Anda di halaman 1dari 20

HASIL PENELITIAN ETNOGRAFI

KEBIASAN PENGAJIAN TAHUNAN KELUARGA


“TINGKAT SOLIDARITAS DALAM MELESTARIKAN TRADISI PENGAJIAN
TAHUNAN”

DISUSUN OLEH :
ASITA AGNIA SARI
XI ILMU-ILMU SOSIAL 2

MAN 6 CIAMIS
Jalan Rumah Sakit No. 20, Desa Situmandala Kec.Rancah Kab. Ciamis Prov. Jawa
Barat 46389, Tahun Ajaran 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kita limpahkan kepada Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia nya, sehingga kita bisa menyelesaikan tugas proposal penelitian 7 unsur
kebudayaan. Saya menyadari bahwa untuk menyelesaikan tugas ini tidak terlepas dari banyak
pihak temasuk guru yang telah membibing kami dan teman teman sekalian.

Proposal ini juga jauh dari kata sempurna dikarenakan kurangnya pengetahuan yang
saya miliki, oleh karena itu saya harap bapak ibu guru sekalian memaklumi atas segala
kekurangan dan saya menerima segala kritik dan saran yang ibu bapak guru berikan. Saya
berharap semoga proposal ini memberikan manfaat bagi kita semua

Ciamis, Agustus 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................... 6


2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................................ 6
2.2 Landasan Teori........................................................................................... 7
2.3 Kerangka Berpikir..................................................................................... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 9


3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................... 9
3.2 Subjek Penelitian....................................................................................... 9
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 9
3.4 Teknik Analisis Data.................................................................................. 9
3.5 Jadwal Penelitian....................................................................................... 10

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN.................................... 11


4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian........................................................... 11
4.2 Hasil Penelitian.......................................................................................... 14

BAB V PENUTUP................................................................................................ 14
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 16
5.2 Saran.......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia menjadi salah satu negara dengan ikon masyarakat multikultural, selain
karena letak geografis, adanya masyarakat multikultural di Indonesia bisa di sebabkan oleh
banyaknya budaya tradisi yang ada di Indonesia dan pengaruh dari budaya luar yang
mempengaruhi budaya dan tradisinya.

Adanya masyarakat multikultural di Indonesia dapat memberikan nilai tambah pada


negara Indonesia sendiri karena banyaknya keberagaman seperti ras, suku, etnis, agama
menjadi karakteristik suatu negara. Di samping itu, masih ada masalah yang harus di hadapi
karena banyaknya keberagaman di Indonesia seperti adanya konflik antar suku, perbedaan
pendapat, munculnya sikap etnosentrisme, ketidak pedulian terhadap tradisinya sendiri, dan
lain sebagainya.

Masalah masyarakat multikultural salah satunya ketidakpedulian terhadap tradisi


nya sendiri. Masalah ini sering di anggap masalah kecil oleh sebagian orang akan tetapi
masalah ini jangan di anggap masalah remeh karena dapat berdampak besar bagi masyarakat,
ketika salah satu orang tidak peduli akan tradisi bisa saja orang tersebut mempengaruhi orang
lain dan pada akhirnya tradisi tersebut punah akibat tidak di lestarikan dengan baik. Bahkan
terkadang orang menilai kelompok atau diri mereka yang paling benar dan orang lain akan
selalu salah di mata mereka

Kita sebagai warga yang baik seharusnya terus mengembangkan tradisi dan
seharusnya mengajak orang lain untuk turut serta dalam mengembangkan tradisi dengan
demikian tradisi akan terus berkembang. Kita juga harus bisa menghargai kelompok atau
orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas kita dapat menyimpulkan :


a. Apa faktor yang membuat masyarakat yang tidak peduli terhadap tradisi pengajian?
b. Bagaimana cara agar tingkat solidaritas masyarakat dalam melestarikan tradisi?

4
1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas dapat di ambil beberapa tujuan :

a. Untuk mengetahui faktor yang membuat masyarakat tidak peduli terhadap tradisi
pengajian tahunan
b. Untuk mencegah orang agar tidak terhasut oleh orang yang tidak peduli terhadap
tradisi

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya proposal ini diharapkan bisa menambah wawasan unik saya pribadi dan
umumnya untuk semua masyarakat yang membutuhkan.
2. Manfaat Praktis
Dengan adanya proposal ini menambah pengetahuan yang saya miliki dan memenuhi tugas
antropologi.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka


Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan ditentukan oleh suatu
kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara layak
dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara Yang dipersepsikan, berpikir dan
dirasakan dengan benar dalam hubungan dengan masalah tersebut (Sumarto, 2019 : 147).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya pikiran, akal budi, hasil, adat istiadat
atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Berikut merupakan 7 unsur
kebudayaan.
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan
sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasikan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem penelitian berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan
sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang
pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku
sesama manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu
dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan,
asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh
para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam
mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah. Kemudian bahan tersebut dijadikan
sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan hidup
lainnya yang berupa material.dan sistem Mata Pencaharian Hidup.

6
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk bisa
mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
6. Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan
praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat dijangkau
oleh akal dan pikiran.
7. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap
keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari sebuah
permainan imajinatif dan kreatif.

Di dalam budaya tidak terlepas dari tradisi. Di Indonesia sendiri banyak sekali tradisi
di setiap daerah salah satunya tradisi pengajian tahunan di bulan syawal di daerah Cibiuk
tepat nya di Sukasari. kegiatan pengajian tahunan yang di adakan oleh keluarga besar alm ibu
cucu binti Eyang Haji Abdul Bari setiap tahunnya tepatnya pada bulan Syawal selalu
mengadakan pengajian sebagai ajang silaturahmi antar keluarga karena pada acara itu semua
keluarga mau yang jauh sampai yang paling dekat hadir dalam acara tersebut. Dalam tradisi
pengajian tersebut tidak terputus dari masalah masalah yang muncul seperti ketimasyarakat
atau satu keluarga, faktor yang membuat masyarakat tidak peduli pada acara pengajian
tersebut di antaranya karena kesibukan pribadi juga pengaruh pengaruh dari luar yang
menyebabkan para naggota keluarga tersebut tidak mengikuti acara tersebut ada juga karena
perbedaan madzhab dalam beribadah membuat anggota keluarga merasa tersisihkan.

Untuk mencegah terjadinya masalah masalah harus ada upaya dari semua anggota
baik perorangan maupun secara keseluruhan agar tradisi tersebut bisa terus berjalan tinggkat
solidaritas harus terus di tingkatkan agar tradisi terus berjalan dengan lancar.

2.2 Kajian Teori


Mengutip dari buku yang berjudul Perubahan Sosial Budaya karya Wiyono, dkk.
(2022: 18), Emile Durkheim memperkenalkan teori solidaritas untuk mengkaji masyarakat.
Teori tersebut terbentuk karena Durkheim memiliki pandangan bahwa perubahan sosial
terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis. Faktor tersebut juga
mengubah kehidupan masyarakat dalam Teori Solidaritas, Durkheim mengemukakan bahwa
7
solidaritas adalah perasaaan saling percaya di antara para anggota dalam suatu kelompok atau
solidaritas. Kemudian, solidaritas merupakan bagian penting dalam hubungan antara manusia
dengan lingkungannya.

2.3 Kerangka Berpikir

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yaitu penelitian dengan metode kualitatif studi kasus etnografi dengan
teknik pengumpulan data dan informasi dengan wawancara.

3.2 Subjek Penelitian


 Lokasi penelitian
Kp Sukasari,Desa Cibiuk kidul, Kec Cibiuk,Kab Garut, Prov Jawa Barat
 Informasi Penelitian
Populasi : keluarga besar alm ibu cucu binti Eyang Haji Abdul Bari
 Sampel : Di lakukan dengan cara teknik purposive sampling yaitu pengambilan sempel
berdasarkan tujuan penelitian,

3.3 Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Secara bahasa, pengertian observasi adalah memperhatikan atau melihat. Bila
dijabarkan,observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara langsung suatu
objek tertentu dengan tujuan memnperoleh sejumlah data dan informasi terkait objek
tersebut.
2. Wawancara online
Wawancara online adalah metode penelitian yang di lakukan untuk mengakses
informasi mengenai hal yang di teliti dan menggunakan media komunikasi online seperti
telepon & chat.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah bentuk kegiatan atau proses sistematis dalam melakukan
pencarian, pemakaian, penyelidikan, penghimpunan, penyediaan dokumen untuk
memperoleh pengetahuan, keterangan, serta bukti, dan menyebarkannya kepada pihak yang
berkepentingan.Bahwa peneliti akan melakukan dokumentasi selama proses penelitian.

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data kualitatif, merupakan teknik pengolahan data dimana datanya
berbentuk non numerik serta terfokus pada kualitas nya. Semakin lengkap penjelasan yang
9
ada di data tersebut, maka akan semakin bagus datanya. Teknik analisis data memiliki
beberapa langkah atau tahapan yang perlu dilaksanakan dengan baik dan benar, adapun
tahapannya adalah sebagai berikut :
• Pengolahan data, yaitu proses mengolah data yang telah dikumpulkan. Pengolahan
data terdiri dari beberapa tahap yaitu penyuntingan dan pengkodean.
• Penganalisisan data, yaitu proses mencari data dan menentukan hipotesis uji. Setelah
data terklasifikasi dengan jelas, analisis data bisa dilakukan untuk menemukan pola.
• Pada tahap ini ada perbedaan yang menonjol adalah antara penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Riset kuantitatif umumnya menerapkan statistik. Sedangkan riset kualitatif
menerapkan coding. Keduanya bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan software
komputer.
• Verifikasi atau penarikan kesimpulan, bertujuan untuk menemukan kesimpulan dari
kegiatan penelitian. Pengambilan kesimpulan tersebut dilakukan dengan cara
membandingkan uraian yang telah dirumuskan dengan hasil analisis data yang telah
diperoleh, sehingga pada akhirnya peneliti dapat mengambil kesimpulan apakah menerima
atau menolak anggapan yang telah dirumuskan.

3.5 Jadwal penelitian

No Kegiatan Agustus 2023 September 2023

1 Persiapan ✓

2 Analisis Data ✓

3 Pelaksanaan ✓

4 Penyusunan ✓

5 Penyerahan ✓

10
Bab 4
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1 Sejarah
Desa Cibiuk Kidul adalah salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Cibiuk
Kaupaten Garut, dengan luas 228.415 Ha. Sebelum tahun 1979, wilayah Desa Cibiuk Kidul
masih berada dalam wilayah administratif Desa Cibiuk Kecamatan Kadungora Kabupaten
Daerah Tingkat II Garut. Pada masa kepemimpinan Almarhum Lurah KH. Endang Abdul
Karim B.A. ( 1983) Desa Cibiuk dimekarkan menjadi dua Desa, yaitu Desa Cibiuk Kaler
( Desa Induk) dan Desa Cibiuk Kidul ( Desa Pemekaran). Proses pemekaran tersebut
didasarkan atas pertimbangan bahwa penduduk yang cukup banyak ditunjang wilayah yang
luas. Selain itu, pemekaran tersebut dilatarbelakangi oleh desakan para tokoh yang berada
diwilayah selatan dan sekitarnya yang merasa bahwa sudah waktuya pemekaran Desa.

Sebelum adanya Kepala Desa Definitif Desa Cibiuk Kidul dijabat Oleh Nandang
Kosasih Sampai dengan Tahun 1985. Pada masa jabatan beliau, yang jadi pusat kegiatan
pemerintahan Desa (Kantor Desa) pada saat itu adalah salah satu Sekolah SDN III penduduk
yang berada di wilah Lingkungan Kp Bariluk, kemudian pindah pada akhir tahun 1985
barulah dibangun Kantor Desa meskipun pada waktu itu belum beres. Pada tahun yang sama,
barulah diadakan pemilihan Kepala Desa (Pilkades) diikuti 3 Orang Calon Kepala Desa
yaitu , 1. Mayor Mahyar, 2. Nandang Kosasih, 3. H. Samsudin, dan proses pemungutan suara
pun dilaksanakan, dan calon Kepala Desa yang mendapatkan Suara terbayak adalah : Mayor
Mahyar.

Berikut ini merupakan riwayat singkat Pemerintahan di Desa Cibiuk Kidul


berdasarkan Priode Pemerintahan :
• R. M Mahyar ( 1985 – 1993 )
Beliau adalah sosok Kepala Desa Yang dikenang sangat dekat masyarakat , namun tegas dan
berwibawa. Dengan karakternya beliau mampu membawa masyarakat saat itu untuk menata
pembangunan Desa Cibiuk Kidul melalui gotong royong dan swadaya yang luar biasa dengan
masyarakaat berbagai pembangunan berhasil dilaksanakan , salah satu adalah Pembangunan
Sekolah SDN Cibiuk Kidul I,II,III yang Sekarang sudah menjadi SDN Cibiuk Kidul I.II,III
11
pada masa beliau juga tepatnya tahun 1990, Kecamatan Kadungora Dimekarkan, Desa Cibiuk
Kidul menjadi bagian dari Kecamatan Cibiuk sebagai kecamatan Pemekaran. Pada tahun
1993 masa jabatan beliau sebagai kepala desa depinitif berakhir, lalu dijabat oleh O. Sepudin
memimpin selama 2 tahun dari tahun 1993-1995 dengan status Pejabat Sementara sampai
dilaksanakannya Pilkades dan terpilihnya Kepala Definitif yang baru. Tahun 1995, pemilihan
Kepala Desa Digelar.dan Para Calon Kepala Desa itu adalah .1.Abdul Majid 2. Teteh
Hiadayat Zakaria dan dimenangkan oleh Abdul Majid.
• Abdul Majid ( 1995 – 1999 )
Pada saat beliau memimpin Kepala Desa Cibiuk Kidul berhasil membangun perehaban Desa
dan Pengaspalan atau Penestrasi jalan Desa Pertama sepanjanng 2.500 m beliau bertugas
hanya empat ( 4 ) tahun Kurang dari 3 Tahun dari masa kepemimpinan 8 tahun saat itu. Dan
kekosongan jabatan pun dijabat oleh Sekdes pada waktu itu yaitu O. Saepudin sampai tahun
2002. Pada tahun itu juga diadakan pemilihan yang diikuti 4 Calon yaitu : 1.Encep Wawan 2.
Agus Suganda 3. Dede Sulaeman 4. Apeh dan terpilihlah Encep Wawan dari Kampung
Cangkudu.
• Encep Wawan ( 2002 - 2003 )
Pada masa jabatan beliau berhasil membuka jalan baru Kp Ciranggon Kp Peundeuy
sepanjang 1.100 m. Beliau hanya kurang dari satu tahun menjabat lurah dikarenakan sakit
dan meninggal diakhir tahun ( 2003 ). Lalu diganti sementara oleh Enjang Sobari dari Kp
Ciranggon salah satu tokoh di Desa Cibiuk Kidul ,Enjang Sobari menjabat sampai tahun
sampai tahun 2004. Dan pada tahun itu juga yaitu bulan Desember 2004 diadakan pemilihan
kepala Desa Yang diikuti 1. Agus Suganda
2. Dede sulaeman
3. Nandang Iskandar SH.
Untuk kedua kalinnya pencalonan akhirnya Agus Suganda Memenangkan pilkades tersebut.
• Agus Suganda ( 2005 – 2010 )
Tanggal 27 Desember 2005. Dengan modal semangat yang tinggi beliau mulai melaksanakan
tugasnya dengan menata da meneruskan berbagai program, Pada tahun 2009 , Desa Cibiuk
Kidul mendapatkan bantuan Program PNPM-Mandiri Perdesaan. Dengan Program
ini ,Alhamdulillah dapat menjawab masalah dan harapan masyarakat untuk memiliki saran
prasarana yang referensif terutama jalan. Adapun 3(tiga) Program /Kegiatan yang berhasil
dilaksanakan dari bantuan PNPM mandiri perdesaan Adalah Pengaspalan jalan Desa Kp
Ciranggon Kp Cireulang sepanjang 1.500 M, 11 Unit MCK , dan Pemberdayaan Kelompok
Perempuan bidang Ekonomi . Pada Tahun 2009 Desa Cibiuk Kidul Melaksanakan Lagi
12
pemilihan Kepala Desa dan Agus Suganda Ikut Mencalonkan Kembali dan Terpilih Kembali
menjadi Kepala Desa Cibiuk Kidul yang Ke-Dua kalinya.
• Agus Suganda ( 2010- 2013)
Agus Suganda Akan meneruskan pembangunan yang diagendakan pada priode sebelumnya
adalah untuk Mengembangkan Pembangunan Desa Cibiuk Kidul dan mendorong Program
PNPM Mandiri Perdesaan agar Tepat dengan Harapan Masyrakat Cibiuk Kidul.Namun belum
genap Empat tahun Agus Suganda menjadi Kepala Desa Non Aktif karena tersandung
Raskin,dengan proses yang lama sampai akhirnya pada tahun 2015 Agus Suganda resmi
Mengundurkan diri dari jabatan Non Aktif. Sementara dimasa nonaktifnya Agus Suganda,
Kepala Desa dijabat oleh PLH yaitu O. Saepudin secara Otomatis.
• Omi Saepudin 2015
Selam menjadi Plh Kepala Desa Cibiuk Kidul Omi Saepudi Dipercayakan untuk
Memikul amanah membangun Desa Cibiuk Kidul .dimassa Pejabat Hariaran Cibiuk
Kidul Omi saepudi Mengelola Dana Desa yang di alokasikan untuk pembngunan Jalan Desa
sepanjang Rabat Beton 590 m kp randukurung – Kp Sindang Sari , pembinaan dan pelatihan
aparatur Desa,Badan Usaha Milik Desa ,ditambah Bantuan Banprop yang di alokasikan pada
pembangunan irigasi Kp Cijeuler sepanjang 240 m.

