Anda di halaman 1dari 9

MINIRISET

“MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”

DOSEN PENGAMPU : Dr. Hidayat, M,Si

Nama :1. Ahmad Yakub (618


2. Duta Hidayatullah (618
3. Indra Gunawan (6182111007)
4. Irvan Sitorus (6182111008)

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar

PRODI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita rahmat
kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan tugas ini yang
berjudul MINI RISET “MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing penulis. Tugas ini
saya yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya seperti pepatah yang
mengatakan “tak ada gading yang tak retak“, baik isi maupun penyusunnya. Atas semua itu dengan
rendah hati penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan .
Semoga dapat bermanfaat.

Medan, Nov 2020

Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................4
BAB 3 METODE.................................................................................................5
BAB 4 HASIL PENELITIAN .............................................................................6
BAB V KESIMPULAN ......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Mini Riset


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakatBudaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dalam “miniriset” ini penulis akan mencoba mengupas
segala sesuatu tentang “ Manusia Dan kebudayaan Di Pulau Samosir”
1.2 Rumusan Masalah Mini Riset
Berdasarkan Latarr belakang Diatas, maka yang menjadi Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Cara Masyarakat (manusia) dalam Mengenalkan kebudayaan di pulau samosir
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kebudayaan Di pulau samosir, menambah wawasan
penulis tentang Kebudayaan, memenuhi tugas mata kuliah Ilmu sosial Budaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah kegunaan penelitian secara praktis dan akademis :
· Kegunaan praktis, diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan informasi bagi peneliti
selanjutnya atau pun mahasiswa lain yang ingin mendalami studi tentang kebudayaan
· Kegunaan akademis, diharapkan dapat menjadi referensi tentang Cara Menghargai Budaya
yang baik dan sebagai bahan informasi tentang Kebudayaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Koentjaraningrat (1986:180)
mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan sistim gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat, yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan dengan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-
lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Tantangan masa kini adalah menemukan cara untuk mempertajam konsep “budaya”, sedemikian
rupa, sehingga konsep itu mempunyai cakupan terdiri atas bagian-bagian yang lebih sedikit tetapi
mengungkapkan hal yang lebih banyak. Seperti dikatakan oleh Geertz, “pemotongan konsep
budaya ke dalam satu konsep yang tajam, mengkhusus, dan secara teoritis lebih kuat adalah satu
tema besar dalam perteorian antropologi modern”. Dalam pandangan ini, secara tersirat terlihat
satu asumsi yang dimiliki oleh hampir keseluruhan dari kita. Konsep budaya (culture) tidak punya
satu arti yang benar, dikeramatkan dan tak pernah habis kita coba temukan.
BAB III
METODE

1. Tempat dan Waktu Penelitian


Hari : Minggu
Tanggal : 29 November 2020
Tempat : Tuktuk, Samosir

2. Objek Penelitian
Penelitian ini membahas Mengenai Cara Masyarakat Menjalankan Kebudayaan di Samosir
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Masyarakat Tuktuk Samosir, dan objek dalam
penelitian ini adalah Cara menghormati Kebudayaan , alasan dipilihnya lokasi ini adalah sebagai
Berikut :
· Dalam pulau ini banyak Berdatangan Turis dari dalam negara dan mancanegara sehingga
terdapat berbagai budaya yang datang dari luar.
· Lokasi terjangkau dan masih di sekitar Sumatera Utara
3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
A. Data
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010:172), subjek dimana data dapat diperoleh.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data primer yang diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi ke tempat penelitian.
2.Data sekunder
Untuk melengkapi data primer maka digunakan data sekunder, menurut Syofian Siregar
(2012:128) data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan organisasi yang bukan
pengolahnya, Dengan membaca jurnal maupun internet.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.Teknik Observasi
Teknik observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti, baik
dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi
alamiah atau sebenarnya (lapangan), sedangkan pelaksanaan observasinya menggunakan cara
observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek peneliti
secara langsung (tanpa perantara).
b.Teknik Wawancara
Teknik wawancara menurut merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara
bertatap muka (personal face to face interview) dengan sumber data (responden).
BAB 4
HASIL PENELITIAN

Pulau Samosir merupakan pulau vulkanik yang beradadi tengah danau toba,pulau samosir juga sering
disebut dengan pulau diatas pulau, ada banyak sekali dari luar pulau yang berdatang untuk berwisata
ke pulau ini, karena pemandangan danau toba yang indah dan uniknya kebudayaan yang dimiliki
pulau ini, di pulau ini kita bisa berbelanja berbagai benda-benda tradisioal khas suku batak. Ataupun
kita bisa mengunjungi berbagai temapat wisata budaya di pulau ini.
Berdasarkan observasi yang kami lakukan di pulau samosir, manusia atau masyarkat dalam pulau
tersebut masih memegang teguh kebudayaan mereka dimana mereka masih menjalankan adat-adat
batak sesuai dengan yang di turun temurunan oleh leluhur mereka, dan mereka juga masih belum
terpengaruh dengan budaya luar yang dimana banyak yang berdatangan Turis negara dan
mancanegara, dan mereka juga memeperkenalkan kebudayaan tersebut kepada masayarakat luar yang
dating ketempat tersebut, sebagai contohnya perwakilan kelompok 7 datang dating mewawancarai
masayarakat setempat yang berprovesi sebagai penjual souvenir dan penenun ulos untuk souvenir
mereka. Berikut adalah percakapan kami “ Perwakilan kel. 7
“ Selain sebagai mata pencaharian Apa tujuan namboru menenun Ulos di samosir?”
Namboru menenun ulos di sini agar para turis yang dating kesini dapat mengenal kebudaayaan
batak di samosir ini, dan mereka juga bisa menghormati budaya batak kita ini.
“ Apakah yang membeli ulos disini dari kalangan turis local atau luar negeri namboru,?”
Yang membeli ulos disini beragam ada juga yang dari luar ada juga yang orang Indonesia
Banyak turis yang dating ketempattersebut merasa senang akan ramah masayarakat di samosir dalam
pengenalan kebudayaan batak tersebut
DiSamosir selain dau toba sebagi tempat wisata ,pengenalan kebudayaan dibuat sebagai tempat wisata
dan setiap tempat tersebut ada penjaga atau pemandu untuk mengenalkan sejarah tempat itu.
BAB V
KESIMPULAN

Setiap masyarakat di di pulau samosir melakukan berbagai cara utuk mengenalkan kebudayaan batak
keluar dan masih memegang teguh dan menghormati kebudayaan batak agar tidak masuk campur
tangan kebudayaan suku lain, dan masyarakat di pulau ini mengajarkan kita bahwa dalam
menjalankan atau melanjutkan apa yang yang di ajarkan para leluhur kita adalah memegang teguh
kebudayaan yang kita miliki, sebagai generasi muda kita harus belajar mengetahui apa aj budaya
tanah kita agar tidak putus dan anak cucu kita masih bisa mengetahui ajaran-ajaran budaya yang kita
tanah kita, kita dapat belajar dari masyakat samosir yang memegang teguh akan kebudayaan mereka,
dimana banyak kebudayaan yang dating namun mereka masih menghormati para leluhur yang telah
mengajarkan akan kebudayaan tersebut
DAFTAR PUSTAKA

https://balarsumut.kemdikbud.go.id/menelusuri-jejak-budaya-masa-lalu-di-pulau-samosir-
sumatera-utara/

https://www.studiobelajar.com/kebudayaa/

Anda mungkin juga menyukai