Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Pertama-tama kami ingin mengucapakan terima kasih banyak kepada Sang Maha
Pencipta yang telah memudahkan kami dalam membuat makalah ini. Dan kami juga ingin
berterima kasih yang tiada batasnya kepada guru Sosiologikami.

Makalah ini kami susun agar para pembaca terutama siswa dapat memperluas pengetahuannya
mengenai Pentingnya Sosiologi, makalah yang kami sajikan ini berdasarkan pengamatan dan
data-data baik itu dari internet ataupun dari guru kami sendiri.

Makalah ini berisi beberapa poin-poin dalam Sosiologi. Yakni mengenai “Pentingnya
Sosiologi Dalam Kehidupan Manusia/Masyarakat”. Kami sadar makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan, tapi dibalik kekurangan itu kami yakin makalah ini juga memiliki kelebihan.

Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
meskipun makalah ini memiliki kekurangan. Maka dari itu, dengan hati terbukakami menerima
saran dan kritiknya agar lebih membangun dan kami juga dapat memperbaikinya. Terima kasih.

Penulis :
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PERANAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Sosiologi mempunyai posisi dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat
dengan realitasnya yang semakin kompleks. Dengan pengetahuan sosiologi, setiap orang menjadi
lebih mudah memahami dirinya, tindakannya, tindakan orang lain, serta fenomena sosial yang
terjadi di lingkungan sosialnya. Bagaimanakah penerapan sosiologi dalam kehidupan
masyarakat?

Wawasan sosiologis merupakan wujud dari pemahaman pengetahuan sosiologi terhadap


kenyataan sosial masyarakat. Sebuah pemikiran dalam pengetahuan sosiologi menyatakan bahwa
supaya suatu masyarakat dapat bertahan dan hidup terus (viable), masyarakat tersebut harus
mengembangkan prosedur - prosedur “pemeliharaan kenyataan” (reality maintenance).

BAB II

Pembahasan / Isi

A. PENERAPAN PENGETAHUAN SOSIOLOGI

Mempelajari sosiologi akan semakin terasa manfaatnya apabila ilmu pengetahuan dalam
sosiologi itu dapat dikaji dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk – bentuk
penerapan dari berbagai pengetahuan sosiologi itu bisa dalam banyak bidang kehidupan kita,
antara lain sebagai berikut :

1. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Interaksi Sosial

Dalam kajian sosiologi, interaksi sosial merupakan bentuk hubungan dan pengaruh timbal balik
antar manusia, baik secara individual maupun secara kelompok.

Dalam melaksanakan interaksi sosial sebagai perwujudan peran sosial yang kita miliki harus
didasarkan pada nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu, penerapan
sosiologi dalam interaksi sosial perlu dilakukan karena adanya bentuk - bentuk nyata dari
interaksi sosial berikut ini :

a. Interaksi di dalam keluarga harus memerhatikan norma - norma keluarga dan kekerabatan.
b. Interaksi dalam lingkungan masyarakat berpedoman pada adat dan istiadat dan sistem
norma yang berlaku.
c. Interaksi dalam lingkungan kedinasan (bagi para pegawai /karyawan) harus memerhatikan
norma – norma hukum yang berlaku.
d. Interaksi sosial dalam masyarakat luas juga harus memerhatikan sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berlaku dalam kalangan masyarakat luas tersebut.
Penerapan pengetahuan sosiologi tentang interaksi dan peran sosial dapat membantu
keberhasilan seseorang menjalankan peran sosialnya berhubungan dengan anggota masyarakat
yang lain. Misalnya, seseorang yang memerhatikan kaidah atau norma yang menjadi aturan di
tempat kerjanya, maka ia akan diterima baik sebagai anggota dari mereka yang berada di
lingkungan kerja tersebut.
2. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Sebagaimana kita ketahui bahwa proses sosialisasi itu berlansung sepanjang hidup dan akan terus
berpengaruh terhadap corak kepribadian individu. Bertolak dari hal tersebut, maka sebaiknya
proses sosialisasi bagi seorang anak harus diperhatikan secara baik agar tidak menyerap nilai –
nilai perilaku yang menyimpang dalam proses sosialisasi yang dilakukannya. Ini berarti bahwa
tindakan antisipasi dalam proses sosialisasi mutlak diperlukan bagi orang tua maupun pendidik
untuk mengawasi perkembangan kepribadian bagi anak/anak didiknya.

Penerapan pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian


membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat agar
mempunyai kepribadian yang baik.

3. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Nilai dan Norma

Nilai dan norma pada dasarnya merupakan perangkat pengatur aktivitas individu dalam
masyarakat. Tiap – tiap masyarakat yang memiliki struktur budaya tertentu akan memiliki sistem
nilai dan norma yang berbeda pula. Dengan demikian, nilai dan norma dari suatu masyarakat
tidak dapat dipaksakan untuk diberlakukan pada daerah lain yang mempunyai struktur budaya
yang berbeda. Misalnya, kebiasaan bersalaman dan mencium tangan orang yang lebih tua di
masyarakat Jawa akan menjadikan anak tersebut sebagai anak yang tahu bertata krama.

Penerapan pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma sosial dapat membantu keberhasilan
seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat dalam struktur sosial dimana ia
berada.

4. Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial

Perilaku menyimpang merupakan fenomena sosial yang selalu terjadi di masyarakat. Apabila
prilaku menyimpang terjadi dalam jumlah dan skala yang besar, maka keamanan dan ketertiban
masyarakat dapat terganggu. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah sosial. Langkah
langkah tersebut dinamakan pengendalian sosial. Pengendalian sosial ini dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara, sesuai dengan tingkat dan jenis penyimpangan perilaku yang dilakukan.

Pengetahuan sosiologi tentang munculnya perilaku menyimpang yang dapat mengganggu


keteraturan sosial akan memberikan pengetahuan tentang upaya pengendalian sosial. Upaya
pengendalian sosial diciptakan agar keteraturan sosial dapat dibangun dan terus terjaga didalam
masyarakat.

Misalnya, banyaknya penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja. Akibat yang ditimbulkan


dari tindakan ini yaitu ketidakstabilan fisik dan mental, bahkan gengguan ketenangan umum.
Oleh karena itu, dapat diupayakan pengendalian sosial dengan cara memberikan penyuluhan dan
meningkatkan kesigapan aparat penegak hukum dalam mewujudkan keteraturan sosial.

5. Peranan Pengetahuan Sosiologi dalam Penyesuaian terhadap Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah sesuatu yang pasti terjadi pada setiap masyarakat, tidak ada satu
masyarakat pun yang berhenti dari perubahan dan dinamika. Namun, harus dimengerti bahwa
tidak selamanya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat itu mengarah pada perbaikan
dan penyempurnaan kualitas hidup. Adakalanya justru sebaliknya.

Pada setiap perubahan sosial pasti ada pihak-pihak yang diuntungkan dan ada pihak-pihak yang
dirugikan. Untuk menerapkan pengetahuan tentang perubahan sosial dapat dilakukan dengan
memerhatikan hal-hal berikut ini.
a. Apabila kita berkedudukan sebagai pemimpin atau sebagai agen perubahan sosial (agent of
change), yaitu pihak yang menghendaki perubahan, maka setiap kali merencanakan suatu
perubahan harus mempertimbangkan matang-matang hasil atau pengaruh perubahan tersebut.
Sedapat mungkin, perubahan yang terjadi dapat memperbaiki suasana serta lebih banyak
menguntungkan masyarakat luas daripada justru memunculkan kegelisahan dan penderitaan.

b. Apabila bertindak sebagai member of change, yaitu pihak yang dikenal proses perubahan,
maka kita harus berhati-hati untuk menentukan sikap apakah kita mengikuti perubahan atau
menentang arus perubahan. Apabila perubahan yang terjadi itu menguntungkan, maka sebaiknya
kita mengikuti arus perubahan itu dengan baik sehingga tidak menjadi bagian dari pihak yang
dirugikan. Sebaliknya, apabila perubahan itu bersifat tidak menguntungkan, maka sebaiknya kita
berada pada posisi defensif, artinya lebih bersifat melihat dan menunggu, mencari peluang-
peluang yang lebih baik untuk menghindari perubahan itu.

B. MANFAAT SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT

Ada banyak manfaat pengetahuan sosiologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugasnya. Manfaat-manfaat
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan tentang keberagaman suku, dan agama, serta menambah


pengetahuan tentang keberagaman budaya yang menyangkut sistem nilai dan norma, adat
istiadat, kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya.

2. Menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial dalam pergaulan sehari-hari sehingga


memungkinkan terjadinya hubungan saling pengertian dan saling menguntungkan.

3. Menghindari terjadinya konflik sosial, terutama konflik horizontal yang melibatkan


pertikaian antar golongan, antar suku, antar agama, ataupun antar ras.

4. Menghindari terjadinya dominasi sosial, dominasi politik, dominasi ekonomi maupun


budaya. Dengan tumbuhnya solidaritas sosial sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai
karakteristik sosial dan individu melalui sosiologi, maka dominasi sosial politik, ekonomi
maupun budaya dapat dihindari, paling tidak bisa dikurangi.

5. Meningkatkan integritas nasional dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia sebagai


bangsa yang maju yang memiliki standar hidup yang tinggi.

6. Sosiologi dapat membantu kita untuk memahami penyebab orang melakukan tindakan
tertentu. Setiap tindakan pasti dipicu oleh faktor sosiologis, cultural, biologis, dan faktor lainnya.
C. PERAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Orang yang mendalami ilmu sosiologi dan kemudian menjadi ahli dalam ilmu tersebut disebut
sosiolog. Kehadiran sosiolog sangat penting artinya dalam pengembangan ilmu dan
pembangunan masyarakat itu sendiri. Berikut beberapa peran sosiolog dalam kehidupan
masyarakat.

1. Sosiolog sebagai Ahli Riset

Seperti semua ilmuwan lainnya, para sosiolog perhatian pada pengumpulan dan penggunaan
data. Sosiolog bekerja sama dengan menggunakan berbagai cara dalam mengembangkan ilmu
sosiologi.

Misalnya, sosiolog memimpin riset ilmiah mencari data tentang kehidupan sosial masyarakat.
Kemudian, data yang diperoleh diolah menjadi suatu karya ilmiah yang berguna bagi pengambil
keputusan. Dengan demikian, seorang sosiolog harus mampu menjernihkan berbagai anggapan
keliru yang berkembang dalam masyarakat.

Dari hasil penelitiannya, sosiolog bisa menghadirkan kebenaran-kebenaran. Selain itu, dapat juga
meminimalisasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kekeliruan dalam suatu
masyarakat. Oleh sebab itu, seorang sosiolog bisa menghadirkan ramalan sosial berdasarkan
pola-pola atau kecenderungan serta perubahan-perubahan yang paling mungkin terjadi.

2. Sosiolog sebagai Konsultan Kebijakan

Berdasarkan ilmu, kajian-kajian, serta riset yang dilakukannya, sosiolog dapat memberikan
masukan terhadap kebijakan untuk masyarakat yang akan diputuskan oleh para pengambil
kebijakan.

Sosiolog membantu menganalisis serta memperkirakan pengaruh yang akan terjadi jika suatu
kebijakan diambil dan diterapkan oleh pemerintah pada suatu masyarakat tertentu.

Sosiolog juga dapat menganalisis pembangunan seperti apa yang cocok bagi suatu masyarakat.
Hal ini bertujuan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah memenuhi suatu harapan serta
menghasilkan pengaruh yang diinginkan.

3. Sosiolog sebagai Teknisi

Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka
member saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, masalah
moral, maupun hubungan antar kelompok dalam suatu lembaga masyarakat. Dalam kedudukan
seperti ini, sosiolog bekerja sebagai ilmuwan terapan (applied scientist). Mereka dituntut untuk
menggunakan pengetahuan ilmiahnya dalam mencari nilai-nilai tertentu, seperti efisiensi kerja
atau efektivitas suatu program pembangunan, ataupun suatu kegiatan masyarakat.
4. Sosiolog sebagai Guru atau Pendidik

Guru atau pendidik mempunyai tugas mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didiknya. Namun, tugas guru tersebut tidak semudah membalikkan
telapak tangan, khususnya tugas guru dalam mengajarkan ilmu-ilmu sosiologi. Stereotip yang
muncul dari pengajaran sosiologi adalah terlalu bertele-tele, menjenuhkan, dan teorinya
membingungkan. Stereotip negatif tersebut dapat membuat minat dan motivasi belajar peserta
didik merosot.

Oleh sebab itu, sosiolog yang berperan sebagai seorang guru sosiologi hendaknya bertugas
menjelaskan dan meluruskan stereotip tersebut, di samping bisa terus mengembangkan dan
menularkan ilmu pada siswanya dengan baik.

Berkaitan dengan tugasnya sebagai guru atau pendidik, seorang sosiolog dalam menyajikan fakta
harus bersikap netral dan objektif. Contohnya, dalam menyajikan masalah kemiskinan, seorang
sosiolog tidak boleh menciptakan anggapan sebagai pendukung suatu proyek tertentu atau
mengubahnya sehingga terkesan reformis dan konservatif. Sosiolog dapat menyajikan contoh-
contoh konkret tentang bagaimana keterlibatan mereka dalam pemecahan masalah-masalah
sosial serta menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman-pengalaman di
lapangan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sosiologi sangat penting dalam kehidupan manusia. Sosiologi mempelajari tentang


manusia/masyarakat untuk hidup sosial satu sama lain, yang saling membantu , saling
pengertian, dan saling menguntungkan, yang menunjang seseorang untuk mencapai keberhasilan
dengan bersosial dengan sesama manusia/masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

BAB II ISI/PEMBAHASAN

Penerapan Pengetahuan Sosisologi 1

Manfaat Sosiologi Dalam Masyarakat 3

Peran Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat 4

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai