PROPOSAL SKRIPSI
oleh
RIDO HAFIZ
NPP 30.0395
NPP : 30.0395
Dosen Pembimbing
izin-Nya dan keinginan yang kuat , penyusunan laporan Skripsi ini bisa
sahabat - sahabat terdekat yang selalu ada saat suka dan duka. Tidak
setinggi-tinginya kepada:
Negeri;
2. Dekan Fakultas Perlindungan Masyarakat Institut
6. Kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Zakaria dan Ibu Iryani
IPDN.
Belitung yakni Ali, Hanif, Yoga dan Rega yang selalu menjadi
tempat cerita bersama menjalani pendidikan di kampus tercinta.
Peneliti,
Rido Hafiz
NPP. 30.0395
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
BAB I............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ..................................................................... 10
1.4.1 Kegunaan Teoritis .................................................................. 10
1.4.2 Kegunaan Praktis ................................................................... 11
BAB II.......................................................................................................... 12
LANDASAN TEORI.................................................................................... 12
2.1. Penelitian Sebelumnya ................................................................. 12
2.2. Landasan Teoritik dan Legalistik .................................................. 15
2.2.1. Landasan Teoritik ................................................................... 15
2.2.2. Landasan Legalistik ................................................................ 22
2.3. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 26
BAB III......................................................................................................... 28
METODE PENELITIAN .............................................................................. 28
3.1. Pendekatan Penelitian ............................................................... 28
3.2. Operasionalisasi Konsep ........................................................... 30
3.3. Sumber Data dan Informan........................................................... 31
3.3.1. Sumber Data........................................................................... 31
3.3.2. Informan .................................................................................. 32
3.4. Instrumen Penelitian ..................................................................... 33
3.5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34
3.5.1. Wawancara atau Interview ..................................................... 34
3.5.2. Observasi atau Pengamatan.................................................. 35
3.5.3. Studi Dokumentasi ................................................................. 36
3.6. Teknik Analisis Data...................................................................... 36
3.7. Jadwal dan Lokasi Penelitian ....................................................... 39
3.7.1. Lokasi Penelitian .................................................................... 39
3.7.2. Jadwal Penelitian.................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 41
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya .............................................................. 15
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep ........................................................... 31
Tabel 3.2 Daftar Informan........................................................................... 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian.............................................. 27
BAB I
PENDAHULUAN
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
3. Persatuan Indonesia
permusyawaratan/perwakilan
Indonesia
1
2
Indonesia.
bangsa
melindungi seluruh daerah di tanah air dan juga melindungi seluruh warga
negara Indonesia di mana pun berada baik di dalam negeri ataupun di luar
negeri. Selain dari tujuan tersebut, bangsa Indonesia kita ini juga
dan damai antar sesama. Oleh sebab itu, demi terselenggaranya tujuan dan
tujuan masing-masing.
3
yang diatur oleh pemerintah daerah lebih mencakup sesuai dengan urusan
dalam hal ini juga harus didukung oleh aparat negara. Salah satunya yang
Pamong Praja yang dikenal dengan sebutan Satpol PP. Satpol PP adalah
Daerah atau Perkada di mana hal itu telah diatur dalam Peraturan
provinsi yang berbentuk kepulauan. Bangka Belitung ini terdiri dari dua
pulau besar yaitu pulau Bangka dan Pulau Belitung yang terletak di daerah
Kabupaten Belitung Timur dan Kota Pangkal Pinang. Bangka Belitung juga
yaitu pantai Tanjung Tinggi dimana pernah menjadi salah satu objek
sini. Akan tetapi, selain keunikan, keragaman dan keramahan yang dimiliki
masyarakat tersebut bisa berjalan dengan baik. Hal ini telah diatur dalam
beralkohol.
hingga pada saat ini sudah berjalan namun dirasa masih belum cukup
temuan hasil pada saat operasi razia yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi
(Admin 2020), disampaikan oleh Kasat Pol PP, Bapak Azhar menyebutkan:
pengawasan terkait peredaran minuman beralkohol ini dan juga hal ini
Peredaran minuman beralkohol secara ilegal dan tanpa izin ini sangat
berhasil mengamankan berjumlah 0,41 ton minuman tuak dan 28,27 liter
minuman beralkohol jenis bir. Hal itu dilakukan oleh Tim Patroli dan
keras tersebut menjadi fokus dari Tim Patroli dan Penertiban Satpol PP,
2.059 liter arak yang berhasil dirazia sudah dimusnahkan sekitar 1.600 liter
jelas yaitu alkohol yang merupakan zat psikoaktif yang mengandung zat
dapat mengganggu sistem kerja otak. Selain itu, zat adiktif juga
agama, dapat merusak sistem kerja tubuh dan merusak kesehatan baik
jasmani maupun rohani. Selain itu, banyak juga kasus kriminal dan
Polisi Pamong Praja. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya hal – hal
yang bertolak belakang dengan aturan dan norma agama serta norma
minuman beralkohol.
9
BELITUNG”
2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja
sebagai berikut :
menyelesaikan tugas akhir dan sekaligus sebagai salah satu syarat untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
kekuatan aparat
Satpol PP dalam
menjangkau seluruh
bagian wilayah di
Kabupaten Indragiri
Hilir masih cukup
kurang dan juga
penerapan sanksi
bagi pengonsumsi
minuman beralkohol
terlalu ringan
2. Ditha Nur Safitri Hasil penelitian ini
Doholio, Efektifitas menjelaskan bahwa
Pengawasan dan pengawasan dan
Pengendalian pengendalian
Peredaran Minuman peredaran minuman
Beralkohol di Kota beralkohol belum
Gorontalo,2019. berjalan dengan baik
Penelitian Kualitatif. karena masih
banyaknya
penjualan minuman
keras ilegal yang
berseliweran di Kota
Gorontalo.
Selanjutnya, masih
lemahnya
penindakan
terhadap penjual
minuman beralkohol
yang di mana pada
saat operasi razia
14
dilakukan oleh
Satpol PP ternyata
mudah diketahui
oleh penjual
sehingga barang
berupa minuman
beralkohol tersebut
sudah diamankan
terlebih dahulu oleh
penjual. Akibatnya
Satpol PP sulit
melaksanakan
operasi tangkap
tangan kepada
penjual minuman
beralkohol tersebut.
3. Geraldy C. Asikin, Hasil penelitian ini
Pengawasan dan membahas terkait
Pengendalian Walikota masih kurangnya
Kupang terhadap tenaga aparatur
Peredaran dan yang bersertifikat,
Penjualan Minuman kurangnya
Beralkohol, 2021. koordinasi antara
Penelitian Kualitatif. sarana
prasarananya serta
fasilitas yang belum
memadai. Selain itu,
kurangnya
kesadaran
masyarakat untuk
meminimalisir
15
pelanggaran terkait
minuman beralkohol
ini serta kebutuhan
ekonomi yang
menjadi faktor bagi
masyarakat untuk
menjual minuman
beralkohol tersebut.
Tabel 1 Penelitian Sebelumnya
Landasan teoritik merupakan suatu hal yang wajib dan juga suatu
hal yang utama dalam membuat suatu penulisan penelitian. Landasan teori
penelitian.
2.2.1.1 Pengawasan
berasal dari kata “awas”, yang berarti penjagaan atau penilikan, dan dalam
direncanakan.
diperbaiki.
dilakukan dengan terperinci secara efisien dan efektif bertujuan agar suatu
sehingga dapat diketahui bahwa yang diukur adalah kualitas dan kuantitas
19
hasil. Standardisasi tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan cara
kinerjanya bisa lebih tinggi atau lebih rendah atau sama dengan standar.
Proses ini akan menemukan penyimpangan antara standar dan kinerja, jika
tersebut berupa etanol yang merupakan suatu zat senyawa psikoaktif yang
dibatasi dalam peredaran minuman keras tersebut dan hanya dibatasi oleh
dianggap sama dengan minuman keras atau miras sehingga suatu jenis
20
etanol.
adalah minuman yang mengandung alkohol atau etanol yang dibuat dengan
cara fermentasi berbagai jenis bahan baku nabati atau yang dibuat dengan
haram. Begitu pula dengan proses jual beli minuman beralkohol juga
dari kata tertib yang berarti “aturan atau peraturan yang baik, sedangkan
menciptakan situasi dan kondisi yang teratur sesuai dengan peraturan yang
ketertiban umum sangat penting untuk dijaga sebagai bentuk upaya dalam
ketenteraman masyarakat.
“suatu kondisi yang dinamis, aman, dan tenang yang berjalan secara
teratur sesuai aturan dan norma yang berlaku. Dengan kata lain
adalah suatu keadaan yang aman, tenang, dan bebas dari
gangguan/kekacauan yang menimbulkan kesibukan dalam bekerja
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat seluruhnya yang
berjalan secara teratur sesuai dengan norma-norma yang ada.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketenteraman
dan ketertiban umum merupakan suatu kondisi di mana hal itu saling
untuk selalu dijaga agar selalu kondusif dalam keadaan tertentu. Akan
undangan yang menjadi landasan legalistik ini di antara lain sebagai berikut:
23
Daerah
daerah. Pada Pasal 12 ayat (1) poin 2 dijelaskan bahwa urusan wajib yang
Polisi Pamong Praja tingkat kabupaten atau kota. Dijelaskan juga dalam
Undang-undang ini dalam pasal 255 bahwa Satuan Polisi Pamong Praja
Polisi Pamong Praja. Adapun hal lain terkait dengan Satuan Polisi Pamong
Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala Satuan yang masih di
(etanol) yang didapat dari proses fermentasi destilasi atau tanpa destilasi
persen); 3) Golongan C (kadar etil alkohol 20-55 persen) hanya dapat dijual
Beralkohol
beralkohol diatur secara rinci di sini. Perda ini menjadi landasan yuridis
dalam hal pelarangan produksi, konsumsi dan jual beli minuman beralkohol
persen); 3) Golongan C (kadar etil alkohol 20-55 persen) dan selain yang
tradisional, hasil oplosan dan/atau jenis yang lainnya. Selain itu, dijelaskan
juga secara rinci bahwa setiap orang dan/atau badan hukum dilarang
26
berlaku.
Maka dalam penelitian ini kedepannya akan melihat seberapa jauh peran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Pengawasan
Robbins dan Coulter
(2005:460)
• Menetapkan Standar
• Pengukuran
• Membandingkan
• Melakukan Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
yang ilmiah di mana hal itu harus berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan dan
validnya data tersebut. Valid di sini diartikan sebagai data yang didapat
cocok dalam penelitian ini sehingga digunakan oleh peneliti untuk menjadi
luas dan mendalam serta mengandung makna. Seperti yang dijelaskan oleh
terhadap peneliti untuk menjelajah dan menangkap situasi sosial yang akan
berbagai jenis materi dan bahan yang diperlukan terkait dengan persoalan
diperoleh.
30
disebut dimensi dari konsep tersebut agar mudah dipahami dan dapat
diukur. Dalam sebuah konsep terdiri dari indikator dan variabel. Dalam
dioperasionalisasikan yaitu:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Konsep
4. Melakukan 1. Menganalisa
Tindakan penyimpangan yang
terjadi
2. Mengambil tindakan
koreksi atau
perbaikan
dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber data awal
atau di tempat penelitian dilakukan. Sumber data primer bisa diperoleh dari
lapangan.
32
Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban,
data kepada pengumpul data atau peneliti secara tidak langsung. Data
3.3.2. Informan
dilakukan. Dengan begitu, informasi yang diberikan dari informan yang akan
Tabel 3.2
Daftar Informan
karena relevan tidaknya suatu data tergantung dari alat pengumpul data itu
dan peneliti harus siap masuk dalam lingkungan objek penelitian baik dalam
dari penelitian itu sendiri. Peneliti tidak memperoleh kumpulan data dan
data.
berbagai sumber, dan dalam berbagai cara. Oleh karena itu, untuk
peneliti dan seorang pika atau informan yang terkait atau berhubungan
tentang kondisi obyektif dari masalah yang diajukan oleh peneliti dalam
dengan topik penelitian. Banyak perilaku dan fenomena yang dapat diamati
observasi adalah proses pengumpulan data yang kompleks dan dua proses
terpenting adalah observasi dan memori. Proses ini terdiri dari berbagai
subjek yang diamati atau yang digunakan observasi partisipatif. Dalam hal
36
data dan mendukung isu yang diteliti dan isu yang berkaitan dengan topik
lebih kredibel jika didukung oleh dokumen seperti autobiografi, foto, dan
karya tulis. Tetapi ingat bahwa tidak semua dokumen dapat diandalkan.
dan diolah untuk mencapai kesimpulan yang dapat dipahami oleh diri
Setelah itu, setelah penelitian itu sendiri selesai, berlanjut hingga penulisan
hasil penelitian.
menentukan prioritas penelitian, tetapi ini masih awal dan akan terus
komponen analisis:
Berfokus pada apa yang penting, teman dan pola, pencarian. Proses
reduksi data memberikan gambaran yang lebih jelas tentang data yang
utama penelitian kualitatif adalah hasil. Jadi jika Anda menemukan sesuatu
38
yang heterogen dan tidak memiliki pola, Anda harus memperhatikan reduksi
data.
bagan alir, dll. Menurut Miles dan Huberman, penyajian data teks naratif
Kesimpulan/Verifikasi)
akhirnya diubah. Namun, jika kesimpulan awal didukung oleh bukti yang
kuat, valid, dan konsisten pada saat pengumpulan data ulang, maka
jumlah data yang terus meningkat, validasi selalu diperlukan untuk menarik
data, data tersebut dapat diolah dan dianalisis secara terstruktur dengan
Belitung, dalam hal ini di kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
yang tekah diungkapkan di bagian latar belakang oleh peneliti bahwa dalam
hal ini Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008. Masih banyaknya tindakan
TABEL 3.3
Kalender Akademik T.A. 2022/2023
Gambar 1, Kalender Akademik T.A. 2022/2023
TAHUN 2022 TAHUN 2023
AUG SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN
NO JENIS KEGIATAN
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul,
Bimbingan dan
1
Penyusunan
Proposal Skripsi
Pengumpulan
2
Proposal Skripsi
Ujian Proposal
3
Skripsi
Perbaikan Proposal
4
Skripsi
Persiapan dan
5 Pembekalan
Penelitian
Penelitian dan
6 Pengumpulan Data
Skripsi
7 Bimbingan dan
Penyusunan Skripsi
8 Ujian Skripsi
Perbaikan dan
9 Pengumpulan
Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
A.BUKU-BUKU
Baswir, R. Tiada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Kedaulatan Rakyat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Huberman, A.M., and Miles, M. B. Data Management and Analysis
Methods, 1994.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
Nitisemito, Alex S. Manajemen Personalia. Jakarta, 2013.
Rasyid, M. R. 2000. Makna Pemerintahan: Tinjauan dari segi etika dan
kepemimpinan. Mutiara Sumber Widya.
Robbins, S. P., and M.Coulter. Manajemen. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia, 2005.
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara, 2011.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol
Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 05 Tahun 2014 tentang
Ketertiban Umum
Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pengawasan, Pengendalian, dan Perizinan Minuman Beralkohol
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja
Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan
Pengawasan Minuman Beralkohol
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
42
C. SKRIPSI/JURNAL
Geraldy, C. A. 2021. Pengawasan dan Pengendalian Walikota Kupang
terhadap Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol, Kupang
Rahmadanita, A. 2019. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban
Umum:(Studi Kasus Gelandangan dan Pengemis). Jurnal
Tatapamong.
Riadi, S. 2021. Efektifitas Pengawasan dan Pengendalian Peredaran
Minuman Beralkohol Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Indragiri Hilir Nomor 11 Tahun 2016 (Studi Kasus Satpol PP
Kabupaten), Indragiri Hilir: Fakultas Syariah Universitas Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Safitri, D. N. 2019. Efektifitas Pengawasan dan Pengendalian Peredaran
Minuman Beralkohol di Kota Gorontalo, Gorontalo: Fakultas Hukum
Universitas Negeri Gorontalo.
D. LAIN-LAIN
Admin.2020. “Komitmen Tertibkan Minol, Satpol PP Belitung Amankan
Lebih Dari 600 Liter Arak dan Tuak Selama Januari.
(”https://mediacenter.belitung.go.id/komitmen-tertibkan-peredaran-
minol-sat-pol-pp-belitung-amankan-lebih-dari-600-liter-arak-dan-
tuak-selama-januari/)
Admin.2020. “Sepanjang Tahun 2020 Satpol PP Kabupaten Belitung
Berhasil Mengamankan 2 Ton Lebih Arak Siap Edar.
(https://beritababel.com/berita/2020/12/02/4294/sepanjang-tahun-
2020-satpol-pp-kabupaten-belitung-berhasil-mengamankan-2-ton-
lebih-arak-siap-edar/)
43
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
minuman
beralkohol ?
6. Apa faktor
penghambat dan
pendukung
Satuan Polisi
Pamong Praja
Jakarta Selatan
dalam melakukan
pengawasan
penjualn
minuman
beralkohol ?
3 Perbandinga 1. Perbandingan 7. Bagaimana I1,I2,I3,I4,I
n pelaksanaan pendapat 5
kegiatan masyarakat
dengan mengenai standar
standar yang penjualan
telah minuman
ditetapkan beralkohol?
8. Apakah
pelaksanaan
kegiatan
pengawasan
sudah sesuai
dengan standar
operasional
prosedur yang
telah ditetapkan?
4 Melakukan 1. Menganalisa 9. Apakah I3,I4,I5
tindakan penyimpanga masyarakat
n yang terjadi mengetahui
2. Tindakan peraturan tentang
koreksi atau peredaran
perbaikan minuman
beralkohol?
10. Bagaiman
a pendapat
mengenai
tindakan koreksi
yang dilakukan
petugas
mengenai
pelanggatan
penjualan
minuman
45
beralkohol di
Kabupaten
Belitung?