Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


TENTANG MITOS, LEGENDA DAN CERITA RAKYAT

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Oleh :

1. Nur Ocvy Hasty H211600463


2. Stevania Maria Rifka Uli Pasaribu H211600468
3. Ayu Fitria Anggreini H211600413
4. Muhammad Renaldi Andrianova H211600424
5. Adi Alamsyah H211600442

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA PERANGKAT LUNAK


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
2022
MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
TENTANG MITOS, LEGENDA DAN CERITA RAKYAT

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Oleh :

1. Nur Ocvy Hasty H211600463


2. Stevania Maria Rifka Uli Pasaribu H211600468
3. Ayu Fitria Anggreini H211600413
4. Muhammad Renaldi Andrianova H211600424
5. Adi Alamsyah H211600442

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA PERANGKAT LUNAK


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Kami mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan bantuan sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik.

Sangasanga, 12 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1. Mitos ................................................................................................................... 1
2. Legenda .............................................................................................................. 2
3. Cerita Rakyat....................................................................................................... 3
B. Fungsi ......................................................................................................................... 4
C. Manfaat ...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
A. Mitos .......................................................................................................................... 5
1. Pengertian Mitos .................................................................................................. 5
2. Ciri Khas .............................................................................................................. 7
3. Penggunaan Istilah ............................................................................................... 7
4. Asal Mula ............................................................................................................. 9
5. Fungsi ................................................................................................................... 11
B. Legenda ...................................................................................................................... 12
1. Pengertian Legenda ............................................................................................. 12
2. Ciri-ciri Legenda ................................................................................................. 14
3. Jenis-jenis Legenda ............................................................................................. 14
4. Contoh-contoh Legenda ...................................................................................... 15
C. Cerita Rakyat ............................................................................................................. 16
1. Pengertian Cerita Rakyat .................................................................................... 16
2. Ciri-ciri Cerita Rakyat ........................................................................................ 17
3. Jenis-jenis Cerita Rakyat .................................................................................... 18
4. Fungsi Cerita Rakyat .......................................................................................... 18
5. Macam-macam Cerita Rakyat ............................................................................ 19
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 21
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 21
B. Saran .......................................................................................................................... 21

iii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 22

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lukisan Penciptaan Adam di Kapel Sistina, ...................................................... 5


Gambar 2. Lukisan "Perjalanan ke Barat” ........................................................................... 8
Gambar 3. Nyi Roro Kidul .................................................................................................. 12

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Mitos
Mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang
secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang, dan dalam
arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, disamping itu mitos
juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggris yang memiliki arti
sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos. Mitologi atau mitos merupakan
kumpulan cerita tradisional yang biasanya diceritakan secara dari generasi ke
generasi di suatu bangsa atau rumpun bangsa,1 serta mensistematiskan menjadi
sebuah struktur yang menceritakan semua mitos dalam semua versi berkaitan dengan
kebudayaan yang melingkupinya serta berbagai tanggapan masyarakat tetang mitos
tersebut.2
Jauh sebelum lahirnya filsafat, masyarakat Yunani telah mengenal mite-mite.
Mite-mite tersebut memiliki fungsi sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
mengenai teka-teki atau misteri tentang alam semesta dan kehidupan yang dialami
langsung oleh masyarakat Yunani pada masa itu. Pertanyaan-pertanyaan tersbut
diantaranya mengenai asal usul manusia.3
Ketika itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta dan
seluruh isinya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan pada kepercayaan semata. Para
ahli pikir tidak puas akan keterangan tersebut kemudian mencoba mencari keterangan
melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawaban. Apakah sebetulnya
alam ini, apakah intisarinya beraneka warna, mereka mencari inti alam ini dengan
istilah mereka. Tales misalnya, yang berpendapat bahwa intisari alam ini adalah air,
menurutnya prinsip pertama semesta adalah air. Semua berawal dari air dan berakhir
ke air pula. Tiada kehidupan tanpa air, tidak ada satu makhluk hidup pun yang tidak
mengandung unsur air.
Kemudian Anaximandrus mengatakan bahwa dasar dari alam ini ialah udara,
baginya yang sejati bukanlah suatu yang dapat diamati oleh pancaindra tetapi sesuatu

1
Wadiji, Akulturasi Budaya Banjar di Banua Halat, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2011), h. 10-11.
2
Edith Kurzweil, Jaringan Kuasa Strukturalisme dari Levi-Strauss sampai Foucault, terj. Nurhadi dari “The Age
of Structuralisme From Levi-Strauss to Foucault”, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010), h. 21-22.
3
Zainal Abidin, Pengantar Filsafat Barat (Jakarta: Rajawali Pers) h. 83.

1
yang tidak tampak (yang tak terbatas).4 Dalam hal ini mitos memang lebih dikenal
untuk mencaritakan kisah yang berlatar belakang masa lampau, yang umumnya berisi
penafsiaran tentang alam semesta dan keberadaan makluk didalamnya. Munculnya
mitos bisa menjadi catatan peristiwa sejarah, atau menjadi penjelas suatu ritual. Salah
satu penkaji mitos adalah Claude LeviStrauss dengan teori mitosnya.

2. Legenda
Jika ditinjau dari asal mula kata, legenda berasal dari bahasa Inggris "legend".
Menurut Cambridge Dictonary, legend diartikan sebagai cerita yang sangat tua atau
kumpulan cerita dari zaman kuno, atau cerita, yang tidak selalu benar, yang
diceritakan orang tentang peristiwa atau tokoh. Sementara, dalam KBBI, arti dari
legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan
peristiwa sejarah.5
Legenda adalah cerita tradisional yang menceritakan tentang orang atau
tempat tertentu. Dulunya istilah legenda kerap diartikan sebagai dongeng atau cerita
tentang orang suci, makhluk supranatural, elemen mitologi, atau penjelasan mengenai
fenomena alam tetapi mereka terkait dengan lokalitas atau orang tertentu dan
diceritakan sebagai masalah sejarah.
Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang memiliki
cerita sebagai suatu kejadian yang benar-benar pernah terjadi. Berbeda dengan mite,
legenda bersifat sekuler atau keduniawian dan terjadi pada masa yang belum terlalu
lampau. Legenda bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang.
Legenda ditokohi manusia walaupun ada kalanya memiliki sifat-sifat luar
biasa, dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Legenda juga kerap kali
dipandang sebagai "sejarah" kolektif (folk history), walaupun "sejarah" itu tidak
tertulis dan telah mengalami distorsi sehingga seringkali dapat jauh berbeda dari
cerita aslinya.Sehingga dapat disimpulkan bahwa legenda memang berhubungan erat
dengan sejarah kehidupan di masa lampau meskipun tingkat kebenarannya seringkali
tidak bersifat murni. Dalam hal ini legenda bersifat semihistoris.6

4
Poedjawijatna, Pembimbing ke Arah Alama Filsafat (Jakarta: Renika Cipta, 1994), h. 22-23.
5
Puput Saputro, Legenda Adalah Cerita Rakyat Tentang Peristiwa Sejarah, Kenali Jenis dan Bedanya dengan
Mite, https://plus.kapanlagi.com/legenda-adalah-cerita-rakyat-tentang-peristiwa-sejarah-kenali-jenis-jenis-dan-
perbedaannya-dengan-mite-ed39b0.html (diakses pada 12 Maret 2022).
6
Novi Fuji Astuti, Legenda adalah Cerita Prosa Rakyat, Perhatikan Ciri-Ciri dan Jenisnya,
https://www.merdeka.com/jabar/legenda-adalah-cerita-prosa-rakyat-perhatikan-ciri-ciri-dan-jenisnya-kln.html
(diakses pada 12 Maret 2022).

2
3. Cerita Rakyat
Mengutip buku Cerita Rakyat Jepang oleh A.R.P. Purnomo (2018), cerita
rakyat atau folklor adalah cerita yang terlahir dari rakyat dan berkembang dari mulut
ke mulut di antara rakyat itu sendiri. Cerita ini pada dasarnya termasuk cerita fiktif
yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.7
Cerita rakyat sendiri merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan
hingga generasi selanjutnya. Namun, karena cerita rakyat disampaikan secara lisan,
maka sangat sulit untuk mengetahui siapa pengarangnya. Selain itu, cerita rakyat
juga termasuk jenis cerita fiktif sehingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Dari banyak cerita rakyat yang ada, beberapa diantaranya membawa unsur
lokal suatu daerah sehingga sangat dipercayai oleh masyarakat. Tak jarang juga,
cerita rakyat yang ada mengisahkan suatu tempat hingga asal usul tokoh. Selain itu,
cerita rakyat juga memiliki beberapa bukti yang dapat disaksikan hingga sekarang,
sehingga semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap cerita tersebut.
Tetapi, beberapa cerita rakyat juga memberikan bukti yang tidak sesuai penjelasan
secara ilmiah.
Meskipun begitu, cerita rakyat merupakan sebuah warisan dari orang zaman
dahulu. Hal ini merupakan nilai tambah bagi kekayaan budaya dan sejarah suatu
masyarakat. Cerita rakyat atau biasa dikenal dengan istilah folklor memuat beberapa
ciri-ciri khusus. Ciri-ciri ini yang digunakan untuk membedakan antara cerita rakyat
dengan cerita lainnya, yaitu memiliki sifat tradisional dan penyampaian yang
dilakukan secara lisan.
Melestarikan cerita rakyat dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan
pendidikan tentang kearifan lokal terhadap masyarakat. Selain itu, cerita rakyat juga
bisa menjadi hiburan, sosial dan budaya suatu masyarakat. Kelebihan cerita rakyat
sendiri yaitu mampu membangkitkan imajinasi dan memberikan pengetahuan
sekaligus menanamkan nilai moral. Tujuan dari cerita rakyat ini tentunya adalah
sebagai wawasan kepada masyarakat untuk hidup.8

7
Berita update, Pengertian Cerita Rakyat: Ciri-ciri, Fungsi, dan Contohnya, https://kumparan.com/berita-
update/pengertian-cerita-rakyat-ciri-ciri-fungsi-dan-contohnya-1waIUXOkzII/full (diakses pada 12 Maret
2022).
8
Umam, Macam Cerita Rakyat: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, serta Contohnya,
https://www.gramedia.com/literasi/macam-cerita-rakyat/ (diakses pada 12 Maret 2022).

3
B. Fungsi
Berikut ini adalah fungsi cerita rakyat yang dapat digunakan untuk beberapa bidang,
diantaranya yaitu:
1. Fungsi Sarana Pendidikan
Fungsi cerita rakyat untuk pendidikan adalah memberikan pesan atau amanat kepada
pembaca atau pendengar. Cerita rakyat banyak mengandung nilai moral dalam
kisah-kisah yang dihadirkan, hal ini akan sangat baik untuk memberikan
pembelajaran karakter kepada masyarakat, misalnya anak-anak atau para remaja.
2. Fungsi Sarana Hiburan
Cerita rakyat juga memiliki fungsi sebagai sarana hiburan kepada masyarakat.
Banyak cerita rakyat seperti dongeng, mite, dan legenda mengandung cerita yang
menarik dan jenaka, sehingga sangat cocok sebagai sarana penghibur masyarakat.
Selain itu, cerita rakyat yang memiliki nilai hiburan tetap berangkat dari pengalaman
keseharian masyarakat zaman dahulu, sehingga sangat relevan untuk pengalaman
hidup masyarakat saat ini.
3. Fungsi Sosial Dan Budaya
Cerita rakyat sendiri memiliki fungsi untuk memperkokoh suatu masyarakat melalui
nilai-nilai sosial dan budaya. Beberapa cerita rakyat menyimpan banyak ajaran
tentang etika dan moral yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi masyarakat. Di
beberapa daerah, cerita rakyat digunakan masyarakat untuk mendukung dalam
menjalankan tingkah laku dalam interaksi sosial.9

C. Manfaat
Berikut ini adalah beberapa manfaat cerita rakyat yaitu:
1. Mendapatkan hiburan.
2. Menemukan nilai kebenaran
3. Mendapatkan contoh keteladanan.
4. Mengembangkan fantasi.
5. Mengasah kecerdasan dan menumbuhkan minat baca.10

9
Umam, Macam Cerita Rakyat: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, serta Contohnya,
https://www.gramedia.com/literasi/macam-cerita-rakyat/ (diakses pada 12 Maret 2022).
10
Faozan Tri Nugroho, Ciri-Ciri Cerita Rakyat, Fungsi, Manfaat Membaca dan Contohnya,
https://www.bola.com/ragam/read/4693026/ciri-ciri-cerita-rakyat-fungsi-manfaat-membaca-dan-contohnya
(diakses pada 12 Maret 2022).

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mitos
1. Pengertian Mitos
Mitos (bahasa Yunani: μῦθος translit. mythos) atau mite (bahasa Belanda:
mythe) adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau,
mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan
keberadaan makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang
punya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat
mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya
alam semesta dan bentuk topografi, keadaan dunia dan para makhluk penghuninya,
deskripsi tentang para makhluk mitologis, dan sebagainya.

Gambar 1. Lukisan Penciptaan Adam di Kapel Sistina, Vatikan. Seperti


kisah penciptaan Adam, suatu mitos dianggap sebagai kisah suci dan
diyakini kebenarannya oleh komunitas penganutnya, tetapi belum tentu
diyakini oleh komunitas lain yang memiliki mitologi yang berbeda.

Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-
lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu
penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman
religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan
ajaran dalam suatu komunitas.
Klasifikasi mitos Yunani terawal oleh Euhemerus, Plato (Phaedrus), dan
Sallustius dikembangkan oleh para neoplatonis dan dikaji kembali oleh para
mitografer zaman Renaisans seperti dalam Theologia mythologica (1532).11

11
Mitos, https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses pada 13 Maret 2022).

5
Mitologi perbandingan abad ke-19 menafsirkan kembali mitos sebagai
evolusi menuju ilmu (E. B. Tylor), "penyakit bahasa" (Max Müller), atau penafsiran
ritual magis yang keliru (James Frazer). Penafsiran selanjutnya menolak
pertentangan antara mitos dan sains. Lebih lanjut lagi, mitopeia seperti novel fantasi,
manga, dan legenda urban, dengan berbagai mitos buatan yang dikenal sebagai fiksi,
mendukung gagasan mitos sebagai praktik sosial yang terus terjadi.12
Berikut ini adalah definisi dari mitos menurut ahlinya:
a) Bascom
Menurut Bascom, mitos adalah cerita prosa rakyat yang bercirikan dewa atau
dewa yang terjadi di dunia lain (surga) di masa lalu dan dianggap benar-benar
terjadi oleh para ahli cerita atau penganutnya dan berkaitan dengan tempat
kejadian, alam semesta, para dewa, adat istiadat dan dongeng suci.
b) Ahimsa-Putra
Menurut Ahimsa-Putra merupakan cerita aneh yang seringkali sulit dipahami
maknanya atau menerima kebenarannya karena cerita yang ada di dalamnya
tidak masuk akal atau tidak sesuai dengan apa yang kita temui sehari-hari.
c) Levi-Strauss
Menurut Levi-Strauss merupakan warisan suatu bentuk cerita dari tradisi lisan
yang menceritakan tentang dewa-dewa, manusia pertama, hewan, dan
sebagainya berdasarkan skema logis yang terkandung dalam mitos tersebut dan
yang memungkinkan kita untuk mengintegrasikan semuanya, masalah yang
perlu dipecahkan dalam konstruksi sistematis.
d) Cremers
Pengertian mitos menurut Cremers merupakan cerita sakral dalam bentuk
simbolik yang menceritakan rangkaian peristiwa nyata dan imajiner mengenai
asal mula dan perubahan alam semesta dan dunia, para dewa, kekuatan sifat
manusia, pahlawan dan masyarakat.
e) William A. Haviland
Pengertian mitos menurut William A. Haviland merupakan cerita tentang
serangkaian peristiwa semihistoris yang menjelaskan tentang permasalahan di
akhir kehidupan manusia.13

12
Mitos, https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses pada 13 Maret 2022).
13
Mitos adalah : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Unsur dan Contohnya,
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/05/mitos-adalah.html (diakses pada 13 Maret 2022).

6
f) Webster’s Dictionary
Pengertian mitos menurut Webster’s Dictionary merupakan perumpamaan atau
alegori yang keberadaannya hanya ilusi yang tidak dapat dibuktikan.14

2. Ciri Khas
Pelaku utama yang diceritakan dalam mitos biasanya adalah para dewa,
manusia, dan pahlawan supranatural. Sebagai kisah suci, umumnya mitos didukung
oleh penguasa atau imam/pendeta yang sangat erat dengan suatu agama (religius)
atau ajaran kerohanian. Dalam suatu masyarakat dimana mitos itu disebarkan,
biasanya suatu mitos dianggap sebagai kisah yang benar-benar terjadi pada zaman
purba. Pada kenyataannya, banyak masyarakat yang memiliki dua kategori kisah
tradisional: "kisah nyata" atau mitos, dan "kisah dongeng" atau fabel. Umumnya
mitos penciptaan berlatar pada masa awal dunia, saat dunia belum berbentuk seperti
sekarang ini, dan menjelaskan bagaimana dunia memperoleh bentuk seperti sekarang
ini serta bagaimana tradisi, lembaga dan tabu ditetapkan.

3. Penggunaan Istilah
Suatu mitos merupakan himpunan kepercayaan yang tidak harus didukung
fakta ilmiah. Pengunaan istilah tersebut, yang sering kali bermakna peyoratif,
bermula dari sikap meremehkan mitos dan kepercayaan agama/budaya lain sebagai
kekeliruan. Maka kata mitos sering digunakan untuk menyebut kepercayaan yang
tidak berdasarkan fakta ilmiah, atau kisah yang tidak benar. Makna buruk tersebut
berawal dari pemakaian kata mythos oleh umat Kristen awal untuk menyebut
mitologi klasik sebagai hal yang berbau "dongeng, fiksi, bohongan". Karena
pemakaian istilah yang subjektif tersebut, seseorang dapat tersinggung apabila kisah
yang mereka yakini kebenarannya disebut sebagai mitos. Namun, kata tersebut
memiliki makna berbeda dalam kajian ilmiah. Itu bisa bermakna "kisah yang
berfungsi untuk menjabarkan wawasan fundamental dari suatu budaya", atau bisa
bermakna kisah yang dianggap benar-benar terjadi oleh suatu kebudayaan (bertolak
belakang dengan dongeng, yang disadari sebagai kisah fiktif belaka).
Istilah "mitologi" dapat mengacu kepada kajian mengenai mitos atau suatu
himpunan atau koleksi berbagai mitos. Sebagai contoh, mitologi lanskap adalah15

14
Mitos adalah : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Unsur dan Contohnya,
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/05/mitos-adalah.html (diakses pada 13 Maret 2022).
15
Mitos, https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses pada 13 Maret 2022).

7
kajian mengenai pembentukan suatu bentang alam menurut mitos suatu
bangsa, sementara mitologi Het adalah himpunan mitos-mitos bangsa Het. Dalam
folkloristika, suatu "mitos" adalah kisah suci yang biasanya menjelaskan bagaimana
dunia maupun manusia dapat terbentuk seperti sekarang ini, "suatu kisah yang
menguraikan pandangan fundamental dari suatu kebudayaan dengan menjelaskan
aspek-aspek dunia alamiah dan menggambarkan praktik psikologis dan sosial serta
pandangan ideal suatu masyarakat". Banyak sarjana dalam bidang ilmu lainnya yang
menggunakan istilah "mitos" dengan cara yang berbeda; dalam pengertian yang
lebih luas, istilah tersebut dapat mengacu kepada cerita tradisional atau dalam
percakapan sehari-hari suatu hal salah kaprah dalam masyarakat atau suatu entitas
khayalan.

