Anda di halaman 1dari 15

Profil Negara: Turkmenistan

Tampil pada Asian Games untuk pertama kali pada 1994 di Hiroshima, Jepang, prestasi
negara ini belum mentereng. Mereka baru mengoleksi tiga emas, tujuh perak, dan 10 perunggu.
Turkmenistan baru berpartisipasi sebagai kontestan di Asian Games karena sebelumnya
bergabung dengan Uni Soviet. Turkmenistan terletak di Asia Tengah dan berbatasan langsung
dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara, Kazakstan di barat laut, dan
Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum.
Negara ini memiliki cadangan gas alam terbesar kelima di dunia.
Sejak merdeka dari Uni Soviet, Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Atayevich
Niyazov, yang menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi yang berarti “Pemimpin Semua
Bangsa Turkmen”. Pada 21 Desember 2006, dia meninggal dunia dan digantikan oleh
Gurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan Negara
Turkmenistan melalui pemilihan umum pada 11 Februari 2007.

5 Fakta Gila Turkmenistan, Negara Tertutup


yang Tak Kalah Edan dari Korut
Dari sekian banyak negara di dunia, mungkin hanya Korut yang paling tertutup di antara
yang lain. Mereka memang dikenal sangat tertutup dengan menerapkan aturan yang sangat ketat
soal masuk keluar negara, sampai membatasi segala informasi dalam negeri untuk dikonsumsi
masyarakat luar. Makanya, dengan sikap yang sok seperti ini padahal ngenes, Korut pun dibenci
dunia.
Kita mungkin menganggap hanya Korut yang sifatnya seperti ini. Padahal, ternyata ada
negara lain yang juga punya kelakuan serupa. Turkmenistan, diam-diam negara ini juga
mengungguli Korut soal isolasi diri. Ya, negara bekas Soviet ini ternyata memiliki perangai yang
serupa dengan sangat membatasi dirinya dengan negara lain. Bahkan mereka sangat mempersulit
orang-orang yang akan berkunjung.
Korut kedua ini pun juga menimbulkan sinisme di kalangan elit politik dunia, lebih-lebih
traveler yang bolak-balik gagal mampir. Tak cuma tentang ketertutupan, ada banyak kegilaan
lain di Turkmenistan yang akan mengingatkanmu akan edannya Korea Utara.

1. Pemerintah Memegang Penuh Media


Di Korut, media adalah setiran pemerintah, dalam artian segala aktivitasnya di bawah
supervisi langsung oleh negara. Makanya tak pernah ada berita-berita yang sumbang soal
pemerintah. Isinya selalu pencitraan. Kim Jong Un yang melakukan kehebatan ini itu, serta
kebusukan negara rival mereka yang juga selalu diumbar. Sejalan dengan Korut, Turkmenistan
ternyata juga melakukan hal yang sama.
Presiden Turkmenistan saat ini, Gurbanguly Berdimuhamedow, diketahui memegang
kontrol penuh media-media di sana apa pun itu. Pemberitaan yang diterbitkan harus melalui
persetujuannya. Alhasil, tidak pernah ada yang namanya berita negatif yang berkenaan dengan
kepemerintahan, khususnya Berdimuhamedow sendiri. Padahal aslinya ya tidak seperti apa yang
dituliskan.

2. Turkmenistan Punya Presiden Narsis Sama Seperti Kim Jon Un

Kim Jong Un pernah mengatakan kepada rakyatnya jika dirinya begitu dihormati oleh
dunia. Mendengar ini, masyarakat Korut pun makin kagum dan tunduk. Padahal kita tahu aslinya
justru sebaliknya. Terlepas dari itu, inilah bukti kalau Kim Jong Un adalah orang yang narsis.
Siapa sangka, hal ini tercermin pula pada kelakuan presiden Turkmenistan.

Presiden Berdimuhamedow ternyata sangat narsis pula. Hal ini dibuktikan dengan
dibangunnya patung dirinya yang menunggangi kuda emas di salah satu sudut kota Ashgabat.
Lucu, biasanya hanya orang-orang yang sudah meninggal yang dibuatkan patung. Hal ini jadi
bukti jika narsisme seorang Berdimuhamedow lebih parah dari Jong Un.

3. Pemerintah Sangat Membatasi Akses Internet Penduduk


Sama seperti di Korut, internet di Turkmenistan juga sangat dibatasi penggunaannya.
Fasilitas internet hanya bisa dipakai di kantor-kantor pemerintah, serta para penggunanya cuma
diperbolehkan untuk mengakses situs-situs tertentu. Benar-benar tidak bisa bebas menggunakan
internet di sini karena pemerintah akan membuka mata lebar-lebar akan aktivitas yang ada.
Tak hanya pembatasan akses website, pengguna internet Turkmenistan juga ditekankan
untuk berhati-hati dalam memposting sesuatu. Menghina presiden atau melecehkan
pemerintahan akan berbuah penjara belasan tahun. Termasuk menulis kritik-kritik yang bakal
diganjar dengan kurungan pula.

4. Negara yang Sangat Kejam Kepada Turis


Berbeda dengan turis asing di Indonesia yang bisa bebas sesuka hatinya, di Turkmenistan
yang terjadi justru sebaliknya. Para turis sangat dibatasi dalam hal apa pun. Mulai dari memilih
guide sampai memotret, semua ada aturannya.
Soal guide, di sana sudah lazim pengiring turis yang kurang ajar dan tidak hormat.
Seolah-olah mereka tak pernah butuh wisatawan. Ada juga soal aturan tentang menghina turis
yang menghina Turkmenistan. Jika ada yang seperti itu, maka dipastikan si turis takkan pernah
bisa menginjakkan kakinya di negara itu karena namanya sudah masuk dalam blacklist. Aturan
semacam ini lebih ketat daripada mengunjungi Korut.

5. Pembatalan Kunjungan Turis Seenak Jidat


Sangat susah untuk mengunjungi Turkmenistan. Ada rentetan syarat yang masing-masing
harus dipenuhi. Mulai dari data-data diri sampai surat-surat pernyataan yang bikin pusing.
Setelah syarat terpenuhi, kemungkinan untuk bisa berkunjung pun juga masih sangat kecil.
Setelah semua syarat terpenuhi petugas akan memeriksa kelengkapannya. Setelah syarat
dokumen terpenuhi, kebanyakan turis biasanya bakal tetap ditolak. Ketika ditanya kenapa, para
petugas selalu menjawabnya dengan “terserah kami”. Kalau sudah seperti itu, para turis pun tak
punya pilihan selain pamit.
Jujur saja, Turkmenistan adalah negara yang sangat eksotis karena banyak situs-situs
bersejarah yang penting di sini. Sayangnya, hal tersebut sepertinya sangat mustahil untuk
dinikmati karena regulasi soal kunjungan benar-benar ketat. Makanya, orang-orang pun akhirnya
malas dan pasti akan mencoret nama negara ini dari daftar tempat yang harus disinggahi.
43 FAKTA MENARIK
TENTANG TURKMENISTAN
1. Nama Turkmenistan berasal dari Bahasa Persia, yang artinya “Daratan Turkmen”. Etnis yang
mendiami Turkmenistan terdiri dari etnis Turkmen, Russia, dan Uzbek.

2. Turkmenistan menjadi bagian dari Uni Soviet ketika Perang Dunia I dan memperoleh
kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 27 Oktober 1991.

3. Bahasa resmi Turkmenistan adalah bahasa Turkmen. Bahasa ini adalah salah satu dari bahasa
Turki dan berhubungan dengan orang Turki dan Azerbaijan. Di smaping itu juga banyak
digunakan bahasa Russia. Diantara ucapan bahasa Turkmen adalah hawa (ya), yok (tidak), baş
üstüne (silakan), sag boluň (terima kasih), ertiriňiz haýyrly bolsun (selamat pagi), agşamyňyz
haýyrly bolsun (selamat sore), gijäňiz rahat bolsun (selamat malam), dan sag boluň, hoş (selamat
tinggal).

4. Pada tahun 2008, Turkmenistan membuat bendera nasionalnya dengan ukuran 52,5 x 35
meter. Bendera ini masuk dalam catatan Guinness Book of World Record sebagai bendera
terbesar di dunia.

5. Yang menakutkan dari Turkmenistan adalah musim. 90% faktor utama yang menentukan
musim di Turkmenistan berasal dari gurun Karakum, dan temperatur di sana pada musim panas
bisa mencapai 50° C.

6. Turkmenistan terkenal peternakan kudanya. Peternakan kuda yang terkenal adalah peternakan
kuda Akhal-Teke yang berada di bagian selatan Turkmenistan. Kuda-kuda ini dulunya digunakan
untuk perang, tetapi sekarang dipakai untuk pacuan kuda. Di samping kuda, juga ada peternakan
unta Arvana. Kuda Akhal-Teke menjadi gambar dari emblem Turkmenistan.

7. Mumi kuda yang ditemukan di pemakaman raja Scythian, di Russia, dipercaya sebagai mumi
kuda Akhal-Teke.
8. Saluran Karakum adalah salah satu saluran irigasi terpanjang di dunia. Gurun Karakum
menutupi hampir 80% Turkmenistan. Gurun Karakum juga membentuk salah satu padang pasir
terbesar di dunia.
9. Cagar alam Kugitang di Turkmenistan mempunyai bukit batu yang terdapat cap kaki
dinosaurus.
10. Turkmenistan menderita tiga kali gempa bumi besar dan bahkan kota Ashghabat hancur pada tahun
1948. Sekarang Ashghabat menjadi ibu kota dan kota terbesar di Turkmenistan.
11. Rumah berpindah-pindah (nomaden) di Turkmenistan adalah Yarta, yaitu berupa kemah dari kayu
yang bisa dibongkar pasang.
12. Di Turkmenistan, kapas menjadi komoditi utama dan menjadi produsen terbesar nomor sembilan di
dunia.
13. Turkmenistan terkenal dengan produk karpetnya di seluruh dunia.
14. Ada peribahasa Turkmenistan yang terkenal, yang berbunyi: “Air adalah kehidupan orang
Turkmenistan, kuda adalah sayapnya, dan karpet adalah jiwanya”.
15. Turkmenistan memunyai tiga World Heritage Sites, yaitu Merv Kuno (kota oasis di jalur sutera),
Koneurgenc, dan Parthian Fortresses of Nisa.
16. Kota Merv kuno adalah peninggalan kota Islam terbesar yang akhirnya dihancurkan oleh Jengis Khan
pada tahun 1226. Situs ini terdiri dari tiga situs yang merentang dari masa pra sejarah sampai periode
Islam. Yang paling terkenal adalah bangunan makam Sultan Sanjar, yaitu sultan terakhir Dinasti Saljuk. Di
sana terdapat reruntuhan kastil, yaitu kastil Shahrukh, yaitu peninggalan dari Sultan Taimuri abad 15.
17. Situs Kunya-Urgench berada di barat laut Turkmenistan, di tepian Sungai Daria. Kunya-Urgench
adalah ibu kota wilayah Khorezm, yang menjadi bagian dari kekaisaran Achaemenia. Di dalamnya
terdapat banyak monumen yang berasal dari abad ke-11 sampai abad 16, yaitu bangunan masjid, pintu
gerbang, benteng, makam dan menara setinggi 60 m.
18. Di sana juga ada dua makam, yaitu makam sahabat nabi Muhammad SAW, Mohammad Ibn Zaid dan
makam pemimpin thariqat Naqsabandi, Khawaja Yousuf Hamadani.
19. Listrik dan gas di Turkmenistan adalah gratis. Mobil mendapat jatah bahan bakar gratis sebanyak 120
liter setiap bulannya.
20. Presiden seumur hidup, Saparmurat Niyazov, meninggal dunia pada Desember 2006, dan
Turkmenistan mengadakan pemilihan presiden multi kandidat pertama pada bulan Februari 2007.
Gurbanguly Berdimuhamedow, bekas ajudan presiden Niyazov adakhirnya terpilih sebagai presiden
baru.
21. Presiden Turkmenistan, Saparmurat Niyazov, dijuluki dengan “Turkmenbashi” (Bapak
Bangsa Turkmenistan) membuat patung dirinya yang terbuat dari emas, yang berputar setiap 24
jam untuk menghadap ke arah matahari. Niyazov juga mengganti nama bulan April dengan nama
ibunya.

22. Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow, sangat mencintai kuda, sehingga dia
menulis buku tentang kuda dengan judul “national horse-breeder of Turkmenistan”.

23. Di Turkmenistan terdapat kawah Darvaza, yaitu lubang/kawah besar menganga yang
mengeluarkan gas alam dan selalu menyala selama lebih dari 40 tahun. Lubang ini dijuluki
dengan “pintu neraka”. Kawah ini lebarnya 60 m dan dalamnya 20 m dan merupakan lubang
buatan manusia. Menurut laporan yang dipercaya, lubang ini awalnya adalah pengeboran yang
dilakukan Uni Soviet.

24. Di Turkmenistan tidak ada kebebasan pers. Jurnalis nasional dengan cermat mensensor topik-
topik untuk artikel melalui sistem sensor, editor yang jeli, dan aktif disensor oleh agen
pemerintahan yang memiliki beberapa surat kabar. Misalnya Teacher’s Newspaper, dipunyai
oleh kementrian pendidikan dan koran Spravedlivost’ (Keadilan) dimiliki oleh Kementrian
Peradilan.

25. Media cetak asing dilarang di Turkmenistan sejak awal tahun 2002. Oleh karena itu orang
berganti ke tayangan satelit. Setiap keluarga mempunyai satelitnya sendiri, dan kadang-kadang
sampai dua dan tiga satelit. Orang lebih memilih sumber berita dari saluran Russia, Turki atau
chanel TV Eropa.

26. Radio dan penyiaran materi keagamaan disediakan untuk para pengikut agama tanpa
intervensi pemerintah.

27. Makanan yang populer di Turkmenistan adalah Plov (nasi, daging, dan sayuran), seperti
halnya di seluruh Asia Tengah. Kita juga bisa menemukan Kebab, Donar, dan Langman, meski
bumbunya berbeda di sini. Manty (kue bola daging domba kukus) dengan krim susu asam juga
terkenal di sini. Corek (roti) dianggap suci dan tidak disediakan dan sebagai gantinya adalah susu
asam sebagai sarapan pagi. Salad banyak disajikan sebagai makanan pembuka dan menjadi
bagian penting dari produk lokal. Aroma masakannya yang spesial adalah salad timun dan tomat.

28. Karena beberapa alasan, Pizza diserap sebagai makanan budaya Turkmen, dan kamu bisa
menemukan Pizza di mana-mana, meski pengertiannya berbeda-beda dan kamu bisa menemukan
jagung di pizzamu. Hamburger juga banyak di sana, meski kebanyakan terbuat dari daging
domba atau campuran daging sapi dan domba.

29. Turkmenistan adalah negara polisi. Kamu akan melihat polisi di mana-mana. Hotel, kafe, dan
bahkan bus yang kamu naiki. Jangan bericara hal-hal yang sensitif, seperti bicara politik atau
mengkritik presiden dan jangan mengambil gambar gedung pemerintah atau kantor polisi.
Telepon, fax, dan barang milik semua dimonitor.

30. Di Turkmenistan dibangun taman melingkari air mancur dan monumen kemerdekaan dan
juga terdapat patung-patung dan monumen, terutama patung para pahlawanan, diantaranya
adalah patung Ghaz Khan (nenek moyang bangsa Turk) dan Bairan Khan.

31. Di pusat kota di taman lain terdapat patung para sarjana muslim terkenal, yaitu Abdur Rahim,
Khan-i-Khana dari Akbar dan era Jahagir India.

32. Masjid Kipchak adalah yang terbesar di Yurkmenistan yang dibangun oleh Niyazov untuk
mengenang ibunya. Niyazov sendiri dikubur di luar masjid. Masjid ini memiliki kubah emas dan
ruang untuk salat yang besar. Empat menara masjidnya tidak hanya bertuliskan ayat-ayat Qur’an
tetapi juga terdapat kutipan-kutipan dari Ruhnama, yaitu buku sejarah Saparmurat Niyazov,
agama dan juga kebudayaan.

33. Hotel Avaza adalah proyek bangunan multi milliar dollar di dekat Turkmenbashi yang
bertujuan menciptakan “zona turis nasional” yang terdiri dari 60 hotel berkelas dunia, shopping
center, dan bandara internasional. Pemerintah meniru proyek Dubai, tetapi investor asing yang
masuk lebih kecil dari yang diharapkan.
34. Buku Ruhmana merupakan perjanjian seorang megalomania yang menuntut bahwa buku ini
harus ditempatkan sejajar dengan Alqur’an dan akan dihukum bagi orang yang tidak
melakukannya. Lukisan dan patung pahlawan Turkmen semuanya dibuat dari imajinasinya.

35. Tempat lain yang terkenal adalah museum yang penuh dengan tempat minuman, yang
dinamakan dengan Rhytons, yang terbuat dari gading; bejana seperti tanduk, dan bentuk gelas
lainnya. Juga terdapat patung putri raja Parthian yang terbuat dari marmer dan elang emas, koin,
mahkota dari gading, kapak prajurit, pisau, dan perisai.

36. Di Turkmenistan ada istilah “Terorisme Vodka”, yaitu fenomena dimana warga lokal ingin
mengajak kelahi, atau merampok, setelah minum terlalu banyak Vodka. Hal ini terjadi tidak
hanya terjadi di malam hari, tetapi juga di siang hari, bahkan yang sering terjadi adalah di kereta.

37. Di ibukota Ashgabat diberlakukan jam malam. Artinya, kamu tidak boleh berjalan-jalan
melebihi jam 11 malam.

38. Di Turkmenistan, dua orang yang berlainan jenis (kecuali sudah menikah), tidak
diperbolehkan bersama dalam satu kamar. Jika pihak hotel merasa curiga, maka pihak keamanan
akan menelitinya dan kemudian polisi berusaha meminta suap/sogok.

39. Turkmenistan melarang orang merokok di tempat umum, tetapi diperbolehkan di restoran,
kafe, dan sebagainya. Larangan juga diberlakukan bagi iklan dan sponsor rokok.

40. Di Turkemnista terdapat dua taxi, yang terdaftar dan tidak terdaftar. Yang terdaftar adalah
“Cab Kuning” yang banyak terdapat di bandara lengkap dengan argo biaya. Sedangkan taxi yang
tidak resmi dinamakan “Cab Gypsy”, yaitu menggunakan mobil keluarga dan tidak
mencantumkan tarif resmi.

41. Terdapat legenda Turkmenistan tentang desa kuno, Nohur, yaitu sekitar empat jam
perjalanan dari ibu kota Ashgabat. Terlatak diantara gunung Kopetdag di perbatasan Iran, tempat
itu dipercaya berasal dari nama “Noh” (nabi Nuh) dan “Ur” (berenang), yang artinya tempat di
mana Nabi Nuh mendarat setelah selamat dari Banjir Besar. Wilayah lembah Nohur juga
merupakan peninggalan Alexander Agung yang meninggalkan tentaranyanya yang terluka di
Nohur dan memerintahkan mereka untuk menempati wilayah ini. Salah satu pemandangan yang
tidak biasa di kota Nohur adalah pemakaman lokal, yang semua nisannya dipasang dengan
tanduk kambing gunung. Nohur juga terkenal dengan tenun suteranya.

42. Turkmenistan mempunyai banyak cagar alam, yaitu cagar alam Köpet Dag di gunung dekat
Ashgabat, Syunt Hasarday di gunung sebelah selatan jalan Ashgabat, Esenguly di Laut Kaspia,
Krasnovodsk di gurun Karakum, Quzilqum bersama dengan Amur Darja di perbatasan dengan
Uzbekistan, Repetek di gurun di jalan antara Mary dan Turkmenabat, dan Kugitang di gunung di
tenggara Turkmenistan.

43. Turkmenistan juga kaya dengan bangunan dan monumen, yaitu monumen Abivert (kota abad
pertangahan dari abad ke-11 sampai 18), makam Abu Said Mithkene (abad 11-15), Astana-baba,
Dayakhaty, Darganata, Dekhistan, Devkesengala, gua Ekedeshik, Geok-tepe, Imukshir, Konye
Urgench, makam Mane Baba, Parau, Sarakhs, masjid Seyitdzhemaledin, masjid Shakhsenem,
Talkhatan-baba, dan Tasharvat.

Satu Negara, Dua Presiden Megalomania:


