Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI MAKANAN
Laporan Ilmiah

OLEH:

1.RENATA DELIANA

2.SYIFA ASTRI AMALIA

SMA NEGERI 2 BUKITTINGGI

T.P 2020/2021
DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A.TUJUAN.........................................................................................................................3
B.DASAR TEORI..............................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN MATERI


A.BAHAN DAN ALAT.....................................................................................................7
B.LANGKAH KERJA....................................................................................................10
C.ANALISA DATA.........................................................................................................11
D.HASIL DATA..............................................................................................................12
E.JAWAB PERTANYAAN............................................................................................12

BAB 3 PENUTUP
A.KESIMPULAN............................................................................................................13
B.LAMPIRAN.................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
Uji Makanan

A. TUJUAN

Adapun tujuan dalam praktikum ini, yaitu:


1. Mengetahui kandungan zat didalam makanan
2. Menguji keberadaaan kandungan glukosa, amilum ,protein ,dan lemak pada jenis
makanan tertentu.

B. DASAR TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang
dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan
tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup
untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan
dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan
otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan
makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga
suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun
jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi
dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat,
lemak,glukosa dan protein.

KARBOHIDRAT

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu


pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum
karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida,
disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung serat.

Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan


kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya
mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen
dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

AMILUM

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan
amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme
lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa.

Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya
menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah
melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar
sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen
(“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.

Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi
glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat,
langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung
protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder
(1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan
lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah,
matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi
khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel
jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan,
perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani
berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan
protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh
dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena
kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat
diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak
dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa
yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari
karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan
yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri,
dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air
pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan
kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk
pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.

Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan


yaitu :

 Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana
yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
 Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti
fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid
dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
 Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya
kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada
membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat
hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan
untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan
lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik
dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak
jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya
berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya
mentega dan gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat
disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak jagung.

Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :

 Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan
makanan lain,
 Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
 Pelindung alat tubuh yang lunak,
 Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
 Bahan penyusun membran sel,
 Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan

Bahan :

1. Larutan lugol,Reagen benedict,Reagen biuret

2. Bahan makanan yang ingin diuji

Alat :

1. Penjepit tabung reaksi


2. Pipet tetes dan pengaduk

3. Mortar

4. Tabung reaksi
5. Pembakar spritus

6. Plat tetes

7. Aquades
8. Rak tabung reaksi

B. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.

2. Melakukan uji makanan

3. Percobaan 1 : Uji amilum

a. Menempatkan bahan makanan di mortar yang berbentuk padatan dan gunakan


aquades untuk memudahkan penumbukan,lalu letakkan,pada plat tetes.
b. b.Apabila berbentuk larutan langsung teteskan menggunakan pipet tetes ke plat tetes.
c. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2-5 tetes.
d. d.amatilah perubahan warna,jika berubah warna menjadi biru sampai hitam maka
mengandung amilum.
e. e.Kemudian masukkan data pada table pengamatan.

4. Percobaan 2 : Uji protein

a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan mortar dan penumbuk jika
berupa padatan
b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c. Letakkan hasil tumbukan pada plat tetes.
d. Apabila berbentuk larutan langsung teteskan menggunakan pipet tetes ke plat tetes
e. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 2-5 tetes.
f. Mengamati hingga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut
mengandung protein.
g. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain.

5. Percobaan 3 : Uji glokusa.

a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan mortar dan penumbuk.


b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c. Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d. Apabila berbentuk larutan langsung teteskan menggunakan pipet tetes ke plat tetes
e. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 2-5 tetes.
f. Panaskan tabung reaksi di atas pembakar sepritus.
g. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain.

6. Percobaan 4 : Uji Lemak Kompleks

a. Haluskan bahan makanan yang berupa padatan.


b. Apabila berupa larutan gunakan pipet tetes.
c. Kemudian letakkan diatas kertas buram.
d. Tunggu hingga kering.
e. Amatilah dan masukkan data pada tabel pengamatan.

C. Analisa Data

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat


(amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -
C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada
bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna hijau ketika reagen Benedict dicampur dan
dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga
(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu tunggu hingga
kering jika kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak.
D.Hasil Data

Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:

NO. Jenis Reaksi Perubahan Warna Noda Hasil Uji Makanan


Bahan Pada
Makanan Lugol Fehling Biuret Kertas Amilum Glukosa Protein Lemak
1. Yakult Orange Hijau Coklat kering -  - -
Toska muda
2. Minyak Coklat tua Hijau Biru transparan -  - 
muda muda
3. Pulpy Kehitaman Hijau Kuning kering   - -
juice
4. Jus Hitam Abu- Merah kering  - - -
jambu abu
biji
5. Nasi Hitam Biru Abu- kering  - - -
abu
6. Snack Hitam Hijau Abu- transparan  - - 
siip toska abu
7. Putih Coklat Biru Ungu kering - -  -
telur muda

E. JAWABAN PERTANYAAN

1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung amilum adalah pulpy juice.jus jambu biji,nasi dan snack
siip karena perubahan warna yang terjadi saat bahan tersebut di tetesi lugol/kalium iodida
warnanya berubah menjadi biru kehitaman.

2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah yakult,minyak,pulpy juice dan snack siip.
Pada bahan saat diteteskan benedict warna berubah menjadi hijau/kehijauan.

3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur. Berubah warna menjadi ungu.

4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak dan snack siip. Minyal sepenuhnya
meninggalkan noda transparan pada kertas buram sedangkan snack siip hanya sedikit noda
transparan yang tertinggal. Maka,Snack Siip sedikit memiliki lemak H.
BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut :

 Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan
berubah wana menjadi ungu.
 Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu
hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
 jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan benedict sebelum dipanaskan berwarna
hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau
coklat, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
 ika bahan makanan yang diletakkan diatas kertas buram dan ditunggu hingga kering
terdapat noda transparan maka bahan makanan mengandung lemak dan apabila kertas
menjadi kering maka bahan makanan tersebut tidak mengandung lemak.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang
mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.

B.LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai