Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

DASAR GELOMBANG, LISTRIK DAN MAGNETIK


“GELOMBANG DAN BUNYI”
DOSEN PENGAMPU : Drs. Khairul Amdani, M.Si

OLEH KELOMPOK IV :

MEI CRISTIN N. TARIGAN


JUNI ANDRE SITOPU
JUAN CARLOS SITORUS
JOEL PEBRIAN SIHOMBING
ERIKSON PRANANDA GINTING
JOSUA PARULIAN TUMANGGER
FISIKA DIK B 2017

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat dan karunia-
Nya kita dapat menyelesaikan tugas mata kuliah DASAR MEKANIKA, LISTRIK DAN
MAGNETIK yang berjudul “critical book report” kami berterima kasih kepada Dosen
pengampu atas bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh
karena itu saya meminta maaf jika memiliki kesalahan dalam penulisan dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat buat kita semua.

Medan, 19 Maret 2017

Mei cristin, dkk


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………….. i
Daftar Isi………………………………………………………… ii
Identitas Buku…………………………………………………… iii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………… 1
2.2 Rumusan Masalah …………………………………... 1
3.3 Tujuan ……………………………………………… 1
Bab II Ringkasan Buku ………………………………………… 2
Bab III Kelebihan dan Kekurangan …………….......................... 5
Bab IV Saran……………………………………………………. 6
Daftar Pustaka
IDENTITAS BUKU
Judul buku : FISIKA UMUM II
Penulis : Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D
Drs. Jurubahasa Sinuraya, M.Pd
Penerbit : Larispa Indonesia
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2015
Jumlah halaman : 200 halaman
Pokok bahasan : Gelombang dan Bunyi
ISBN : 978-602-18010-4-8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Fenomena gelombang adalah sesuatu yang sangat fundamental didalam fisik dan
teknologi. Sifat sifat fisik gelombang seperti indeks bias, dari materi, difraksi, polarisasi, efek
doppler, hukum sinelius, interferensi dll dapat diterapkan dalam teknologi. Observasi dari
efek doppler misalnya dapat memberikan informasi mengenai teori “big bang” dan
pengetahuan tentang alam semesta. Pemantulan total dari cahaya tampak memungkinkan
cahaya merambat melalui faber optik sekaligus membawa informasi untuk kepentingan
telekomunikasi. Gelombang juga menjelaskan bagaimana burung kelelawar bergerak di
malam hari, dan telah menjadi inspirasi ilmuwan untuk mengembangkan ultrasonik,
mendiagnosa penyakit, dan banyak lagi aplikasi lainnya mulai dari hal yang sederhana
sampai yang teknologi tinggi menggunakan gelombang elektromagnetik seperti radar
pesawat. Oleh karena itu, pengetahuan tentang gelombang dan sifat sifatnya sangat
diperlukan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa kandungan dari buku yang di kritisi?
2. Apa kelebihan dari buku yang di kritisi?
3. Apa kekurangan dari buku yang di kritisi?
1.2 Tujuan

1.Memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian tugas pokok mata kuliah Dasar
Gelombang, Listrik, dan Magnetik.
2. Menambah wawasan pembaca mengenai materi dasar gelomabang listrik dan magnetik
yakni tentang gelmbang
3 mampu menjadi pembanding bagi pembaca dalam memilih bahan refernsi dalam penilitain.
BAB II
PEMBAHASAN
ISI RINGKASAN BUKU
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
A. Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan
rambatan energi (energi getaran).

1. Macam macam gelombang


a. Menurut arah getarnya :
• Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelobang cahaya, dll.
• Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit
dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.

b. Menurut amplitudo dan fasenya :


• Gelombang Berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik
yang dilalui gelombng.
• Gelombng Diam (Stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak
sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.

c. Menurut medium perantaranya :


• Gelombang Mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan medium
perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
• Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak
memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya
tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.

2. Persamaan Umum Gelombang


Besaran-besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki oleh
getaran, antara lain, periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo. Ada satu besaran yang
dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang gelombang.
A
B
C
puncak gelombang
lembah gelombang Untuk memperjelas pengertian, perhatian keterangan dan gambar di
bawah ini :
 Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh
satu panjang gelombang penuh.
 Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode (jarak antara
A dan C)
 Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
 Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
v = λ.fDituliskan dengan persamaan : v = , dalam hal ini jika t diambil nilai ekstrem yaitu
periode (T), maka S dapat digantikan dengan λ (panjang gelombang). Sehingga persamaan di
atas dapat ditulis menjadi :
v = λ.f , dan karena f = , maka persamaan tersebut juga dapat ditulis sbb:
Keterangn :
T = periode ( s )
f = frekuensi ( Hz )
λ = panjang gelombang ( m )
v = cepat rambat gelombang ( m/s )

Contoh Soal 1 :
Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30
Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, hitunglah
cepat rambat gelombang tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : f = 30 Hz , ½ λ = 50 cm à λ = 100 cm = 1 m
Ditanya : v = ..?
Jawab : v = λ.f = 1.30 = 30 m/s

Contoh Soal 2 :
Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang radio
3.108 m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio tersebut bekerja!
Penyelesaian :
Diketahui : λ = 1,5 m, v = 3.108 m/s
Ditanya : f = ..?
Jawab : f = = = 2. 108 Hz = 200 MHz

1. Gelombang Berjalan
A
P
xDari gambar di samping, jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu ujungnya
digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang berjalan di sepanjang tali.
Jika titik P berjarak x dari A dan ujung A merupakan sumber getar titik A telah bergetar
selama t, maka titik P telah bergetar selama
, dimana v = kecepatan gelombang pad tali.
Dari keadaan di atas, maka kita dapat menentukan persamaan gelombang berjalan yaitu :
, karena , maka :
, karena Tv = λ, maka :
, dapat juga ditulis dengan persamaan :
atau
Faktor ( bilangan gelombang), dan persamaan di atas dapat juga ditulis sbb:
, dimana yp = simpangan getar di P ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
ω = kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm )
λ (lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )
Contoh Soal 3:
Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin (100π t – 2π x), dimana y dan x dalam
meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan
cepat rambat gelombang tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : y = 0,2 sin (100π t – 2π x)
Ditanya : A = …?, T = …?, f = ..?, λ = ..?, v = ..?
Jawab : Kita dapat menjawab soal tersebut dengan cara membandingkan persamaan
gelombang dalam soal dengan persamaan umum gelombang berjalan yaitu sbb :
y = 0,2 sin (100π t – 2π x) ………( 1 )
………….( 2 )
Dari persamaan (1) dan (2), maka dpat diambil kesimpulan bahwa :
Amplitudonya adalah : A = 0,2 m
Periode dapat ditentukan sbb: 100π = , sehingga T = s
Dari T = s, maka dapat dicari frekuensinya , yaitu f = Hz
Panjang gelombang ditentukan sbb: 2π x = , sehingga 1 m
Dari hasil f dan λ, maka cepat rambat gelombangnya adalah : v = λ.f = 50.1 = 50 m/s
Cepat rambat gelombang dapat juga ditetnukan dengan : m/s

2. Gelombang stasioner (diam)


Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua gelombang
yaitu gelombang datang dan gelombang pantul.
Pantulan gelombang yang terjadi dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga
pantulan dengan ujung bebas. Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang
pantul merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu
terjadi pada ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase (berbeda fase
180O) terhadap gelombang datang.
Bentuk gelombang stasioner dapat dilukiskan sebagai berikut:
Ujung pantul
Ujung pantul Untuk ujung pantul bebas: Untuk ujung pantul tetap:

Dari gambar di atas terdapat titik-titik yang memiliki amplitudo terbesar (maks) dan titik-
titik yang memiliki amplitudo terkecil (nol).
Titik yang memiliki amplitudo terbesar disebut perut gelombang dan titik yang memiliki
amplitudo terkecil disebut simpul gelombng.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan juga bahwa pada pantulan ujung bebas, ujung pantul
merupakan perut gelombang sedangkan pada pantulan ujung tetap, ujung pantul merupakan
simpul gelombang.

Percobaan Melde
A
FJika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi beban lewat katrol seperti gambar di
samping serta ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terbentuk gelombang
transversal yang stasioner (diam).
Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Melde untuk menentukan cepat rambat gelombang
transversal pada tali.
Dari hasil percobaannya Melde menemukan kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang pada
tali adalah :
berbanding lurus dengan akar kwadrat tegangan tali (F)
berbanding terbalik dengan akar kwadrat massa per satuan panjang tali (μ)
Dari dua pernyataan di atas dapat dituliskan dengan persamaan :
, dimana F ( m.g) = gaya tegangan tali ( N )
μ = massa per satua panjang tali ( kg /m )
v = cepat rambat gelombang pada tali ( m/s )
karena , maka persamaan di atas dapat juga ditulis :
Contoh Soal 4:
Seutas tali yang panjangnya 5 m, massanya 4 gram ditegangkan dengan gaya 2 N dan salah
satu ujungnya digetarkan dengan frekuensi 50 Hz. Hitunglah:
cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
panjang gelombang pada tali tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : l = 5 m, m = 4 gr = 4.10-3kg, F = 2 N, f = 50 Hz
Ditanya : a. v = ..?
b. λ = ..?
Jawab : a. = m/s
b. m
Contoh Soal 5:
Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya 5 N dan salah satu ujungnya digetarkan dengan
frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang dengan panjang gelombang 50 cm. Jika panjang tali 4
m, hitunglah:
cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
massa tali tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : l = 4 m, F = 5 N, f = 40 Hz, λ = 50 cm = 0,5 m
Ditanya : a. v = ..?
b. m = ..?
Jawab : a. v = λ.f = 0,5.40 = 20 m/s
b. ----à m = 0,05 kg

Soal Latihan
1. Sebuah gelombang pada tali dihasilkan dari suatu getaran dengan periode 0,25 s. Jika jarak
antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 40 cm, hitunglah panjang
gelombang dan cepat rambat gelombang tersebut!
2. Sebuah pemancar radio bekerja pada frekuensi 300 MHz. Jika cepat rambat gelombang
radio 3.108 m/s, pada panjang gelombang berapakah stasion radio tersebut bekerja!
3. Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin 2π (100 t – 2x), dimana y dan x
dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang,
dan cepat rambat gelombang tersebut !
4. Seutas tali yang panjangnya 2 m, massanya 40 gram ditegangkan dengan gaya 2 N dan
salah satu ujungnya digetarkan. Ternyata pada tali terbentuk gelombang dengan panjang
gelombang 50 cm. Hitunglah:
a. cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
b. frekuensi sumber gelombang tersebut !
5. Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya F dan salah satu ujungnya digetarkan dengan
frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang dengan cepat rambat gelombang 50 m/s. Jika panjang
tali 4 m dan massanya 25 gram, hitunglah:
a. gaya tegangan pada tali tersebut !
b. panjang gelombang pada tali tersebut !
3. BUNYI
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang bersifat longitudinal. Menurut
frekuensinya gelombang bunyi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Infrasonic ( f ≤ 20 Hz )
b. Audiosonic (audience ) ( 20 Hz < f < 20.000 Hz ) c. Ultrasonic ( f > 20.000 Hz )
Dari ketiga jemis gelombang bunyi tersebut, hanyalah bunyi audio saja yang dapat ditangkap
oleh tilinga manusia.

1. Cepat rambat Bunyi


Bunyi dapat merambat padaa 3 jenis zat, yaitu zat padat, zat cair, dan gas. Cepat rambat
bunyi tersebut dapat ditentukan dengan persamaan:
a. Pada Zat Padat
E = modulus Young (N/m2)
ρ = massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )
b. Pada Zat Cair
B = modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )

c. Pada Zat Gas


γ = konstante Laplce
R = konstante umum gas ( R = 8,31 j/molK)
T = suhu mutlak gas ( K )
M = massa molekul gas ( kg/mol)
Contoh Soal 1:
Suatu bunyi yang frekuensinya f = 250 Hz merambat pada zat padat yang memiliki modulus
Young E =108 N/m2 dan massa jenisnya ρ = 2500 kg/m3. Tentukan :
cepat rambat bunyi
panjang gelombang bunyi
Penyelesaian :
Diketahui : f = 250 Hz, E =1010 N/m2, ρ =5000 kg/m3
Ditanya : a. v = …?
b. λ = …?
Jawab : =200 m/s

2. Intensitas Bunyi
Energi bunyi biasa disebut dengan intensitas bunyi yang menyatakan energi bunyi tiap
satuan waktu yang menembus tiap satuan luas suatu bidang secara tegak lurus (Intensitas
bunyi adalah besarnya daya bunyi tiap satuan luas bidang). Dari definisi tersebut intensitas
bunyi dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dimana : P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
I = intensitas bunyi (waat/m2)
Apabila sumber bunyi berupa sebuah titik dan bersifat isotropis (menyebar ke segala arah),
maka bidang yang ditembus oleh daya bunyi merupakan bidang kulit bola ( A = 4πr2 ). Maka
persamaan intensitas bunyi di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
, dimana r = jarak sumber bunyi ke suatu titik.
Dari persaman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa intensitas bunyi di sutu titik
berbanding terbalik dengan kuarat jarak titik tersebut ke sumber bunyi.
Sehingga jika sebuah titik yang berjarak r1 dari sumber bunyi memiliki intensitas I1 dan titik
yang berjarak r2 dari sumber bunyi memiliki intensitas I2, maka akan berlaku persamaan:
, jadi
Dimana : I1 = intensitas bunyi di titik 1 (w/m2)
I2 = intensitas bunyi di titik 2 (w/m2)

