Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN DAN FUNGSI KESEJAHTERAAN SOSIAL

SERTA PEKERJAAN SOSIAL


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Kesejahteraan Sosial
Dosen :
Denti Kardeti, M.Si

Disusun Oleh :
Felina Salmatunisa

15.04.082

Muhammad Faris Ghazi

15.04.125

Nurradya Ismayullah

15.04.146

Gimeli Resti Agnesia

15.04.162

A. Maudi Ramadhanti

15.04.217

Shafira Aghnia Syeffiandini 15.04.244


Liana Khoirunnisaa

15.04.353

KELOMPOK 03
KELAS 1-I
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PEKERJAAN SOSIAL

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG


TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial
untuk membuat makalah mengenai Tujuan dan Fungsi Kesejahteraan Sosial serta
Pekerjaan Sosial dapat kami selesaikan tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun isi materi. Mengingat akan keterbatasan
kemampuan yang kami miliki maka kritik dan saran dari semua pihak sangat
diharapkan untuk menunjang tugas-tugas selanjutya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang
setimpal kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan tersebut sebagai ibadah. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Aamiin.

Bandung, Februari2016

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

ii

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

1
2
2

PEMBAHASAN

A.
B.
C.
D.

3
6
7
8

Tujuan Kesejahteraan Sosial


Fungsi-Fungsi Kesejahteraan Sosial
Tujuan Pekerjaan Sosial
Fungsi Pekerjaan Sosial

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

9
9

Daftar Pustaka

10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep kesejahteraan social sebagai suatu program yang terorganisir dan
sistematis yang dilengkapi dengan segala macam keterampilan ilmiah, merupakan
suatu konsep yang terus berkembang. Masalah-masalah kemiskinan, penyakit dan
disorganisasi social merupakan masalah yang sudah lama ada di dalam sejarah
kehidupan manusia. Akan tetapi, di negara-negara maju dan Negara industry
sekarang ini, baru sekitar seratus tahun ke belakang, masalah-masalah social
tersebut dirasakan sangat berat dan mengganggu perkembangan masyarakat.
Sehingga diperlukan system pelayanan sosial yang lebih teratur. Sejak saat itu
tanggung jawab pemerintah semakin meningkat dalam mewujudkan kesejahteraan
bagi masyarakatnya.
Seiring dengan kemajuan-kemajuan di bidang pengetahuan, maka
berkembang pula penelitian dan studi di bidang kesejahteraan manusia, sehingga
melahirkan konsep-konsep kesejahteraan sosial, pelayanan sosial, pekerjaan social
dan jaminan sosial. Semua hal ini hadir dengan membawa tujuan dan fungsi
tersendiri yang telah diharapkan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih
baik. Berkembangnya ilmu kesejahteraan sosial juga diharapkan mampu
memberikan langkah yang tepat dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Usaha kesejahteraansosial tidak hanya
dilaksanakan jika timbul hambatan atau masalah, tetapi jugadilakukan sebagai
pengembangan

sumber-sumber

daya

untuk

menumbuhkan,membina

dan

meningkatkan terwujudnya kesejahteraan sosial serta menunjangusaha-usaha lain


yang mempunyai tujuan sama. Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan di
bahas mengenai apa saja tujuan dan fungsi dari ilmu kesejahteraan sosial serta
pekerjaan sosial, baik secara umum maupun secara lebih merinci sesuai dengan
sumber yang penulis telah dapatkan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang muncul di dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)

Apa saja tujuan dari Ilmu Kesejahteraan Sosial?


Apa saja fungsi dari Ilmu Kesejahteraan Sosial?
Apa saja tujuan dari Pekerjaan Sosial?
Apa saja fungsi dari Pekerjaan Sosial?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial.
2. Mengetahui apa saja tujuan dari Ilmu Kesejahteraan Sosial.
3. Mengetahui apa saja fungsi dari Ilmu Kesejahteraan Sosial.
4. Mengetahui apa saja tujuan dari Pekerjaan Sosial.
5. Mengetahui apa saja fungsi dari Pekerjaan Sosial.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Kesejahteraan Sosial
Menurut Fahrudin, dalam buku Pengantar Kesejahteraan Sosial ,
menerangkan bahwa tujuan dari Kesejahteraan Sosial adalah:
1. Untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam arti tercapainya standar
kehidupan pokok seperti sandang, perumahan, pangan, kesehatan, dan
relasi-relasi sosial yang harmonis dengan lingkungannya.
2. Untuk mencapai peyesuaian diri yang baik khususnya dengan masyarakat
di

lingkungannya,

misalnya

dengan

menggali

sumber-sumber,

meningkatkan, dan mengembangkan taraf hidup yang memuaskan.


Selain itu, Schneiderman (1972) mengemukakan tiga tujuan utama dari
sistem kesejahteraan sosial yang sampai tingkat tertentu tercermin dalam semua
program kesejahteraan sosial, yaitu pemeliharaan sistem, pengawasan sistem, dan
perubahan sistem.
a) Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan dan menjaga keseimbangan atau kelangsungan keberadaan
nilai-nilai dan norma sosial serta aturan-aturan kemasyarakatan dalam masyarakat,
termasuk hal-hal yang bertalian dengan definisi makna dan tujuan hidup; motivasi
bagi kelangsungan hidup orang seorang dan kelompok; norma-norma yang
menyangkut pelaksanaan peranan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua, dan
peranan pria dan wanita; norma-norma yang berhubungan dengan produksi dan
distribusi barang dan jasa; norma-norma yang berhubungan dengan penyelesaian
konflik dalam masyarakat, dan lain-lain.
Kegiatan sistem kesejahteraan sosial untuk mencapai tujuan semacam itu
meliputi kegiatan yang diadakan untuk sosialisasi anggota terhadap norma0norma
yang

dapat

diterima,

peningkata

pengetahuan

dan

kemampuan

untuk

mempergunakan sumber-sumber dari kesempatan yang tersedia dalam masyarakat


melalui pemberian informasi, nasihat, dan bimbingan, seperti penggunaan sistem
rujukan, fasilitas pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial lainnya. Kegiatan lain

adalah kompensasi terhadap kekurangan sistem, berupa melengkapi atau


mengganti tatanan sosial lain seperti keluarga, pasar, sistem pendidikan, sistem
kesehatan, dan sebagainya, sementara tatanan sosial pokok pada dasarnya tidak
berubah. Termasuk juga dalam kegiatan ini, bantuan keuangan dan pembayaran
jaminan sosial untuk meningkatkan daya beli, guna terpeliharanya ekonomi secara
keseluruhan. Kompensasi ini sifatnya temporal.
b) Pengawasan Sistem
Melakukan pengawasan secara efektif terhadap perilaku yang tidak sesuai
atau menyimpang dari nilai-nilai sosial. Kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial
untuk mencapai tujuan semacam itu meliputi; mengintensifkan fungsi-fungsi
pemeliharaan berupa kompensasi, (re) sosialiasi, peningkatan kemampuan
menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada bagi golongan masyarakat yang
memperlihatkan penyimpangan tingkah laku misalnya kelompok remaja dan
kelompok lain dalam masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditingkatkan
pengawasan diri sendiri (self-control) dengan jalan menghilangkan sebab-sebab
masalah yang sesungguhnya. Di samping itu, dapat pula dipergunakan saluransaluran dan batasan-batasan hukum guna meningkatkan pengawasan eksternal
(external-control) tehadap penyimpangan tingkah laku misalnya orang tua yang
menelantarkan anaknya, kejahatan, kenakalan remaja, dan sebagainya.
c) Perubahan Sistem
Mengadakan perubahan ke arah berkembangnya suatu sistem yang lebih
efektif bagi anggota masyarakat (Effendi, 1982; Zastrow, 1982). Dalam
mengadakan perubahan itu, sistem kesejahteraan sosial merupakan instrumen
untuk menyisihkan hambatan-hambatan terhadap partisipasi sepenuhnya dan adil
bagi anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan; pembagian sumbersumber secara lebih pantas dan adil; dan terhadap penggunaan struktur
kesempatan yang tersedia secara adil pula.
Kemudian, jika kita mengacu berdasarkan Pasal 3 UU Nomor 11 Tahun
2009 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, dijelaskan bahwa tujuan
kesejahteraan sosial adalah:
1. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup.
2. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian.

3. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan


menangani masalah kesejahteraan sosial.
4. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia
usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan.
5. Meningkatkan

kemampuan

dan

kepedulian

masyarakat

dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan


6. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Sedangkan menurut Zastrow dalam buku Introduction to Social Welfare
Institutions: Social Problems, Services, and Current Issues yang telah
diterjemaahkan, tujuan dari Kesejahteraan Sosial antara lain :
a. Menampung anak-anak yatim piatu.
b. Merahabilitasi orang-orang yang ketergantungan terhadap alkohol dan
psikotropika.
c. Merawat mereka yang mengalami kesulitan dalam emosional (gangguan
jiwa).
d. Membuat hidup lebih bermakna bagi para lansia.
e. Menyediakan layanan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas
fisik dan mental.
f. Memenuhi kebutuhan keuangan yang buruk.
g. Merahabilitasi anak-anak dan orang dewasa yang melakukan kejahatan
kriminal.
h. Mengakhiri berbagai macam bentuk diskriminasi dan penganiayaan.
i. Memberikan layanan bagi veteran, termasuk orang-orang yang menderita
cedera traumatis otak atau gangguan stress.
j. Menyediakan pelayanan tempat penitipan anak bagi orang tua yang
bekerja di luar rumah.
k. Menghilangkan kekerasan dalam keluarga termasuk kekerasan anak dan
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
l. Menyediakan pelayanan bagi penderita AIDS dan bagi keluarga serta
kerabatnya.
m. Mendidik dan menyediakan pengalaman-pengalaman dan bersosialisasi
bagi anak-anak penyandang disabilitas kognitif (keterbatasan mental).
n. Menyediakan pelayanan-pelayanan rekreasi serta waktu luang bagi segala
usia.

B. Fungsi-Fungsi Kesejahteraan Sosial


Fungsi-fungsi kesejahteraan sosial menurut Fahrudin dalam buku Pengantar
Kesejahteraan Sosial bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi tekanantekanan yang diakibatkan terjadinya perubahan-perubahan sosio-ekonomi,
menghindarkan terjadinya konsekuensi-konsekuensi sosial yang negatif akibat
pembangunan serta menciptakan kondisi-kondisi yang mampu mendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat (Friedlander & Apte, 1982).
Fungsi-fungsi kesejahteraan sosial tersebut antara lain:
1. Fungsi Pencegahan (Preventive)
Kesejahteraan sosial ditujukan untuk memperkuat individu, keluarga, dan
masyarakat supaya terhindar dari masalah-masalah sosial baru. Dalam
masyarakat transisi, upaya pencegahan ditekankan pada kegiatan-kegiatan
untuk membantu menciptakan pola-pola baru dalam hubungan sosial serta
lembaga-lembaga sosial baru.
2. Fungsi Penyembuhan (Curative)
Kesejahteraan sosial ditujukan untuk menghilangkan kondisi-kondisi
ketidakmampuan fisik, emosional, dan sosial agar orang yang mengalami
masalah tersebut dapat berfungsi kembali secara wajar dalam masyarakat.
Dalam fungsi ini tercakup juga fungsi pemulihan (rehabilitasi).
3. Fungsi Pengembangan (Development)
Kesejahteraan sosial berfungsi untuk memberikan sumbangan langsung
ataupun tidak langsung dalam proses pembangunan atau pengembangan
tatanan dan sumber-sumber daya sosial dalam masyarakat.

4. Fungsi Penunjang (Supportive)


Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan untuk membantu mencapai tujuan
sektor atau bidang pelayanan kesejahteraan sosial yang lain.
C. Tujuan Pekerjaan Sosial
Tujuan dari pekerjaan sosial, menurut Curriculum Study dalam buku
Introduction Social To Work adalah perbaikan fungsi sosial dimana kebutuhan
seperti peningkatan fungsi sosial dan individual dapat dirasakannya.
Pekerjaan Sosial merupakan suatu profesi yang mempuyai tanggungjawab untuk memperbaiki dan mengembangkan interaksi antar orang, sehingga
orang

tersebut

memiliki

kemampuan

untuk

melaksanakan

tugas-tugas

kehidupannya, mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami dan mewujudkan


aspirasi serta nilai-nilainya. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan profesi
Pekerjaan Sosial menurut Sukoco, dalam buku Profesi Pekerjaan Sosial dan
Proses Pertolongannya, adalah sebagai berikut:
a) Enchance the problem solving and coping capacities of people .
(Peningkatan pemecahan masalah dengan tenang oleh seseorang)
b) Link people with systems that provide them with resources, service, and
opportunities. (Menghubungkan orang dengan sistem yang menyediakan
mereka sumber penghasilan, pelayanan, dan kesempatan).
c) Promote the effective and humane operation of these systems.
(Mempromosikan efektivitas dan keramahan sistem operasi ini).
d) Contribute to the development and improvement of social policy.
(Berkontribusi untuk pengembangan perbaikan kebijakan sosial).
(Pincus dan Minahan, 1973: 9).
Pekerjaan Sosial bertujuan untuk mencapai kesejahteraan orang, baik ia
sebagai individu maupun kolektivitas. Pekerjaan Sosial berusaha membantu orang
agar mereka memahami kondisi dan kenyataan-kenyataan yang dihadapi dengan
cara meningkatkan kemampuan, mengaitkannya dengan sistem sumber dan
mempengaruhi kebijakan sosial. Jadi Pekerjaan Sosial tidak hanya menangani
orang, tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan sistem sumber dan kebijakan
sosial.
D. Fungsi Pekerjaan Sosial

Max Siporin D.S.W. membagi fungsi dasar pekerjaan sosial menjadi 4


(empat) bagian yaitu:
1. Mengembangkan, memelihara dan memperkuat sistem kesejahteraan
sosial sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.
2. Menjamin memadainya standar-standar subsistensi, kesehatan dan
kesejahteraan bagi semua orang.
3. Meningkatkan kemampuan orang

untuk melaksanakan fungsinya

secara optimal sesuai dengan status dan peranan mereka di dalam


institusi-institusi sosial.
4. Mendorong dan meningkatkan ketertiban sosial (sosial order) serta
struktur institusional masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan kesejahteraan sosial pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan
taraf kesejahteraan sosial serta mengembalikan keberfungsian sosial masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan figur seorang pekerjaan sosial yang mampu
mewujudkan tujuan dan fungsi kesejahteraan sosial sehingga masyarakat dapat
hidup layak dan mampu mengembangkan diri serta melaksanakan fungsi
sosialnya.

B. Saran
Tujuan dan fungsi kesejahteraan sosial yang telah banyak dikemukakan
oleh para ahli, diharapkan dapat lebih dipahami oleh pemerintah, masyarakat, dan
khususnya

para

pekerja

sosial

itu

sendiri

agar

lebih

mewujudkankonsep kesejahteraan sosial bagi seluruh pihak.

terarah

dalam

DAFTAR PUSTAKA
Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Republik Indonesia. 2009. Undang- Undang No 11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan

Sosial. Jakarta.

Muhidin, Syarif. 1997. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Cetakan Ke VII.


Bandung: Percetakan Mitra Anda
Zastrow, Charles. 1982. Introduction to Social Welfare Institutions:
Social Problems, Services, and Current Issues. United States of
America: The Dorsey Press.
Siporin, Max. 1972. Introduction to Social Work Practice. New York: Mc
Millan.
Sukoco, Dwi Heru. 1991. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses
Pertolongannya. Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial.
Skidmore, Rex A., dkk. 1974. Introduction to Social Work. Fifth Edition.
New Jersey: Prentice-Hall International Editions.

Anda mungkin juga menyukai