Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dengan limpahan

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Analisis Tema dan Nilai Pendidikan dalam Novel Ada Apa dengan Cinta ?

karya Silvarani.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Prosa

Fiksidan Drama semester ganjil tahun akademik 2017-2018 prodi bahasa dan

sastra Indonesia, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini

dengan baik dan tepat waktu.

Kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis mengucapkan

terimakasih terutama kepada :

1. Bapak Dr. H. Ikin Syamsudin Adeani, M. Pd.,selaku dosen mata pelajaran.

2. Bapak/ibu Dosen prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Galuh

Ciamis.

3. Rekan-rekan mahasiswa prodi bahasa dan sastra Indonesia semester ganjil

Tahun Akademik 2017-2018 Universitas Galuh Ciamis.

Penulis menyadari karya yang sangat sederhana ini jauh dari

kesempurnaan, baik isipenyajian, maupun pembahasannya. Semua ini

disebabkan keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua

pihak demi perbaikannya dimasa yang akan datang.

1
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi semua pihak. Semoga apa yang dikerjakan senantiasa berada

dalam ridha Allah SWT.

Ciamis, 9 Oktober 2017

Dania Aprilia
NIM. 2108160118

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................1

Daftar Isi..................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan...................................................................................................5

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................7

1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................7

1.4 Kegunaan/Manfaat Makalah.................................................................7

Bab II Landasan Teori.............................................................................................9

2.1 Pengertian Novel...................................................................................9

2.2 Pengertian Tema..................................................................................11

2.3 Pengertian Nilai Pendidikan................................................................

Bab III Metodologi Penelitian...............................................................................14

3.1 Metode Deskriptif................................................................................14

3.2 Teknik Penelitian.................................................................................15

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.............................................................16

4.1 Hasil Penelitian....................................................................................16

4.2 Pembahasan.........................................................................................17

Bab V Simpulan Dan Saran...................................................................................21

3
5.1 Simpulan..............................................................................................21

5.2 Saran....................................................................................................22

Daftar Bacaan ...........................................................................................23

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap

lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa

yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap

fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman yang

lebih mendalam, bukan hanya sekedar cerita khayal atau angan dari

pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas pengarang dalam menggali

dan mengolah gagasan yang ada dalam fikirannya.

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi yang

dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut sengaja

dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap

dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya, sehingga nampak seperti sungguh

ada dan terjadi. Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra (novel)

hadir. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur yang secara langsung

membangun sebuah cerita. Keterpaduan berbagai unsur intrinsik ini akan

menjadikan sebuah novel yang sangat bagus. Ada Apa dengan Cinta

diterbitkan pertama kali pada April 2016. Sejak kemunculan novel Ada Apa

dengan Cinta mendapatkan tanggapan positif dari penikmat sastra. Tingginya

apresiasi masyarakat terhadap novel Ada Apa dengan Cinta menjadikan novel

tersebut masuk dalam jajaran novel remaja terbaik bernilai positif.

5
Cerita novel Ada Apa dengan Cinta? diperoleh dari mengeksplorasi kisah

persahabatan dan percintaan remaja. Novel Ada Apa dengan Cinta?dikemas

dengan bahasa yang sederhana, imajinatif, namun tetap memperhatikan

kualitas isi. Membaca novel Ada Apa dengan Cinta? membuat pembaca

seolah-olah melihat potret nyata kehidupan persahabatan Cinta dan kisah

asmara Rangga dan Cinta.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis berminat untuk

menganalisis novel Ada Apa dengan Cinta?. Analisis terhadap novel Ada

Apa dengan Cinta?peneliti membatasi pada nilai pendidikan. Alasan dipilih

dari segi nilai pendidikan karena novel tersebut diketahui banyak memberikan

inspirasi bagi pembaca, hal itu berarti ada nilai-nilai positif yang dapat

diambil dan direalisasikan oleh pembaca dalam kehidupan sehari-hari

mereka, khususnya dalam hal pendidikan. Pradopo (1994: 94)

mengungkapkan bahwa suatu karya sastra yang baik adalah yang langsung

memberi didikan kepada pembaca tentang budi pekerti dan nilai-nilai moral,

sesungguhnya hal ini telah menyimpang dari hukum-hukum karya sastra

sebagai karya seni dan menjadikan karya sastra sebagai alat pendidikan yang

langsung sedangkan nilai seninya dijadikan atau dijatuhkan nomor dua.

Begitulah paham pertama dalam penilaian karya sastra yang secara tidak

langsung disimpulkan dari corak-corak roman Indonesia yang mula-mula,

ialah memberi pendidikan dan nasihat kepada pembaca.

Penulis mengangkat judul Analisis NilaiPendidikan novel Ada Apa

dengan Cinta ?karya Silvarani untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

6
diperolah di bangku kuliah, di samping itu pula karena dalam karya sastra

terutama fiksi, nilaipendidikan tidak kalah pentingnya menentukan terjalinnya

cerita atau peristiwa apalagi novel ini novel bertendensi pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa tema yang berada dalam novel Ada Apa dengan Cinta ?

b. Bagaimanakah nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Ada Apa

dengan Cinta ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan tema dan nilai pendidikan yang

terdapat dalam novel Ada Apa dengan Cinta ?

1.4 Kegunaan/Manfaat Penelitian

Penulis pada dasarnya menulis makalah ini bukanlah tanpa alasan dan

manfaat yang jelas. Manfaat tersebut dapat ditujukan bagi para pembaca itu

sendiri dan khusunya bagi penulis yang telah membuat makalah ini.

1. Bagi Penulis

 Dengan menulis makalah ini, penulis setidaknya telah

mengetahui bagaimanakah penerapan nilai-nilai pendidikan

unsur ekstrinsik dalam sebuah novel.

 Hasil menulis makalah ini juga dapat menjadi jawaban dari

masalah yang dirumuskan.

7
 Selain itu makalah ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi

bagi penulis untuk semakin aktif menyumbangkan hasil karya

bagi dunia sastra dan pendidikan.

2. Bagi Pembaca

 Hasil pembuatan makalah ini diharapkan bagi pembaca agar

lebih memahami isi novelAda Apa dengan Cintadan

mengambil manfaat darinya.

 Makalah ini juga diharapkan bagi pembaca agar semakin jeli

dalam memilih bahan bacaan (khususnya novel) dengan

memilih novel-novel yang mengandung pesan moral yang baik.

 Makalah ini dapat menjadi salah satu contoh real dalam

mengapresiasi sebuah novel dengan menggunakan latar unsur

ekstrinsik.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Novel

Menurut Waluyo (dalam Rany, 2010:5), istilah novel berasal dari

bahasa latin novellas yang kemudian diturunkan menjadi novies, yang

berarti baru. Perkataan baru ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa novel

merupakan jenis cerita fiksi yang muncul belakangan dibandingkan

dengan cerita pendek dan roman. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia), novel ialah bentuk karangan yang lebih pendek daripada

roman, tetapi lebih panjang dari cerpen. Novel lebih menceritakan sebagian

kehidupan seorang tokoh, yaitu suatu kehidupan yang luar biasa dalam

seluruh hidupnya yang menimbulkan konflik yang menjurus pada perubahan

nasib sang tokoh. Dengan demikian, pelukisan tentang watak tokoh dalam

novel tersebut lebih dijelaskan secara lebih rinci. Jadi, novel merupakan

jeniscerita fiksi yang muncul paling akhir jika dibandingkan dengan cerita

fiksi yang lain. Novel mengungkapkan konflik kehidupan para tokohnya

secara lebih mendalam dan halus. Selain itu, serangkaian peristiwa dan

latar ditampilkan secara tersusun hingga bentuknya lebih panjang

dibandingkan dengan prosa rekaan yang lain.

2.2 Pengertian Tema

Landasan teori dalam cerpen Perpisahanyang akan diambil dari unsur

intrinsik yaitu mengenai tema dan unsur ekstrinsik yaitu mengenai nilai

pendidikan.

9
Tema adalah karya inti sari atau pokok bahasan karya sastra yang secara

keseluruhan sehingga di dalam novel, tema menetukan panjang waktu yang

diperlukan untuk mengungkapkan isi cerita, atau tema adalah gagasan

utama/pokok pikiran.

Menurut Aminuddin (1991: 91) istilah tema berasal dari bahasa Latin yang

berarti “tempat meletakkan sesuatu perangkat”.

Tarigan (1985: 125) mengatakan bahwa tema pandangan-pandangan hidup

yang terentu atau perasan tertentu mengenai kehidupan yang membentuk

gagasan utama dari suatu karya sastra.

Tema adalah kaitan hubungan antara makna dan tujuan pemaparan prosa

fiksi oleh pengarangnya, maka untuk memahami tema, seperti telah

disinggung di atas, pembaca terlebih dahulu harus memehami unsur-unsur

signifikan yang menghubungkan dengan tujuan penciptaan pengarangnya.

Tema tidak perlu berwujud moral, atau ajaran moral. Tema biasanya hanya

berwujud pengamatan pengarang terhadap kehidupan. Kesimpulannya,

bahkan bahan mentah pengamatan saja. Pengarang bisa saja mengungkapkan

suatu masalah kehidupan, dan problema tersebut tidak perlu dipecahkan.

2.3 Pengertian Nilai Pendidikan

Di dalam Novel Ada Apa dengan Cinta? selain mengandung unsur moral

dalam hal ini sikap atau perbuatan yang juga mengandung nilai pendidikan.

Sebab pada dasarnya pendidikan merupakan modal utama yang harus dimiliki

seorang didalam mencapai suatu tujuan tertentu.

10
Moral dan pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan antara

satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, didalam penelitian ini keduanya

tidak dapat dipisahkan  moral dan pendidikan. Secara umum, pendidkan

dirumuskan sebagai suatu bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh

pendidik kepada peserta didik  ke arah satu tujuan.

Nilai pendidikan adalah suatu nilai yang diyakini kebenarannya dan

mendorong orang untuk berbuat positif di dalam kehidupannya sendiri atau

bermasyarakat. Nilai pendidikan dalam karya sastra adalah nilai-nilai yang

bertujuan mendidik seseorang atau individu agar menjadi manusia yang baik

dalam arti berpendidikan.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Deskriptif

Metode yang digunakan dalam makalah ini yaitu metode deskriptif yaitu

salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (best,1982:119). Peneletian

deskriptif ini juga sering juga disebut noneksperimen,karena pada penelitian

ini tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan

penelotian metode deskriptif, memungkinkan peneliti untuk melakukan

hubungan antar variabel,menguji hipotesis,mengembangkan generalisasi, dan

mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west:1982).

Disamping itu,penelitian deskriptif juga merupakan penelitian dimana

pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang

berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang, mereka melaporkan

keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek

yang diteliti secara tepat. Dalam perkembanganya, akhir-akhir ini metode

penelitian deskriptif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan.

Pertama, fari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan

penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif

sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan

dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

12
Penelitian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang disebut dangan

metode penelitian deskriptif ini akan menjadi lebih jelas bilamana kita

melihat berbagai pandangan para pakar mengenai metode tersebut,

diantaranya:

1. Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan

interprefasi yang tepat.

2.Menurut Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif

mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang

berlaku di masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang

hubungan kegiatan-kegiatan, skiap-sikap, pandangan-pandangan serta

proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu

fenomena.

3.  Menurut Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian yang

bersifat deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat suatu sifat-

sifat individu, keadan, gejala atau kelompok-kelompok tertentudalam

suatau masyrakat.

3.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan membaca

novel. Penulis tidak hanya membaca novel secara sekilas saja, namun dalam

penelitiannya penulis memahami dan menganalisis unsur-unsur intrinsik

ataupun unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel tersebut.

13
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Penelitian

Cinta dan keempat temannya yakni Alya, Carmen, Maura dan

Milly adalah siswa SMA pengurus mading di sekolahnya. Lebih dari itu

mereka bersahabat dengan prinsip masalah salah satu diantara kita adalah

masalah kita semua, musuh salah satu diantara kita adalah musuh kita semua.

Persahabatan mereka tidak main–main, kapanpun mereka siap membantu satu

sama lain bila ada masalah yang menimpa. Cinta bahkan membuat puisi

tentang persahabatan mereka berjudul “Aku ingin bersama selamanya” yang

ia ikutkan juga pada lomba puisi di sekolahnya.

Persahabatan mereka diuji kala Cinta menyukai Rangga (Nicholas

Saputra). Bermula dari menangnya Rangga pada lomba puisi yang biasanya

dimenangkan Cinta, Cinta yang merupakan pengurus mading tersinggung

karena Rangga tidak pernah mengirim karya puisinya. Ia berfikir Rangga

tidak pernah menganggap mading sekolah ada. Ketersinggungan Cinta

bertambah saat Rangga menolak wawancara yang akan ia lakukan untuk

mengisi profil pemenang lomba puisi di sekolahnya itu. Rangga menganggap

ia tidak pernah mengikuti lomba puisi itu apalagi memenanginya.

Cinta menceritakan kegeramannya dan ditanggapi serius oleh keempat

sahabatnya. Carmen yang tomboy bahkan siap menimpal Rangga namun

Cinta menolaknya. Kondisi ini jugalah yang membatalkan Alya membagi

14
masalah tentang kekerasan yang terjadi pada keluarganya kepada Cinta di

telfon.

Kegeraman Cinta berakhir saat Rangga mengucapkan terima kasih

kepadanya. Berawal dari hilangnya buku Rangga yang berjudul Aku karya

Syumanjaya, Cinta yang menemukan buku itu mengembalikannya kepada

Rangga. Semenjak kejadian itu mereka menjadi dekat apalagi keduanya

sama-sama menyukai puisi.

Kedekatan Rangga mulai mengganggu hubungan Cinta dengan keempat

sahabatnya. Cinta datang terlambat ke konser Pas karena sebelumnya jalan-

jalan bersama Rangga ke Kwitang tempat membeli buku-buku bekas.

Dikesempatan yang lain ketika keempat sahabat Cinta di lapangan basket,

Cinta sedang mengunjungi Rangga dan menemaninya memasak.

Puncaknya adalah pada saat Cinta membatalkan janji bertemu keempat

sahabatnya. Berkilah pergi berobat ke dokter, Cinta pergi ke café bersama

Rangga. Disaat bersamaan Alya yang stress sangat membutuhkan Cinta tetapi

dengan alasan yang sama Cinta menolak kedatangan Alya ke rumahnya.

Disaat sahabatnya sedang kesulitan dengan masalah yang menimpa, Cinta

berkencan dengan Rangga di sebuah café. Dengan diiringi petikan gitar Cinta

membacakan puisi ciptaan Rangga. Puisi kesepian, kesendirian yang ternyata

menggambarkan keadaan Alya yang tidak tahan dengan masalah yang

membelitnya. Ia mencoba bunuh diri dengan memutus urat nadi ditangannya.

15
Suasana yang sangat kontras dari perinsip persahabatan yang Cinta dengung –

dengungkan.

Saat Cinta pulang ia sedih mendengar kabar Alya dirawat di rumah sakit

akibat percobaan bunuh diri. Di rumah sakit Maura melarang Cinta bertemu

Alya. Ia dan teman–temanya yang lain kecewa karena Cinta telah berbohong.

Cinta sangat menyesal dan atas kejadian itu ia menganggap Rangga lah

penyebab perubahan dirinya. Cinta lantas meminta Rangga tidak

menemuinya. Rangga pun sepakat bahwa ia tidak akan menghubungi Cinta

lagi.

Di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan

Alya pun tahu bahwa Cinta berkencan dengan Rangga. Cinta yang saat

berkata jujur kepergok teman-teman yang lainnya juga meminta maaf atas

kejadian itu. Ia pun menerangkan tidak akan berhubungan dengan Rangga

lagi.

Cinta menjadi seorang pelamun, dan ini disadari betul oleh keempat

sahabatnya. Setelah di desak akhirnya Cinta mengakui bahwa ia jatuh cinta

kepada Rangga. Keempat sahabatnya lantas mendesak Cinta untuk meminta

maaf dan mengatakan perasaan Cinta yang sebenarnya kepada Rangga.

Rangga ternyata berencana pindah sekolah ke Amerika bersama Ayahnya.

Ia sangat gelisah bahkan hanya untuk sekedar berpamitan kepada Cinta. Atas

informasi dari Pak Wardiman, Cinta dan teman– temannya mengetahui

rencana Rangga ke Amerika dan mereka lantas menyusul Rangga ke Bandara.

16
Di Bandara Cinta berhasil menemui Rangga dan mengungkapkan isi hati

yang sebenarnya. Cinta juga meminta Rangga membatalkan niatnya sekolah

di Amerika. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta. Ia memberi

Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi dengan judul "Ada

Apa Dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama

tiba.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Caramel Macchiato

Tema dalam novel caramel macchiato karya Iffah Ariqoh ini adalah kisah

cinta siswa SMA bernama Keiza. Keiza dekat dengan Davian dan mereka

saling jatuh cinta. Namun ketika Davian mengungkapkan perasaannya kepada

Kezia, Keiza diam tanpa kata dan tanpa memberikan alasan apapun. Hingga

setelah kejadian itu selama 3 bulan lama nya mereka tak saling kenal. Dan

Keiza menyesali kejadian tersebut dan menyesal tidak mengungkapkan

perasaan yang sama kepada Davian. Hal ini tampak di kutipan berikut :

Ia ingat persis. Hari itu, tanggal 28, ditaman belakang sekolah, pukul tiga

lebih 7 menitt. Laki-laki itu mengatakan semua yang ia impikan sejak kali

pertama melihat senyum Keiza.

“Jadian yuk.”

ia terdiam sesaat. “Hah ?”

“kenapa ?” laki-laki itu menatapnya. Sulit sekali untuk terbaca.

17
“Oh nggak, aneh aja. ” ia masih tak bisa mencerna kata-kata yang baru

saja laki-laki itu lontarkan. Selain mencerna kata-katanya, ia sedang berusaha

untuk mereddam degup jantungnya. Keiza sangat takut jika laki-laki itu

mendengarnya. Akan sangat memalukan jika Davian sampai mendengarnya.

“Aneh gimana sih, Kei ?”

“ya aneh aja.” Ia berusaha untuk meredam degup jantungnya. Ia melirik

laki-laki itu sebentar, lalu menetap ke arah sepatunya sendiri, berwarna biru

laut.

“Gue nggak jelas banget ya. Kei ?” Tatapan laki-laki itu meneduh,

menatapnya.

“Iya, lo mah tijel sih Dav. Gue suka bingung sendiri jadi temen lo.”

Teman.

Bohong! Ia sebenarnya benar-benar ingin ingin menghapus status “teman”

itu.

Hari ini, tepat tiga bulan setelah laki-laki itu mengatakannya, ia belum

juga menjawab pertanyaan itu.

Keiza tahu, laki-laki itu amat sangat membutuhkan jawaban walaupun

yang dilontarkannya sebenarnnya hanya dua kata yang lebih pantas disebut

pernyataan. Keiza tersenyum, ia terlalu bodoh karena baru menyadari bahwa

pertanyaan dan pernyataan adalah dua kata yang hampir sama, tapi berbeda

arti. Sangat berbeda.

18
Akan tetapi, akan sangat terlambat jika Keiza menjawab sekarang. Karena

sejak saat itu, Davian berubah menjadi es yang tidak pernah mencair. Keiza

benar-benar tidak bisa membaca sikap Davian.

4.2.2 Nilai Pendidikan Dalam Novel desmol?

Sastra sebagai hasil kehidupan mengandung nilai-nilai sosial, filosofi, religi dan

sebagainya. Baik yang bertolak dari pengungkapan kembali maupun yang

merupakan menciptakan terbaru semuanya dirumuskan secara tersurat dan

tersirat. Sastra tidak saja lahir karena kejadian, tetapi juga dari kesadaran

penciptaannya bahwa sastra sebagai sesuatu yang imajinatif, fiktif, dll, juga harus

melayani misi-misi yang dapat dipertanggungjawabkan serta bertendens.

Analisis analisis nilai pendidikan dalam novel caramel macchiato :

1. Nilai pendidikan sosial

Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan tata

cara hidup sosial. Suatu kesadaran dan emosi yang relatif lestari terhadap suatu

objek, gagasan, atau orang juga termasuk di dalamnya. Karya sastra berkaitan

erat dengan nilai sosial, karena karya sastra dapat pula bersumber dari

kenyataan-kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat. Nilai sosial mencakup

kebutuhan hidup bersama, seperti kasih sayang, kepercayaan, pengakuan, dan

penghargaan. Seperti halnya perilaku dalam lingkungan bermasyarakat atau

dalam pergaulan pertemanan. Pertemanan yang dijalankan harus bersifat baik

dan tidak menyakiti satu sama lain.

19
Seperti pada kutipan novel caramel macchiato karya iffah ariqoh

“ Keiza ikut tertawa mendengar jawaban Rika, ia bahkan tidak

menyanggahnya dengan argumen lain seperti biasa. Rika benar, ia desperatrly

in love dengan Davian. “Eh, tapi lo jahat tahu, Rik. Kemarin kan, hari ulang tahun

Davian yang ke tujuh belas!” Rika hanya menjawabnya dengan enteng, “Terus,

giamana nasib cewek di depan gue ini kalau gue terima Davian ?” “ .”( Caramel

Macchiato 2016:38)

Kutipan diatas menggambarkan bahwa pertemanan lebih berharga dari

sebuah hubungan antara seorang perempuan dan laki-laki. Rika

menghargai pertemanannya dengan Keiza. Rika menegrti bahwa Keiza

yang telah lama dia mengidamkan sosok Davian menjadi pujaannya.

2. Nilai pendidikan budaya

Nilai pendidikan budaya adalah tingkat yang paling tinggi dan yang paling

abstrak dari adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai budaya itu

merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran

sebagian besar dari warga sesuatu masyarakat mengenai apa yang mereka

anggap bernilai, berharga dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi

sebagai suatu pedoman yang member arah dan orientasi kepada kehidupan

para warga masyarakatnya.

Walaupun nilai-nilai budaya berfungsi sebagai pedoman hidup manusia dalam

masyarakat, tetapi sebagai konsep, suatu nilai budaya itu bersifat sangat umum

mempunyai ruang ligkup yang sangat luas, dan biasanya sulit diterangkan secara

20
rasional dan nyata. Namun, justru karena sifatnya yang umum, luas, dan tidak

konkret itu, maka nilai-nilai budaya dalam suatu kebudayaan berada dalam

daerah emosional dari alam jiwa para individu yang menjadi warga dari

kebudayaan bersangkutan.

Dapat terlihat pada kutipan novel caramel macchiato yang menggambarkan

bagaimana nilai pendidikan tersebut.

Bau buku lama langsung menyeruak kala Keiza membuka pintu perpustakaan.

Dingin ruangannya membuat Keiza ingin memeluk dirinya sendiri. Seperti biasa,

ruang perpustakaan terasa sunyi karena semua pengunjung rata-rata sedang

membaca ataupun mengerjakan tugas. (caramel maciato.2016;9)

Dari kutipan novel diatas bahwa perpustaakan sekolah memang tempat yang

sepi dan tak banyak keramaian. Perpustakaan menyimpan banyak ilmu di

dalamnnya dan menyimpan ketenangan bagi siapa saja yang masuk ke dalam

ruangan perpustakaan. Perpustakaan kurang diminati oleh kebanyakan para

siswa karena tempat yang hanya menyimpan banyak buku. Dan budaya

membaca buku pada para siswa sangkatlah kurang. Hanya beberapa siswa saja

yang aktif dan rajin untuk mengunjungi perpustakaan.

21
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari beberapa bab yang telah bahas sebelumnya, maka penulis

menemukan kesimpulan sebagai berikut :

Novel merupakan cerita berbentuk prosa dalam ukuran luas yang

menyajikan lebih dari objek berdasarkan stuktur tertentu. Dengan demikian,

novel sangat penting dipelajari dan dikaji untuk mendapatkan pengetahuan

tentang hal yang diungkapkan pengarang.

Nilai pendidikan adalah suatu nilai yang diyakini kebenarannya dan

mendorong orang untuk berbuat positif di dalam kehidupannya sendiri atau

bermasyarakat. Nilai pendidikan dalam karya sastra adalah nilai-nilai yang

bertujuan mendidik seseorang atau individu agar menjadi manusia yang baik

dalam arti berpendidikan.

Novel Ada Apa dengan Cinta? Karya Silvarani ini bertemakan tentang

kisah cinta Rangga dan Cinta yang keduanya memiliki ego dan gengsi untuk

saling mengungkapkan perasaan satu sama lain.

Novel ini berusaha menampilkan sisi lain tentang cinta, berusaha

memberikan gambaran bahwa cinta itu bukan persoalan seks. Hadirnya tokoh

Rangga yang membuat benih-benih cinta pada diri tokoh Cinta digambarkan

penuh dengan nada sastra, lebih mengarah kepada soal akademik, pemikiran-

22
pemikiran yang membuat kedua tokoh dewasa. Ungkapan cinta ditunjukan

dengan kepedulian untuk saling meyempurnakan.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis diantaranya :

1. Sebaiknya sebelum menganalisis novel kita harus mempelajari dahulu

mengenai kaidah-kaidah apresiasi novel dengan menerapkan unsur

unsur yang akan diapresiasi

2. Dalam menyajikan sebuah makalah hendaklah dipersiapkan

kajianpustaka yang lebih banyak sehingga akan memberikan

kemudahan tersendiri bagi penulis untuk menyusun makalah dengan

sedemikian rupa.

23
DAFTAR BACAAN

Silvarani, 2016. Ada Apa dengan Cinta ?. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-nilai pendidikan -dan-

macamnya.html

http://addhintheas.blogspot.co.id/2013/04/metode-penelitian-deskriptif.html

24

Anda mungkin juga menyukai