OLEH
MARIA OKTAFIANA LUAN
1807020043
Usulan penelitian ini dengan Judul: Persepsi dan Sikap Orang Tua terhadap
Kekerasan Verbal pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kelurahan Kayu Putih Kota
Kupang oleh mahasiswa atas nama: Maria Oktafiana Luan NIM: 1807020043
telah disetujui untuk diajukan dalam Seminar Usulan Penelitian pada tanggal ……
Program Studi Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa
Cendana.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Koordinator Program Studi Psikologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas penyertaan-Nya
penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan judul “Persepsi dan Sikap
Orang Tua Terhadap Kekerasan Verbal Pada Anak Usia Sekolah Dasar di
Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang”. Sesuai dengan waktu yang direncanakan
dengan baik.
1. Bapak Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan dukungan
dalam proses penulisan usulan penelitian ini
2. Bapak Indra Yohanes Kiling, Ph,D selaku koordinator Program Studi
Psikologi yang selalu memberikan motivasi, bimbingan dan arahan untuk
penulis selama penulisan usulan penelitian ini.
3. Bapak Indra Yohanes Kiling, Ph,D selaku dosen Penasehat Akademik yang
telah memberikan arahan dan bimbingan selama masa perkuliahan.
4. Bapak/Ibu dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana Kupang, yang telah banyak memberikan
bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.
5. Orang tua tercinta bapak Luan Paulus dan Ibu Wilhelmina Bano. Saudara/i
tercinta Kakak User, Kakak Evan, Kakak Feby, Kakak Ardy, Kakak Rofin,
ii
Kakak ipar Kakak Rino dan Kakak Ice, Keponakan Daniel beserta sepupu-
sepupu lain yang telah banyak memberikan dukungan, doa, cinta dan
motivasi selama perkuliahan dan penulisan usulan penelitian ini.
6. Teman-teman saya Vindy Nalle, Yeti Selly, Marny Nitte, Rindy Lololau,
Ningsih, Theresia Tokan, Kakak Riky Benu, dan semua teman-teman
Program Studi Psikologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa
Cendana Angkatan 2018 atas dukungan dan kerja samanya.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran penyelesaian usulan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan usulan penelitian ini masih jauh dari
sempurna, Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak penulis diterima dengan senang hati demi penyempurnaan usulan
penelitian ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
2.2.5 Proses Perubahan Sikap...................................................................18
2.3 Konsep Kekerasan Verbal.......................................................................19
2.3.1 Pengertian kekerasan verbal.............................................................19
2.3.2 Bentuk kekerasan verbal..................................................................20
2.3.3 Karakteristik kekerasan verbal.........................................................22
2.3.4 Akibat kekerasan verbal...................................................................23
2.3.5 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Orang Tua Melakukan
Kekerasan Verbal...........................................................................................26
2.4 Konsep Orang Tua...................................................................................31
2.4.1 Pengertian Orang Tua..........................................................................31
2.4.2 Peran Orang Tua..................................................................................31
2.5 Anak Usia Sekolah..................................................................................33
2.5.1 Tugas perkembangan anak usia sekolah..........................................34
2.6 Temuan Yang Relevan............................................................................35
2.7 Kerangka Berpikir...................................................................................37
BAB III..................................................................................................................39
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................39
3.1 Variabel...................................................................................................39
3.1.1 Identifikasi Variabel.........................................................................39
3.1.2 Definisi Operasional........................................................................39
3.2 Partisipan Penelitian................................................................................40
3.2.1 Kriteria Inklusi.................................................................................40
3.2.2 Prosedur Pengambilan Partisipan Penelitian....................................41
3.3 Desain Penelitian.....................................................................................41
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................42
3.5 Teknik Analisis Data...............................................................................43
3.6 Uji Keabsahan Data.................................................................................46
3.7 Jadwal Kegiatan Penelitian.....................................................................47
3.8 Rencana Anggaran Penelitian.................................................................48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
LAMPIRAN...........................................................................................................53
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
golongan anak usia 7-15 tahun. Namun di Indonesia anak usia sekolah
adalah anak usia antara 6-12 tahun periode ini kadang disebut sebagai masa
tantangan baru. (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011) Anak usia sekolah
adalah masa dimana anak rentan bersikap egois, keras kepala, melawan dan
tujuan memperoleh kebebasan serta rasa ingin tahu, keadaan ini dapat
terkadang secara sadar atau tidak sadar orang tua cenderung melakukan
bentuk perlakuan yang salah baik secara fisik dan emosional, seksual,
dalam keluarga. Stress dalam keluarga bisa berasal dari anak, orang tua atau
1
Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
anak di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 11.057 kasus terdiri dari
kekerasan fisik 3.401 kasus, kekerasan psikis 2.527 kasus, seksual 6.454,
eksploitasi 106 kasus, tindak pidana perdagangan orang (TPPO) 111 kasus,
menjadi 11.278 kasus, di antaranya kekerasan fisik 2.900 kasus, psikis 2.737
kasus, kekerasan seksual 6.980 kasus, eksploitasi 133 kasus, TPPO 213
kasus, penelantaran 864 kasus, dan kasus kekerasan lainnya sebanyak 1.121,
kekerasan pada anak sebanyak 9.428 kasus yang terdiri dari kekerasan fisik
2.274 kasus, psikis 2.332, seksual 5.628 kasus, eksploitasi anak 165 kasus,
TPPO 256 kasus, penelantaran 652 kasus, dan kasus kekerasan lainnya
2021). Kasus kekerasan pada anak yang setiap tahunnya terus meningkat
darurat kekerasan pada anak. Angka kekerasan yang tercatat hanya kasus
2
yang terlapor sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa angka kekerasan
pada anak jauh lebih tinggi namun tidak dilaporkan hal ini terjadi karena
orang tua pada anak adalah kekerasan verbal. Kekerasan verbal diartikan
kata yang tidak pantas. Kekerasan verbal dapat terjadi ketika anak meminta
perhatian, menangis dan tidak mau diam, anak yang terus berbicara
sehingga orang tua melakukan kekerasan verbal pada anak Lestari & Titik
(dalam Indrayati & Livana, 2019). Kekerasan verbal termasuk salah satu
jenis kekerasan yang tidak dilihat secara nyata karena tidak meninggalkan
dan keluarga.
bentak oleh orang tuanya, 29 anak (47.5%) nama anak dipanggil dengan
di depan umum dan menyebut kata-kata kasar, ada 22 anak (36.1%) tidak
dikritik orang tuanya, 13 anak (21.3%) dikatakan bodoh oleh orang tuanya,
3
apabila anak melakukan kesalahan, dan ada 12 anak (19.7%) yang orang
tua dengan mudah berbicara kasar dengan anak padahal begitu pentingnya
terbiasa diperlakukan kasar akan berlaku kasar pada orang lain (Nurul,
kualitas hubungan antara orang tua dan anak (Keller, 2009). Sebagai contoh
sebuah kasus video seorang ibu memarahi anaknya yang masih SD di depan
umum, menendang keluar anaknya dari dalam mobil dan melarang anaknya
naik ke mobil di Malang. Kasus tersebut ditangani oleh Polres kota Malang
dan berdasarkan pernyataan sang ibu mengatakan bahwa saat itu putrinya
menolak untuk mengikuti les karena ibunya tidak membawa baju ganti
yang semula berjumlah 32 kasus pada tahun 2019 bertambah menjadi 119
kasus pada tahun 2020. Kekerasan verbal memberikan dampak yang serius
4
bagi mental anak. Penelitian yang dilakukan Anastasia dkk (2021),
diremehkan.
ancam oleh ibunya sendiri karena bermain dari siang hingga sore hampir
malam tidak pulang, akibatnya anak tersebut menjadi ketakutan dan tidak
tersebut tidak ada yang melaporkan pada ketua RT setempat ataupun KPAI.
Peristiwa ini hanya menjadi rahasia umum bagi warga sekitar yang terdekat
dengan korban.
cenderung memiliki sifat dan cara bicara yang terdengar keras dan kasar
(Jacklin, 2016). Hal ini menyebabkan pola asuh yang diterapkan cenderung
berbicara masyarakat Kota Kupang ini tentunya menjadi salah satu faktor
sudah menjadi hal biasa di lingkungan sekitar anak, baik dalam lingkungan
5
keluarga maupun di lingkungan sekolah. Banyak orang tua yang belum
sadar akan fenomena kekerasan verbal ini, meskipun ada beberapa orang tua
yang mengetahui bahwa dampak dari kekerasan verbal bisa berakibat buruk
pada anak tapi tetap saja masih ada yang melakukannya. Untuk itu penulis
merasa perlu untuk mencari tahu pandangan orang tua dan bagaimana orang
konsisten terhadap suatu objek atau gagasan yang terdiri dari aspek
oleh Ani (2017) menyatakan bahwa kekerasan pada anak bisa terjadi di
lingkungan sekitar anak seperti rumah maupun sekolah dan peran orang tua,
Penelitian ini berfokus pada persepsi dan sikap orang tua terhadap
pendekatan fenomenologi.
6
Berdasarkan penelitian sebelumnya dan fenomena kasus kekerasan
meneliti tentang “Persepsi dan Sikap Orang tua Terhadap Kekerasan Verbal
pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang”.
Kekerasan Verbal pada Anak Usia Sekolah antara lain oleh Armiyanti, Iin
dkk (2017) tentang Pengalaman Verbal Abuse Oleh Keluarga pada Anak
hidup yang dialami anak usia sekolah yaitu kekerasan verbal yang berupa
seharusnya tidak diucapkan oleh orang tua. Pengalaman verbal abuse yang
Persepsi Orang Tua Terhadap Kekerasan Verbal Pada Anak Usia Dini
hal kekerasan verbal, hal ini terlihat saat orang tua belum mampu
Abuse Orang tua pada Anak Usia Sekolah menemukan bahwa mayoritas
7
responden mengalami Verbal Abuse, yaitu sebanyak 53 anak (86.9%) dari
total 61 anak yang diteliti, sedangkan 8 responden lainnya atau 13.1% anak
responden adalah ada 8 anak atau 13.1% yang dibentak-bentak oleh orang
tuanya, 29 anak (47.5%) nama anak dipanggil dengan teriakan oleh orang
dan menyebut kata-kata kasar, ada 22 anak (36.1%) tidak dikritik orang
tuanya, 13 anak (21.3) dikatakan bodoh oleh orang tuanya, 22 anak (36.15)
Sejauh ini masih belum banyak yang meneliti mengenai persepsi dan
sikap orang tua terhadap kekerasan verbal pada anak usia sekolah dasar.
Oleh sebab itu, penulis tetarik dan merasa perlu untuk meneliti mengenai
persepsi dan sikap orangtua terhadap kekerasan verbal pada anak usia
sekolah dasar.
Verbal pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kelurahan Kayu Putih Kota
Kupang?”
8
1.4 Tujuan Penelitian
untuk:
orang tua terhadap kekerasan verbal pada anak usia sekolah dasar di
kekerasan verbal pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Kayu Putih
Kota Kupang.
kekerasan verbal pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Kayu Putih
Kota Kupang.
terhadap kekerasan verbal pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Kayu
9
1.5.2 Manfaat Praktis
verbal pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang.
khususnya orang tua di Kota Kupang tentang persepsi dan sikap orang tua
terhadap kekerasan verbal pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Kayu
3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan acuan untuk
penelitian selanjutnya.
Timur terkait persepsi dan sikap orang tua terhadap kekerasan verbal pada
anak.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Konsep Persepsi
1. Persepsi positif
pemanfaatannya.
2. Persepsi negatif
11
2.1.3 Proses Terjadinya Persepsi
menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar atau apa yang dirasa.
Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam
antara lain:
stimulus dapat datang dari luar dari individu yang memperesepsi, tetapi
juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan langsung
samping itu juga harus ada saraf sensori sebagai alat untuk meneruskan
3. Perhatian
12
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.
1. Faktor internal
a. Usia
(Nursalam, 2009).
b. Pendidikan
rendah.
c. Pekerjaan
d. Jenis kelamin
13
(Nursalam, 2009).
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Informasi
(Notoatmodjo, 2010).
c. Pengalaman
(Rachmat, 2010).
2.2 Sikap
14
mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut (Berkowitz dalam
Azwar, 2013).
1. Komponen Kognitif
2. Komponen Afektif
3. Komponen Konatif
1. Menerima (receiving)
2. Merespons (responding)
15
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan
3. Menghargai (valving)
1. Pengalaman Pribadi
Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
2. Kebudayaan
16
mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan heteroseksual.
seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti
individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi,
teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami dan lain-
lain.
4. Media Massa
hal tersebut.
17
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai
pertahanan ego.
proses, yakni :
secara baik apa yang telah difahami sehingga dapat terjadi kesediaan
18
2.3 Konsep Kekerasan Verbal
atau yang lainnya. Kata-kata seperti itulah yang dapat diingat oleh sang
anak, bila dilakukan secara berlangsung oleh ibu (Jalaluddin 2007). Tidak
hanya seorang ibu yang bisa melakukan kekerasan verbal, seorang ayah pun
bisa melakukan kekerasan verbal ketika ia merasa kesal. “Anak jadah, pakai
kupingmu untuk mendengar nasihat orang tua, Muak aku melihat perangai
19
2.3.2 Bentuk kekerasan verbal
bersifat verbal.
sedikit atau tidak sama sekali rasa sayang kepada anak seperti pelukan
2. Intimidasi
anak, menyatakan bahwa anak tidak baik, tidak berharga, jelek atau
20
4. Kebiasaan mencela anak
6. Hukuman ekstrim
mengambil sumpah
21
a) Mengklasifikasi, adalah penggolongan, pengelompokkan
2. Mungkin bersifat terbuka (Hal ini bisa melalui luapan kemarahan dan
sangat tajam).
mengontrol.
22
5. Tidak dapat diprediksikan
menyakitkan.
jujur dan baik ketika mengucapkan apa yang salah dengan seseorang.
pada fisik dan psikologi dengan berbagai intensitas berat dan ringannya
1. Gangguan Emosi
23
Terdapat beberapa gangguan emosi pada korban kekerasan orang
dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk percaya diri. Dapat pula
menyenangi aktivitas.
3. Agresif
sebagai hasil miskinnya konsep diri. Kekerasan yang dialami oleh anak,
4. Hubungan Sosial
24
dewasa. Mereka mempunyai teman sedikit dan suka mengganggu orang
disorder dapat pula timbul. Penyebab utama dari kepribadian ini adalah
emotional child abuse yang dalam bentuk umumnya sering disebut juga
5. Bunuh Diri
yang dialami oleh remaja. Stress mental ini apabila tidak tertangani
seperti membentak menurut orang tua adalah hal yang wajar yang
dilakukan untuk kebaikan anak agar anak menjadi lebih disiplin dan
25
perkembangan kognitif anak. Namun hal tersebut harus dilakukan
secara wajar tidak melebihi batas dan sesuai nilai dan norma yang
tuanya berlaku kasar dan suka mencaci akan menjadikan seorang anak
8. Akibat Lain
kekerasan kepada anak-anak akan direkam dalam bawah sadar dan akan
setelah mereka menjadi orang tua tersebut masih melekat dan mereka
melakukan hal yang sama kepada anak mereka sehingga terlihat pula
Kekerasan Verbal
26
pengetahuan orang tua si anak dipaksa melakukan dan ketika memang
belum mampu orang tua menjadi marah. Orang tua yang mempunyai
2. Faktor Pengalaman
dan akan dibawa sampai kepada masa dewasa, dan terus sepanjang
akan menjadi sangat agresif dan setelah menjadi orang tua akan berlaku
yang agresif, yang pada gilirannya akan menjadi orang dewasa yang
dengan perlakuan buruk yang diterima manusia ketika dia masih kecil
(Rakhmat, 2007).
3. Faktor Keluarga
27
(retardasi mental), temperamen berbeda (sukar), tingkah laku berbeda
orang tua yang agresif dan impulsif, keluarga hanya dengan satu orang
tua, orang tua yang dipaksa menikah saat belasan tahun sebelum siap
4. Faktor Ekonomi
28
selama waktu stress Charles (dalam Behrman et al 2000). Hal-hal
kekerasan emosional. Pada saat tertentu orang tua bisa meradang dan
kekerasan verbal.
pada masyarakat tidak ada kontrol sosial pada tindakan kekerasan anak-
anak. Sedang nilai-nilai sosial disini adalah dalam artian hubungan anak
Atasan tidak boleh dibantah. Orang tua tentu saja wajib ditaati dengan
bawah. Mereka tidak punya hak apapun. Orang dewasa dapat berlaku
29
6. Faktor Lingkungan
konsep-konsep yang kuat dan kaku mengenai apa yang benar dan apa
yang salah bagi anak-anak mereka. Semakin yakin orang tua atas
30
2.4 Konsep Orang Tua
Orang tua adalah orang yang lebih tua atau orang yang dituakan,
terdiri dari ayah dan ibu yang merupakan guru dan contoh utama untuk
idealnya ada dua individu yang berperan yaitu pertama, peran seorang ibu
Peran ayah dan ibu merupakan satu kesatuan peran yang sangat penting
1. Sebagai modeling
Orang tua adalah contoh atau teladan bagi seorang anak baik
31
dalam kehidupan anak karena tingkah laku dan cara berpikir anak
dibentuk oleh tingkah laku dan cara berpikir orang tuanya baik
2. Sebagai mentoring
3. Sebagai organizing
32
4. Sebagai teaching
Anak usia sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki
fisik lebih kuat mempunyai sifat individual, aktif dan tidak bergantung
dengan orang tua (Gunarsa, 2006). Anak sekolah adalah anak pada usia 6-12
tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika
dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang
lainnya. Usia ini anak juga merupakan masa dimana anak memperoleh
33
dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
berbeda, yaitu awal dan akhir. Periode awal berlangsung dari umur dua
antara enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual, dengan
demikian awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi, usia
seusianya, dapat mengemukakan secara verbal ide dan pikiran serta sistem
2010)
Anak usia sekolah telah memasuki masa belajar di dalam dan diluar
34
perkembangan ini harus melakukan tugas perkembangan, yaitu:
umum.
berhitung.
kehidupan sehari-hari.
7. Mengembangkan hati nurani, nilai moral, tata dan tingkatan nilai sosial.
(Gunarsa, 2008).
bahwa pengalaman kekerasan verbal oleh keluarga pada anak usia sekolah
35
adalah mengatai bodoh, nakal, mencaci maki, marah-marah, membentak si
anak dan ucapan yang kasar. Kekerasan kata-kata (kekerasan verbal) ini
dilakukan oleh orang tua, teman bahkan guru. Frekuensi dan lamanya anak
mengalami kekerasan verbal saat kelas 3 SD. Berbagai macam respon anak
kekerasan verbal abuse yang dialami oleh anak usia sekolah dalam
atau mudah bertengkar dengan teman, anak menjadi tidak percaya diri dan
malas belajar.
Penelitian lain oleh Novi Indrayati, Novi dan PH, Livana tentang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi verbal abuse orang tua
Ngilir di Kota Kendal yang dipilih secara purposive sampling. Uji statistik
36
Penelitian oleh Erniwati dan Fitriani, Wahidah (2020) mengenai
Anak Usia Dini Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab orang tua melakukan kekerasan verbal pada anak usia dini.
melakukan kekerasan verbal pada anak usia dini yaitu umur, pengetahuan,
37
Anak usia sekolah adalah masa dimana anak bersikap egois dan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, pada masa ini orang tua dan
melakukan kekerasan verbal pada anak. Untuk itu dalam penelitian ini
orang tua tentang kekerasan verbal pada anak usia sekolah dan bagaimana
sikap orang tua terhadap kekerasan verbal pada anak usia sekolah.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3 Variabel
adalah persepsi, sikap, kekerasan verbal dan anak usia sekolah dasar.
1. Persepsi
menghasilkan penafsiran.
2. Sikap
3. Kekerasan Verbal
39
terdekat anak yang berpotensi mengakibatkan luka psikologis, trauma,
Anak usia sekolah adalah masa dimana anak rentan bersikap egois,
1. Orangtua (Ibu) yang memiliki anak usia sekolah dasar (6-12 tahun)
mendapatkan informasi.
sebanyak 10 orang
40
3.2.2 Prosedur Pengambilan Partisipan Penelitian
memuaskan. Hal ini dilakukan karena jumlah sumber data awalnya sedikit,
Desain kajian penelitian yang akan dilakukan, dalam penelitian ini yaitu
41
studi fenomenologi. Penelitian fenomenologi ini mencoba menjelaskan atau
kekerasan verbal terhadap anak usia sekolah dasar yang terjadi secara nyata
42
Adapun alat pengumpulan data yang digunakan adalah Pedoman interview
1. Wawancara
2. Dokumentasi
(dalam Smith dan Osborn, 2009) bertujuan untuk mengungkap secara detail
43
individu tentang objek atau peristiwa. Data yang diperoleh dengan
partisipan ketika dibaca dan dibaca kembali oleh peneliti dari transkrip
Tahap ini menguji isi/konten dari kata, kalimat dan bahasa yang
sini tidak ada aturan apakah dikomentari atau tanpa persyaratan seperti
44
komprehensif dan mendetail mengenai data. Beberapa bagian dari
interview mengandung data penelitian lebih banyak dari pada yang lain
dan akan lebih banyak makna dan komentar yang diberikan. Jadi pada
Themes)
45
Tahap akhir merupakan tahap keenam dalam analisis ini adalah
Uji keabsahan data perlu dilakukan dalam penelitian ini yakni untuk
melihat sejauh mana data yang diperoleh tersebut valid dan reliabel
yang dilakukan dalam penelitian ini yakni member checks dan Triangulasi
data. Member checks adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data. Hal ini juga agar informasi yang diperoleh dan akan
informan.
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Uji keabsahan diatas akan diterapkan dalam penelitian ini untuk memastikan
46
keakuratan dari data penelitian.
1. Penyusunan dan
usulan seminar
penelitian
2. Persiapan
penelitian:
a. Perijinan
b. Persiapan
bahan dan
alat/instrument
3. Pengumpulan data
4. Tabulasi data
5. Penulisan
laporan/skripsi dan
seminar hasil
penelitian
6. Revisi
laporan/skripsi
7. Laporan
akhir/Ujian skripsi
47
3.8 Rencana Anggaran Penelitian
JUMLAH Rp 2.220.000
48
DAFTAR PUSTAKA
Armiyanti, I., Aini, K., Apriana, R. (2017). Pengalaman Verbal Abuse oleh
Keluarga pada Anak Usia Sekolah di Kota Semarang. Jurnal Keperawatan
Soedirman, 12 (1), 12-20.
Budiman & Riyanto A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.S.D (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
49
Halimah, Nur., & Fajar K. (2010). Kesiapan Memasuki Sekolah Dasar Pada Anak
yang Mengikuti Pendidikan TK Dengan yang Tidak Mengikuti Pendidikan
TK di Kabupaten Kudus. Jurnal Psikologis Universitas Muria Kudus, 1 (1).
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211102142206-20-715544/kekerasan-
terhadap-anak-meningkat-selama-pandemi (Diakses pada pukul 16.15 pm
tanggal 23 Februari 2022)
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200720121748-33-173936/bunda-62-
anak-alami-kekerasan-verbal-selama-psbb (Diakses pada pukul 19.00 pm
tanggal 24 Februari 2022)
https://www.republika.co.id/berita/r0t43j484/kasus-kekerasan-anak-dan
perempuan-di-ntt-naik-saat-pandemi (Diakses pada pukul 19.00 pm tanggal
21 Maret 2022)
Indrayati, N. & PH, Livana. (2019). Gambaran Verbal Abuse Orang tua pada
Anak Usia Sekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 2 (1), (9-18)
Kozier, Erb, Berman, & snyder. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: ECG
Lestari, & Titik. (2015). Kumpulan teori untuk kajian pustaka penelitian
kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
50
Moleong, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. remaja
Rosdakarya.
Putri, A. M. & Santoso, A. (2012). Persepsi Orang Tua Tentang Kekerasan Verbal
Pada Anak. Jurnal Nursing Studies, 1 (1), (22 – 29)
51
Yogyakarta.
Tower, Cyntia. (2005). Understanding Child Abuse and Neglect 6 th edition. New
York : Allyn & Bacon.
Umar, H. (2007). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.
Rajagrafindo Persada.
52
LAMPIRAN
anak.
melakukan kesalahan?
anaknya?
anda?
53
8. Pernahkah anda mendapat kekerasan verbal oleh orang tua saat
masih anak-anak?
anak?
11. Apakah menurut anda perlu untuk orang tua memarahi anak
13. Menurut anda pencegahan seperti apa yang perlu dilakukan orang
anak?
b. Panduan wawancara sikap orang tua terhadap kekerasan verbal pada anak.
2. Ketika anda memarahi anak, reaksi seperti apa yang diberikan oleh
anak?
54
5. Apabila kekerasan verbal yang dilakukan menyebabkan…
55
Lampiran 2. Informed Consent
INFORMED CONSENT
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari
pihak manapun.
Kupang 2022
Partisipan Penulis
Saksi
( )
56