Disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata pelajaran Sosiologi semester
genap Tahun Pelajaran 2021/2022.
Disusun oleh :
XI IPS 4
1. Ines Trisnawati
2. Kayla Sahda
3. M. Revan Rivai
4. M. Handihandana
5. Rahmah Nurfadilah
6. Syaima Farah Fhadilla
Tahun 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, peneliti ucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha
Esa sehingga peneliti mampu menyelesaikan laporan penelitian ini. Laporan penelitian ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa pihak kepada peneliti. Untuk itu,
peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Dheandra Nurul Pratiwi selaku
guru mata pelajaran Sosiologi yang senantiasa memberikan bimbingan.
Tidak lupa, peneliti juga ucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada teman-
teman satu bimbingan yang saling memberikan dukungan semasa proses bimbingan dan
pengerjaan laporan ini. Dukungan tanpa henti juga turut diberikan oleh orang tua dan saudara,
sehingga peneliti juga sangat berterima kasih atas segala bentuk dukungan tersebut.
Penyusunan laporan penelitian yang berjudul “Maraknya Tindak Kekerasan Pada
Bulan Desember 2021” tidaklah mudah untuk dilakukan. Namun, peneliti berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekerasan yang
terjadi di bulan Desember tahun 2021.
Apabila dalam penulisan laporan penelitian ini terdapat beberapa kesalahan baik dari
segi teknis maupun isi, peneliti menghaturkan permohonan maaf. Besar harapan laporan
penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi bagi studi terkait dan dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
2.1 Kekerasan................................................................................................................................. 8
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 24
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR DIAGRAM
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
g. Untuk menggambarkan hubungan korban dengan pelaku.
h. Untuk menggambarkan motif pelaku melakukan tindak kekerasan
i. Untuk menggambarkan tindakan yang diambil oleh aparat kepolisisan.
j. Untuk menggambarkan kkapan terjadinya tindak kekerasan.
k. Untuk menggambarkan usia korban tindak kekerasan.
l. Untuk menggambarkan tingkat pendidikan korban tindak kekerasan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kekerasan
Kekerasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai perihal (yang bersifat,
berciri) keras, perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau
matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Dari uraian diatas
tampaklah bahwa batasan dan pengertian tentang tindak kekerasan yang diberikan adalah
meliputi setiap aksi atas perbuatan yang melanggar undang-undang hal ini adalah hukum
pidana.
Batasan tindak kekerasan tidaklah hanya tindakan melanggar hukum atau undang-
undang saja, tetapi juga merupakan tindakan yang bertentangan dengan conduct norms, yang
tindakan-tindakan bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat walaupun
tindakan itu belum dimasukkan atau diatur dalam undang-undang.
2.2 Konflik
Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik
bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja
dan kapan saja.
Istilah “konflik” secara etimologis berasal dari bahasa Latin “con” yang berarti bersama
dan “fligere” yang berarti benturan atau tabrakan. Pada umumnya istilah konflik sosial
mengandung suatu rangkaian fenomena pertentangan dan pertikaian antar pribadi melalui dari
konflik kelas sampai pada pertentangan dan peperangan internasional.
Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan dan
integrasi yang senantiasa berlangsung. Oleh sebab itu, konflik dan integrasi sosial merupakan
gejala yang selalu mengisi setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya konflik
dan integrasi adalah adanya persamaan dan perbedaan kepentingan sosial.
8
kejadian ditentukan oleh motivasi pelaku, kejadian tidak diinginkan korban, dan
mengakibatkan penderitaan pada korban.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan menganalisis berita kekerasan yang dimuat di media
berita daring Kompas, Tribun, Detik, Sindo, Merdeka, Bumisultra, dan Fajar Pendidikan.
Jumlah kasus kekerasan yang dapat dianalisis sebanyak 12 kasus. Berikut ini disajikan hasil
analisis pengolahan data dari 12 kasus kekerasan. Data disajikan berdasarkan pengolahan
sebagai berikut.
Tabel 4.1
Jenis-Jenis Kekerasan
No Variabel Jumlah berita Total %
Merdeka Kompas Tribun Detik FP Bumisutra Sindo
1. Perkelahian 0 1 0 0 0 0 0 1 8,33
2. Pemukulan 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
3. KDRT 0 0 0 0 0 1 0 1 8,33
4. Penyiksaan 0 1 0 1 0 0 0 2 16,67
5. Kekerasan seksual 0 0 2 1 1 0 1 5 41,67
6. Perusakan 1 0 0 0 0 0 0 1 8,33
Kekerasan lain 1 0 0 1 0 0 0 2 16,67
Jumlah 2 2 2 3 1 1 1 12 100,00
Tabel 4.2
Usia Pelaku Kekerasan
11
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Pelaku
No. Variabel Jumlah berita Total %
Merdeka Kompas Tribun detik FP Bumisutra Sindo
1. Perempuan 1 1 2 16,67
2. Laki-laki 1 2 2 2 1 1 1 10 83,33
Jumlah 2 2 2 3 1 1 1 12 100,00
Tabel 4.5
Jenis Kelamin Korban
12
Tabel 4.6
Usia Korban
No. Variabel Jumlah berita Total %
Merdeka Kompas Tribun Detik FP Bumisutra Sindo
1. 0-6 tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
2. 6-12 tahun 0 0 0 0 0 0 1 1 8,33
3. 13-20 tahun 0 1 1 1 0 0 0 3 25,00
4. 20-30 tahun 0 1 1 1 0 1 0 4 33,33
5. 30-50 tahun 0 0 0 0 1 0 0 1 8,33
6. 50 tahun keatas 1 0 0 0 0 0 0 1 8,33
7. Tidak 1 0 0 1 0 0 0 2 16,67
diketahui
Jumlah 2 2 2 3 1 1 1 12 100,00
Tabel 4.7
Tingkat Pendidikan Korban
No. Variabel Jumlah berita Total %
Merdeka Kompas Tribun Detik FP Bumisutra Sindo
1. SD 0 0 0 0 0 0 1 1 8,33
2. SMP 0 0 1 0 0 0 0 1 8,33
3. SMA 0 1 0 1 0 0 0 2 16,67
4. Perguruan tinggi 0 0 1 1 1 0 0 3 25,00
5. Tidak diketahui 2 1 0 1 0 1 0 5 41,67
Jumlah 2 2 2 3 1 1 1 12 100,00
Tabel 4.8
Penyebab Kekerasan
No. Variabel Jumlah berita Total %
Merdeka Kompas Tribun Detik FP Bumisutra Sindo
1. Ketidaksiapan 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
mental
2. Balas dendam 1 0 0 0 0 0 0 1 8,33
3. Hawa nafsu 1 0 2 1 1 0 1 6 50,00
4. Kriminal 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
5. Lainnya 0 2 0 2 0 1 0 5 41,67
Jumlah 2 2 2 3 1 1 1 12 100,00
13
Tabel 4.9
Tempat Kejadian
Tabel 4.10
Waktu Kejadian
Tabel 4.11
Hubungan Korban dengan Pelaku
No. Variabel Jumlah berita Total %
Merdeka Kompas Tribun Detik FP Bumisutra Sindo
1. Anak/Orang tua 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
2. Adik/Kakak 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
3. Ipar 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
4. Keponakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
5. Tetangga 1 0 0 0 0 0 1 2 16,67
14
6. Guru/Murid 0 0 1 0 0 0 0 1 8,33
7. Suami/Istri 0 0 0 0 0 1 0 1 8,33
8. ART/Majikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00
9. Tidak diketahui 1 1 0 2 0 0 0 4 33,33
10. Supir/Penumpang 0 0 0 0 1 0 0 1 8,33
11. Teman 0 1 0 1 0 0 0 2 16,67
12. Kekasih 0 0 1 0 0 0 0 1 8,33
Jumlah 2 2 2 3 1 1 1 12 100,00
Tabel 4.12
Penyelesaian
Berdasarkan pengolahan data di atas, hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
4.1 Jenis Kekerasan
Jenis kekerasan merupakan data
yang ditampilkan dalam pemberitaan
Jenis kekerasan
yang dimuat dalam harian Merdeka, 17% 8% 8%
8%
Kompas, Tribun, Detik, Fajar 17%
15
4.2 Usia Pelaku Kekerasan
Usia pelaku kekerasan memuat usia
Usia pelaku kekerasan
pelaku ketika melakukan kekerasan.
Berdasarkan grafik di samping, tindakan 0% 17%
42% 8%
kekerasan lebih banyak dilakukan oleh
25%
8%
pelaku dengan rentang usia yang tidak
diketahui atau dalam arti lain, usia pelaku
tidak dibahas pada pemberitaan dengan 0-6 tahun 6-12 tahun
13-20 tahun 20-30 tahun
presentase sebesar 42%. Sebesar 25%
30-50 tahun > 50 tahun
kekerasan dilakukan oleh pelaku dengan
Tidak diketahui
rentang usia 30-50 tahun. Sementara pelaku
dengan usia antara 13-20 tahun melakukan kekerasan dengan persentase sebesar 17%.
Dan 8% pelaku memiliki usia diantara 20-30 dan 50 tahun ke atas.
4.3 Tingkat Pendidikan Pelaku
Aspek pendidikan pelaku adalah aspek
yang menunjukkan tindak pendidikan pelaku
Tingkat pendidikan
pelaku
ketika melakukan kekerasan. Berdasarkan
8%
hasil analisis, pelaku dengan tingkat 17%
50%
pendidikan yang tidak diketahui memiliki
25%
persentase sebesar 50%. Pelaku yang
memiliki tingkat pendidikan perguruan SD SMP
tinggi dengan presentase sebesar 25%, 17% SMA Perguruan tinggi
memiliki tingkat pendidikan SD dan tidak ada pelaku dengan tingkat pendidikan SMP.
4.4 Jenis Kelamin Pelaku
Jenis kelamin pelaku juga merupakan
salah satu aspek yang dimuat dalam Jenis kelamin pelaku
pemberitaan. Berdasarkan grafik di samping,
17%
kekerasan lebih banyak dilakukan oleh laki-
laki sebesar 83% sementara kekerasan yang 83%
tahun 25%, korban dengan rentang usia yang 30-50 tahun > 50 tahun Tidak diketahui
tidak diketahui sebesar 17%, 8% korban dengan rentang usia 6-12 tahun, 30-50 tahun
serta korban dengan usia 50 tahun ke atas.
4.7 Tingkat pendidikan korban
Pendidikan korban menunjukkan
Tingkat Pendidikan Korban
tingkat pendidikan dari korban tindak
kekerasan. Berdasarkan hasil analisis yang 8% 8%
42% 17%
dijabarkan dalam grafik di samping, tindak 25%
kekerasan paling banyak dialami oleh
mereka yang tidak diketahui atau tidak
SD SMP SMA Perguruan tinggi Tidak diketahui
dimuat dalam surat kabar tingkat
17
pendidikannya sebesar 42%, kedua terbesar adalah tingkat pendidikan perguruan tinggi
dengan presentase sebesar 25%. Ketiga terbesar adalah tingkat pendidikan SMA dengan
presentase sebesar 17%. Dan keempat terbesar adalah tingkat SD dan SMP dengan
presentase sebesar 8%.
4.8 Penyebab kekerasan
Penyebab kekerasan merupakan variabel
Penyebab Kekerasan
yang dimuat pada surat kabar mengenai
faktor mengapa kekerasan terjadi. Diagram 8%
42%
disamping menunjukkan bahwa penyebab
50%
kekerasan terbanyak adalah hawa nafsu
dengan presentase 50%, alasan lainnya 42%,
alasan balas dendam 8%. Ketidaksiapan mental Balas dendam
Hawa nafsu Kriminal
Lainnya
18
4.10 Waktu Kejadian
Waktu kejadian adalah variabel yang Waktu Kejadian
dimuat dalam surat kabar yang
2%
menunjukkan kapan kekerasan itu terjadi. 28%
Pada hasil analisis diagram disamping,
70%
kekerasan banyak terjadi pada siang dan
malam hari dengan presentase 42%, dan di
pagi hari sebesar 17%. Tidak ada kekerasan
yang terjadi pada sore hari.
pagi siang sore malam
8% 17%
17% 8%
8% 8%
34%
Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui bahwa hubungan antar korban dan
pelaku dengan presentasi tertinggi adalah tetangga dengan presentase 67%, dan guru
murid dengan presentase sebesar 33%.
4.12 Penyelesaian
Penyelesaian adalah variabel yang menunjukkan proses tidak lanjut dari
terjadinya kekerasan yang dimuat pada surat kabar.
19
Penyelesaian
17%
83%
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis isi, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Kekerasan seksual merupakan kasus yang banyak ditemukan dalam masalah perilaku
kekerasan.
1. Pelaku tindak kekerasan didominasi oleh kaum laki-laki dan perempuan lebih mendominasi
sebagai korban.
2. Tindak kekerasan lebih banyak dilakukan oleh mereka yang memeiliki rentang umur 20-30
tahun dengan korban berumur 13-20 tahun.
3. Pelaku tindak kekerasan pada umumnya berpendidikan SMA atau sederajat.
4. Tindak kekerasan banyak dipicu karena ketersinggungan terhadap perkataan dan perbuatan.
5. Kekerasan banyak terjadi di jalan raya dan rumah.
6. Pada umumnya, dalam tindak kekerasan antara pelaku dan korban sudah saling mengenal.
7. Proses hukum adalah cara penyelesaian yang paling banyak dipilih dalam menyelesaikan
kasus kekerasan
5.2 Saran
Berhati-hatilah dalam segala situasi, karena kekerasan dapat terjadi kapan, dimana dan oleh
siapa saja. Dalam kebanyakan kasus kekerasan, pelaku dan korban sudah saling mengenal,
bahkan kekerasan dapat dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti keluarga, teman bahkan
orang tua. Oleh karena itu, ada baiknya untuk tetap waspada dan menjaga pergaulan agar tetap
sehat.
Penyelesaian secara hukum dinilai menjadi cara yang ideal dalam menyelesaikan kasus
kekerasan karene dapat memberikan efek jera dan pelaku dapat dihukum sesuai dengan hukum
yang berlaku.
21
DAFTAR PUSTAKA
Bahar. 2022. "Suami Jadi Tersangka, Kasus Istri Tewas Minum Racun di Kolut".
https://bumisultra.com/news/read/6623-suami-jadi-tersangka-kasus-istri-tewas-minum-
racun-di-kolut
Bustomi,Muhammad Isa. 2021. "Tawuran yang Tewaskan Pelajar di Serpong Berawal dari
Ejekan Saat Main Futsal".
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/13/18430911/tawuran-yang-tewaskan-
pelajar-di-serpong-berawal-dari-ejekan-saat-main?
Erik. 2021. "Seorang Santriwati di Kulon Progo Diduga Menjadi Korban Pelecehan Seksual
Pengasuhnya". https://m.tribunnews.com/amp/regional/2021/12/27/seorang-santriwati-
di-kulon-progo-diduga-menjadi-korban-pelecehan-seksual-pengasuhnya?page=2
Fajar, Pendidikan. 2021. "Lagi-lagi, Kasus Kekerasan Seksual Kini Menimpa Seorang
Penumpang Perawat Diperkosa Eks Driver GoCar".
https://www.fajarpendidikan.co.id/lagi-lagi-kasus-kekerasan-seksual-kini-menimpa-
seorang-penumpang-perawat-diperkosa-eks-driver-gocar/
Lubis, Ahmad Arfah Fansuri. 2021. "Pelaku Tusuk Selebgram Wanita Medan Gegara Sakit
Hati Dihina". https://news.detik.com/berita/d-5866517/pelaku-tusuk-selebgram-wanita-
medan-gegara-sakit-hati-dihina
Mais, Trisno. 2021. "Viral Bocah 13 Tahun Di-bully di Minahasa Gegara Cemburu, Pelaku
Ditangkap". https://news.detik.com/berita/d-5850432/viral-bocah-13-tahun-di-bully-di-
minahasa-gegara-cemburu-pelaku-ditangkap
Nuryanti. 2021. "Terungkap Awal Pertemuan Mahasiswi Asal Mojokerto dengan Oknum Polisi
hingga Terjadi Aborsi". https://m.tribunnews.com/amp/regional/2021/12/05/terungkap-
awal-pertemuan-mahasiswi-asal-mojokerto-dengan-oknum-polisi-hingga-terjadi-aborsi
Pati, Kiki Andi. 2021. "Tiga Tersangka Baru Kasus Bentrok di Kendari Diamankan, Begini
Peringatan Wakapolda Sultra".
https://amp.kompas.com/regional/read/2021/12/24/063831578/tiga-tersangka-baru-
kasus-bentrok-di-kendari-diamankan-begini-peringatan
22
Petrus, Ananias. 2021. "Suami Luka Parah, Istri Tewas Dianiaya Tamu yang Datang ke
Rumah". https://m.merdeka.com/peristiwa/suami-luka-parah-istri-tewas-dianiaya-tamu-
yang-datang-ke-rumah.html
Simanjuntak, Jonathan. 2021. "Bocah Perempuan 11 Tahun di Bekasi Jadi Korban Pelecehan
Seksual". https://metro.sindonews.com/read/636387/170/bocah-perempuan-11-tahun-
di-bekasi-jadi-korban-pelecehan-seksual-1640182337?showpage=all
Suadnyana, Sui. 2021. "Pelecehan Seksual di Universitas Udayana, BEM Beri Sanksi Sosial".
https://news.detik.com/berita/d-5859589/pelecehan-seksual-di-universitas-udayana-
bem-beri-sanksi-sosial
23
LAMPIRAN
Kasus 1
Santriwati berinisial AS, 15, yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh kiai pengasuh
pondok pesantren (ponpes) di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, saat ini masih
mengalami trauma. Bahkan, santriwati tersebut kerap terlihat linglung dan tidak fokus. Kuasa
hukum AS, Tommy Susanto, mendesak Polres Kulonprogo segera mengungkap kasus dugaan
pelecehan seksual yang dialami santriwati di ponpes tersebut. Hal itu dikarenakan ada dugaan
korban perbuatan pengurus ponpes tersebut lebih dari satu orang.
Kasus 2
Satuan Reserse Kriminal Polres Kolaka Utara (Kolut) menetapkan MA, sebagai tersangka
kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diduga dilakukan terhadap istrinya
sendiri, almarhum Hamira. Polisi juga menegaskan, kasus yang menyeret tersangka adalah
KDRT, dan kematian almarhum murni karena minum racun.
24
Kasus 3
Seorang anak di bawah umur di Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban pelecehan seksual
tetangganya. Saat ini pelaku telah ditangkap pihak kepolisian, usai dilaporkan keluarga korban.
Peristiwa yang menimpa SH (11), terjadi pada Minggu, 19 Desember 2021. Kejadian ini
terungkap setelah korban bercerita kepada sang nenek, jika dirinya telah dilecehkan oleh AY
(31), di warung milik pelaku di wilayah Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan.
Kasus 4
Sepasang suami istri menjadi korban penyerangan tetangganya di Kabupaten Rote Ndao, NTT,
Sabtu (25/12). Korban Maria Ne’a Nalle (57) meninggal dunia. Sementara sang suami,
Welhelmus Nea (62) terluka parah. Kasus berawal saat tersangka Eliasar Mbura (41), datang
bersilaturahmi di rumah korban saat malam Natal
25
Kasus 5
Sembilan pelajar di Klaten diamankan karena melakukan perusakan sepeda motor Honda
PCX bernomor AD 2981 APC di loket parkir RS Cakra Husada, Minggu (5/12/21) sekitar
pukul 02.00 WIB. Saat itu, pelaku melihat motor Honda PCX warna Hitam AD 2981 APC, di
Loket parkir RS Cakra Husada. Tanpa pikir panjang, mereka beramai-ramai merusak motor
menggunakan pedang, clurit, batu, pipa besi dan gir hingga motor rusak parah.
Kasus 6
Polisi menangkap MN (26) setelah menusuk selebgram wanita berinisial IH (26) di Medan,
Sumatera Utara (Sumut). Polisi mengatakan MN melakukan hal itu karena sakit hati dihina
korban. sempat terjadi keributan antara korban dan tersangka saat keduanya pergi untuk makan.
Sebelum melakukan penikaman, tersangka juga memukul korban. Korban disebut sempat
26
melakukan perlawanan dan melarikan diri dari tersangka. Setelah melarikan diri, korban
meminta pertolongan ke warga dan dibawa ke rumah sakit.
Kasus 7
Aksi tawuran antarpelajar yang terjadi di Jalan Raya Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu
(8/12/2021), berawal dari saling ejek saat kalah bermain futsal. Tawuran itu mengakibatkan
satu pelajar berinisial MAA meninggal dunia. Korban merupakan siswa SMK Ruhama, Ciputat
Timur, Tangerang Selatan
Kasus 8
Korban meminta numpang di motor pelaku berangkat ke acara tersebut. Mereka berdua
kemudian berangkat dari Bukit Jimbaran, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan,
Kabupaten Badung. Sampai di lokasi, mereka berdua mengikuti acara sebagaimana mestinya.
Saat acara sudah selesai, korban ingin segera pulang ke kosnya di Bukit Jimbaran dengan alasan
keamanan karena waktu sudah malam. Namun tidak ada yang bisa ditumpangi oleh korban saat
akan pulang ke Bukit Jimbaran kecuali pelaku.
27
Kasus 9
dari hasil penelusuran, polisi telah mengantongi bukti. Empat orang pelaku juga telah
ditangkap. motif pelaku melakukan perundungan adalah masalah asmara. Seorang bocah
berusia 13 tahun inisial CLP di Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), diduga menjadi korban bullying.
Kasus 10
Dunia maya dihebohkan dengan cuitan salah satu penyedia jasa layanan kesehatan
@ammarai_hc yang menyebutkan salah seorang perawat mereka diperkosa oleh pengemudi
mitra GoCar . Dalam unggahannya, akun tersebut meminta agar Gojek segera menuntaskan
kasus ini. Terlihat pula identitas driver yang diduga melakukan perbuatan tercela itu. "Perawat
kami mengalami pemerkosaan oleh mitra Gocar. Kami sudah lapor dgn No pelaporan:
92760963 tapi belum direspon selayaknya, mohon diposes segera untuk dicari pelaku agar
segera ditangkap dan tidak menimbulkan korban lainnya.
28
Kasus 11
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menetapkan tiga orang
tersangka dalam kasus bentrokan antar kelompok di Kendari, yang menyebabkan satu orang
meninggal dunia dan 19 orang lainnya terluka pada Kamis (16/12/2021) lalu.
Kasus 12
Diduga, mahasiswi tersebut nekat bunuh diri akibat tekanan mental yang ia alami dalam jalinan
asmaranya dengan seorang oknum polisi. Hasil dari penemuan mayat itu ada bekas minuman
yang bercampur potasium.
29