Anda di halaman 1dari 14

JURNAL HUKUM

PERLINDUNGAN ANAK YANG MENGIKUTI IBUNYA


SEDANG MENJALANI PIDANA PENJARA DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN WIROGUNAN YOGYAKARTA

Diajukan Oleh:
ALLYSA

NPM : 120511096
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Peradilan Pidana

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


FAKULTAS HUKUM
2016
PERLINDUNGAN ANAK YANG MENGIKUTI IBUNYA SEDANG
MENJALANI PIDANA PENJARA DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN WIROGUNAN YOGYAKARTA
ALLYSA

Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta


email: allysahm811@gmail.com

Abstract
The Protection of children's rights is an obligation that must be carried out by the State,
Government, and society. Basically, the protection of the rights of the child aimed at efforts so that
children can grow and develop well. This research was conducted to find out about the
implementation and protection of Child who followed his mother is undergoing Imprisonment in
Correctional Institutions Wirogunan Yogyakarta
The type of research that is done is the normative legal research i.e. Research which
focuses on positive forms of legal norms and regulations. Types of data used include primary law,
secondary legal materials and legal materials tertiary.
The results of the research undertaken researchers associated with child protection
Follow her mother is undergoing Imprisonment in Correctional Institutions Wirogunan
Yogyakarta, namely: the efforts of the fulfillment of children's rights brought her mom into a
correctional facility as inmates, have not met well; Obstacles to the fulfillment of the rights of the
child that mother brought her into a correctional facility as inmates, is the lack of Correctional
officers unfamiliarity Wirogunan Yogyakarta, associated with the efforts of the fulfillment of the
rights of the child the mother brought her as prisoner.

Keywords: The Protection of children's rights, mother, Imprisonment, Correctional Institutions.

1. PENDAHULUAN 18 (delapan belas) tahun, termasuk


Anak adalah anugerah Tuhan anak yang masih dalam kandungan.
Yang Maha Esa yang harus dijaga dan Selanjutnya pada Pasal 1 ayat (12)
dilindungi oleh kedua orang tuanya, menyebutkan bahwa hak anak adalah
karena dalam diri anak memiliki bagian dari hak asasi manusia yang
harkat, martabat, dan hak-haknya wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi
sebagai manusia yang harus dijunjung oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
tinggi.1 Anak adalah penerus bangsa di pemerintah dan negara.
masa yang akan datang. Kriteria Hubungan antara orang tua
seorang anak menurut Undang-Undang dengan anak memang tidak bisa
Nomor 23 Tahun 2002 tentang terpisahkan. Terlebih hubungan ibu
Perlindungan Anak pada Pasal 1 ayat dengan anaknya, selama 9 (sembilan)
(1) yang menyatakan, bahwa anak bulan lebih 10 (sepuluh) hari seorang
adalah seseorang yang belum berusia ibu mengandung dan melahirkan
seorang anak, tentunya memiliki
1 kontak batin tersendiri. Seorang bayi
Endang Sumiarni, 2003, Perlindungan
yang baru saja lahir masih sangat
Hukum Terhadap Anak Dalam Hukum Pidana,
Universitas
membutuhkan seorang ibu untuk
Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, hlm. 722. memberinya ASI (air susu ibu) dan
merawatnya dengan kasih sayang. Tiap olehnya.3 Sejak lahir setiap manusia
anak memiliki hak yang sama, yaitu sudah mempunyai hak asasi yang
mendapatkan perlindungan dan kasih dijunjung tinggi serta diakui semua
sayang orang tuanya. Orang tua harus orang. Hak tersebut lebih penting
menjamin pertumbuhan, dibandingkan hak seorang penguasa
perkembangan secara fisik dan ataupun raja. Hak asasi itu sendiri
rohaninya. berasal dari Tuhan Yang Maha Esa
Menjalani kehidupan pastinya ada yang diberikan kepada seluruh
beberapa hal yang tidak terduga. manusia. Narapidana adalah terpidana
Situasi tidak terduga, berada pada yang menjalani pidana hilang
tempat dan waktu yang salah atau kemerdekaan di lembaga
kekhilafan seorang, dapat pemasyarakatan. Meskipun terpidana
menyebabkan seseorang harus menjadi kehilangan kemerdekaannya, ada hak-
narapidana. Ironis, bahwa ketika hak narapidana yang tetap dilindungi
narapidana tersebut adalah seorang dalam sistem pemasyarakatan
wanita yang menjadi seorang ibu, yang Indonesia.
harus merawat anaknya. Sebagai Undang-Undang Nomor 12 Tahun
narapidana yang dijatuhi hukuman 1995 tentang Pemasyarakatan pada
berupa hukuman pidana penjara, Pasal 1 ayat (2) yang menyatakan,
seorang ibu harus tetap mengasuh bahwa sistem Pemasyarakatan adalah
anaknya karena juga untuk memenuhi suatu tatanan mengenai arah dan batas
hak anak itu sendiri. Sebagai manusia serta cara pembinaan warga binaan
ciptaan Tuhan, walaupun menjadi pemasyarakatan berdasarkan Pancasila
terpidana, hak-hak yang melekat pada yang dilaksanakan secara terpadu
dirinya tetap harus dihargai. Hak itu antara pembina, yang dibina, dan
harus diakui dan dilindungi oleh masyarakat untuk meningkatkan
hukum nasional maupun sistem kualitas warga binaan pemasyarakatan
pemasyarakatan Indonesia yang jelas- agar menyadari kesalahan,
jelas berdasarkan Pancasila. Hak-hak memperbaiki diri, dan tidak
narapidana sebagai warga negara mengulangi tindak pidana sehingga
Indonesia yang terampas dapat diterima kembali oleh
kemerdekaannya karena melakukan lingkungan masyarakat, dapat aktif
tindak pidana haruslah dilakukan berperan dalam pembangunan, dan
sesuai dengan hak asasi manusia dan dapat hidup secara wajar sebagai warga
mendapat perhatian.2 yang baik dan bertanggung jawab.
Hak adalah kuasa untuk menerima Pada dasarnya hak antara
atau melakukan suatu yang semestinya narapidana perempuan dan narapidana
diterima atau dilakukan melulu oleh pria adalah sama, hanya dalam hal ini
pihak tertentu dan tidak dapat oleh karena narapidananya adalah wanita
pihak lain manapun juga yang pada maka ada beberapa hak yang mendapat
prinsipnya dapat dituntut secara paksa perlakuan khusus dari narapidana pria

3
Septiani Ashari, Hakikat Hak dan Kewajiban
Warga Negara,
2
Bambang Poernomo, 1986, Pelaksanaan Pidana http://www.ipapedia.web.id/2015/12/hakikat-hak-
Penjara Dengan Sistem Pemasyarakatan, dan-kewajiban-warga-negara.html?m=1,
Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, hlm. 3. diakses 29 November 2016.
yang berbeda dalam beberapa hal, untuk menjunjung masa depan yang
diantaranya karena wanita mempunyai cerah dan dapat memikul tanggung
kodrat yang tidak dipunyai oleh jawab dalam kehidupannya kelak.
narapidana pria yaitu menstruasi, Sebagaimana yang
hamil, melahirkan, dan menyusui maka terdapat pada Pasal 2 ayat (2) Undang-
dalam hal ini hak-hak narapidana Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
wanita perlu mendapat perhatian yang Kesejahteraan Anak yang menyatakan,
khusus baik menurut Undang-Undang bahwa agar setiap anak mampu
maupun oleh petugas Lembaga memikul tanggung jawab tersebut,
Pemasyarakatan diseluruh wilayah maka ia perlu mendapat kesempatan
Indonesia. yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan
Sebagai narapidana wanita yang berkembang secara rohani, jasmani
memiliki anak yang masih maupun sosial.
membutuhkan perhatian dan Salah satunya yang terjadi pada
perlindungan khusus, seharusnya Melati (bukan nama sebenarnya) yang
memiliki kebijakan tersendiri agar hak masih bayi dan kedua orang tuanya
anak terpenuhi. Menurut Undang- harus menjalani pidana penjara di
Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Lembaga Pemasyarakatan, akhirnya
Kesejahteraan Anak pada Pasal 2 ayat Melati di bawa masuk ke dalam
(1) yang menyatakan, bahwa anak Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan
berhak atas kesejahteraan, perawatan, Yogyakarta dan dirawat di dalam ruang
asuhan dan bimbingan berdasarkan tahanan bersama dengan ibunya karena
kasih sayang baik dalam keluarganya Melati masih membutuhkan asupan
maupun di dalam asuhan khusus untuk ASI (air susu ibu) dari ibunya.
tumbuh dan berkembang dengan wajar Berdasarkan pemaparan tersebut
dan Pasal 2 ayat (3) menyatakan, diatas, maka penulis tertarik untuk
bahwa anak berhak atas pemeliharaan meneliti tentang Perlindungan Anak
dan perlindungan dan perlindungan, Yang Mengikuti Ibunya Sedang
baik semasa dalam kandungan maupun Menjalani Pidana Penjara Di Lembaga
sesudah dilahirkan. Pemasyarakatan Wirogunan
Fakta yang terjadi di dalam Yogyakarta.
Lembaga Pemasyarakatan adalah tidak Tujuan dari penelitian ini adalah
tersedianya ruangan khusus bagi ibu untuk mengetahui upaya Lembaga
dan anak yang layak dan memadai. Pemasyarakatan dalam memenuhi hak
Seperti ruangan khusus ibu menyusui, anak yang mengikuti ibunya sedang
ruangan untuk ibu dan anak dapat menjalani pidana penjara dan
berkomunikasi dengan baik dan hambatan yang Lembaga
nyaman dan anak merasa nyaman tidak Pemasyarakatan dalam memenuhi hak
merasa berada dalam suasana tidak anak yang ibunya sedang menjalani
menyenangkan di dalam lingkungan pidana penjara.
penjara. Komunikasi dan kebutuhan Jenis penelitian hukum yang
dasar anak dan ibunya menjadi digunakan adalah peneltian hukum
terkendala, akibatnya hak-hak anak normatif. Jenis penelitian hukum
tidak dapat terpenuhi. Anak masih normatif merupakan penelitian yang
membutuhkan bimbingan secara dilakukan pada norma hukum positif
jasmani dan rohani maupun sosial berupa peraturan perundang-undangan
mengenai Perlindungan Anak yang perlindungan, yaitu suatu bentuk
mengikuti Ibunya sedang menjalani pelayanan yang wajib dilaksanakan
Pidana Penjara di Lembaga oleh aparat penegak hukum atau
Pemasyarakatan Wirogunan aparat keamanan untuk memberikan
Yogyakarta. rasa aman baik fisik maupun
Proses berpikir dalam melakukan
mental, kepada korban dan saksi,
penarikan kesimpulan data adalah
deduktif, yaitu: bertolak dari posisi dari ancaman, gangguan, teror, dan
umum yang kebenarannya telah kekerasan dari pihak manapun,
diketahui berupa peraturan perundang- yang diberikan pada tahap
undangan tentang perlindungan anak penyelidikan, penyidikan,
yang mengikuti ibunya sedang penuntutan, dan atau pemeriksaan
menjalani pidana penjara di lembaga di sidang pengadilan. Menurut
pemasyarakatan Yogyakarta. Soedikno Mertokusumo yang
Menurut Kamus Besar Bahasa dimaksud dengan perlindungan
Indonesia, yang dimaksud dengan hukum adalah suatu hal atau
perlindungan hukum adalah perbuatan untuk melindungi subjek
perbuatan untuk menjaga dan hukum berdasarkan pada peraturan
melindungi subyek hukum, perundang-undangan yang berlaku
berdasarkan peraturan perundang- disertai dengan sanksi-sanksi bila
undangan yang berlaku.4 Undang- ada yang melakukan wanprestasi.5
Undang Nomor 23 Tahun 2004 Anak adalah anugerah dari Tuhan
tentang penghapusan Kekerasan Yang Maha Esa yang harus dijaga
Dalam Rumah Tangga Pasal 1 ayat dengan segenap kasih sayang.Menurut
(4) terdapat pengertian tentang Undang-Undang Dasar Republik
perlindungan, yaitu segala upaya Indonesia tahun 1945 Pasal 28B ayat
yang ditujukan untuk memberikan (2) bahwa setiap anak di Indonesia
rasa aman kepada korban yang memiliki hak yaitu anak berhak atas
kelangsungan hidupnya ,anak berhak
dilakukan oleh pihak keluarga,
atas tumbuh dan kembang serta anak
advokat, lembaga sosial, kepolisian, berhak atas perlindungan dari
kejaksaan, pengadilan, atau pihak kekerasan dan non-diskriminasi.
lainnya baik sementara maupun Hak-hak anak menjadi aktual
berdasarkan penetapan pengadilan. dibicarakan pada tahun 1924, yaitu
Peraturan Pemerintah Republik lahirnya Konvensi Jenewa yang
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 mengelompokkan hak-hak manusia
tentang Tata Cara Perlindungan dalam bidang kesejahteraan dimana
Terhadap Korban Dan Saksi Dalam dalam konvensi ini juga memuat hak
Pelanggaran Hak Asasi Manusia asasi anak. Pada Tanggal 10 Desember
Yang Berat Pasal 1 ayat (1), 1984 lahir The Universal Declaration
of Human Rights atau lebih dikenal
memberikan pengertian tentang
dengan sebutan pernyataan umum hak

4 5
Depdikbud, 1989, Kamus Besar Bahasa Soedikno Mertokusumo, 1991, Mengenal
Indonesia, Balai Pustaka Utama, Jakarta, hlm. Ilmu Hukum (Suatu Pengantar), Liberty,
874. Yogyakarta, hlm. 38.
asasi manusia. Deklarasi Hak Asasi 4) Anak berhak atas perlindungan
Manusia ini menentukan hak-hak asasi terhadap lingkungan hidup yang
manusia secara umum, karena sangat dapat membahayakan atau
sulit memisahkan hak-hak manusia di menghambat pertumbuhan dan
satu pihak dengan hak asasi anak di perkembangannya dengan wajar.
pihak lain, maka pada tanggal 20 Sebagaimana yang telah diatur
November 1959 Perserikatan Bangsa- dalam Undang-Undang Nomor 23
Bangsa memandang perlu untuk Tahun 2002 tentang Perlindungan
merumuskan Declaration on rights of Anak terdapat tentang hak-hak anak,
the child yang kemudian dikenal yaitu terdiri dari:
dengan Deklarasi Hak Asasi Anak. 1) Pada Pasal 4, bahwa setiap anak
Untuk menjamin tegaknya hak-hak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,
anak, maka pada tahun 1989 berkembang, dan berpartisipasi
Perserikatan Bangsa Bangsa secara wajar sesuai dengan harkat
menyetujui Konvensi Hak Anak, dan martabat kemanusiaan, serta
Konvensi Hak Anak menjadi dokumen mendapat perlindungan dari
yang spesifik lengkap. Dewasa Ini kekerasan dan diskriminasi.
Konvensi Anak telah di ratifikasi 2) Pada Pasal 5, bahwa setiap anak
oleh banyak negara di dunia, berhak atas suatu nama sebagai
sebagai perwujudan dari pengakuan identitas diri dan status
dan penghormatan terhadap hak- kewarganegaraan.
3) Pada Pasal 6, bahwa setiap anak
hak asasi manusia yang lebih luas.6
berhak untuk beribadah menurut
Pada Pasal 2 Undang-Undang
agamanya, berpikir, dan berekspresi
Nomor 4 Tahun 1979 tentang
sesuai dengan tingkat kecerdasan
Kesejahteraan Anak, terdapat hak-hak
dan usianya, dalam bimbingan
anak terdiri atas:
orang tua.
1) Anak berhak atas kesejahteraan,
4) Pada Pasal 7, bahwa setiap anak
perawatan, asuhan dan bimbingan
berhak untuk mengetahui orang
berdasarkan kasih sayang baik
tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh
dalam keluarganya maupun di
orang tuanya sendiri.
dalam asuhan khusus untuk tumbuh
5) Pada Pasal 8, bahwa setiap anak
dan berkembang dengan wajar.
berhak memperoleh pelayanan
2) Anak berhak atas pelayanan untuk
kesehatan dan jaminan sosial sesuai
mengembangkan kemampuan dan
dengan kebutuhan fisik, mental,
kehidupan sosialnya, sesuai dengan
spiritual, dan sosial.
kebudayaan dan kepribadian
6) Pada Pasal 9, bahwa setiap anak
bangsa, untuk menjadi warganegara
berhak memperoleh pendidikan dan
yang baik dan berguna.
pengajaran dalam rangka
3) Anak berhak atas pemeliharaan dan
pengembangan pribadinya dan
perlidungan, baik semasa dalam
tingkat kecerdasannya sesuai
kandungan maupun sesudah
dengan minat dan bakatnya.
dilahirkan.
7) Pada Pasal 10, bahwa setiap anak
berhak menyatakan dan didengar
6
Supriyadi W. Eddyono, 2005, ”Pengantar pendapatnya, menerima, mencari,
Konvensi Hak Anak”, Lembaga Studi dan dan memberikan informasi sesuai
Advokasi Masyarakat, Jakarta, hlm.1.
dengan tingkat kecerdasan dan penyiksaan, atau penjatuhan
usianya demi pengembangan hukuman yang tidak manusiawi,
dirinya sesuai dengan nilai-nilai memperoleh kebebasan sesuai
kesusilaan dan kepatutan. dengan hukum, dan penangkapan,
8) Pada Pasal 11, bahwa setiap anak penahanan, atau tindak pidana
berhak untuk beristirahat dan penjara anak hanya dilakukan
memanfaatkan waktu luang, bergaul apabila sesuai dengan hukum yang
dengan anak yang sebaya, bermain, berlaku dan hanya dapat dilakukan
berekreasi, dan berkreasi sesuai sebagai upaya terakhir.
dengan minat, bakat, dan tingkat Menurut F.Sugeng Istanto,
kecerdasannya demi pengembangan mengartikan tanggung jawab negara
diri. sebagai kewajiban memberikan
9) Pada Pasal 12, bahwa setiap anak jawaban yang merupakan perhitungan
yang menyandang cacat berhak atas suatu hal yang terjadi dan
memperoleh rehabilitasi, bantuan kewajiban untuk memberikan
sosial, dan pemeliharaan taraf pemulihan atas kerugian yang mungkin
kesejahteraan sosial. ditimbulkannya.7
10) Pada Pasal 13, bahwa Setiap anak Secara terminologi, ibu
berhak untuk mendapatkan merupakan status mulia yang pasti
perlindungan dari perlakuan akan disandang oleh setiap wanita
diskriminasi, eksploitasi ekonomi normal. Ibu merupakan tumpuan
dan seksual, penelantaran, harapan penerus generasi, diatas
kekejaman, kekerasan dan
pundaknya terletak suram dan
penganiayaan, ketidakadilan,
ketidakadilan serta perlakuan salah cemerlangnya generasi yang akan
lainnya. lahir.8 Kamus Besar Bahasa
11) Pada Pasal 14, bahwa setiap anak Indonesia, kata ibu secara etimologi
berhak untuk diasuh oleh orang berarti: Wanita yang telah
tuanya sendiri, kecuali jika ada melahirkan seseorang, Sebutan
alasan dan/atau aturan hukum yang untuk wanita yang sudah bersuami
sah menunjukkan bahwa pemisahan dan Panggilan yang takzim kepada
itu adalah demi kepentingan terbaik wanita baik yang sudah bersuami
bagi anak dan merupakan maupun yang belum”.9
pertimbangan terakhir. Ibu adalah rumah bagi anak
12) Pada Pasal 15, bahwa setiap anak sebelum anak itu dilahirkan. Ibu adalah
berhak untuk memperoleh seorang pengajar yang memberi
perlindungan dari penyalahgunaan nasihat tentang petunjuk kehidupan
dalam kegiatan politik, pelibatan ketika seorang anak membutuhkan
dalam sengketa bersenjata,
pelibatan dalam kerusuhan sosial, 7
F.Sugeng Istanto, 1998, Hukum Internasional
pelibatan dalam peristiwa yang ,Atma Jaya Yogyakarta ,Yogyakarta, hlm. 77.
mengandung unsur kekerasan dan 8
Abu Al ‘Aina Al Mardhiyah, 1996, Apakah
pelibatan dalam peperangan. Anda Ummi Sholihah?, Pustaka Amanah,
13) Pada Pasal 16, bahwa setiap anak Solo, hlm. 20.
9
berhak memperoleh perlindungan Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007,
dari sasaran penganiayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, hlm. 416.
petunjuk bimbingannya. Ibu adalah bagaimana yang dapat dijatuhkan bagi
manusia ciptaan Allah yang tindakan-tindakan tersebut.13
memberikan sesuatu tanpa batas dan Karakteristik hukum adalah
tidak mengharapkan imbalan apa-apa memaksa disertai dengan ancaman dan
atas semua pemberiannya.10 sanksi. Tetapi hukum bukan dipaksa
Hukum pidana termasuk bidang untuk membenarkan persoalan yang
hukum publik, artinya hukum salah, atau memaksa mereka yang
pidana termasuk bidang hukum tidak berkedudukan dan tidak beruang.
yang mengatur hubungan antara Agar peraturan-peraturan hidup
warga negara dengan negara dan kemasyarakatan benar-benar dipatuhi
dan ditaati sehingga menjadi kaidah
menitik beratkan kepada
hukum, maka peraturan
kepentingan umum atau kemasyarakatan tersebut harus
11
kepentingan publik. Pidana pada dilengkapi dengan unsur memaksa.
umumnya sering diartikan sebagai Hukum mempunyai sifat mengatur dan
hukuman. Hukuman adalah memaksa setiap orang supaya mentaati
pengertian yang bersifat umum, tata tertib dalam masyarakat serta
sedangkan pidana merupakan suatu memberikan sanksi yang tegas (berupa
pengertian yang bersifat khusus hukuman) terhadap siapa saja yang
sebagai suatu sanksi atau nestapa tidak mau mematuhinya.14
yang menderitakan.12 Di dalam teori hukum baik
W.L.G Lemaire memberikan secara eksplisit maupun implisit
pengertian mengenai hukum pidana itu bahwa letak perbedaan antara
terdiri dari norma-norma yang berisi norma hukum dengan norma yang
keharusan-keharusan dan larangan- lainnya ialah pada norma hukum
larangan yang (oleh pembentuk ditegakkan suatu sanksi atau
undang-undang) telah dikaitkan dengan paksaan.15 Jenis sanksi
suatu sanksi berupa hukuman, yakni pidana yang terdapat pada Kitab
suatu penderitaan yang bersifat khusus. Undang-Undang Hukum
Hukum pidana itu merupakan suatu
Pidana Bab II Pasal 10, terdiri
sistem norma-norma yang menentukan
terhadap tindakan-tindakan yang mana dari:
(hal melakukan sesuatu atau tidak 1) Pidana Pokok:
melakukan sesuatu dimana terdapat a) Pidana Mati,
suatu keharusan untuk melakukan
sesuatu) dan dalam keadaan-keadaan 13
P.A.F. Lamintang, 1984, Dasar-Dasar
Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru,
Bandung, hlm. 1-2.
14
Suharto dan Junaidi Efendi, 2010, Panduan
Praktis Bila Menghadapi Perkara Pidana,
10
Muhammad Ali al-Hasyimi, 2004, Mulai Proses Penyelidikan Sampai
Muslimah Ideal, Mitra Pustaka, Yogyakarta, Persidangan, Prestasi Pustaka, Jakarta, hlm.
hlm. 251. 25-26.
11 15
Teguh Prasetyo, 2010, Hukum Pidana, Raja Thomas Morawetz dalam Peter Mahmud
Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 1. Marzuki, 2013, Pengantar Ilmu Hukum,
12
Moeljatno, 1993, Asas-Asas Hukum Pidana, cetakan ke-5, Kencana Prenada Media Group,
Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 16. Jakarta, hlm. 67.
b) Pidana Penjara, atau penurunan derajat dan harga
c) Kurungan, dari manusia.17
d) Denda. Roeslan Saleh Menyatakan
2) Pidana Tambahan bahwa pidana penjara adalah pidana
a) Pencabutan hak-hak utama di antara pidana kehilangan
tertentu, kemerdekaan. Pidana penjara dapat
b) Perampasan barang-barang dijatuhkan untuk seumur hidup atau
tertentu, sementara waktu.18
c) Pengumuman putusan
16
hakim. 2. METODE
Barda Nawawi Arief yang Jenis penelitian hukum yang
menyatakan, bahwa pidana penjara digunakan adalah peneltian hukum
tidak hanya mengakibatkan normatif. Jenis penelitian hukum
perampasan kemerdekaan, tetapi normatif merupakan penelitian yang
dilakukan pada norma hukum positif
juga menimbulkan akibat negatif
berupa peraturan perundang-undangan
terhadap hal-hal yang berhubungan mengenai Perlindungan Anak yang
dengan dirampasnya kemerdekaan mengikuti Ibunya sedang menjalani
itu sendiri. Akibat negatif itu antara Pidana Penjara di Lembaga
lain terampasnya juga kehidupan Pemasyarakatan.
seksual yang normal dari seseorang, Proses berpikir dalam melakukan
sehingga sering terjadi hubungan penarikan kesimpulan data adalah
homoseksual dan masturbasi di deduktif, yaitu: bertolak dari posisi
kalangan terpidana. Dengan umum yang kebenarannya telah
terampasnya kemerdekaan diketahui berupa peraturan perundang-
undangan tentang perlindungan anak
seseorang juga berarti terampasnya
yang mengikuti ibunya sedang
kemerdekaan berusaha dari orang menjalani pidana penjara di lembaga
itu yang dapat mempunyai akibat pemasyarakatan Yogyakarta.
serius bagi kehidupan sosial Pengertian Lembaga
ekonomi keluarganya. Terlebih Pemasyarakatan secara etimologis,
pidana penjara itu dikatakan dapat Pemasyarakatan merupakan kata kerja
memberikan cap jahat (stigma) yang dibendakan. Pemasyarakatan
yang akan terbawa terus walaupun berasal dari kata kerja
yang bersangkutan tidak lagi memasyarakatkan. Memasyarakatkan
melakukan kejahatan. Akibat lain mengandung dua arti, pertama yaitu
yang juga sering disoroti ialah menyebarkan ide kepada masyarakat
luas untuk diketahui, dimiliki atau
bahwa pengalaman penjara dapat
dianut. kedua, adalah melakukan usaha
menyebabkan terjadinya degradasi
17
Barda Nawawi Arief, 1996, Kebijakan
Legislatif dengan Pidana Penjara, Badan
Penerbit UNDIP, Semarang, hlm. 42.
16 18
Moeljatno, 2008, KUHP Kitab Undang- Roeslan Saleh, 1983, Stelsel Pidana
Undang Hukum Pidana, Bumi Akasara, Indonesia, Aksara Baru, Jakarta, hlm. 62.
Jakarta, hlm. 5-6.
melalui proses yang wajar untuk dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun
rangka memperlakukan anggota 1995 tentang Pemasyarakatan pada
masyarakat agar bersikap atau Pasal 14 ayat (1) huruf d menyatakan,
berperilaku sesuai dengan tatanan bahwa narapidana mendapatkan
norma yang terdapat dalam pelayanan kesehatan dan makanan
masyarakat.19 yang layak. Kemudian pada Peraturan
Narapidana adalah orang Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999
hukuman (orang yang sedang tentang Syarat Dan Tata Cara
menjalani hukuman karena tindak Pelaksanaan Hak Warga Binaan
pidana); terhukum.20 Narapidana Pemasyarakatan, pada Pasal 14 ayat (1)
adalah manusia bermasalah yang menyatakan, bahwa Setiap Narapidana
dan Anak Didik Pemasyarakatan
dipisahkan dari masyarakat untuk
berhak memperoleh pelayanan
belajar bermasyarakat dengan baik, kesehatan yang layak.
dan ahli hukum lain mengatakan Terkait dengan pemenuhan hak
Narapidana adalah manusia biasa kesehatan narapidana, dalam
seperti manusia lainnya hanya Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999
karena melanggar norma hukum tentang Syarat Dan Tata Cara
yang ada, maka dipisahkan oleh Pelaksanaan Hak Warga Binaan
hakim untuk menjalani hukuman. Pemasyarakatan, pada setiap LAPAS
Pada Pasal 1 angka 7, Undang- disediakan poliklinik beserta
Undang Nomor 12 Tahun 1995 fasilitasnya dan disediakan sekurang-
tentang Pemasyarakatan, terdapat kurangnya seorang dokter dan seorang
tenaga kesehatan lainnya sebagaimana
pengertian tentang narapidana,
diatur pada Pasal 14 ayat (2).
yaitu Terpidana yang menjalani Pelayanan kesehatan di Lembaga
pidana hilang kemerdekaan di Pemasyarakatan, dilakukan oleh dokter
LAPAS. LAPAS sebagaimana diatur pada Pasal
15 ayat (1), dan pada ayat (2)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN menyatakan, bahwa Dalam hal dokter
Fasilitas kesehatan yang diberikan sebagaimana ayat (1) berhalangan,
kepada anak narapidana yang dibawa maka pelayanan kesehatan tertentu
kedalam sel atau ruang tahanan, dapat dilakukan oleh
apabila anak tersebut sakit tidak ada tenaga kesehatan lainnya. Terkait
obat yang diberikan kepadanya dan dengan upaya untuk menjaga dan
untuk keperluan imunisasi dari anak untuk
tersebut, hanya mendapatkan 1 (satu) memenuhi hak narapidana atas
kali imunisasi saja. Merupakan pelayanan kesehatan, dilakukan
tindakan yang bertentangan dengan Pemeriksaan kesehatan dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
19 (satu) bulan dan dicatat dalam kartu
Petrus dan Irwan Panjaitan, 1995, Lembaga
Pemasyarakatan dalam Perspektif Sistem kesehatan, sebagaimana diatur pada
Peradilan Pidana, Pustaka Sinar Harapan, Pasal 16 ayat (1). Bila terdapat keluhan
Jakarta, hlm. 45. mengenai kesehatan dari narapidana,
20
KBBI versi Online, maka dokter atau tenaga kesehatan
http://kbbi.web.id/narapidana, diakses 2 lainnya di LAPAS wajib melakukan
Desember 2016.
pemeriksaan, sebagaimana diatur pada jawab menghormati, melindungi,
Pasal 16 ayat (2). Kemudian pada Pasal menegakkan, dan memajukan hak asasi
20 ayat (1), secara jelas menyatakan, manusia yang diatur dalam Undang-
bahwa Narapidana dan Anak Didik undang ini, peraturan perundang-
Pemasyarakatan yang sakit, hamil atau undangan lain, dan hukum
menyusui, berhak mendapatkan internasional tentang hak asasi manusia
makanan tambahan sesuai dengan yang diterima oleh negara Republik
petunjuk dokter; Pasal 20 ayat (3) Indonesia. Pada Pasal 73 terdapat
menyatakan, bahwa Anak dari tentang larangan dan pembatasan atas
Narapidana wanita yang dibawa ke Pemerintah wajib dan bertanggung
dalam LAPAS ataupun yang lahir di jawab menghormati, melindungi,
LAPAS dapat diberi makanan menegakkan, dan memajukan hak asasi
tambahan atas petunjuk dokter, paling manusia yang diatur dalam Undang-
lama sampai anak berumur 2 (dua) undang ini, peraturan perundang-
tahun. undangan lain, dan hukum
Meskipun anak dari narapidana internasional tentang hak asasi manusia
bukanlah terpidana yang menjalani yang diterima oleh negara Republik
pembinaan di Lembaga Indonesia. Kemudian dalam
Pemasyarakatan, harus dan wajib untuk Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999
mendapatkan dan dipenuhi haknya tentang Syarat Dan Tata Cara
oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Wirogunan Yogyakarta, karena Pemasyarakatan, Pasal 20 ayat (1), ayat
sebagaimana diatur pada Undang- (2) dan ayat (3), merupakan penekanan
Undang Republik Indonesia Nomor 4 yang sangat jelas, bahwasanya anak
Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan dari narapidana juga harus dilindungi
Anak, pada Pasal 9 menyatakan, bahwa dan dipenuhi hak-haknya, namun
orang tua adalah yang pertama-tama dibatasi hanya anak yang dibawah
bertanggungjawab atas terwujudnya umur 2 (dua) tahun saja. Untuk itu
kesejahteraan anak baik secara rohani, berdasarkan pembahasan diatas, anak
jasmani maupun sosial. Dengan adanya dari narapidana juga harus dipenuhi
ketentuan Pasal 9 ini, secara jelas hak-haknya tanpa ada pembatasan
memperlihatkan kedudukan orang tua haknya.
yang paling bertanggung jawab atas Anak yang usianya lebih dari 2
kesejahteraan anak. Kemudian, dalam (dua) tahun, hanya diperbolehkan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun untuk bertemu dengan ibunya, hanya
1999 tentang Hak Asasi Manusia, pada selama 30 (tiga puluh) menit saja, dan
Pasal 59 ayat (1) menyatakan, bahwa harus menyesuaikan dengan dengan
setiap anak berhak untuk tidak peraturan Lembaga Pemasyarakatan
dipisahkan dari orang tuanya secara Wirogunan Yogyakarta untuk hari
bertentangan dengan kehendak anak berkunjung narapidana wanita, yaitu
sendiri, kecuali jika ada alasan dan pada hari senin dan jumat, adalah
aturan yang sah yang menunjukkan sebagai pelanggaran hak asasi anak.
bahwa pemisahan itu adalah demi Karena, dalam Undang-Undang Nomor
kepentingan terbaik bagi anak dan pada 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Pasal 71 ayat (1) menyatakan, bahwa anak, sebagaimana diatur pada Pasal 9
Pemerintah wajib dan bertanggung menyatakan, bahwa anak berhak atas
kesejahteraan, perawatan, asuhan dan Lembaga Pemasyarakatan sebagai
bimbingan berdasarkan kasih sayang narapidana, adalah ketidak pahaman
baik dalam keluarganya maupun di petugas Lembaga Pemasyarakatan
dalam asuhan khusus untuk tumbuh Wirogunan Yogyakarta, terkait dengan
dan berkembang dengan wajar. upaya pemenuhan hak anak yang
Undang-Undang Nomor 39 Tahun dibawa ibunya sebagai narapidana.
1999 tentang Hak Asasi Manusia, pada Belum ada peraturan perundang-
Pasal 59 (1) menyatakan, bahwa anak undangan yang secara tegas dan rinci
berhak untuk tidak dipisahkan dari mengatur tentang tata cara pemenuhan
orang tuanya, untuk itu anak hak anak yang dibawa ibunya kedalam
mempunyai hak tetap bertemu Lembaga Pemasyarakatan sebagai
langsung dan berhubungan pribadi narapidana.
secara tetap dengan orang tuanya tetap
dijamin oleh 5. REFERENSI
Undang-undang. Narapidana juga
mempunyai hak untuk mendapat Abu Al ‘Aina Al Mardhiyah, 1996,
kunjungan sebagaimana diatur dalam Apakah Anda Ummi Sholihah?,
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Pustaka Amanah, Solo.
tentang Syarat Dan Tata Cara Bambang Poernomo, 1986,
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pelaksanaan Pidana Penjara
Pemasyarakatan, pada Pasal 30 Dengan Sistem Pemasyarakatan,
menyatakan, bahwa setiap Narapidana Liberty Yogyakarta, Yogyakarta
dan Anak Didik Pemasyarakatan Barda Nawawi Arief, 1996, Kebijakan
berhak menerima kunjungan dari Legislatif dengan Pidana Penjara,
keluarga, penasihat hukum atau orang Badan Penerbit UNDIP,
tertentu lainnya. Semarang.
Depdikbud, 1989, Kamus Besar
4. KESIMPULAN Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
Upaya pemenuhan hak anak yang Utama.
dibawa ibunya kedalam Lembaga Endang Sumiarni, 2003, Perlindungan
Pemasyarakatan sebagai narapidana, Hukum Terhadap Anak Dalam
meliputi hak untuk dapat hidup, Hukum Pidana, Universitas Atma
tumbuh, berkembang, hak memperoleh Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
pelayanan kesehatan, kekejaman, F. Sugeng Istanto, 1998, Hukum
kekerasan, ketidakadilan, dan Internasional,Atma Jaya
perlakuan salah lainnya, belum Yogyakarta ,Yogyakarta.
terpenuhi dengan baik. Karena hanya Moeljatno, 1993, Asas-Asas Hukum
hak untuk mendapatkan makanan Pidana, Rineka Cipta, Jakarta.
tambahan saja, sebagaimana diatur Muhammad Ali al-Hasyimi, 2004,
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Muslimah Ideal, Mitra Pustaka,
Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Yogyakarta.
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan P.A.F. Lamintang, 1984, Dasar-Dasar
Pemasyarakatan, pada Pasal 20 ayat (1) Hukum Pidana Indonesia, Sinar
dan ayat (3). Baru, Bandung.
Hambatan untuk pemenuhan hak Petrus dan Irwan Panjaitan, 1995,
anak yang dibawa ibunya kedalam Lembaga Pemasyarakatan dalam
Perspektif Sistem Peradilan
Pidana, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta
Roeslan Saleh, 1983, Stelsel Pidana
Indonesia, Aksara Baru, Jakarta.
Soedikno Mertokusumo, 1991,
Mengenal Ilmu Hukum (Suatu
Pengantar), Liberty, Yogyakarta.
Suharto dan Junaidi Efendi, 2010,
Panduan Praktis Bila Menghadapi
Perkara Pidana, Mulai Proses
Penyelidikan Sampai Persidangan,
Prestasi Pustaka, Jakarta.
Supriyadi W. Eddyono, 2005,
”Pengantar Konvensi Hak Anak”,
Lembaga Studi dan Advokasi
Masyarakat, Jakarta.
Teguh Prasetyo, 2010, Hukum Pidana,
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Thomas Morawetz dalam Peter
Mahmud Marzuki, 2013,
Pengantar Ilmu Hukum, cetakan
ke-5, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,
2007, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

KBBI versi Online,


http://kbbi.web.id/narapidana,
diakses 2 Desember 2016.
Septiani Ashari, Hakikat Hak dan
Kewajiban Warga Negara,
http://www.ipapedia.web.id/2015/
12/hakikat-hak-dan-kewajiban-
warga-negara.html?m=1,diakses
29 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai