Anda di halaman 1dari 13

CASE METHOD

PEMESINAN CNC DASAR-A


“HUBUNGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR
CAD/CAM DI D3 TEKNIK MESIN UNIMED”
Dosen Pengampu:Dr.Robert Silaban,M.Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Fransiskus Dielmon Sihaloho 5203121027


Reza Andreas Tamba 5203121020
Rodo Yotin Togatorop 5201121004
Ryzal Erikson Sihotang 5202421005
Pilippi Mahendra Sihombing 5203121016
Azlhy Aulia Ardana 5203121026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-
Nya yang selama ini penulis dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya penulis dapat menyelesaikan tugas
Pemesinan CNC ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan case method ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
guru pada mata kuliah pemesinan cnc dasar-a.

Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun
berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.

`Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat khususnya
bagi mahasiswa teknik unimed dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Medan, Desember 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
Latar belakang.........................................................................................................................
Identifikasi masalah...............................................................................................................
Perumusan masalah ................................................................................................................
Pembatasan masalah................................................................................................................
Manfaat penelitian...................................................................................................................
Tujuan penelitian.....................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................
Pengertian model pembelajaran..............................................................................................
Macam-macam model pembelajaran......................................................................................
Kerangka pemikiran................................................................................................................
Hipotesis penelitian.................................................................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBASAN..........................................................................................
Metode Penelitian...................................................................................................................
Teknik Pengumpulan data.......................................................................................................
Pembahasan.............................................................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
Kesimpulan.............................................................................................................................
Saran........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lembaga pendidikan (sekolah) merupakan wadah para siswa dalam menggali
ilmu pengetahuan, salah satu factor penting yang dapat mempengaruhi tingkat hasil
belajar mahasiswa adalah motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Adanya motivasi
belajar yang kuat membuat mahasiswa belajar dengan tekun yang pada akhirnya
terwujud dalam hasil belajar mahasiswa tersebut. Oleh karena itulah motivasi belajar
hendaknya ditanamkan pada diri mahasiswa agar dengan demikian ia akan dengan
senang hati akan mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.
Perlu ditanamkan pada diri mahasiswa bahwa dengan belajarlah akan mendapatkan
pengetahuan yang baik, mahasiswa akan mempunyai bekal menjalani kehidupannya
di kemudian hari.
Hal – hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswa dapat
timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan keluarga.
Dari lingkungan sekolah misalnya guru di samping mengajar juga hendaknya
menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya. Banyak siswa yang tidak
termotivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya menurun. Oleh karena itulah
sekolah hendaknya mengkondisikan lingkungannya sedemikian rupa dengan
demikian siswa akan termotivasi untuk belajar.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapatlah diidentifikasi,
beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
a) Apakah terdapat hubungan antara model pelajaran dengan hasil belajar siswa?
b) Apakah model belajar guru dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa ?
c) Bagaimanakah upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta pembatasan
masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan antara model pembelajaran siswa dengan
hasil belajar mahasiswa di D3 TEKNIK MESIN UNIMED

D. PEMBATASAN MASALAH
Banyak faktor-faktor atau variabel yang dapat dikaji untuk ditindaklanjuti
dalam penelitian ini. Namun karena luasnya bidang cakupan serta adanya berbagai
keterbatasan yang ada baik waktu, dana, maupun jangkauan penulis sehingga dalam
penelitian ini tidak semua dapat ditindaklanjuti. Untuk itu dalam penelitian ini

3
dibatasi masalah motivasi belajar yang turut mempengaruhi terhadap hasil belajar
mahasiswa di D3 TEKNIK MESIN UNIMED.

E. MANFAAT PENELITIAN
Dengan penelitian yang telah dilakukan, penulis berharap penelitian ini mempunyai
banyak kegunaan yang di peroleh antara lain:
a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan yang positif bagi
pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri guna
meningkatkan profesionalisme di bidang penelitian
c. Hasil penelitian ini berguna untuk memenuhi tugas dan persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.

F. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini di tujukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan model
pembelajaran dengan hasil belajar mahasiswa di D3 TEKNIK MESIN UNIMED,
serta ingin mengetahui apakah metode pendekatan yang di pergunakan dalam rangka
peningkatan hasil belajar siswa.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran
sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan
gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus. Fungsi model
pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga pelaksanaan
pembelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Trianto (2015, hlm.
53) yang mengemukakan bahwa fungsi model pembelajaran adalah sebagai
pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Oleh karena itu pemilihan model sangat dipengaruhi sifat dari materi yang
akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran
tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. Ihwal sifat dan materi yang
dibelajarkan tersebut, model pembelajaran juga dapat dikategorikan berdasarkan
beberapa jenis yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal tersebut membuat
model pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran yang sudah
menerapkan langkah atau pendekatan pembelajaran yang justru lebih luas lagi
cakupannya.
2. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN
Menurut Hamdayama (2016, hlm. 132-182) macam-macam model
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran Inquiry
Model inquiry (inkuiri) menggunakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan proses berpikir secara kritis serta analitis kepada peserta didik agar
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
secara mandiri melalui penyelidikan ilmiah.
b. Model Pembelajaran Kontekstual
Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip
pembelajaran kontekstual adalah aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan
dan mengalami, tidak hanya monoton dan mencatat.

c. Model Pembelajaran Ekspositori


Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada kelompok peserta didik supaya
peserta didik dapat menguasai materi secara optimal. Dalam model pengajaran

5
ekspositori seorang pendidik harus memberikan penjelasan atau menerangkan
kepada peserta didik dengan cara berceramah. Sehingga menyebabkan arah
pembelajarannya monoton karena sangat ditentukan oleh kepiawaian ceramah
guru.
d. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Nama lainnya dalam bahasa inggris adalah Problem based learning yang dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah menjadi
langkah utama dalam model ini.
e. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan belajar
yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kelompok-kelompok
tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
f. Model Pembelajaran Project Based Learning
Model pembelajaran project based learning atau pembelajaran berbasis proyek
adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan nyata
sebagai inti pembelajaran. Dalam pembelajaran project based learning peserta
didik akan melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintetis, dan pengolahan
informasi lainnya untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar yang beragam.
Project based learning adalah salah satu model pembelajaran yang paling kuat,
karena akan meningkatkan kompetensi siswa secara holistik, baik dari sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan, melalui pendekatan kontekstual yang dekat
dengan pekerjaan nyata di lapangan.
g. Model Pembelajaran PAIKEM
Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan. Pembelajaran ini dirancang agar membuat anak lebih aktif
mengembangkan kreativitas sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara
efektif, optimal, dan pada akhirnya terasa lebih menyenangkan.

h. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)


Kerangka perencanaan dalam pembelajaran kuantum adalah TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Komponen
utama pembelajaran kuantum dapat berupa:
 peta konsep sebagai teknik belajar efektif;
 teknik memori, adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak
sesuai dengan cara kerja otak;
 sistem pasak lokasi;
 teknik akrostik, teknik menghafal dengan cara mengambil huruf depan
dari materi yang ingin diingat kemudian menggabungkannya.
Intinya metode pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk membuat
pembelajaran menerap dan dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Caranya

6
bisa sangat interaktif dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan langsung untuk
mendemonstrasikan materi diiringi perayaan seperti yel motivasi.
i. Model Pembelajaran Terpadu
Merupakan model yang dapat melibatkan beberapa mata pelajaran sekaligus
agar memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada peserta didik.
j. Model Pembelajaran Kelas Rangkap
Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni penggabungan
kelas secara integrative dan pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga
Guru tidak harus mengulang kembali untuk mengajar pada dua kelas yang berbeda
dengan program yang berbeda pula.
k. Model Pembelajaran Portofolio
Model pembelajaran portofolio menitikberatkan pada pengumpulan karya
terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat
kebijakan untuk memecahkan masalah. Prinsip dasar model pembelajaran
portofolio, yaitu prinsip belajar peserta didik aktif dan kelompok belajar
kooperatif untuk menghasilkan produk portofolio secara bersama.
l. Model Pembelajaran Tematik
Merupakan pembelajaran dengan suatu kegiatan pembelajaran yang
mengintegrasikan materi beberapa pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan
sesuai dengan kebutuhan lingkungan peserta didik yang akan menjadi lahan dunia
nyata bagi dirinya.

KERANGKA PEMIKIRAN

Proses pembelajaran yang melibatkan berbagai komponen dalam belajar


hendaknya dikemas secara sistematis. Sehingga membuahkan hasil belajar yang
optimal. Kemampuan mengemas secara sitematis komponen dalam belajar tersebut
hanya dapat dilakukan oleh guru professional. Siswa yang dalam hal ini sebagai
subyek didik menjadi titik sentral yang perlu diterapkan oleh guru agar hasil belajar
yang dicapai oleh siswa optimal.
Keberhasilan proses pembelajaran dimana parameternya adalah hasil belajar,
hal ini memacu baik guru maupun siswa untuk berusaha mencapai tujuan tersebut.
Baik guru harus melakukan pemilihan model dan strategi pembelajaran yang tepat
dengan materi yang akan diajarkan.
Berdasarkan perumusan dan pembatasan masalah, maka dapat dikembangkan
kerangka berpikir. Dimana model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi tuirut menentukan
hasil belajar siswa sehingga makin tinggi motivasi makin tinggi hasil belajar.

HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka konseptual di atas, maka


selanjutya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

7
Ho : Diduga kegagalan lulus mahasiswa D3 TEKNIK MESIN UNIMED pada
mata kuliah Cad Cam adalah keselahan Metode Pembelajaran Dosen dan
kegagalan tersalurkan pengajaran Dosen.
Ha : Diduga kegagalan lulus mahasiswa D3 TEKNIK MESIN UNIMED pada
mata kuliah Cad Cam adalah ketidakmampuan mengikuti Metode
Pembelajaran dan memahami Pembelajaran Dosen.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Metode Penelitian

Metode Penelitian ini mengaju pada tanya jawab yang penulis perlakukan terhadap
mahasiswa D3 Teknik Mesin.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data di peroleh melalui secara langsung mengajukan beberapa pertanyaan


adalah sebagai berikut :

1. Apakah kesulitan dalam mata kuliah Cad/Cam?.


2. Apakah anda puas dengan penilaian yang diberikan?.
3. Apa saja faktor yang membuat tidak lulus mata kuliah Cad/Cam?.

3.3 Pembahasan

a. Pertanyaan 1

Penulis mencoba mengawali pertanyaan ini untuk mengetahui menurut mahasiswa


tersebut apakah merasa kesulitan dalam mengikuti mata kuliah Cad Cam selama satu
semester. Dapat dipahami dari rata-rata dari mereka bahwa merasa kesulitan dalam mengikuti
mata kuliah Cad Cam.

Beberapa dari mereka pemahaman kesulitan adalah pemahaman pengoperasian master


cam (aplikasi wajib Cad Cam) dan bukan pada sulit memahami pematerian yang diberikan
dosen selama satu semester.

b. Pertanyaan 2

Setelah itu, penulis bertanya soal kepuasan dalam penilaian. Dapat dipahami mereka
tidak terlalu merasa itu adalah keselahan dosen dalam menilai. Dari situ, dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa memiliki kesadaran bahwa kemampuan mereka dalam mengikuti mata
kuliah adalah sulit

c. Pertanyaan 3

Faktor-faktor yang membuat kesulitan mata kuliah Cad Cam pada mahasiswa D3 TEKNIK
MESIN adalah sebagai berikut.

