OLEH :
Nama : I PUTU EDI SUMIARTA
Nisn : 0055202996
No : 16
Kelas : XII IPS 1
EMAIL : smansemarapura@yahoo.co.id
TAHUN AJARAN 2023-2024
1
KATA PENGANTAR
1
i
DAFTAR ISI
COVER
2
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 21
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah Negara kepulauan yang
ditinggali oleh banyak suku bangsa. Mulai dari Sabang sampai Merauke terdapat
lebih dari 1.300 etnik atau suku bangsa. Lebih tepatnya terdapat 1.340 suku
bangsa di tanah air. Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan yang sangat
unik dan menarik yang telah diakui dunia, berikut contoh warisan budaya
Indonesia yang telah diakui dunia yaitu : pencak silat, angklung, tari saman,
keris, tari bali, batik, gamelan, wayang kulit, candi Borobudur, candi Prambanan
dan masih banyak kebudayaan lainya.
Dari seluruh pulau yang ada di Indonesia, ada satu yang menjadi tujuan
utama para turis manca negara dan sangat sering dikunjungi yaitu pulau Bali
atau sering disebut dengan Pulau Dewata. Pulau ini memiliki kebudayaan unik
dan menarik. Kebudayaan Bali ditunjang oleh kondisi sosial, counter wilayah dan
keyakinan dari daerah-daerah yang tersebar di seluruh wilayah Bali. Selain itu
Bali sangat terkenal akan keindahan alamnya, mulai dari Nusa Penida yang
terkenal akan keindahan pantainya. Ada juga kintamani yang terkenal akan
gunung baturnya dan banyak lagi wilayah lainya. Selain keindahan alamnya. Bali
juga terkenal akan kebudayaannya yang sangat kental. Kebudayaan-
kebudayaan Bali yaitu melasti, pengrupukan, nyepi, piodalan, ngaben, galungan
& kuningan, dan yang lainya. Namun para wisatawan lebih sering mendengar
kata ngaben.
Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah umat hindu dibali.
Upacara ngaben merupakan suatu ritual yang dilaksanakan untuk
mengembalikan roh leluhur ke tempat asalnya. Ngaben dalam bahasa Bali
sering juga dilafalkan dengan bahasa yang lebih halus dengan kata pelebon,
kata pelebon juga tidak sembarang orang yang dapat di katakana jika orang
yang sudah meninggal lalu pihak keluarga melakukan ritual yang di laksanakan
untuk mengembalikan roh leluhurnya ke tempat asalnya. Kata pelebon hanya
bisa di sebutkan pada orang yang berkasta di bali, jika masyarakat biasa akan
melakukan ritual untuk mengembalikan roh leluhurnya ke tempat asalnya
namanya tetap ngaben. Adapun tujuan upacara ngaben adalah mempercepat
ragha sarira agar dapat kembali ke asalnya (ke haribaan-Nya). Upacara ngaben
1
terbagi menjadi tiga jenis yaitu ngaben sawa wedana, ngaben asti wedana, dan
swasta wedana.
Untuk mengetahui lebih rinci tentang upacara ngaben, peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari dan meneliti
tentang upacara, prosesi dan makna dari upacara ngaben, untuk itu penelitian
ini mengambil judul : “KEBUDAYAAN NGABEN DI DESA ADAT SAMPALAN
TENGAH KLUNGKUNG BALI”
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
2.1.3 Fungsi Kebudayaan
Menurut E.B Tylor kebudayaan memiliki fungsi yang terdiri sebagai
berikut :
A. Bagi Individu
1. Kebudayaan membentuk pribadi manusia sebagai individu
berubah menjadi makhluk sosial
2. kebudayaan dapat menjadi solusi bagi individu dalam menghadapi
situasi sosial dari yang sederhana sampai yang sulit
3. kebudayaan membantu individu dalam memberikan interpretasi
berdasarkan tradisi maupun mitos sekalipun
4. kebudayaan membentuk kepribadian individu selaras dengan
lingkungan kebudayaan
B. Bagi Kelompok
1. Kebudayaan membuat hubungan sosial antar personal menjadi
terbangun. Artinya kebudayaan tidak hanya berfokus untuk
memenuhi fungsi yang dikehendaki individu tetapi fungsi bagi
kelompok
2. kebudayaan memberikan visi bagi individu untuk bekerja sama
sebagai suatu kelompok. Artinya kebudayaan mengajarkan
individu untuk menganggap dirinya sebagai bagian dari suatu
kelompok atau masyarakat sehingga terbangun rasa kekeluargaan
sebagai suatu kesatuan bangsa dan negara
3. kebudayaan menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru sebagai
pendorong terjadinya perubahan kelompok atau masyarakat
secara positif
4
2. Membentuk kepribadian, kebudayaan memberikan kita sebuah
pelajaran yang maha besar dan lengkap sehingga sangat berpengaruh
terhadap perkembangan seluruh kepribadian kita. Tidak ada
seorangpun yang bisa menjadi berkualitas sebagai manusia yang baik
jika dia tidak berada dalam sebuah lingkungan budaya keluarga,
komunitas, dan masyarakat yang baik. Kebudayaan mempersiapkan
manusia untuk hidup dalam kelompok dan memberikan kesempatan
untuk membentuk semacam desain kehidupan. Kebudayaan
memberikan peluang bagi perkembangan kepribadian dan
menentukan pertumbuhan seseorang. Seperti ucap Ruth Benedict
“setiap kebudayaan akan memberikan jenis atau tipe kepribadian
khusus”.
3. Membentuk pola perilaku, kebudayaan mengarahkan dan membatasi
perilaku individu. Kebudayaan memastikan menyediakan sarana untuk
mencapai tujuan. Kebudayaan memberikan penghargaan berupa
karya yang mulia bagi kita namun juga menyediakan mekanisme untuk
menghukum orang-orang yang melakukan perbuatan tercela.
Kebudayaan memeberikan status bagi seseorang melalui perilaku
mereka.
4. nya dengan cara-cara tertentu, kebudayaan mMembingkai pandangan
individu, kebudayaan telah memberikan kita visi baru, memberikan kita
seperangkat aturan untuk bekerjasama dengan individu-individu yang
kita temui dalam kehidupan setiap hari. Kebudayaan membuat kita
berpikir, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Kebudayaan mengajarkan kita untuk menganggap diri kita menjadi
bagian dari keseluruhan yang lebih besar, memberikan konsep tentang
keluarga, bangsa dan negara. Kebudayaan membingkai pandangan
kita sebagai individu dalam kerangka keseluruhan keluarga, bangsa
dan negara sekalipun.
5. Sumber pengetahuan, kebudayaan merupakan “tempat” semua orang
menambah pengetahuan, karena kebudayaan telah memberikan
banyak pengetahuan penting bagi manusia. Hewan berperilaku secara
naluriah dengan lingkungan tetapi manusia memiliki kapasitas
kecerdasan belajar yang lebih besar. Dengan bantuan ini maka
kebudayaan memberikan manusia kemampuan untuk beradaptasi
5
dengan lingkungannya lalu menyesuaikan lingkunganya itu sesuai
dengan rasa kenyamanannya mereka. Kebudayaan juga memberikan
kepada kita kemampuan untuk dapat mempertahankan pengetahuan
lalu melakukan transmisi kebudayaan yang telah kita pelajari ke
generasi berikutembantu kita melestarikan kehidupan.
6. Sebagai informasi dan komunikasi, menurut (Kluckhohn dan Kelly,
1945) dan sistem komunikasi (Hall, 1959, 1976). Beberapa antropolog
menunjukan hubungan antara kebudayaan dan Bahasa. Bahasa
merupakan ‘paduan simbolik dengan budaya’ yang berfungsi untuk
‘mentransmisikan nilai-nilai, keyakinan, persepsi, norma dan
memfasilitasi persepsi manusia tentang dunia.
7. Solusi dalam situasi yang rumit, kebudayaan tidak saja mendefinisikan
situasi sosial yang sudah dan sedang kita hadapi tetapi juga
membangun situasi dan kondisi sedemikian rupa sehingga dapat
menentukan apa yang kita akan hadapi. Kebudayaan memberikan
setiap orang seperangkat perilaku bahkan untuk perilaku khusus untuk
menghadapi sutuasi rumit sekalipun. Kebudayaan membentuk sikap
mental dan perilaku kita Ketika kita berada dalam situasi menghadapi
kerusuhan. Kebudayaan mengarahkan dan memebatasi perilaku kita,
membatasi tujuan dan mengukur apa keuntungan yang kita akan
peroleh. Kebudayaan sudah memasuki pikiran kita sehingga setiap
orang mempunyai visi untuk melihat apa yang harusnya dia lihat dalam
mimpi dan apa yang dia harapkan untuk bermimpi.
8. Interpretasi terhadap tradisi, kebudayaan mengajarkan kepada kita
melalui tradasi untuk berperillaku tertentu Ketika kita menghadapi
situasi tertentu. Kita diberikan kemungkinan untuk membuat
interpretasi terhadap tradisi, Ketika tradisi itu berupa mitos atau
bahkan tindakakn rasional Ketika kita menghadapi masalah tertentu.
9. Membangun relasi sosial kita, kebudayaan merupakan desain, untuk
membimbing nilai-nilai dan cita-cita kita. Dengan kebudayaan maka
setiap orang mengatur perilaku dia sdemi memuaskan berbagai
dorongan yang berkaitan dengan kebutuhan dasarnya.
10. Menentukan karier kita, kebudayaan menentukan kita harus menjadi
politisi atau pekerja sosial, dokter, insinyur, tantara, petani, professor,
seorang industrialis, seorang pemimpin agama dan sebagainya
6
ditentukan oleh kebudayaan kita. Semua apa yang kita ingin capai dari
karier kita, itu semua ditentukan oleh kebudayaan kita. Kebudyaan
menetapkan Batasan pilihan kita terhadap karier yang sama atau yang
berbeda sekalipun.
11. Menjelaskan perbedaan, kebudayaan menjelaskan tentang perbedaan,
itulah perbedaan budaya(Wallerstain, 1990). Kebudayaan disebut
sebagai pembeda antar kelompok, karena itu perbedaan kebudayaan
menghasilkan perbedaan antara sejumlah orang Ketika mereka
mengerjakan sesuatu, atau membedakan cara mereka melihat
dunia(Potter, 1989). Seperti ucap Triandis (1972), jika tidak ada
perbedaan maka tidak aka nada kebudayaan. Hofstede
(1980)memberikan bukti tentang perbedaan dan persamaan antar
budaya. Dengan cara yang mirip dengan Triandis (1972), Landis dan
Brislin (1983) melaporkan pentingnya memahami bagaimana
perbedaan kebudayaan sehingga kebudayaan itu mempengaruhi
interaksi anar personal. Menurut Landis dan Brislin (1983), perbedaan
kebudayaan dapat menyebabkan perbedaan dalam berperilaku
interaksional dan kesalahpahaman dalam menginterpretasikan
sesama, bahkan kerap kali menimbulkan konflik. Dalam kontak lintas-
budaya, orang umumnya cenderung mengurangi interaksi dengan
orang lain yang mempunyai kebudayaan berbeda. Oleh karena itu,
analisis perilaku interaksional dan interpretasi itu sangat penting
menurut (Albert dan Triandis, 1979), dalam analisis kontak lintas-
budaya.
12. Membuat manusia semakin manusiawi, setiap orang akan menjadi
individu dan individu tersebut akan menjadi manusia sesungguhnya
jika dia berpartisipasi dalam budaya yang mengaliri dirinya, tanpa
partisipasi dengan aliran budaya yang menyertainya maka dia akan
dipaksa untuk menemukan dirinya dengan cara dia sendiri. Jika ini
terjadi maka dia telah kehilangan energi untuk mendesain dirinya
sebelum berada dan terlibat dengan orang lain dalam suatu
masyarakat yang lebih luas.
7
2.1.5 Jenis Kebudayaan terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
1. Kebudayaan Material
- kebudayaan terdiri dari benda-benda konkret yang nyata seperti
peralatan, furniture, mobil, buku, bangunan, bendungan sebagai
benda nyata buatan manusia.
- kebudayaan mengacu pada benda-benda fisik, sumber daya, dan
ruang yang digunakan orang untuk mendefinisikan budaya mereka.
Ini termasuk rumah, lingkungan, kota, sekolah, gereja, sinagoga,
kuil, kantor, alat-alat produksi, toko, dan sebagainya. Semua aspek-
aspek fisik yang membantu dan menentukan perilaku persepsi
anggotanya.
- kebudayaan material merupakan bukti fisik tentang keberadaan,
identitas, karakteristik dari suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kebanyakan karya arsitektur seperti bangunan dari kebudayaan
material suatu suku bangsa tertentu, seperti buku dan perhiasan.
- kebudayaan material sering dihubungkan dengan konsep
“peninggalan” dari suatu suku bangsa (studi arkeologi) yang
mempelajari tentang semua bentuk kebudayaan material yang
tampil sebagai bukti kebudayaan masa lalu.
- istilah kebudayaan material sering digunakan oleh para arkeolog
untuk menjelaskan artefak atau benda-benda nyata yang
ditinggalkan oleh kebudayaan di masa lalu
2. Kebudayaan non-material
- Kebudayaan non-material terdiri dari benda-benda abstrak yang
tidak terwujud, misalnya adat istiadat, tradisi, kebiasaan, perilaku,
sikap, kepercayaan, Bahasa, sastra, seni, hukum, agama dan lain-
lain. Semua bentuk non-material tersebut bersifat internal karena
mencerminkan sifat bathin manusia.
- Kebudayaan non-material mengacu pada ide-ide nonfisik yang
dimiliki oleh sekelompok orang-, misalnya tentang keyakinan, nilai-
nilai, aturan, norma, moral, Bahasa, organisasi, dan pranata sosial.
Contohnya, seperti agama yang dikenal sebagai seperangkat ide
dan keyakinan tentang tuhan, ibadah, moral dan etika. Dengan
keyakinan inilah maka para anggota suatu kelompok dapat
8
menentukan bagaimana cara mereka merespon sebuah peristiwa
yang bersifat religious.
9
- Koentjaraningrat : Menurutnya koentjaraningrat budaya adalah
suatu gagasan dan rasa, suatu tindakan dan juga karya yang
merupakan sebuah hasil yang dihasilkan oleh manusia didalam
kehidupan masyarakat yang nantinya dijadikan kepunyaannya
dengan belajar.
- E.B. Taylor, : Budaya adalah suatu keseluruhan yang bersifat
kompleks. Keseluruhan tersebut meliputi kepercayaan, kesusilaan,
adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan dan juga semua kebiasaan
yang dipelajari oleh manusia yang merupakan bagian dari suatu
masyarakat.
- Linton : Budaya adalah sikap pola beserta pengetahuan yang
merupakan kebiasaan yang dilakukan yang didapatkan melalui
diwariskan oleh suatu anggota masyarakat tersebut secara
keseluruhan.
- Selo Soemardjan : Menurut Selo Soemardjan budaya adalah
sebuah hasil karya, rasa dan juga cipta masyarakat.
- Parsudi Suparian : Menurut Parsudi Suparian, suatu budaya dapat
melandari semua perilaku manusia karena suatu budaya
merupakan sebuah pengetahuan manusia yang digunakan dalam
memahami lingkungan dan juga pengalaman yang terjadi padanya.
- R. Seokmono : Menurut ahli arkeolong R.Soekmono, budaya yaitu
usaha ataupun hasil kerja manusia berupa benda ataupun hasil
sebuah pemikiran manusia dimasa hidupnya.
- Ki Hajar Dewantara : Mengemukakan pendapat bahwa budaya yaitu
hasul dari perjuangan masyarakat baik itu terhadap alam maupun
terhadap zaman yang membuktikan suatu kemakmuran dan juga
kejayaan kehidupan masyarakat ketika menghadapi suatu keadaan
sulit dan rintangan dalam mencapai suatu kemakmuran,
keselamatan, dan juga kebahagiaan pada kehidupan.
- Andreas Eppink : Sosial budaya atau kebudayaan adalah segala
sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang
menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut.
- Burnett : Kebudayaan adalah keseluruhan berupa kesenian, adat
istiadat, moral, hukum, pengetahuan, kepercayaan dan kemampuan
10
olah pikir dalam bentuk lain yang didapatkan seseorang sebagai
anggota masyarakat dan keseluruhan bersifat kompleks.
- Pengertian Sosial Budaya Secara Umum : Jika di penggal perkata
dari Sosial budaya yang terdiri dari dua kata yaitu ‘sosial’ dan
‘budaya’. Sosial berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan
masyarakat sekitar. Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya
yang artinya pikiran dan akal budi. Budaya juga diartikan sebagai
segala hal yang dibuat manusia berdasarkan pikiran dan akal
budinya yang mengandung cinta dan rasa.
Jadi kesimpulan yang bisa saya ambil adalah sosial budaya
merupakan segala hal yang di ciptakan manusia dengan pikiran dan
budinya dalam kehidupan bermasyarakat.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
3.4 Unit Analisis
Menurut Suprayogo dan Tobroni, unit analisis adalah suatu yang
berkaitan dengan fokus atau komponen yang diteliti. Unit analisis dapat berupa
individu, kelompok, organisasi, benda, waktu atau lembaga sesuai fokus
13
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
Kuisioner 1
60
50
50
40
30 Kuisioner 1
20
10
0
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
M = 50 x 100% M = 0 x 100%
= 100% = 0%
14
Kuisioner 2
60
50
50
40
30 Kuisioner 2
20
10
0
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
M = 50 x 100% M = 0 x 100%
= 100% = 0%
Kuisioner 3
50 44
45
40
35
30
25 Kuisioner 3
20
15
10 6
5
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
M = 6 x 100% M = 44 x 100%
= 12% = 88%
15
Kuisioner 4
40 37
35
30
25
20 Kuisioner 4
15 13
10
5
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
= 74% = 26%
Kuisioner 5
40 36
35
30
25
20 Kuisioner 5
14
15
10
5
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
M = 36 x 100% M = 14 x 100%
= 72% = 28%
16
Kuisioner 6
35 31
30
25
20 19
Kuisioner 6
15
10
5
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
M = 31 x 100% M = 19 x 100%
= 62% = 38%
Kuisioner 7
50 47
45
40
35
30
25 Kuisioner 7
20
15
10
5 3
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
= 94% = 6%
17
Kuisioner 8
60
50
50
40
30 Kuisioner 8
20
10
0
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
= 100% = 0%
Kuisioner 9
35 31
30
25
20 19
Kuisioner 9
15
10
5
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
= 62% = 38%
18
Kuisioner 10
40
34
35
30
25
20 16 Kuisioner 10
15
10
5
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
= 68% = 32%
Kuisioner 11
35
30 29
25 21
20
Kuisioner 11
15
10
5
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
= 42% = 58%
19
Kuisioner 12
60
49
50
40
30 Kuisioner 12
20
10
1
0
Jawaban Ya Jawaban
Tidak
= 98% = 2%
20
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian bab 4 di atas dan hasil pengolahan data penulis maka dapat
disimpulkan :
5.2. Saran
1. Bagi Masyarakat
Dengan adanya laporan penelitian ini dapat menambah wawasan
masyarakat tentang upacara pengabenan atau plebon dan juga
melestarikan upacara ngaben atau plebon
21
Daftar Pustaka
Putra, I. G. (2022, Agustus Senin). Ngaben : Upacara Pengembalian Unsur Panca Maha
Bhuta. Retrieved from getakan.aan.desa.id: https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwizm_f
AlK39AhXuHbcAHU7uB0IQFnoECA0QAQ&url=https%3A%2F
%2Fwww.getakan.aan.desa.id%2Fartikel%2F2022%2F8%2F1%2Fngaben-
upacara-pengembalian-unsur-panca-maha-bhuta&usg=AOvVa
Kesrasetda, A. (2021, Maret Senin). Upacara Dalam Agama Hindu. Retrieved from
kesrasetda.bulelengkab.go.id:
https://kesrasetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/10-upacara-
ngaben-dalam-agama-hindu
LAMPIRAN
22
23
24
25