Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP

KESEHATAN MENTAL MAHASISWA FARMASI UPNVJ 2021

Karya tulis ini merupakan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Nini Ibrahim, M.Pd


Silvia Ratna,M.Pd

Disusun oleh:

Stefani Yulia 2110212033

Shafira Putri 2110212053

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
semua limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap
Kesehatan Mental Mahasiswa Farmasi UPNVJ 2021” dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan kami untuk menyusun karya tulis ini, yaitu
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam
menyelesaikan makalah karya tulis ilmiah ini, tentu saja kami sebagai penulis
menghadapi banyak kendala, namun dengan bantuan banyak pihak, semua
masalah tersebut dapat terselesaikan. Oleh karena itu kami sebagai tim penulis
makalah ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
membantu berkontribusi terhadap penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu
Dr. Nini Ibrahim M.Pd dan Ibu Silvia Ratna, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang dengan sabar membantu kami. Serta kepada semua pihak
yang telah mendukung dalam proses terciptanya karya tulis ini.

Tidak semua hal yang dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam
karya ilmiah ini. Kami melakukannya dengan kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kami memiliki
keterbatasan dan kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca yang budiman.

Kami menerima kritik dan saran tersebut guna memperbaiki karya ilmiah
di masa yang akan datang. Dengan menyelesaikan karya ilmiah ini peneliti
mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini.

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................5
PENDAHULUAN..................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................5
B. Rumusan Masalah......................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
D. Manfaat......................................................................................................7
BAB II.................................................................................................................. 9
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS.................................................................9
A. Hakekat Media Sosial.................................................................................9
1. Definisi Media Sosial...............................................................................9
2. Karakteristik Media Sosial......................................................................9
3. Dampak Penggunaan Media Sosial........................................................11
B. Hakekat Kesehatan Mental.......................................................................15
1. Definisi Kesehatan Mental.....................................................................15
2. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental......................................15
3. Karakteristik Mental yang Sehat...........................................................17
C. Kerangka Berpikir....................................................................................18
BAB III............................................................................................................... 19
METODE PENELITIAN.....................................................................................19
A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................19
1. Tempat Penelitian.................................................................................19
2. Waktu Penelitian...................................................................................19
B. Metode Penelitian.....................................................................................19
C. Objek Penelitian.......................................................................................20
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................20
E. Teknik Analisis Data.................................................................................20
BAB IV............................................................................................................... 22
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................................22

3
A. Deskripsi Data..........................................................................................22
B. Pembahasan.............................................................................................31
BAB V................................................................................................................. 32
PENUTUP........................................................................................................... 32
A. Kesimpulan..............................................................................................32
B. Saran........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
LAMPIRAN........................................................................................................35

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial telah menjadi
platform yang populer di semua kalangan. Media sosial menyediakan
flatform pribadi bagi setiap orang, dimana mereka memiliki akun pribadi
dan dapat berinteraksi dengan semua orang di dunia. Sosial media dapat
diakses dimana saja dan kapanpun, baik dengan handphone, laptop, dan
desktop. Media sosial menyediakan berbagai macam jenis hiburan dan
aktivitas yang diunggah melalui post atau blog.

Di masa pandemi Covid-19, penggunaan media sosial terus


meningkat. Remaja merupakan salah satu pengguna media sosial tertinggi
saat ini. Beberapa penelitian mengatakan bahwa lebih banyak remaja
perempuan yang menggunakan media sosial. Studi lainnya juga mengatakan
bahwa seseorang yang sedang tidak dalam suatu hubungan lebih banyak
menggunakan sosial media dibandingkan seseorang yang sedang berada di
dalam suatu hubungan.

Media sosial dapat menjadi wadah yang bermanfaat bagi


kebanyakan orang. Namun, penggunaan sosial media yang berlebihan dapat
berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Studi mencatat bahwa
media sosial dapat menimbulkan kejala kesehatan mental, seperti gejala
depresi, anxiety, dan low self-esteem. Pengguna media sosial juga dapat
mengalami hal negatif, seperti bullying dan tanggapan negatif terhadap
postingan mereka. Selain itu, pengaruh negatif media sosial dapat
menyebabkan suasana hati yang tidak menentu.

5
Dengan meningkatnya pengguna media sosial setiap tahunnya,
penting sekali untuk menilai dampak media sosial terhadap kesehatan
mental. Masih sedikit tindakan yang dilakukan oleh para profesional
kesehatan mental mengenai implikasi media sosial terhadap kesehatan
mental. Selain itu, masih kurangnya penelitian yang dilakukan mengenai
pengetahuan dan kesiapan seorang profesional kesehatan mental untuk
mengatasi pasien yang mengalami dampak negatif penggunaan media sosial
yang berat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut yang akan dikaji dalam penelitian ini,
yakni:
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesehatan
mental yang dialami mahasiswa farmasi UPNVJ 2021?
2. Apakah penggunaan media sosial berpengaruh terhadap aktivitas dan
perilaku keseharian mahasiswa farmasi UPNVJ 2021?
3. Bagaimana kesehatan mental mahasiswa farmasi UPNVJ setelah
menggunakan media sosial dalam jangka waktu panjang?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh dari penggunaan media sosial
terhadap kesehatan mental mahasiswa farmasi UPNVJ 2021.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh media sosial terhadap aktivitas
dan perilaku keseharian mahasiswa farmasi UPNVJ 2021.
3. Untuk menganalisis kesehatan mental mahasiswa farmasi UPNVJ
2021 setelah menggunakan media sosial dalam jangka waktu panjang.

6
D. Manfaat
Adapun manfaat dan kegunaan yang didapat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa
Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa farmasi UPNVJ 2021
tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental.
2. Bagi Universitas
Sebagai bahan masukan untuk Universitas Pembangunan Negeri Veteran
Jakarta dalam meningkatkan mutu dan kualitas dosen dalam
menggunakan media sosial sehingga tidak terjadi gangguan mental
terhadap mahasiswa.
3. Bagi Penulis
Dapat mengetahui bagaimana perkembangan media sosial dan lebih bijak
dalam menggunakan media sosial, serta dapat mengatur dan mengawasi
kondisi jiwa serta kesehatan mental yang dialami oleh penulis sendiri.
4. Bagi Peneliti Lain
Dapat menjadi bahan masukan berupa referensi dalam melakukan
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan media sosial dan
kesehatan mental.

7
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Hakekat Media Sosial

1. Definisi Media Sosial


Media sosial merupakan suatu platform yang memfokuskan kepada
eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas
maupun berkomunikasi. Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai
medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna
sekaligus sebuah ikatan sosial.(Van Dijk dalam Nasrullah, 2015)
Kata media sosial dapat diartikan sebagai konvergensi antara
komunikasi personal dalam arti saling berbagi diantara individu (to be
share one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja
tanpa ada kekhususan individu.(Meike dan Young dalam Nasrullah,
2015)
Pada intinya, sosial media dapat digunakan untuk berbagai
aktivitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan
saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audio visual.
Sosial media diawali dari tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan
Connecting (Puntoadi, 2011).

2. Karakteristik Media Sosial


Media sosial memiliki 6 karakteristik khusus, yaitu:
a. Jaringan (Network)

9
Infrastruktur yang menghubungkan antar perangkat keras untuk
melakukan pertukaran informasi. Jaringan yang terbentuk
antarpengguna merupakan jaringan yang secara teknologi
dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti komputer, telepon
genggam atau tablet. Membentuk jaringan yang dimaksud tidak
peduli apakah di dunia nyata/ secara offline antarpengguna saling
kenal atau tidak, namun kehadiran media sosial memberikan
perantara bagi pengguna untuk terhubung secara mekanisme
teknologi.
b. Informasi (Information)
Informasi merupakan bentuk utama dari media sosial karena
untuk melakukan komunikasi dibutuhkan informasi. Contohnya
seperti konten dari pengguna, profil yang dituju, dan sebagainya.
Sebab tidak seperti media-media lainnya di internet, pengguna media
sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi
konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi. Bahkan
informasi menjadi semacam komoditas. Pada media sosial, informasi
menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas
tersebut pada dasarnya merupakan komoditas yang diproduksi dan
didistribusikan antarpengguna itu sendiri. Dari kegiatan konsumsi
inilah pengguna dan pengguna lain membentuk sebuah jaringan yang
pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada masyarakat
berjenjang (network society).
c. Arsip (Archive)

10
Media sosial dapat menjadi media penyimpanan data yang
berisi informasi dari penggunanya. Setiap informasi yang diunggah
di media sosial informasi tersebut tidak hilang begitu saja saat
pergantian hari, bulan, sampai tahun. Informasi tersebut akan terus
tersimpan dan bahkan dengan mudahnya dapat diakses kembali.
Contohnya media sosial instagram memiliki fitur arsip untuk
penyimpanan foto yang telah dibagikan, google drive, dan
sebagainya.
d. Interaksi (Interactivity)
Media sosial harus memiliki interaktivitas atau interaksi antar
pengguna. Sebagai contoh karakteristik ini misalnya dalam
penggunaan media sosial berupa facebook, twitter, maka interaksi
terjadi dalam bentuk saling like, comment, dan share ke pengguna
lain, kemudian broadcast melalui aplikasi pesan seperti Line, dan
Whatsapp, saling mempromosikan bahkan membagi situasi,
perasaan, musik, melalui Instagram, dan lain-lain.

e. Simulasi Sosial (Social Simulation)


Media sosial dapat mensimulasikan keadaan sosial yang
sesungguhnya tanpa harus mengalaminya secara langsung.
Contohnya seperti chatting dengan teman tanpa harus bertatap muka
secara langsung, jual beli online melalui gambar (visual), dan
sebagainya.
f. Konten Oleh Pengguna (User Generated Content)
Konten-konten dalam media sosial dapat dibuat oleh para
penggunanya, tidak hanya konten yang sudah ada sebelumnya. Jadi
konten oleh pengguna ini sebagai penanda bahwa di media sosial
tidak hanya seputar konten pribadi, akan tetapi juga mengonsumsi
konten yang dibuat oleh pengguna lain. Misalnya konten video yang
di upload di youtube itu menjadi sebuah perangkat yakni yang
disebut channel.

11
3. Dampak Penggunaan Media Sosial
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif
maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal
balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan
apa yang dipengaruhi. Dampak secara sederhana dapat diartikan sebagai
pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang
atasan biasanya memiliki dampak tersendiri. Baik positif maupun negatif.
Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan
pengawasan internal.
Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi
jenis dampak yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil.
Dari penjabaran tersebut maka dapat membagi dampak ke dalam dua
pengertian, yaitu:
a. Dampak Positif
Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan
agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Sedangkan
positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama
memperhatikan hal - hal yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
dampak positif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi, atau memberi kesan kepada orang lain, dengan
tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang
baik.
Dari penjelasan mengenai pengertian dampak positif itu sendiri,
maka dapat dipahami bahwa dampak positif dari penggunaan media
sosial antara lain:
1) Untuk menghimpun keluarga, saudara, dan kerabat yang tersebar

12
Berperan untuk mempertemukan kembali kerabat yang jauh
dan sudah lama tidak bertemu, atau dalam Islam disebut dengan
menjalin silaturahmi. Pada zaman modern ini, seperti yang telah
diketahui bahwasanya ilmu dan teknologi semakin berkembang
pesat, salah satunya media sosial, menjadi ladang berburu bagi
masyarakat untuk perihal apapun, keagamaan, ekonomi, politik,
sosial, budaya, bahkan sifatnya Internasional. Untuk itu, bagi
masyarakat yang memiliki saudara yang tinggalnya jauh, sudah
tidak perlu khawatir dengan adanya internet yakni media sosial,
mereka kapan saja, dimana saja bisa berkomunikasi melalui
sarana teknologi berupa handphone maupun laptop.
2) Sebagai media penyebaran informasi
Informasi terkini sangat mudah didapatkan dan mudah
sekali untuk menyebar melalui media sosial. Hanya dalam
beberapa menit setelah kejadian, kita bisa mengakses dan
menerima informasi tersebut.

3) Memperluas jaringan pertemanan


Melalui media sosial kita dapat berkomunikasi dengan siapa saja,
bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari
berbagai penjuru dunia.
4) Situs jejaring sosial membuat kita lebih bersahabat, perhatian,
dan empati
Melalui media sosial juga melatih kita untuk lebih toleransi antar
sesama, lebih memperhatikan hal-hal yang terjadi di berbagai
penjuru dunia, bahkan dari perhatian tersebut dapat
memunculkan rasa empati yang tinggi dalam kehidupan
masyarakat.
5) Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial

13
Dalam media sosial tak hanya mementingkan diri sendiri, namun
juga belajar beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan
mengelola jaringan pertemanan.

b. Dampak Negatif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dampak
negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif.
Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan
agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Berdasarkan
beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa negatif adalah
pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak
positifnya. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa dampak negatif
adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau
memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka
mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk dan
menimbulkan akibat tertentu.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami pengertian dampak
negatif dengan baik. Jadi, dapat dikemukakan bahwa dampak negatif
dari penggunaan media sosia, yaitu::
1) Banyaknya hoax atau berita palsu

14
Hoax menjadi perbincangan hangat di media massa maupun
media sosial, karena dianggap meresahkan publik dengan
informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Untuk bisa
membedakan sebuah berita merupakan berdasarkan fakta atau
tidak, memang cukup sulit. Hal ini dikarenakan publisher berita
hoax membuat artikel-artikel bohong dengan sangat rapi dan
teratur. Mereka sudah mengetahui selera masyarakat di Indonesia
sehingga mereka semakin mahir dalam membuat berita bohong
yang bisa merayu pembaca untuk mempercayainya. Namun,
sebagai pembaca yang bijaksana mesti lebih teliti untuk menilai,
sehingga tidak termakan hoax.
2) Banyaknya konflik di media sosial
Berpendapat di media sosial memang merupakan hak setiap
orang dan merupakan ciri demokrasi. Semua orang, baik dari
kalangan intelek, tidak berpendidikan, tua, muda, lelaki,
perempuan, dan sebagainya, memiliki kebebasan berpendapat
yang sama dan punya porsi yang tidak ditentukan karena semua
manusia adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
Namun kebebasan berpendapat sebaiknya dilandasi dengan nilai
dan norma, etika, musyawarah, toleransi, persatuan, kesatuan dan
kedamaian agar pendapat yang berbeda tidak memicu konflik,
baik konfil pribadi, maupun masyarakat.
3) Terjadinya kriminalitas di media sosial
Bukan hanya dalam dunia nyata, dalam dunia maya melalui
media sosial, kriminalitas menjadi hal yang sudah terbiasa bagi
yang melakukannya. Banyak sekali kriminalitas terjadi melalui
media sosial, seperti penipuan berkedok jual beli online,
pembajakan akun media sosial, penculikan, pemerkosaan,
penggelapan dan
Rostitusi online. Untuk itu sebagai pengguna media sosial
sebaiknya kita berhati-hati dan bijak dalam menggunakannya.

15
B. Hakekat Kesehatan Mental

1. Definisi Kesehatan Mental


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sehat merupakan keadaan
dimana seluruh badan serta bagian-bagiannya sedang dalam keadaan baik
(tidak sakit). Sehat menurut WHO (World Health Organization)
merupakan keadaan sejahtera, sempurna dari fisik, mental, dan sosial tanpa
batasan dan bukan hanya berupa bebas dari penyakit atau keadaan lemah
saja. Sehat dapat diwujudkan dengan berbagai jenis tindakan, salah
satunya adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan secara individu
atau berkelompok dalam suatu organisasi, yakni demi meningkatkan dan
memelihara kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan segala penyakit
serta proses memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Kesehatan mental mencakup kestabilan emosional, psikologis, dan
sosial kita. Hal itu juga memengaruhi cara kita berpikir, merasakan
sesuatu, dan bertindak. Kesehatan Jiwa juga membantu kita agar dapat
menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan.
Kesehatan mental sangat penting pada setiap fase kehidupan, mulai dari
masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa..

2. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental


a. Faktor Lingkungan Sosial

16
Sebagai seorang mahasiswa tingkat pertama, kita masih
berada dalam masa transisi sosial. Mahasiswa baru harus dapat
melakukan hal mandiri untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar
di perguruan tinggi, lingkungan hidup; Di sisi lain untuk kontak
dengan perubahan yang sering terjadi dalam kehidupan sosial,
persaingan sosial yang ketat, dampak komoditas ekonomi, mereka
bisa menghasilkan ketidakseimbangan psikologis. Pada saat yang
sama, dalam proses sosial transisi, karena mekanisme operasi ekonomi
pasar yang tidak sempurna, sistem hukum yang tidak sempurna.

b. Faktor Psikologis
Kesehatan mental juga dipengaruhi oleh faktor psikologis.
Aspek psikis tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan aspek
kemanusiaan. Respon terhadap ancaman beresiko pada keadaan emosi
dan kognitif, orang yang mengalami stress akan menunjukan
penurunan konsentrasi, perhatian, dan kemunduran memori. Bila
dibiarkan kondisi ini dapat menyebabkan ketidakmampuan menjalin
hubungan dengan orang lain, lebih sensitif dan cepat marah, sulit
untuk rileks, depresi hingga hipokondria.
1) Pengalaman awal
Pengalaman awal merupakan rangkaian pengalaman yang
pernah terjadi pada individu. Para ahli memandang bahwa
pengalaman awal bagi individu sangat menentukan kondisi
mental di kemudian hari. Pengalaman individu memberikan
dampak psikologis dan memungkinkan munculnya stress pada
individu. Beberapa kejadian tersebut antara lain perubahan hidup
secara mendadak, masa transisi, hingga krisis kehidupan berupa
perubahan status radikal dalam kehidupan seseorang.
2) Kebutuhan

17
Pemenuhan kebutuhan individu dapat meningkatkan kondisi
kesehatan mental seseorang. Menurut Maslow, individu yang
telah mencapai kebutuhan aktualisasinya akan mencapai tingkat
pengalaman puncak peack experience. Individu-individu yang
mengalami gangguan mental pada berbagai kondisi, disebabkan
oleh ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhannya. Maslow
menyatakan bahwa penyakit mental merupakan penyakit
defisiensi individu dalam mengenali serta memenuhi
kebutuhannya.
3) Kondisi psikologis lain
Menurut Notosoedirdjo dan Latipun, kondisi temperamen,
ketahanan terhadap stress, serta kemampuan kognitif merupakan
faktor yang ikut mempengaruhi kesehatan mental.
Keadaan setiap individu berbeda-beda terhadap faktor
psikologis ini. Faktor psikologis tersebut dapat menjadi potensi
bagi individu untuk meningkatkan kesehatan mentalnya akan
tetapi dapat pula menjadi hambatan bagi
kesehatan mentalnya.

3. Karakteristik Mental yang Sehat


Seseorang yang sehat mentalnya adalah yang mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam kegiatan-kegiatan yang
positif dan konstruktif bagi peningkatan kualitas dirinya. Kecenderungan
potensi diri atau kemampuan-kemampuan khusus itu dapat diketahui
melalui tes psikologis, prestasi belajar, atau kecenderungan minatnya. Jika
seseorang sudah mampu untuk mengembangkan minat dan bakat dalam
berbagai bidang kehidupan maka dapat diduga ia memiliki unsur sehat
mental. Sebab, mengembangkan minat dan bakat merupakan indikator
bahwa seseorang kemajuan di tengah kehidupan, baik dalam konteks
pribadi maupun sosial. Seseorang yang mentalnya sehat memiliki
karakteristik

18
tertentu. Kriteria tersebut meliputi:
1. Sikap positif terhadap diri sendiri
Individu dapat menerima dirinya secara utuh, menyadari adanya
kelebihan dan kekurangan dalam diri dan menyikapi kekurangan
atau kelemahan tersebut dengan baik.
2. Tumbuh kembang dan beraktualisasi diri
Individu mengalami perubahan kearah yang normal sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangan dan dapat
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh dirinya.
3. Integrasi
Individu menyadari adanya semua aspek yang dimiliki adalah satu
kesatuan yang utuh dan mampu bertahan terhadap stress dan dapat
mengatasi kecemasannya.
4. Persepsi sesuai dengan kenyataan
Pemahaman individu terhadap stimulus eksternal sesuai dengan
kenyataan yang ada. Persepsi individu dapat berubah jika ada
informasi baru, dan memiliki empati terhadap perasaan dan sikap
orang lain.
5. Otonomi
Individu dapat mengambil keputusan secara bertanggungjawab dan
dapat mengatur kebutuhan yang menyangkut dirinya tanpa
bergantung pada orang lain.

C. Kerangka Berpikir
Peluncuran sebuah media sosial menimbulkan fenomena yang
cukup menggemparkan. Orang-orang mulai dari anak-anak sampai dewasa
pasti memiliki akun media sosial seperti instagram, youtube, twitter, dan
lain-lain.

Mahasiswa Semester
Satu Farmasi UPNVJ

19
Intensitas
penggunaan media
Tidak adanya pengaruh
Adanya pengaruh penggunaan
penggunaan media sosial
media sosial terhadap kesehatan
terhadap kesehatan mental
mental Mahasiswa Farmasi
Mahasiswa Farmasi UPNVJ
UPNVJ 2021
2021

20
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara online menggunakan media google
formulir.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 hingga 29 Oktober 2021.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berkenaan dengan data
angka atau numeric. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu fenomena, peristiwa, kejadian yang terjadi
pada masa kini (Sujana dan Ibrahim, 1989:65).
Dalam penggunaan metode deskriptif ini, adapun langkah-langkah
yang dilakukan peneliti yakni mendeskripsikan masalah penelitian secara
tegas sebab tujuan yang jelas dalam penelitian yang mengarahkan peneliti
untuk mengumpulkan data-data dan analisisnya; kemudian menentukan
prosedur penelitian meliputi sasaran penelitian (populasi dan sampel), teknik
penentuan sumber data, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data,
pengolahan data, dan analisisnya; dan mengumpulkan dan menganalisis data
untuk mencapai tujuan peneliti tersebut.

21
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif kausal, yaitu jenis penelitian yang berkaitan dengan adanya sebab
dan akibat. Jadi, dalam penelitian ini terdapat variabel independen (variabel
yang mempengengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).
Peneliti menggunakan jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengungkapkan ada atau tidaknya hubungan serta mengetahui seberapa besar
pengaruh antara dua variabel yakni penggunaan media sosial dan kesehatan
mental mahasiswa farmasi UPNVJ 2021.

C. Objek Penelitian
Mahasiswa farmasi semester 1 UPN Veteran Jakarta. Peneliti akan
mencari data yang berhubungan dengan faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan mental mahasiswa farmasi tingkat 1 UPN Veteran Jakarta,
pengaruh media sosial yang dialami mahasiswa, dan upaya yang dilakukan
untuk mengatasi pengaruh terhadap kesehatan mental tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data


Data responden pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
instrumen berupa kuesioner yang diisi secara online. Dalam hal ini dilakukan
secara online sebagai bentuk upaya untuk meminimalisir kemungkinan
penyebaran virus selama masa pandemi Covid-19. Kuesioner dalam bentuk
google form disebarkan melalui grup media sosial Mahasiswa tahun pertama
Program Studi Farmasi Universitas Pembangunan Negeri Veteran Jakarta.

E. Teknik Analisis Data

22
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk
memberikan gambaran secara umum mengenai data yang diperoleh dari hasil
penelitian.
Berdasarkan judul dan perumusan masalah penelitian dimana penelitian ini
terdiri atas dua variabel, variabel independen (variabel yang
mempengengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).
Variabel independen mengenai Media Sosial (X) dan Kesehatan Mental
Mahasiswa (Y) sebagai variabel dependen. Sampel yang didapat dalam
penelitian ini sebanyak 45 orang mahasiswa farmasi UPNVJ 2021.
Pengambilan data dilakukan dengan cara metode pengisisan kuesioner yang
diberikan kepada responden. Deskripsi dari masing-masing variabel
berdasarkan hasil penyebaran kuesioner tersebut hasilnya dijelaskan
sebagaimana di bawah ini.

a. Hasil Penelitian
Berikut ini peneliti akan menjabarkan skor dari kedua variabel yakni variabel
X (Media Sosial) dan Variabel Y (Kesehatan Mental). Data di bawah ini
diperoleh dari pengisian kuesioner google form oleh mahasiswa/I semester 1
UPNVJ yang terdiri dari 45 responden, 39 responden perempuan dan 6
responden laki-laki. Semua sampel yang didapat memenuhi memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi.
1. Penggunaan Media Sosial oleh Mahasiswa UPNVJ 2021
Tabel 2.1: Jenis Media Sosial yang Sering Digunakan
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Instagram 41 91,1%
Twitter 15 33,3%
YouTube 32 71,1%

24
WhatsApp 39 86,7%
Discord 5 11,1%
TikTok 7 8.89%
Line 2 4,44%
Snapchat 1 2,22%

Berdasarkan tabel, Sampel penelitian terdiri dari perempuan sebanyak 39


responden ( 86.67%) dan laki-laki sebanyak 6 responden (13,3%). Berdasarkan
jenis media sosial yang sering digunakan oleh responden, sebanyak 41 orang
memilih instagram (91,1%), 15 orang (33,3%) memilih twitter, 31 orang
(71,1%) memilih YouTube, 39 orang (87.7%) memilih whatsApp, 5 orang
(11,1%) memilih discord, 4 orang (8.89%) memilih TikTok, 2 orang (4,44%)
memilih line, 1 orang (2,2%) memilih snapchat, dan 1 orang (2,2%) memilih
telegram. Diurutkan dari jumlah yang terbanyak, jenis media sosial yang paling
sering digunakan oleh responden ialah platform instagram di urutan pertama,
kemudian disusul dengan platform whatsApp, youtube, twitter, dan discord,
serta platform tiktok, line, snapchat, dan instagram berada di posisi terakhir.

Tabel 2.2: Waktu Menggunakan Media Sosial


Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

< 1 jam 0 0%
1 - 3 jam 7 15,6%
3 - 5 jam 16 35,6%
5 - 7 jam 10 22,2%
>=7 12 26,7%

Berdasarkan lamanya waktu penggunaan media sosial oleh responden


dijumpai sebanyak 7 orang (15,6%) menggunakan media sosial selama 1 - 3
jam, 16 orang (35,6%) menggunakan media sosial selama 3 - 5 jam, 10 orang
(22,2%) menggunakan media sosial selama 5 - 7 jam, dan 12 orang (26,7%)
menggunakan media sosial lebih dari 7 jam selama sehari. Dapat disimpulkan

25
bahwa mayoritas mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 menggunakan media sosial
selama 3-5 jam dalam sehari.

Tabel 2.3: Saya merasa bahwa konten dalam akun media sosial dapat membantu
saya sehingga saya tidak mengalami gejala depresi.
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0%


Tidak setuju 5 11,1%
Setuju 26 57,8%
Sangat Setuju 14 31,1%

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diperoleh bahwa 5 orang


(11,1%) tidak setuju jika konten dalam akun media sosial membantu mereka
sehingga mereka tidak mengalami gejala depresi, 26 orang (57,8%) setuju jika
konten dalam media sosial dapat membantu mereka sehingga mereka tidak
mengalami gejala depresi, dan 14 orang (31,1%) sangat setuju jika konten dalam
media sosial membantu mereka sehingga mereka tidak mengalami gejala
depresi. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa farmasi UPNVJ
2021 setuju jika sosial media dapat membantu mereka sehingga mereka tidak
mengalami gejala depresi.

Tabel 2.4: Saya merasa kesepian setelah mengakses media sosial.

Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Sangat tidak setuju 10 22,2%


Tidak setuju 23 51,1%
Setuju 8 17,8%
Sangat Setuju 4 8,9%

Berdasarkan tingkat kesepian mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 diperoleh


bahwa 4 orang (8,9%) sangat setuju jika mereka merasakan kesepian setelah
mengakses media sosial, 8 orang (17,8%) setuju, 23 orang (51,1%) tidak setuju
jika mereka merasa kesepian setelah mengakses media sosial, dan 10 orang

26
(22,2%) sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa
farmasi UPNVJ 2021 tidak merasakan kesepian setelah mengakses media sosial.

Tabel 2.5: Saya merasa insecure kepada diri saya sendiri setelah mengakses
media sosial.
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Sangat tidak setuju 3 6,7%


Tidak setuju 22 48,9%
Setuju 15 33,3%
Sangat Setuju 5 11,1%

Berdasarkan tingkat insecure atau kurangnya percaya diri mahasiswa


farmasi UPNVJ 2021 diperoleh bahwa sebanyak 5 orang (11,1%) sangat setuju
jika mereka merasa insecure kepada diri mereka setelah mengakses media sosial,
15 orang (33,3%) setuju, 22 orang (48,9%) tidak setuju, dan 3 orang (6,7%)
sangat tidak setuju jika mereka merasa insecure terhadap diri mereka setelha
mengakses media sosial. Dapat disimpulkan banyak mayoritas mahasiwa
farmasi UPNVJ 2021 tidak merasa insecure terhadap diri mereka setelah
mengakses media sosial.

Tabel 2.6: Ketika saya mengakses media sosial, saya merasa kesulitan untuk
berkonsentrasi pada aktivitas lain
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Sangat tidak setuju 1 1,1%


Tidak setuju 12 26,7%
Setuju 25 55,6%
Sangat Setuju 7 15,6%

Berdasarkan tingkat kesulitan mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 untuk


berkonsentrasi ketika mengakses media sosial diperoleh bahwa sebanyak 7
orang (15,6%) sangat setuju jika mereka merasa sulit berkonsentrasi pada
aktivitas lainnya ketika mereka mengakses media sosial, 25 orang (55,6%)

27
memilih setuju, 12 orang (26,7%) memilih tidak setuju, 1 orang (1,1%) memilih
sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan banyak mayoritas mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 merasa kesulitan untuk berkonsentrasi pada aktivitas lain ketika
mengakses media sosial.

Tabel 2.7: Ketika saya mengakses media sosial, saya kehilangan kendali
terhadap perilaku saya (contoh: tidak mengenal waktu)
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0%


Tidak setuju 12 26,7%
Setuju 25 55,6%
Sangat Setuju 8 17,8%

Tabel di atas menjelaskan terkait sulitnya mahasiswa untuk


mengendalikan perilaku mereka ketika mengakses media sosial, dapat diuraikan
dalam tabel di atas. Mayoritas mahasiswa sebanyak 25 orang (55,6%)
menjawab setuju dan minoritas sebanyak 8 orang (17,8%) menjawab sangat
setuju. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 mudah untuk
kehilangan kendali akan waktu saat mengakses media sosial.

Tabel 2.8: Saya merasa sangat lelah dan hanya duduk, tidak melakukan apapun
setelah mengakses media sosial.
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Sangat tidak setuju 4 8,9%


Tidak setuju 22 48,9%
Setuju 12 26,7%
Sangat Setuju 7 15,6%

Berdasarkan tingkat kelelahan mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 setelah


mengakses media sosial diperoleh bahwa sebanyak 7 orang (15,6%) sangat
setuju jika mereka merasa lelah dan tidak melakukan apapun setelah mengakses
media sosial, 12 orang (26,7%) memilih setuju, 22 orang (48,9%) memilih tidak

28
setuju, dan 4 orang (8,9%) memilih sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan
banyak mayoritas mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 tidak merasa lelah setelah
mengakses media sosial.

Tabel 2.9: Saya merasa menderita atau tidak bahagia setelah mengakses media
sosial
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Sangat tidak setuju 16 35,6%


Tidak setuju 20 44,4%
Setuju 7 15,6%
Sangat Setuju 2 4,4%

Berdasarkan tingkat ketidakbahagiaan mahasiswa farmasi UPNVJ 2021


setelah mengakses media sosial diperoleh bahwa sebanyak 2 orang (4,4%)
sangat setuju jika merasa menderita atau tidak bahagia setelah mengakses media
sosial, 7 orang (15,6%) memilih setuju, 20 orang (44,4%) memilih tidak setuju,
16 orang (35,6%) memilih sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan banyak
mayoritas mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 tidak merasa menderita atau tidak
bahagia setelah mengakses media sosial.

2. Kesehatan Mental Mahasiswa UPNVJ 2021


Berikut ini peneliti akan menjabarkan skor dari kedua variabel yakni
variabel X (Media Sosial) dan Variabel Y (Kesehatan Mental). Data di bawah
ini diperoleh dari pengisian kuesioner google form oleh mahasiswa/I semester
1 UPNVJ yang terdiri dari 45 responden, 39 responden perempuan dan 6
responden laki-laki. Semua sampel yang didapat memenuhi memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi.

2.10: Seberapa sering Anda merasa kesal terhadap suatu informasi yang di
posting oleh orang lain secara tak terduga?

29
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Tidak Pernah 6 13,3%


Kadang-kadang 15 33,3%
Cukup Sering 20 44,4%
Sangat Sering 4 8,9%
Tabel diatas menjelaskan terkait perilaku mahasiswa saat menerima
suatu informasi secara tidak terduga di media sosial, dapat diuraikan dalam
tabel di atas. Mayoritas mahasiswa sebanyak 20 orang (44,4%) menjawab
cukup sering dan minoritas sebanyak 4 orang (8,9%) menjawab sangat sering.
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 memiliki
emosional yang mudah dipengaruhi oleh orang lain.

2.11: Seberapa sering Anda merasa cemas dan "stres"?


Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Tidak Pernah 2 4,4%


Kadang-kadang 13 28,9%
Cukup Sering 20 44,4%
Sangat Sering 10 22.2%

Tabel di atas menjelaskan terkait tingkatan cemas dan “stres” yang dialami
mahasiswa. Mayoritas mahasiswa sebanyak 20 orang (44,4%) merasa cukup
sering merasakannya dan minoritas sebanyak 2 orang (4,4%) menjawab tidak
pernah merasakannya. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa farmasi UPNVJ
2021 cukup sering merasakan cemas dan “stress”.

2.12: Seberapa sering Anda merasa bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai
keinginan Anda?
Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Tidak Pernah 1 2.2%


Kadang-kadang 20 44,4%
Cukup Sering 20 44,4%

30
Sering 4 8,9%
Tabel di atas menjelaskan terkait seberapa seringnya suatu hal berjalan
sesuai keinginan mahasiswa. Mayoritas mahasiswa sebanyak 20 orang memilih
cukup sering dan kadang-kadang dengan persentase masing-masing jawaban
sebesar 44,4% dan hanya 1 mahasiswa yang memilih tidak pernah (2,2%)
merasa bahwa segala sesuatu berjalan sesuai keinginannya. Dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa merasa sering merasa segala sesuatu berjalan sesuai
keinginan mereka, terbukti dari jawaban yang diterima. kurang lebih 53%
mahasiswa memilih sering dan cukup sering.
2.13: Seberapa sering Anda menemukan bahwa tidak dapat mengatasi semua
hal yang harus Anda lakukan?

Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Tidak Pernah 0 0%
Kadang-kadang 15 33,3%
Cukup Sering 21 46,7%
Sering 9 9%
Tabel di atas menjelaskan terkait kemampuan mahasiswa untuk
mengatasi hal yang mereka hadapi. Mayoritas mahasiswa sebanyak 21 orang
(46,7%) menjawab cukup sering menemukan dirinya tidak dapat mengatasi
semua hal yang harus dilakukan dan minoritas sebanyak 9 orang (9%)
menjawab bahwa sering menemukan dirinya tidak dapat mengatasi semua hal
yang dilakukannya. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa farmasi UPNVJ
2021 cukup sering menemukan bahwa dirinya tidak dapat mengatasi semua hal
yang harus dilakukan.

2.14: Berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan hingga Anda tertidur?

Karakteristik Jawaban Frekuensi (n) Presentase (%)

Tidak memiliki pengaruh 7 15,6%


1-30 menit 27 60%

31
30-60 menit 7 15,6%
> 60 menit 4 8.9%
Tabel di atas menjelaskan terkait lamanya rata-rata waktu yang
dibutuhkan agar mahasiswa dapat tertidur, dapat diuraikan dalam tabel di atas.
Mayoritas mahasiswa sebanyak 27 orang (60%) menjawab bahwa mereka
membutuhkan rata-rata waktu sekitar 1-30 agar bisa tertidur dan minoritas
mahasiswa sebanyak 4 orang (8,9%) menjawab bahwa mereka membutuhkan
waktu lebih dari 60 menit untuk tertidur. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
farmasi UPNVJ 2021 membutuhkan waktu rata-rata sekitar 1-30 menit untuk
bisa tertidur.

B. Pembahasan
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari penggunaan media sosial terhadap kesehatan
mental mahasiswa farmasi UPNVJ 2021. Hal ini dibuktikan dari data
penggunaan media sosial diketahui kebanyakan mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 menggunakan media sosial dalam batas waktu yang
masih normal yaitu sekitar 3-5 jam dalam sehari. Dalam penggunaan
media sosial tentu saja menimbulkan dampak yang berbeda-beda pada
tiap mahasiswa ada yang berdampak baik dan ada juga yang
beranggapan bahwa penggunaan media sosial berdampak buruk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten-konten dalam akun
media sosial dapat membantu para mahasiswa farmasi UPNVJ 2021
sehingga saya tidak mengalami gejala depresi hal ini dibuktikan

32
dengan data yang menunjukkan bahwa sebanyak 57,8% mahasiswa
farmasi setuju jika konten dalam media sosial dapat membantu
mereka sehingga mereka tidak mengalami gejala depresi, dan 31,1%
mahasiswa farmasi sangat setuju jika konten dalam media sosial
membantu mereka sehingga mereka tidak mengalami gejala depresi,
dari data tersebut diketahui bahwa penggunaan media sosial yang
dilihat dari konten dalam akun media sosial membantu kebanyakan
mahasiswa farmasi untuk tidak mengalami gejala depresi, hal ini
menunjukkan bahwa konten media sosial membawa pengaruh yang
signifikan kepada kesehatan mental mahasiswa farmasi UPNVJ 2021.
Bukan hanya itu saja sekitar 73, 3% mahasiswa farmasi UPNVJ
2021 tidak merasakan kesepian setelah mengakses media sosial hal ini
membuktikan bahwa media sosial memberikan dampak yang positif
terhadap kesehatan mental mahasiswa farmasi UPNVJ 2021, selain itu
dari data lain menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 tidak merasa insecure terhadap diri mereka setelah
mengakses media sosial. Selain dari data diatas kebanyakan
mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 menunjukkan bahwa mahasiswa
farmasi UPNVJ 2021 tidak merasa lelah setelah mengakses media
sosial. Akan tetapi apabila dilihat dari segi penggunaan dan dikaitkan
dengan waktu mayoritas mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 mudah
untuk kehilangan kendali akan waktu saat mengakses media sosial hal
ini dikarenakan dari data yang telah didapat menunjukkan bahwa
mahasiswa kesulitan untuk berkonsentrasi pada aktivitas lain ketika
mengakses media sosial.

33
Apabila dilihat dari sisi kesehatan mental mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 berdasarkan penerimaan informasi pada media sosial
kebanyakan mahasiswa diketahui memiliki emosional yang mudah
dipengaruhi oleh orang lain, hal ini dipengaruhi oleh konten-konten
yang terdapat di media sosial yang tentunya memberikan pengaruh-
pengaruh yang berbeda pada setiap mahasiswa dan kebanyakan
mahasiswa pada farmasi UPNVJ 2021 mudah dipengaruhi oleh orang
lain melalui konten media sosial. Selain itu 44,4% mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 juga merasakan cemas atau stress dan 46,7% Mahasiswa
sering menemukan bahwa dirinya tidak dapat mengatasi semua hal
yang harus dilakukan. Dan 53% mahasiswa merasa sering merasa
segala sesuatu berjalan sesuai keinginan mereka. Apabila dilihat dari
waktu yang dibutuhkan untuk tertidur mayoritas mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 membutuhkan waktu rata-rata sekitar 1-30 menit untuk
bisa tertidur.
Dari pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa media sosial
memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental
mahasiswa farmasi UPNVJ 2021, karena apabila tidak dilakukan
pembatasan akses dan pemilihan konten yang tepat pada media sosial
yang akan diakses dapat menyebabkan beberapa mahasiswa mudah
terpengaruh secara emosional, mengalami stress dan mudah untuk
kehilangan kendali akan waktu.

34
35
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial pada mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental mahasiswa,
dikarenakan adanya media sosial dapat membantu mahasiswa farmasi
UPNVJ 2021 untuk tidak mengalami gejala depresi. Selain itu, penggunaan
media sosial juga dapat memengaruhi aktivitas dan perilaku keseharian
mahasiswa farmasi UPNVJ 2021. Namun, penggunaan media sosial oleh
mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 dalam jangka waktu yang panjang tidak
memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental mahasiswa.
Pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental
mahasiswa farmasi UPNVJ 2021 secara keseluruhan memberikan pengaruh
pada tingkat yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang kami dapat
menunjukkan mayoritas kesehatan mental mahasiswa dipengaruhi oleh faktor
lain selain dari media sosial, seperti tingkat kecemasan yang tinggi dan
tingkat stres yang tinggi.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai pengaruh penggunaan
media sosial terhadap kesehatan mental mahasiswa farmasi UPNVJ 2021.
Peneliti dapat memberi saran terkait hal- hal yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat sebagai pedoman untuk menambah ilmu dan
wawasan tentang kesehatan mental khususnya mengenai pengaruh media
sosial terhadap kesehatan mental.
2. Bagi responden
Mahasiswa farmasi UPNVJ 2021, pengetahuan mengenai pentingnya
kesehatan mental perlu ditingkatkan sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan mental terhadap penggunaan media sosial..

36
3. Bagi Institusi
Karya Tulis Ilmiah ini agar dapat menambah kepustakaan di perpustakaan
institusi terkait, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang pengetahuan pengaruh penggunaan media sosial terhadap
kesehatan mental bagi para pembaca.
4. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini agar dapat dijadikan tambahan wawasan ilmu
mengenai kesehatan mental khususnya tentang pengaruh penggunaan
media sosial terhadap kesehatan mental dengan judul lain yang serupa
tetapi dengan variabel yang berbeda.

37
DAFTAR PUSTAKA

38
LAMPIRAN

39

Anda mungkin juga menyukai