Tim penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu tim penulis mengharapkan permakluman berupa kritik dan saran yang
berguna untuk penyempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan memenuhi tugas ilmu social dan budaya
dasar serta sebagai bahan atau referensi bagi pembaca untuk menambah wawasan
yang mencakup manusia sebagai makhluk budaya.
1
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2
1. E.B Taylor (1871)
Bahwa budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
2. Linton (1940)
Budaya adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang
merupakankebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota masyarakat.
3. Koentjaraningrat (1979)
Budaya adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta rasa manusia . Manusia
menghasilkan budaya yang mempunyai nilai etika dan estetika. Budaya dapat juga
digunakan sebagai identitas suatu masyarakat seperti pakaian adat, senjata
tradisional maupun makanan itu semua dapat dikatakan budaya karna berasal dari
manusia dan sudah ada sejak turun temurun. Budaya tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia karna budaya mempengaruhi sikap dan pola pikir masyarakat.
3
2.3 Etika dan Estetika
2.3.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani kuno ethikos yang berarti timbul
kebiasaan untuk mempelajari kualitas yang standart dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah baik buruk dan
tanggung jawab. Etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatann
manusia. Menurut para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya serta menegaskan yang baik dan yang buruk.
Berikut akan dipaparkan mengenai pengertian etika berdasarkan pendapat para
ahli:
1. Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik dapat diartikan sebagai pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai baik.
2. Drs. Sidi Gajabla
Dalam sistematika filsafat mengartikan etika sebagai teori tentang tingkah
laku, perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam
Berpendapat bahwa etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1995 )
Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
5. Maryani dan Ludigdo
Etika merupakan seperangkat aturan, norma atau pedoman yang mengatur
perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan
yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
6. Ahmad Amin
Mengungkapkan bahwa etika memiki arti ilmu pengetahuan yang menjelaskan
arti baik atau buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam
4
perbuatan dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya
diperbuat oleh manusia.
7. Soegarda Poerbakawatja
Mengartikan etika sebagai filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai – nilai, ilmu
yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia
terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuan dari bentuk perbuatan.
5
Perubahan budaya yang terjadi akibat masuknya pengaruh budaya luar ini
berpengaruh terhadap etika masyarakat . Awalnya masyarakat senang
bergotong royong pada akhirnya menjadi orang yang individualis . Etika
masyarakat pun semakin berkurang karna budaya asing yang masuk ke
Indonesia tidak sesuai Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita
dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita.
Mengantisipasi dampak negatifnya adalah dengan memelihara dan
mengembangkan kebudayaan nasional sebagai jati diribangsa dengan cara
mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri.
Menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui
berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai
budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang
dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
6
Jika estetika dibandingkan dengan etika, maka etika berkaitan dengan nilai
tentang baik–buruk, sedangkan estetika berkaitan dengan hal yang indah–jelak.
Sesuatu yang estetik berarti memenuhi unsur keindahan (secara estetik murni
maupun secara sempit, baik dala bentuk, warna, garis, kata, ataupun nada).
Budaya yang estetik berarti budaya tersebut memiliki unsur keindahan.
Sesuatu yang indah bagi seseorang belum tentu indah bagi orang lain.
Misalkan dua orang memandang sebuah lukisan. Orang yang pertama akan
mengakui keindahan yang terkandung dalam lukisan tersebut, namun bisa jadi
orang kedua sama sekali tidak menemukan keindahan di lukisan tersebut.
Budaya sebagai hasil karya manusia sesungguhnya diupayakan untuk
memenuhi unsur keindahan. Manusia sendiri memang suka akan keindahan. Di
sinilah manusia berusaha berestetika dalam berbudaya. Semua kebudayaan
pastilah dipandang memiliki nilai–nilai estetik bagi masyarakat pendukung
budaya tersebut. Hal–hal yang indah dan kesukaannya pada keindahan
diwujudkan dengan menciptakan aneka ragam budaya. Namun sekali lagi, bahwa
suatu produk budaya yang dipandang indah oleh masyarakat pemiliknya belum
tentu indah bagi masyarakat budaya lain. Contohnya, budaya suku–suku bangsa
Indonesia. Tarian suatu suku berikut penari dan pakaiannya mungkin dilihat tidak
ada nilai estetikanya, bahkan dipandang aneh oleh warga dari suku lain, demikian
pula sebaliknya.
Oleh karena itu, estetika berbudaya tidak semata–mata dalam berbudaya
harus memenuhi nilai–nilai keindahan. Lebih dari itu, estetika berbudaya
menyiratkan perlunya manusia (individu atau masyarakat) untuk menghargai
keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainya. Keindahan adalah subjektif,
tetapi kita dapat melepas subjektivitas kita untuk melihat adanya estetika dari
budaya lain. Estetika berbudaya yang demikian akan mampu memecah sekat–
sekat kebekuan, ketidak percayaan, kecurigaan, dan rasa inferioritas antar budaya.
7
manusia adalah tidak menindas sesama,tidak menghardik,tidak bersifat kasar,tidak
menyakiti dan bersifat buruk lainnya. Adapun memanusiakan manusia melalui
pemahaman konsep-konsep dasar manusia:
1. Keadilan
Berbagai pendapat tentang keadilan , diantaranya:
a. Aristoteles: keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia.
Kelayakan disini adalah sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim,
baik yang menyangkut dua orang atau dua benda.
b. Plato: keadilan merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan negara
yang baik. Sedangkan orang yang adil adalah orang yang mampu
mengendalikan diri, perasaan dikendalikan oleh akal sehat.
c. Ensiklopedia Indonesia: adil adalah tidak berat sebelah atau tidak
memihak salah satu pihak. Adil memberikan sesuatu kepada setiap orang
sesuai dengan hak yang harus diperolehnya. Orang yang bersikap adil,
kebalikan dari fasiq. Adil adalah sendi pokok dalam persoalan hukum.
2. Penderitaan
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat lahir atau batin. Yang tertmasuk penderitaan antara lain :
keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan dan
sebagainya. Dalam Al-quran kitab suci agama islam banyak surat atau ayat
yang menguraikan penderitaan yang dialami manusia itu merupakan
peringantan bagi manusia akan adanya penderitaan. Upaya preventif dalam
penderitaan adalah dengan proses introspeksi dan berkpribadian psikologis
yang sehat, dan selalu ingat kepada Sang Pencipta.
3. Kasih sayang
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Purwodarminto, kasih
sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang. Ada berbagai bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai
dengan kondisi penyayang dan yang disayangi.
Kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan
bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang,
8
meskipun ada pula kelahiran anak yang tidak diharapkan, namun hal itu
termasuk pengecualian. Kasih sayang bila diakhiri dengan perkawinan, maka
dalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam
kehidupan berumahtangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan.
Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan adalah suatu
keadaan abstrak yang sulit dicapai. Sebetulnya masih ada banyak jalan untuk
menemukan kebahagiaan, atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai
kehidupan. Memang seringkali manusia tidak dapat lolos dari kesulitan sosial
ekonomi. Namun dengan membangun kasih sayang yang erat dalam keluarga,
maka setidak-tidaknya kita mempunyai suatu tempat yang damai, teduh
ditengah kemelutnya persoalan hidup.
Jadi memanusiakan manusia memberi keuntungan bagi diri sendiri
maupun orang lain. Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga diri dan nilai luhur
pribadinya sebagai manusia. Sedangkan bagi orang lain akan memberikan rasa
percaya, rasa hormat, kedamaian, dan kesejahteraan hidup.
9
a. Pengaruh Globalisasi
Semakin pesatnya kemajuan teknologi menyebabkan masyarakat mulai beralih
ke budaya yang lebih modern. Sehingga kebudayaan yang dulu mulai
digantikan dengan budaya barat yg lebih modern.
b. Perubahan Budaya
Perubahan budaya dapat terjadi dimasyarakat dikarenakan budaya yang
berasal dari leluhur kita pada saat ini sudah tidak sesuai atau relevan lagi
dengan kehidupan masyarakat yang sudah berkembang. Sehingga budaya
yang menurut sebagian masyarakat sudah tidak sesuai dengan kehidupan
mereka saat ini mulai mereka tinggalkan dan diganti dengan budaya dari luar.
c. Pandangan hidup dan sistem kepercayaan
Kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan
hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental,karena kuatnya kepercayaan
orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar
dan tidak mau menerima pemikiran pemikiran baru meski pemikiran baru itu
lebih baik dari pada pemikiran mereka.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakikat manusia sebagai makluk budaya adalah penerapan sikap dan pola
pikir dalam kehidupan sehari hari berdasarkan kebudayaan yang sudah turun
temurun sejak dulu. Kebudayaan yang baik adalah kebudayaan yang mempunyai
nilai etika dan estetika .Agar kebudayaan dapat tetap terjaga maka kita harus
memberikan apresiasi ataupun perhatian yang besar terhadap kebudayaan bangsa
sendiri jangan sampai budaya kita tergantikan oleh budaya luar yang tidak sesuai
dengan pola pikir kita. Dalam hidup berbudaya kita harus memperhatikan
berbagai macam faktor dan jangan lupa untuk selalu bersikap baik terhadap
manusia itu sebagai bentuk memanusiakan manusia. Untuk mengurangi dampak
buruk yang terjadi pada kebudayaan kita mulailah sejak dini kenal,tahu dan
mencintai juga melestarikan budaya kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
Joko Tri Prasetyo. Ilmu Budaya Dasar (MKDU). Jakarta. Rineka Cipta. 2004
Rafael Raga Maran. Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta.Rineka 2007
Dra. Elly M. Setiady, M.Si, Drs. H. Kama A. Hakam, M.Pd. 2008. Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.