Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pekerjaan social sebagai suatu profesi yang relative muncul baru-baru

ini. Pada awalnya badan kesejahteraan social hadir di area perkotaan awal

1880-an. Yaitu badan yang pertama kali muncul adalah Society for Prevention

of Pauperism (masyarakat untuk pencegahan kemiskinan) didirikan oleh Jhon

Griscom pada tahun 1820.

Pekerja social sebagai suatu profesi menggabungkan konseptualisasi

berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk didalamnya sosiologi. Sosiologi

memberikan informasi yang dibutuhkan pekerja social terkait hubungan antar

individu dengan masyarakat dan sifat budaya yang ada di dalamnya.

Pengetahuan – pengetahuan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk

mendapatkan keterampilan dan metode dalam menangani klien. Pekerja social

dilatih untuk menggunakan ketrampilan dan metode tersebut dalam penerapan

proses pemecahan - pemecahan masalah untuk dapat mengkaji dan

mengintervensi permasalahan baik yang dihadapi individu, keluarga,

kelompok, organisasi, dan masyarakat.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam

makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan. Beberapa rumusan masalah

tersebut antaralain:

1. Apakah yang dimaksud dengan sosiologi?

2. Apakah yang dimaksud dengan pekerja social?

3. Bagaimana hubungan antara sosiologi dengan pekerja social?

4. Bagaimana praktik pekerja social?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan

makalah ini sebagai berikut;

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pembahasan tentang Sosiologi.

2. Agar mahasiwa dapat mengetahui pembahasan tentang pekerja social.

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui pembahasan tentang hubungan antara

sosiologi dengan pekerjaan social.

4. Agar mahasiswa dapat mengetahui pembahasan tentang praktik pekerja

social.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi

Menurut aguste comte, sosiologi berasal dari bahasa latin “socius”

yang berarti kawan/masyarakat dan ‘’logos’ yang berarti ilmu

pengetahuan atau pikiran. Jadi, sisiologi adalah ilmu tentang masyarakat

atau ilmu yang mempelajari masyarakat manusia. Sosiologi harus dibentuk

berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat bukan spekulasi

(pendapat/dugaan).

Sosiologi memiliki beberapa ciri – ciri yang membedakan dengan

disiplin ilmu lain, yaitu sebagai berikut :

1. Sosiologi merupakan ilmu social dan bukan ilmu pengetahuan alam

atau kerohanian.

2. Sosiologi bukan disiplin yang normative tapi merupakan kategoris

(membatasi diri pada apa yang terjadi)

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni.

4. Sosiologi merupakan pengetahuan yang abtrak.

5. Sosiolohi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola umum.

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.

Adapun objek dalam sosiologi ialah masyarakat dan perhatiannya

adalah interaksi manusia dalam hubungan masyarakat tersebut, termasuk

3
mengamati proses yang timbul sebagai akibat dari hubungan atau interaksi

manusia dalam masyarakat yang bersangkutan.

B. Pengertian Pekerja Sosial

Menurut charles Zastrow, pekerja sosial adalah aktivitas

profesional untuk membantu individu, kelompok atau komunitas guna

meningkatkan atau memperbaiki kapasitasnya untuk berfungsi sosial dan

menciptakan kondisi masyarakat guna mencapai tujuan – tujuannya.

Adapun menurut Asosiasi Pekerja Sosial Nasional AS (NASW)

mendefinisikan pekerja social sebagai berikut, social work is the

professional activity of helping individuals, groups, of community to

enhance or restore their capacity for social functioning and to create

societal conditions favorable to their goals.

Istilah pekerja social umumya diterapkan pada lulusan program

Pendidikan (sama halnya dengan tingkat sarjana atau master) dalam

pekerja social yang dipekerjakan dalam bidang kesejahteraan social.

Seorang pekerja social adalah agent of change, seorang penolong yang

secara khusus bekerja untuk tujuan menciptakan perubahan terencana

(pincus dan minahan, 1973, p.54). sebagai agent perubahan, seorang

pekerja social diharapkan terampil dalam bekerja dengan individu,

kelompok, keluarga, dan organisasi, serta membawa perubahan

masyarakat.

4
Seorang pekerja social membutuhkan pelatihan dan keahlian dalam suatu

wilayah yang luas agar efektif dalam menangani masalah social yang

dihadapi.

C. Hubungan Sosiologi dengan Pekerjaan Sosial

Sosiologi mempelajari persoalan-persoalan umum dalam

masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan

kenyataan-kenyataan kehidupan masyarakat atau tata kelakuan sosial.

Sementara usaha-usaha perbaikannya merupakan bagian dari pekerjaan

social (social work). Pekerjaan social berusaha menanggulangi gejala –

gejala sosial dalam masyarakat atau untuk memecahkan persoalan yang

dihadapi masyarakat.

Misalnya pengetahuan yang diberikan sosiologi tentang

kebudayaan yang ada di dalam masyarakat. Contoh spesifiknya adalah

seorang pekerja social harus memahami perbedaan kebudayaan

masyarakat yang hidup di daerah perbatasan, karena kesensitifan

masyarakatnya lebih tinggi dibanding daerah lainnya. Hal ini dapat

memicu hal – hal yang tidak diinginkan, untuk itu pengetahuan

kebudayaan yang ada di dalam sosiologi sangat dibutuhkan dalam proses

pemecahan – pemecahan masalah yang terjadi.

D. Praktik Pekerja Sosial

5
Legitimasi dan mandat pekerjaan sosial terletak pada intervensinya

dimana individu berinteraksi dengan lingkungan mereka masing-masing.

Lingkungan tersebut termasuk berbagai system sosial yang melekat pada

individu-individu secara alamiah, lingkungan geografis, yang berpengaruh

besar pada kehidupan masyarakat. Metodologi partisipatoris yang

dilakukan oleh pekerjaan sosial direfleksikan dalam “melibatkan manusia

dan struktur untuk mengatasi tantangan hidup dan meningkatkan

kesejahteraan”.

Sejauh mungkin, pekerjaan sosial mendukung kerja bersama

daripada bekerja untuk individu. Konsisten dengan paradigm

pembangunan sosial, para pekerja sosial menggunakan berbagai

keterampilan, teknik, strategi, prinsip dan kegiatan di berbagai tingkatan

system, diarahkan pada pemeliharaan system dan/atau usaha mengubah

system. Praktik pekerjaan sosial terentang dalam berbagai bentuk terapi

dan konseling, group work dan community work; formulasi dan analisis

kebijakan; dan intervensi advokasi dan politik.

Dari perspektif emansipatori, definisi ini mendukung strategi

dimana pekerjaan sosial ditujukan pada peningkatan harapan individu,

kepercayaan diri dan potensi kreatif setiap individu untuk menghadapi dan

menantang dinamika kekuatan opresi dan sumber-sumber ketidakadilan

struktural sehingga mencakup kesatuan aspek mikro-makro dan dimensi

personal-politik dalam intervensi. Fokus menyeluruh pekerjaan sosial

adalah universal, namun prioritas dari praktik pekerjaan sosial akan

6
berbeda antara satu negara dengan negara lainnya; berbeda dari waktu ke

waktu tergantung pada kondisi sejarah, budaya, politik dan sosio-ekonomi.

Tanggung jawab pekerjaan sosial di seluruh dunia adalah untuk

membela, memperkaya dan mewujudkan nilai dan prinsip-prinsip yang

direfleksikan dalam definisi ini. Sebuah definisi pekerjaan sosial hanya

dapat bermakna ketika para pekerja sosial secara aktif berkomitmen

kepada nilai-nilai dan visi dari pekerjaan sosial itu sendiri.

Adapun metode utama praktek pekerja social, diantaranya sebagai

berikut:

1. Case work

Suatu metode untuk membantu individu-individu daam

mencapai penyesuaian satu sama lain dan penyesuaian individu dengan

lingkungannya.

Komponen-komponennya :

a. Person; yaitu orang yang mengalami masalah (klien) atau orang

yang membantu menangani masalah (pekerja sosial)

b. Problem; yaitu masalah yang dihadapi

c. Place; yaitu tempat dimana yang menaungi/lembaga bagi pekerja

social

d. Proses; pekerja sosial untuk menjadi pekerja sosial melalui proses-

proses,begitu pula dalam menangani masalah kliennya.

2. Group work

7
Teknik di mana pendamping sosial menggunakan pengalaman

kelompok sebagai sarana utama untuk membantu meningkatkan

kemampuan individu dalam memecahkan masalahnya.

Teknik-teknik kelompok untuk menangani masalah:

a. Social confersation group

Yaitu untuk menguji dan menentukan seberapa dalam

hubungan dapat dikembangkan diantara orang yang belum saling

mengenal dengan baik.

b. Recreation group

Yaitu kelompok memberikan kesenangan bersifat spontan

tidak perlu ada pemimpin dan peralatan yang dibutuhkan sedikit.

c. Recreation skill group/kelompok keahlian rekreasi

Yaitu untuk meningkatkan keterampilan dalam waktu yang

bersamaan. Memberikan kesenangan kelompok membutuhkan:

penasehat,pelatih dan berorientasi pada peraturan permainan.

d. Kelompok bantu diri

Yaitu kelompok kecil yang disusun saling membantu dan

untuk mencapai suatu tujuan serta bersifat sukarela.

Kelompok ini menekankan pada interaksi sosial secara tatap muka

dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi antar anggota.

8
Contoh : pecandu Napza dimasukan pada kelompok mantan

pecandu Napza (yang dijadikan role model oleh Peksos) terdiri dari

peksos dan adanya pemimpin yang mengatur kelompok tersebut.

Kelompok bantu diri ini merupakan teknik yang sering dipakai

dalam metode group work.

3. CO/CD ( Community organization / Community Development )

Yaitu suatu proses untuk memelihara keseimbangan

kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-sumber kesejahteraan

sosial dari suatu masyarakat tertentu/bidang kegiatan tertentu. CO

yaitu pengorganisasian CD yaitu suatu proses membantu masyarakat

untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan

secara bersama-sama.

Selain metoda, adapun tahapan-tahapan pertolongan dalam

pekerja social

1. EIC ( Engangement Intake Contrak )

Merupakan tahap awal dalam praktek pertolongan yaitu

kontrak awal antara pekerja sosial dengan kelayan yang berakhir

dengan kesepakatan untuk terlibat dalam keseluruhan proses.

2. Assessment ( Pengungkapan dan pemahaman masalah )

Suatu tahap untuk mempelajari masalah-masalah yang

dihadapi klien. Tahap ini berisi:pernyataan masalah,assessment

9
kepribadian, analisis situasional,perumusan secara integrative dan

evaluatif.

3. Planning ( Perencanaan )

Suatu pemilihan strategi teknik dan metode yang

didasarkan pada proses assessment masalah.

4. Intervensi

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan

perubahan berencana pada diri klien dan situasinya.

5. Evaluasi

Suatu penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan pada planning serta melihat kembali kemajuan-

kemajuan yang telah dicapai sesuai dengan tujuan.

6. Terminasi

Tahap ini dilakukan apabila tujuan-tujuan yang telah

disepakati dalam kontrak telah dicapai dan mungkin sudah dicapai

kemajuan-kemajuan yang berarti dalam pemecahan masalah.

10
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

2. SARAN DAN KRITIK

Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi bahan referensi tugas

dalam pembuatan makalah atau tugas yang sejenis dan kami sadar banyak

kekurangan dalam susunan dan penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, kritik

dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi perbaikan pembuatan

makalah lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

11
Soekanto,soerjono.2009.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: Rajawali Press.

http://kesos.unpad.ac.id/2011/01/20/sekilas-mengenai-praktek-pekerjaan-sosial/

12

Anda mungkin juga menyukai