Anda di halaman 1dari 3

Persiapan Karier Sebagai Analis Sistem

Seorang system analyst untuk menunjang pekerjaannya harus memastikan dirinya


menguasai berbagai kompetensi dan kemampuan baik secara teknis dan non-teknis.
Kemampuan atau skill-ser seorang System Analyst dapat dibedakan menjadi dua pokok yaitu,
hard skill dan soft skill. Hard skill adalah kemampuan System Analyst secara teknis tentang
apa yang ia lakukan sebagai bagian dari divisi IT di suatu perusahaan. Di sisi lain, soft skill
adalah kemampuan seorang System Analyst di luar urusan teknis dan lebih dekat pada relasi
sosial dan pembawaan diri.
Adapun kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang System Analyst
itu antara lain adalah sebagai berikut,
1. Hard Skill menjadi System Analyst
Keterampilan ini merujuk pada hard skill yang dibutuhkan seorang System
Analyst dalam melakukan tugas-tugasnya yang melibatkan teknologi. Keterampilan
ini begitu penting untuk mengevaluasi solusi teknologi atau merancang solusi baru
demi memenuhi kebutuhan organisasi. Hal ini dikarenakan para System Analyst
diharuskan membantu tim untuk merancang produk sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Seorang System Analyst harus memiliki pengetahuan tentang sistem
operasi yang umum, bahasa pemrograman, dan platform perangkat keras. Selain itu,
ada pula beberapa keterampilan teknis yang diperlukan seorang System Analyst
seperti berikut:
a. Microsoft Office
Seorang System Analyst yang mumpuni tentu saja harus memiliki
keterampilan dasar dalam penguasaan Microsoft Office sebagai basis
operasi komputer di tempat kerjanya. Rangkaian program komputer dalam
Microsoft Office merupakan sistem yang dominan sebagai pusat
profesional dan pendidikan di seluruh dunia. Mempelajari Microsoft
Office adalah hal umum dari basis pengkodean struktural yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi, mengisolasi, dan memberikan resolusi
bagi pemrograman. Adapun program-program dalam Microsoft Office
yang umum dikenal adalah Microsoft Word, Excel, PowerPoint, OneNote,
Outlook, dan Publisher.
b. SQL
Structured Query Language (SQL) merupakan alat pendukung bagi
seorang System Analyst untuk mengarahkan semua sistem dan program
manajemen data, termasuk produk Microsoft Office. Dengan SQL,
seorang System Analyst dapat melakukan pemrograman untuk
membangun situs web dan menghubungkan kumpulan data program web.
Tak hanya itu, SQL juga dapat mendukung seorang System Analyst untuk
menyediakan mesin pencari dan platform yang kompatibel serta kompleks
untuk proses inovasi teknis di suatu perusahaan maupun institusi.
c. System Administration
System administration merupakan hal umum yang dipakai secara
profesional untuk memantau sistem komputer, termasuk perangkat lunak
dan konfigurasi program. Hal ini juga dipakai untuk mengawasi akses
pengguna, dan keamanan dalam suatu cakupan entah itu di perusahaan,
pemerintahan, dan berbagai instansi. System administration dapat
membantu anggota dari suatu instansi untuk mengakses sistem komputer,
memecahkan masalah yang muncul, dan meningkatkan atau menginstal
sistem baru serta menerjemahkan informasi atau metadata yang relevan di
antara program-program yang ada.
d. Bahasa Pemprogaman dan Aplikasi
Penguasaan bahasa pemrograman dan aplikasi juga menjadi kemampuan
teknis dari seorang System Analyst. Sebagai System Analyst, seseorang
juga dituntut untuk dapat memiliki pengetahuan tentang pemrograman
serta keterampilan analitis. Hal ini dapat didukung oleh penguasaan
beberapa program seperti Oracle dan juga bahasa pemrograman seperti C+
+, Java, Visual Basic. Tak hanya itu, seorang System Analyst yang
mumpuni juga diharapkan dapat menguasai pemodelan Unified Modelling
Language (UML) serta aplikasi analisis seperti SAP Business Software
dan berbagai aplikasi berbasis web lainnya.
2. Soft Skill yang harus dimiliki System Analyst
Demi menunjang pekerjaannya, seorang System Analyst harus memiliki
keterampilan di luar hal-hal teknis. Adapun beberapa soft skill yang harus dikuasai
oleh seorang System Analyst adalah sebagai berikut:

a. Berfikir kritis
Tugas analis sistem fokus pada pemecahan masalah dalam beberapa tahap.
Mulai dari menganalisa kebutuhan organisasi, hinggga merancang dan
mengimplementasikan solusi. Untuk melakukan tugas ini dengan baik
System Analyst harus menggunakan keterampilan berpikir kritis yang
kuat. Dengan begitu ia dapat mengidentifikasi masalah,
mempertimbangkan solusi, meng implementasi rencana dan mengevaluasi
perbaikan yang ada.
b. Komunikasi
System Analyst akan secara teratur berkomunikasi dengan banyak pihak
dalam pekerjaannya, seperti supervisor, kolega, staff hingga klien. Karena
akan sering berkolaborasi dalam berbagai projek dengan kolega dan
manajer, System Analyst dituntut dapat mengkomunikasikan informasi
teknis sehingga klien dapat memahami nya. Itu sebabnya kemampuan
komunikasi yang mumpuni menjadi satu skill yang harus dimiliki.
c. Analisis Bisnis
Kemampuan analisis bisnis perlu dimiliki System Analyst karena mereka
harus mengidentifikasi kebutuhan bisnis atau perusahaan. System Analyst
harus mengembangkan sistem perangkat lunak dan memberikan saran
inovasi program atau keamanan seperti apa yang tepat dan dapat
melindungi data perusahaan. Karena itulah System Analyst perlu memiliki
kemampuan dalam menganalisa pilihan produk dan menemukan inovasi
sistem yang juga paling ekonomis bagi perusahaan dengan
mempertimbangkan hasil baik jangka pendek maupun panjang.
d. Kreatif
Seorang System Analyst harus inovatif. Ia harus bisa mendekati masalah
dengan solusi non-tradisional. Pasalnya semakin banyak teknologi baru
yang memasuki pasar, semakin menantang pula pemecahan masalah yang
harus dihadapi System Analyst.
e. Perencanaan
Seorang System Analyst juga diharapkan ahli dalam merencanakan
berbagai tahapan dimana sebuah proyek harus dieksekusi. Ia harus mampu
membuat kerangka rencana tentang bagaimana produk itu akan terlihat dan
memastikan semua detail rencana dan tahapan yang berbeda dieksekusi
dengan sempurna.

Referensi: https://www.ekrut.com/media/system-analyst

Anda mungkin juga menyukai