1. Metode Pembelajaran sistem Daring.

Metode Pembelajaran daring tidak selalu memiliki dampak positif. Metode ini juga
memiliki dampak negatif tersendiri bagi mahasiswa itu sendiri. Salah satunya adalah
penyerapan materi yang kurang bisa di proses dengan cepat oleh mahasiswa.

9
Metode Pembelajaran Daring memerlukan jaringan sebagai indikator kelancaran
berlangsungnya kelas Cad Cam. Dan dari peserta penelitian yang penulis tanya bahwa
mereka tidak memakai jaringan Wi-Fi. Dimana dapat disimpulkan bahwa, metode
Pembelajaran Daring merupakan hal pertama yang membuat mahasiswa D3 TEKNIK
MESIN mengalami kesulitan mata kuliah Cad Cam hal itu berdampak nilai mereka tidak
mencukupi/tidak lolos.

2. Hal Baru

Mendesain bukan suatu pekerjaan yang mudah untuk di pahami dan di kerjakan oleh
seorang pemula. Apalagi, mendesain secara menggunakan aplikasi Cad Cam. Jadi, hal yang
baru adalah salah satu alasan yang bisa penulis pahami mengapa mereka kesulitan.

Jika kita melihat mungkin pengoperasian Cad Cam secara otomatis bisa di mengerti
secara lambat laun. Namun, niat dan motivasi adalah komponen utama mahasiswa dalam
mengikuti mata kuliah. Jika, melihat dari metode Pembelajaran sistem Daring Maka, motivasi
dan niat akan belajar hal baru ini tidak ada. Jadi, belajar hal baru adalah point kedua yang
membuat mahasiswa kesulitan mengikuti mata kuliah.

3.4 Hasil

Penulis dapat pahami bahwa kesulitan belajar mahasiswa alami adalah Metode
Pembelajaran sistem Daring dan motivasi, niat, kemauan (faktor luar). Dimana sebenarnya
kedua komponen ini adalah faktor pendukung yang penting selama proses mata kuliah selama
satu semester. Belum lagi, ada hambatan lainnya seperti media pembelajaran mahasiswa
terbatas.

Merujuk pada hipotesis penelitian, maka penulis mengambil keputusan bahwa kegagalan
mahasiswa adalah gagalnya mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah selama satu semester
(kesalahan mahasiswa). Ketidaksiapan mereka terhadap mata kuliah adalah keselahan
mahasiswa. Seharusnya, sebagai mahasiswa harus siap mengantisipasi hal-hal yang
menghambat atau membuat kesulitan mata kuliah.

10
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Ditarik kesimpulan bahwa Metode Pembelajaran sistem Daring dan tidak adanya niat,
kemauan, dan motivas mahasiswa adalah dua indikator yang membuat mahasiswa tidak
mampu mengikuti mata kuliah Cad Cam selama satu semester.

Dapat dipahami juga bahwa kegagalan mahasiswa mendapatkan nilai memuaskan


adalah murni kesalahan mahasiswa. Ketidaksiapan dan ketidakmampuan mereka tidak
mereka sadari dimana materi pembelajaran tidak tersalurkan secara cukup dan baik kepada
mahasiswa.

SARAN

Sebaiknya, mahasiswa D3 Teknik Mesin lebih siap dalam mengikuti mata kuliah Cad
Cam untuk satu tahun kedepan. Dapat di pahami juga, mengantisipasi faktor dalam dan luar
yang dapat menghambat. Dan juga, penulis memberikan saran dan solusi untuk
mempersiapkan diri sebelum mata kuliah di mulai dan mencari media pembelajaran yang
memudahkan mahasiswa dalam pemahaman master cam.

11
DAFTAR PUSTAKA

Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Yang dirujuk dalam
http://tulisansingkatimal.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal 29 Mei 2022 Pukul 20:45.

Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

12

Anda mungkin juga menyukai