Turkmenistan

Turkmenistan adalah negara yang unik. Baru mendeklarasikan kemerdekaan pada 27


Oktober 1991 setelah lepas dari Uni Soviet, tapi mereka sudah memiliki dua presiden yang
karakternya nyaris serupa: sama-sama megalomania. Presiden pertama mereka bernama
Saparmurat Atayevich Niyazov. Ia pertama kali mengambil kekuasaan sebagai Sekretaris
Pertama Partai Komunis Turkmenistan sejak 1985. Namun baru sejak masa transisi
Turkmenistan (dari Republik Soviet menuju negara yang sepenuhnya berkedaulatan),
Niyazov baru benar-benar menjadi presiden hingga kelak 15 tahun lamanya. Pria
kelahiran 19 Februari 1940 tersebut adalah seorang megalomania dengan serangkaian tindak-
tanduk yang kerap melampaui batas normal. Selayaknya megalomania kebanyakan, Niyazov
juga memerintah dengan tangan besi. Pihak oposisi dibungkam, lawan politik dipenjarakan.
Terkait media, Niyazov pernah membangun sebuah gedung yang dinamakan House of Free
Creativity sebagai bentuk dukungannya terhadap kebebasan pers. Namun dengan satu catatan:
media tersebut harus pro pemerintah.
Yang terburuk dari Niyazov adalah sikap megalomanianya mewujud dalam berbagai
bentuk. Contoh lain, ia memiliki sebutan untuk dirinya sendiri: Serdar Saparmurat Turkmenbashi
atau Turkmenbashi yang Agung. Nama tersebut berarti: “Pemimpin Bangsa Turkmen”. Niyazov
juga menamakan sekolah, bandara, pelabuhan, kota, hingga meteor dengan namanya. Untuk
mengekalkan segala hasrat narsisistiknya, foto-foto dan beberapa patung Niyazov juga turut
dipasang di seluruh negeri. Salah satunya adalah patung emas raksasa di Ashgabat setinggi 4,5
meter yang dapat berputar menghadap matahari.
Sementara patung lain berbentuk seorang ibu tengah menggendong bayi sambil
menunggangi banteng mengamuk. Itu patung Niyazov dan ibunya. Mendaku diri sebagai
pemimpin agung dan memiliki patung emas rupanya belum cukup bagi Niyazov, maka dari itu,
ia pun menempuh keabsurdan lain: menetapkan hari libur yang dinamakan Hari Melon. Setiap
Hari Melon ini tiba, Turkmenistan akan mengadakan pesta besar-besaran, melibatkan seluruh
rakyat dari hulu hingga hilir. Apa yang dimaksud Hari Melon tersebut? Tidak ada, selain karena
Niyazov adalah penggemar buah melon, maka ia pun kemudian menciptakan hari libur untuk
buah kesayangannya itu. Niyazov juga mengganti nama-nama bulan dan hari dengan alasan yang
sama sekali tidak memiliki urgensi apapun.
Bulan Januari (Yanwar dalam bahasa Turkmen), misalnya, ia ganti menjadi
Turkmenbashi, yang mana merupakan gelar Niyazov. Sementara bulan April ia tukar dengan
nama Gurbansoltan. Nama ini ditakik dari nama mendiang ibunya, Gurbansoltan Eje. Nama
ibunya tersebut pun juga dijadikan Niyazov sebagai pengganti sebutan roti. Jika Adolf Hitler
membuat Mein Kampf atau Mao Zedong memiliki “Kitab Merah”, maka sebagai diktator
anyaran Niyazov juga tak mau kalah. Ia pun turut menciptakan sebuah “buku panduan” untuk
rakyat Turkmenistan: Ruhnama. Buku Ruhnama tak ubahnya kitab suci. Jika Anda membacanya
lebih dari dua kali, surga adalah jaminannya. Setidaknya itulah yang dikatakan Niyazov. Karena
ia ingin agar seluruh rakyatnya masuk surga, maka buku ini wajib dihafalkan oleh mereka. Untuk
mempermudah penghafalannya, Ruhnama dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, bahkan
untuk lulus tes mengemudi dan syarat wawancara kerja pun buku ini wajib disertakan. Terlalu
banyak hal yang pernah menjadi contoh kegilaan Niryazov. Pada tahun 2004, ia pernah melarang
para pria menumbuhkan rambut panjang dan janggut. Sementara pada tahun berikutnya, ia
melarang konser dengan menggunakan lip sync karena dianggap dapat berefek negatif kepada
perkembangan musik Turkmenistan.
Ia juga pernah melarang para pembaca berita wanita di televisi untuk mengenakan make-
up karena Niyazov percaya: wanita Turkmenistan secara natural sudah terlahir cantik. Menjelang
masa jabatannya usai, November 2006, Niyazov mengatakan kepada publik bahwa ia menderita
penyakit jantung. Tapi ia tampak baik-baik saja, bahkan sempat pula meresmikan sebuah taman
ria. Namun pada 21 Desember 2006, Niyazov meninggal dunia. Kepergian Niyazov mestinya
memunculkan harapan hidup yang lebih baik bagi rakyat Turkmenistan. Sayangnya, harapan
hanyalah harapan. Sebab sosok pengganti Niyazov memiliki kegilaan yang tak jauh berbeda
dengan dirinya. Inilah presiden kedua Turkmenistan: Gurbanguly Berdymukhammedov.
Presiden Seribu Talenta Di Indonesia, pernah ada seorang presiden kerap diolok-olok karena
dianggap terlalu mementingkan pencitraan.
Namun, semenyebalkan apapun sang presiden tersebut, semua yang dilakukannya tidak
ada seujung kuku pun di hadapan Gurbanguly Berdymukhammedov. Pada tahun 2013,
pemerintah Turkmenistan pernah mengadakan lomba pacuan kuda tingkat nasional. Sebagai
penggemar sejati olahraga tersebut, Berdymukhammedov pun turut serta. Ia membuktikan
kepiawaiannya menunggangi kuda dengan terus memimpin jalannya lomba. Hingga tiba-tiba
kuda yang ditungganginya tersebut terjatuh, Berdymukhammedov pun terpelanting ke depan
dengan keras. Banyak penonton yang merekam kejadian tersebut.
Berdymukhammedov tampaknya tidak menyukainya. Maka dari itu, ia pun
memerintahkan seluruh aparat untuk memeriksa telepon selular setiap orang yang berpergian
keluar Turkmenistan untuk memastikan rekaman tersebut tidak bocor ke publik. Tentu saja cara
itu tidak berguna. Video terjatuhnya Berdymukhammedov tersebut sudah terlanjur tersebar ke
internet. Salah satunya dapat dilihat di laman Youtube milik Associated Press. Namun demikian,
Berdymukhammedov sesungguhnya memang presiden yang multitalenta. Selain piawai
menunggangi (dan mengikuti balapan) kuda, ia juga seorang musisi, penyanyi, sekaligus
komposer yang berbakat. Dalam sebuah video yang ditayangkan Chronicles of Turkmenistan,
misalnya, tampak Berdymukhammedov bersama cucunya, Kerimguly, tengah menyanyikan
sebuah lagu yang dibuat oleh si cucu. Mengenakan kemeja dan topi berwarna merah menyala
serta celana biru donker, Berdymukhammedov yang tampak begitu swag mulanya memainkan
gitar ketika intro lagu dimulai. Setelah memasuki verse, ia beralih ke synthesizer untuk
memunculkan beat-beat amboi yang membuat siapa saja ingin berdendang.
Namun klimaks sesungguhnya adalah: Berdymukhammedov rupanya juga nge-rap di
lagu tersebut. Ia menggunakan bahasa lokal, sementara cucunya berbahasa Inggris. “Here’s a
bowl of flowers and trees, here’s a music of mountains and sea, beautiful sights of rivers and sky,
all other beauties in Turkmenistan.” Ketika mengucapkan kata “Turkmenistan”,
Berdymukhammedov pun turut mengacungkan tangannya ke udara, membuat penampilan rapper
kawakan sekelas Notorious B.I.G. tampak seperti seorang amatir belaka. Musik memang sudah
menjadi bagian dari hidup Berdymukhammedov sejak usianya masih muda. Ada beragam alat
musik yang ia kuasai dan kerap ia tontonkan ketika ia menjadi presiden. Pada 2016, ia juga
tampil bersama kedua cucunya dalam sebuah video klip menyanyikan lagu karyanya sendiri:
Kalbymda Sen. Dalam video tersebut, Berdymukhammedov mengenakan kemeja Hawai sambil
memainkan piano, sementara salah seorang cucunya menjadi disk jockey. Bahkan ketika
penetrasi musik EDM belum seheboh sekarang, Berdymukhammedov sudah lebih dulu tampil
sebagai DJ dalam sebuah acara stasiun televisi nasional pada 2014 lalu.
Bukan tak mungkin sang cucu belajar menjadi DJ dari kakeknya sendiri. Ia juga turut
menghibur ratusan pekerja pabrik energi pada tahun 2017 melalui penampilan solonya. Namun
musik hanyalah satu dari segudang talenta Berdymukhammedov. Sebagai seorang pemimpin, ia
tentunya juga harus memiliki kemampuan andal selayaknya prajurit perang. Maka ketika
melakukan inspeksi militer pada Agustus 2017, Berdymukhammedov pun menunjukkan itu
semua kepada dunia. Dengan memakai seragam militer lengkap dan kacamata hitam, di hadapan
para tentara Turkmenistan, Berdymukhammedov memamerkan keahliannya dalam membidik
menggunakan senapan mesin, senapan laras panjang, menembak akurat dengan pistol tangan,
hingga atraksi lempar pisau. Semua dilakukan Berdymukhammedov dengan sempurna dan tepat
sasaran. Para tentara tersebut pun dibuatnya takjub.
Penampilan Berdymukhammedov mengingatkan orang kepada Arnold Schwarzenegger
dalam film Commando. Sementara keahliannya bak kombatan ulung membuat Rambo yang
kesohor itu seperti lelucon. Tak berlebihan rasanya jika menganggap Berdymukhammedov
sebagai presiden multitalenta. Untuk itulah, sebagaimana presiden terdahulu, ia pun juga
dibuatkan sebuah patung emas di Ashgabat.
Meski itu adalah permintaan Berdymukhammedov pribadi. Salah satu efek yang
ditimbulkan dari aneka sikap Berdimuhammedov adalah rakyat Turkmenistan memiliki beberapa
lelucon terkait dirinya. Salah satu seperti ini: Ajudan: “Ada yang dapat saya bantu, Bapak
Presiden?” Gurbanguly Berdymuhamedov: “Tidak, saya hanya menunggu telepon masuk.”
Ajudan: “Um…. mungkin Anda harus meletakkan gagang telepon tersebut terlebih dahulu.”
Gurbanguly Berdymuhamedov: “Tidak akan! Terakhir kali telepon berdering, saya benar-benar
lengah. Kali ini saya akan siap!” Dapat dibayangkan bagaimana bahagianya menjadi rakyat
Turkmenistan karena memiliki presiden multitalenta seperti beliau.
Keterbukaan dan Represi Berdymukhammedov Kendati kedua presiden ini memiliki
perangai nyaris sama, Niyazov dan Berdymukhamedov memiliki perbedaan konkret di berbagai
kebijakan. Beberapa hal yang pernah dibuat Niyazov bahkan juga dirombak oleh presiden kedua.
Berdymukhamedov lahir pada 29 Juni 1957 di desa Babaarap yang terletak di Ashgabat. Dalam
dokumen berjudul Berdimuhamedov and Turkemnistan’s Ruling Family yang dirilis kedutaan
Amerika dan sempat dilansir Guardian pada 2 Desember 2010 silam, Berdymukhamedov disebut
merupakan anak laki-laki satu-satunya dari delapan bersaudara. Ayahnya, Myalikguly
Berdimuhamedov, merupakan mantan perwira senior Kementerian Dalam Negeri divisi
detasemen pengawasan penjara. Dia pensiun sebagai Kolonel Pasukan Internal.
Masih dalam dokumen tersebut, Berdymukhamedov juga disebut memiliki dua keluarga
yang berbeda. Dengan seorang perempuan Turkmen, ia memiliki dua anak perempuan dan
seorang putra. Sementara dengan perempuan Rusia yang konon bernama Marina, ia memiliki
seorang putri berusia 14 tahun. Marina dikabarkan telah tinggal di London sejak 2007. Pada
tahun 1979, Berdymukhamedov lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Institut Kedokteran Negara
Turkmen dan kemudian menyelesaikan PhD dalam Ilmu Kedokteran di Moskow dan mulai
bekerja sebagai dokter gigi pada tahun 1980. Tahun 1995, ia diangkat menjadi Kepala Pusat
Kedokteran Gigi di Departemen Kesehatan Turkmenistan dan didapuk sebagai profesor dan
dekan Fakultas Kedokteran Gigi dari Institut Kedokteran Negara Bagian Turkmen.
Berdymukhammedov pun juga pernah menjadi dokter gigi pribadi Niyazov selama bertahun-
tahun. Ketika Niyazov meninggal dan Berdymukhamedov menggantikannya pada 14 Februari
2007, berbagai kontroversi merebak.
Berdasarkan konstitusi Turkmenistan, jika presiden meninggal mendadak maka posisinya
harus diberikan kepada Ketua Badan Kekuasaan Perwakilan Tertinggi, yang pada masa itu
dijabat oleh Halk Maslahaty. Beberapa media internasional memunculkan desas-desus
terpilihnya Berdymukhamedov dikarenakan ia adalah putra tidak sah Niyazov.
Berdymukhamedov sendiri tidak memerintah dengan tangan besi sebagaimana Niyazov.
Kebijakannya yang pertama ketika ia terpilih menjadi presiden Turkmenistan adalah dengan
memasukkan kembali pelajaran bahasa asing dalam kurikulum sekolah, menambah jam sekolah,
dan juga menambah pasokan internet agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat. Di ranah
pemerintahan, Berdymukhamedov juga membersihkan orang-orang Niyazov dan mengganti
mereka dengan nama-nama baru. Kini tercatat hanya tinggal dua anggota kabinet Niyazov yang
masih dipertahankan: Menteri Luar Negeri, Rashid Meredov dan Wakil Perdana Menteri Kedua,
Tachberdy Tagiyev, yang juga bertanggung jawab untuk sektor minyak dan gas.
Pada Maret 2007, Berdymukhamedov juga memensiunkan sekitar 100.000 pekerja lanjut
usia, menambah uang pensiun hingga satu juta manat (mata uang Turkmenistan), serta
membebaskan ribuan tahanan politik yang dahulu menentang pemerintahan Niyazov. Segala hal
ini tentunya tidak pernah terjadi dalam masa pemerintahan Niyazov. Di sektor ekonomi,
Berdymukhamedov juga melakukan reformasi dengan memanfaatkan penjualan gas alam ke
negara lain, terutama Rusia. Ia juga membangun banyak resort dan fasilitas lain di Turkmenistan
untuk menggenjot sektor pariwisata. Berbagai bentuk keterbukaan memang menjadi gol politik
Berdymukhamedov sejak ia terpilih sebagai presiden. Kendati demikian, berbagai sikap represif
masih kerap dilakukan pemerintah Turkmenistan hingga mereka dianggap sebagai negara kedua
paling terisolir setelah Korea Utara. Chary Ishaniyazov dari Radio Free Europe, menulis:
“Turkmenistan tetap menjadi salah satu negara paling represif di dunia, dan hak insani manusia
masih menjadi dianggap sebagai ancaman. Mereka yang tidak setuju - apakah lawan politik,
jurnalis independen, atau aktivis sipil - akan dijadikan dibungkam bersama dengan anggota
keluarga mereka. Praktik keagamaan masih menjadi hal yang pelik di sini.” Ia menambahkan:
“Turkmenistan masih menjalankan sistem satu partai: Partai Demokratik Turkmenistan, yang
merupakan suksesor dari Partai Komunis. Itulah satu-satunya partai di negara ini.
Masih tidak mungkin secara hukum untuk membentuk dan mendaftarkan partai politik,
atau bahkan organisasi nonpemerintah. Kendati amandemen konstitusi memberi warga hak untuk
mendirikan partai politik dan organisasi publik yang kegiatannya tidak melanggar ketentuan lain
dari konstitusi.” Sementara terkait kontrol ketat media, Berdymukhamedov juga masih
bermasalah. Masih dalam artikel yang sama, Ishaniyazov menyebut: “Tidak ada media yang
independen di Turkmenistan: seluruh media cetak dan elektronik berada di bawah kontrol ketat.
Penyensoran pun adalah hal legal yang kerap dilakukan.
Media-media internasional pun banyak yang diblokir dan membuat orang takut
mengaksesnya.” Pada 2015, seorang jurnalis bernama Saparmamed Nepeskuliev pernah
ditangkap oleh aparat keamanan Turkmenistan setelah membuat laporan mengenai keadaan
ekonomi dan permasalahan HAM di negara tersebut. Hingga kini, belum jelas bagaimana
Nepeskuliev. Ia seperti hilang ditelan bumi dan masih dipertanyakan keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai