Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REVIEW

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Ilmu Sosial dan Budaya

Dosen pengampuh : Indaria Anggita,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Adinda Aisyah Aulia (1902090092)

Jihan Ika Prasa’sti(190209000247)

Silviya Maharani Maha(2002090266)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan anugerah-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Critical Book Review tentang Komunikasi
Sosial Budaya guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Penulis
berterimakasih kepada Ibu Indaria Anggita, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampuh yang
sudah memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan makalah.

Critical Book Review tersusun atas, Pendahuluan, Ringkasan Buku, Pembahasan,


Penutup, Daftar Pustaka dan Lampiran. Critical Book Review ini diharapkan dapat
menambah referensi dan membantu mahasiswa yang memepalajari mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar bdalam memahami tentang Komunikasi Sosial Budaya.

Penulis menyadari bahwa Critical Book Review ini masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu, Penulis minta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Pembaca guna memperbaiki
penulisan Critical Book Review berikutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih
dan semoga Critical Book Review ini bermanfaat bagi Pembaca.

Medan, 17 November 2022

Kelompok 7

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penulisan .................................................................................. 1


B. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan ............................................................................................. 2
D. Identitas Buku .................................................................................................... 2

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................... 3

A. Ringkasan Isi Buku............................................................................................ 3

BAB III. PEMBAHASAN ................................................................................................... 8


A. Kelebihan dan Kekurangan Buku........................................................................ 8

BAB IV. PENUTUP............................................................................................................. 9

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai
aspek-aspek yang paling mendasar dan menonjol yang ada dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan-permasalahan yang
bersifat ada.
Aspek lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan
teori-teori ilmu sosial dan kebuduyaan sehingga diekspektasikan seseorang dapat
memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan
keagaman, kesetaraan, dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon) dan sebagai makhluk
budaya (homo humanus), sehingga mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan
luas masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial
budaya, serta dapat menyelesaikan dengan baik, tujuan umum ilmu sosial budaya
dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan kepribadian manusia sebagai
makhluk berbudaya, yang kedua kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan
berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya, dan yang terakhir ketiga
adalah kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik, bijaksana dan obyektif
permasalahan-permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga secara umum kita harus memahami konsep-konsep dasar mengenai
manusia sebagai makhluk berbudaya memiliki daya kritis, wawasan yang luas
terhadap permasalahan lingkungan sosial budaya. Manusia sebagai makhluk sosial
(zoon politicon) artinya, manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri
dan berkembang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia lainnya.
Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu sama
lain dalam kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang materi Komunikasi Sosial Budaya
2. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam buku
Komunikasi Sosial Budaya

1
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari makalah ini adalah :
1. Untuk memberikan wawasan kepada mahasiwa mengenai Komunikasi Sosial
Budaya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Agar mahasiswa memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan
Komunikasi Sosial Budaya dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Untuk memenuhi tugas matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
D. Identitas Buku
Judul : Komunikasi Sosial Budaya
Edisi : Cetakan Pertama
Pengarang : Suranto A.W.
Penerbit : Graha Ilmu
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 266 Halaman
Ukuran Buku : 21cm
Tahun Terbit : 2010
ISBN : 978-979-756-647-0

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Isi Buku

MANUSIA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI

A. Pengertian Sains, Teknologi, dan Seni.


1. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara
sistematis, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan.
Menurut medawar 1984 Ilmu sains adalah ilmu yang dapat diuji (hasil
dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara
bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan
semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai,
melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Sains adalah “Ilmu yang
teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata (misal: Fisika, Kimia, dan Biologi).
Sains memberi penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia dalam
menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta.
Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan
secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan
perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban
manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemanjuan
kemanusiaan dan teknologi

2. Teknologi

Teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia ide. Teknologi


dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, bahwa penerapan itu menuju
pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecenderungan ini pun mempunyai
suatu akibat dimana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu
pengetahuan, maka dalam perwujudan tersebut dengan sendirinya setiap jenis

3
teknologi/bagian ilmu pengetahuan dapat ada tanpa berpasangan dengan ilmu
pengetahuan dan pengetahuan tentang teknologi perlu disertai dengan
pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang menjadi pasangannya.

Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
1. Teknologi modern

Ciri-cirinya : padat modal, mekanis elektris, menggunakan bahan impor.


2. Teknologi madya

Ciri-cirinya : padat karya, dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat, menggunakan


alat setempat, berdasarkan alat penelitian.
3. Teknologi tradisional

Ciri-cirinya : bersifat karya padat, menggunakan alat setempat, menggunakan bahan


setempat, berdasarkan kebiasaan atau pengamatan.

3. Seni

Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial. Konsep pendidikan
yang memerlukan ilmu seni adalah proses atau upaya sadar antara manusia
dengan sesama secara beradap, di mana pihak ksatu secara terarah membimbing
beradap, di mana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan
kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu per-orang.
Oleh karena itu, budi bahasa pun adalah suatu seni.

B. Peran Sains dan Teknologi

Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah


kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karena didukung oleh sistem
informasi yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara
berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan
global, maka negara tersebut harus menguasai informasi. Di era globalisasi dan
informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup hanya sekedar menguasai,
diperlukan kecepatan dan ketepatan. Masukan dan kontribusi langsung dari para

4
pemegang peran yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan
informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi
pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan
sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita
dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran. Lagipula kunci
utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi
terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala
bidang. Aktifitas network globalisasi ekonomi yang disebabkan oleh kemajuan dari
teknologi informasi bukan hanya mengubah pola produktivitas ekonomi tetapi juga
meningkatkan tingkat produktivitaS dan pada saat bersamaan juga menyebabkan
perubahan structural dalam kehidupan politik, kebudayaan, kehidupan sosial masyarakat
dan juga konsep waktu dalam dalam berbagai lapisan masyarakat penguasaan iptek dari
suatu bangsa yang akan menentukan keberhasilan bangsa itu menghadapi globalisasi
dalam bidang ekonomi dan bidang kehidupan lainnya.

C. Pengaruh Sains dan Teknologi

Pengaruh positif terdiri dari :

➢ Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok)


terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer dan pemikiran-pemikiran dalam
bidang sosial budaya.
➢ Pemanfaatan sains dan teknologi secara tepat dapat lebih mempermudah proses
pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
➢ Sains dan teknologi dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan
suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.

Pengaruh negatif terdiri dari :

➢ Menipisnya lapisan ozon


➢ Terjadi polusi udara, air dan tanah
➢ Terjadi pemanasan global
➢ Rusaknya ekosistem laut
➢ Iptek dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi.
Menjamurnya produk-produk mainan (contoh: game online)

5
➢ Kemajuan teknologi yang serba praktis serta budaya asing yang berpengaruh
dominan terhadap satuan budaya asli bisa membangkitkan kesan sebagai model
untuk ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam kelanjutannya bisa terpantul
melalui berkembangnya gayahidup yang dianggap superior dibandingkan
dengan gaya hidup lama.

1. Dampak Penyalahgunaan Ipteks pada Kehidupan Sosial Budaya

Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat:


➢ Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa
kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik
dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Data yang tertulis dalam
buku Megatrend for Women bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin
membesar. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa
percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.
Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
➢ Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras,
meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negative pada aspek
budaya:
• Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan
sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani”.
• Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan
sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat
lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan
remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti
perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
• Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada
kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola
6
interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah
membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.
Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat
orang asyik dengan kehidupannya sendiri.

2. Problematika Pengembangan dan Penggunaan Ipteks di Indonesia

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan
manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia,
dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru membelenggu
perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar
terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview mempunyai
tampilan buku yang cukup menarik
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, buku yang direview bagus dari
tata letak dan ukuran font sampai aspek tata tulis. Hanya saja terdapat
beberapa spasi dalam penulisan dan banyak kalimat yang diulang pada
bebrapa paragraf. Banyak kesalahan dalam penulisan yang terdapat dalam
buku seperti kurangnya huruf dan penggunaan kata yang kurang tepat.
3. Dari aspek isi buku, buku yang direviewer memuat konten yang sesuai dengan
budaya sebagai sistem tanda. Materi yang disajikan sangat lengkap dan
diberikan contoh secara aplikatif dengan penggambaran dari film. Analisis
yang digunakan dalam buku dijelaskan dengan baik dan tidak bertele-tele.
Selain itu penyajian isi buku sangat jelas dan mampu dipahami oleh pembaca.

Dari aspek tata bahasa, buku yang direviewer mempunyai tata bahasa yang cukup bagus dan
komunikatif. Akan tetapi, ada beberapa kata yang kurang tepat digunakan. Ketidaktepatan
penggunaan alat karena banyak penggunaan istilah yang tidak mudah dipahami oleh
pembaca dapat digunakan beberapaistilah yang lebih sering digunakan

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam penganalisisan, Beberapa materi disajikan dalam bentuk narasi.
Tidak menggunakan pendukung penyajian sehingga terkesan monoton dan membuat
pembaca merasa cepat bosan. Kekurangan yang terdapat dalam buku reviewer adalah
pengulangan kalimat dalam paragraf. Hal ini menimbulkan kebingunngan pada
pembaca sehingga pembaca kurang mengerti maksud dan tujuan penulis.
Untuk sistematika penulisan dan penyajian buku reviewer layak disajikan
sebagai buku referensi untuk memahami tentang Komunikasi Sosial Budaya. Buku
reviewer juga memiliki banyak catatan kaki sehingga pengetahuan bertambah dan
dapat dikembangkan. Tetapi untuk keseluruhan buku ini layak dijadikan referensi atau
bahan dalam matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar diriviewer cukup banyak
ditemukan kekurangan.
.
B. Saran
Saya menyarankan agar buku yang saya reviewer untuk direvisi kembali isi
buku dan menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Karena banyak penulisan yang
membuat pembaca bingung untuk memaknainya. Dari segi penyajian buku reviewer
sebaiknya lebih menarik lagi dengan memberikan pendukung penyajian seperti
gambar dan grafik yang lebih banyak dan tidak semuanya berisakan tulisan.

9
DAFTAR PUSTAKA

A., Suranto W. 2010.KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA. Jakarta. GRAHA

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai