Anda di halaman 1dari 14

Dimensi Sejarah dan Kebudayaan Islam

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam
yang diampu oleh Bapak Mahrus, M.PdI

oleh :

Anis Khofifatun Nafilah (18381012030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2018

i
KATA PENGANTAR

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.. Tak lupa
kami haturkan shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW, karena
beliaulah yang telah menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
penuh dengan cahaya ilmu pengetahuan. Adapun judul makalah yang akan dibahas
adalah “Dimensi Sejarah dan Kebudayaan Islam”, kami sangat berharap semoga
dengan adanya makalah ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan
memperluas wawasan ilmu yang kami miliki.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung, terutama kepada yang terhormat;

1. Bapak Akh. Fakih, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia
2. Semua teman-teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
3. Sumber-sumber yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah
ini.

Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari
semua pihak demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.

Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pamekasan, 23 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... iii

A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2

A. Pengertian Dimensi Sejarah dan Kebudayaan Islam................................. 2


B. Periodisasi Sejarah Islam........................................................................... 3
1. Masa Sebelum Islam............................................................................ 3
2. Masa Klasik......................................................................................... 3
3. Masa Pertengahan................................................................................ 3
4. Masa Modern....................................................................................... 4
C. Bentuk-bentuk kebudayaan islam.............................................................. 4
1. Sistem politik dan pemerintahan......................................................... 4
2. Seni bangunan..................................................................................... 5
3. Ilmu pengetahuan dan sains................................................................. 5
4. Kesenian dan sastra............................................................................. 5
D. Pusat-pusat Kebudayaan Islam.................................................................. 6
1. Baghdad............................................................................................... 6
2. Kairo.................................................................................................... 6
3. Isfahan................................................................................................. 6
4. Istanbul................................................................................................ 6
5. Delhi.................................................................................................... 7
6. Spanyol................................................................................................ 7
7. Samarkand .......................................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat mempelajari Dimensi Sejarah dan Kebudayaan Islam 8
1. Tujuan mempelajari Dimensi Sejarah dan Kebudayaan Islam............ 8
2. Manfaat mempelajari Dimensi Sejarah dan Kebudayaan Islam.......... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................... 9

A. Kesimpulan................................................................................................ 9
B. Saran.......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah kebudayaan Islam adalah cabang ilmu pengetahuan yang
berkenaan dengan kronologi berbagai pristiwa-peristiwa, yang mana
dengan adanyan Sejarah Kebudayaan Islam kita bisa mengetahui apa yang
dimaksud dengan sejarah dan apakah penyebab terjadinya sejarah.
Sebagian besar penulis menaruh harapan besar mengenai pentingnya arti
sejarah kebudayaan Islam.
Tidak menutup kemungkinan semua itu harus kita pelajari dahulu
lebih jauh. Apa sesungguhnya isi dan proses sejarah tersebut. Banyak
sekali bertanya apakah sesungguhnya sejarah tersebut dan membutuhkan
jawaban melalui pembelajaran sejarah.
Terkait dengan sejarah kebudayaan Islam, kita harus menyadari
betapa pentingnya kita mempelajari sejarah Islam dengan menambah
leluasa dan pemikiran kita, kecerdasan intelektual tanpa diikuti dengan
karakter atau akhlak yang mulia maka tidak aka nada gunanya, maka dari
itiu akhlak adalah sesuatu yang sangat mendasarkan dan saling
melengkapi. Masyarakat yang tidak punya akhlak maka manusia itu
termasuk tidak memiliki nilai.
Sejarah kebudayaan Islam itu dipelajari supaya kita bisa mengetahui
Islam dan memerlukan pelajaran yang benar dan sungguh-sungguh, maka
dari itu dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai Dimensi Sejarah
Kebudayaan Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sejarah kebudayaan Islam?
2. Bagaimana periodisasi sejarah Islam?
3. Bagaimana bentuk bentuk kebudayaan Islam?
4. Apa saja pusat-pusat kebudayaan islam?
5. Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah dan kebudayaan Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sejarah kebudayaan Islam
2. Untuk mengetahui periodisasi sejarah Islam
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kebudayaan Islam
4. Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan Islam
5. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat mempelajari sejarah dan
kebudayaan Islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dimensi Sejarah dan Kebudayaan Islam

Sejarah berasal dari kata Syajarah yang berarti “pohon”. Secara


terminologi kata pohon memberikan gambaran ilmu sejarah yang analogis,
karena telah memberikan gambaran pertumbuhan manusia dengan
“pohon”, yang tumbuh berasal daribiji kecil dan berkembang menjadi
pohon yang rindang dan berkesinambungan. Oleh karena itu, untuk dapat
menangkap beberapa pelajaran atau pesan-pesan didalamnya diperlukan
kemampuan menangkap pesan-pesan sejarah yang tersirat sebagai
perumpamaan didalamnya. 1 serta sejarah dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang terjadi pada masa lampau.

Kebudayaan secara umum dapat dipahami sebagai semua hasil


karya, Rasa, dan karsa dan cipta manusia. Karya manusia menghasilkan
tekhnologi dan kebudayaan kebendaan (material culture) yang diperlukan
oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta
hasilnya dapat digunakan untuk keperluan manusia.2 Jadi kebudayaan
adalah suatu hasil yang diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan
unutk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.

Selanjutnya dalam islam, agama dan budaya adalah dua hal yang
berbeda, tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan. Agama bersifat mutlak,
tidak berubah menurut perubahan waktu dan tempat. Agama adalah system
hubungan manusia dengan tuhan. Sedangkan budaya yang merupakan
bagian dari agama, ia senantiasa mengalami perubahan berdasarkan cipta,
rasa, karsa dan karya manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan Islam adalah segala temuan-temuan umat Islam, kemajuan-
kemajuan umat Islam dalam sejarah, kapanpun dan dimanapun yang sesuai
dengan semangat ajaran Islam.3

Manusia adalah makhluk Allah, yang diciptakan di dunia ini


sebagai khalifah. Manusia lahir, hidup, dan berkembang di dunia sehingga
disebut sebagai makhluk duniawi. Sebagai makhluk duniawi, sudah tentu
selalu berhubungan dengan dunia terhadap segala segi, masalah dan
tantangannya, dengan menggunakan budi dan dayanya serta menggunakan
segala kemampuan baik bersifat cipta, rasa maupun karsa. Manusia harus

1
Rusydi sulaiman, Pengantar Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:PT.
RajaGrafindo Persada, 2014), halaman 20
2
Ibid
3
Bahroin Suryantara, Sejarah kebudayaan Islam, (Jakarta:Yudhistira, 2010), hal 3

2
bersifat aktif, memanfaatkan lingkungannya untuk kepentingan hidup dan
kehidupannya. Dari hubungan yang bersifat aktif itu, tumbuhlah
kebudayaan.4

Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah dan kebudayaan Islam


adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya,
karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai
Islam.

B. Periodisasi sejarah Islam


1. Masa sebelum Islam
Masa sebelum Islam disebut masa jahiliyah, istilah ini digunakan
untuk menandai masa sebelum nabi Muhammad Saw lahir, dan diberikan
kepada bangsa arab yang kehidupannya bersifat primitiv. Mereka berada
dalam lingkungan yang Ummi (tidak mengenal baca tulis) dan jauh dari
peradaban, yang menyebabkan mereka didalam kegelapan dan kebodohan.
Akibatnya mereka sesat jalan dan tidak menemukan nilai-nilai
kemanusiaan. Namun demikian, bukan berarti mereka tidak memiliki
potensi peradaban. Mereka sebenarnya berada dalam kondisi fitrah, dalam
arti tidak terkontaminasi oleh kebudayaan dan peradaban yang
memerosokkan kemanusiaan seperti yang terjadi di Persia dan romawi.
Yang paling fenomenal dari kehidupan bangsa arab jahiliyah adalah tradisi
kesusastraan mereka yang begitu tinggi.

2. Masa klasik
Periode klasik bermula ketika nabi Muhammad saw diutus menjadi
rasul dengan membawa Al-quran sebagai pedoman dimana pada masa
jahiliyah tersebut orang-orang arab sangat suka dengan kesusastraan maka
al-quran diturunkan dengan bahasa sastra seperti yang lazim dipakai oleh
masyarakat dengan pertimbangan untuk menyesuaikan diri dengan tradisi
masyarakatsehingga bisa komunikatif dan untuk menantang dan
mengungguli syai-syair jahiliyah. Dalam menyampaikan risalah tuhan,
rasulullah menemui gangguan dan rintangan sampai ancaman
pembunuhan dari masyarakat kafir quraisy. Demikian keadaan nabi saw
selama berdakwah di mekah sampai kemudian menghasilkan perjanjian
dengan beberapa orang utusan dari masyarakat kota yatsrib, yang tidak
berapa lama kemudian mengantarkannya hijrah ke madinah. Selama 10
tahun, rasulullah tinggal di madinah, hingga akhirnya dia dan kaum
muslimin mendapatkan kesempatan untuk menaklukkan kota mekah dan
membebaskan ka’bah dari berhala.

4
Rosihon Anwar, Pengantar Studi Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009)128

3
Setelah wafat rasulullah dalam usia 63 tahun, kepemimpinan umat
Islam berada di tangan khalifah abu bakar as shidiq pada tahun 634M atau
13H kemudian dilanjutkan oleh Umar bin khattab pada tahun 644M atau
23H, pada tahun 656M atau 35H usman bin affan terpilih sebagai khalifah
dan kemudian digantikan oleh ali bin abi thalib pada tahun 661M atau
40H. masa pemerintahan abu bakar sampai ali disebut dengan masa
khulafa al-rasyidin. Setelah itu pemerintahan Islam beralih menjadi
monarchy hereditis (kerajaan turun-temurun) diansti pertama adalah
dinasti Umayyah yang secara umum kekuasaan dinasti umayyah
berlangsung selama 91 tahun. Dinasti abbasiyah adalah pelanjut dari
dinasti umayyah yang berlangsung selama 508 tahun.

3. Masa Pertengahan
Periode ini ditandai dengan kemunduran total imperium di
Baghdad, dimana pada masa itu pemerintahan pusat di Baghdad tidak
dapat mempertahankan adanya pemberontakan-pemberontakan dan
lepasnya kontrol kekuasaan secara politik di seantero wilayah Islam.
Secara umum kemunduran total umat Islam berakhir dengan tumbangnya
Dinasti Mamalik di Mesir oleh pasukan Turki Usmani pada tahun 1517
M/923 H.
Pada masa pertengahan ini merupakan masa umat Islam berusaha
bangkit dari keterpurukannya dengan ditandai oleh adanya tiga kerajaan
besar, yaitu:
a. Kerajaan usmani di Turki (1282-1924 M/680-1342 H)
b. Kerajaan Safawi di Persia (1501-1732 M/907-1145 H)
c. Kerajaan Mughal di India (1526-1858 M/932-1274 H)

4. Masa modern
Periode modern ditandai dengan penetrasi barat atas dunia Islam.
Di Mesir ekspedisi nepoleone Bonaparte membawa dampak positif bagi
rakyat Mesir khususnya dan dunia Islam pada umumnya. Ekspedisi yang
terjadi pada tahun 1798 M itu pada mulanya bertujuan untuk memproteksi
kepentingan para pedagang perancis di Mesir yang merasa tidak
mendapatkan keadilan dari penguasa local. Akan tetapi tujuan utama
ekspedisi ini sesungguhnya merupakan kebijakan politik pemerintah
perancis yang ingin menjadikan Mesir sebagai basis operasi militernya
dalam mengahadapi inggris, yang pada saat itu berkuasa di India.
Akhirnya ekspedisi napoleon ini dapat membuka mata dunia Islam,
dan menyadarkan kekurangan dan kemundurannya, terutama turki dan
Mesir. Para penguasa dan pemikir Islam mulai berpikir untuk
mengembalikan citra keunggulannya atas barat. Kontak Islam dengan
barat kini berlainan dengan persentuhan Islam dan barat pada periode

4
klasik. Maka, kemudian lahirlah aliran modernisasi dalam Islam, dengan
para pemikirnya yang berusaha mengembalikannya kejayaan Islam pada
masa klasik.5

C. Bentuk bentuk kebudayaan Islam


Sejarah kebudayaan Islam lahir dan berkembang sejak Nabi
Muhammad SAW. Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Usaha Perluasan wilayah
kekuasaan Islam sangat berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan
Islam. Wilayah kekuasaan Islam yang terus membentang luas dari masa
Khalifah Umar bin Khattab hingga al Walid bin Abdul Malik dari Dinasti
Umayyah, telah melahirkan kebudayaan Islam yang sangat menakutkan dan
tumbuh dengan pesat di pusat-pusat wilayah kekuasaan Islam.
Bentuk-bentuk dan perwujudan kebudayaan Islam akan dapat di lihat dari
sisi yang tampak atau hasil cipta karsa yang bersumber pada ajaran Islam
tersebut.

1. Sistem Politik dan Pemerintahan


Setelah hirjah dari Mekkah ke Yatsrib (Madinah), Nabi
Muhammad SAW. Membangun sistem politik dan pemerintahan di kota
Madinah. Kemudian di lanjutkan oleh pemerintahan Khulafaurrasyidin
sampai pada pemerintahan selanjutnya, yaitu Dinasti Umayyah, Dinasti
Abbasiyah, al-Ayyubiyah dan lainnya. Kebudayaan Islam mewarisi sistem
politik dan pemerintahan yang tangguh dan tangguh dan kuat. Kekuasaan
Islam yang bermula dari sebuah kota Madinah di jazirah Arabia, dalam
waktu 7 abad meluas dengan cepat dan membentang dari Spanyol Afrika,
Asia Tengah hingga Nusantara.

2. Seni Bangunan
Setibanya di Madinah Nabi Muhammad SAW. membangun masjid
Quba. ini merupakan awal Peristiwa kebudayaan Islam yang terus
berkembang dan melahirkan seni bangunan atau arsitektur yang megah
dan mewah. Selain Masjid Quba, terdapat Masjid Nabawi di Madinah,
Masjid Kubah Batu di Palestina, dan Masjid Qonuni di Turki.
Selain bangunan masjid, banyak bangunan-bangunan megah
lainnya seperti istana para raja di Baghdad, syiria, spanyol (Andalusia),
Isfahan (Persia), dan delhi (India). Bangunan istana para raja yang
dilengkapi dengan taman-taman yang mempesona dan mengagumkan,
seperti istana Raja Harun ar-Rasyid dari Dinasti Bani Abbasiyah yang
digambarkan bagai dalam Dongeng Seribu Satu Malam. Begitu pun Taj
Mahal yang sangat indah di India.
3. Ilmu pengetahuan dan Sains
5
Ridwan Nasir, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: Iain Sunan Ampel Press, 2002), Hal 121-135

5
Keyakinan umat islam terhadap Al-Quran dan hadits sebagai
sumber yang utama dalam proses sejarah, maka para ulama berusaha
memahami maksud Allah SWT. Dalam Al-Quran terdapat metode yang
disebut dengan metode tafsir bil ma’tsur, yakni ayat ditafsirkan dengan
ayat; ayat ditafsirkan dengan hadits Nabi Muhammad Saw.; dan ayat
ditafsirkan dengan qaul (perkataan) sahabat. Metode-metode ini
merupakan produk pemikiran ulama (manusia), karenanya dapat dikatakan
kebudayaan.
Ilmu pengetahuan dan sains merupakan bentuk dan wujud
peninggalan kebudayaan Islam yang paling gemilang yakni pada
keemasan Dinasti Umayyah, Dinasti Bani Abbasiyah, Dinasti al-
Ayyubiyah , dan lainnya. Kebudayaan Islam telah menghasilkan ilmu
pengetahuan dan sains yang berharga bagi perkembangan kemanusiaan
dan para ilmuan modern banyak berhutang jasa.

4. Kesenian dan sastra


Seni merupakan pengembangan dari kemajuan ilmu matematika
yang dipadukan dengan kekuatan seni. Kebudayaan Islam melahirkan hasil
seni dan kesustraan yang bernilai sangat tinggi. Seni Islam tidak hanya
sebatas seni tulisan kaligrafi saja. Tetapi banyak peninggalan lukisan-
lukisan para geometris dan simetris sangat berkembang pesat.
Para sastrawan barat mengakui karya-karya sastrawan begitu hebat,
misalnya syair-syair yang menyentuh jiwa karya abu nuas, hafizh, dan
ruba’I karya umar khayyan sastra berkembang pesat pada masa kejayaan
kebudayaan Islam. Karya mereka hingga saat ini masih populer dan masih
dikagumi oleh orang-orang barat.6

Contoh kebudayaan Islam diantaranya adalah:

1. Di bidang seni : syair, kaligrafi, hikayat, suluk, babad, tari saman, dan tari
zapin
2. Di bidang fisik : masjid, istana, keratin
3. Di bidang pertunjukan: sekaten, wayang, hadrah, qasidah
4. Di bidang tradisi : aqiqah, khitanan, halal bihalal, sadranan, berzanzi7

D. Pusat-Pusat Kebudayaan Islam


Kebudayaan islam menyebar dari wilayah spanyol (Andalusia) hingga
ke jazirah Arabia, Irak, Persia, hingga wilayah India, bahkan ke kawasan Asia
Tenggara termasuk Indonesia, tempat tempat dimana dahulu kebudayaan
islam tumbuh dan berkembang antara lain:
1. Baghdad
6
Bahroin Suryantara, Sejarah kebudayaan Islam, (Jakarta:Yudhistira, 2010), hal 6-9
7
https:// Syafroafni.wordpress.com, 21 november 2018

6
Kota baghdad yang terletak di Negara irak, dahulu menjadi ibu
kota dinasti Abbasiyah yang berkuasa hamper 5 abad lamanya.
Kekhalifahan Abbasiyah merupakan era keemasan islam. Salah satu tolak
ukur kemegahan sekaligus standar kesuksesan peradaban Islam terletak
pada pencapaian ilmu pengetahuan dan tekhnologinya. Kota ini di bangun
oleh khalifah ja’far al Mansur. Kemudian mengalami renovasi dan
pembangunan lebih lanjut pada masa khalifah harun al Rasyid dan al
makmun, dua khalifah tersebut terkenal dalam sejarah dinasti Abbaiyah.
Pada masa pemerintahan mereka, peradaban dan kebudayaan islam
mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, diantaranya keilmuan,
kesenian, dan kebudayaan
2. Kairo
Berdirinya kairo sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan diawali
dengan penumpasan terhadap golongan Syiah mendirikan sebuah karajaan
di Mesir dengan ibu kota Kairo. Dinasti Fatimiyah juga membangun
perguruan tinggi yang sangat masyhur, yaitu Universitas Al-Azhar. Al
Azhar merupakan universitas tertua dan terkemuka hingga saat ini.
Kemajuan al Azhar juga berkat usaha yang dilakukan Sultan Salahuddin al
Ayyubi yang menguasai Mesir setelah hancurnya Dinasti Fatimiyah. Sejak
itu Salahuddin kemudian mendeklarasikan kekuasaannya dibawah Dinasti
Ayyubiyah selama 75 tahun.
3. Isfahan
Kota Isfahan merupakan salah satu kota penting di Iran yang
letaknyadekat sungao Zandah. Di kota ini terdapat banyak peninggalan
kejayaan Islam, terutama dari Dinasti Safawi. Ada sejumlah bangunan
bersejarah di Isfahan, seperti Masjid Imam, Masjid Syekh Lutfullah, Istana
Cehil Sutun, dan Jembatan Khaju. Karena kecantikan kota ini, maka orang
Iran sering menyebutnya dengan ungkapan Isfahan Nisfejahan, yang
berarti “kota separuh dunia” kota ini meraih masa keemasannya sebagai
kota dunia dengan kekayaan budaya, arsitektur, dan kesenian.
4. Istanbul
Kota Istanbul dibangun oleh penguasa Romawi, Kaisar Konstantin
pada tahun 330-an Masehi dengan nama Konstatinopel. Kota ini pernah
menjadi pusat pemerintahan Islam dibawah pemerintahan Dinasti
Utsmaniyah. Beberapa bangunan gereja kuno dan Istana yang dibangun
pada periode itu, hingga kini masih tegak dan terpelihara rapi.
Pada 1453 M, konstatinopel jatuh ke tangan Khalifah Utsmaniyah,
yang waktu itu kekuasaannya sudah merajalela hingga Anatolia dan
semenanjung Balkan. Dalam suatu perebutan kekuasaan yang sangat
dramatik, sultan Mahmud II berhasil merebut kota Konstatinopel dengan
mudah.

7
Ia lalu mengganti nama kota itu dengan Istanbul dan
menjadikannya sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat budaya dari
berbagai etnik dan bangsa bagi kekhalifahan Turki Usmani. Selama
bertahun-tahun, sultan-sultan Turki silih berganti membangun masjid dan
istana. Berbagai bangunan hingga kini terawatt dengan baik, telah
memperkokoh kota itu, sebagai kota budaya sepanjang sejarah
5. Delhi
Delhi merupakan ibu kota Negara India. Dahulunya kota ini
menjadi pusat penyebaran agama Hindu. Kemudian Islam masuk ke
wilayah India dan mendirikan Dinasti Mughal. Pada masa itu banyak
istana raja, taman-taman yang indah, perpustakaan, bahkan makam Raja
dan keluarga kerajaan juga dibangun dengan indahnya. Salah satu
peninggalan bersejarah tersebit adalah bangunan Taj Mahal yang
merupakan pemakaman permaisuri Raja Mughal.
6. Spanyol
Spanyol adalah sebuah Negara yang pernah ditaklukkan oleh
dinasti Islam. Spanyol berada dibawah kekuasaan Islam pada masa Dinasti
Umayyah masa kekhalifahan al walid. Pada penaklukan Spanyol panglima
yang memimpin adalah Thariq bin Ziyad. Ketika islam masuk ke negeri
spanyol, negeri ini banyak mengalami perkembangan peradaban yang
pesat, baik dari kebudayaan maupun pendidikan Islam, karena Spanyol
didukung oleh negerinya yang subur dengan penghasilan ekonomi yang
cukup tinggi.
Spanyol mengalami perkembangan pesat dalam kebudayaan dan
pendidikan Islam yang dimulai dengan mempelajari ilmu agama dan
Sastra, kemudian meningkat dengan mempelajari ilmu-ilmu akal. Oleh
karena itu, dalam waktu relative singkat Cordova dapat menyaingi
Baghdad dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesustraan
7. Samarkand
Samarkhan adalah kota terbesar kedua di Uzbekistan. Naskah Arab
kuno menjulukinya “Permata dari Timur”. Orang-orang Eropa
menyebutnya “Tanah Para Saintis”. Kota nan megah dan indah itu sama
tuanya dengan Romawi, Athena, dan Babilonia. Samarkand merupakan
salah satu kota tertua di dunia. Awalnya kota itu bernama Maracanda.
Selain terkenal dengan keindahannya, Samarkand juga dikenal
sebagai kota yang Strategis. Kota legenda itu berada di tengah “ Bayangan
Asia” yang menghubungkan Jalur sutera antara Cina dan Barat. Di era
kejayaan islam, Smarkand menjadi pusat studi para ilmuan. Itulah
sebabnya, orang-orang eropa mendaulatnya sebagai “Tanah para Saintis”8

8
ibid

8
E. Tujuan dan manfaat mempelajari dimensi sejarah dan kebudayaan Islam

1. Tujuan mempelajari dimensi sejarah dan kebudayaan Islam


a. Mengetahui lintasan peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan
dengan kebudayaan Islam
b. Mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa
dalam perkembanngan Islam.
c. Memahami bentuk peninggalan sejarah dalam kebudayaan Islam dari
satu period ke periode berikutnya.

2. Manfaat mempelajari dimensi sejarah dan kebudayaan Islam


a. Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan
buah karya kaum muslimin masa lalu.
b. Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk
diteladani dalam kehidupan sehari-hari
c. Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab
terhadap kemajuan dunia Islam.
d. Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian
untuk mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu
guna perbaikan dari dalam dirisendiri, masyarakat, lingkungan
negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang.
e. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang
telah diraih umat terdahulu.9

9
https:// Syafroafni.wordpress.com, 21 november 2018

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah ialah proses perjuangan manusia untuk mencapai
penghidupan kemanusiaan yang lebih sempurna dan sebagai ilmu yang
berusaha mewariskan pengetahuan tentang masa lalu suatu masyarakat
tertentu. Sejarah juga merupakan gambaran tentang kenyataan-kenyataan
masa lampau dengan menggunakan inderanya serta memberi kepahaman
makna makna yang terkandung dalam gambaran tersebut.
Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan warisan dari
masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang
cukup diperhitungkan dunia pada saat ini. Al-Quran terus menerus dibaca
dan dikajji oleh ummat islam. Budaya islam pun tetap merupakan faktor
pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi
B. Saran
Dengan pemahaman diatas, kita dapat memulai untuk meletakkan
islam dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita pun dapat membangun
kebudayaan islam dengan landasan konsep yang berasal dari islam pula.
Serta demikianlah makalah telah susun tentunya dalam hal ini masih
banyak kekurangan, saya harap makalah ini dapat menambah wawasan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Rosihon, Pengantar Studi Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009)


https:// Syafroafni.wordpress.com, 21 november 2018
Nasir Ridwan, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: Iain Sunan Ampel Press, 2002)
Sulaiman Rusydi, Pengantar Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam,
(Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2014),
Suryantara Bahroin, Sejarah kebudayaan Islam, (Jakarta:Yudhistira, 2010)

11

Anda mungkin juga menyukai