Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan sehingga saya selaku
penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Dalam penyelesaian tugas pembelajaran Bahasa Indonesia ini, kami banyak
menerima bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Dan kesempatan ini kami ingin
berterimakasih kepada :

1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini.

2. Bapak Djamaluddin SP d selaku guru bahasa indonesia SMA Negeri 112 Jakarta
yang telah membantu saya serta teman-teman saya dalam menyelesaikan
proposal film pendek ini.
3. Semua teman-teman kelas XI IPS atas kekompakan, bantuan, dan kerjasamanya
dalam pembuatan proposal ini.

Harapan saya semoga proposal ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi proposal ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Proposal ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki sangat
terbatas. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

27 Maret 2018

Penyusun
Daftar isi :
Kata Pengantar .................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................
1.1.Latar Belakang ............................................................................

a. Pengertian Film Pendek .............................................


b. Pengertian Editing ......................................................
c. Pengertian Story Board ..............................................
d. Teknik Kamera ...........................................................
e. Tahapan - Tahapan Produksi ......................................
f. Tahapan - Tahapan Editing .........................................

1.2.Tujuan Pembuatan Film Pendek .................................................


BAB II KEPRODUKSIAN…..............................................................
2.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................
2.2.Alat dan Bahan .............................................................................
2.3.Gambar Alur kerja (flowchart) .....................................................
BAB III DIRECTOR TREATMENT....................................................
3.1.Tim Produksi ................................................................................
3.2.Naskah ..........................................................................................
3.3.Rancangan Film Pendek................................................................
BAB IV PENONTON KAMI…………………………………………
4.1 Umur Target Penonton………………………………………….
4.2 Strata Sosial Target Penonton……………………………………
4. Gender Target Penonton…………………………………………...
4. Faktor lain penentu Target Penonton……………………………..
BAB V PEMBIAYAAN………………………………………………
5.1 .Biaya .............................................................................................
BAB VI PENUTUP ................................................................................
6.1 Kesimpulan.....................................................................................
6.2.Saran ..............................................................................................
6.3 Ucapan Terima Kasih ……………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Alasan dalam pembuatan film pendek “Somewhere in Time” adalah sebagai bentuk
pemenuhan tugas akhir semester Bahasa Indonesia, namun bila di kesampingkan hal itu
adalah tujuan kami untuk memberi pembelajaran bagi para remaja dan juga orang tua di
generasi ini yang turut menjadi suri tauladan dan juga salah satu penentu nasib dari anak-
anaknya.

A. Pengertian film pendek


Film pendek ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Di awal
perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh comedian Charlie Chaplin.
Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi di bawah 50 menit.
Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan
pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja
hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya
dapat berlangsung efektif.

B. Pengertian Editing
Editing adalah proses penyambungan gambar dari banyak short tunggal sehingga
menjadi kesatuan cerita yang utuh, struktur editing dalam pekerjaannya dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
• Linear Editing (Dengan menyusun gambar satu per satu secara berurutan)
• Non Linear Editing ( Menyusun gambar secara acak)

C. Pengertian Story Board


Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Pada
awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian –
rangkaian kejadian dalam produksi film, termasuk film animasi. Storyboard juga
berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda – beda menjadi
sesuai dengan scenario dengan lebih mudah dan cepat..
Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan film documenter diperlukan agar :
1. Memahami alur gambar / cerita yang dibuat secara sistematis sehingga kecil
kemungkinan ada bagian yang penting yang terlewatkan.
2. Tidak lupa dengan alur gambar / cerita yang sudah kita rencanakan ( sebagai
pedoman atau pengingat) pada saat pengambilan gambar atau video maupun editing
gambar / video yang telah diambil.
Mudah membaca isi cerita secara visual. Pada umumnya penulisan storyboard dan
storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling mendukung terdiri dan beberapa
adegan yang tersusun .
D. Teknik Kamera/Pengambilan Gambar
Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar kamera atau video, yakni sebagai
berikut :
• ELS (Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih luas, kamera mengambil
keseluruhan pandangan
• LS (Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingka dengan ELS,
objek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
• MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada Long shot, objek
manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai diatas kepala.
• MS (Medium Shot)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggan. Fungsinya memperlihatkan
sosok objek secara jelas.
• MCU (Medium Close Up)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada, fungsinya untuk
mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
• CU (Close Up)
Pengambilan gambar untuk objek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu
sampai atas kepala.
• ECU (Extreme Close Up)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada
tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
• Camera Angle
Jenis – Jenis Kamera Angle dalam shooting
• High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari objek sehingga tampak objek dari atas dengan
memiliki sudut kemiringan.
• Top Angle
Posisi kamera ada diatas objek sehingga posisi dari atas kebawah
• Bird Eye View
Posisi High Angle tapi jarak lebih jauh
• Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari objek dengan mengambil posisi membentuk sudut
miring
• Frog Eye
Posisi kamera ada dibawah paha
• Eye Level
Pengambilan dengan ketinggian sedang atau mendatar dengan objek
• Profil Shot
Sama dengan Eye Level akan tetapi dengan posisi kemiringan atau mempunyai sudut.
• Over Sholuder
Pengambilan gambar dari posisi belakang punggung objek

E. Tahapan-Tahapan Produksi
Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya yang besar dan
banyak peralatan maka perlu peng-organisasian yang rapi dan perlu suatu tahapan
produksi yang jelas.
Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang lazim di industri televisi dikenal
dengan istilah standard operation procedure (SOP), seperti berikut
a. Pra Produksi (ide, perencanaan dan persiapan)
Tahapan pra produksi meliputi tiga bagian:

1.Penemuan ide

Tahap ini ketika seorang tim/produser menemukan ide atau gagasan , membuat riset
dan menuliskan naskah agar gagasan semakin berkembang.

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan
naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew.

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat menyurat. Latihan
para cast dan pembuatan setting, mencari lokasi, meneliti dan melengkapi peralatan
yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi program audio video sangat ditentukan
oleh keberhasilan pada tahap perencanaan dan persiapan ini.

b. Produksi (Pelaksanaan)
Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan produksi dimulai.
Sutradara bekerja sama dengan para aktor dan crew mencoba mewujudkan apa yang
direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan
gambar yang dapat bercerita. Semua shot yang dibuat dicatat mulai dari saat
pengambilan , isi shot dan time code pada akhir pengambilan gambar. Catatan kode
waktu ini sangat berguna dalam proses editing.

c. Paska produksi (penyelesaiaan dan penayangan)


 Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi
sebuah cerita utuh dan lengkap.
 Usaha menciptakan kontinuitas gambar yang baik, wajar dan logis sehingga
dapat dinikmati oleh penonton.
 Manajemen terhadap gambar bergerak, image, title, dll yang bersumber dari
hasil rekaman.
 Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan
 Urutan yang benar sesuai dengan naskah, dan juga menurut panjang dan irama
tertentu yang tepat dengan keadaan cerita atau irama musik.

F. Tahapan-Tahapan Editing
a. Logging
Mencatat dan memilih gambar yang kita pilih berdasarkan time code yang ada dalam
masing-masing kaset berdasarkan script continuity report (catatan time code).
b. Capturing
Proses pemilihan (transfer) gambar yang terdapat dalam kaset video (tape) kedalam
komputer.
c. Offline Editing
Proses pemilihan (selection) dan penyusunan shot (juxta position) sesuai dengan
susunan skenario tanpa menerapkan efek-efek tertentu.
d. Online Editing
Proses penambahan efek-efek tertentu seperti efek transisi, efek warna, efek gerak,
caption, dan efek-efek lainnya sesuai dengan kebutuhan cerita.
e. Sound Scoring
Proses pemilihan materi audio seperti ilustrasi musik, atmosfir, dan sound effect sesuai
dengan kebutuhan cerita.
f. Mixing
Proses pencampuran dan pengaturan materi audio mulai dari pengaturan level suara
hingga pengaturan filler ilustrasi musik untuk menekankan kondisi emosi tertentu.
g. Rendering
Proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline menjadi satu kesatuan
yang utuh.
h. Eksport
Proses pemilihan (transfer) hasil penyuntingan kedalam bentuk yang sesuai dengan
kebutuhan seperti VCD, DVD, mauoun kaset video (tape).
1.2 TUJUAN PEMBUATAN
1. Untuk memenuhi tugas akhir semester Bahasa Indonesia.
2. Untuk menampilkan secara audia visual ide dan gagasan.
3. Untuk mengedukasikan para kaum muda.
4. Untuk membuat kaum orang tua menilai diri kembali.
5. Untuk menarik perhatian penonton.
BAB 2
KEPRODUKSIAN

2.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


No Tanggal Tempat Kegiatan Keterangan
1. 31 Januari SMAN 112 Penentuan Semua anggota
2018 Jakarta ketua, konsep hadir
awal dan
pembagian
kerja
2. 1-27 Sekolah dan Pembuatan Oleh para penulis
Februari rumah naskah naskah di bantu
2018 (masing- para anggota
masing penulis
naskah)
3. 28 Februari SMAN 112, Shooting Detail tanggal
– 31 Maret Rumah belum di buat. Di
2018 anggota, sesuaikan dengan
lokasi-lokasi jadwal anggota.
lain(café,
gudang, taman
cattleya)

Detail Timeline Shooting


No. Tanggal Lokasi Scene Keterangan
1. 28 Febuari 2018 Café 1 , 11 Scene Aletta,
semua anggota
hadir
2. 15&16 Febuari Sekolah 2 , 3, 7 , 8 , Semua anggota
2018 hadir, dan kami
menyelesaikan
beberapa scene
sekolah
3. 26 Maret 2018 Taman Cattleya 4.5 Semua anggota
hadir, berjalan
lancar, dan telah
di selesaikan.
4. 26 Maret 2018 Rumah 1 , 5.1 , 5.2 , 6 , Telah
Special Scene terselesaikan,
dan semua hadir.
5. 28 Maret 2018 Sekolah 4 , 5.3 , Perencanaan
yang akan di
lakukan.
6. 29 Maret 2018 Rumah 9 , 10 Perencanaan
yang akan di
lakukan.Shooting
terakhir kami.

2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat-alat :
a. Kamera SLR
b. Kamera pocket
c. Komputer
d. SD Card
e. Kostum masin-masing para pemain
2.3 FLOWCHART KERJA
BAB 3
DORECTOR’S TREATMENT

3.1 PROFIL FILM


Judul film : Somewhere in Time
Alur Cerita : 3 orang sahabat yang berkelana dengan waktu demi
memperbaiki nasib.
Genre : Slice of life, fantasi
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Tanggal Pelepasan : 16 April 2018
Durasi : 8-15 menit.
Warna : Berwarna

3.2 TIM PRODUKSI


Produser : Areta Ardita Putri
Sutradara : Nattalie Pricilla
Penulis Naskah : Areta Ardita Putri dan Nattalie Pricilla
Sinematografer : Areta Ardita Putri dan M. Aqsha
Kameramen : M. Aqsha R.
Asisten Kameramen : Nattalie Pricilla
Perekam suara : M. Aqsha R dan Areta Ardita Putri
Editor : M. Aqsha R, dan Nattalie Pricilla

3.3 SIPNOSIS
Empat? Empat dikurang satu tidak akan pernah sama. Kurangnya satu angka itu
merubah segalanya. Seperti puzzle, dengan kurangnya satu keping, memberikan
kekosongan tanpa jalan kesempurnaan. Tapi bagaimana jika kita diberikan
kesempatan untuk mengubah, memperbaiki, dan mencari satu angka yang hilang itu?
Jalan apa yang akan kita pilih?
3.4 LOGLINE / ALUR
3 orang sahabat yang berkelana dengan waktu demi memperbaiki nasib mereka dan
satu orang sahabatnya.
3.5 TOPIK
Kami mengkaji topik yang merupakan salah satu masalah populer dan sangat tidak
jarang terjadi di kehidupan masa kini. Broken Home sangat sering kita jumpai di
lingkungan sekitar kita. Topik ini lumayan populer di pakai sebagai bumbu dari
suatu film namun tidak banyak yang mengkaji lebih dalam tentang hal ini.

Broken home sendiri yang berartikan ‘rumah yang rusak’ atau ‘rumah tangga yang
rusak’ tidak hanya terjadi karena suatu perceraian. Hubungn antara anak dan orang
tua perlu di tekankan agar mencapai suatu kesepahaman di mana anak berperan
penting dalam suatu rumah tangga.

3.6 HIPOTESIS dan INTERPRETASI


Di dalam generasi ini sangat banyak terjadi hal layaknyanya Broken home dan angka
kematian pun meningkat di karenakan salah satunya adalah lingkungan keluarga
yang tidak sehat. Di dalam cerita ini saya ingin menunjukan beberapa akibat terburuk
dari rumah tangga yang tidak sehat.

Dimana salah satu korban bahkan ada yang mencabut nyawanya. Dunia seharusnya
semakin memperhatikan jenis-jenis permaslahan sosial seperti ini. Konflik utama
dalam film ini menghasilkan resolusi di mana selalu adanya kesempatan untuk
memperbaiki. Namun memperbaiki bukan berarti mengubah segalanya, ada
beberapa hal yang tidak mungkin untuk di ubah.

Dalam film ini saya ingin penonton yang merasa mengalami hal semacam ini
ataupun mengarah kearah ini, untuk belajar dan memperbaiki. Untuk merasakan
emosi terdalam seorang anak dalm usia remaja.

3.7 STRUKTUR FILM


Struktur Batiniah :
Act 1
1. Eksposisi (keterangan tentang temoat, waktu, suasana, watak)
2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling
bertentangan)
Act 2
3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita)
4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita)
5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita)
6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan)
7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam)
8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari
tokoh)
9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya
timbul bersamaan dengan krisis)
Act 3
10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan)
11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan
diatasi. Dalam cerita tragedi disebut katarsis)

3.8 FILM TREATMENT


Scene Isi
1 Pricilla diam terpaku melihat kearah TV yang menampilkan orang yang
mencuri ide usahanya.
Pricilla : Kenapa sih dulu gue sebaik itu?
Pricilla frustasi dan merebahkan tubuhnya ke kasur dan terlelap
Aletta berjalan sambil nangis. Dia ke café lagi menunggu pesanan
sambil ngeliatin kertas penolakan kerja.
Aletta : Lagi??
Aletta menangis dan menaruh kepalanya di meja dan tertidur.
Sanad menjatuhkan tubuh ke kasur.
Sanad : Andai gue bisa membuat lo kembali

2 Dimana ketiga pemain utama tanpa sadar dalam tidurnya sedang


menjelajahi waktu kembali ke masa SMA.
3 Ketiga pemain utama menyadari di mana mereka berada dan
berusaha untuk memecahkan misteri yang terjadi pada mereka.
Bu Anya : Jadi anak anak, kita akan membahas tentang buku
Somewhere in Time. Buku ini bercerita tentang seorang pemuda yang
mengejar pujaan hatinya hingga ia harus berkelilung dengan waktu
-
Aletta : Eh ini beneran?? Ini tahun 2017?
Sanad : Kalo kata kalender tadi sih iya. Tapi serius ini aneh banget
Pricilla : Ini lebih dari aneh. Kenapa Aisyah bisa disini? Kenapa kita
bertiga bisa ada di mimpi yang sama?

4 Aletta, Pricilla, dan Sanad mulai mendekatkan diri pada sosok


Aisyah untuk mencari tahu lebih dalam apa yang telah terjadi
pada mereka.
4.5 Menceritakan kehidupan ke-empat sekawan yang telah dekat.
5.1 Masa kelam Pricilla dimana ia terpaksa untuk menjadi sempurna
di setiap hasil.
5.2 Menceritakan masa lalu kelam Sanad di mana ia dipaksa untuk
melukis namun karyanya tak pernah di hargai kedua orang tuanya.
5.3 Memperlihatkan sisi Aletta di mana ia harus menahan lapar demi
membiayai kehidupan mandirinya.
6 Masa lalu kelam Aletta dimana orang tuanya yang telah berpisah
dan tidak memperhatikan anak-anaknya . Akhirnya terpecahnya
masalah Aletta dari kejadian sebelumnya.
7 Di mana ketiga pemain utama di bingungkan oleh situasi
hilangnya sosok Aisyah.
8 Ketiga pemain memuaskan rasa penasaran mereka akan hal yang
mereka alami dengan bertanya pada Bu Anya.
Pricilla : Gini bu, ibu ingat nggak pernah ngejelasin tentang novel
yang menjelajah waktu.
Bu Anya : Iya ibu ingat, kenapa?
Sanad : Apakah menjelajah waktu itu bisa terjadi bu?
Bu Anya : Menurut sumber yang ibu baca, bisa. Cuman hanya
sebagian orang.
Aletta : Kalo kita menjelajah waktu, apa kita bisa merubah
kehidupan di masa yang akan datang.
Bu Anya : Bisa. Jika kita menjelajah waktu, kita akan berada di
alternate universe. Disana kita akan kembali ke masa lalu, dan
jika kita melakukan hal yang berbeda dari yang sebelumnya kita
lakukan, kita dapat merubah masa depan. Kalian kenapa bertanya
seperti itu?
9 Sepulang sekolah, mereka bergegas menghampiri rumah “lama”
Aisyah.
Pricilla : Aisyah, Aisyah! Ini kita!
Sanad : Aisyah, buka dong pintunya!
Aletta : Guys, kayaknya rumah ini kosong deh, pasti Aisyah udah
pindah rumah.
10 Sesampainya di rumah Aisyah yang baru, sudah banyak orang
yang mengerumuni mata mereka tersentak langsung menuju
sumber bunyi sirene, sedetik memperhatikan cahaya yang ikut
menerangi rumah tersebut.
Aletta : Enggak! Ini nggak mungkin terjadi lagi!
(Mereka segera menerobos kerumunan orang untuk menemui
Aisyah. Mereka melihat jasad Aisyah disana).
Pricilla : AISYAHHH!!!
Sanad : Aisyahh!! Kenapa? Kenapa kamu berakhir seperti ini
lagi?? Kenapa kita nggak bisa tau apa alesan kamu sampe
melakukan ini??
Aletta : Kita terlambat lagi…
11 Akhirnya ketiga pemain utam terbangun kembali dari mimpinya,
di mana situasi ketiganya sangat berbeda dari scene awal bahkan
berketerbalikan.
3.8 KARAKTER
Aisyah : Fitri Nur Fauziah
Pricilla : Nattalie Pricilla
Sanad : Dea Bella Chelsea
Aletta : Areta Ardita Putri
Ibu Anya : Siti Hamdi M.
Hassan (Bapak Aisyah) : M, Aqsha R.

3.9 MOODBOARD
BAB 4
PENONTON KAMI

4.1 UMUR TARGET PENONTON


Film ini sangat di sarankan bagi para penonton di masa SMA dan juga masa
sebagai orang tua (dewasa). Karena halnya film ini salah satu tujuannya adalah
untuk memperbaiki penilaian dan jalan pikir para manusia di generasi modern ini.
4.2 STRATA SOSIAL TARGET PENONTON
Tidak ada ketentuan strata sosial tertentu bagi penonton. Namun bila disesuaikan
dengan naskah yang di tampilkan. Naskah ini akan sangat ber-efek penilaian diri
pada orang-orang di strata menengah ke atas.
4.3 GENDER TARGET PENONTON
Tidak ada ketentuan tertentu akan gender yang sesuai bagi penonton dari film ini.
Mungkin akan di terima dengan cara berbeda pada gender-gender yang berbeda.
Namun tidak ada perbedaan yakni tujuan pegedukasian kepada kaum remaja dan
dewasa serta anak-anak.
4. 4 FAKTOR LAIN PENENTU TARGET PENONTON
Orang-orang akan bisa mendapatkan data dari film ini secara gratis dari salah satu
narsumber yakni saya dan tim saya, di mana kami memiliki kekuasaan penuh.
Tidak ada renca dari kami untuk mendistribusikan film ini. Mungkin bagi beberapa
orang ua dengan fikiran pendek dan dangkal, film ini akan terkesan menyudutkan
mereka, namun dari pihak kami tidak ada tujuan lain selain mengedukasi dan
memberi hiburan.
4.5 RESIKO BAGI PENONTON DI BAWAH UMUR
Bagi para penonton di bawah umur (12 tahun kebawah) tidak di mungkinkan akan
efek-efek negatif tertentu. Bahkan di harapkan dari film ini untuk bias mengedukasi
para penonton di bawah umur untuk tidak mengambil keputusan yang salah di
kedepannya.
BAB 5
PEMBIAYAAN

5.1 BUDGETING
Tidak ada biaya-biaya khusus selain transpotasi bagi kami (kelompok saya).
Bahkan alat-alat dari kelompok kami tidak menimbulkan suatu pembutuhan
biaya sama sekali. Karena alat-alat yang kami (kelompok saya) gunakan
mentah kepimilikan kami sendiri.

5.2 SUMBER PEMBIAYAAN


Sumber biaya untuk produksi film pendek ini berasal dari kami (kelompok
saya) sendiri. Tidak ada biaya tambahan dari sumber luar manapun termasuk
sekolah. Namun beberapa Prasarana seperti lokasi sekolah di sediakan tanpa
bayaran apapun dari pihak sekolah.
BAB 6
PENUTUPAN

6.1 KESIMPULAN
Dalam mengikuti Praktek pembuatan film ini saya senantiasa belajar menjadi seorang
produser, actor, penulis naskah, dan kameramen yang baik sejak dini. Saya juga akan
berusaha untuk menjadi penulis naskah yang lebih baik dan berwawasan. Saya akan
terus mencoba memperbaiki kualitas khususnya kinerja dalam produksi naskah dan
film agar saya bisa mencapai target untuk masa yang akan datang yaitu menjadi
seorang penulis, sutradara, dan produser yang handal, berkualitas, dan sukses.

6.2 SARAN
Saya sangat menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam pembuatan film
serta proposal ini. Maka di harapkan untuk di maafkan kesalahan kami , dan di
harapkan adanya saran-saran yang membangun dari berbagai pihak, penilai serta
penonton.
6.3 UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada guru Bapak Djamaluddin SP d yang
telah memberikan arahan, petunjuk dan materi dasar untuk membuat tulisan ini.
Semoga Allah, SWT, membalas semua kebaikan Bapak.

Anda mungkin juga menyukai