Contoh Soal 2 :
Sebuah sumber bunyi mempunyai daya 200π watt. Tentukanlah intensitas bunyi di suatu titik
yang berjarak 10 m dari sumber bunyi tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : P = 200π watt, r = 10 m
Ditanya : I = …?
Jawab : w/m2
Contoh Soal 3 :
Intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 9 m dari sumber bunyi adalah 8.10-5 w/m2.
Tentukanlah intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 18 m dari sumber bunyi tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : r1 = 10 m, I1 = 8.10-5 w/m2
Ditanya : I2 = …?, apabila r2 = 18 m
Jawab :
w/m2

3.Taraf Intensitas Bunyi ( I )


Taraf Intensitas bunyi didefinisikan sebagai nilai logaritma dari perbandingan antara
intensitas suatu bunyi dengan intensitas standar ( intensitas ambang pendengaran ).
Besarnya Taraf Intensitas bunyi dinyatakan dengn persamaan :
, dimana : TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = intensitas bunyi ( w/m2 )
I0 = intensitas ambang pendengaran.
I0 = 10-12 w/m2
Ambang pendengaran didefinisikan sebagai inensitas bunyi terkecil yang masih dapat
didengar oleh telinga normal. (I0 = 10-12 w/m2 )

Ambang peasaan didefinisikan sebagai inensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar
oleh telinga normal tanpa rsa sakit (I = 1 w/m2 )

Contoh Soal 4 :
Intensitas bunyi di suatu tempat adalah 10-5 w/m2. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi di
tempat tersebut, jika diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
Penyelesaian :
Diketahui : I = 8.10-5 w/m2 I0= 10-12 w/m2
Ditanya : TI = …?
= 10 log ( ) = 10.log 10-7 = 10.7 = 70 dB
Contoh Soal 5 :
Taraf intensitas bunyi ssebuah mesin adalah 50 dB. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi dari
sepuluh buah mesin sejenis jika dibunyikan bersama-sama. Diketahui intensitas ambang
pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
Penyelesaian :
Diketahui : TI1 = 50 dB I0= 10-12 w/m2
Ditanya : TI10 = …?
Jawab : Dicari terlebih dahulu intensitas sebuah mesin.
50 = 10 log( )
5 = log
log 105 = log
105 =
I1 = 105.10-12

Kemudian dicari I10


I10 = 10. I1 = 10.10-7 = 10-6 w/m2
TI10 = 10 log = 10 log 10-6
TI10 = 10.6 = 60 dB
Soal tersebut di atas secara singkat dapat diselesaikan dengan persamaan sbb:
TIn = TI1 + 10 log n
Lihat penyelesaiannya !
TIn = TI1 + 10 log n
= 50 + 10.log 10
= 50 + 10 .1 = 50 + 10 = 60 dB
BAB III
PENUTUP
* KELEBIHAN
- secara definisi buku sangat menarik karena buku menjelaskan dengan jelas defenisi dari
setiap kata katayang ada didalam buku mislanya pengertian gelombang.
-bahasa yang digunakan buku mudah dipahami sehinggamembuat mahasiswa mudah
mengerti isi buku tersebut.
-sampul buku menarik.
- dijelaskan tentang persamaan, rumus rumus serta contoh soal dan disertai dengan
penyelesaiannya juga.
* KELEMAHAN
- tidak adanya gambar yang jelas.
- kurangnya penjelasan yang mudah untuk dimengerti meskipun dengan penjelasan yang
terinci.
* SARAN
Sebaiknya disertai dengan adanya gambar yang jelas untuk dipahami, dan penjelasan
penjelasan yang bisa mudah dipahami, karena katakata penjabarannya yang rinci, membuat
pembaca kesulitan dalam menerjemahkannya ke dalam pikiran.
DAFTAR PUSTAKA
 Motlan, prof. Drs. M.si., 2015, FISIKA UMUM II, Gelombang dan bunyi, MEDAN :
Larispa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai