PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
ASTRI
JULIANINGSIH NIM :
2074201029
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
ASTRI
JULIANINGSIH NIM :
2074201029
Dosen Pembimbing
Rifka Zuwanda,SH.,MH
NIDN.1009107403
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................i
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................15
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tengker, Owen Rafael. "Perlindungan khusus bagi anak korban kekerasan fisik atau
psikis." lex privatum 9.4 (2021).
2
Tampi, Oktafianus. “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Di Bawah Umur Dalam
Tindak Pidana Narkotika.” Lext et Societatis 3.10 (2015).
1
optimal baik secara fisik, mental, sosial, berakhlak mulia perlu dilakukan
upaya perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan
memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya
perlakuan tanpa diskriminatif. Perlindungan hukum anak diartikan sebagai
upaya perlindungan hukum terhadap kebebasan dan hak asasi anak yang
berhubungan dengan kesejahteraanya.
3
Pulubuhu, Zhakila Salsabila Rizky Imani, Lisnawaty W. Badu, and Melisa Towadi.
"Perlindungan Anak Korban Kekerasan Dan Pelecehan Seksual." Perkara: Jurnal Ilmu Hukum
dan Politik 1.3 (2023): 210-220.
2
Selain itu, munculnya kesadaran para penyelenggara pemerintah tentang
potensi anak sebagai penerus perjuangan dan proses pembangunan bangsa.
Mereka memiliki peran yang cukup strategis sebagai pelaksana pembangunan
dan dengan kualitas yang baik, anak-anak bisa menjadi sebuah jaminan
terhadap eksistensi bangsa serta negara di masa depan. Dengan tanggung
jawab yang akan di pikulnya tersebut, maka seorang anak harus di berikan
kesempatan yang besar untuk bisa tumbuh serta berkembang dengan optimal
baik secara fisik, mental, maupun secara sosial. Dengan demikian
terbentuklah suatu peraturan itu yang melindungi dan bisa mewujudkan
kesejahteraan anak.4
4
Fahlevi, Reza. “Aspek hukum perlindungan anak dalam perspektif hukum nasional.”
Lex Jurnalica 12.3 (2015): 147255.
5
Santoso, Widi. "Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dari Tindakan Kekerasan." Lex
Crimen 3.4 (2014).
6
Samrotul, Khumairoh. Layanan konseling individu untuk mengatasi depresi pada remaja
introvert korban kekerasan seksual (Studi Kasus di Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak Kabupaten Mesuji). Diss. Uin raden intan lampung, 2023.
3
alaminya. Karena secara fisik dan psikis, mereka tidak berdaya saat
menghadapi kekerasan yang dilakukan orang dewasa.
7
Noviana, Ivo. "Kekerasan seksual terhadap anak: dampak dan penanganannya." Sosio
Informa (2015): 52819.
8
Rofiq, M. Upaya pemulihan kesehatan mental korban kekerasan seksual di pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tuban. Diss.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2018.
9
Rahmat, Stephanus Turibius. "Pola asuh yang efektif untuk mendidik anak di era
digital." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio 10.2 (2018): 143-161.
4
paling utama untuk memelihara kelangsungan hidup dan tumbuh kembang
anak. Orang tua wajib memelihara dan mendidik anak yang belum dewasa
sampai anak-anak bersangkutan dewasa dan mampu berdiri sendiri.
No Tahun Jumlah
1. 2020 69 kasus
2. 2021 89 kasus
3. 2022 49 kasus
4. 2023 47 kasus
Sumber Data. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A) Kota Padang
10
Aditama, Tjandra Y. "Dua Tahun Pandemi COVID-19." EJournal Kedokteran
Indonesia 10.1 (2022): 1-3.
11
Neherta, Meri, et al. “Tiga Kekuatan” Solusi Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak
Sekolah Dasar. Penerbit Adab.
5
lakukan lembaga pemerintah P2TP2A dalam melakukan upaya perlindungan
anak korban kekerasan seksual, karena penegakan hak anak sebagai korban
kekerasan seksual yang dilakukan P2TP2A merupakan bagian ujung tombak
pelayanan yang memegang peran penting dalam penanganan korban
kekerasan seksual agar korban di harapkan dapat kembali melakukan
aktifitasnya dan berkembang seperti halnya anak yang lain, maka dari itu
permasalahan ini akan di angkat sebagai kajian dalam bentuk skripsi yang
berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Kekerasan
Seksual Di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Anak (P2TP2A) Kota Padang”
6
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang di hadapi Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Padang
dalam perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan seksual.
3. Untuk mengetahui perlindungan hukum yang dilakukan Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Kota Padang terhadap anak korban kekerasan seksual.
1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat Teoritis
1. Di lihat secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
penjelasan secara rinci mengenai peran dan fungsi lembaga Pusat
Pelayanan Terpada Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
terhadap perlindungan hukum bagi anak di bawah umur sebagai korban
tindak kekerasan seksual. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat
memberikan manfaat terutama bagi perkembangan hukum yang tengah
terjadi di tengah masyarakat saat ini, dan juga dapat menjadikan sebgai
bahan bacaan maupun kepustakaan.
2. Bahkan Manfaat Teoritis yang dapat disimpulkan menurut beberapa para
ahli adalah diharapkan untuk dapat membuka pradigma berfikir dalam
mendalami permasalahan kekerasan seksual terhadap anak yang banyak
terjadi dan semakin marak, serta menjadi bahan kajian dan memberikan
sumbangan pemikiran dan informasi dalam upaya pencegahan kekerasan
dan pelecehan seksual terhadap anak korban. Menurut Winarsunu (2008)
pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang
berkonotasi seksual yang di lakukan secara sepihak dan tidak di
kehendaki oleh korbannya.
Manfaat Praktis
1. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat Penelitian ini sebagai bentuk untuk mencegah terjadinya
kekerasan dan pelecehan terhadap anak bahkan bisa memberikan
7
perlindungan kepada korban dan pertolongan darurat jika terjadi di
lingkungan sekitar.
8
menggangu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan
melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal.12
Adapun yang membedakan kekerasan seksual dengan jenis
kekerasan yang lainnya adalah dampaknya yang amat besar dan mendalam
bagi korban.
Kekerasan seksual biasanya terjadi karena adanya keinginan dari
pelaku dan kesempatan untuk melakukan pelecehan. Perempuan menjadi
korban kekerasan seksual yang paling banyak dibandingkan laki-laki.
2. Perlindungan Anak
Perlindungan anak dalan hukum mencakup berbagai aspek. Di
banyak negara, ada undang-undang yang melindungi hak-hak anak,
termasuk hak atas perlindungan dari kekerasan, esploitasi seksual,
pekerjaan anak, pendidikan akses kesehatan, serta hak untuk berkembang
dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial.13 Perlindungan ini juga
melibatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran terhadap hak-hak
anak. Undang-undang sering kali berfokus pada perlindungan anak dari
segala bentuk penelantaran, pelecehan, dan diskriminasi.
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
yang menetapkan berbagai aspek perlindungan anak, termasuk hak-hak,
kewajiban, dan prosedur untuk melindungi anak dari berbagai bentuk
kekerasan, eksploitasi, dan penelantaran.14 Uu ini juga mengatur tentang
sistem peradilan anak, hak anak untuk mendapat pendidikan, kesehatan,
serta perlindungan bagi anak dengan kebutuhan khusus.
3. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
12
Rizal, Saiful. "Pencegahan Kekerasan Seksual Terhadap Anak." (2023).
13
Sudrajat, Tedy. "Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Sebagai Hak Asasi
Manusia Dalam Perspektif Sistem Hukum Keluarga Di Indonesia." Kanun Jurnal Ilmu
Hukum 13.2 (2011): 111-132.
14
Trimaya, Arrista. "Pengaturan Perlindungan Khusus Bagi Anak Korban Kekerasan
dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Arrangements For Child Protection As Victim of
Violence In Law Number 35 Of 2014 on the Revision of Law Number 23 Of 2002 on Child
Protection)." Jurnal Legislasi Indonesia 12.3 (2018).
9
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A) merupakan lembaga yang menyediakan layanan terintegrasi
bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan.15 Tujuan
utamanya adalah memberikan bantuan yang komprehensif, seperti
konseling, perlindungan, pendampingan hukum, layanan kesehatan, serta
rehabilitasi psikologis bagi korban kekerasan.
1.7 Metode Penelitian
15
Utami, Penny Naluria. "Optimalisasi pemenuhan hak korban kekerasan terhadap
perempuan melalui pusat pelayanan terpadu." Jurnal HAM 7.1 (2016): 55-67.
16
Nadirah, S. Pd, Andi Dwi Resqi Pramana, and Nurmalinda Zari. metodologi penelitian
kualitatif, kuantitatif, mix method (mengelola Penelitian Dengan Mendeley dan Nvivo). CV. Azka
Pustaka, 2022.
17
Benuf, Kornelius, and Muhamad Azhar. "Metodologi penelitian hukum sebagai
instrumen mengurai permasalahan hukum kontemporer." Gema Keadilan 7.1 (2020): 20-33.
18
Assyakurrohim, Dimas, et al. "Metode studi kasus dalam penelitian kualitatif." Jurnal
Pendidikan Sains Dan Komputer 3.01 (2023): 1-9.
1
penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data
penelitian dan membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan.
Dalam hal ini peneliti menggunakan beberapa perangkat penelitian ini guna
memperoleh hasil maksimal, antara lain sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
19
Benuf, Kornelius, and Muhamad Azhar. "Metodologi penelitian hukum sebagai
instrumen mengurai permasalahan hukum kontemporer." Gema Keadilan 7.1 (2020): 20-33.
20
Huda, Muhammad Chairul, and M. H. S HI. Metode Penelitian Hukum (Pendekatan
Yuridis Sosiologis). The Mahfud Ridwan Institute, 2021.
1
bertujuan memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan
langsung turun ke obyeknya yaitu mengetahui perlindungan hukum.
21
Sari, Ifit Novita, et al. Metode penelitian kualitatif. Unisma Press, 2022.
1
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Instrumen Penelitian
6. Analisis Data
1
1. Reduksi Data
Reduksi data yaitu data yang diperoleh dari lapangan yang banyak
dan kompleks, maka perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.
2. Penyajian Data
22
Noer, Khaerul Umam, et al. Menyoal Peran Negara dan Masyarakat Dalam Melindungi
Perempuan dan Anak: Asesmen Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A) di Empat Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas
Indonesia, 2019.
1
DAFTAR PUSTAKA
Nadirah, S. Pd, Andi Dwi Resqi Pramana, and Nurmalinda Zari. metodologi
penelitian kualitatif, kuantitatif, mix method (mengelola Penelitian Dengan
Mendeley dan Nvivo). CV. Azka Pustaka, 2022.
Neherta, Meri, et al. “Tiga Kekuatan” Solusi Mencegah Kekerasan Seksual Pada
Anak Sekolah Dasar. Penerbit Adab.
Noer, Khaerul Umam, et al. Menyoal Peran Negara dan Masyarakat Dalam
Melindungi Perempuan dan Anak: Asesmen Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Empat Kabupaten/Kota
di Jawa Barat. Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia,
2019.
Rahmat, Stephanus Turibius. "Pola asuh yang efektif untuk mendidik anak di era
digital." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio 10.2 (2018): 143-161.
1
Rizal, Saiful. "Pencegahan Kekerasan Seksual Terhadap Anak." (2023).
Sari, Ifit Novita, et al. Metode penelitian kualitatif. Unisma Press, 2022.
Sudrajat, Tedy. "Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Sebagai Hak Asasi
Manusia Dalam Perspektif Sistem Hukum Keluarga Di Indonesia." Kanun
Jurnal Ilmu Hukum 13.2 (2011): 111-132.