Anda di halaman 1dari 13

Makalah Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi

Oleh Ibu Dra.Endang Wahyu Andjariani, M. Pd.

Kelompok 1 :

1. Ani Mufaridah (1986206004)


2. Hamidah Laila Puty Harz (1986206019)
3. Putri Nurul Hamidah (1986206040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.Endang Wahyu
Andjariani, M.Pd. selaku dosen Sosiologi dan Antropologi atas bimbingan, pengarahan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Sidoarjo, 26 september 2020

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan...........................................................................5


B. Syarat-syarat ilmu pengetahuan..................................................................................5
C. Obyek studi sosiologi.................................................................................................5-8
D. Metode-metode sosiologi..........................................................................................8-10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sejak masa Aristoteles sebenarnya masyarakat telah menjadi objek penelitian
di kalang pemikir, hanya saja belum ada ilmu pengetahuan yang terbentuk. Belum ada
kajian seperti pada zaman modern saar ini. sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel.
hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang
bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi
tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat
diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek
penelitiannya (masyarakat).
Sosiologi awalnya merupakan bagian dari Filsafat (induk ilmu pengetahuan;
Mother of Scientarium). Filsafat sendiri merupakan ilmu yang mencakup berbagai
macam ilmu pengetahuan tentang masyarakat, sains, geografi dan lain-lain, namun
seiring berkembangnya zaman, ilmu-ilmu tersebut mulai memisahkan diri dan
berkembang secara independen. Sosiologi baru muncul pada abad ke-19 sebagai ilmu
yang mempelajari masyarakat, berdampingan dengan ilmu Psikologi yang
mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia.
Untuk mempermudah dalam memahami istilah ilmu dan pengetahuan
sosiologi perlu adanya pemikiran berserta kehendak dan Tindakan manusia yanhg
nantinya akan memperoleh pengetahuan atas kehendak manusia yang mengarah pada
perilakunya.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan yang dimaksud sosiologi sebagai ilmu pengetahuan?
2. Apa Syarat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan?
3. Apa objek studi sosiologi?
4. Apa metode sosiologi yang digunakan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk lebih memahami sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
2. Untuk memahami istilah ilmu pengetahuan sosiologi
3. Untuk mempermudah objek yang dipelajari sosiologi
4. Mempermudah dalam mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

4
5
BAB II PEMBAHASAN

A. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan


Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi digolongkan sebagai ilmu sosial
karena Sosiologi menggunakan masyarakat sebagai obyek pembelajarannya. Lebih
jelasnya, ilmu Sosiologi membahas tentang masyarakat dari berbagai sisi dan sudut
pandang yang beragam serta hubungan dan interaksi antar individu dalam masyarakat
tersebut.
Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling
berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi
bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik
kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia.
Menurut Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk
perubahan sosial. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi sifat hakikat
sosiologi yaitu sebagai berikut.
1. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang konkret,
2. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan
pola-pola umum
3. Sosiologi merupakan pengetahuan empiris dan rasional
4. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian
5. Sosiologi bukan disiplin yang normatif, tetapi suatu disiplin yang
kategoris

B. Syarat-syarat ilmu pengetahuan


Menurut Seojono Dirdjisisworo (1982) ilmu merupakan akulasi pengetahuan
yang disistematikan. Atau ilmu adalah kesatuan pengetahuan yang terorganisasikan.
Dapat diartikan bahwa ilmu pengetahuan sebagai suatu pendekatan atau suatu metode
pendekatan terhadap seluruh empiris, yaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan
waktu , dunia pada prnsipnyadapat diamati oleh panca indra manusia.

6
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari
masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan.
Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai
ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
 Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat
yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
 Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi
yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka
dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan
hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
 Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada,
kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang
lama.
 Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik
atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan
masalah tersebut secara mendalam.
Ada juga kalangan kalangan yang berpendapat bahwa pengetahuan itu berbeda
dengan sebuah pikiran (ide) alasannya karena tidak semua buah pikiran merupakan
pengetahuan.. pengetahuan itu sendiri merupakan kesan di dalam pemikiran manusia
setelah panca indranya dapat merekam suatu kejadian atau keadaan tertentu.
Jadi tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu; hanya pengetahuan yang
tersusun secara sistematis yang merupakan ilmu pengetahuan. Selanjutnya ilmu itu
dikemukakan, diuji dan diketahui kebenaranya oleh umum sehingga terbukti
kebenarannya
.
C. Objek studi sosiologi

Objek sosiologi adalah masyarakat. Yaitu dengan menyoroti hubungan antarmanusia


dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan antarmanusia tersebut. Ada
beberapa unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat, antara lain:
1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
2. Manusia yang hidup bersama itu merupakan satu kesatuan
3. Manusia yang hidup bersama itu merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu
hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan.

7
Dari unsur tersebut belum menunjukkan kepastian keseluruhan bagaimana ciri-ciri
masyarakat, lantaran banyaknya aspek yang terkait dalam kajian masyarakat. Untuk
itu perlu dilihat beberapa pendapat ahli sebagai berikut:

1. Mac Iver dan Page


Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan
kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah
laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini
namakan masyarakat.
2. Ralp Linton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja
bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang
dirumuskan dengan jelas.
3. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan
kebudayaan.
4. Dalam buku Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial (Abdulsyani, 1987)
dijelaskan bahwa masyarakat merupakan kelompok makhluk hidup dengan
realitas baru yang berkembang menurut hukumnya sendiri dan berkembang
menurut pola perkembangan sendiri. Manusia diikat dalam kehidupan kelompok
karena rasa sosial yang serta merta dan kebutuhannya.

Pandangan mengenai obyek studi sosiologi umumnya para ahli memusatkan


perhatiannya pada pergaulan hidup dengan segala risiko sosialnya. Masyarakat
mengandung kepatuhan, artinya orang yang terikat di dalamnya(masyarakat)
mempunyai kecenderungan menjadi sama. Meskipun pada umumnya semakin
kebanyakan orang menganggap masyarakat tidak lagi sebagai suatu kekuatan yang
bersifat mengekang;atau bisa saja kita bebas menentukan pilihan kita , akan tetapi
pandangan sosiologis tetap merasakan pengaruh masyarakat itu.
Menurut wawasan sosiologis, bahwa pilihan yang kita tentukan sendiri dengan sikap
dan perilaku yang bebas itu, sebenarnya juga ditentukan oleh masyarakat. Dikatakan

8
demikian oleh karena pilihan dan selera bertingkah laku sesungguhnya merupakan
suatu kondisi sosial masyarakat disekeliling kita.
Menurut Emile Durkheim (1964) lebih kurang menjelaskan bahwa masyarakat
merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu yang
merupakan anggotanya. Dikatakan bahwa kita harus mencari pengertian tentang
kehidupan sosial di dalam sifat hakikat masyarakat itu sendiri.

Untuk memahami manusia dalam kehidupan masyarakat sebagai obyek studi


sosiologi, maka ahli sosiologi harus memasukkan unsur kemanusiaan di dalamnya.
Hal ini berarti wawasan tentang masyarakat dilengkapi dengan pandangan lain yang
mencakup berbagai motivasi tindakan manusia.
D. Metode-metode sosiologi

Pada setiap ilmu pengetahuan senantiasa mempunyai metode kerja secara umum,
Metode itu sendiri merupakan prosedur berpikir yang teratur untuk digunakan dalam
suatu penelitian dalam berpikir yang teratur untuk digunakan dalam suatu penelitian
dalam rangka upaya memperoleh kesimpulan ilmiah yang berdasarkan anggapan
dasar dan hipotesis tertentu.
Mengenai metode ilmu itu sekurang-kurangnya mengandung beberapa ciri pokok
yaitu:
1. Ada permasalahan
2. Ada hipotesis (kesimpulan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan terlebih
dahulu).
3. Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian sebagaimana permasalahan
dan hipotesis yang ada.

Metode yang digunakan dalam sosiologi adalah metode ilmiah. Berikut adalah
penggolongan metode sosiologi:

1. Metode Kualitatif

Metode kulitatif menggunakan bahan-bahan yang sukar dihitung dan


lebih berdasarkan pemahaman. Metode kualitatif dalam sosiologi meliputi:

a. Metode historis menggunakan analisis atau peristiwa-peristiwa masa silam


untuk menentukan prinsip-prinsip umum. Contoh: menyelidiki akibat revolusi

9
secara umum dengan menggunakan bahan sejarah yaitu dengan meneliti
revolusi yang terjadi pada masa silam.
b. Metode komparatif mementingkan perbandingan macam masyarakat dari
berbagai aspek untuk memperoleh persamaan dan perbedaan dalam rangka
member petunjuk perikelakuan masyarakat pada masa silam dan masa
sekarang serta masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda
atau sama.
c. Metode historis komparatif adalah kombinasi dari kedua metode sebelumnya
d. Metode studi kasus adalah metode yang mempelajari salah satu gejala nyata
dalam kehidupan masyarakat dengan sedalam-dalamnya guna mendapatkan
dalil-dalil umum.

2. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif menggunakan bahan keterangan dengan angka sehingga gejala


yang diteliti dapat diukur dengan skala indeks, table, dan formula yang sedikit banyak
menggunakan ilmu pasti. Metode kuantitatif meliputi:

a. Metode statistik: mengukur gejala gejala sosial secara matematis untuk


mengetahui korelasi atau hubungannya.
b. Metode eksperimen: metode dengan menggunakan percobaan-percobaan.

Selain metode-metode tersebut, terdapat beberapa metode yang sering digunakan


sosiologi untuk menelaah masyarakat didasarkan pada jenisnya. Metode-metode
tersebut meliputi metode induktif, deduktif, fungsionalisme, empiris, dan rasionalistis.

1. Metode induktif adalah metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk
mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam lapangan yang lebih
luas.
2. Metode deduktif adalah metode yang menggunakan proses yang berkebalikan
dengan metode induktif, yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap
berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus.
3. Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi
lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini
memiliki gagasan pokok bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat

10
mempunyai hubungan timbal balik yang saling memengaruhi dan masing-
masing mempunyai fungsi tersendiri dalam masyarakat.
4. Metode empiris adalah metode yang mendasarkan diri kepada keadaan-
keadaan yang dengan nyata diperoleh dari dalam masyarakat.
5. Metode rasionalistis adalah metode yang mengutamakan penilaian dengan
logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang kemasyarakatan.

11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi digolongkan sebagai
ilmu sosial karena Sosiologi menggunakan masyarakat sebagai obyek
pembelajarannya. Lebih jelasnya, ilmu Sosiologi membahas tentang
masyarakat dari berbagai sisi dan sudut pandang yang beragam serta hubungan
dan interaksi antar individu dalam masyarakat tersebut.
2. Menurut Seojono Dirdjisisworo (1982) ilmu merupakan akulasi pengetahuan
yang disistematikan. Atau ilmu adalah kesatuan pengetahuan yang
terorganisasikan. Dapat diartikan bahwa ilmu pengetahuan sebagai suatu
pendekatan atau suatu metode pendekatan terhadap seluruh empiris, yaitu
dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu , dunia pada prnsipnyadapat
diamati oleh panca indra manusia.
3. Objek sosiologi adalah masyarakat. Yaitu dengan menyoroti hubungan
antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan
antarmanusia tersebut.
4. Metodologi dalam sosiologi yaitu cara kerja dalam mengkaji obyek kajian
sosiologi, yaitu Metode kualitatif dan metode kuantitatif

B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
Penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Penulis dapat
memperbaiki Makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Syani, 1987. Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial, Penerbit: Fajar
Agung, Jakarta.
Emile Durkheim, 1964. The Rules of Sociological Method, New York: Free Press
Soerjono Soekanto, 1982. Sosiologi Suatu Pengantar, Penerbit:CV. Rajawali,
Jakarta.
Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi, 1964. Setangkai Bunga Sosiologi,
Penerbit: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai