Anda di halaman 1dari 5

PERLINDUNGAN HAM TERHADAP ANAK INDONESIA

JANE WANDA
Fakultas, Universitas / Institusi, Jl. Lengkong Besar No.68, Cikawao, Kec. Lengkong, Kota
Bandung, Jawa Barat 40261
Email: janekhen11@email.com

ABSTRAK. Dampak kekerasan seksual terhadap anak tergantung pada derajat kekerasan seksual yang
mereka alami. Semakin sering seorang anak menjadi korban kekerasan seksual, semakin besar trauma
yang ditimbulkan dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih. Oleh karena itu, orang tua harus
berperan aktif dalam mengawasi dan membesarkan anak, anak harus mendapatkan pendidikan yang
sesuai, agar anak mengetahui batasan dirinya sendiri. Luka fisik bisa sembuh dalam waktu singkat, namun
luka psikis akan terekam dan diingat oleh anak dalam waktu yang lama. Perkembangan fisik, psikologis
dan mental anak juga dirugikan dan terhambat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau
pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode pencarian literatur. perlindungan anak adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak serta hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang
dan berpartisipasi secara tepat. dengan martabat kemanusiaan, dan dilindungi dari kekerasan dan
diskriminasi.

Kata kunci: Perlindungan, HAM, dan Anak

PENDAHULUAN kasus tersebut berdasarkan penyelesaian secara


yuridis, karena konsepnya mengutamakan
Anak adalah seseorang yang belum berumur 18 pemulihan, perlindungan dan kerugian anak
tahun, termasuk anak yang masih dalam korban kekerasan seksual. kekerasan. .
kandungan. Anak berhak atas perlindungan no. 2. Pada umumnya anak korban kekerasan seksual
Pasal 35 Tahun 2014 ayat. 1) Perlindungan anak akan mengalami tekanan psikologis seperti rasa
meliputi segala kegiatan untuk menjamin dan takut, malu, stress bahkan ada yang ingin bunuh
melindungi hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, diri karena tidak dapat pulih dari depresi yang
berkembang dan berpartisipasi sesuai dengan dideritanya. Trauma anak sangat sulit untuk
harkat dan martabat kemanusiaan serta dilindungi disembuhkan, apalagi jika kondisi anak semakin
dari kekerasan dan diskriminasi. parah, karena takut kalaupun tumbuh dewasa
Munculnya berbagai kasus tersebut tentu saja nanti bisa menghilangkan amarah yang
menimbulkan keprihatinan bagi setiap orang. dialaminya di masa lalu. Karena mereka secara
Keluarga sebagai pelindung utama anak belum fisik dan psikologis tidak berdaya menghadapi
mampu menjalankan perannya dengan baik. kekerasan orang dewasa.
Kasus perceraian, perselisihan dalam keluarga, Dampak kekerasan seksual terhadap anak
kenakalan ayah atau ibu dan berbagai masalah tergantung pada derajat kekerasan seksual yang
lainnya menjadi salah satu penyebab mereka alami. Semakin sering seorang anak
terabaikannya hak-hak anak dalam keluarga, menjadi korban kekerasan seksual, semakin besar
keluarga itu harus menjadi tempat yang paling trauma yang ditimbulkan dan semakin lama
utama untuk kelangsungan dan keberlangsungan waktu yang dibutuhkan untuk pulih. Oleh karena
hidup. sampai anak dewasa dan mampu itu, orang tua harus berperan aktif dalam
mengatasinya Biasanya kekerasan terhadap anak mengawasi dan membesarkan anak, anak harus
di Indonesia masih sangat tinggi, salah satu mendapatkan pendidikan yang sesuai, agar anak
penyebabnya adalah paradigma atau pendekatan mengetahui batasan dirinya sendiri. Luka fisik
yang salah untuk g tua. Hal ini membuat bisa sembuh dalam waktu singkat, namun luka
kekerasan terhadap anak seolah sah-sah saja psikis akan terekam dan diingat oleh anak dalam
karena anak dipandang sebagai milik orang waktu yang lama. Perkembangan fisik, psikologis
tuanya yang diasuh dengan sebaik-baiknya. dan mental anak juga dirugikan dan terhambat.
Dalam hal ini masyarakat sekitar harus Perhatian negara Indonesia terhadap anak dan
memahami keadaan anak korban kekerasan penanganan masalah anak sangat nyata. Hal ini
seksual dan berusaha ikut serta menyelesaikan dapat dilihat dari dasar konstitusi yang tertuang
dalam UUD 1945. Kemudian diberikan aturan penelitian diperoleh dari hasil studi literatur dari
lain berupa pengasuhan terhadap anak. Di antara berbagai referensi seperti buku, artikel dan jurnal
mereka; Berkenaan dengan amandemen UU 35 dengan menganalisis dan menganalisis secara
Tahun 2014. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan mendalam menggunakan data atau teori yang
Anak, yang menekankan perlunya peningkatan dianalisis secara deskriptif. Setelah mengolah
sanksi pidana dan denda bagi pelaku kejahatan data, ditarik kesimpulan yang dianalisis secara
terhadap anak, khususnya dalam hal tindak pidana terstruktur dan detail. Peneliti berperan sebagai
seksual yang dimaksudkan untuk memberikan sumber daya manusia dimana mereka dapat
efek jera , dan mendorong langkah-langkah menentukan fokus penelitian dan mencari sumber
spesifik untuk mencapai kesejahteraan fisik, informasi, kemudian menganalisis dan
psikologis, dan sosial. memiliki anak (Hadi, menginterpretasikan serta menarik kesimpulan.
2008).
Berdasarkan Undang-undang No. 35 Tahun 2014 HASIL DAN PEMBAHASAN
tentang Perlindungan Anak, secara substansial
telah memberikan perlindungan khusus terhadap Secara obyektif asas perlindungan hak asasi
anak korban kekerasan seksual, yang termuat manusia adalah sama antara satu negara dengan
dalam Pasal 59 ayat (1) bahwa: Pemerintah, negara lain, tetapi secara subyektif tidaklah
Pemerintah Daerah, dan lembaga negara lainnya demikian, yaitu pernah ada kesepakatan yang
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk bersifat apa yang harus dilindungi dan diatur,
memberikan Perlindungan Khusus kepada Anak. tetapi pada saat yang sama ada perbedaan persepsi
Di antara pasal 59 dan 60 disisipkan menjadi 1 HAM antar negara (Putra, 2015). Situasi ini juga
(satu) pasal yakni pasal 59A, yang berbunyi; dipengaruhi oleh perbedaan asal usul ideologi,
Perlindungan khusus bagi anak sebagaimana politik, ekonomi, sosial budaya dan kepentingan
dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1) dilakukan nasional masing-masing negara tersebut.
melalui upaya: Antara era Orde Baru dan era Reformasi di
Penanganan yang cepat, termasuk pengobatan Indonesia. Di era reformasi, perjuangan hak asasi
dan/atau rehabilitasi secara fisik, psikis, dan manusia terlihat lebih menjanjikan. Meski
sosial, serta pencegahan penyakit dan gangguan hasilnya masih jauh dari harapan bangsa
kesehatan lainnya; Indonesia, kemajuan sudah dicapai sejak periode
Pendampingan psikososial pada saat pengobatan sebelumnya ketika mulai muncul (Orde Baru).
sampai pemulihan; Perlu disebutkan beberapa upaya perlindungan
Pemberian bantuan sosial bagi anak yang berasal hak asasi manusia yang telah dimulai dan sedang
dari keluarga tidak mampu dilaksanakan. HAM di Indonesia yang semrawut
Pemberian perlindungan dan pendampingan pada dan tersulit dalam sejarah perjalanan bangsa
setiap proses peradilan. Indonesia tentu sangat berbeda dengan
Berdasarkan data tahunan Komnas Perempuan perkembangan saat ini (Triwahyuningsih, 2018).
yang mencatat kasus kekerasan terhadap Perlindungan anak merupakan tanggung jawab
perempuan hingga Maret 2020, kekerasan negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan
terhadap anak perempuan (KTAP) meningkat orang tua di bidang agama, pendidikan, kesehatan
sebanyak 2.341 kasus, dibandingkan tahun dan kehidupan social (Indriati, 2014). Hal ini
sebelumnya sebanyak 1.417 kasus, atau cukup beralasan karena anak merupakan bagian
meningkat. mencapai 65% sejak tahun lalu 7 Dari dari berbagai aspek kehidupan yang perlu
data tersebut dapat disimpulkan bahwa kekerasan dilindungi (Astari, 2015) dan kehidupan anak
seksual terhadap anak perlu ditanggulangi secara tidak berbeda dengan kehidupan orang dewasa
lebih serius. (Sumiadi & Asmara, 2017).
Perlindungan terhadap anak menjadi penting
karena anak merupakan kelanjutan dari kehidupan
METODE berbangsa dan bernegara, sehingga ketika mereka
telah mencapai kedewasaan baik secara fisik
Penelitian ini menggunakan pendekatan maupun mental dan sosial sudah saatnya
kualitatif atau pendekatan deskriptif dengan menggantikan generasi sebelumnya.
menggunakan metode pencarian literatur. Peneliti Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat
mencari sumber teori dan perdebatan mendasar global berkomitmen terhadap pemenuhan hak
dengan menganalisis berbagai sumber literatur anak dan perlindungan anak yang merupakan
yang akan dijadikan kesimpulan. Sumber bagian dari hak asasi manusia sebagaimana
tercantum dalam konstitusi, yang berarti masa Orang tua mempunyai kedudukan yang lebih
depan anak Indonesia sejahtera, berkualitas dan besar dalam perlindungan anak, karena mereka
terlindungi (Sudrajat, 2011). adalah bagian dari keluarga inti, karena segala
Untuk mewujudkan sumber daya manusia kebutuhan anak baik jasmani maupun rohani
Indonesia yang berkualitas, berdaya saing serta harus dipenuhi oleh orang tua, agar perlindungan
mampu memimpin dan menjaga persatuan bangsa hak-hak anak terpenuhi.
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Sebenarnya pemerintah telah menetapkan aturan
Indonesia yang berdasarkan Pancasila, diperlukan untuk mengurangi adanya kekerasan terhadap
pembinaan yang berkesinambungan bagi anak, namun untuk memaksimalkan upaya
kelangsungan hidup anak berdasarkan hak asasi perlindungan tersebut perlu melibatkan
manusia. Mereka melindungi setiap anak dari masyarakat atau LSM (lembaga swadaya
segala kemungkinan yang membahayakan masyarakat), organisasi kemasyarakatan, komisi
pertumbuhan dan perkembangan mental, fisik dan perlindungan anak dan lain-lain. organisasi yang
sosial mereka. bertanggung jawab atas perlindungan anak-anak
Anak sebagai individu sangat unik dan memiliki yang membantu merawat dan menjaga keamanan
ciri khas. Dalam perkembangan anak yang dapat anak-anak.
melakukan sesuatu, lingkungan mempunyai Oleh karena itu, masyarakat juga memiliki peran
pengaruh besar terhadap pembentukan perilaku untuk melindungi hak-hak anak, yaitu paling tidak
anak. Oleh karena itu, peran orang tua, guru dan melindungi hak-hak anak ketika berada di luar
orang dewasa lainnya sangat diperlukan untuk lingkungan rumah agar tetap merasa nyaman di
membentuk perilaku anak demi masa depan anak luar rumah (Fitriani, 2016).
(Said, 2018). Pengaturan perlindungan anak akibat kekerasan
Pada prinsipnya, Undang-Undang Nomor 39 secara khusus diatur dalam Pasal 59(2)(i) UU No
Tahun 1999 telah dengan jelas mendefinisikan 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU 23
pentingnya melindungi kehidupan seorang anak. Tahun 2002, yang menjelaskan bahwa
Perlindungan ini terkait dengan hak anak untuk perlindungan khusus ini diberikan bagi anak yang
hidup, sebagai hak asasi manusia yang harus korban kekerasan fisik. atau psikologis
dijunjung tinggi dan dihormati oleh semua orang, Perlindungan khusus tersebut adalah sebagai
termasuk yang berkaitan erat dengan anak. Hak berikut:
hidup anak terkait dengan hak-hak lain yang 1. Penanganan secara cepat dengan
merupakan bagian dari hak asasi manusia, yaitu pengobatan atau juga rehabilitasi secara
hak untuk dibesarkan, hak untuk diasuh dan hak fisik, psikis, dan sosial, dan pencegahan
untuk mengetahui siapa orang tuanya, termasuk penyakit dari gangguan kesehatan yang
hak asuh. Hak anak ini, meskipun tidak lahir lain.
secara biologis dari kedua orang tua, juga berlaku 2. Pendampingan psikolosial saat menjalani
bagi anak angkat yang pada prinsipnya harus pengobatan dan juga sampai pemulihan
diberikan pengakuan dan penghormatan korban.
berkenaan dengan hak hidup dan hak hidup 3. Memberikan bantuan sosial bagi anak
(Oroh, 2013). kirban dari keluarga yang tidak mampu.
Tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk 4. Memberikan perlindungan dan
merumuskan dan melaksanakan kebijakan mendampingi anak pada saat proses
perlindungan anak, dengan menetapkan aturan peradilan.
tentang pemberian perlindungan, memastikan Sebagaimana jelas dalam aturan tersebut, atas
perlindungan hukum untuk kegiatan perlindungan dasar pengaturan tersebut, negara harus
anak yang mempengaruhi pengawasan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
perlindungan anak dan untuk mencegah penipuan. melindungi anak, yaitu melakukan segala jenis
dalam konteks perlindungan anak. pemulihan fisik, psikis, dan sosial serta tidak
Untuk menjamin terpenuhinya hak anak dan menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan
melaksanakan kebijakan, maka pemerintah daerah pada anak yang sedang berkembang. . seorang
berkewajiban dan bertanggung jawab anak.korban perlakuan kekerasan.
melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional Untuk melaksanakan beberapa hak tersebut di
penyelenggaraan perlindungan anak di daerahnya atas, maka negara harus memenuhi beberapa
melalui upaya membangun kabupaten atau kota kewajiban, yaitu :
ramah anak yang diatur dengan peraturan 1. Pemberlakuan peraturan Undang-Undang
presiden. . yang menemoatkan prinsip dasar keasilan
ke dalam undanundang nasional, juga potensinya, partisipasi, yaitu memberi
penerapan kebijakan serta program untuk kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi. hal-
memberikan langlah yang komperehensif hal yang mempengaruhi kehidupan mereka
bagi korban kekerasan. berdasarkan usia dan tingkat perkembangan anak,
2. Penyediaan informasi yang baik bagi dan yang disebut perlindungan anak untuk
korban, layanan pendukung, restitusi dari mencegah kekerasan.
pelaku, kompensasi dari negara juga
peran di persidangan pidana. DAFTAR PUSTAKA
3. Pendirian program perlindungan anak
korban kekerasan seperti ruang pelayanan Hadi, S. (2008). Sekolah Bukan Tempat Aman
yang khusus anak dikantor-kantor bagi Anak. Jakarta: Kompas.
kepolisian.
4. Melakukan promosi pencegahan Said, M. F. (2018). PERLINDUNGAN HUKUM
tindakan-tindakan kejahatan pada semua
TERHADAP ANAK DALAM
tingkat pemerintahan (Eddyono, Kamilah,
& Wiryawan, 2016). PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA.
Selain itu, Pasal 69 UU 35 Tahun 2014 mengubah Jurnal Cendekia Hukum, Vol. 4, No 1.
UU 23 Tahun 2002 mengatur perlindungan
khusus terhadap anak yang menjadi korban Indriati, N. (2014). Pengembangan Model
kekerasan fisik dan/atau psikis melalui upaya Perlindungan Hukum Terhadap Anak
sebagai berikut: Sebagai Korban Perdagangan Di
1. Penyebarluasan dan sosialisasi ketentuan Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, Vol.
peraturan perundang-undangan yang 14, No. 3.
melindungi Anak korban tindak
Kekerasan, dan Astari, P. (2015). Landasan Filosofis Tindakan
2. Pemantauan, pelaporan, dan pemberian Diskresi Kepolisian Terhadap Anak Yang
sanksi.
Berhadapan Dengan Hukum. Jurnal
Oleh karena itu, diharapkan negara, pemerintah,
provinsi, keluarga, orang tua atau wali dapat Arena Hukum, Vol. 8, No. 1.
berkontribusi dalam perlindungan hak-hak anak
korban kekerasan, melalui semua media atau Sumiadi, L. M., & Asmara, R. (2017). Restorative
dengan mensosialisasikan ketentuan undang- Justice Hakim Terhadap Anak Yang
undang yang melindungi anak yang menjadi Berkonflik Dengan Hukum Di Pengadilan
korban kekerasan. korban kekerasan. kekerasan. Negeri Lhokseumawe. Jurnal Mimbar
dengan sosialisasi yang berlangsung secara Hukum, Vol. 29, No. 1.
langsung, seperti adanya program sosialisasi
secara berkala tentang pentingnya perlindungan Sudrajat, T. (2011). Perlindungan Hukum
hak-hak anak. Terhadap Hak Anak Sebagai Hak Asasi
Manusia Dalam Perspektif Sistem Hukum
SIMPULAN
Keluarga Di Indonesia. Kanun Jurnal
Pasal 1 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun Ilmu Hukum, Vo. 13, No. 2.
2014 Tentang Perubahan atas UndangUndang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Oroh, N. (2013). PERLINDUNGAN HAK
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang HIDUP TERHADAP ANAK YANG
Perlindungan Anak menyatakan bahwa BARU DILAHIRKAN. Universitas Sam
perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk Ratulangi, Vol.I No.5.
menjamin dan melindungi anak serta hak-haknya
agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan Fitriani, R. (2016). PERANAN
berpartisipasi secara tepat. dengan martabat PENYELENGGARA PERLINDUNGAN
kemanusiaan, dan dilindungi dari kekerasan dan ANAK DALAM MELINDUNGI DAN
diskriminasi. Hak untuk hidup di atas adalah
MEMENUHI HAK-HAK ANAK .
kebutuhan dasar anak untuk bertahan hidup,
tumbuh dan berkembang dan hak untuk hidup, Jurnal
yaitu hak untuk mengembangkan seluruh Hukum Samudra Keadilan, Volume 11,
Nomor 2.
Eddyono, S. W., Kamilah, A. G., & Wiryawan, S. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Vol 9.
M. (2016). Penanganan Anak Korban, No 3.
Pemetaan layanan anak korban di
beberapa Lembaga. Jakarta: Institute for Triwahyuningsih, S. (2018). PERLINDUNGAN
Criminal Justice Reform. DAN PENEGAKAN HAK ASASI
MANUSIA (HAM) DI INDONESIA.
Putra, M. A. (2015). Eksistensi Lembaga Negara JURNAL HUKUM LEGAL STANDING,
Dalam penegakan Ham Di Indonesia. Vol.2 No.2.

Anda mungkin juga menyukai