Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH

“AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM”

OLEH:
KELOMPOK 4
ASRIANI RAHMAN
SYAMSUARNI
HASRAH
NUR BALQIS INDAH FAKHIRAH
RISKA IRAWATI
NURJANNA
MUH. HAERIL ACHMAD

SMK NEG. 1 TAKALAR


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum w.r w.b


Puji syukur Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-
Nya yang sangat besar sehingga Kami bisa menyelesaikan Makalah
Sejarah : “Akulturasi Dan Perkembangan Budaya Islam” tepat pada
waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing
yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga
Makalah ini dapat disusun dengan baik.
Semoga Makalah Sejarah yang telah kami susun ini turut
memperkaya khazanah ilmu Sejarah serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu
yang sempurna. Kami juga menyadari bahwa Makalah Sejarah ini juga
masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi
penyusunan Makalah Sejarah dengan tema serupa yang lebih baik lagi.
Wasalamu’alaikum w.r w.b
                                                                                                                       
Galesong. 20 Februari 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. RUMUSAN MASALAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
C. TUJUAN PENULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1. SENI BANGUNAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2. SENI RUPA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  3
3. AKSARA DAN SENI SASTRA . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
4. SISTEM PEMERINTAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
5. SISTEM KALENDER . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  6
BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jauh sebelum masuknya kebudayaan Islam di Indonesia,
masyarakat Indonesia sudah mengenal/memiliki budaya cukup maju.
Unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat yang disebut dengan “local genius” (kecakapan
suatu bangsa untuk menerima unsur kebudayaan asing dan
mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa).
Masuknya kebudayaan Islam di Indonesia tidak diterima begitu
saja tapi pengaruh budaya Islam ke Indonesia telah membawa
perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengetahui tujuan pembahasan tentang akulturasi di
Indonesia, maka sebagai perumusan dan penyusunan adalah:
1. Bidang apa saja yang mendapat pengaruh dari budaya Islam?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-
Budha dan Islam?
C. TUJUAN PENULISAN
A. Suatu kegiatan akan lebih bermanfaat jika dalam pembahasan
ini mempunyai tujuan antara lain:
B. Untuk menambah pengetahuan tentang bentuk kebudayaan
yang mendapat pengaruh Islam
C. Untuk memperluas pengetahuan tentang bentuk akulturasi
budaya di Indonesia.
D. Untuk mengetahui proses interaksi kebudayaan Indonesia
dengan kebudayaan  Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki
corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha.
Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses
akulturasi (proses bercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena
percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi), yang
melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam
Indonesia.Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu
dan Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi
tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan /material tetapi juga
menyangkut perilaku masyarakat Indonesia.
1. Seni Bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada
bangunan masjid, dan makam. Contohnya Masjid Aceh di Aceh.
Masjid adalah tempat ibadahnya orang Islam. Di Indonesia,
istilah masjid biasanya menunjuk pada tempat untuk
menyelenggarakan shalat jumat.
Masjid di Indonesia pada zaman madya biasanya
mempunyai cirri khas tersendiri, diantaranya :
a. Atapnya berbentuk “atap tumpang” yaitu atap bersusun.
Jumlah atap tumpang itu   selalu ganjil,  3 atau 5 seperti di
Jawa dan Bali pada masa Hindu.
b. Tidak adanya menara. Pada masa itu masjid yang
mempunyai menara hanya masjid Banten dan masjid
Kudus.
c. Biasanya masjid dibuat dekat istana, berada di sebelah utara
atau selatan. Biasanya didirikan di tepi barat alun-alun.
Letak masjid ini melambangkan bersatunya rakyat dan raja
sesama makhluk Allah. Selain di alun-alun, masjid juga
dibangun di tempat-tempat keramat, yaitu makam wali,
raja atau ahli agama.
Bentuk perkembangannya sesuai dengan perkembangan
zaman. Sekarang kebanyakan masjid atasnya berbentuk kubah
dan ada menara, ini merupakan pengaruh dari Timur tengah dan
India. Selain bangunan masjid, bentuk akulturasi juga terlihat
dari makam, seperti Makam Sendang Duwur 
Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam
terlihat dari:
a. makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat
yang keramat.
b. makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat
atau Kijing, nisannya juga terbuat dari batu.
c. di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut
dengan cungkup atau kubba.
d. dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan
antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam.
Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap
dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak
beratap dan tidak berpintu).
e. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid
makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali
atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur.

2. Seni Rupa
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau
hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa
suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil
perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, misalnya
ragam hias. ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang
distilir.
3. Aksara dan Seni Sastra
Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh
terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai
mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu
atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab
yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak
menggunakan tanda-tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di
samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi
yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.
Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode
Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra
pengaruh Hindu – Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat
pengaruh Persia.
Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut
terlihat dari tulisan/aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan
huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang
mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.
Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:

1. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari


peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk
peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk
gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang
terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah,
Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).
2. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap
sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa
Kuno), Babad Cirebon.
3. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf
contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang
Sumirang dan sebagainya.
4. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk
karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan,
keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.

Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di Melayu


dan Pulau Jawa.
Kedatangan Islam ke Indonesia membawa pengaruh cukup besar
bagi kebudayaan Indonesia. Tetapi bukan berarti menghapus semua
yang ada sebelumnya. Misalnya, kesenian wayang yang telah ada
sebelum kedatangan Islam. Bahkan wayang ini digunakan para wali
untuk menyebarkan agama Islam.

4. Sistem Pemerintahan
Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah
berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha.
Tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan
peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti
Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya.
Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar
Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya
meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan tetapi
dimakamkan secara Islam.
5. Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat
Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang
dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-
nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon.
Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram
menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan
peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).
Nama bulan yang digunakan adalah 12, sama dengan
penanggalan Hijriyah (versi Islam). Demikian pula, nama-nama
bulan mengacu pada bahasa bulan Arab yaitu Sura (Muharram),
Sapar (Safar), Mulud (Rabi’ul Awal), Bakda Mulud (Rabi’ul Akhir),
Jumadilawal (Jumadil Awal), Jumadilakir (Jumadil Akhir), Rejeb
(Rajab), Ruwah (Sya’ban), Pasa (Ramadhan), Sawal (Syawal), Sela
(Dzulqaidah), dan Besar (Dzulhijjah). Namun, penanggalan
hariannya tetap mengikuti penanggalan Saka karena penanggalan
harian Saka saat itu paling banyak digunakan penduduk Kalender
Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau
tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus
1633 M.
Selain akulturasi budaya, Islam juga berpengaruh bagi
Indonesia di bidang bahasa dan juga di bidang pendidikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan makalah diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam
di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa, organisasi
pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Suku bangsa
Indonesia yang bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman,
jika dilihat dari sudut antropologi budaya, belum banyak
mengalami percampuran jenis-jenis bangsa dan budaya dari
luar, seperti dari India, Persia, Arab, dan Eropa. Struktur sosial,
ekonomi, dan budayanya agak statis dibandingkan dengan suku
bangsa yang mendiami daerah pesisir. Mereka yang berdiam di
pesisir, lebih-lebih di kota pelabuhan, menunjukkan ciri-ciri fisik
dan sosial budaya yang lebih berkembang akibat percampuran
dengan bangsa dan budaya dari luar.
B. SARAN
   
DAFTAR PUSTAKA

https://indonesianto07.wordpress.com/2008/11/09/perkembangan-
dan-akulturasi-islam-di-indonesia/
http://revirevoltworld.blogspot.co.id/2011/03/perwujudan-akulturasi-
islam-dengan.html
http://gudankmakalah.blogspot.co.id/2015/08/makalah-akulturasi-
kebudayaan-di.html
https://www.google.co.id/search?
q=makalah+akulturasi+dan+budaya+islam&rlz=1C1VFKB_enID630ID7
06&oq=MAKALAH+&aqs=chrome.1.69i57j69i59l2j0l3.9714j0j4&sourc
eid=chrome&ie=UTF-8
http://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/makalah-akulturasi-
budaya-islam-dalam_29.html
http://amaholugeneration.blogspot.com/2015/06/akulturasi-
kebudayaan-islam-di.html

Anda mungkin juga menyukai