Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat meliputi gejalagejala sosial,struktur sosial dan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti normanorma,kelompok sosial lapisan masyarakat,lembaga masyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan serta perwujudannya. Gejala-gejala tersebut ada yang tidak berlangsung normal sebagaimana yang di kehendaki masyarakat merupakan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala patologis hal ini disebabkan adanya unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sehingga menyebabkan kekecewaan dan penderitaan .Gejala-gejala abnormal dinamakan masalah- masalah sosial. Salah satu contoh masalah sosial masyarakat adalah terjadinya banyak konflik. Menyadari masih banyaknya konflik yang terjadi maka akan dibahas dalam makalah ini serta penyelesaiannya.

B.

Rumusan Masalah Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah: 1. Mengapa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menyangkut kepentingan umum? 2. Apa perbedaan antara masyarakat Paguyuban dengn masyarakat Patembayan? Mengapa masyarakat Patembayan lebih mudah mengalami perubahan sosial dibandingkan dengan masyarakat Paguyuban? Perbahan sosial apa yang cepat diterima dalam masyarakat? 3. Apa faktor penyebab terjadinya kemiskinan menurut penulis? Apa faktor penyebab terjadinya konflik dalam masyarakat? Dan bagaimana mengatasi usaha dalam masyarakat?

C.

Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui penjelasan tentang masalah sosial dan cara mengatasinya.

D.

Manfaat Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu: 1. 2. Para pembaca dapat mengetahui masalah sosial dan cara mengatasinya. Para pembaca terutama mahasiswa dapat mengetahui dan atau menambah pengetahuannya tentang ilmu sosiologi.

BAB II PEMBAHASAN A. Mengapa Sosiologi Merupakan Ilmu Pengetahuan yang Menyangkut Kepentingan Umum Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menyangkut kepentingan umum karena : a) Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. b) Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. c) Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan. d) Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri. e) Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
1

f)

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.

g)

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia

B. 1. a.

Masyarakat Paguyuban dengan Masyarakat Patembayan Perbedaan antara Masyarakat Paguyuban dengan Masyarakat Patembayan Masayarakat Paguyuban P.J Bouman (1976) mengemukakan arti masyarakat paguyuban ini sebagai suatu persekutuan manusia yang disertai perasaan setia kawan dan keadaan kolektif yang besar. Menurut ferdinand tonnies yang disebut masyarakat paguyuban adalah kelompok masyarakat dimana anggotanya sangat terikat secara emosional dengan yang lainya. Masyarakat paguyuban cenderung sebagai refleksi masyarakat desa. Ciri masyarakat paguyuban dapat dilihat dari adanya ketaatan, kesetiaan, dan kerelaan berkorban sebagai mana yang terdapat pada keluarga. Untuk mencapai tujuan mereka bersama menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing sehingga keterkaitan antar keluarga menjadi sangat erat. Mereka memang dapat dipisahkan hanya saja keterpisahanya akan menimbulkan kesedihan dan kekalutan, dan sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa keterpisahan dalam kelompoknya sangat tidak disenanginya.dengan demikian, individu sebagai bagian unsur dari kelompoknya, merupakan unsur ciri yang vital. Ciri-ciri masyarakat paguyuban : Rela berkorban untuk kepentingan bersama. Pemenuhan hak tidak selalu dikaitkan dengan kapasitas pemenuhan kewajibanya. Solidaritas yang kokoh dan bersifat permanen.

b.

Masyarakat Patembayan

Masyarakat patembayan adalah masyarakat yang ikatan-ikatan diantara anggotanya kurang kuat dan bersifat rasional. Masyarakat patembayan adalah refleksi masyarakat kota. Ciri-ciri msyarakat patembayan : Pemenuhan hak seseorang didasarkan pada pemenuhan kewajiban Solidaritas antara anggota tidak terlalu kuat dan hanya bersifat sementara. Demikian bentuk masyarakat asal ditinjau dari keterkaitanya antara satu dengan anggota lain.

2.

Mengapa Masyarakat Patembayan Lebih Mudah Mengalami Perubahan Sosial Dibandingkan dengan Masyarakat Paguyuban Masyarakat patembayan lebih mudah mengalami perubahan sosial dibandingkan dengan masyarakat paguyuban karena masyarakat patembayan mempunyai pertalian yang lebih renggang. P.J Bouman (1976) mengibaratkan pertalian masyarakat patembayan ini seperti tumpukan pasir yang tiap butir-butirnya pasir dapat terpisah dari butir lainya. Contoh masyarakat patembayan ini adalah organisai masyarakat dalam berbagai bentuk dan ragamnya. Keterikatan mereka hanya hanya diletakkan pada dasar untuk mencapai tujuan bersama. Hak seseorang diberikan dengan memperhitungkan pemenuhan kewajibanya yang diberikan kepada organisasi sehingga sifat keakuan individu pada masyaraka patembayan ini masih sangat menonjol, bahkan tidak jarang setiap individu masih membawa misi dan kepentinga sendiri.

3.

Perbahan Sosial Apa yang Cepat Diterima dalam Masyarakat Perbahan sosial yang cepat diterima dalam masyarakat adalah perubahan sosial paguyuban karena paguyuban merupakan murni untuk membangun persaudaraan lewat keikhlasan. Dan paguyuban merupakan pula sebagai persekutuan atau kebersamaan aneka ragam orang dalam batas teritori dan kategori tertentu, dengan nilai-nilai umum sebagai berikut : Disemangati kebersamaan, keterlibatan, komunikasi, relasi yang terjadi terus-menerus, sehati dan sejiwa dalam suka dan duka, untuk
3

menghidupi dan menghayati tugas, karya, dan panggilan hidup dalam mewujudkan visi-misi paguyuban tersebut. Kebersamaan setiap anggotanya yang se-detak jantung, yang hidup dalam kebersamaan, memiliki kepekaan dan bertindak saling mengasihi sehingga terbentuk suatu komunitas yang sehati-sejiwa. Bentuk kehidupan bersama yang menghayati solidaritas, toleransi dan prinsip subsidiaritas dalam memanfaatkan segala perbedaan untuk mencapai tujuan bersama. Kebutuhan untuk hidup berkelompok yang berlandaskan pada

kepercayaan yang satu. C. 1. Menurut saya Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan Sebelum saya menjelaskan apa faktor penyebab terjadinya kemiskinan, terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, atau sering disebut kualitas hidup dalam artian kekurangan dari segala hal. Nah, apa saja faktor penyebab terjadiny kemiskinan? Menurut pemahaman saya faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah: a) b) c) d) e) Cacat fisik atau cacat mental, Kurangnya pengetahuan atau pendidikan, Malas, mudah menyerah, dan mudah putus asa, Spiritual yang kurang, Kurang percaya diri, kurang relasi/hubungan, dan kurang mampu mencari dukungan, f) g) h) i) j) Tidak terampil atau tidak memiliki keahlian, Kurangnya lapangan kerja, Kurang mendukungnya kebudayaan, Kondisi alam/geografis, Pembangunan yang tidak merata, dan
4

k)

Kebijakan publik yang tidak memihak kepada orang miskin.

2.

Faktor Penyebab Terjadinya Konflik dalam Masyarakat Menurut saya, faktor penyebab terjadinya konflik dalam masyarakat adalah: a) Perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsungnya pentas musik di lingkungan suat masyarakat, pasti perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

b)

Perbedaan

latar

belakang

budaya

sehingga

membentuk

perbedaan

kepribadian. Dengan adanya pemikiran dan pendirian yang berbeda pasti pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

c)

Perbedaan kepentingan.

Dalam sesuatu hal di suatu kelompok masyarakat kadang melakukan sesutau karena kepentingan yang sama tapi kadang juga akan berbeda, hal inilah juga dapat menyebabkan konflik.

d)

Perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat.

Perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial, karena masyarakat lebih mementingkan diri sendiri atau bersifat individualis. e) f) g) Adanya kesalah pahaman Perbedaan pendapat, dan Ada pihak yang dirugikan.

3.

Cara Mengatasi Konflik dalam Masyarakat Menurut saya, cara mengatasi konflik dalam masyarakat adalah: a. Mempertemukan antara pihak yang berselisih dan berbicara baik-baik agar tercipta perdamaian, b. Menyelesaikan konflik dengan menggunakan seorang perantara, c. Menyelesaikan konflik melalui pengadilan, dan d. Melakukan paksaan fisik atau psikologis.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jadi, kesimpulan dari makalah ini adalah: 1. Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. 2. Masyarakat patembayan lebih mudah mengalami perubahan sosial dibandingkan dengan masyarakat paguyuban karena masyarakat patembayan mempunyai pertalian yang lebih renggang. 3. Perbahan sosial yang cepat diterima dalam masyarakat adalah perubahan sosial paguyuban karena paguyuban merupakan murni untukk membangun persaudaraan lewat keikhlasan. Dan paguyuban merupakan pula sebagai persekutuan atau kebersamaan aneka ragam orang dalam batas teritori dan kategori tertentu. 4. Faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah: a. b. c. d. e. Cacat fisik atau cacat mental, Kurangnya pengetahuan atau pendidikan, Malas, mudah menyerah, dan mudah putus asa, Spiritual yang kurang, Kurang percaya diri, kurang relasi/hubungan, dan kurang mampu mencari dukungan, f. Tidak terampil atau tidak memiliki keahlian,

g. h. i. j. k.

Kurangnya lapangan kerja, Kurang mendukungnya kebudayaan, Kondisi alam/geografis, Pembangunan yang tidak merata, dan Kebijakan publik yang tidak memihak kepada orang miskin.

5. Faktor penyebab terjadinya konflik dalam masyarakat adalah : a. b. Perbedaan pendirian dan perasaan. Perbedaan latar belakang budaya sehingga membentuk perbedaan kepribadian. c. d. e. f. g. Perbedaan kepentingan. Perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat. Adanya kesalah pahaman Perbedaan pendapat, dan Ada pihak yang dirugikan.

6. Cara mengatasi konflik dalam masyarakat adalah: a. Mempertemukan antara pihak yang berselisih dan berbicara baik-baik agar tercipta perdamaian, b. c. d. B. Saran Dari hasil pembahasan di atas, adapun saran dari penulis untuk lebih memahami masalah sosial dan cara menatasinya, yaitu sesering mungkin membaca artikel tentang ilmu-ilmu sosiologi agar pemahaman kita sebagai mahasiswa lebih baik dan dapat mengetahui masalah sosial dan cara mengatasinya. Menyelesaikan konflik dengan menggunakan seorang perantara, Menyelesaikan konflik melalui pengadilan, dan Melakukan paksaan fisik atau psikologis.

DAFTAR PUSTAKA

Arkadia. . Konsep Ilmu Sosial. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 08 Januari 2012) Kopdang. 2007. Paguyuban Patembayan. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 08 Januari 2012) Putra. 2010. Ilmu Sosiologi dan Perkembangannya. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 08 Januari 2012) Reston, Donny. 2009. Arti Organisasi dan Paguyuban. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 08 Januari 2012) Soekanto, Soerjono.1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Tias, Purwaning, Destya. 2010. Makalah Sosiologi. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 08 Januari 2012)

Anda mungkin juga menyukai