Gambar 2. Lukisan "Perjalanan ke Barat" sebagai dekorasi di Istana Musim


Panas, Beijing, RRT. Perjalanan ke Barat merupakan suatu novel klasik
Tiongkok yang mengandung unsur kisah fiktif, tetapi bercampur dengan
legenda, cerita rakyat, dan mitos masyarakat Tiongkok.

Mitos erat kaitannya dengan legenda dan cerita rakyat. Mitos, legenda, dan
cerita rakyat adalah cerita tradisional dalam jenis yang berbeda. Tidak seperti mitos,
cerita rakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pun, dan tidak harus dianggap
nyata atau suci oleh masyarakat yang melestarikannya. Sama halnya seperti mitos,
legenda adalah kisah yang secara tradisional dianggap benar-benar terjadi, tetapi
berlatar pada masa-masa yang lebih terkini, saat dunia sudah terbentuk seperti
sekarang ini. Legenda biasanya menceritakan manusia biasa sebagai pelaku
utamanya, sementara mitos biasanya fokus kepada tokoh manusia super.
Perbedaan antara mitos, legenda, dan cerita rakyat merupakan cara yang
mudah dalam mengelompokkan cerita tradisonal. Dalam banyak budaya, sulit untuk
menarik garis lurus antara mitos dan legenda. Daripada membagi kisah tradisional
menjadi mitos, legenda, dan cerita rakyat, beberapa budaya membagi mereka16

16
Mitos, https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses pada 13 Maret 2022).

8
menjadi dua kategori, yang satu langsung mengacu kepada cerita rakyat, yang
lainnya mengkombinasikan mitos dan legenda. Bahkan mitos dan cerita rakyat tidak
sepenuhnya berbeda. Suatu kisah dapat dianggap nyata (dan menjadi mitos) dalam
suatu masyarakat, tetapi dianggap tak nyata (dan menjadi cerita rakyat) dalam
masyarakat lainnya Pada kenyataannya, saat suatu mitos kehilangan statusnya
sebagai bagian dari suatu sistem religius, mitos sering kali memiliki sifat cerita
rakyat yang lebih khas, dengan karakter dewa-dewi terdahulu yang diceritakan
kembali sebagai manusia pahlawan, raksasa, dan peri.
Mitos, legenda, dan cerita rakyat hanyalah sebagian kategori dari cerita
tradisional. Kategori lainnya meliputi anekdot dan semacam kisah jenaka.
Sebaliknya, cerita tradisional adalah suatu kategori dari folklor, meliputi beberapa
hal seperti sikap tubuh, busana adat, dan musik.

4. Asal Mula
a) Euhemerisme (penafsiran historis)
Suatu teori menyatakan bahwa mitos adalah catatan peristiwa bersejarah
yang dilebih-lebihkan. Menurut teori ini, penutur cerita melebih-lebihkan
peristiwa sejarah secara terus-menerus sampai akhirnya figur dalam sejarah
tersebut memperoleh status setara dewa. Misalnya, mungkin seseorang boleh
berpendapat bahwa mitos dewa angin Aeolos berasal dari sejarah mengenai raja
yang mengajarkan cara menggunakan layar dan menafsirkan arah angin kepada
rakyatnya. Herodotos (abad ke-5 SM) dan Prodikos mengklaim hal semacam
ini. Teori ini disebut "euhemerisme" menurut nama ahli mitologi terkenal,
Euhemeros (sekitar 320 SM), yang berpendapat bahwa dewa-dewi Yunani
berkembang dari legenda tentang manusia.

b) Alegori
Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai sebagai suatu alegori. Menurut
suatu teori, mitos-mitos bermunculan sebagai alegori tentang fenomena alam:
Apollo melambangkan Matahari, Poseidon melambangkan lautan, dan
sebagainya. Menurut teori lainnya, mitos bermula sebagai alegori untuk konsep
filosofis maupun spiritual: Athena melambangkan keadilan dan kebijaksanaan,
Afrodit melambangkan hasrat, dan sebagainya. Sanskritis abad ke-19, Max17

17
Mitos, https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses pada 13 Maret 2022).

9
Müller mendukung teori alegoris mitos. Ia menyakini bahwa mitos bermula
sebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alam, tetapi perlahan-lahan
diinterpretasikan secara harfiah misalnya: secara puitis, laut digambarkan
sebagai sesuatu yang penuh gejolak, sehingga laut diyakini sebagai dewa yang
pengamuk.

c) Personifikasi
Beberapa pemikir percaya bahwa mitos merupakan hasil personifikasi kekuatan
dan benda mati. Menurut pemikiran ini, orang purba memuja fenomena alam
seperti api dan udara, dan perlahan-lahan menggambarkannya sebagai dewa.
Contohnya, menurut teori pemikiran mitopeia, orang purba cenderung
memandang "sesuatu" sebagai "seseorang", bukan benda belaka; maka dari itu,
mereka menggambarkan kejadian alam sebagai akibat tindakan dewa tertentu,
sehingga menghasilkan suatu mitos.

d) Teori mitos-ritual
Menurut teori mitos-ritual, keberadaan mitos sangat erat dengan ritual. Teori ini
mengklaim bahwa mitos muncul untuk menjelaskan ritual. Klaim ini pertama
kali dicetuskan oleh sarjana biblikal William Robertson Smith. Menurut Smith,
orang-orang mulai melaksanakan suatu ritual untuk alasan tertentu yang tidak
ada hubungannya dengan mitos; kemudian, setelah mereka melupakan alasan
sebenarnya mengenai pelaksanaan ritual tersebut, mereka mencoba melestarikan
ritual tersebut dengan menciptakan suatu mitos dan mengklaim bahwa ritual
tersebut dilaksanakan untuk mengenang kejadian yang diceritakan dalam mitos.
Antropolog James Frazer memiliki teori yang sama. Frazer percaya bahwa
manusia primitif mulai percaya pada hukum-hukum gaib; kemudian, ketika
manusia mulai kehilangan keyakinannya mengenai sihir, mitos tentang dewa
diciptakan dan mengklaim bahwa ritual magis kuno adalah ritual keagamaan
yang dilakukan untuk menyenangkan hati para dewa.18

18
Mitos, https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses pada 13 Maret 2022).

10
5. Fungsi
Mircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsi penting mitos adalah
untuk membangun suatu model perilaku dan bahwa mitos dapat memberikan
pengalaman religius. Dengan menceritakan atau memeragakan mitos, anggota suatu
masyarakat tradisional dapat merasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke zaman
mitis, sehingga membawa mereka dekat dengan ilahi.
Lauri Honko menegaskan bahwa dalam beberapa kasus, suatu masyarakat
akan menghidupkan kembali suatu mitos untuk menciptakan kembali suasana zaman
mitis. Sebagai contoh, akan diperagakan kembali penyembuhan yang dilakukan
dewa pada zaman purba dalam upaya penyembuhan seseorang pada masa kini. Tak
jauh berbeda, Roland Barthes berpendapat bahwa budaya modern mengeksplorasi
pengalaman religius. Karena tugas sains bukanlah menegakkan moral manusia,
suatu pengalaman religius adalah upaya untuk terhubung dengan perasaan moral
pada masa lalu, yang kontras dengan dunia teknologi pada zaman sekarang.
Joseph Campbell menyatakan mitos memiliki empat fungsi utama: Fungsi
Mistis menafsirkan kekaguman atas alam semesta; Fungsi Kosmologis menjelaskan
bentuk alam semesta; Fungsi Sosiologis mendukung dan mengesahkan tata tertib
sosial tertentu; dan Fungsi Pendagogis bagaimana menjalani hidup sebagai manusia
dalam keadaan apa pun.19

19
Mitos, https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses pada 13 Maret 2022).

11
B. Legenda
1. Pengertian Legenda
Legenda adalah sebuah genre dari cerita rakyat yang terdiri atas narasi yang
menampilkan perbuatan-perbuatan manusia yang diyakini atau dipercayai oleh si
pencerita dan pendengarnya sebagai suatu kisah nyata yang pernah terjadi. Narasi
dalam genre ini bisa saja menunjukkan nilai-nilai manusia, dan memiliki beberapa
kualitas tertentu yang membuat ceritanya terdengar seperti nyata. Legenda, untuk
partisipan aktif dan pasif-nya dapat mencakup mukjizat atau keajaiban. Legenda
dapat bertransformasi dari waktu ke waktu, agar tetap terdengar segar dan penting.

Gambar 3. Nyi Roro Kidul adalah sesosok roh atau dewi legendaris Indonesia
yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali.

Banyak legenda beroperasi dalam wilayah ketidakpastian, tidak pernah


sepenuhnya dipercayai oleh para pencerita dan pendengarnya, tetapi juga tidak
pernah mentah-mentah diragukan. Legenda terkadang dibedakan dengan mitos
karena menyangkut manusia sebagai karakter utamanya, ketimbang dewa-dewi, dan
terkadang legenda juga memiliki semacam basis sejarah sedangkan mitos umumnya
tidak.20 Berikut ini terdapat beberapa pengertian legenda menurut para ahli, antara
lain sebagai berikut:
a) Menurut Danandaja “2002”
Legenda bersifat sekuler “keduniawian” terjadinya pada masa yang belum
begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang.
Legenda sering dipandang tidak hanya merupakan cerita belaka namun juga21

20
Legenda, https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda (diakses pada 13 Maret 2022).
21
Dosen Pendidikan 2, Artikel Tentang Legenda, https://www.dosenpendidikan.co.id/legenda-adalah/ (diakses
pada 13 Maret 2022).

12
dipandang sebagai “sejarah” kolektif namun hal itu juga sering menjadi
perdebatan mengingat cerita tersebut karena kelisannya telah mengalami
distorsi. Maka, apabila legenda akan dijadikan bahan sejarah harus dibersihkan
dulu dari unsur-unsur folklornya.

b) Menurut Moeis
Menyatakan legenda juga bukan semata-mata cerita hiburan, namun lebih dari
itu dituturkan untuk mendidik manusia serta membekali mereka terhadap
ancaman bahaya yang ada dalam lingkungan kebudayaan.
Legenda ialah cerita rakyat yang persediaannya paling banyak, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena legenda biasanya bersifat
migratoris yakni dapat berpindah-pindah yang sehingga dikenal luas di daerah
yang berlainan.

c) Menurut Alan Dundes


Jumlah legenda di setiap kebudayaan jauh lebih banyak dari pada mite dan
dongeng. Hal ini disebabkan jika mite hanya memiliki jumlah tipe dasar yang
terbatas, seperti penciptaan dunia dan asal mula terjadinya kematian, namun
legenda memiliki jumlah tipe dasar yang tidak terbatas, terutama legenda
setempat yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan legenda yang dapat
mengembara dari satu daerah ke daerah lain ” migratory legends”.
Begitu juga bila dibandingkan dengan dongeng, dongeng-dongeng yang
berkembang sekarang ini kebanyakan versi dari dongeng yang telah ada bukan
merupakan dongeng yang baru, sedangkan legenda dapat tercipta yang baru.

d) Menurut Yus Rusyana “2000”


Menurutnya Yus Rusyana, ia mengemukakan beberapa ciri legenda yaitu:
 Legenda merupakan cerita tradisional karena cerita tersebut sudah dimiliki
masyarakat sejak dahulu.
 Ceritanya biasa dihubungkan dengan peristiwa dan benda yang berasal dari
masa lalu, seperti peristiwa penyebaran agama dan benda-benda peninggalan
seperti mesjid, kuburan dan lain-lain.22

22
Dosen Pendidikan 2, Artikel Tentang Legenda, https://www.dosenpendidikan.co.id/legenda-adalah/ (diakses
pada 13 Maret 2022).

13
 Para pelaku dalam legenda dibayangkan sebagai pelaku yang betul-betul
pernah hidup pada masyarakat lalu, mereka itu merupakan orang
yang,terkemuka, dianggap sebagai pelaku sejarah juga dianggap pernah
melakukan perbuatan yang berguna bagi masyarakat.
 Hubungan tiap peristiwa dalam legenda menunjukan hubungan yang logis.
 Latar cerita terdiri dari latar tempat dan latar waktu, latar tempat biasanya
ada yang disebut secara jelas dan ada juga yang tidak, sedangkan latar waktu
biasanya merupakan waktu yang teralami dalam sejarah.
 Pelaku dan perbuatan yang dibayangkan benar-benar terjadi menjadikan
legenda seolah-olah terjadi dalam ruang dan waktu yang seungguhnya.
Sejalan dengan hal itu anggapan masyarakat pun menjadi seperti itu dan
melahirkan perilaku dan perbuatan yang benar-benar menghormati
keberadaan pelaku dan perbuatan dalam legenda.23

2. Ciri-ciri Legenda
Adapun ciri-ciri dari legenda adalah sebagai berikut:
 Sebuah cerita yang dianggap benar-benar pernah terjadi
 Terjadi pada masa yang belum begitu lampau atau lama. Biasanya manusia
menjadi tokoh utama dalam cerita.
 Sejarah kolektif (folk history), karena biasanya tidak tertulis maka isi cerita
banyak mengalami distorsi dan sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
 Bersifat migrasi, yaitu berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah yang
beda.
 Bersifat siklus, yaitu ekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau
kejadian tertentu.24

3. Jenis-jenis Legenda
Menurut Brunvand, legenda dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:25

23
Dosen Pendidikan 2, Artikel Tentang Legenda, https://www.dosenpendidikan.co.id/legenda-adalah/ (diakses
pada 13 Maret 2022).
24
Legenda Adalah: Pengertian, Ciri dan Struktur Beserta Contohnya, https://saintif.com/legenda-adalah/
(diakses pada 13 Maret 2022).
25
Kezia Prasetya Christvidya, Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis Legenda yang Harus Dipelajari,
https://www.fimela.com/lifestyle/read/4450860/pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-legenda-yang-harus-dipelajari
(diakses pada 13 Maret 2022).

14
a) Legenda Keagamaan
Jenis yang pertama yaitu legenda keagamaan. Legenda keagamaan adalah
legenda yang menceritakan tentang tokoh yang suci seperti Walisongo. Cerita
yang diangkat tentang kisah masa lalu yang benilai religious. Pesan yang
disampaikan dalam cerita ini bisa mempengaruhi kehidupan dalam masyarakat
di bidang agama.
b) Legenda Alam Gaib
Legenda alam gaib adalah legenda yang menceritakan tentang suatu cerita masa
lalu, yang dialami oleh orang dan dianggap sebagai cerita yang benar-benar
terjadi. Dengan adanya cerita ini, masyarakat akan lebih percaya dan
meneguhkan takhayul.
c) Legenda Perseorangan
Jenis legenda perseorangan adalah sebuah cerita yang menceritakan tentang
tokoh tertentu, yang memiliki sebuah kesaktian yang bisa membuat keajaiban
dimasa lalu. Tokoh tersebut dianggap tokoh bersejarah, yang benar-benar ada
dan terjadi.
d) Legenda Setempat
Jenis legenda setempat ini berhubungan dengan terjadinya suatu tempat, nama
tempat dan bentuk topografi, yang menceritakan tentang asal-usul suatu tempat,
dan dipercaya bahwa cerita tersebut asli.26

4. Contoh-contoh Legenda
a) Legenda Danau Toba (Sumatera Utara)
b) Legenda Roro Jonggrang/Candi Prambanan (Yogyakarta)27
c) Legenda Sangkuriang (Jawa Barat)
d) Legenda Asal Usul Danau Lipan (Kalimantan Timur)28
e) Legenda Banyuwangi (Jawa Timur)29
f) Legenda Nyi Roro Kidul (Jawa Barat)

26
Kezia Prasetya Christvidya, Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis Legenda yang Harus Dipelajari,
https://www.fimela.com/lifestyle/read/4450860/pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-legenda-yang-harus-dipelajari
(diakses pada 13 Maret 2022).
27
Legenda Adalah: Pengertian, Ciri dan Struktur Beserta Contohnya, https://saintif.com/legenda-adalah/
(diakses pada 13 Maret 2022).
28
Gumantinr, Sebutkan 5 contoh legenda !, https://brainly.co.id/tugas/1297751 (diakses pada 2022).
29
Eka Mandala, Contoh Cerita Legenda Paling Terkenal Di Indonesia, https://www.pinhome.id/blog/cerita-
legenda/ (diakses pada 13 Maret 2022).

15
C. Cerita Rakyat
1. Pengertian Cerita Rakyat
Cerita rakyat meliputi legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon,
takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya,
subbudaya, atau kelompok. Cerita rakyat juga merupakan serangkaian praktik yang
menjadi sarana penyebaran berbagai tradisi budaya. Bidang studi yang mempelajari
cerita rakyat disebut folkloristika.
Istilah cerita rakyat berasal dari bahasa Inggris folklore, yang pertama kali
dikemukakan oleh sejarawan Inggris William Thoms dalam sebuah surat yang
diterbitkan oleh London Journal pada tahun 1846. Cerita rakyat berkaitan erat
dengan mitologi. Berdasarkan klasifikasinya, cerita rakyat yang pertama adalah
cerita rakyat esoterik, yang artinya sesuatu yang memiliki sifat yang hanya dapat
dimengerti oleh sejumlah besar orang saja. Kedua, cerita rakyat eksoterik adalah
sesuatu yang dapat dimengerti oleh umum, tidak terbatas oleh kolektif tertentu.
Cerita rakyat esoterik dianggap lebih sakral karena hanya berlaku dan diketahui oleh
beberapa kelompok orang saja. Sedangkan, cerita rakyat esoterik lebih bebas dan
tidak kuno.30 Berikut ini terdapat beberapa pengertian cerita rakyat menurut para
ahli, antara lain sebagai berikut:
a) Sisyono, dkk
Cerita rakyat adalah satu di antara karya sastra yang berwujud cerita yang lahir,
hidup, dan berkembang di masyarakat tradisional yang disebarkan secara lisan,
mengandung survival, sifatnya anonim, dan disebarkan di antara kolektif khusus
dalam jangka waktu yang lumayan lama.
b) Suripan Sadi Hutomo (1991)
Cerita rakyat adalah cerita yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi
lama ke generasi baru secara lisan. Cerita rakyat adalah bisa diartikan sebagai
wujud ekspresi suatu budaya yang ada di masyarakat melalui tutur, yang
mempunyai hubungan secara langsung dengan berbagai aspek budaya serta
susunan nilai sosial masyarakat itu sendiri.31

30
Folklor, https://id.wikipedia.org/wiki/Folklor (diakses pada 13 Maret 2022).
31
Laudia Tyasara, Cerita Rakyat adalah Kisah dari Masa Lampau, Ketahui Ciri-Ciri, Fungsi, dan Macamnya,
https://hot.liputan6.com/read/4654567/cerita-rakyat-adalah-kisah-dari-masa-lampau-ketahui-ciri-ciri-fungsi-
dan-macamnya (diakses pada 13 Maret 2022).

16
c) Hasim Awang (1985)
Cerita rakyat adalah suatu kisah mengenai perjuangan, kisah cinta (romantisme),
atau lainnya yang sudah terjadi di masa lampau dan dijadikan pelajaran di masa
yang akan datang.
d) The freencyclopedia (2006)
Cerita rakyat adalah cerita yang mendung nilai dan norma mengenai keadaan
suatu masyakat di zaman dahulu yang diwarisakan dengan lisan atau ditulisan
melalui media-media sebagai bahan pembelajaran, renungan, dan suritauladan.
e) James Dananjaya (1997)
Cerita rakyat adalah kisah mengenai perjuangan cinta kasih yang tergolong
sebagai karya sastra dalam bentuk folklor yang diwarisakan secara turun
temurun.32

2. Ciri-ciri Cerita Rakyat


Ciri-ciri cerita rakyat, dimaksudkan untuk mengetahui cerita rakyat dengan
kebudayaan lainnya. Cerita rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Ciri-ciri
tersebut menurut James Danandjaja (seorang ahli cerita rakyat).
a) Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yaitu melalui
tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
b) Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam
bentuk standar.
c) Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan penyebarannya
secara lisan sehingga cerita rakyat mudah mengalami perubahan. Akan tetapi,
bentuk dasarnya tetap bertahan.
d) Bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak diketahui lagi orangnya.
e) Biasanya mempunyai bentuk berpola. Kata-kata pembukanya, misalnya menurut
sahibil hikayat (menurut yang empunya cerita) atau dalam bahasa Jawa
misalnya dimulai dengan kalimat anuju sawijing dina (pada suatu hari).
f) Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif. Cerita rakyat misalnya berguna
sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan
terpendam.33

32
Laudia Tyasara, Cerita Rakyat adalah Kisah dari Masa Lampau, Ketahui Ciri-Ciri, Fungsi, dan Macamnya,
https://hot.liputan6.com/read/4654567/cerita-rakyat-adalah-kisah-dari-masa-lampau-ketahui-ciri-ciri-fungsi-
dan-macamnya (diakses pada 13 Maret 2022).
33
Folklor, https://id.wikipedia.org/wiki/Folklor (diakses pada 13 Maret 2022).

17
g) Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan
logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi cerita rakyat lisan dan sebagian
lisan.
h) Menjadi milik bersama dari masyarakat tertentu.
i) Pada umumnya bersifat lugu atau polos sehingga sering kali kelihatannya kasar
atau terlalu sopan. Hal itu disebabkan banyak cerita rakyat merupakan cerminan
emosi manusia yang jujur.

3. Jenis-jenis Cerita Rakyat


Teks cerita rakyat dibagi menjadi 3 golongan besar menurut William R. Bascom
dalam James Danandjaya 1991:50
a) Legenda
Dianggap pada dulu kala pernah terjadi tetapi tidak dianggap suci. Legenda
diperankan oleh tokoh manusia meskipun ada yang memiliki sifat-sifat yang
luar biasa dan ada banyak juga yang sering dibantu oleh mahluk-mahluk ajaib.
Tempat terjadinya legenda tersebut berada didunia yang kita kenal dan waktu
terjadinya juga belum terlalu lama.
b) Mitos
Mitos atau mite yaitu cerita prosa rakyat yang sudah dianggap pernah terjadi
dan dianggap suci oleh para empunya. Mitos atau mite biasanya ditokohkan
oleh dewa atau mahluk dengan kekuatan setengah dewa. Peristiwa tersebut
terjadi didunia lain atau dunia yang tidak seperti kita kenal dan waktu terjadinya
mitos tersebut terjadi pada masa lalu.
c) Dongeng
Dongeng yaitu prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi atau nyata yang
dianggap oleh empunya, dongeng atau cerita tersebut tidak terkait oleh tempat
ataupun waktu.34

4. Fungsi Cerita Rakyat


Berikut ini adalah fungsi cerita rakyat yang dapat digunakan untuk beberapa bidang,
diantaranya yaitu:35

34
Luqi Afika, Teks Cerita Rakyat, https://www.yuksinau.id/teks-cerita-rakyat/#Fungsi_Cerita_Rakyat (diakses
pada 13 Maret 2022).
35
Umam, Macam Cerita Rakyat: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, serta Contohnya,
https://www.gramedia.com/literasi/macam-cerita-rakyat/ (diakses pada 13 Maret 2022).

18
a) Fungsi Sarana pendidikan
Fungsi cerita rakyat untuk pendidikan adalah memberikan pesan atau amanat
kepada pembaca atau pendengar. Cerita rakyat banyak mengandung nilai moral
dalam kisah-kisah yang dihadirkan, hal ini akan sangat baik untuk memberikan
pembelajaran karakter kepada masyarakat, misalnya anak-anak atau para
remaja.
b) Fungsi Sarana Hiburan
Cerita rakyat juga memiliki fungsi sebagai sarana hiburan kepada masyarakat.
Banyak cerita rakyat seperti dongeng, mite, dan legenda mengandung cerita
yang menarik dan jenaka, sehingga sangat cocok sebagai sarana penghibur
masyarakat. Selain itu, cerita rakyat yang memiliki nilai hiburan tetap berangkat
dari pengalaman keseharian masyarakat zaman dahulu, sehingga sangat relevan
untuk pengalaman hidup masyarakat saat ini.
c) Fungsi Sosial Dan Budaya
Cerita rakyat sendiri memiliki fungsi untuk memperkokoh suatu masyarakat
melalui nilai-nilai sosial dan budaya. Beberapa cerita rakyat menyimpan banyak
ajaran tentang etika dan moral yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi
masyarakat. Selain itu, cerita rakyat juga banyak menyimpan larangan dan
pantangan yang sepatutnya perlu dihindari supaya tidak terjadi malapetaka. Di
beberapa daerah, cerita rakyat digunakan masyarakat untuk mendukung dalam
menjalankan tingkah laku dalam interaksi sosial.

5. Macam-macam Cerita Rakyat


Cerita rakyat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a) Epos
Epos dapat diartikan sebagai salah satu cerita rakyat yang menceritakan kisah
kepahlawanan. Contoh cerita rakyat epos sendiri yaitu seperti, Mahabarata,
Ramayana, dan lain sebagainya.
b) Cerita Jenaka
Cerita jenaka memiliki maksud sebagai sebuah cerita rakyat yang mengisahkan
tentang kebodohan dan memiliki unsur humor, sehingga membuat seorang yang
membaca menjadi tertawa dan bahagia.36

36
Umam, Macam Cerita Rakyat: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, serta Contohnya,
https://www.gramedia.com/literasi/macam-cerita-rakyat/ (diakses pada 13 Maret 2022).

19
Contoh cerita rakyat yang memiliki unsur jenaka yaitu seperti Pak Pandir, Si
Kabayan, Lebai Malang, Pak Kodok, Pak Belalang, dan lain sebagainya.
c) Paralel
Paralel merupakan salah satu cerita rakyat yang di dalam penceritaannya
terdapat tokoh berwujud manusia dan juga tokoh yang berupa hewan. Contoh
cerita rakyat paralel yaitu seperti, Semut dan Belalang, Anjing yang Loba, dll.
d) Parabel
Parabel adalah salah satu cerita rakyat yang menyajikan kisah yang
mengandung pesan moral sebuah benda mati. Benda mati dalam parabel
memiliki peran sebagai tokoh utama. Contoh cerita rakyat parabel yaitu Kisah
Sepasang Slop.
e) Fabel
Fabel dapat dipahami sebagai sebuah cerita rakyat tentang binatang yang
berperan sebagai tokoh utama. Cerita yang disajikan fabel pada dasarnya mirip
cerita manusia, hanya saja cerita fabel semuanya diperankan oleh binatang.
Contoh Cerita Kancil yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Hikayat Kalila, dan lain
sebagainya.
f) Legenda
Legenda sendiri memiliki arti sebagai cerita rakyat yang menceritakan riwayat
terbentuknya suatu tempat atau wilayah. Contoh cerita Malin Kundang,
Tangkuban Perahu, Dongeng Banyuwangi, Dongeng Rawa Pening, dan lain
sebagainya.
g) Mite
Mite sendiri dapat didefinisikan sebagai cerita dewa-dewi atau kisah yang
mengandung nilai sakral dan banyak menggunakan nilai mistis. Contoh cerita
rakyat mite yakni seperti kisah Dewi Sri dan Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, dan
lain sebagainya.
h) Sage
Sage dapat diartikan sebagai salah satu cerita rakyat yang memiliki kisah atau
cerita yang mengandung nilai sejarah. Contoh cerita rakyat sage yaitu Ciung
Wanara, Roro Jonggrang, Hikayat Hang Tuah, dan lain sebagainya.37

37
Umam, Macam Cerita Rakyat: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, serta Contohnya,
https://www.gramedia.com/literasi/macam-cerita-rakyat/ (diakses pada 13 Maret 2022).

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cerita rakyat sudah dikenal sejak manusia ada di muka bumi ini, jauh sebelum
orang mengenal tulisan. Cerita rakyat dapat dipergunakan untuk memahami dunia dan
mengekspresikan gagasan, ide-ide, dan nilai-nilai, melainkan juga sebagai sarana penting
untuk memahamkan dunia kepada orang lain, menyimpan, dan mewariskan gagasan dan
nilai-nilai tersebut dari generasi ke generasi berikutnya. Sebagai salah satu alternatif
bacaan anak, cerita rakyat diyakini mempunyai nilai lebih dari sekedar bacaan penghibur
saja, tetapi juga bermanfaat bagi perkembangan anak.
Di Indonesia sendiri umur rata-rata anak yang menyukai membaca cerita rakyat
adalah anak-anak antara umur enam sampai dua belas tahun. Jumlah terbesar berkisar
antara delapan sampai sepuluh tahun. Tugas orang tua memberikan dan menyeleksi
bacaan anak khususnya cerita rakyat dan memberikan pemahaman mengenai cerita yang
mereka baca, karena tidak semua cerita rakyat cocok dikonsumsi untuk anak-anak.

B. Saran
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

2, D. P. (2022, Maret 13). DOSEN PENDIDIKAN. Retrieved from Artikel Tentang Legenda:
https://www.dosenpendidikan.co.id/legenda-adalah/
(2022, Maret 13). Retrieved from Mitos adalah : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Unsur dan:
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/05/mitos-adalah.html
Afika, L. (2022, Maret 13). YUKSINAU. Retrieved from Teks Cerita Rakyat:
https://www.yuksinau.id/teks-cerita-rakyat/#Fungsi_Cerita_Rakyat
Anafiah, S. (2022, Maret 13). Retrieved from PEMANFAATAN CERITA RAKYAT
SEBAGAI ALTERANTIF ...: https://media.neliti.com/media/publications/259093-
pemanfaatan-cerita-rakyat-sebagai-altern-1052c6d8.pdf
Astuti, N. F. (2022, Maret 12). merdeka.com. Retrieved from Legenda adalah Cerita Prosa
Rakyat, Perhatikan Ciri-Ciri dan: https://www.merdeka.com/jabar/legenda-adalah-
cerita-prosa-rakyat-perhatikan-ciri-ciri-dan-jenisnya-kln.html
Berita Update. (2022, Maret 12). Retrieved from Pengertian Cerita Rakyat: Ciri-ciri, Fungsi,
dan Contohnya: https://kumparan.com/berita-update/pengertian-cerita-rakyat-ciri-ciri-
fungsi-dan-contohnya-1waIUXOkzII/full
Christvidya, K. P. (2022, Maret 13). FIMELA. Retrieved from Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis
Legenda yang Harus Dipelajari:
https://www.fimela.com/lifestyle/read/4450860/pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-legenda-
yang-harus-dipelajari
gumantinr. (2022, Maret 13). BRAINLY. Retrieved from sebutkan 5 contoh Legenda ! -
Brainly.co.id: https://brainly.co.id/tugas/1297751
Ismail. (2016, Juni 27). Retrieved from BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan
Sejarah Mitos: http://idr.uin-antasari.ac.id/5314/5/BAB%20II.pdf
Mandala, E. (2022, Maret 13). Pinhome Blog. Retrieved from Contoh Cerita Legenda Paling
Terkenal Di Indonesia: https://www.pinhome.id/blog/cerita-legenda/
Nugroho, F. T. (2022, Maret 12). BOLA.COM. Retrieved from Ciri-Ciri Cerita Rakyat,
Fungsi, Manfaat Membaca dan ...: https://www.bola.com/ragam/read/4693026/ciri-
ciri-cerita-rakyat-fungsi-manfaat-membaca-dan-contohnya
Saintif. (2022, Maret 13). Retrieved from Legenda Adalah: Pengertian, Ciri dan Struktur
Beserta Contohnya: https://saintif.com/legenda-adalah/
Saputro, P. (2022, Maret 12). KapanLagi.com. Retrieved from Legenda Adalah Cerita Rakyat
Tentang Peristiwa Sejarah...: https://plus.kapanlagi.com/legenda-adalah-cerita-rakyat-

22
tentang-peristiwa-sejarah-kenali-jenis-jenis-dan-perbedaannya-dengan-mite-
ed39b0.html
Tyasara, L. (2022, Maret 13). Liputan 6. Retrieved from Cerita Rakyat adalah Kisah dari
Masa Lampau, Ketahui Ciri-Ciri, Fungsi, dan Macamnya:
https://hot.liputan6.com/read/4654567/cerita-rakyat-adalah-kisah-dari-masa-lampau-
ketahui-ciri-ciri-fungsi-dan-macamnya
Umam. (2022, Maret 12). Gramedia Blog. Retrieved from Macam Cerita Rakyat: Pengertian,
Ciri-Ciri, Fungsi, serta ...: https://www.gramedia.com/literasi/macam-cerita-rakyat/
WIKIPEDIA Ensiklopedia Bebas. (2022, Maret 13). Retrieved from Mitos - Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos
WIKIPEDIA Ensiklopedia Bebas. (2022, Maret 13). Retrieved from Legenda - Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda

23

Anda mungkin juga menyukai