JUDUL
ANALISIS MUTU SUSU BUBUK MEREK V
YANG DIKEMAS ULANG OLEH PENJUAL
Disusun oleh :
Tiara Deastri Putri
NIS 187165
di
Disetujui oleh:
Pembimbing Analisis Terpadu II,
2
LAPORAN ANALISIS TERPADU II INI TELAH DIPERTAHANKAN
TIM PENGUJI
2. Penguji I
3. Penguji II
4 Pemguji III
3
ABSTRAK
.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kualitas produk susu bubuk
bermerek V yang dikemas ulang oleh penjual (2) Kadar air,cemaran logam Cd dan
Angka Lempeng Total pada produk susu bubuk merek V dengan acuan
persyaratan SNI 2970-2015. Susu bubuk harus dikemas dan disimpan secara tepat
ABSTRACT
This study aims to determine (1) the quality of powdered milk product
contamination and Total Plate Number in powdered milk product brand V with
preserve powdered milk and maintain product quality. The results of the water
0.08 mg/kg, and microbial contamination with a total plate number of 2 x 102.
4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, dengan membuka pintu hati dan pikiran penulis
sehingga penulis dapat menyusun laporan Analisis Terpadu II ini yang berjudul
OLEH PENJUAL”.
ajaran 2021/2022 dan juga salah satu bahan pertanggung jawaban penulis selama
Dalam pembuatan laporan ini penulis telah banyak dibantu oleh berbagai
1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan moral dan
3. Ibu Fifi Yarni, A.Md., Ak., S.Pd. selaku ketua pelaksana Analisis
Terpadu II.
SMAK Padang.
Muhammad Ridwan.
untuk penulis selanjutnya yang lebih baik lagi. Semoga tulisan ini dapat
Penulis
6
DAFTAR ISI
7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 39
B. Saran ............................................................................................. 39
KEPUSTAKAAN..............................................................................................40
LAMPIRAN......................................................................................................42
8
DAFTAR GAMBAR
i
DAFTAR LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Susu bubuk pertama kali dibuat pada 1802 oleh seorang dokter Rusia,
(bakteri sangat cepat berkembangbiak pada makanan yang basah atau minuman)
dan disukai oleh orang untuk menolong mereka bertahan dalam bencana alam atau
makanan yang tidak cepat rusak. Pemakaian susu merupakan salah satu sumber
protein hewani yang bergizi tinggi (Arippin, Sutresno, & Rondonuwu, 2014).
dari susu segar yang dibuat dengan cara memanaskan susu pada suhu 80°C selama
spray dryer atau roller dryer produk ini mengandung 2-4% air.
kandungan lemak sekitar 26%, lebih tinggi dibandingkan dengan susu bubuk skim
yang hanya sekitar 1%. Hasilnya adalah rasa yang lebih gurih sehingga susu
bubuk full cream banyak digunakan untuk pembuatan roti manis atau
1
dan struktur kue,maka sebaiknya kita tetap menggunakan susu full cream supaya
Kreasi Inova,Bandung, Jawa Barat dimana merupakan premiks susu untuk produk
Biskuit,kue,wafer,snack,saus,soup,permen,coklat,eskrim,dan minuman.Pemakaian
hasil percobaan perusahaan untuk menghasilkan cita rasa dan tekstur terbaik dari
Risqie. 2001).
Susu bubuk full cream bermerek V ini banyak dijual dipasaran seperti
repacked (dikemas ulang) dengan menggunakan plastik biasa dan diberi label
konsumen dengan berbagai macam ukuran seperti 250 g,500 g,dan 1 kg (Ulina,
Risqie.2001).
yang higroskopis dan mempunyai berat jenis ringan.Oleh karena itu susu bubuk
distribusi serta yang lebih penting lagi dapat menekan kontaminasi yang dapat
2
pembungkus, yaitu wadah utama dan wadah sekunder untuk melindungi wadah
bisa melindungi makanan dari kontaminasi, melindungi kandungan air dan lemak,
mencegah masuknya gas, melindungi dari sinar matahari, serta tahan terhadap
Oleh karena itu saya tertarik untuk menganalisis produk susu bubuk
bermerek V ini dengan berkemasan ulang yang dimana banyak dijual di toko
menjamin kualitas produk tersebut baik dan bagus, penulis menguji beberapa
B. Pembatasan Masalah
sebagai berikut :
3
C. Rumusan Masalah
1. Berapakah Kadar air pada susu bubuk bermerek V yang dikemas ulang
ini?
2. Apakah pada susu bubuk bermerek V ini dicemari oleh logam Kadmium
(Cd)?
3. Apakah pada susu bubuk bermerek V yang dikemasan ulang ini dicemari
Angka Lempeng Total (ALT) pada susu bubuk bermerek V yang dikemas
D. Tujuan Penelitian
oleh penjual.
Terpadu II.
4
5. Mampu mengimplementasikan pembelajaran yang telah didapat selama
E. Manfaat Penelitian
bermerek V ini.
F. Definisi Istilah
penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi istilah yang
ini. Beberapa batasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Susu bubuk adalah bubuk yang diciptakan dari susu kering yang solid.
3. Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda,
4. Kadmium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
5
5. Angka Lempeng Total merupakan angka yang menunjukkan jumlah
koloni
bakteri aerob mesofilik yang terdapat pada per gram ataupun per milliliter
sampel uji.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Susu Bubuk
susu yang diperoleh dengan cara mengurangi sebagian besar air melalui proses
pengeringan susu segar dan atau susu rekombinasi yang telah dipasteurisasi,
dengan atau tanpa penambahan vitamin, mineral, dan bahan tambahan pangan
merupakan salah satu upaya untuk mengawetkan susu sehingga dapat tahan lebih
lama. Susu jenis ini dapat langsung dibedakan dari bentuk dan penampilannya.
Produk susu bubuk merupakan hasil proses penguapan dan pengeringan dengan
Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid.Susu
bubuk mempunyai daya tahan yang lebih lama daripada susu cair dan tidak perlu
terlalu cair bila digunakan susu cair.Susu bubuk tanpa lemak yang dibuat dengan
cara pengeringan atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian air dan lemak
tetapi masih mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan
vitamin yang larut air (B12).Susu bubuk paling disukai karena kemudahan
berlemak, susu bubuk rendah lemak, dan susu bubuk tanpa lemak.Susu bubuk
berlemak (full cream milk powder) adalah susu yang telah diubah
bentuknya menjadi bubuk.Susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder)
adalah susu yang telah diambil sebagian lemaknya dan diubah bentuknya menjadi
bubuk.Susu bubuk tanpa lemak (skim milk powder) adalah susu yang telah
Susu bubuk berlemak (full cream) adalah produk susu berbentuk bubuk
yang diperoleh dari susu cair atau susu hasil pencampuran susu cair dengan susu
kental atau krim bubuk atau susu hasil pencampuran susu cair dengan susu kental
atau susu bubuk, yang telah dipasteurisasi dan melalui proses pengeringan hingga
tinggi dibandingkan dengan susu bubuk skim yang hanya sekitar 1%.Hasilnya
adalah rasa yang lebih gurih sehingga susu bubuk full cream banyak digunakan
Sama seperti susu bubuk biasa,susu bubuk full cream juga dapat cepat
rusak jika dibiarkan terbuka. Karenanya sangat disarankan untuk menyimpan susu
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Wet Process (Proses
8
Gambar-Proses Pengolahan Susu Bubuk
sama dengan pembuatan susu kental atau susu uapan,tetapi kemudian diteruskan
dengan pengeringan sampai kadar air dalam produk akhir tinggal 2 - 5% saja.
dikonsentrasikan hingga mencapai kadar air tertentu (tidak sampai kering),dan (3)
pengeringan,susu yang telah kental diproses lebih lanjut hingga kadar airnya
mencapai 2 – 5%.
bubuk mampu memperpanjang masa simpan susu hingga dua tahun dalam
kemasan alumunium dan kotak karton.Namun tahapan proses yang cukup panjang
dalam menghasilkan susu bubuk menjadikan kandungan nutrisi yang ada di dalam
susu berkurang, bahkan protein mengalami kerusakan hingga 30%. Karena itulah
9
pada proses pembuatan susu bubuk ditambahkan berbagai vitamin yang
agar kembali seperti semula,namun kondisinya tidak akan sama dengan susu
segar. Proses ini bahkan dapat menimbulkan reaksi Maillard, yaitu terjadinya
pigmen coklat antara gula dan protein susu karena pemanasan yang lama
susu bubuk sebelum dikirim ke tempat tujuannya. Produk susu bubuk mempunyai
sifat yang higroskopis dan mempunyai berat jenis ringan.Oleh karena itu susu
bubuk harus dikemas dan disimpan secara tepat sebelum akhirnya dikonsumsi.
Fungsi pengemasan susu bubuk yaitu untuk mengawetkan susu bubuk dan
memperlancar proses distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan
wadah utama dan wadah sekunder untuk melindungi wadah pertama. Wadah
utama harus bersifat tahan terhadap perubahan warna, flavour, rasa, dan
mencegah masuknya gas, melindungi dari sinar matahari, serta tahan terhadap
tekanan dan benturan.Bahan pengemas susu bubuk terdiri dari pengemas primer,
10
Pengemas primer (yang berhubungan langsung dengan produk) terbuat
dari kaleng dan almunium foil. Pengemas sekunder (tidak berhubungan langsung
dengan produk) terdiri dari dua pengemas yaitu folding box untuk membungkus
kemasan almunium foil dan kemasan karton box untuk membungkus kemasan
kaleng dan sachet. Karton box dapat juga berfungsi sebagai bahan pengemas
tersier yaitu untuk mengepak kemasan folding box untuk memudahkan proses
dimana produk yang sudah selesai (produk jadi) disimpan terlebih dahulu sebelum
didistribusikan.
a. Kadar Air
Air merupakan salah satu unsur penting dalam bahan pangan, meskipun
Susilorini dan Sawitri (2007) menyatakan bahwa kadar air susu bubuk
65-170oC, tergantung jenis susu bubuk yang akan dibuat.Susu bubuk penuh
menjadi beberapa jenis seperti berikut: (1) susu bubuk full cream, susu bubuk
dengan kandungan lemak sampai 100%, (2) susu bubuk half cream, susu bubuk
kandungan lemaknya dikurangi hingga hanya 50%, (3) Susu skim, susu bubuk
11
yang kandungan lemaknya hanya sekitar 3%, dan (4) whey powder, merupakan
Untuk menganalisis kadar air pada susu bubuk maka menggunakan cara
adalah penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan.Kemudian
mengindikasikan bahwa semua air yang terkandung dalam bahan sudah teruapkan
semua.Penentuan kadar air dengan cara ini relative mudah dan ekonomis. Namun
1. Bahan lain selain air dapat ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan
2. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat
diberi zat penyerap air seperti kapur aktif, asam sulfat, silica gel, alumunium
12
merah muda apabila sudah jenuh dan apabila dipanaskan menjadi kering akan
berwarna biru.
b. Cemaran Logam Cd
radiasi maka atom pada keadaan dasar membutuhkan energi yang besar dan untuk
mendapatkannya, atom tersebut menyerap energi dari sumber cahaya yang ada
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis
sebagainya serta usaha untuk dapat menentukan lebih banyak unsur dari sistem
periodik.
13
diganti dengan metoda AAS Flame.Analisis yang dapat dilakukan dengan metoda
AAS Flame adalah mulai dari analisis jumlah runutan sampai dengan analisis
komponen utama.
unsur tertentu (analit) dalam sampel yang akan dianalisis.AAS dapat digunakan
untuk menentukan lebih dari 70 elemen yang berbeda dalam larutan,atau secara
kimia seperti analisis klinis logam dalam cairan dan jaringan biologis seperti
darah utuh, plasma, urin, air liur, jaringan otak, hati, rambut, jaringan otot,
kuantitatif.
14
a. Lampu Katoda Berongga.
Lampu katoda berongga terdiri atas tabung gelas yang diisi dengan gas
argon (Ar) atau neon (Ne) bertekanan rendah (4-10 torr) dan di dalamnya
dipasang sebuah katoda berongga dan anoda. Rongga katoda berlapis logam
murni dari unsur objek analisis. Misalnya untuk pengukuran Fe diperlukan lapisan
logam Fe. Batang anoda terbuat dari logam wolfram / tungsten (W).
b. Ruang Pengkabutan.
contoh diubah menjadi aerosol.Dinding dalam dari spray chamber ini dibuat dari
1. Nebulizer glass bead atau impact bead (untuk memecahkan larutan menjadi
c. Pembakar.
dan oksida) dinyalakan. Dalam nyala yang bersuhu tinggi itulah terjadi
logam yang tahan panas dan tahan korosi.Desain burner harus dapat
mencegah masuknya nyala ke dalam spray chamber. Hal ini disebut ”blow
back” dan amat berbahaya. Burner untuk nyala udara asetilen (suhu 2000 –
22000 oC) berlainan dengan untuk nyala nitrous oksida-asetilen (suhu 2900
15
– 30000 oC).Burner harus selalu bersih untuk menjamin kepekaan yang
a. Amplifier.
b. Atomisator (Pembakar).
c. Pencatat.
e. Detektor.
tube, yang jauh lebih peka daripada phototube biasa dan responnya juga
sangat cepat (10-9 det). Fungsinya untuk mengubah energi radiasi yng
c. Lain Lain.
16
melarutkan contoh.Cara melarutkan contoh akan tergantung dari susunan dan
Beberapa cara untuk melarutkan contoh dari materi biologis (Boes. 1991):
demikian agar hasil analisis memberikan hasil yang baik dan pengatoman dari
unsur yang lebih mudah, maka biasannya kepada larutan yang diperiksa
untuk memeriksa unsur unsur tersebut dari cuplikan buah buahan dan tanah (Boes.
1991).
yang membentuk kompleks kelat dengan ion logam.32 Cara ekstraksi ini
memberikan hasil yang baik untuk penetapan unsur Co, Ni, Fe, dan Cr dari
Cara ini bertujuan untuk menghilangkan zat organic dari materi biologis
Ada 2 cara dekstruksi yang sering digunakan yaitu cara dekstruksi kering dan
17
a. Destruksi Kering.
contoh diabukan dalam tungku pemanas dalam suhu maksimum yang berkisar
450º - 550º C, yaitu bergantung pada contoh yang akan diperiksa.Namun ada juga
dekstruksi kering dengan suhu maksimim atau suhu pengabuan mencapai 750º C
atau bahkan sampai 980º C. Hal ini akan mempercepat proses destruksi tersebut,
pengabuan yang tidak boleh terlalu tinggi misalnya hanya 300º -320ºC.
yang lebih tinggi. Makin rendah suhu pengabuan akan makin lama pula waktu
yang diperlukan untuk proses tersebut, sedangkan makin tinggi suhu pengabuan,
akan makin besar pula kemungkinan kehilangan unsur analit karena terbentuknya
b. Destruksi Basah.
lain seperti asam sulfat asam perklorat dan hidrogen peroksida.Karena adanya
masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan dari zat zat tersebut sehingga cara ini
jarang dipakai.
basah ini jelas berlangsung pada suhu yang jauh lebih rendah.Hal ini berarti
bahwa kehilangan unsur analit karena penguapan akan jauh lebih kecil atau
18
bahkan dapat ditiadakan.Di lain pihak cara basah menyita waktu yang lama dan
diperlukan perhatian analis yang besar, terus menerus disamping banyaknya uap
toxic yang terjadi jumlah asam asam yang dipakai juga merupakan sumber
Prinsip dari ALT yaitu metode hitungan cawan adalah jika sel mikroba
tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat langsung
dilihat mata setelah cuplikan diinokulasikan pada lempeng agar dengan cara tuang
diinkubasi, dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah
koloni antara 30-300 koloni. Jumlah koloni rata-rata dari kedua cawan dihitung
3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi jasad renik karena koloni
yang terbentuk mungkin berasal dari suatu jasad renik yang mempunyai
19
Adapun kelemahan dari metode ini adalah :
karena penggunaan jenis media agar, suhu, pH, atau kandungan oksigen
namun bila lebih dari 250 koloni akan menghasilkan hal yang sama karena
5. Memungkinkan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba,
Teknik yang harus dikuasai oleh dalam metode ini ialah mengencerkan
20
perhitungan yang tepat.Pengenceran memudahkan dalam perhitungan koloni.
Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10, 1:100, 1:1000, dan
Dari pengenceran 10-2 diambil lagi 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni
1. Besar kecilnya koloni,ada koloni yang hanya berupa satu titik, namun ada
2. Ada koloni yang bulat dan memanjang, Ada yang tepinya rata, dan tidak
rata.
21
3. Kenaikan permukaan. ada koloni yang rata dengan permukaan medium,
6. Ada koloni yang lunak seperti lender, ada yang keras dan kering.
dilakukan pendugaan umur simpan susu bubuk menggunakan alumunium foil dan
metode pembedaan dengan kontrol atau Difference from Control Test (DCT) pada
masing – masing jenis kemasan. Produk disimpan pada tiga tingkatan suhu yang
berbeda yaitu 37, 47 dan 550C. Waktu pengamatan yaitu hari ke 0, 7, 14, 21, 28,
hingga 35. Penentuan parameter mutu kritis pendugaan umur simpan dipilih
kadar air yaitu 17.2 bulan, sedangkan berdasarkan DCT yaitu 50.2 bulan. Umur
kadar air yaitu 12.0 bulan, sedangkan berdasarkan DCT yaitu 33.8 bulan.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Rancangan Penelitian
bubuk merek V yang akan di analisis, dimana susu bubuk yang dibeli
sebanyak 2 bungkus dengan berat 250 g per bungkus, dimana 1 bungkus untuk
sampel uji mikrobiologi dan 1 bungkus untuk sampel uji kimia dan lebihnya
dijadikan arsip karna jumlah seluruh parameter yaitu 21 gram dan selebihnya
terjadinya kesalahan.
2. Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan pada analisis ini adalah susu bubuk merek V
karena produk merupakan hasil produksi dalam skala besar maupun pabrik.
yaitu pengambilan sampel hanya untuk tujuan tertentu saja. Persiapan sampel
23
1) Untuk sampel uji mikrobiologi
buka kemasan contoh susu bubuk dan ambil contoh secara aseptic
kemudian tempatkan dalam botol contoh atau gelas piala yang bersih
dan kering
C. Metode Penelitian
Alat :
1. Desikator.
2. Cawan Penguap.
3. Oven.
4. Neraca Analitik.
5. Tang Cawan.
6. Baki.
7. Spatula.
24
Bahan :
1. Silica Gel.
Alat :
2. Furnance.
3. Neraca Analitik.
4. Hot Plate.
5. Penangas air.
7. Buret 25 mL.
25
20. Pipet takar 10 mL.
21. Corong.
23. Desikator.
Bahan :
2. HNO3 Pekat.
3. HNO3 0,1 N.
4. Tritisol Cd.
5. Aquabidest.
6. Aquadest.
7. Kertas Serap.
Plate)
Alat :
1. Autoklaf.
2. Neraca analitik.
3. Neraca kasar.
4. Penangas air.
26
7. Erlenmeyer 250 mL.
9. Tabung reaksi.
12. Spatula.
15. Oven.
16. Inkubator.
Bahan :
4. Aquadest.
5. Spiritus.
6. Korek Api.
7. Kapas.
Prosedur Kerja :
27
3. Ditimbang dengan neraca analitik sampai didapatkan bobot konstan (W0).
5. Dipanaskan cawan penguap yang berisi sampel pada oven dengan suhu
1050C).
15 menit.
sampai ditimbang).
Perhitungan :
(W 1−W 2)
Kadar Air (%) = x 100 %
(W 1−W 0)
Dengan :
2. Pipet HNO3 pekat sebanyak 6,25 mL ke gelas piala melalui dinding gelas
2. Ambil HCL pekat sebanyak 66,67 mL dan masukan ke gelas piala melalui
1. Turunkan kedalam labu ukur 25 mL sebanyak (0 mL, 0.75 mL, 1,5 mL,
29
- Pembuatan Larutan Sampel.
porselen/platina/kuarsa.
4. Apabila abu belum bebas dari karbon yang ditandai dengan warna keabu
abuan, basahkan dengan beberapa tetes air dan tambahkan tetes demi tetes
garis dengan air suling (V), jika perlu, saring larutan menggunakan kertas
8. Baca absorbans larutan baku kerja dan larutan contoh terhadap blanko
untuk Cd.
30
9. Buat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (μg/mL) sebagai sumbu X
10. Plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C).
katodanya.
4. Buka aliran gas asetilen (Catatan: untuk analisis dengan suhu tinggi buka
aliran gas nitrogen lalu ganti burner head dengan high temperature heat
5. Pasang lampu katoda unsur yang akan dianalisis pada soket (tersedia
socket).
8. Setelah tampil menu utama pada windows computer klik wizaard dan
tampilan menu utama wizaard klik gambar AA dan akan muncul menu
9. Pada menu berikutnya klik “Element selevtion” klik OK, pilih select
10. Pada tampilan berikutnya klik “next” dan pada tampilan berikutnya klik
“calibration curve set up” isi data sesuai deret standar yang digunakan
31
kurung (isi jenis conc. Yang akan digunakan misal ppm,jumlah standar
pada selanjutnya isi kolom “sample ID” dengan jenis standar ( misal
Standar 1,2, dst) dan isi “true value” dengan konsentrasi standar, klik OK.
11. Setelah muncul lembaran kerja MPT, nyalakan flame dengan menekan
pada pipa aspirator AA, klik “blank” pada bagian bawah lembaran kerja
MRT,susun standar sesuai urutan yang dimasukkan, dan ukur satu persatu
komputer, CPU, AA, dan tutup kembali aliran gas yang digunakan pada
regulatornya.
Perhitungan :
C
Perhitungan kandungan Kadmium (Cd) (mg/kg) = xV
W
Keterangan :
32
Penetapan angka lempeng total metode tuang (pour plate)
1. Timbang 1,2750 gram BPW lalu masukan kedalam gelas piala 250 mL
sampai larut.
3. Dibungkus dengan kertas dan diikat dengan karet (diberi nama media).
1. Timbang media PCA sebanyak 1,6875 gram didalam gelas piala dengan
1. Periksa banyaknya air (aqua destilat) dalam autoclave. Air harus berada
2. Apabila jumlah air kurang dari batas, tambahkan air (aqua destilat) sampai
batas.
33
5. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak
8. Tunggu sampai air mendidih dan uapnya terdesak keluar dari klep
15 Psi (2 atm).
11. Tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan
12. Buka klep pengaman dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
2. Tekanlah tombol “ON” dan tunggu beberapa saat hingga display muncul.
menyala.
6. Jika sudah selesai, matikan oven dengan cara menekan tombol “OFF” dan
34
- Prosedur kerja Angka Lempeng Total.
sebanyak 25 kali.
4. Dituang medium yang masih cair (47-50°C) kedalam cawan petri yang
telah berisi sampel uji sebanyak 1/3 cawan, lalu homogenkan dengan
posisi
tumbuh.
Perhitungan :
1
Jumla h koloni(n) x
Faktor Pengenceran(FP )
35
Dimana :
n = Rata rata koloni dari dua cawan petri dari satu pengenceran,dinyatakan
36
BAB IV
ini bagus untuk dikonsumsi ,dimana kadar air pada sampel susu bubuk merek V
ini sudah masuk range SNI dimana menurut SNI 2970-2015,kadar air pada susu
kadar air pada susu bubuk fullcream merek V ini mempunyai kadar air sebanyak
4,70 % (b/b).
analisis sebanyak 0,11 mg/Kg,yang mana ini sudah masuk dalam range yang di
tetapkan pada SNI yaitu max 0,2 mg/kg,dan hasil ini menunjukkan bahwa sampel
ini telah memenuhi syarat SNI 2970-2015 dengan parameter Cemaran Logam
37
Cd.Apabila pada suatu produk mempunyai logam Cd yang melebihi SNI maka
Serangan yang paling hebat akibat keraciunan Cd adalah kerapuhan tulang (Palar,
2004).
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
-0.005
Konsentrasi (x)
analisis sebanyak 2 x 102 ,yang mana ini sudah masuk dalam range yang di
38
tetapkan pada SNI yaitu max. 5 x 104. dan hasil ini menunjukkan bahwa sampel
ini telah memenuhi syarat SNI 2970-2015 dengan parameter Angka lempeng
total.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah saya lakukan didapatkan hasil sebagai berikuit:
Dapat analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa susu bubuk fullcream
merek V yang dikemas ulang ini adalah didapatkan hasil yang sesuai dengan
B. SARAN
Saat melaksanan praktikum baca dan pahami prosedur yang telah ada agar saat
peralatan sesuai SOP,serta gunakan APD yang sesuai agar terlindungi dari bahan
39
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Adnan, M. 1994. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Andi Offset,
Yogyakarta.
Aprida,Dian Putri.2017. Pendugaan Umur Simpan Susu Bubuk Fullcream Yang
Dikemas Ulang Dengan Aluminium Foil (A17) Atau Metalized Plastic (VM-PET
12).Agroindustri Halal,3,1.
Buckle, K.A.,R.A. Edwards., G.H. Fleet and M. Wooton. 1987. Ilmu pangan. UI
Press. Jakarta.
Boes.1991. Jurnal Kimia Terapan Indonesia,Volume 1 No.1 Jakarta.
Fardiaz, S. 1987. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pagan. LSI_IPB Bogor.
Idris,S.1995.Pengantar Teknologi Pengolahan Susu. Malang: Fakultas
Peternakan, Brawijaya.
Imanningsih,Nelis.2013. Pengaruh Suhu Ruang Penyimpanan Terhadap Kualitas
Susu Bubuk. Penyimpanan,7,4-5.
Nasution. 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Noor. 1989. Spektroskopi Analitik. Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia
FMIPA. Ujung Pandang : UNHAS.
Rippin, Joko N., Sutresno, Adita., dan Rondonuwu, Ferdy S. 2014. Identifikasi
Susu Sapi Murni Dan Susu Sapi Yang Mengandung Peroksida Dengan
Spektroskopi Inframerah Dekat Dengan Teknik PCA. Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika,
UKSW, 5(1).
Suhartati T, 2013. Dasar-dasar Spektrofotometri Uv-vis dan spektrometri Massa
untuk Penentuan struktur Senyawa organic. Lampung: AURA.
Susilorini, T.E. dan Sawitri, M.E.2007. Produk Olahan Susu. Jakarta: Penebar
Swadaya
41
LAMPIRAN
a. Larutan Induk Cd
mg
= 1000 x1L
L
(VxC)induk = (VxC)intermediet
100 mL x 10 ppm
Vinduk =
1000 ppm
Vinduk = 1 mL
(VxC)induk = (VxC)intermediet
100 mL x 1 ppm
Vinduk =
10 ppm
Vinduk = 10 mL
42
d. Larutan Deret Standar
- Konsentrasi 0 ppm
25 mL x 0 , ppm
Vinduk =
1 ppm
Vinduk = 0 mL
25 m L x 0,05 ppm
Vinduk =
1 ppm
Vinduk = 0,75 mL
25 mL x 0,06 ppm
Vinduk =
1 ppm
Vinduk = 1,5 mL
25 mL x 0,09 ppm
Vinduk =
1 ppm
Vinduk = 2,25 mL
43
VxC)intermediet = (VxC)deret standar
25 mL x 0,12 ppm
Vinduk =
1 ppm
Vinduk = 5 mL
25 mL x 0,15 ppm
Vinduk =
1 ppm
Vinduk = 6,25 mL
2. Pembuatan Reagen
- HNO3 0,1 N
(VxN)pekat = (VxN)encer
(V x 16 N) = (1000 mL x 0,1 N)
1000 mL x 0,1 N
Vpekat =
16 N
Vpekat = 6,25 mL
- HCL 6 N
(VxN)pekat = (VxN)encer
(V x 9 N) = (100 mL x 6 N)
100 mL x 6 N
Vpekat =
9N
Vinduk = 66,6666667 mL
V pekat = 66,67 mL
44
- BPW (packing = 25,5 g/L)
Berat ( g) Berat ( g)
( Packing )= (Yang dibutu h kan)
Volume(mL) Volume(mL)
25,5 g x 50 mL
Berat (g)yang dibutuhkan =
1000 mL
Berat ( g) Berat ( g)
( Packing )= (Yang dibutu h kan)
Volume(mL) Volume(mL)
22,5 g x 75 mL
Berat (g)yang dibutuhkan =
1000 mL
45
Lampiran 2. Perhitungan Data Analisis
A. Kadar Air
Sebelum 1 2 3 4 5
Pemanasan
46
Cawan 2 31,0845 g 31,0454 g 31,0390 g 31,0377 g 31,0375 g -
(W 1−W 2)
Kadar Air (%) = x 100 %
(W 1−W 0)
Dengan :
a. Sampel 1
(W 1−W 2)
Kadar Air (%) = x 100 %
(W 1−W 0)
( 41,0254−40,9783 ) gram
= x 100 %
( 41,0254−40,0252 ) gram
0,0471 gram
= x 100 %
1,0002 gram
= 4,71 %
b.Sampel 2
(W 1−W 2)
Kadar Air (%) = x 100 %
(W 1−W 0)
( 31,0845−32,0375 ) gram
= x 100 %
( 31,0845−30,0845 ) gram
0,0470 gram
= x 100 %
1,0000 gram
= 4,70 %
c. Sampel 3
47
(W 1−W 2)
Kadar Air (%) = x 100 %
(W 1−W 0)
( 36,4550−36,4080 ) gram
= x 100 %
( 36,4550−35,4550 ) gram
0,0470 gram
= x 100 %
1,0000 gram
= 4,70 %
x x-ẋ ( x-ẋ ) 2
4,70 0 0
4,70 0 0
ẋ = 4,70 Ʃ = 0,0001
SD =
√ Ʃ( x−ẋ )2
n−1
=
√0,0001
3−1
=
√0,0001
2
= 0,007
SD
RSD = x 100 %
ẋ
48
0,007
= x 100 %
4,70
= 0,14 %
B. CEMARAN LOGAM CD
Ʃ ( x−ẋ)( y − ẏ)
r =
√ Ʃ ( x−ẋ ) 2 . Ʃ ( y− ẏ )2
0,0031125
=
√ 0,01575. 0,006194483334
49
0,0031125
=
√ 0,000009756311251
0,0031125
=
0,003123509445
= 0,9965
b. Slope
Ʃ( x−ẋ)( y − ẏ)
b=
√ Ʃ ( x−ẋ ) 2
0,0031125
=
0,01575
= 0,1976
c. Intersep
y = a + bx
0,015283333 = a + 0,01482
a = 0,0152833333 – 0,01482
= 0,000463333
y = a + bx
y = 0,000463333 + 0,1976x
y = 0,000463333 + 0,1976x
- X1 = 0 ppm
50
= 0,00046
- X2 = 0,03 ppm
= 0,0063
- X3 = 0,06 ppm
= 0,0123
- X4 = 0,09 ppm
= 0,0182
- X5 = 0,12 ppm
= 0,0242
- X6 = 0,15 ppm
= 0,0301
f. Konsentrasi Sampel
y = 0,000463333 + 0,1976x
- Sampel Tiara 1
51
0,0015 = 0,000463333 + 0,1976x
0,0015−0,000463333
X1 =
0,1976
X1 = 0,0052
- Sampel Tiara 2
0,0020−0,000463333
X2 =
0,1976
X2 = 0,0077
C
Kadar Cd (mg/kg) = xV
W
C
Kadar Cd (mg/kg) = xV
W
0,0020 mg /L
= x 0,05 L
0,003 kg
mg
= 0,09
kg
C
Kadar Cd (mg/kg) = xV
W
0,0077 mg / L
= x 0,05 L
0,003 kg
mg
= 0,13
kg
Kadar Cd 1+ Kadar Cd 2
Rata Rata Kadar Cd =
2
52
mg mg
0,09 +0,13
=
kg kg
2
mg
= 0,11
kg
x x-ẋ ( x-ẋ ) 2
ẋ = 0,0065 Ʃ = 0,0000031
SD =
√ Ʃ( x−ẋ )2
2
=
√ 0,0000031
2
= √ 0,0000016
= 0,0013
SD
RSD = x 100 %
ẋ
0,0013
= x 100 %
0,0065
= 20 %
53
PERHITUNGAN :
1
ALT = Jumlah Koloni x
Faktor pengenceran
1
ALT = Jumlah Koloni x
Faktor pengenceran
1
=2x
10−2
= 2 x 102
1
ALT = Jumlah Koloni x
Faktor pengenceran
1
=1x
10−3
= 1 x 103
(1 x 103 )
ALT =
(2 x 102 )
1000
=
200
=5
Lampiran 3. Dokumentasi
A. Kadar Air
54
Pengonstanan cawan Memasukan ke Oven Memasukan Ke Desikator
Menimbang Sampel
B. Cemaran Logam Cd
ukur
55
Menambahkan HNO3 pekat Mempipet Intermediet Mengukur dengan AAS
Data Sampel
56
Larutan BPW sebagai pengencer Sampel susu bubuk sebelum dibuka
kertas
57
1.2 Rasa - Normal Normal Normal
Logam
7.1 Timbal (Pb) 3) mg/kg Maks. 0,02 Maks. 0,02 Maks. 0,02
7.2 Kadmium (Cd) mg/kg Maks. 0,2 Maks. 0,2 Maks. 0,2
7.3 Timah (Sn) mg/kg Maks 40,0 Maks 40,0 Maks 40,0
/250,0 4) /250,0 4)
/250,0 4)
7.4 Merkuri (Hg) 3) mg/kg Maks. 0,03 Maks. 0,03 Maks. 0,03
7.5 Cemaran arsen mg/kg Maks. 0,1 Maks. 0,1 Maks. 0,1
(As) 3)
8 Cemaran
Mikroba
8.1 Angka lempeng Koloni/g Maks. 5 x 104 Maks. 5 x 104 Maks. 5 x 104
total
8.2 Coliform 5) APM/g Maks. 10 Maks. 10 Maks. 10
58
CATATAN : 1) Dihitung sebagai total lemak
2)
Dihitung dalam padatang susu tanpa lemak
3)
Dihitung terhadap produk yang siap dikonsumsi
4)
Kadar Sn Susu bubuk yang dikemas dalam kaleng
5)
Jika pengujian Enterobacteriaceae menunjukan hasil negative per
2x1 g maka tidak diperlukan pengujian koliform
RIWAYAT HIDUP
2009 dan tamat pada tahun 2015. Setelah itu melanjutkan pendidikan di SMP
Negeri 30 Padang dan tamat pada tahun 2018,dan Insyaallah akan segera
pada tahun 2022. Pada pembuatan karya tulis ini penulis dibimbing oleh Ibu Nindi
orang tua dan teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan ini. Penulis berharap karya tulis yang berjudul “Analisis mutu susu bubuk
merek V yang dikemas ulang oleh penjual” ini dapat bermanfaat bagi penulis
Email : tiaradeastrii@gmail.com
60