4.1.2 Lokasi
Kampung sukasari RT 0,3 RW 0,6 Desa Cibiuk kidul,Kec Cibiuk,Kab Garut,ProvJawa Barat,
Indonesia
4.2 Analisis Data
Ketika wawancara dengan para narasumber yakni tokoh masyarakat,sebagian orang
yang mengikuti acara pengajian tersebut,serta panitia penyelenggara cara pengajian
itu ,penulis melakukan wawancara secara online dengan pola berstruktur maupun tidak
berstruktur.Bahasa yang digunakan saat wawancara yaitu bahasa Sunda dan bahasa
Indonesia.

Dalam mengumpulkan data penulis lebih memilih melakukan wawancara secara


online dikarenakan masalah jarak antara penulis dan narasumber serta kesibukan pribadi,juga
dengan menggunakan metode ini kita dapat melakukan wawancara kapan saja , apabila
informasi kurang lengkap penulis bisa melakukan wawancara kembali secara online. Hasil
wawancara di peroleh untuk melengkapi dan menjawab setiap pertanyaan di rumusan
masalah yang penulis sampaikan di bagian pendahuluan.
13
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Faktor yang Membuat Anggota Keluarga yang Tidak Peduli Terhadap Tradisi
Pengajian
Faktor yang membuat anggota keluarga tidak peduli terhadap tradisi bisa di sebabkan
oleh beberapa hal, diantaranya :
• Kesibukan individu yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan tradisi
• Faktor jarak yang jauh untuk menempuh ke tempat di adakan nya tradisi
• Kurangnya interaksi antara anggota keluarga

Faktor di atas menjadi faktor kenapa masih ada anggota keluarga yang tidak hadir
dalam mengembangkan tradisi, jika anggota keluarga terus menerus seperti ini bisa jadi
tradisi itu bisa punah tugas kita di sini untuk mencari jelan keluar bafaimana agar tradisi
pengajian ini terus terlaksana , maka sebagai anggota keluarga, yang sudah menjadi bagian
dari keluarga tersebut kita harusnya mengikuti acara pengajian tahunan tersebut dengan
khidmat walaupun mempunyai banyak kesibukan .

Upaya yang di lakukan supaya kegiatan ini terus berkembang adalah dengan cara
memberi pengertian ,pemahaman terhadap generasi muda betapa pentingnya ,jalanan
silaturahmi ,agar satu sama lainnya ,mengenal ,terbina ,dan terjalin dengan baik dalam istilah
sunda “ pareumeun obor” tidak hanya kepada anak muda tetapi kepada para orang tua yang
menjadi inti dari acara tersebut. Juga tidak memutuskan tali silaturahmi antara anggota
keluarga dari yang jauh sampai yang dekat, dan juga mengevaluasi kekurangan di setiap
tahunya agar acara terus berkembang.

4.3.2 Cara Meningkatkan Solidaritas Anggota Keluarga Dalam Melestarikan Tradisi


Pengajian
Memperhatikan jalinan silaturahmi ,di antara keluarga besar Alm bapak Mochamad
ujen yang harus tetap terjaga ,sekalipun di masa kekinian ,komunikasi lebih mudah baik itu
melalui tlp maupun sarana lain nya ,namun tatap muka (anjang sono ) jarang sekali ter jadi
antar keluarga acara ini jarang sekali di adakan hanya di lakukan setahun sekali, untuk itu
para anggota keluarga harus berusaha datang karena kalau tidak sekarang kapan lagi. Di acara
ini juga kita bisa bertemu dengan sanak keluarga besar yang mungkin tadinya kita tidak
mengenal mereka setelah diadakan nya acara ini kita saling mengenal antara satu keluarga.

14
Cara yang bisa dilakukan bisa dengan meningkatkan komunikasi antar anggota
keluarga yang bersangkutan. Sesama anggota keluarga mau yang dekat ataupun yang jauh
kita harus tetap menjaga komunikasi bisa dengan komunikasi secara online maupun offline di
era sekarang yang jauh maupun yang dekat bisa tetap menjaga komunikasi dan silaturahmi
antar keluarga.

Mengusahakan hadir dalam tradisi pengajian mau sejauh apapun anggota keluarga
tersebut. tidak hanya yang jauh yang dekat sudah pasti harus ikut serta dalam setiap di
laksanakan nya tradisi pengajian tahunan tersebut. Juga mengusahakan ikut partisipasi dalam
meramaikan acara tersebut dengan cara datang dan menyampaikan sedikit sambutan sebagai
perwakilan dari masing masing keluarga. Nyatanya di dalam acara ini tingkat solidaritas nya
sangat tinggi karena setiap anggota keluarga selalu berusaha hadir,jikalau pun ada yang tidak
hadir pasti mengikuti acara ini secara offline.

15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada narasumber penulis
membuat kesimpulan bahwa pada latarbelakang daiadakan nya pengajian tahunan ini
dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi, dan mendoakan para nenek moyang, tanggapan
para narasumber terkait acara pengajian ini juga cukup baik karena para anggota merasakan
kedekatan dan kebersamaan anatara anggota keluarga satu sama lain.

Usaha untuk mengembangkan tradisi pengajian ini dengan cara berhubungan baik
antara satu keluarga tidak pernah putus komunikasi dan menyempatkan diri untuk menghadiri
acara ini, tingkat solidaritas dalam acara pengajian tahunan ini sangat tinggi karena keluarga
yang dekat (masih sekitar Garut) hadir dalam acara ini , bahkan keluarga yang jauh seperti
dari Bandung , Ciamis , Banjar,dan Jakarta sekalipun ikut hadir dalam memeriahkan acara
ini.

5.2 Saran
Untuk saran mungkin penulis menambahkan sedikit yang pertama mungkin sudah
menyiapkan para anggota yang akan mengisi acara dari jauh jauh hari supaya pada acara di
mulai persiapan sudah matang, yang kedua dikarenakan pada akhir acara pasti ada acara
makan makan maka harus diadakannya kas keluarga supaya kebutuhan konsumsi maupun
perlengkapan acara tidak ada kendala.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sumarto, “Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan


Teknologi.”Literasiologi 1-2 (2019): 147

Jamelan Gregorius, “Studi Asimilasi Kebudayaan Cina+Bali di Kawasan Pecinan Singaraja


Bali.” Edusocius 4-1 (2020): 61-62

https://info.populix.co/articles/observasi-adalah/ Diakses pada hari senin tanggal 11 Bulan


September Tahun 2023 Pukul 21.53 wib

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/dokumentasi-adalahpengertian-fungsi-dan
jenisnya/ Diakses Pada hari Selasa tanggal 12 Bulan September Tahun 2023
Pukul 07.47 wib

https://dqlab.id/teknik-analisis-data-pengertian-hingga-contohpenggunaan Diakses pada hari


Senin tanggal 11 Bulan September Tahun 2023 Pukul 21.53 wib

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Cibiuk_Kidul,_Cibiuk,_Garut Diakses pada hari


Kamis tanggal 26 Bulan Oktober tahun 2023 pukul 09.43 wib

17
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Biodata Narasumber
Nama : Gita Sagita
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : MUA

Nama : Ayef Miftah


Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Dokter spesialis Tulang

Nama : Riska Rofiatu Darajat


Umur : 28 tahun
Pekerjaan : PNS

Nama : Kosasih
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : Wirausaha

Nama : Zakiah
Umur : 43 tahun
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)

B. Daftar Pertanyaan
1. Apa latar belakang diadakannya kegiatan pengajian?
2. Apa tanggapan anda terkait pengajian tersebut?
3. Upaya apa yang di lakuakan untuk mengembangkan tradisi pengajian tahunan tersebut?
4. Bagaimana tingkat solidaritas dalam acara pengajian tersebut?

18
C. Dokumentasi

19
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Asita Agnia Sari


Tempat / tgl Lahir : Garut, 16 Agustus 2007
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajaran
Alamat : Kp Babakan Kiaralawang ,rt 04,rw 01, ds Majasari, kec Cibiuk, Kab
Garut , prov Jawa Barat, Indonesia

Riwayat Pendidikan :
SD : SDN 1 MAJASARI
SMP : SMPN 1 LIMBANGAN
SMA / MAN : MAN 6 CIAMIS

20

Anda mungkin juga menyukai