USULAN PENELITIAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
NPM : 187310546
Pekanbaru
penelitian ini telah dipelajari dan dinilai relatif telah memenuhi ketentuan-
ketentuan normatif dan kriteria metode penelitian ilmiah, oleh karena itu dinilai
Dr. Ranggi Ade Febrian S.IP., M.Si Dr. Zainal S.Sos., M.Si
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alihii Syayidina Muhammad”. Proposal ini penulis tulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat guna mengikuti seminar proposal pada Fakultas Ilmu
semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan usulan penelitian ini,
kepada :
Islam Riau yang telah bersedia menerima penulis menjadi salah satu
2. Bapak Dr. Syahrul Akmal Latif, S.Ag, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau yang telah menyediakan
iii
fasilitas yang memadai dalam proses perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial
3. Bapak Dr. Ranggi Ade Febrian, S. IP, M.Si selaku Ketua Program Studi
dalam menimba ilmu pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam
persembahkan kepada Ibunda tercinta Ibu Asnita dan Ayah penulis Bapak
8. Kakak dan adek sepupu beserta keluarga besar penulis yang telah
iv
9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2018,
kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Penulis,
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................10
A. Studi Kepustakaan......................................................................................12
1. Konsep Kepemerintahan........................................................................12
5. Pembangunan Berkelanjutan.................................................................28
6. Konsep Sanitasi.....................................................................................31
B. Penelitian Terdahulu..................................................................................33
C. Kerangka Pikir...........................................................................................34
D. Konsep Operasional...................................................................................35
E. Operasional Variabel.................................................................................37
A. Tipe Penelitian............................................................................................39
B. Lokasi Penelitian........................................................................................39
C. Informasi Penelitian...................................................................................39
Daftar Kepustakaan.............................................................................................45
Lampiran..............................................................................................................49
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dekonsentrasi dan asas tugas pembantuan. Ketiga asas ini diharapkan dapat
dengan lebih cepat, efektif dan efisien dalam hal pemberian pelayanan kepada
masyarakat.
daya dengan tetap menjaga kesinambungan serta kualitas lingkungan yang baik.
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya.
berbagai faktor yang ada dalam satu ruang. Secara umum lingkungan
diklasifikasikan menjadi:
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan biologis
c. Lingkungan sosial
3
Kota Pekanbaru yang mana pengadaannya dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum
lingkungan menjadi salah satu permasalahan yang banyak ditemui pada daerah de
ngan kepadatan penduduk yang tinggi. Salah satu dampak dari kepadatan pendudu
r bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah pembuangan air limbah domest
ik. Air Limbah Domestik bisa disebut juga limbah rumah tangga yang berasal dari
Contoh limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinj
a (kotoran) untuk itu masyarakat perlu menjaga kondisi lingkungan terutama lingk
ugan fisik yang berupa air, tanah, dan udara yang biasa disebut sanitasi.
n sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berf
ungsi sesuai dengan peruntukkannya. Di lain pihak apabila terjadi perusakan terha
4
n mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian. Fungsi air sebagai sumber
daya serta dalam hal sosial dan ekonomi jelas menunjukkan bahwa salah satu vari
syarakat terhadap sumber air yang layak secara kuantitas dan kualitas.
yang semakin meningkat. Setiap rumah tangga yang tinggal di perkotaan pastilah
membuang air limbah di sungai, got, selokan, atau badan air lainnya. Air limbah
limbah yang tidak dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vektor penyakit
(misalnya nyamuk, lalat dan kecoa), gangguan kesehatan seperti ini banyak
memiliki sistem jaringan air limbah (sewerage) terendah di Asia, kurang dari 10
kota di Indonesia yang memiliki sistem jaringan air limbah dengan tingkat
bagi masyarakat. Maka dari itu, pemerintah sebagai pelaksana kebijakan perlu
serta dampak dari air limbah tersebut. Perlu dilakukan upaya pengenalan terhadap
berisi tentang strategi yang harus dilakukan yakni, 1) peningkatan akses prasarana
dan sarana air limbah baik sistem on-site maupun off site di perkotaan dan
limbah permukiman.
besar seperti jalan, jembatan dan bendungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan
rendah (MBR). Ketersediaan akses air minum, sanitasi dan permukiman layak
Modifikasi Penulis
Pekanbaru sebagai salah satu Kota yang memiliki lokasi yang strategis
dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa, dapat dikategorikan sebagai Kota
wilayah cukup tinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi serta menigkatnya juga
hari, baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap kondisi
tanah dan badan air/sungai yang ada. Peningkatan penduduk dan pemukiman yang
pesat ini membutuhkan dukungan sarana dan prasarana dasar, khususnya air bersi
h dan sanitasi, Penyediaan sarana dan prasarana sanitasi yang memadai merupaka
untuk meningkatkan pelayanan air limbah domestik yang dapat mereduksi pence
maran badan air, dari limbah domestik yang secara langsung dibuang ke lingkung
yaitu ada Jambi, Makassar dan Palembang. Dengan pembangunan Instalasi pengel
olaan air limbah (IPAL) yang merupakan salah satu usaha pengelolaan air limbah
ngi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah domestik yang dibua
ng secara langsung ke sungai maupun tanah akibat dari padatnya penduduk dan ak
kedepannya.
Pemerintah Pusat dan sumber dana nya berasal dari APBD dan APBN. IPAL ini
mengedepankan 100% air bersih, 0% rumah kumuh dan 100% sanitasi. Program
IPAL ini merupakan program dari pemerintah pusat, pemerintah provisi dan
dan prasarana dalam pengelolaan sanitasi. Penyediaan sarana dan prasarana dalam
8
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya Balai
(rumah tangga) dari rumah-rumah warga dengan menggali bagian badan jalan dan
menanamkan pipa dibawah tanah, IPAL ini merupakan jalur air kotor. Jadi,
limbah rumah tangga dan rumah makan akan melalui pipa tersebut serta air kotor
akan diolah (kotoran dan air akan dipisah) sehingga, air yang keluar dari IPAL ini
sudah bersih kembali untuk dimanfaatkan masyarakat dan drainase nanti tidak ada
kotoran rumah tangga lagi. Fokus utama dalam pembangunan ini yaitu
air tanah. Di beberapa daerah Kecamatan Sukajadi terdapat beberapa jalan yang
melibatkan dua kontraktor yaitu PT Hutama Karya (HK) dan PT Wijaya Karya
(WIKA).
bahwa proyek ini merusak jalan, membuat kemacetan, hingga mematikan pelaku
usaha. Selama pembangunan proyek ini belum selesai masyarakat akan merasakan
penyempitan jalan. Pengerjaan yang lamban dimana kontrak awalnya pada bulan
November 2018 sampai 2020, bersama kontraktor HK dan WIKA. Salah satu
kondisi Covid-19 selain itu, terdapat pipa PDAM material asbes berusia sekitar 40
tahun di jalur perpipaan yang pecah akibat getaran saat pemasangan pit saat
pekerjaan galian pit juga bersinggungan dengan jalur pipa gas dan kondisi struktur
tanah pasir lepas, kondisi jalan Kota Pekanbaru juga rawan terjadinya longsor,
drainase karena wilayah pengerjaan dekat dengan beberapa drainase dan terdapat
mata air yang menyebabkan air masuk dalam galian sehingga membutuhkan
baik dengan pemerintah kota. Sehingga, masyarakat yang melintas maupun berada
optimalkan sumber daya yang ada. Koordinasi dari semua sektor, baik itu
masyarakat tentang praktik hidup sehat dan bersih. Adanya kebijakan pemerintah
meningkatkan kualitas lingkungan. Selain itu masyarakat juga ikut terlibat dalam
tahun 2022.
11
Dari fenomena diatas yang sesuai dengan fakta empiris dilapangan banyak
IPAL memiliki kendala dalam proses pembangunan yang tidak selesai sesuai
kemacetan, hingga jalan yang sudah diaspal kembali rusak dan juga berdampak
kendala.
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan kajian skripsi dengan
B. Rumusan Masalah
penulis merumuskan masalah pokok usulan penelitian ini yaitu Bagaimana Imple
12
Pekanbaru.
a. Secara teoritis
b. Manfaat Akademik
c. Secara praktis
A. STUDI KEPUSTAKAAN
1. Konsep Kepemerintahan
merintah” atau “pemerintahan”, pada kedua kata tersebut berasal dari suku
kata “perintah” yang memiliki arti sesuatu yang harus dilaksanakan. Dan u
a atau daerah sebagai bagian dari suatu negara, jadi kata “pemerintah” bera
rti kekuasaan untuk memerintah pada suatu negara. Pemerintah dapat juga
dalam kata tersebut dapat disimpul beberapa unsur yang menjadi ciri-ciri k
rintah
keamanan Negara, ke dalam dan keluar. Oleh karena itu pertama, harus
Negara.
bersama mereka.
17
kekuasaan paksaan.
(harapan) yag diperintah. Dalam hubungan itu, bahkan warga negara asing atau
siapa saja yang pada suatu saat berada secara sah (legal) di Wilayah Indonesia,
a berasal dari perkataan Latin “Gubernacalum”. Dalam bahasa Arab disebut “Huk
punyai hak untuk mengurus dan mengatur rumah tangga nasional dan memiliki m
usan rumah tangga tersebut termasuk melindungi masyarakat dan wilayah negara,
meningkatkan taraf hidup dan lingkungan hidup, memelihara keamanan dan ketert
diharapkan apa yang menjadi tujuan dari penyelenggara Negara dapat dicapai.
yang penting dalam konteks kebijakan publik karena untuk melihat bagaimana pel
diterima oleh lembaga legislatif bisa dijalankan. Implementasi juga bisa diartikan
dalam konteks keluaran, atau sejauh mana tujuan-tujuan yang telah direncanakan
Dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada perubahan yang bisa d
iukur dalam masalah yang luas yang dikaitkan dengan program, undang-undang p
“policy inputs and policy process”. Policy inputs berupa masukan sumber daya
akhir) dari kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Implementasi dapat disebut
atas :
peningkatan.
kan, bahwa beragam faktor, baik faktor yang sederhana hingga yang rumit: misaln
ya masalah ketersedian sumber daya struktur organisasi serta hubungan kerja anta
r organisasi, dan dari persoalan komitmen pelaksana sampai sistem pelaporan yan
g kurang lancar, juga berhubungan dengan sikap politis yang kurang setuju hingga
faktor cuaca, musim serta hal-hal yang bersifat kebetulan, dalam realitasnya berpe
ujuan kebijakan dibandingkan dengan apa yang sesungguhnya terwujud dan diteri
enyataan, serta guna mencapai sasaran program (kebijakan) yang telah dite
tapkan semula.
hkan gagal, ditinjau dari wujud hasil yang dicapai, atau “outcomes”, karen
b. Target Groups.
mbangunan.
dengan masalah konflik, keputusan, setrta ‘siapa’ mendapatkan ‘apa’ dari suatu ke
bijakan, maka tidak salah jika aspek penting dalam keseluruhan proses kebijakan
onseptual dan kerangka pemikiran implementasi sebagai proses politik dan proses
22
genai “Content” (isi) dari program itu sendiri. Pengaruh dapat terjadi karena isi pr
ogram terhadap proses implementasi. Mungkin ada program yang pada dasarnya l
ebih sulit dari pada program lain dalam proses implementasi. Pertanyaan kedua m
engenai “Context” (kondisi lingkungan) yang memiliki kaitan pengaruh atau hubu
a variable besar, yakni isi kebijakan (content of policy) dan lingkungan implement
kan menyangkut sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target gro
ups termuat dalam isi kebijakan. Kepentingan tersebut berkaitan dengan ber
a.
2) Tipe manfaat, yaitu jenis manfaat yang diterima oleh target group. Dalam k
elaskan bahwa di dalam sebuah kebijakan harus terdapat beberapa jenis man
inkan dari adanya sebuah kebijakan. Derajat perubahan yang ingin dicapai
menunjukkan seberapa besar perubahan yang hendak atau ingin dicapai mel
alui adanya sebuah implementasi kebijakan harus memiliki skala yang jelas.
gang peranan penting dalam pelaksanaan sebuah kebijakan, oleh karena itu
pada bagian ini harus dijelaskan dimana letak pegambilan keputusan dari su
ber daya yang memadai. Pelaksanaan suatu kebijakan juga harus didukung d
engan sumber daya yang memadai dengan tujuan agar pelaksanaannya dapat
1) Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh para
serta strategi yang digunakan oleh para aktor yang terlibat guna melancarka
agian ini dijelaskan bagaimana karakteristik dari suatu lembaga yang akan t
atuhan dan respon dari para pelaksana juga dirasa menjadi sebuah aspek pen
ting dalam proses pelaksanaan suatu kebijakan, maka yang hendak dijelaska
n pada poin ini 5 adalah sejauhmanakah kepatuhan dan respon dari pelaksan
ogram aksi untuk mempengaruhi aktifitas implementasi yang nantinya dapat men
ghasilkan dampak bagi masyarakat atau individu serta daya perubahan yang diingi
nkan sehingga dari desain dan aksi program dirumuskan untuk dilaksanakan hingg
ruh, tipe manfaat, perubahan yang diinginkan, program implementasi, dan sumber
daya yang dikerahkan. Sementara untuk konteks implementasi ialah mengenai kek
uatan, strategi dan aktor yang terlibat, karakteristik rezim dan institusi serta daya k
sar pemikiran yang akan digunakan dalam penelitian ini. Peneliti akan melihat bag
aimana kebijakan program yang ada akan dalam penerapannya pada kegiatan laya
25
manfaat yang didapatkan oleh pengguna. Dari beberapa aspek tersebut, peneliti m
lik. Kebijakan publik lahir dari adanya kebutuhan dan permasalahan yang dihadap
older dalam pembuatakan kebijakan publik adalah pemerintah dengan tujuan untu
an publik dimaknai sebagai sebuah hubungan dalam mencapai sasaran dan tujuan
dari hasil akhir kegiatan yang di selenggarakan oleh pemerintah. Kekurangan dari
sebuah kebijakan publik dapat diketahui setelah kebijakan tersebut terlaksana seda
ngkan keberhasilan dari sebiuah kebijakan publik tersebut dapat dilihat dari damp
atau tidak dilakukan, batasan ini tidak cukup mengakui bahwa terdapat perbedaan
antara apa yang diputuskan oleh pemerintah dengan apa yang dilakukan oleh
kebijkan publik seharusnya di tujukan pada apa yang senyatanya dilakukan oleh
2) Komponen rakyat.
3) Wilayah kedaulatan.
27
4) Kebijakan publik.
usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan juga sebagai bentuk
dalam waktu yang telah ditetapkan. Sebuah kebijakan bersifat mendasar. Hal ini
eh setiap orang tanpa terkecuali. Oleh sebab itu sebelum kebijakan tersebut ditera
enjadi lebih terarah dan sesuai dengan keingginan pemerintah. Maka pemerintah
gan program dan strukturisasi proses pelaksanaan. Maka dapat disimpulkan bahw
pan keputusan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan pada kep
berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam ek
osistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jik
dalam satu kesatuan dengan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domesti
ngan mengalirkan air limbah domestik dari sumber secara kolektif ke sub-sistem
bangunan yang digunakan untuk memproses air limbah domestic atau buangan
tangga) agar lebih aman pada saat dibuang ke lingkungan atau lebih sesuai
Adapun manfaat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau yang biasa
atau industri sehingga air tersebut dapat digunakan kembali sesuai kebutu
han baik kebutuhan dasar makhluk hidup maupun dipakai untuk industri l
agi.
29
b. Hasil limbah dari pabrik atau sektor industri tidak akan mencemari lingku
ngan skeitar misalnya sungai yang nantinya berdampak pada kualitas air d
i tempat sekitar
ustri.
limbah yang berasal dari aktivitas kegiatan permukiman agar tidak menjadi bahan
pencemaran mahluk hidup dan lingkungan setelah melalui tahap pengolahan yang
pada akhirnya dibuang ke badan air. Penerapan IPAL Komunal dalam suatu perm
sekelompok rumah tangga, memiliki jaringan pipa, dan unit pengolahan air
a) Sistem Anaerob
b) Sistem Aerobik
membangun fasilitas:
dengan kebutuhan dan desain fasilitas ini nantinya juga dilakukan survei
diinformasikan ke masyarakat.
mestinya.
5. Pembangunan Berkelanjutan
ya bersifat sementara. Perkembangan masyarakat yang serba instan dan asal jadi,
budaya konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar masyarakat Indones
ia. Maka, dengan adanya konsep pembangunan berkelanjutan akan berusaha mem
asa depan dan generasi yang akan datang. Menurut Dadang Mas
g secara berkelanjutan dan terdiri dari tahapantahapan yang di satu pihak bersifat i
ndependen akan tetapi di pihak lain merupakan “bagian” dari seuatu yang bersifat
tanpa akhir. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan pentahapan ter
sebut, seperti berdasarkan jangka waktu, biaya, atau hasil tertentu yang diharapka
masa depan.
ungan dalam kerangka politik yang beragam yang saling berkaitan pada tingkat int
ernasional dan global. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa makn
ungan antara ekonomi dan ekologi merupakan hal penting di dalam pembahasan p
hutan dan pencemaran air dan udara yang dapat mengakibatkan masalah seperti
6. Konsep Sanitasi
34
Menurut Rejeki (Novia 2021), Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan pen
mikian, sanitasi merupakan usaha maupun tindakan dari seseorang terhadap lingk
ungan sekitarnya agar terkondisi bersih dan sehat. Lingkungan bersih dan sehat m
ebut harus dilakukan sedemikian rupa dengan maksud mencegah timbulnya bakter
i–bakteri penyebab penyakit yang dapat merugikan manusia. Secara konsep dasar,
sistem sanitasi yang sesuai tersebut bersifat komunal, terpadu dan terpusat, sehing
ga dalam sistem pengelolaannya sesuai apa yang diinginkan. Melalui IPAL, masy
arakat kota tidak perlu lagi membuang limbah cairnya secara sembarangan dengan
begitu tentunya masyarakat juga merasakan dampak positif dari hal tersebut sehin
Sementara itu, menurut Surono dkk (Novia, 2021), sanitasi dalam industri
makanan berarti membersihkan seluruh permukaan baik lantai, meja dan peralatan,
kat, dan secara substansial mengurangi jumlah mikrobia yang tidak diinginkan lai
nnya, tapi tanpa mengganggu keamanan makanan bagi konsumen. Dengan demiki
an, sanitasi mencakup pula pada bidang pangan, usaha ini dilakukan pada semua b
enda yang terkontak langsung dengan makanan. Peralatan yang bersih akan terhin
dar dari bakteri-bakteri penyebab penyakit, lalat, maupun benda asing, begitu pula
dengan keadaan lantai dan meja. Selain itu, pekerja dalam hal ini sebagai penjama
35
ha sanitasi ini harus dilakukan secara efektif sehingga tidak ada mikrobia yang me
an yang dikonsumsi.
berpengaruh terhadap derajat kesehatan manusia itu sendiri. Secara konsep dasar,
sistem sanitasi yang sesuai tersebut bersifat komunal, terpadu dan terpusat,
sehingga dalam sistem pengelolaannya sesuai apa yang diinginkan. Melalui IPAL,
masyarakat kota tidak perlu lagi membuang limbah cairnya secara sembarangan
dengan begitu tentunya masyarakat juga merasakan dampak positit dari hal
B. PENELITIAN TERDAHULU
ang ada dengan penelitian ini yaitu adanya kesamaan dalam tema Instalasi Pengol
ahan Air Limbah (IPAL). Dalam beberapa penelitian diatas ada kesamaan menera
C. KERANGKA PEMIKIRAN
nelitian. Kerangka pkiran pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan dibawah ini,
yaitu :
D. KONSEP OPERASIONAL
engenai dalam benar dan salah dari suatu hal atau saat obeservasi dilakukan diman
ut :
1) Pemerintahan adalah sebuah disiplin ilmu yang mandiri, bahkan juga seni
emperlihatkan hasilnya.
3) Kebijakan publik adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam sua
k mengolah limbah yang berbentuk cair misalnya limbah dari WC, dari air
cuci ataupun dari kamar mandi. Yang akrab bagi masyarakat adalah IPAL
39
untuk limbah WC lebih dikenal dengan sebutan septik tank. IPAL bisa dib
munal. Komponen IPAL Komunal terdiri dari unit pengolah limbah, jaring
an perpipaan (bak kontrol & lubang perawatan) dan sambungan rumah tan
gga. Unit pengolah limbah ada yang terletak jauh dari lokasi warga pengg
una IPAL Komunal ada juga yang berlokasi di lokasi pemukiman warga.
ebutuhan dari generasi yang akan datang. Tidak hanya berfokus pada peme
E. OPERASIONAL VARIABEL
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitati
sekelompok orang dianggap berasal dari masalah social atau kemanusiaan. Proses
dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang
subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, serta menjelaskan tentang variable
yang diteliti.
B. Lokasi Penelitian
C. Informan Penelitian
Adapun informan dalam penelitian ini akan diambil dari pemerintah Kota
Pekanbaru, dengan key informan ialah Kepala Unit pelaksana Teknis Instalasi
Pengolahan Air Limbah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Pekanbaru terpilih sebagai salah satunya, maka setelah Dinas Pekerjaan umum
tersebut, maka dimintalah persetujuan dari Walikota Pekanbaru, oleh karena itu
diantaranya adalah :
No Jabatan Jenis
1. Kepala Unit Pelaksana Teknis Instalasi Key Informan
Pengolahan Air Limbah (UPT IPAL) Di
nas PUPR Kota Pekanbaru
2. Kepala Bidang Cipta Karya & Bina Informan
Marga Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Pekanbaru
(PUPR)
3. Masyarakat yang bertempat tinggal di Informan
daerah pembangunan dan masyarakat
pengguna ruas jalan.
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang di dapatkan melalui kegiatan wawan
43
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang telah diperoleh dari
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling bagus dan strat
egis dalam sebuah penelitian, untuk memperole langkah tersebut, peneliti menggu
1. Wawancara
tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per kelompok.
2. Teknik observasi
3. Dokumentasi
Data ini bisa berupa foto, objek seni, videotape, atau segala jenis
masuk ke dalam kategori etnografi visual dan juga mencakup kisah hidup,
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara. Catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
nting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipaha
mi. Penelitian ini menggunakan analisis data yaitu dengan cara melakukan pendek
atan Kualitatif, untuk menuntaskan masalah-masalah agar dapat dipahami dan dim
engerti. Data yang diolah menggunakan analisis secara deskriptif yaitu dengan me
Jenis Desember
No Maret April Mei Juni
Kegiatan – Februari
2022 2022 2022 2022
2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
UP
2. Seminar UP
3. Revisi UP
46
4. Penyusunan
Daftar
Wawancara
5. Survei
Lapangan
6. Analisis
Data
7. Penyusunan
Laporan
Hasil
Penelitian
8. Konsultasi
Revisi
Skripsi
9. Ujian
Skripsi
10. Revisi dan
Pengesahan
Skripsi
11. Pengadaan
dan
Penyerahan
Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Evaluasi, 2020.
Permukiman.
Haudi, S. P., Hadion Wijoyo, S. E., SH, S., & MH, M. (2021). Pengantar Ilmu Pe
2017.
Rineka Cipta.
luasi." (2020).
45
48
H. Jurnal
Desrinelti, D., Afifah, M., & Gistituati, N. (2021). Kebijakan publik: konsep
Junna, I., Karnaen, Z., & Rusdi, A. (2018). Analisis Kontruksi Instalasi
Yogyakarta.
Airlangga.
49
Rahman, Ervin Abd, and Tety Thalib. "Efektivitas Pemanfaatan Program Bantuan
B. Peraturan Perundang-Undangan
50
Keputusan Menter Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu
Permukiman
Domestik.
D. Web Site
Firdausi, A. (2022, januari). Ujung Sumatera Upil dan IPAL di Kota Bertuah. Ret
LAMPIRAN 1
51
Peraturan Wali Kota Pekanbaru nomor 289 pasal 5 tahun 2017 tentang tugas daan
tata fungsi serta tata kerja Kepala unit pelaksana teknis pengelolaan air limbah
Pekanbaru.
limbah.
limbah.
pengolahan air limbah agar tercipta lingkungan yang bersih, sehat dan
aman.
undangan;
undangan;
peraturan perundang-undangan;
prasarana strategis;
Kepala Bidang Bina Marga mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan
evaluasi tugas pada Seksi Perencanaan dan Pengendalian Jalan dan Jembatan,
Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan.
menyelenggarakan fungsi:
Marga
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
LAMPIRAN 2
55
permukiman
TENTANG
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN SISTEM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN (KSNP-SPALP)
Menimbang :
lingkungan
56
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
DOMESTIK
Menimbang :
pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang system penyediaan air minum, perlu
Mengingat :
air minum (lembaran Megara repu blik Indonesia tahun 205 nomor 345,
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA
PEKANBARU
Kepala Dinas
Kabid Sumber Daya Air Kabid Bina Marga Kepala Bidang Cipta
Karya Kasumbag Umum Kasumbag Keuangan Kasumbag
Program
Kasi Perencanaan SDA Kasi Perencanaan Kasi Perencanaan
Bina Cipta Karya
Kabid Jasa Kasid Tata Ruang Kabid Pertamanan
Kasi Pelaksanaan SDA Kasi Pembangunan Kasi Perencanaan
Konstruksi
Jalan dan Jembantan Pengembangan
Spam dan PIp Kasi Perencanaan Kasi Pertamanan
Kasi Operasi dan Kasi Presevasi Jalan Kasi Pengaturan Tata Ruang & Ornamen
Pemel SDA dan Jembatan Kasi Penataan Jasa Kontruksi
Bangunan Kasi Pemanfaatan
Kasi Pemberdayaan Kasi Pembibitan
Ruang & Penghijauan
Jasa Kontruksi
Kasi Pengendalian
Kasi Pengawasan Pemanfaatan Kasi
Jasa Kontruksi Ruang Pemeliharaan
Uptd Ipal & Iplt Pertamanan