Anda di halaman 1dari 39

BAHAN AJAR - KOROSI

BAHAN AJAR
KOROSI

Kelompok :
………………………..
Kelas
:
Anggota
………………………..
:
1.
……………………….
2.
………………………
1
3.
………………………
………………………

KOMPETENSI DASAR

3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan


ide/gagasan untuk mengatasinya.
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi.

PETUNJUK PENGGUNAAN

Petunjuk penggunaan bahan ajar ini adalah sebagai berikut.


1. Bacalah dan pahami materi yang terdapat dalam handout ini.
2. Jika masih ada pertanyaan tentang materi dalam handout ini, dapat bertanya
kepada guru pengampu

2
A. Pengantar
Pernahkah kalian menyaksikan peristiwa seperti pada Gambar 1 di bawah ini? Apa yang dapat kalian
simpulkan ketika melihat gambar tersebut? Kedua gambar di bawah ini menunjukkan beberapa hal
seperti (1) terjadinya kebocoran pada pipa besi PDAM (2) pipa besi PDAM yang mengalami kebocoran
berwarna kecoklatan dan berada di dalam tanah.

Sumber: (Bontangpost: 2018) Sumber: (Baihaqi: 2018)

Gambar 1. Contoh kejadian akibat korosi pada besi yang berada di dalam tanah

Di sekitar kita, seringkali terjadi kebocoran pipa PDAM yang berada di dalam
tanah. Pipa tersebut berbahan dasar besi. Besi cenderung mudah mengalami korosi atau
perkaratan yang ditandai dengan perubahan warna besi yang kecoklatan yaitu adanya karat
besi. Korosi pada besi bisa terjadi karena berbagai faktor lingkungan. Bagaimana faktor
lingkungan dapat mempengaruhi korosi pada besi yang ditanam di dalam tanah?
Bagaimana cara pencegahan yang paling tepat untuk mengatasi hal tersebut? Mari kita
pelajari bersama!

A. Pengertian Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi reduksi oksidasi
(redoks) antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya, yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari,
korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada
peristiwa korosi, logam mengalami reaksi oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reaksi reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah.
Korosi atau perkaratan logam juga dikenal sebagai proses oksidasi sebuah logam dengan

3
udara atau elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengalami reduksi, sehingga
proses korosi merupakan proses elektrokimia.

4
B. Proses Terjadinya Korosi
Korosi dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa elektrokimia antara logam
dengan lingkungannya. Secara sederhana, korosi dapat terjadi jika adanya sel, yaitu sel
yang terdiri dari 4 faktor, yaitu: (1) logam yang menjadi anoda (2) logam yang menjadi
katoda (3) adanya larutan elektrolit (4) adanya konduktor listrik
1. Anoda
Adanya beda potensial menyebabkan timbulnya aliran arus listrik. Arus listrik
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah sedangkan elektron mengalir berlawanan
dengan arah arus listrik. Potensial anoda lebih negatif dari katoda sehingga elektron di
anoda mengalir melalui kontak metalik ke katoda.
2. Katoda
Katoda yang menerima elektron membuat terjadinya reaksi katodik pada permukaan
katoda, dimana elektron akan berada di permukaan katoda dan bereaksi dengan ion positif
dari elektrolit. Contohnya adalah pada reaksi elektron dengan H dalam membentuk molekul
H2 yang berupa gelembung gas sehingga katoda akan terproteksi dari korosi.
3. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit berfungsi sebagai media penghantar listrik. Agar terbentuk suatu
loop maka dibutuhkan elektrolit guna menghantarkan arus dari anoda menuju katoda.
4. Adanya Kontak Metalik
Adanya kontak antara anoda dan katoda sehingga elektron dapat mengalir dari anoda
menuju katoda. Elektron hanya bisa mengalir melalui kontak metalik. Elektron tidak bisa
mengalir di dalam elektrolit. Jika salah satu faktor tersebut tidak ada, maka korosi tidak akan
terjadi. Proses terjadinya korosi digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Proses korosi Sumber: (Admin_detech: 2021)

5
C. Jenis-jenis Korosi
1. Korosi Kering
Korosi kering (dry corrosion) adalah korosi dari logam pada lingkungan gas. Reaksi
antara logam dengan udara atau oksigen murni yang membentuk oksida, dapat terjadi
secara spontan apabila perubahan energi bebas yang menyertai proses adalah negatif (∆G<0).
Korosi kering terjadi karena tidak adanya cairan atau terjadi pada temperatur di atas titik
embun lingkungan. Korosi ini biasanya terjadi pada suhu yang relatif tinggi, atau
dalam lingkungan udara yang kering. Korosi jenis ini, sering disebut dengan proses oksidasi bila
logam bereaksi dengan oksigen, sulfidasi bila logam bereaksi dengan sulfida, atau
karburisasi jika logam bereaksi dengan karbondioksida atau karbon mono-oksida. Oksidasi
sering dijumpai pada sudu turbin gas, ruang bakar, dan bagian mesin yang bekerja pada
temperatur tinggi.

Gambar 3. Korosi pada turbin gas


Sumber: (Tekno: 2008)

2. Korosi Basah
Korosi basah terjadi di lingkungan yang mengandung oksigen dan uap air. Korosi
logam pada lingkungan basah lebih umum terjadi dibandingkan dengan korosi kering. Korosi
pada besi adalah permulaan dari proses pembentukan karat yang membuat besi sebagai
material struktur menjadi tidak berguna, kecuali kalau dilakukan upaya pencegahan. Karat yang
terbentuk pada permukaan besi tidak melekat pada permukaan logam dan menyerap uap air,
dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa karat tidak dapat digunakan sebagai pelindung
permukaan. Besi tidak akan berkarat pada udara kering atau dalam air yang benar-benar bebas
oksigen. Jadi, baik oksigen maupun air keduanya memegang peranan penting pada proses korosi.
Proses perkaratan ini juga dipercepat oleh adanya asam dan elektrolit, kontak dengan logam yang
lebih tidak reaktif, dan karat itu sendiri. Pada proses korosi, melalui oksidasi, besi diubah menjadi
senyawa dimana besi berada pada bilangan oksidasi yang lebih tinggi. Karena oksidasi dan
reduksi adalah proses yang berkesinambungan, maka di lingkungan juga terjadi reduksi. Reaksi
redoks sebagai dasar dari proses korosi merupakan awal dari teori elektrokimia. Diatas sudah
disebutkan bahwa perkaratan besi disebabkan oleh kombinasi reaksi dari uap air, oksigen, dan
CO2 pada besi, membentuk besi bikarbonat, yang selanjutnya teroksidasi menjadi karat sebagai
berikut :
2Fe + O2 + 4CO2 + 2H2O → 2 Fe(HCO3)2
4Fe(HCO3)2 + O2 → 4Fe(OH)CO3 + 4CO2 + 2H2O

6
2Fe(OH)CO3 + 2H2O → 2Fe(OH)3 atau Fe2O3.3H2O + 2CO2
Karat

7
Teori ini didukung oleh fakta bahwa karat yang baru terbentuk mengandung besi
(II) atau besi (III) karbonat. Dalam tanah yang mengandung kapur atau NaOH, proses
perkaratan akan diperlambat dengan terserapnya CO2 menjadi Na2CO3.
3. Korosi atmosfer dan Korosi Tanah
Korosi Atmosfer
Korosi atmosfer merupakan hasil kerja gabungan dari dua faktor yaitu oksigen
dan uap air. Kalau salah satu dari faktor ini tidak ada, maka tidak akan terjadi korosi.
Pada atmosfer dengan kelembaban lebih besar dari 60% (kelembaban kritis), maka
proses perkaratan dimulai, dan kecepatan proses ini akan meningkat tajam dengan
meningkatnya kelembaban. Meskipun kelembaban relatif tinggi, proses korosi dapat
diabaikan asalkan atmosfer bebas dari debu. Selain itu, besi tidak akan berkarat kalau
ditutup dengan es, karena serangan elektrokimia memerlukan air dalam bentuk cair.
Sebagai contoh, benda-benda besi yang ditinggalkan oleh para penjelajah di kutub Artic
terbukti tidak terkorosi. Korosi atmosfer
akan meningkat kalau udara terpolusi oleh asap atau gas seperti SO2 dan uap
lingkungan laut. Beberapa partikel debu yang mengandung arang mampu menyerap
SO2 dan mempercepat proses korosi.
Serangan korosi tergantung pada sifat karakteristik dari logam, sejauh mana
kemampuan melindungi dari lapisan oksida yang ada, dan konduktivitas lapisan cair
yang bersentuhan dengan permukaan logam. Hujan, meskipun merupakan sumber uap air
untuk terjadinya korosi elektrokimia, dapat menghilangkan lapisan yang terbentuk, terutama
kalau lapisan tersebut tidak melekat dengan kuat, sehingga dapat terjadi percepatan
serangan korosi. Hujan juga memiliki peran yang menguntungkan yaitu menghilangkan
kontaminan yang merugikan.
Korosi Tanah
Sifat korosif dari tanah, diantaranya sifat menyerap dan degree of aeration (derajat
pengudaraan) tampaknya tergantung pada daya hantar listrik (ketahanan listrik)
tanah tersebut. Tanah dengan ketahanan listrik rendah memiliki sifat korosif yang tinggi. Hal
ini dapat dimengerti karena ketahanan rendah mencerminkan adanya uap air dan
elektrolit terlarut, dua faktor yang memicu korosi. Jadi, pada tanah yang basah, korosi
relatif berjalan lebih cepat dibandingkan dengan pada tanah yang kering dimana ketahanan
listriknya tinggi. Dengan adanya uap air dan elektrolit, aliran arus korosi juga menjadi
lebih mudah. Pada tanah yang lebih dalam, kecepatan korosi tampaknya tergantung
pada sebaran oksigen terlarut dalam air tanah, dan kadang-kadang tergantung pada
bakteri penghilang sulfat. Arus listrik dari sistem aliran listrik seperti kereta listrik, dapat
bocor ke struktur pengantar listrik yang terkait. Titik dimana arus meninggalkan struktur
adalah anoda, dan merupakan tempat terjadinya korosi.
Adanya elektrolit terlarut akan lebih membantu terjadinya korosi ini. Korosi bawah
tanah perlu diperhatikan, karena minyak, gas, dan air disalurkan melalui pipa besi cor/tuang
yang dipendam dalam tanah. Korosi grafit dari besi cor yang menyebabkan besi
menjadi lunak (dapat dipotong dengan pisau), diyakini disebabkan oleh : aksi elektrokimia

8
dimana Fe dari besi cor bertindak sebagai anoda dan grafit sebagai katoda, stary-current
corrosion, dan

9
bakteri penghilang sulfat anaerobik yang tumbuh subur pada kondisi netral dan tanpa udara.
Korosi besi karena mikrobiologi anaerobik terjadi melalui reduksi H+ pada katoda.
8 H2O → 8 H+ + 8 OH–
4 Fe + 8 H+ → 4 Fe2+ + 8 H
8 H + CaSO4 → Ca(OH)2 + H2S + 2 H2O
Fe2+ + H2S → FeS + 2 H+
3 Fe2+ + 6 OH– → 3 Fe(OH)2
Hasil utama dari korosi adalah FeS dan Fe(OH) 2, dan karena hasil ini tidak melindungi
permukaan besi, maka terjadi korosi yang terlokalisasi.

Gambar 4. Korosi pada pipa besi yang dipendam di dalam tanah


Sumber: (Idris: 2020)

D. Korosi pada Pipa


Dalam dunia industri minyak dan gas, penggunaan jaringan pipa merupakan salah satu
elemen yang memegang peranan penting yaitu sebagai rantai produksi. Jaringan pipa
digunakan sebagai alat distribusi berbagai kebutuhan industri salah satunya adalah air untuk
memenuhi kebutuhan pabrik dan komplek perumahan. Kebutuhan air ini disalurkan melalui
pipa baja dari sungai yang terletak ±24 km dari lokasi pabrik yaitu di sungai Peusangan
(Kabupaten Bireuen). Pada saat pembangunannya, pipa tersebut telah dilindungi dari korosi
dengan sistem proteksi katodik. Jalur pipa bawah tanah ini telah menjalankan fungsinya
selama lebih dari 30 tahun.
Kegagalan yang biasa terjadi pada struktur pipa baja yang ditanam di dalam
tanah biasanya terjadi karena serangan korosi. Hal ini dikarenakan tanah merupakan
elektrolit yang bersifat dinamis dan akan berubah setiap waktu. Tanah memiliki banyak
variabel- variabel seperti kandungan uap air, pH, kandungan oksigen dan lain-lain yang
akan berubah setiap waktu dan hal ini jika tidak dilakukan inspeksi menyebabkan terjadinya
korosi tanah. Korosi pipa bawah tanah merupakan sebuah fenomena yang kompleks,
dengan berbagai variabel yang saling terkait. Reaksi kimia yang terjadi melibatkan
hampir setiap elemen yang berada pada tanah tersebut banyak diantaranya yang belum
diketahui secara
tuntas. Variasi sifat dan karakteristik tanah merupakan faktor utama penyebab korosi pada
struktur yang terpendam. Material baja karbon digunakan untuk pipa distribusi air baku (raw
water) yang ditanam dalam tanah dengan tingkat elevasi yang berbeda. Parameter
10
yang

11
umum digunakan untuk mengevaluasi potensi korosi tanah adalah resistivitas, pH, kadar
sulfat, kadar klorida, potensi redoks dan kadar sulfida. Tanah biasanya memiliki kisaran pH
5-
8. Tanah yang lebih asam mewakili risiko korosi yang serius terhadap bahan struktural
umum seperti baja, besi cor dan lapisan seng.
Tanah adalah kumpulan mineral, bahan organik, air, dan gas (kebanyakan udara).
Tanah ini dibentuk oleh gabungan aksi cuaca angin dan air, dan juga peluruhan organik.
Proporsi mineral dan bahan organik lainnya sangat bervariasi dalam jenis tanah yang
berbeda. Misalnya, humus memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi, dimana
kandungan organik pasir pantai praktis nol. Sifat dan karakteristik tanah jelas bervariasi
sebagai fungsi kedalaman.
Proteksi katodik adalah suatu teknik penanggulangan korosi komponen baja
khususnya pipa baja yang berada dalam lingkungan air atau didalam tanah yang terjadinya
proses aliran elektron dari anoda ke katoda. Pada struktur baja di dalam elektrolit harus
ditahan dengan memberikan aliran arus listrik melalui suatu anoda lain. Dengan
menghubungkan anoda lain (anoda korban) dan struktur baja (katoda) yang dilindungi
(diproteksi), yang mula-mula struktur baja (katoda sebelum diproteksi) arus yang keluar dari
anoda ke katoda akan ditahan oleh arus anoda korban yang potensial lebih tinggi.
(Wahyuningsih: 2017)

E. Pencegahan Korosi
Metoda yang digunakan untuk melindungi logam dari korosi biasanya adalah
mencegah terjadinya proses korosi. Metoda ini sangat tergantung pada lingkungan dimana
logam berada. Beberapa cara melindungi diantaranya adalah: modifikasi lingkungan,
modifikasi sifat logam, menggunakan lapisan pelindung, dan proteksi katodik.

1. Modifikasi Lingkungan
Menghilangkan semua senyawa yang mendorong terjadinya korosi diantaranya
oksigen, asam, garam, uap air, dan partikel padat. Menghilangkan oksigen terlarut dalam air
dapat dilakukan secara fisik yaitu deaerasi atau secara kimia yaitu dengan
menambahkan zat pereduksi seperti N2H4, Na2SO3, dan lainnya. Asam dapat dinetralkan
dengan kapur, sedangkan garam dapat dihilangkan dengan menggunakan resin penukar
ion. Uap air di udara dapat dihilangkan dengan menggunakan silica gel, sedangkan partikel
padat diudara dapat dihilangkan dengan menyaring dengan saringan yang sesuai.
Menghambat reaksi korosi dengan menambahkan senyawa inhibitor ke dalam
lingkungan. Inhibitor adalah senyawa anorganik (anodik dan katodik) atau organik yang
ditambahkan dalam jumlah kecil ke lingkungan korosif di sekitar logam atau kombinasi
logam (alloy), dan inhibitor akan menghambat kecepatan korosi. Seperti telah dibahas
sebelumnya, bahwa reaksi korosi adalah reaksi redoks pada sel elektrokimia yang
menghasilkan arus listrik. Kecepatan reaksi elektrokimia korosi (secara keseluruhan) secara
prinsip dapat ditentukan oleh kecepatan reaksi anoda atau katoda. Apabila suplai oksigen ke
katoda bertambah, maka kecepatan reaksi katoda akan meningkat, sebagai akibatnya

12
kecepatan reaksi pada anoda juga bertambah. Kecepatan reaksi korosi ditentukan oleh arus
listrik yang mengalir dalam lingkaran (sirkuit) arus listrik. Pada reaksi anoda, digunakan
inhibitor anodik seperti Na2CrO4 atau NaNO2 (zat pengoksidasi) untuk mencegah
pengendapan Fe(OH)2, dengan tidak terbentuknya endapan Fe(OH) 2 maka proses korosi
berhenti.
2. Lapisan pelindung
Tujuan utama dari lapisan pelindung adalah melindungi permukaan logam dari kontak
dengan oksigen dan uap air di udara. Pembahasan yang lebih rinci akan dilakukan
dalam bab tersendiri.
3. Proteksi katodik
Metoda ini sesuai untuk struktur yang terendam dalam larutan atau terkubur
dalam tanah yang menghantar listrik. Metoda ini melibatkan perubahan potensial
elektrokimia dari logam untuk mencegah atau sekurang-kurangnya mengurangi
pelarutan logam tersebut. Logam yang akan dilindungi difungsikan sebagai katoda sehingga
terlindungi dari proses korosi. Dengan demikian perlu dicari logam yang lebih tidak mulia
untuk dijadikan anoda. Untuk melindungi baja, digunakan Mg, Zn, Al, atau alloy sebagai
logam yang dikorbankan (anoda). Untuk melindungi Cu, dapat digunakan baja karbon
sebagai anoda. Pipa untuk mengalirkan air minum, minyak, dan gas, perlu dilindungi
dengan menyambungkan dengan logam yang lebih tidak mulia sebagai anoda pada tempat-
tempat sepanjang pipa.

Gambar 5. Prinsip kerja sistem anoda korban Sumber: (Wahyuningsih, 2017:46)


Berdasarkan uraian materi yang telah kamu baca, simpulkan faktor utama penyebab
korosi pada pipa PDAM yang ditanam di dalam tanah! Perlindungan apa yang cocok
untuk mencegah terjadinya korosi pada permasalahan tersebut!
Jawab: …………..

13
14
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) - KOROSI
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK
(LKPD)

1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) - KOROSI

2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) - KOROSI

PETUNJUK PENGGUNAAN

Adapun petunjuk penggunaan LKPD ini adalah sebagai berikut.


1. Setiap peserta didik harus membaca LKPD ini dengan seksama.
2. Isilah bagian-bagian pada kotak yang masih kosong.
3. Kerjakan setiap pertanyaan yang ada dalam LKPD secara berkelompok.
4. Diskusikan hasil jawabanmu dengan anggota kelompokmu.
5. Jika ada pertanyaan atau hal yang tidak dimengerti, mintalah bantuan guru
untuk menjelaskannya.
6.Siapkan presentasi untuk menyajikan jawaban kelompok Anda.

MATERI SINGKAT

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering


menemukan benda-benda yang
mengandung logam besi seperti pagar
KOROSI halaman, paku, kawat, berbagai jenis
kendaraan, dan juga pipa tampak
adanya kecenderungan perusakan pada
logam besi tersebut. Hal ini ditandai
dengan adanya bercak-bercak
kecoklatan pada permukaan logam, yang
umumnya disebut karat besi. Apa yang
menyebabkan ini terjadi?

3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) - KOROSI

KEGIATAN
Orientasi Masalah
Silakan perhatikan video mengenai kebocoran pipa PDAM dengan memindai barcode
berikut!

Sumber: (Radar Banyuwangi: 2020)


Kalian juga bisa membaca berita terkait dampak kebocoran pipa PDAM pada wacana
berikut.

PIPA PAM JAYA DI JAKARTA BOCOR HINGGA 44 PERSEN, INI PENYEBABNYA

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAM Jaya mengakui terdapat kebocoran hingga 44


persen dalam sistem perpipaan untuk mengalirkan air bersih yang mereka produksi kepada
warga di DKI Jakarta. Direktur Utama PAM Jaya, Bambang Hernowo menjelaskan, 80
persen dari kebocoran disebabkan kerusakan fisik jaringan pipa. Sedangkan sisanya
akibat pencurian air sampai masalah pencatatan meter. "Sebetulnya umur teknisnya kan
memang 20 tahun kira-kira. Tapi (usia perpipaan yang mengalami kebocoran) ada 25
tahun," ujar Bambang ditemui Kompas.com di sela rapat pembahasan anggaran di Grand
Cempaka Resort Megamendung, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021) malam.
"Kemudian, ditambah dengan, air kita kan mengandung fluor. Pipa kita yang
berbahan GIP (galvanized iron pipe, pipa besi galvanis) itu kita masih ada, dan itu
terjadi korosi," ungkapnya. Keadaan itu diperburuk dengan faktor eksternal yang
menyebabkan jaringan pipa PAM Jaya rusak, seperti beban yang ada di atas pipa. Ini
sebabnya, kawasan Jakarta bagian utara merupakan klaster wilayah yang paling banyak
mengalami kebocoran pipa. "Karena secara infrastuktur sendiri di sana ada banyak cor-
coran, itu beban terhadap pipa dan dia kemudian akan memengaruhi kekuatan perpipaan,
karena tekanannya terus menambah," ungkap Bambang. "Juga di Pulomas (Jakarta
Timur), mungkin karena tekanannya tinggi.
Sebetulnya pelanggan mendapat air (dengan mutu) bagus di situ,
tapi bocoran di situ pun tinggi. Itu secara fisik memang harus kita
perbaiki," ia menambahkan. Pandemi juga memengaruhi tingkat
kebocoran ini. Ketika aktivitas komersial lesu, maka aliran air yang
diproduksi tidak mengalir ke aktivitas-aktivitas komersial itu. Akibatnya,
air mengalir ke tempat-tempat lain di mana terjadi kebocoran pipa. "Itu
kita proyeksikan segitu tidak langsung (menurunkan kebocoran hingga)
10 persen, tapi Rp 7 triliun itu (menurunkan kebocoran) jadi 26 persen
lah," tutup Bambang. (Sumber: Mantalean: 2021)
4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) - KOROSI

Berdasarkan video yang kalian lihat serta wacana yang telah kalian baca, analisislah
permasalahan yang kalian temukan!

Mengapa terjadi kebocoran pada pipa PDAM? Jawab:


Bagaimanakah posisi pipa PDAM yang kalian ketahui? Jawab:

Apa bahan dari pipa PDAM yang mengalami kebocoran? Jawab:


Bagaimana dampak kebocoran pipa PDAM terhadap pelanggan?
Jawab:

Mengorganisasikan untuk Belajar


Apakah peristiwa korosi bisa merugikan kita?
Jawab:

Bergabunglah dengan kelompokmu dan diskusikanlah bersama-sama!


Ingatkah kalian dengan pembahasan kita minggu lalu deret kereaktifan logam?
Dari fenomena kebocoran pipa PDAM yang telah kalian cermati, buatlah pertanyaan yang
berhubungan dengan faktor penyebab, cara mencegah serta mengatasi dampak yang ditimbulkan
berdasarkan deret kereaktifan logam?
Jawab:
1.

2.

3.

5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) - KOROSI

Agar rasa penasaranmu bisa terjawab, lakukan studi literatur


mengenai materi korosi dan cara pencegahannya yang tepat dari
bahan ajar yang diberikan dan buku kimia.

Sekilas Info

Pindai Aku

Pipa besi yang ditanam di dalam tanah memiliki faktor penyebab utama pada proses korosinya.
Sebutkan faktor penyebab utama dari fenomena korosi tersebut!

Jawab:
1. 2.

Analisislah bagaimana hubungan faktor penyebab pipa besi yang ditanam di dalam tanah dapat
mempengaruhi terjadinya korosi!
Jawab:

Kecenderungan suatu logam untuk dapat teroksidasi dan mengalami korosi dapat dilihat dari
deret keraktifan logam dan besarnya nilai potensial reduksi standar (E o)-nya seperti yang
sudah kita bahas sebelumnya. Perhatikan tabel nilai Eo dari beberapa logam berikut!

Deret Kereaktifan Logam

Sumber: materi78.co.nr

6
Tabel Potensial Reduksi (Eo)

Sumber: (politankoe: 2022)

Berdasarkan data deret kereaktifan logam dan tabel potensial reduksi, analisislah bagaimana
hubungan faktor penyebab korosi pada pipa besi yang ditanam di dalam tanah dengan data
tersebut!
Jawab:

Ada beberapa cara untuk mencegah korosi pada besi tergantung dari faktor penyebabnya.
Cara pencegan korosi pada besi di antaranya adalah pengecatan, pelumuran dengan oli,
kromium plating, pengorbanan anode (perlindungan katodik), dan juga mengatur
kelembapan udara. Kalian bisa membaca informasi lebih lanjut pada bahan ajar yang telah
dibagikan guru.

7
Berdasarkan faktor penyebab korosi pada pipa besi yang ditanam di dalam tanah, tentukan
bagaimana cara dan prinsip pencegahan korosi yang tepat agar dampak dari korosi yaitu
terjadinya kebocoran pipa besi dapat diminimalisir!
Jawab:

Berdasarkan cara pencegahan yang kalian pilih, jelaskan bagaimana proses pencegahannya
dan logam apa saja yang dapat digunakan untuk mencegah korosi!

Jawab:

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


Presentasikan hasil dari diskusi kelompokmu. Kemudian silakan tanggapi hasil
dari diskusi kelompok lain.

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil diskusi, simpulkan apa yang kamu dapat pada pembelajaran mengenai korosi!

Jawab:

8
9
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) - KOROSI
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK

1
MATERI SINGKAT

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering


menemukan benda-benda yang
mengandung logam besi seperti pagar
KOROSI halaman, paku, kawat, berbagai jenis
kendaraan, dan juga pipa tampak
adanya kecenderungan perusakan pada
logam besi tersebut. Hal ini ditandai
dengan adanya bercak-bercak
kecoklatan pada permukaan logam, yang
umumnya disebut karat besi. Apa yang
menyebabkan ini terjadi?

1
1
KOROSI
Ingatkah
kalian?

Sumber: zenius.com
🞄 Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik dapat
menganalisis faktor penyebab yang
mempengaruhi terjadinya korosi dengan tepat.
🞄 Melalui penelusuran informasi, peserta didik dapat
menganalisis hubungan antara pencegahan korosi
Tujuan menggunakan metode perlindungan katodik
Pembelajaran dengan deret kereaktifan logam secara tepat.
🞄 Melalui hasil analisis, peserta didik menyajikan
hasil gagasan untuk mencegah dan mengatasi
terjadinya korosi menggunakan berdasarkan deret
kereaktifan logam dengan benar.
Perkaratan pada pipa besi PDAM
Perhatika
n gambar!

Apa yang
ingin
kalian
ketahui? Sumber: (Kurniawan: 2021)
Simak Kebocoran pipa besi PDAM
permasa
lahan
yang
ada
pada
video!
Bergabunglah bersama kelompokmu!
Lakukan studi literatur
untuk memecahkan
Menganalisis
permasalahan mengenai
kebocoran pipa besi
PDAM.
Silakan diskusikan hasil dari
Presentasi pekerjaanmu di depan kelas
Apa kesimpulan
Kesimpulan pembelajaran hari
ini?
🞄Faktor penyebab utama korosi
pada pipa besi PDAM yang
Jadi….. ditanam di dalam tanah adalah
kandungan uap air, daya
hantar listrik (elektrolit).
🞄Cara yang tepat untuk
mengatasinya adalah dengan
perlindungan katodik atau
Jadi…. pengorbanan anoda sesuai
dengan prinsip kereaktifan
logam dan harga potensial
standar (E ).
o
Uji 🞄Kerjakan soal evaluasi
pemahaman yang diberikan oleh
guru
Bagaimana
pembelajaran hari ini?
Apakah menyenangkan?
Refleksi
Apa kendala pada
pembelajaran hari
ini?
Materi
Selanju SEL ELEKTROLISIS
t nya

Anda mungkin juga menyukai