Oleh :
ABEL MARVIN DJITMAU
17221056
1
2 PROPOSAL
Diajukan Sebagai Syarat dalam Menyusun Skripsi
Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Yapis Papua
Oleh :
ABEL MARVIN DJITMAU
17221056
2
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing.
Jayapura, …………………………….
Menyetujui :
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Disahkan Oleh :
Tim Penguji :
3
1. …………………………….. Ketua
(………………..)
NIDN………………..
2. …………………………….. Sekretaris
(………………..)
NIDN………………..
3. …………………………….. Anggota
(………………..)
NIDN………………..
4. …………………………….. Anggota
(………………..)
NIDN………………..
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan,
5 KATA PENGANTAR
Salam sejahtera. puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
proposal ini.
Terimakasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Muh.
Sawir, S.Sos., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Faisal Abubakar, S.Sos.,
Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
4
1. Bapak Dr. H. Muhdi B. Hj. Ibrahim, SE., MM Selaku Rektor
3. Bapak Agus Sofyan, S.IP., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Yapis Papua
4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Yapis
5. Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Yapis Papua atas
6. Semua keluarga, saudara tercinta terima kasih atas motivasi, segala bantuan,
serta dukungan dalam bentuk apapun yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diterima demi terciptanya
5
kesempurnaan proposal ini. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya, terutama kepada
penulis sendiri.
17221056
6 DAFTAR ISI
Halaman Sampul ...............................................................................................i
Halaman Persyaratan.........................................................................................ii
Halaman Persetujuan........................................................................................iii
Halaman Pengesahan........................................................................................iv
Kata Pengantar...................................................................................................v
Daftar Isi..........................................................................................................vii
Daftar Gambar................................................................................................viii
BAB I : PENDAHULUAN
A..................................................................................... Latar Belakang Masalah
1
B............................................................................. Rumusan Masalah Penelitian
6
C................................................................................................. Tujuan Penelitian
6
D........................................................................................... Kegunaan Penelitian
6
E......................................................................................... Sistematika Penulisan
7
6
A........................................................................................... Penelitian Terdahulu
9
B.................................................................................................... Landasan Teori
14
C.......................................................................................... Kerangka Konseptual
29
D........................................................................................... Definisi Operasional
29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................36
7 DAFTAR GAMBAR
7
8
8 BAB I
9 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kecamatan merupakan salah satu organisasi yang mengemban tugas
Pegawai Organisasi memiliki arti yang sangat penting terutama dalam upaya
Sipil Negara, yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil adalah warga
adalah alat Pemerintah untuk mencapai tujuan sebagai abdi negara, bangsa
dan masyarakat berarti Pegawai Negeri Sipil sebagai pegawai harus mengabdi
pula, seorang Pegawai Negeri Sipil juga tidak dapat memaksakan untuk
1
2
karena suatu dan lain hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dapat dipisahkan
hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Sosok
aparatur atau birokrasi pada sektor pemerintahan mencakup bidang tugas yang
sangat luas, kompleks, dan melibatkan bentuk organisasi yang berskala besar
upaya negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap
warga negara atas barang, jasa dan pelayanan administrasi yang disediakan
yang lebih ringkas dan membuka peluang bagi Pemerintah Daerah untuk
pemerintahan yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya
manusia aparatur yang belum memadai. Hal ini terlihat dari masih banyaknya
keluhan dan pengaduan dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui
media massa, seperti prosedur yang berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka
manusia, tetapi faktor sarana pendukung seperti alat elektronik juga bisa
efisien dan tidak terlaksana dengan baik, sementara pelayanan publik yang
sebagai pihak pemberi layanan publik untuk melaksanakan tugas dan fungsi
dan dibahas dalam penelitian ini dapat penyusun rumuskan yaitu bagaimana
6
Jayapura ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka kegunaan dari penelitian
ini adalah :
yang Relevan.
7
E. Sistematika Penulisan
Agar lebih muda dipahami sistematika penyusunan laporan Usulan
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Sistematika Penulisan
A. Penelitian Terdahulu
B. Landasan Teori
C. Kerangka Konseptual
D. Definisi Operasional
B. Fokus Penelitian
C. Informan Penelitian
D. Sumber Data
E. Instrumen Penelitian
mengarah pada kedalaman pengkajian penelitian. Hal ini juga sekaligus sebagai
pendukung dalam rangka menjelaskan atau memahami makna dibalik realitas yang
ada. Penulis menggunakan teori dan konsep yang didalamnya akan menjelaskan
A. Penelitian Terdahulu
9
10
pelayanan kepada masyarakat cukup cepat dan tepat sesuai dengan prosedur yang
telah berjalan dengan baik mengacu pada Surat Keputusan Camat Padalarang
dan Pemberian layanan publik menekankan pada peran partisipatif masyarakat dan
pelayanan.
dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan
11
yaitu snowball. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kinerja pegawai dalam
telah menunjukkan hasil yang baik, hal ini karena dibandingkan dengan Kelurahan
lain yang ada di Kabupaten Barru Kelurahan Mallawa telah meraih prestasi
suatu pemerintahan kelurahan yang tangguh dan didukung oleh sistem dan
mekanisme kerja yang profesional dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
mengelola setiap potensi yang ada dalam lingkungan masyarakat untuk dapat
Tengah Kecamatan Medan Petisah. Metode yang dipakai dalam penelitian ini
dimaksudkan agar peneliti dan proses penelitian tidak terjebak pada kerangka
pemikiran teoritik yang kaku dan bersifat streotipik, dengan delapan informan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa wilayah Kelurahan Petisah Tengah memiliki
Kabupaten Gorontalo, sesuai hasil pengujian hipotesis yaitu harga t hitung > dari
ditunjukkan melalui perhitungan determinasi yaitu kurang lebih 40% variasi yang
kinerja pegawai dengan melalui pola hubungan yang ditunjukkan oleh persamaan
regresi = 15+ 0,95X yang sangat berarti. Kesimpulannya bahwa setiap terjadi
perubahan satu unit pada variabel X yaitu kinerja pegawai diikuti oleh perubahan
kelurahan/desa. Hal ini tentunya membawa konsukuensi ada daerah yang dapat
melaksanakan amanat dari undang-undang tersebut dengan sangat baik, baik, dan
kurang baik padahal pelayanan merupakan masalah yang sangat penting yang
sebanyak 100 responden yang diambil secara accidential sampling yang dijumpai
pasa saat penelitian lapangan dilakukan dan dianalisis dengan analisis diskriptif
14
yang dilakukan oleh aparatur kecamatan dalam hal ini Kecamatan Bantan
Pelayanan Publik pada penelitian ini menggunakan teori pelayanan publik yang
Transparansi dengan 3 interval penilaian yaitu baik kurang baik dan tidak baik.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kantor Camat Bantan dalam
dari indikator tangibles 83,88% baik, responsivitas 86,66% baik, kompetensi 76,66
publik pada Kantor Camat Bantan adalah 83,72% masuk kategori baik.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah keseluruhan unsur dan proses terpadu dalam suatu organisasi, yang
instansi pemerintah sebagai gambaran dari visi, misi, dan strategi instansi
ditetapkan.
berprestasi lebih baik. Penilaian kinerja dilakukan dengan memberi tahu pegawai
apa yang diharapkan untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama
kinerja pegawai. Dengan demikian, sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara
kinerja perorangan dengan kinerja institusi. Dengan kata lain, jika kinerja pegawai
baik kemungkinan besar kinerja institusi juga akan baik. Kinerja seseorang akan
lebih baik jika dia mempunyai harapan masa depan yang lebih baik. Gaji dan
melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang lebih baik. Jika sekelompok
pegawai dan atasannya mempunyai kinerja yang baik, maka akan berdampak pada
sumber daya, membuat pedoman pelayanan, anggaran, tujuan, serta target kinerja
pada konsep kinerja organisasi publik setidaknya berkaitan erat dengan efisiensi,
efektifitas, keadilan dan daya tanggap. Hal ini berarti bahwa performance adalah
sebuah tindakan yang dapat dilihat, diamati serta dimungkinkan untuk mencapai
hal-hal yang diharapkan (tujuan). Kinerja juga dapat dikatakan kombinasi dari
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya yang
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
“kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang
dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan
pemerintah kelurahan belum dapat berjalan dengan baik. Tercapainya tujuan yang
dimungkinkan karena upaya para aparat yang ada pada pemerintah kelurahan
17
lembaga/ perusahaan hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat
“kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja
diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar
yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai
dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga
substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan demikian bahwa kinerja
maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau
performance) terdapat hubungan yang erat, dengan perkataan lain bila kinerja
18
a. Indikator Kinerja
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan
sesuatu yang dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau
melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perseorangan terus
kemampuan sebenarnya.
2) Kualitas Kerja : Standar ini menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan
kebijaksanaan perusahaan.
4) Tingkat Kehadiran : Asumsi yang digunakan dalam standar ini adalah jika
perusahaan.
19
tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi faktor-
keamanan kerja).
1) Sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja),
2) Pendidikan,
3) Keterampilan,
4) Manajemen kepemimpinan,
5) Tingkat penghasilan,
7) Jaminan sosial,
21
8) Iklim kerja,
permasalahan kinerja karyawan maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor
Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya.
2) Faktor motivasi
yang dipakai dalam mengukur kinerja individu seorang pegawai yang meliputi,
yaitu :
1) Prestasi Kerja, yaitu hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik secara
2) Keahlian, yaitu tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh pegawai dalam
3) Perilaku, yaitu sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada dirinya dan
prioritas.
lain :
1) Atasan langsung, semua hasil evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan
2) Rekan sekerja, evaluasi ini merupakan salah satu sumber paling handal dari
yang tepat dan rinci mengenai perilaku seorang manajer, karena lazimnya
2) Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat
diselesaikan.
3) Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan
4) Efektivitas, adalah pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada
bidang proyek, proses, kegiatan rutin dan inti yang akan menjadi tanggung jawab
karyawan. Menurut Ruky, (2001) sasaran kinerja dapat ditetapkan sebagai berikut,
pimpinan sub-unit, menyatakan bahwa sasaran yang harus mereka capai dalam
kurun waktu tahun ini misalnya adalah sasaran bersama dan menjadi sasaran-
2. Pengertian Pelayanan
tersendiri, dengan adanya pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa puas,
dengan demikian pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
adalah setiap kegiatan atau manfaat yang diberikan suatu pihak kepada pihak
lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan
sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk
fisik. Selanjutnya Munir juga mengatakan pelayanan umum adalah kegiatan yang
sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang
pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat ditetapkan standar baik dalam waktu
a. Bentuk-bentuk Pelayanan
yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas. Tidak hanya dari segi jumlah
tetapi juga dari segi peranannya. Pada dasarnya pelayanan melalui tulisan
tulisan cukup efisien terutama layanan jarak jauh karena faktor biaya. Agar
layanan dalam bentuk tulisan dapat memuaskan pihak yang dilayani, satu hal
dan bawah. Karena itu faktor keahlian dan keterampilan petugas tersebut
b. Dasar-dasar Pelayanan
3) Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika sudah kenal.
Konsumen pada intinya ingin diberikan pelayanan yang terbaik, pelayanan yang
baik harus diketahui oleh pihak perusahaan sehingga keinginan konsumen dapat
diberikan secara maksimal. Adapun pelayanan yang baik adalah sebagai berikut:
1) Tersedia sarana dan prasarana yang baik. Konsumen ingin dilayani prima,
oleh karena itu untuk melayani konsumen salah satu yang paling penting
serta pintar
konsumen.
berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, dan jangan
kebutuhan konsumen.
3. Pengertian Pegawai
kerja secara tertulis maupun tidak tertulis, dalam melaksanakan suatu pekerjaan
dengan jabatan atau kegiatan tertentu dan memperoleh bayaran berdasarkan waktu
tertentu atau ketentuan lain yang ditetapkan oleh si pemberi kerja dan bisa juga
mendapatkan gaji atau kompensasi setiap bulannya dengan jumlah yang telah
disepakati sebelumnya.
29
C. Kerangka Konseptual
1. Kualitas
Kinerja
Pelayanan 2. Ketepatan Waktu
Pegawai
3. Komitmen Kerja
Gambar 1.1
Skema Kerangka Konseptual
D. Definisi Operasional
Definisi konsep bertujuan untuk mengarahkan peneliti dalam melakukan
penelitian, maka dari itu disusun definisi konsep yang tepat yang dapat dijadikan
1. Kualitas
Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat
sesuatu. Istilah ini banyak digunakan dalam dalam bisnis, rekayasa, dan
2. Ketepatan waktu
3. Komitmen kerja
Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura. Menurut Bogdan dan Taylor dalam LJ
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Dimana data yang terkumpul
sudah ada atau literatur tulisan yang berkaitan dengan judul penelitian.
Kinerja Pelayanan Pegawai berdasarkan pada tahapan yang mengacu pada teori
Soedjono, 2005 dari 6 tahap, peneliti fokuskan pada 3 tahap yaitu kualitas,
31
32
penelitian ini dipilih karena paling banyak mengetahui atau terliibat langsung.
Sampling. Yaitu, teknik penarikan sample secara subjektif dengan maksud dan
tujuan tertentu, yang mana mengangap bahwa informan yang diambil tersebut
Sekunder:
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber asalnya atau di lapangan
yang merupakan data empiric, data empirik yang dimaksud adalah hasil
dan bersedia memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dan relefan dengan
33
kebutuhan penelitian. Salah satunya kepala bagian atau isntansi yang terkait dalam
penelitian.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari hasil telaah bacaan ataupun kajian pustaka,
buku-buku atau literatur yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti,
internet, dokumen atau arsip, dan laporan yang bersumber dari lembaga terkait
E. Instrumen Penelitian
1. Observasi
langsung pada objek penelitian yang dilakukan secara sistematis dan sengaja.
a) Wawancara
wawancara agar wawancara yang dilakukan tetap berada pada fokus penelitian,
mengumpulkan data dari dari penelitian sebelumnya berupa buku dan jurnal.
Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari
34
penelitian merupakan salah satu sumber data yang paling penting dalam
menguraikan dan menjelaskan melalui kata dan kalimat yang diperoleh dalam
bentuk data kuantitatif maupun kualitatif. Proses analisis data dilakukan melalui
memeriksa keabsahan data. Data yang disajikan berbentuk tabel, skema, maupun
detail implementasi.
penarikan kesimpulan.
jawabkan.
14 BAB IV
36
37
14.1.6 SEKRETARIAT
Sekretariat Distrik dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Distrik.
40
Berfungsi :
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Distrik;
b. Pengendalian dan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan;
b. penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
c. penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar
Operasional dan Prosedur (SOP);
d. penyusunan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
e. penyusunan dan pengendalian pelaksanaan Indikator Kinerja Kunci
(IKK) dan Indikator Kinerja Utama (IKU);
f. Penyusunan RKA dan DPA Distrik;
g. Pelaksanaan administrasi keuangan dan aset;
h. Pelaksanaan tertib pengelolaan keuangan dan aset;
i. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan dan aset;
j. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
k. Pelaksanaan evaluasi atas capaian kinerja Program dan kegiatan
Badan;
l. Penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan Badan;
m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
14.1.7 Seksi Tata Pemerintahan
Bertugas : Melaksanakan sebagian tugas Kepala Distrik di bidang
Tata Pemerintahan Umum di wilayah Distriknya;
Berfungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi;
b. Pengkoordinasianpenyelenggaraan pemerintahan;
c. Pembinan penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan;
d. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Kampung;
e. Pengkoordinasian dan pelaksanaan administrasi kependudukan;
f.Pengkoordinasian dan fasilitasi pemberian hak-hak atas tanah;
g. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pembinaan Politik;
h. Pengkoordinasian dan fasilitasi penetapan lokasi Pembangunan;
i. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Seksi;
k. Penyusunan laporan pelaksanan tugas Seksi;
42
Berfungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi;
b. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengadaan sarana kebersihan untuk
menampung sampah warga setempat;
c. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengadaan sarana pertamanan di
kawasan umum dan lingkungan warga masyarakat;
d. Pengkoordinasian dan pengawasan pembangunan jalan Distrik,
Kelurahan dan Kampung;
e. Pengawasan pembangunan bangunan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah, swasta maupun masyarakat.
f. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Seksi;
h. Penyusunan laporan pelaksanan tugas Seksi;
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya
ESELON
No NAMA JABATAN JUMLAH KET.
III/a III/b IV/a IV/b
1. Kepala Distrik 1 1
2. Sekretaris Distrik -
3. Kasie. Pemerintahan 1 1
4. Kasie. Pemberdayaan
1 1
Masyarakat
5. Kasie. Kesejahteraan Sosial 1 1
6. Kasie. Trantib 1 1
7. Kasie. Pelayanan Umum 1 1
8. Kasubbag. Umum 1 1
9. Kasubbag. Program Keuangan
1 1
dan Pelaporan
JUMLAH 1 - 5 2 8
47
Kantor Camat sudah optimal karena fasilitas yang diberikan untuk kenyamanan
pemohon pelayanan sudah maksimal, sepeti tersedia kursi tunggu, sehingga pemohon
terlihat tidak menumpuk di pintu ruang KASI Pelayanan Umum. Selain itu, situasi
terasa ramah dan cukup tidak menegangkan bagi masyrakat yang berkunjung untuk
melakukan urusan administrasi maupun keperluan lainnya. Sedangkan dilihat dari
segi Reliability (kehadalan) Kualitas pelayanan di Kecamatan pada dimensi ini sudah
optimal, karena terpat petugas pelayanan yang telah memahami TUPOKSI dan SOP
sehingga target tercapai dengan maksimal. Responsiviness (respon) Kualitas
pelayanan di Kecamatan pada dimensi ini dinilai dan dilihat sudah optimal.
Assurance (jaminan) Kualitas pelayanan di Kecamatan pada dimensi ini dinilai sudah
optimal, petugas pelayanan tbisa menjamin terutama dalam kecepatan pelayanan.
Kemudian dilihat dari segi Empathy (empati) Kualitas pelayanan, pada dimensi ini
dilihat masih sudah optimal. Petugas telah melaksanakan pelayanan dengan sopan-
santun dan ramah-tamah.
Meskipun demikian terdapat beberapa hamabatan yang dapat diketahui
diantaranya adalah sebagai berikut
1. Sistem yang digunakan untuk melakukan pelayanan kadang terkendala dalam
aplikasi atau pada perangkat keras yang sedang digunakan, sering mengalami kendala
atau error.
2. kadang kadang dijumpai beban pekerjaan beberapa pegwawai yang tumpang
tindihnya Tugas, Pokok, dan Fungsi antar pegawai, disebebkan pegawai kurang
pegawai tidak memahami Tupoksi masing-masing.
3. Di Kantor Kecamatan masih kekurang alat-alat pendukung pegawai untuk
melakukan pelayanan, hal ini menghambat kinerja pegawai dalam meningkatkan
kualitas pelayanan.
4. adanya dukungan yang terbilang masih rendah dan tidak maksimalnya dukungan
dan pengawasan terhadap pegawai dari pimpinan instansi dalam melaksanakan tugas
sehingga kinerja berberapa pegawai dinilai kurang maksimal.
49
waktu yang ditetapkan sehingga pekerjaan tersebut segera terselesaikan dengan cepat
dan tepat waktu. Dari hasil wawancara diatas bahwa dengan datang ke kantor distrik
secara tertib, tepat waktu, teratur, dan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh
distrik maka ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dapat dikatakan baik.
hasil wawancara yang dilakukan penulis dapat disumpulkan bahwa kinerja pegawai
distrik dalam hal ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan sudah cukup maksimal,
dapat dilihat dari pegawai yang mampu mengerjakan pekerjaan mereka dengan waktu
yang telah ditetapkan, hanya saja masih ada pegawai yang tidak dapat menyelesaikan
tugasnya sesuai waktu yang ditentukan itu karena pegawainya sendiri yang mengulur
waktu untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Selain itu, berdasarkan data yang di peroleh di lapangan dan hasil wawancara,
dalam menjalankan tugasnya, pegawai kantor kecamatan memiliki tanggung jawab
yang baik, terkadang masih ada kekurangan terhadap penyelesaian tugas yang tidak
tepat waktu. Dalam hasil pengamatan diketahui bahwa masih ada kepastian waktu
pegawai dalam memberikan pelayanan terhadap mayarakat berdasarkan SOP, akan
tetapi terkadang tidak tepat waktu hal ini menunjukan masih ada pegawai tidak
menerapkan SOP yang ada.
pula halnya dengan memiliki komitmen kerja yang tinggi, maka kinerja pegawai akan
meningkat karena setiap karyawan agar berusaha mencapai hasil yang maksimal
sebagaimana yang diharapkan instansi.
Komitmen kerja merupakan perasaan identifikasi, loyalitas dan keterlibatan
yang ditunjukkan oleh pekerja terhadap organisasi atau unit organisasi. Komitmen
pada organisasi menyangkut tiga sikap yaitu: 1.) Perasaan identifikasi dengan tujuan
organisasi; 2.) Perasaan keterlibatan dalam tugas organisasi; dan 3.) Perasaan
loyalitas untuk organisasi. Definisi lain menyatakan bahwa seseorang yang memiliki
komitmen kerja yang tinggi akan memiliki kemauan secara sadar untuk mencurahkan
usaha demi kepentingan organisasi sehingga karyawan bekerja bukan karena adanya
instruksi melainkan termotivasi dari dalam diri sendiri. Komitmen kerja juga sangat
mempengaruhi kinerja pegawai, dimana komitmen merefleksikan tingkat identifikasi
dan keterlibatan individu dalam pekerjaannya. Dengan komitmen yang tinggi
tentunya akan meningkatkan kinerja pegawai dalam bidang pemahaman dan
pengawasan tugas, disiplin, mampu memecahkan masalah, mampu bekerjasama,
tepat dalam mengambil keputusan, menyelesaikan semua tanggung-jawab yang telah
dibebankan.
Berdasarkan observasi dan wawancara diketahui bahwa komitmen kerja
pegawai yang bekerja di distrik tersebut sudah cukup baik dan optimal. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah peran pimpinan / kepala distrik
yang baiik, iklim kerja yang menyenangkan, ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai, kompetensi para pegawai dalam komunikasi yang baik dan integritas para
pegawai yang terjaga penuh tanggung jawab. Keadaan ytersebut mendukung
percepatan dan kualitas pelayanan yang baik sehingga semakin terlatih dalam
menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawab rutin dalam pelayanan sehari hari di
kantor distrik. Hal penting lainnya yang dapat diamati adalah kerja sama antara
sesame pegawai sudah baik dan harmonis saling sinergi serta memeganga asas
keadilan dan menjunjung kepentingan umum. Fakta lain yang dapat dilihat adalah
pelayanan secara umum dapat berlangsung secara baik, sesuai SOP dan tertib.
52
14.2 PEMBAHASAN
Kecamatan adalah sebuah pembagian wilayah administratif negara Indonesia
di bawah Kabupaten atau Kota. Sebuah kecamatan dipimpin oleh seorang camat dan
dipecah kepada beberapa kelurahan dan desa-desa. Di Indonesia, sebuah kecamatan
atau kabupaten adalah pembagian dari kabupaten (kabupaten) atau kota (kota madya).
Peran dan fungsi kantor distrik yang tertuang dalam undang undang jelas dan
memiliki tujuan untuk mengelola administrasi pemerintahan dibawahnya seperti desa
dan dusun. Distrik Jayapura Utara memiliki karakteristik geografis dan sosio ekonomi
yang unik disbanding distri kalinnya di Kota jayapura dan papua pada umumnya.
Spesifik distrik tersebut memiliki beberapa kelurahan yang terdiri dari Keluarahan
Gurabesi, Kelurahan Bhayangkara, Kelurahan Mandala, Kelurahan Trikora,
Kelurahan Imbi, KelurahanTanjung Ria, Kelurahan Angkasapura dan Kampung Kayu
Batu, serta jumlah RT / RW se Distrik Jayapura Utara adalah: 46 (empat puluh enam)
RW dan 206 (dua ratus enam) RT.
Melihat keadaan tersebut kinerja pegawai yang baik dan memadai mutlak
dibutuhkan agar pelayana secara umum dapat berjalan lancar dan sesuai SOP, agar
kepentingan masyarakat secara umum dapat dipenuhi. Kinerja pegawai sangat
penting dalam sebuah organisasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kinerja
para pegawai yang ada di distrik Jayapura Utara terbilang baik dan sesuai harapan
masyarakat. Kinerja yang baik akan mempengaruhi organisasi secara umum. Hal ini
didukung oleh kajian serupa yang menyatakan bahwa kinerja merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi (Saputra & Saputra,
2017). Disamping itu, dalam kajian relevan menjelaskan bahwa kinerja pegawai
memiliki peran penting dalam organisasi, bahwa kinerja pegawai sangatlah
diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terutama sekali untuk
pegawai pemerintahan yang bertugas memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat (Oktavia, Elsy; Amar, 2014). Dalam berbagai penelitian diketahui bahwa
53
Focus dalam penelitian tentang kinerja pegawai kantor Distrik Jayapura Utara
ditinjau dari aspek kualitas pelayanan, ketepatan waktu dan komitmen kerja pegawai
kecamatan/ distrik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan
pegawai distrik termasuk baik, sesuai prosedur dan sudah optimal ditinjau dari segi
tangible (berwujud), Reliability (kehadalan), Responsiviness (respon), Assurance
(jaminan) Kualitas, Empathy (empati). Keadaan tersebut menggambarkan situasi
yang professional, adanya koordinasi yang baik, kerja sama diantara komponen
kantor telah berjalan sesuai mekanisme aturan dan sumberdaya manusia yang tepat
dalam bidangnya masing masing. Analisa ini didukung oleh kajian relevan yang
membuktikan bahwa kualitas pelayanan untuk memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat, maka pegawai pemerintah harus dapat dengan tanggap
memberikan respon terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam
beberapa hal seperti kepengurusan KTP, KK dan lain lainnya. Hal tersebut sangat
penting karena akan menunjang keberhasilan setiap organisasi. Kinerja pegawai yang
baik akan meningkatkan performa dan keprcayaan masyarakat (Herman et al., 2019).
Kulaitas pelayanan kepada masyarakat terbukti memiliki hubungan yang erat dengan
kinerja atau bagian dari kinerrja pegawai. Penjelasan berikut menandakan bahwa
pelayanan yang baik mempengaruhi kinerja organisasi secara umum. Faktor -Faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan 1. Faktor Individu Secara psikologis,
individu yang normal adalah individu yang memiliki intergitas yang tinggi antara
fungsi psikis dan fisiknya.Dengan adanya intergritas yang tinggi anatar psikis dan
fisik maka individu memiliki konsemtrasi yang tinggi, konsentasi yang baik ini
merupakan modal individu untuk mampu mengolah dan mendayagunakan potensi
dari secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas kerja sehari hari
dalam mencapai tujuan yang ditetepkan organisasi. 2. Faktor lingkungan organisasi
Faktor lingkungan organisasi kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai kinerja. Faktor lingkunga organisasi yang dimaksud antaran: uraian jabatan
yang jelas, otoritas yag memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi yang
efektif, hubungan kerja yang harmonis, ilmu kerja yang respek dan dinamis, peluang
55
berkarir dan fasilitas yang relative memadai (Bharoto, 2018). Hasil penelitian lain
menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang baik dapat dilihat dari beberapa unsur
seperti para petugas mampu memberikan memberikan pelayanan, cepat dalam
memberikan pelayanan, memiliki asas keadilan, bersikap dengan sopan dan ramah,
menerapkan biaya pelayanan sesuai dan merasa aman dan nyaman (Wijaya, 2020).
Di sisi lain disebutkan bahw kulaitas pelayanan dalam sebuah instansi
pemerintah seperti kantor distrik/ kecamatan memiliki posisi dan peran yang penting.
Kajian serupa menjelaskan bahwa orientasi kinerja pegawai lebih difokuskan pada
peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat. Dan berbicara mengenai pelayanan
merupakan sesuatu hal penting, karena terkait dengan pengorbanan, baik
pengorbanan terhadap waktu, tenaga dan biaya. Disisi lain pelayanan juga dapat
dijadikan sebagai parameter untuk mengukur keberhasilan organisasi birokrasi
pemerintah dalam mencapai tujuan. Dengan demikian baik atau buruknya pelayanan
akan menentukan tingkat capaian organisasi pemerintah dalam mewujudkan visi dan
misi yang ditetapkan (Nala & Nastia, 2020).
Factor factor yang turut mendukung kinerja pegawai dalam mewujudkan
pelayanan yang optimal adalah sumberdaya manusia atau pegawainya. Hal ini
didukung hasil kajian terdahulu yang mengungkapkan bahwa kinerja pegawai dalam
memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat adalah gambaran dan
karakteristik menyeluruh baik jasa maupun barang yang menunjukkan kinerja dalam
memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. Selanjutnya kualitas
pelayanan administrasi kepada masyarakat merupakan tingkat ketercapaian dari
tujuan dalam organisasi yang menyangkut produk maupun jasa primer yang
dihasilkan. Untuk mendukung kedua hal ini seorang pegawai harus memiliki
pengetahuan dan wawasan tentang pengelolaan administrasi sebagai faktor utama dari
keberhasilan pelayanan administratif dan harus menjadi pegangan utama bagi
pegawai dalam melaksanakan tugasnya (Baderan & Ingo, 2018).
Aspek selanjutnya dalam kinerja pegawai adalah unsur ketepatan waktu,
disebutkan waktu memiliki peran yang penting dalam mencapai tujuan organisasi.
56
terhadap pegawai di Kantor Jayapura utara yang merupakan salah satu strategi dalam
menciptakan Pelayanan yang lebih professional dan cepat.
59
15 BAB V
15.2 SARAN
Penelitian serupa dapat dilakukan Untuk mengetahui berbagai unsur yang
berhubungan dengan kinerja pegawai sepwrti tingkat kepuasan, motivasi, budaya
organisasi, kompetensi dan iklim organisasi dengan metode yang berbeda sehingga
diperoleh informasi ilmiah yang dapat membantu kahasanah iolmu pengetahuan
maupun praktisi di masyarakat.
60
16 DAFTAR PUSTAKA
Baderan, U. S., & Ingo, Y. (2018). Kinerja Pegawai dalam Pelayanan Administrasi di
Kantor Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Publik : (Jurnal Ilmu
Administrasi), 6(2), 127. https://doi.org/10.31314/pjia.6.2.127-134.2017
Bharoto, A. G. I. M. R. H. (2018). Analisis Kinerja Pegawai Dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Di Kantor Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon.
Jurnal Publika Unswagati Cirebon, 6(1), 56–73.
Dessler, G. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Indonesia : PT Macanan Jaya
Cemerlang.
Guritno, B., & Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku
Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI, 1(1),
63–74.
Harahap, H. W. (2018). Analisis Kinerja Pelayanan Pegawai Pada Masyarakt di
Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah.
Hariani, M., Arifin, S., & Putra, A. (2019). Pengaruh Iklim Organisasi, Pengalaman
Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Kerja Karyawan. Management
& Accounting Research Journal Global, 03(02), 22–28.
http://stieus.ejournal.web.id/index.php/stieus/article/view/199
Herman, H., Tobing, V. C. L., & Dosen. (2019). Kinerja Pegawai Terhadap Kepuasan
Masyarakat Dalam Pengurusan KTP-el Dengan Kualitas Pelayanan Sebagai
Variabel Mederasi Di Kecamatan Batam Kota, Batam. Jurnal Akuntansi
Balerang, 2(1), 1–15.
Kumorotomo, W. (1996). Etika Administrasi Negara. Raja Grafindo Persada.
Mangkunegara, A. P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Remaja
Rosdakarya.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba
Empat.
Mora, Z., Fandayani, I., & Suharyanto, A. (2020). Pengaruh Komitmen Kerja dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Mopoli Raya di Kecamatan
Seruway. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(2),
487–492. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i2.348
Munawirsyah, I. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Fasilitas Kerja Terhadap
Motivasi Kerja Dan Dampaknya Kepada Kinerja Pegawai Non Medis Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. Jurnal Bisnis Administrasi,
06(01), 44–51.
Nala, M. M. S. J., & Nastia, N. (2020). Evaluasi Kinerja Aparatur Sipil Negara
Dalam Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten
Buton. Jurnal Studi Ilmu Pemerintahan, 1(1), 33–40.
https://doi.org/10.35326/jsip.v1i1.527
61
Oktavia, Elsy; Amar, S. (2014). Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Dinas Kopperindag dan UMKM Kabupaten Dharmasraya. Jurnal Riset
Manajemen Bisnis Dan Publik, 2(1), 5.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jrmbp/article/view/4197
Prawirosentono, S. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE.
Putra, D. D., Rifdan, & Umar, F. (2017). Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Publik
Di Kelurahan Mallawa Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. Journal of
Economics, Business and Management, Volume IV(c), 79–91.
http://ojs.unm.ac.id/tomalebbi/article/download/6739/3850
Putri, F. If. (2014). Hubungan motivasi kerja dengan komitmen kerja karyawan di
balai pendidikan dan pelatihan sosial. Jurnal Administrasi Penidikan, 2(1), 220–
232.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.unp.a
c.id/index.php/bahana/article/viewFile/3756/2991%23:~:text%3DSecara
%2520singkat%2520dapat%2520diartikan%2520bahwa,komitmennya
%2520pun%2520tinggi.Begitupun%2520sebaliknya.&ved=2ahUKE
Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Prenhalindo.
Ruky, A. S. (2001). Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan
Perusahaan (Pertama). Gramedia Pustaka Utama.
Saputra, R. D., & Saputra, R. D. (2017). Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Publik Di
Kantor Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Jurnal Administrasi Negara,
5(3), 6342–6355.
https://ejournal.ap.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/02/JURNAL
(02-13-18-06-08-58).pdf
Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Refika Aditama.
Sedarmayanti. (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari
Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya
(Ketiga). Mandar Maju.
Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja. Reflika
Aditama.
Simamora, B. (2003). Penilaian Kinerja Dalam Manajemen Perusahaan. Gramedia
Pustaka.
Simanjuntak, P. J. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soedjono. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya.
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 7(1).
62
Surya, W. H. (2012). Analisis Kinerja Pelayanan Publik Pada Kantor Camat Bantan
Kabupaten Bengkalis.
Umar. (2020). Analisis Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Masyarakat Pada Kantor
Camat Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Jurnal JISIPOL, 4(1), 101–120.
Widianti, R. F. et al. (2018). Kinerja Pegawai Puskesmas Dalam Pelayanan
Kesehatan Di Kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. EJournal
Ilmu Pemerintahan, 6(1), 185–198. http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2017/12/Rosie Fitria Widianti (12-05-17-10-32-47).pdf
Wijaya, R. (2020). Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang
Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Jurnal Politik Pemerintahan
Dharma Praja, 12(2), 69–96. https://doi.org/10.33701/jppdp.v12i2.943
Yudiono, U., & Marwia, F. (2017). Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 7(1),
74. https://doi.org/10.21067/jip.v7i1.1559
Dokumen :
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pegawai Sipil Negara
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pasal 1 butir (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
63