Oleh
Brigitta Tungawi
1771019
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
2020
1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) dengan
baik. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Starat 1 (S1)
Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya Makassar dan dilaksanakan
selama situasi pandemik covid-19.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Diah Sastaviana, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku dosen
pembimbing dalam program KKP ini, yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis dalam penyusunan laporan KKP. Kiranya
Tuhan selalu melimpahkan kasih karunia dan kesehatan.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Meidy Marsella Lorence Panglewai, S.Psi., M. Psi., Psikolog,
selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya Makassar.
2. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya Makassar
yang telah memberikan ilmu dan saran selama penyusunan laporan
KKP.
3. Kedua Orangtua penulis atas segala dukungan yang diberikan
selama penyusunan laporan KKP.
4. Saudari I dan Saudara K atas kesediaan dan partisipasinya dalam
memberikan data untuk menyelesaikan penyusunan laporan KKP.
5. Sahabat penulis yaitu Miranda, Delisya, dan Ivana yang telah
memberi dukungan, motivasi, serta ilmu, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan KKP.
6. Seluruh teman-teman kelompok KKP yang sudah saling mendukung
dan membantu selama penyusunan laporan KKP.
7. James Evans yang telah memberikan dukungan dan motivasi
selama penyusunan laporan KKP.
i
ii
Brigitta Tungawi
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
B. TUJUAN KULIAH KERJA PRAKTIK ............................................. 1
C. MANFAAT KULIAH KERJA PRAKTIK .......................................... 1
BAB II KASUS INDIVIDU I ........................................................................ 2
A. IDENTITAS SUBJEK ...................................................................... 2
B. KELUHAN ....................................................................................... 3
C. HASIL OBSERVASI ....................................................................... 3
D. HASIL WAWANCARA .................................................................... 3
1. Latar Belakang Keluarga ...................................................... 3
2. Riwayat Pendidikan .............................................................. 4
3. Riwayat Pengasuhan ............................................................ 4
4. Riwayat Medis ...................................................................... 4
5. Riwayat Perkembangan Psikis ............................................. 4
E. PERMASALAHAN .......................................................................... 5
F. PENANGANAN MASALAH ............................................................ 6
1. Sasaran Pelaksanaan .......................................................... 6
2. Rancangan Strategi Penanganan Masalah .......................... 6
G. HASIL PELAKSANAAN ................................................................. 8
1. Penerapan Strategi Penanganan Masalah ........................... 8
2. Kajian Pustaka...................................................................... 9
BAB III KASUS INDIVIDU II .................................................................... 11
A. IDENTITAS SUBJEK .................................................................... 11
B. KELUHAN ..................................................................................... 12
C. HASIL OBSERVASI ..................................................................... 12
D. HASIL WAWANCARA .................................................................. 12
1. Latar Belakang Keluarga .................................................... 12
2. Riwayat Pendidikan ............................................................ 13
iii
iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Praktik (KKP) diadakan di Kota Makassar, Sulawesi
Selatan. Lokasi pelaksanaan KKP tersebut yaitu di rumah subjek,
alasan pemilihan tempat pelaksanaan KKP di rumah subjek yaitu agar
dapat juga langsung berinteraksi dengan keluarga subjek yang tinggal
di rumah subjek serta dalam rangka kondisi yang sedang pandemik,
sehingga rumah subjek merupakan pilihan untuk melaksanakan KKP
tersebut.
B. TUJUAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Tujuan dari dilaksanakannya KKP tersebut yaitu untuk
memenuhi persyaratan lulus S1 Fakultas Psikologi Universitas Atma
Jaya Makassar, serta sebagai bentuk bantuan untuk memberikan
layanan psikologi terhadap masyarakat dalam menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi.
C. MANFAAT KULIAH KERJA PRAKTIK
Manfaat KKP tersebut yaitu dapat membantu mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan analisanya dengan langsung
menerapkan ilmu-ilmu psikologi yang telah dipelajari secara teori
kepada masyarakat yang membutuhkan. Manfaat KKP tersebut juga
dapat membantu masyarakat terlepas dari masalah yang sedang
dihadapi.
1
2
BAB II
KASUS INDIVIDU I
A. IDENTITAS SUBJEK
Identitas Subjek I
Nama :I
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Makassar, 8 Februari 2000
Usia : 20 tahun
Suku bangsa : Makassar
Agama : Islam
Alamat : Jl. Domba
Pendidikan terakhir/saat ini : Sedang menjalani studi S1
Anak ke- : 1 dari 1 bersaudara
2
3
B. KELUHAN
1. Subjek merasa tertekan akibat perlakuan kedua orang tuanya
yang bagi subjek over protective.
2. Subjek terkadang menangis di dalam kamar pada malam hari.
3. Subjek merasa minder terhadap dirinya sendiri saat bertemu
dengan orang baru.
4. Subjek terkadang membandingkan dirinya dengan teman-
temannya.
5. Subjek ingin merasakan punya seorang pacar.
6. Subjek merasa sendirian.
7. Subjek takut mendapat penolakan dari orang yang baru ia temui.
C. HASIL OBSERVASI
1. Kondisi Fisik
a. Subjek memakai baju kaos berwarna hitam dan celana
pendek bermotif.
b. Subjek memiliki rambut berwarna hitam dan dikuncir.
c. Terdapat sebuah meja, 1 sofa , dan kipas angin.
d. Subjek dan intervieweer duduk di lantai saling berhadapan, di
tengah-tengah nya tedapat meja
2. Kondisi Psikologis
a. Saat sedang diwawancara, subjek sesekali memegang
handphone.
b. Subjek sesekali menggoyangkan kakinya.
c. Saat sedang menjawab pertanyaan dari interviewer, subjek
terkadang menjawab sambil menunduk ke bawah.
D. HASIL WAWANCARA
1. Latar belakang keluarga
Subjek berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana,
subjek tinggal di Kota Makassar bersama kedua orang tuanya
dan dibesarkan di Kota Makassar bersama kedua orang tuanya
juga. Ibu subjek saat 1 tahun perkawinan sempat hamil, namun
3
4
4
5
E. Permasalahan
Subjek sangat dijaga oleh kedua orang tuanya, subejk tidak
diperbolehkan untuk keluar rumah jika tidak ada keperluan.
Akibatnya, subjek sulit untuk berinteraksi dengan orang yang baru,
subjek hanya memiliki sedikit teman di sekolahnya. Saat subjek SMP
kelas 8, subjek mengatakan kepada seoarang laki-laki bahwa subjek
menyukainya, setelah itu laki-laki tersebut menolak dan mengatakan
bahwa subjek jelek dan hitam. Hal tersebut merupakan yang subjek
sangat ingat karena sangat membekas di ingatan subjek. Semenjak
itu, subjek menjadi sangat pendiam bahkan di rumahnya ia menjadi
pendiam, subjek juga mulai minder terhadap dirinya sendiri, selalu
mengatakan bahwa dirinya jelek dan hitam. Subjek ingin berubah
menjadi perempuan yang cantik, tapi subjek memiliki kendala di
ekonomi, hal tersebut yang membuat subjek menjadi semakin
terpuruk. Pada tahun 2018, subjek sering bermain dan berinteraksi
bersama teman-teman online nya, subjek mulai menggunakan
aplikasi yang bernama discord, subjek bertemu banyak orang di
aplikasi tersebut dan yang awalnya subjek sulit berinteraksi dengan
orang lain, namun di discord tersebut, subjek menjadi lebih percaya
diri untuk berkenalan dengan orang-orang lain di media sosial,
karena menurut subjek, teman-teman dari media sosial tersebut
tidak dapat melihat atau mengetahui wajah asli subjek. Dari teman
yang didapatkan dalam aplikasi discord tersebut, teman subjek
memperkenalkan twitter kepada subjek, dan memperkenalkan
subjek terhadap akun “alter ego”. Dimana akun “alter ego” tersebut,
menunjukkan sisi lain dari subjek, di akun twitter tersebut, subjek
menunjukkan tubuhnya dengan tidak memakai sehelai kain sedikit
pun. Subjek hingga saat ini masih bermain akun twitter tersebut dan
5
6
F. Penanganan Masalah
1. SASARAN PELAKSANAAN
Tujuan dari penanganan masalah yaitu meningkatkan tingkat
kepercayaan diri subjek, tidak minder dengan diri sendiri dan
dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang-orang di
sekitarnya bukan hanya di media sosial saja. Target dari
penanganan masalah tersebut yaitu, subjek yang berjenis
kelamin perempuan dan berusia 20 tahun.
2. RANCANGAN STRATEGI PENANGANAN MASALAH
Rancangan penanganan masalah untuk menyelesaikan
masalah yaitu dengan menerapkan pendekatan terapi rasional
emosi perilaku atau REBT (rational emotive behavior therapy).
Alasan menggunakan metode pendekatan REBT sebagai
penanganan masalah karena berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Nusuki (2014) bahwa pendekatan REBT
memiliki tujuan untuk memperbaiki serta mengubah sikap,
persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan individu yang
irrasional menjadi rasional. Jones (Solikhah,2018) menyatakan
bahwa pendekatan REBT merupakan salah satu pendekatan
dalam teknik konseling yang dikembangkan oleh Albert Ellis pada
tahun 1955. Pendekatan REBT berfokus pada perilaku individu,
namun REBT menekankan bahwa perilaku yang bermasalah
disebabkan oleh pemikiran yang tidak rasional. Latipun
(Solikhah, 2018) menyatakan bahwa terdapat tiga tahap dalam
REBT, yaitu tahap pertama proses dimana konseli diperlihatkan
dan disadarkan bahwa mereka memiliki pemikiran yang tidak
6
7
7
8
G. HASIL PELAKSANAAN
1. PENERAPAN STRATEGI PENGANAN MASALAH
Penarapan strategi penanganan masalah tersebut dilakukan
pada hari Minggu, 24 Januari 2021 pukul 15.00, berlangsung di
rumah subjek. Jadi pada sesi I dilakukannya konseling individual
kepada subjek, yang pertama penulis ingin subjek berada dalam
kondisi yang nyaman, sehingga subjek menyalakan kipas angin
serta menyalakan lampu agar mendapatkan penerangan.
Kemudian pada tahap kedua, penulis membangun rapport
dengan menanyakan bagaimana kabar subjek dan kegiatan yang
dilakukan selama ini, subjek mengatakan bahwa perasaannya
sama saja seperti dulu dan kehidupannya begitu-begitu saja tidak
ada yang berubah.
Pada tahap ketiga, penulis memberikan tugas kepada subjek
untuk menuliskan hal-hal apa saja yang akan dilihat dari orang
lain terhadap dirinya. Setelah itu, subjek menulis sebanyak 7 hal
yaitu jelek, hitam, kusam, burik, cengeng, pemalu, dan tidak suka
tersenyum. Selanjutnya, penulis membacakan 7 hal tersebut
kepada subjek. Saat membacakan 7 hal tersebut, subjek terlihat
sedih dan menundukkan kepalanya terus selama penulis
membacakan isi kertas tersebut.
Pada tahap keempat, penulis memberikan dorongan
dorongan motivasi kepada subjek agar subjek dapat
menghilangkan pikiran-pikiran negatifnya selama ini, penulis
mengatakan bahwa semua perempuan memiliki kecantikanya
masing-masing dan tidak ada perempuan yang jelek, saat penulis
sedang memberikan motivasi kepada subjek, air mata subjek
mulai keluar, dan penulis mulai menenangkan subjek sejenak
hingga subjek mulai merasa tenang, penulis melanjutkan ke
tahapan selanjutnya.
8
9
9
10
10
11
BAB III
KASUS INDIVIDU II
A. IDENTITAS SUBJEK
Identitas Subjek I
Nama :K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir : Makassar, 21 September 1999
Usia : 21 tahun
Suku bangsa : Makassar
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Urip Sumoharjo
Pendidikan terakhir/saat ini : Sedang menjalani studi S1
Anak ke- : 3 dari 3 bersaudara
11
12
B. KELUHAN
1. Subjek sering merasa cepat marah.
2. Saat sedang marah, subjek terkadang mengalami sakit kepala.
3. Saat sedang marah, subjek sulit mengontrol emosinya
4. Subjek mengalami tekanan jika di berada di rumah
C. HASIL OBSERVASI
1. Kondisi Fisik
a. Subjek memakai baju kaos berwarna biru tua dan celana
panjang hitam.
b. Subjek memiliki rambut berwarna hitam dan pendek.
c. Terdapat dua buah meja, 1 sofa , dan kipas angin.
d. Subjek dan intervieweer duduk di lantai saling berhadapan.
e. Pencahayaannya sangat terang karena pintu rumah terbuka
sehingga sinar matahari dapat masuk.
f. Terdapat sebuah gitar di ujung ruangan.
2. Kondisi Psikologis
a. Subjek sesekali memperbaiki rambutnya.
b. Subjek terkadang memegang handphone saat sedang
menjawab pertanyaan.
c. Subjek terkadang menggaruk kakinya saat sedang menjawab
pertanyaan.
d. Subjek sesekali menggoyangkan kakinya.
D. HASIL WAWANCARA
1. Latar belakang keluarga
Subjek berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana,
subjek sekarang tinggal bersama kedua orangtuanya, namun
12
13
13
14
F. Penanganan Masalah
1. SASARAN PELAKSANAAN
Tujuan dari penanganan masalah yaitu meningkatkan
regulasi emosi pada diri subjek. Target dari penanganan masalah
tersebut yaitu, subjek yang berjenis kelamin laki-laki dan berusia
21 tahun.
2. RANCANGAN STRATEGI PENANGANAN MASALAH
Rancangan penanganan masalah untuk menyelesaikan
masalah yaitu dengan melakukan relaksasi autogenik. Alasan
penggunaan metode relaksasi autogenik dalam menangani
masalah subjek yaitu karena berdasarkan teori dari Klott (Fitriani
& Alsa, 2015) bahwa relaksasi autogenik efektif untuk
mengendalikan emosional dan perilaku, relaksasi autogenik
berarti merilekskan diri dengan membangun kekuatan dari dalam
diri dan mencegah pengaruh eksternal. Pemilihan metode
tersebut diharapkan mampu untuk subjek dapat mengendalikan
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
BAB IV
KASUS KOMUNITAS
A. LATAR BELAKANG KOMUNITAS
Komunitas yang akan menjadi sasaran intervensi yaitu, komunitas di
satu gereja yang terletak di kota Makassar. Komunitas tersebut
merupakan komunitas pemuda pada gereja X. Anggota dari komunita s
tersebut yaitu sebanyak 19 orang. Pada komunitas tersebut terbagi
menjadi 4 bidang, yaitu bidang kerohanian, bidang minat & bakat, bidang
pelayanan sosial, dan bidang kaderisasi. Setiap bidang terdiri dari 4
orang anggota. Terdapat pula anggota inti dari komunitas tersebut yang
terdiri dari ketua, bendahara, dan sekretaris.
B. PERMASALAHAN
Permasalahan yang terdapat pada komunitas tersebut yaitu
kurangnya kekompakan, dimana jika terdapat suatu kegiatan. Anggota
umum dan anggota inti akan saling berdebat mengenai kegiatan tersebut
sehingga sulit untuk mendapatkan jalan keluar atau solusi dari masalah
yang diperdebatkan. 1-3 bulan terbentuk komunitas tersebut sangat
kompak, setelah berlangsung lama. Komunitas tersebut akhirnya tidak
berjalan dengan kompak, dan dalam komunitas tersebut terdapat lagi
kelompok dalam kelompok, dimana beberapa anggota komunitas
membentuk kelompok sendiri yang membuat komunitas tersebut
akhirnya tidak dapat mencapai tujuan dari komunitas. Hal tersebut
berkaitan dengan masalah tidak adanya perasaan saling memiliki dan
kebersamaan dalam kelompok atau sense of community.
C. SASARAN KEGIATAN
Sasaran pada kegiatan ini yaitu anggota komunitas gereja X yang
terdiri dari 19 orang diantaranya 10 berjenis kelamin wanita dan 9
berjenis kelamin perempuan.
19
20
D. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan tersebut untuk membangun sense of community
yang dimiliki oleh anggota komunitas.
E. RANCANGAN KEGIATAN
Rancangan kegiatan yang akan dibuat yaitu berupa Focus Group
Discussion (FGD) dengan penerapan metode appreciative inquiry.
Tempat kegiatan : Aula gereja
Tanggal dan hari pelaksanaan : Minggu, 24-1-2021
Durasi kegiatan : 100 menit
Rundown Kegiatan
Waktu Durasi Kegiatan Deskripsi
13.00-13.05 5’ Pembukaan: Fasilitator
-Doa Pembuka memperkenalkan diri serta
-Perkenalan diri dan menyampaikan menyampaikan tujuan dari
tujuan kegiatan kegiatan.
13.05-13.15 10’ Anggota komunitas memperkenalkan diri Setiap angota komunitas
menyebutkan nama dan
hobi
13.15-14.15 Penerapan metode appreciative inquiry:
20’ Discovery Anggota menyampaikan
keadaan komunitas saat
ini
20’ Dream Anggota menyampaikan
harapan untuk komunitas
kedepannya
20’ Design Anggota merencanakan
kegiatan-kegiatan untuk
komunitas yang akan
dilakukan kedepannya.
20
21
F. KAJIAN PUSTAKA
Memillan dan Chavis (Lukito, Lidiawati, & Matahari, 2018)
menyatakan bahwa sense of community merupakan suatu perasaan
yang dimiliki oleh individu bahwa dirinya merupakan bagian dari
suatu kelompok, penting bagi satu sama lain dan untuk kelompok,
serta kepercayaan yang dibagikan oleh setiap anggota kelompok
untuk memenuhi kebutuhan melalui komitmen bahwa mereka akan
selalu bersama. Terdapat 4 elemen dalam sense of community,
yaitu:
1. Membership: perasaan individu bahwa dirinya menjadi bagian
dari sebuah komunitas dan memiliki ketertarikan dengan
komunitas tersebut.
2. Influence: kekuatan yang dimiliki oleh individu untuk
memengaruhi anggot lain dan kekuatan komunitas untuk
memengaruhi individu itu sendiri.
3. Intregration and fulfillment of needs: pemenuhan akan kebutuhan
yang diinginkan oleh individu, dan juga adanya proses pertukaran
nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap individu di dalam kelompok
4. Shared emotional connection: adanya ikatan secara emosi yang
diperoleh melalui interaksi secara personal didalam anggota
21
22
22
23
BAB V
PENUTUP
A. FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Faktor pendukung pelaksanaan kuliah kerja praktik, yaitu:
1. Subjek bersedia untuk menjadi subjek dalam penanganan
masalah kuliah kerja praktik yang dilakukan oleh penulis.
2. Adanya dukungan dari keluarga, teman-teman, dan lingkungan
penulis untuk melaksanakan kuliah kerja praktik.
B. FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN KULIAH KERJA
PRAKTIK
Faktor penghambat pelaksanaan kuliah kerja praktik, yaitu:
1. Kuliah kerja praktik dilakukan saat pandemic covid-19 sehingga
penulis sedikit terhambat saat melakukan observasi,
wawancara, serta penanganan yang diberikan.
2. Waktu yang singkat dalam memberikan penanganan.
C. KOMPETENSI YANG DIPEROLEH
Kompetensi yang diperoleh setelah melakukan kuliah kerja praktik,
yaitu:
1. Penulis meningkatkan kemampuan dalam wawancara serta
menganalisa permasalahan yang ada.
2. Penulis meningkatkan kemampuan dalam menganalisa dan
memberikan penanganan terhadap masalah yang ada.
D. KESIMPULAN
Kuliah kerja praktik merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya Makassar untuk
menyelesaikan studi strata 1 (S1). KKP tersebut dilakukan selama
masa pandemik covid-19, dengan memberikan penanganan masalah
yang sedang dihadapi oleh individu serta komunitas. Pelaksanaan KKP
tersebut diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi oleh individu serta komunitas.
23
24
E. SARAN
Saran yang diberikan oleh penulis, yaitu:
1. Waktu yang disediakan untuk KKP lebih panjang dan lama
2. Bagi mahasiswa, meningkatkan kemampuan observasi,
wawancara, serta menganalisis permasalahan lebih jelas.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
25
26
26
27
LAMPIRAN
➢ SK KKP
27
28
28
29
29
30
➢ Informed Consent
30
31
31
32
➢ Dokumentasi
32