirkan liberalisme, liberalisme melahirkan kapitalisme,
kapitalisme melahirkan sekularisme, karena bourgeoisie kerap berlawanan
45
dengan gereja yang pada masa lampau kerap bersekutu dengan kaum feodal
yang menjadi lawan bourgeoisie. Pranata pengakuan dosa dianggap duri dalam
mata karena kapitalisme sukar melepaskan diri dari dosa dan kebohongan.
Pemalsuan timbangan dan kualitas barang berlangsung sehari-hari dan
beratlah bagi yang bersalah untuk setiap kali mengakui dosanya di hadapan
pastor. Apalagi selalu ada kemungkinan sang pastor sadar atau tidak pada saat
membocorkan dosa di bidang perdagangan itu kepada saingannya. Hal itu
merupakan salah satu dari banyak faktor yang ikut mendorong
berkembangnya Protestanisme di negeri-negeri yang kapitalismenya paling
berkembang.
Eropa telah bersikap tidk jujur kepada diri sendiri tentang sumber-
sumber peradaban dan dunia modern yang dibangunnya. Eropa hanya
mengakui agama Kristenm, pusaka budaya Yunani-Romawi, dan nasionalisme
atau tradisi nasionalnya sebagai sumber-sumber serta menggelapkan utang
budi yang besar, bahkan yang pokok, kepada Islam. Padahal, industri mustahil
tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan keduanya mustahil tanpa
induksi-induksi dan metode percobaan yang datang dari Islam. Tipifikatif
adalah apa yang telah dilakukan oleh Theophrastus Bombastus Paracelsus von
Hohenheim ketika pulang dari kota Basel, Swiss, ia membakar buku-buku
para sarjana Muslimin Ibn Sina dan Ibn Khalikan secara terang-terangan
karena untuk menyembunyikan utang budi kepada keduanya. Itulah sikap
simbolik kebanyakan ahli sejarah eropa yang malu mengakui utang budi
kepada eropa kepada Islam karena kompleks unggul diri yang sesungguhnya
hanya mengungkapkan hakikat asor diri.
Pendidikan klasik Eropa selanjutnya telah lebih menandaskan lagi
mentalitas yang korup. Di antara sebab pandangan rendah kepada Islam itu
seringkali dikemukakan karena Islam mengakui poligami, yang sebenarnya
hanya diperbolehkan dengan syarat-syarat yang berat dan kalau terpaksa saja,
sedangkan itu pun menurut Al-Qur’an (4:3) sebenarnya dimaksudkan untuk
melindungi anak-anak yatim; jadi hanya boleh mengawini janda-janda yang
mempunyai anak. Sebenatnya, poligami itu di dalam masyarakat Islam rata-
rata tidak lebi dari 1-2%. Sebaliknya, poligami gelap di dalam masyarakat
Kristen rata-rata lebih dari itu, terutama di negeri-negeri latin, dimana
perceraian tidak dibenarkan menurut undang-undang. Bahkan bukan saja
46
poligami, melainkan poliandri gelap pun cukup banyak di sana sebagai bentuk
lain dari poligami. Hal ini terjadi apabila seorang perempuan ditinggalkan
suaminya tanpa dicerai. Perempuan yang terjebak dalam situasi ini banyak
terdorong untuk melakukan poliandri. Inggrid Bergman dan Gina Lollobrigida
adalah dua orang bintang film yang menurut undang-undang Italia telah
melakukan poliandri. Tanpa campur tangan duta besar amerika Serikat di
Roma, Gina lollobrigida yang telah menjadi bintang film Hollywood dan
masih punya suami sah di Roma, di samping suaminya di Amerika Serikat,
pastilah akan ditangkap oleh polisi kota Roma setiap kali ia datang kesana
untuk pengambilan gambar-gambar filmnya.
Barat tidak hanya berutang budimengenai soal-soal besar yang telah
diuraikan pada bagian-bagian terdahulu, melainkan juga untuk soal-soal kecil,
seperti mascara (celak mata) dan cadar Turki (Turkish veil) yang digemari
oleh mode tinggi (high fashion) sebagai mempertinggi elegance (gaya) dan
Charme (kejelitaan) kaum hawa.
Belakangan ini kaum lelaki Barat telah memulai untuk meniru khitan
atau circumcision(n) cara Islam sebagai tindakan kebersihan dan untuk
mencapai kepekaan lebih tinggi. Namun, lebih tinggi daripada itu dan lebih
besar akibatnya adalah kebenaran Al-Qur’an yang membuktikan bahwa Isa
Al-Masih tidak wafat di tiang salib (4:157), melainkan berada di sebuah
tempat yang tinggi yang banyak mata airnya dan hidup di sana setelah apa
yang disebut penyaliban itu (23:50). Dokumen Qamran (Dead Sea Scrolls)
yang telah ditemukan mengandung naskah-naskah yang berisi teks-teks
Perjanjian Lama dan Baru serta hymne-hymne seorang guru ketakwaan
(teacher of regteousness) yang diidentifikasikan dengan Isa al-Masih alias
Yesus Kristus.
Hal itu telah dan masih akan tetap membawa keguncangan bagi agama
yang dianut oleh Barat. Lingkar riak air masih tetap meluas seperti bila
sebuah batu besar dilemparkan ke sebuah kolam yang tenang. Hingga
seberapa luas jangkauan lingkar riak air itu masih sukar diramalkan kini.
Namun, tidaklah semua orang Barat bungkam mengenai kebajikan-kebajikan
Islam. Pujangga-pujangga besar seperti Percy Bysshe Shelley dan George
Benard Shaw dari Inggris serta Johann Wolfgang von Goethe dari Jerman,
ahli-ahli sejarah, seperti Thomas Carlyle, Herbert George Wells dan Arnold
47
Joseph Toynbee, Baron Wilhelm von Humboldt serta jenius seperti Napoleon
Bonaparte telah secara jujur mengakui kebajikan-kebajikan Islam.

48
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekspansi pasukan muslim atas Andalusia memberi dampak positif yang luar biasa.
Andalusia dijadikan tempat ideal dan pusat pengembangan budaya. Ketika peradaban
Eropa tenggelam dalam kegelapan dan kehancuran, obor Islam menyinari seluruh
Eropa melalui Andalusia, kepada bangsa Vandhal, Goth dan Barbar. Islam
menegakkan keadilan yang belum dikenal sebelumnya. Rakyat Jelata tertindas yang
hidup dan menentukan nasibnya sendiri. Para budak pada bangsa Goth dimerdekakan
oleh para penguasa Muslim dan diberi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.
Sikap toleransi kaum muslimin adalah perjanjian damai dengan pihak para penguasa
yang telah ditaklukan. Kebebasan, persamaan dan persaudaraan yang diterapkan,
memungkinkan bangsa-bangsa yang ditaklukan itu ikut ambil bagian dalam
pemerintahan bersama-sama dengan para penguasa Muslim. Jadi Islam tidak
mengenal adanya perbedaan kasta dan keyakinan.

3.2 Saran

Kemunduran dinamika intelektual muslim disebabkan tidak teraplikasikannya


nilai-nilai ijtihad yang distimuli al-Qur’an di tengah-tengah kehidupan umat Islam.
Untuk itu fenomena ini hendaknya memberikan nuansa sekaligus pemicu agar umat
kembali kepada semangat intelektual Quranik, jika ingin mengembalikan zaman
keemasan pendidikan Islam tempo dahulu, guna mengembalikan zaman keemasan
pendidikan dan membangun kebudayaan dunia Islam modern secara adaptik dan
komprehensif.

49
DAFTAR PUSTAKA

1 Mubarok, Jaih. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
2 Mufrodi, Ali. 1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta: Logos.
3 Munir Amin, Samsul. 2009. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : AMZAH.
4 Nasution, Harun. 1979. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid/Cetakan 1/1.
Jakarta : UI Press.
5 Poeradisastra. S.I. 2013. Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Peradaban Modern.
Jakarta : KomuniatasBambu.
6 Ridjaluddin. FN. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Gaung Persada.
7 Supriadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung : Pustaka Setia.
8 Syukur, Fatah. 2009. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.
9 Yatim, Badri. 2003. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

50

Anda mungkin juga menyukai