Hardi Prasetiawan
Prodi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan
hardi.prasetiawan@bk.uad.ac.id
Abstract: Cyber counseling dibagi menjadi berbagai bentuk, salah satu bentuknya
adalah penggunaan facebook. Guru bimbingan dan konseling di sekolah dapat
mengimplementasikan model cyber counseling berbantuan facebook untuk mereduksi
kecanduan game online pada siswa yang lebih cenderung suka berkomunikasi dengan
hubungan teks, dan siswa yang merasa tidak nyaman melakukan pelayanan bimbingan
konseling secara face to face. Permasalahan anak yang kecanduan Game Online di
sekolah memerlukan sebuah upaya bantuan dengan layanan Konseling Kelompok
berbantuan facebook agar mampu mengatasi dan mengentaskan permasalahan-
permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial melalui cyber
counseling. Adapun dampak positif dalam pemberian layanan cyber counseling
berbantuan facebook tidak lepas dari peran serta konselor sebagai pemberi layanan dan
peran aktif siswa dalam mencari informasi di media sosial yaitu facebook, sehingga
sosialiasi secara terus menerus perlu dilaksanakan lebih lanjut.
28
Hardi Prasetiawan
bahwa pada Oktober 2009, Indonesia konseling. Dari per masalahan yang
menduduki peringkat ke-3 (20.265.080) dipaparkan tersebut, menggambarkan
pengguna facebook dunia, setelah United pentingnya pengembangan media dengan
States (111.765.900) dan United Kingdom tujuan meningkatkan pemahaman materi
(23.514.620). Pada 1 Desember 2010, yang disampaikan dalam layanan
Indonesia mengalami kenaikan dalam konseling.
penggunaan facebook yakni peringkat ke-2 Pemaparan di atas merupakan hal-
dunia setelah United States (152.180.740) hal yang mendeskripsikan bagaimana
dengan data s tatis tik 36.174. 940, layanan konseling yang konvensional dapat
mengalahkan United Kingdom dilakukan dengan c yber counseling
(28.940.400), disusul Turkey ((26. melalui fac ebook dan hampir semua
417.820), kemudian Philipines peserta didik memiliki akun facebook.
(22.651.600). Pada 1 Desemb er 2010 Selain pertimb angan tersebut, ada
sampai dengan bulan Maret 2011, berbagai kelebihan facebook dibanding
Indonesia berada di peringkat 2 di bawah dengan jejaring sosial yang lain yaitu
United States (Amerika Serikat), namun facebook memiliki koneksi langsung pada
saat ini Indonesia digeser oleh India layanan chatting yang disebut facebook
sehingga mengalami penurunan dan chat, dapat meng-upload gambar dan
menjadi keringkat ke-3 dunia, dengan data video serta file dalam berbagai bentuk doc,
statistik menunjukkan Amerika Serikat pdf, jpg dengan sangat mudah digunakan
(155.701.780), India (43.497. 980), yang tidak dimiliki jejaring sosial yang lain.
Indonesia (43.060.360) disusul oleh Brazil Facebook juga merupakan jejaring sosial
(37.907.400) dan Maxico (32.034.880). yang lebih famous dibanding dengan
Data statistik terbaru pada tahun 2012 jejaring sosial lainnya.
menunjukkan Peringkat Pengguna Perkembangan game online juga
facebook Indonesia Tahun 2012 tidak lepas dari perkembangan teknologi
mengalami penurunan dibanding tahun jaringan komputer. Perkembangan game
2011, yaitu Indonesia menduduki peringkat online merupakan cerminan dari pesatnya
ke-5 dunia dengan jumlah pengguna jaringan komputer yang dahulunya
facebook sebanyak 23.3M, dengan urutan: berskala kecil “ small local network ”
(1) Portuguese (2) Arabic (3) German (4) sampai menjadi internet.
Spanish (5) Indonesia (6) China (7) French Nugrahanto (2008) menjelaskan
(8) English (9) Italian (10) Turkish. bahwa Departemen Komunikasi dan
Pada jurnal yang ditulis oleh Efendi Informasi (Depkominfo) mengatakan,
M. & Naqiyah N. (2013:1) memaparkan setidaknya ada tiga puluh juta orang
berbagai permasalahan yang muncul Indonesia yang memainkan game online
dalam konseling antara lain: siswa ada atau dengan kata lain, satu dari delapan
yang merasa tidak nyaman untuk orang Indonesia adalah pemain game
melakukan layanan secara face to face, online, karena kurangnya kemampuan
siswa berpandangan bahwa bimbingan dan untuk mengendalikan antusiasme terhadap
konseling sekolah sebagai tempat siswa- sesuatu yang dapat membangunkan minat,
siswa yang bermasalah, keterbatasan para remaja dinilai lebih rentan melakukan
waktu guru BK dalam memberikan layanan penyimpangan penggunaan internet,
konseling, rendahnya minat siswa untuk seperti melarikan diri dari kehidupan nyata
mengikuti layanan bimbingan konseling di ke dunia maya seringkali diasosiasikan
sekolah, keterbatasan ruangan media dan dengan masalah serius dalam keseharian
pemanfaatan media tambahan sebagai remaja. Kegemaran bermain game online
kelengkapan dalam memberikan layanan dikalangan remaja menimbulkan berbagai
29
Cyber Counseling Assisted with Facebook
30
Hardi Prasetiawan
31
Cyber Counseling Assisted with Facebook
melalui facebook agar siswa dapat Cyber c ouns eling t idak akan
memenuhi kebutuhan akan konseling yang menggantikan konseling konvensional
mereka perlukan, memahami, menerima yang dilakukan dengan tatap muka.
dan mengarahkan dan mengaktualisasikan Namun, itu tidak dimaksudkan untuk
serta mengembangkan potensi dirinya menggantikan konseling konvensional
secara optimal, untuk kepentingan hidup melainkan cara lain untuk peduli dan
dan perkembangannya sebagai dasar membantu (Hussin, H., Ahmad, I. &
pengambilan keputusan yang tepat. Othman M. H., dalam Jurnal cyber
counseling for addiction and drug related
2) Fitur-Fitur Facebook problems:173-192). Ainsworth, M. (2006)
(a) Status updates menemukan bahwa 90% dari orang-orang
(b) Timeline yang mencari bantuan online mengatakan
(c) Friends bahwa itu membantu mereka.
(d) Like Berkomunikasi dengan seorang konselor
(e) Message dan inbox melalui facebook massanger ini mungkin
(f) Provacy dan security aman seperti berbicara untuk satu orang.
(g) News feeds Konselor online bertanggung jawab untuk
(h) Notification melindungi privasi dan kerahasiaan selama
(i) Graph search tidak ada yang lain orang yang dapat
(j) Network, group, pages memperoleh akses ke e-mail account.
(k) Activity Log Menurut Tuti Iryani Mohd Daud, at al.
(l) App Centre (2005) Amerika Serikat Departemen
(m) Search Pendidikan 2003 dilaporkan 59% anak-
(n) Nearby Places anak dan remaja menggunakan internet.
(o) Facebook Chat Sedangkan pelajar SMA rata-rata 90%
(p) Interest memiliki akun facebook.
32
Hardi Prasetiawan
memenuhi minimal tiga dari enam kriteria, bertahun-tahun hilang dan dikontrol.
yaitu sebagai berikut : Kecenderungan untuk mengulang
bermain game online menunjukan
1. Salience : menunjukan dominasi
ketidakmampuan untuk berhenti
aktivitas bermain game dalam
secara utuh dari aktivitas bermain
pikiran dan tingkah laku.
game online.
a. Cognitiv e salienc e: dominas i
Sehingga, kecanduan game online
aktivitas bermain game pada level
adalah suatu aktivitas atau substansi
pikiran.
terhadap suatu jenis permainan komputer
b. Behavioral salienc e : dominasi berupa game online yang dilakukan
aktivitas bermain game pada level berulang-ulang dan dapat menimbulkan
tingkah laku. dampak negatif. Khusus remaja yang
2. Euphoria: mendapatkan kesenangan masih di bangku sekolah, perlu menjadi
dalam aktivitas bermain game. bahan perhatian akibat kecanduan game
online. Sesuatu yang dilakukan secara
3. Conflict: pertentangan yang muncul berlebihan tidak akan pernah berujung
antara orang yang kecanduan dengan dengan baik. R emaja yang sudah
orang-orang yang ada di sekitarnya kecanduan game online perlu diatasi
(external conflict) dan juga dengan melalui peer counseling agar remaja dapat
dirinya sendiri (internal conflict) saling memperhatikan dan mengatur
tentang tingkat dari tingkah laku yang waktu belajar dan bermainnya dengan baik
berlebihan. sehingga lebih efektif dan efisien. Peer
a. Interpersonal conflict (eksternal): counseling dapat membantu remaja saling
konflik yang terjadi dengan orang- memperhatikan dan bertukar pengalaman
orang yang ada di sekitarnya. agar terorganisasi dengan baik sehingga
dapat membentuk remaja yang disiplin dan
b. Intrapersonal conflict (internal):
lebih bertanggung jawab.
konflik yang terjadi dalam dirinya
Kecanduan game online adalah
sendiri.
ketergantungan atau kondisi terikat yang
4. Tolera nce : aktivit as t ersebut sangat kuat secara fisik dan psikologis
mengalami peningkatan s ecar a terhadap permainan game online, dan jika
progresif selama rentang periode hasrat untuk memainkan game online
untuk mendapatkan efek kepuasan. tidak terpenuhi maka akan menimbulkan
5. Withdrawal : menarik diri atau perasaan terhukum atau perasaan tidak
menghentikan aktivitas bermain game menyenangkan bagi remaja yang
online. Dengan mengh entikan bersangkutan. Dengan ketergantungan
aktivitas tersebut, gejala yang akan terhadap game onliine, remaja yang
ditimbulkan adalah munculnya bersangkutan akan memperoleh
perasaan cemas, gelisah atau tidak kesenangan, kenyamanan serta keasyikan
menyenangkan pada saat tidak tersendiri sehingga frekuensi dan durasi
melakukan aktivitas bermain game dalam bermain game onliine akan terus
online. meningkat dari waktu ke waktu, bahkan
akan membuat semuanya tidak terkontrol,
6. Relapse a nd Reinstatement : yang salah satunya berdampak pada situasi
kecenderungan untuk melakukan antisosial.
pengulangan terhadap pola-pola awal Ciri-ciri seorang remaja yang sudah
tingkah laku addictive atau bahkan kecanduan game online umumnya antara
menjadi lebih parah walaupun setelah lain : marah apabila dibatasi waktunya
33
Cyber Counseling Assisted with Facebook
untuk menggunakan bermain game online, suka menulis dari pada berbicar a”
cenderung enggan berkomunikasi dengan (Gladding S.T., 2012:28). Oleh karena
orang lain, bersifat tertutup atau hanya itulah individu yang memiliki kecanduan
mau berteman dengan orang tertentu saja game online biasanya sesuai, cocok dan
dan tidak mau melakukan aktivitas lain dapat menerima serta memiliki
selain bermain game online. Selain itu, ada ketertarikan untuk menggunakan bentuk
beberapa komponen-komponen inti yang layanan e-counseling (Walther J.P., at al
bisa mengidentifikasi remaja yang :2009).
kecanduan game online adalah salience, Landas an cyber counseling
conflic t dan euphoria. Seb agai berbantuan facebook ini digunakan sebagai
tambahannya adalah toleranc e, bentuk untuk mempermudah dan
withdrawal, relapse dan reinstatement, memperkuat pencapaian manfaat layanan
komponen-komponen ini merupakan bimbingan dan konseling sebagaimana
komponen umum dalam s ebuah telah dipaparkan di atas. Shaw & Shaw
kec anduan. Tolera nce berkemb ang (2006) mengat akan: “Penggunaan
sebagai kebutuhan pada seseorang yang teknologi dalam konseling telah tumbuh
kec anduan untuk meningkat kan sangat cepat. Apa yang semula hanya janji,
ketergantungannya pada tingkah laku kini telah menjadi kenyataan, dan
bermain game online untuk mendapatkan teknologi telah memberikan dampak yang
pengalaman yang sama dibandingkan pada kuat pada hampir semua aspek kehidupan,
saat bagian awal kec anduan . Efek termasuk pendidikan...” (Gladding S.T.,
withdrawal merupakan reaksi tidak 2012:28).
menyenangkan pada saat menghentikan Adapun situs -situs penyedia
aktivitas kecanduan mereka. Sementara konseling online secar a khusus
relapse dan reinstatement merupakan memanfaatkan berbagai media online
pengembalian kepada keadaan semula dari lainnya yang bis a digunakan untuk
kecanduan, walaupun setelah periode penyelenggaraan konseling online seperti
penahanan aktivitasnya. jejaring sosial misalnya facebook, twitter,
myspace, email, dan beberapa program
KESIMPULAN aplikasi untuk chatting (instant
Secara umum tujuan cyber counseling messanging) sep erti skype, yah oo
berbantuan facebook ini adalah messanger, google talk, window live
meningkatkan pelayanan bagi seluruh messanger, bahkan menggunakan telepon
peserta didik. Secara khusus tujuan dan handphone serta media teleconference
pengembangan model cyber counseling lainnya. Pelayanan konseling online ini
berbantuan facebook ini sebagai wadah dilakukan ko nselor dalam upaya
individu yang cenderung memililiki membantu mengentaskan dan menangani
keterbatasan jarak, waktu, dan seringkali permasalahan klien. Beberapa tahun ke
merasa tidak nyaman untuk melakukan depan kebutuhan akan pelayanan
pertemuan secara langsung bertatap muka konseling secar a online akan terus
dengan seseorang ahli, ketidaknyamanan meningkat (Ifdil at al., 2013:130).
ini terjadi dikarenakan situasi pertemuan Keberadaan cyber counseling berbantuan
profesional tersebut bersifat klinis. Hal facebook ini tidak bermaksud untuk
tersebut didukung dengan pendapat Shaw menggeser layanan bimbingan konseling
& Shaw (2006) mengatakan bahwa cyber konvensional, akan tetapi cyber counseling
counseling sangat cocok bila diberikan berfungsi untuk melengkapi layanan
pada klien yang “....(c) yang tidak ingin bimbingan konseling secara konvensional
melakukan konseling face to face (d) lebih
34
Hardi Prasetiawan
(face to face) dalam ranah teknologi dan Gladding, S.T.,. 2012. Konseling: Profesi
informasi. yang Menyeluruh (edisi ke enam).
Jakarta. Indeks.
35
Cyber Counseling Assisted with Facebook
36