SKRIPSI
OLEH
WIDA RISTANTI
P00312017049
A. Identitas Diri
Agama : Islam
Konawe
B. Riwayat Pendidikan
iv
KATA PENGANTAR
Kendari.
Kemenkes Kendari.
3. Ibu Hasmia Naningsih, SST, M.Keb, selaku Ketua Program Studi D-IV
4. Ibu Sitti Aisa, AM.Keb, S.Pd, M.Pd selaku penguji 1, Ibu Dr. Nurmiaty,
S.Si.T, MPH selaku penguji 2, dan ibu Fitriyanti, SST, M.Keb selaku
v
penguji 3, yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam
6. Kepada Ibu Nur Ida AM.Keb selaku kepala puskesmas Soropia yang
7. Kepada bidan Yusnita Samosir, AM. Keb, dan bapak Sukri selaku
kepada kakak saya Andi Cahyono S.Pd dan Yan Indriyani yang telah
Nurfausi, Sri Wulandari, Ayu Widarini, Ria Okta Wahyuni, yang telah
10. Teruntuk Kak Nurhamida terima kasih karena selama penelitian dan
vi
11. Semua teman-teman mahasiswa DIV Kebidanan angkatan 2017 yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan
sempurna baik isi, Bahasa maupun materi. Penlis berharap skripsi ini
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
viii
D. Variable Penelitian ............................................................ 52
E. Definisi Operasional .......................................................... 52
F. Jenis dan Sumber Data Penelitian .................................... 53
G. Instrumen Penelitian ......................................................... 53
H. Alur Penelitian ................................................................... 54
I. Analisis Data ..................................................................... 54
J. Etika Penelitian ................................................................. 57
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...................................................................... 76
B. Saran ............................................................................... 77
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Kuesioner
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI). Dalam ASI mengandung nutrisi alamiah untuk
ASI Eksklusif, salah satu kendala utamanya yakni produksi ASI yang tidak
disusui air susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian
ASI dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun. Agar ibu dapat
agar melakukan inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama kehidupan,
Data WHO menyebutkan bahwa hanya 44% dari bayi lahir didunia
yang mendapat ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, bahkan
masih sedikit bayi di bawah usia 6 bulan disusui secara eksklusif, di Afrika
Tengah sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia
1
2
keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia enam bulan diberi
pemberian ASI masih jauh dari yang diharapkan. Data Riskedas 2017
melaporkan bahwa terdapat 30,2% ibu yang memberi ASI eksklusif, pada
masih jauh dibawah target nasional yaitu 54,3 %, oleh karena itu masih
(Riskesdas, 2018).
Tahun 2017 Angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di
pada tahun 2015 dengan cakupan 54,15 %, atau naik sebesar 21,25 %
Menyusui Dini (IMD) serta pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif
terlindung dari berbagai penyakit yang sering terjadi pada masa kanak-
bulan belum/tidak pernah disusui adalah karena ASI tidak keluar (65,7%).
Sehingga 33,3% bayi yang berumur 0-5 bulan telah diberikan makanan
satu diantaranya adalah asupan gizi yang rendah dan ibu menyusui
diperoleh melalui Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi dengan ASI eksklusif.
Berdasarkan hal ini maka upaya perbaikan gizi bayi 0-6 bulan dilakukan
melalui perbaikan gizi ibu sebelum dan pada masa pemberian ASI
signifikan terhadap produksi ASI selain faktor psikis dan isapan bayi
Dampak dari ibu yang tidak memberikan ASI kepada bayi dapat
ASI, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan para ibu yang sedang
buahan yang dapat meningkatkan volume ASI. Jumlah ASI sedikit bisa
pisang, kacang, daun kelor, kunyit, dan asam jawa. Sayuran tersebut
meningkatkan produksi ASI. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah
kelor yang diberikan kepada ibu menyusui sebanyak 250 g/hari selama
5
B. Rumusan Masalah
frekuensi menyusui?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
meningkat.
E. Keaslian Penelitian
kelor terhadap kuantitas dan kualitas air susu ibu (ASI) pada ibu
terhadap kuantitas dan kualitas air susu ibu (ASI) pada ibu
terhadap produksi air susu ibu (ASI) pada ibu menyusui di wilayah
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Konsep Menyusui
ibu. Setiap bayi mempunyai pola menyusu yang unik, tidak sama
otot polos pada buah dada berguna untuk pembentukan air susu
9
10
yang tidak teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2
berguna bagi ibu yang berkerja. Hal ini akan memacu produksi
11
(Bahiyatun, 2009).
tahun berikutnya.
(Handayani, 2011).
akan lebih sering berada dalam dekapan ibu hingga bayi dapat
2009).
13
untuk sang bayi, semakin baik sistim imun anak maka akan
lebih baik.
sebagai berikut :
1) Laktogenesis I
2) Laktogenesis II
3) Laktogenesis III
1) Hormon progesteron
2) Estrogen
3) Prolaktin
4) Oksitosin
susu.
memproduksi ASI.
a) Reflek Prolaktin
1) Kolostrum
meningkat.
3) Asi Matur
ml)
ml)
ml)
ml)
Immunoglubin :
ml)
ml)
ml)
00 ml)
1) Karbohidrat
2) Lemak
50% kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI
3) Protein
4) Vitamin
itu ada pula vitamin B, asam folat, dan vitamin C yang larut
dalam air.
5) Zat besi
6) Mineral
(Wijaya, 2018).
e. Manfaat ASI
1. Bagi bayi
a. Mengandung antibody
(Weni K, 2009).
2. Bagi Ibu
a) Aspek Kontrasepsi
d) Aspek psikologis
(Weni S, 2009).
27
3. Bagi keluarga
a) Aspek Ekonomi
b) Aspek psikologis
c) Aspek kemudahan
1) Makanan Ibu
berserat.
saja.
kebersihannya.
unsur gizi yang terdapat dalam dua piring nasi ditambah satu
sendiri, yaitu setara dengan dua piring nasi dan satu butir
ASI.
2) Frekuensi Menyusui
(Sujiyatini, 2010).
31
3) Perawatan Payudara
menyusui.
4) Berat Lahir
bayi yang berta lahir normal (bayi yang lahir lebih dari
34
2500 gr atau 2,5 kg). Bayi yang dengan berat lahir rendah
1000 gram.
lebih tua.
dengan baik.
36
minuman seduhan dau kelor pada pagi, siang dan malam hari
selama tujuh hari, hal ini terbukti dari peningkatan berat badan
menyusui.
suplemen yang kaya zat gizi untuk ibu menyusui dan anak pada
pada musim yang kering masih dapat tumbuh subur. Daun kelor
kandungan kalsium lebih tinggi dari susu, zat besi lebih tinggi
nutrisi. Oleh karena kelor disebut Miracle Tree dan Mother’s Best
B. Landasan Teori
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar
payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan
Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai
untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI
sampai enam bulan kecuali vitamin K, karen bayi baru lahir ususnya masih
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik
bagi bayi yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang
protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi
terhadap hubungan emosional antara ibu dan bayi. Saat memberikan ASI
ibu dan bayi akan merasakan ketenangan dan meningkatkan jalinan kasih
sayang. Bayi yang diberikan ASI akan lebih sering berada dalam dekapan
ibu hingga bayi dapat merasakan detakan jantung ibu yang telah
kepribadian yang percaya dan dasar spiritual yang baik (Roesli, 2009
ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormon dan refleks.
oleh jumlah nutrisi yang dikonsumsi ibu, serta yang dipengaruhi juga
karena hormon ini dipengaruhi oleh suasana hati ibu, oleh karena ibu
penting sekali bagi ibu yang menyusui untuk menjaga suasana hati
dan jiwa gara tetap dalam kondisi baik dan bahagia. Keadaan ibu
yang lelah dan stres akan mempengaruhi hormon oksitosin dan akan
45
a. Asupan makanan
b. Kondisi psikis
c. Perawatan payudara
f. Alat kontrasepsi
bezi. Tanda bayi cukup ASI adalah pup minimal 1 kali dalam
46
sehari, bila ia tidak pup dalam beberapa hari anda perlu curiga
C. Kerangka Teori
Kelancaran
Frekuensi menyusui
D. Kerangka konsep
Keterangan
E. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
perlakuan (X) yang diikuti dengan pengukuran kedua. Hasil observasi ini
(Notoatmodjo, 2012).
Keterangan :
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
(Nursalam, 2016).
2. Sampel
kontrol.
D. Variable Penelitian
E. Definisi Operasional
kali sehari.
a. Data primer
b. Data sekunder
G. Instrument Penelitian
kelor.
consent).
53
H. Alur Penelitian
Menganalisis Data
I. Analisis Data
1. Analisis univariat
Keterangan :
k : konstanta (100%)
2. Analisis bivariate
a. Uji Normalitas
yaitu Wilcoxon.
dan sayuran selain daun kelor. Jika data berdistribusi normal (P-
Tabel 3
Uji
Variabel P value Teori Keterangan
Stastistik
Sebelum
0.000 >0.05 Tidak Normal
pemberian
Kel.
Sesudah Uji Wilcoxon
Intervensi
pemberian 0.000 >0.05 Tidak Normal
Sebelum
0.000 >0.05 Tidak Normal
pemberian
Kel.
Sesudah Uji Wilcoxon
Kontrol
pemberian 0.000 >0.05 Tidak Normal
Pemberian
olahan daun 0.000 >0.05 Tidak Normal
kelor
Uji Mann
Selisih Pemberian Whitney
olahan
0.000 >0.05 Tidak Normal
selain daun
kelor
J. Etika Penelitian
dampaknya.
disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
a. Visi :
b. Misi :
miskin.
2. Letak Geografis
melintang dari utara ke selatan antara º45 dan º14 lintang selatan,
membujur dari barat ke timur antara 15º dan 30º bujur timur.
57
58
a. Kependudukan
pendidikan.
kefarmasian.
kesehatan.
kesehatan.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
kontrol.
Tabel 4
Karakteristik Responden
Karakteristik Keterangan f %
Total 30 100
Total 30 100
Pendidikan SD 1 3,3
SMP 9 30,0
SMA 15 50
D-III 5 16,6
Total 30 100
2. Analisis univariat
Tabel 5
Lancar 6 40 13 86,7
Tidak 9 60 2 13,3
Lancar
3. Analisis Bivariat
Tabel 6
Uji Wilcoxon Pada Kelompok Intervensi (Olahan Daun Kelor)
Mean
Variabel p-value
Rank
0.001
Frekuensi menyusui sesudah pemberian olahan
daun kelor 6.50
Tabel 7
Kelor)
Mean
Variabel p-value
Rank
0.014
Frekuensi menyusui sesudah pemberian olahan
selain daun kelor 3.50
daun kelor adalah 0,00, dan mean rank pada frekuensi menyusui
Tabel 8
Selisih frekuensi
menyusui pada
15 18.70
kelompok
intervensi 0.022
Selisih frekuensi
menyusui pada 15 12.30
kelompok kontrol
C. Pembahasan
(Soetjaningsih, 2005).
polos buah dada dan uterus. Kontraksi otot-otot polos pada buah
ASI pun akan semakin lancar dan kebutuhan bayi akan nutrisi
2016).
produksi ASI.
tentang efek uji efek pelancar ASI air rebusan daun Kelor
minuman seduhan dau kelor pada pagi, siang dan malam hari
selama tujuh hari, hal ini terbukti dari peningkatan berat badan
menyusui.
71
terhadap kuantitas dan kualitas air susu ibu (ASI) pada ibu
menyusui bayi 0-6 bulan bulan. Bertujuan untuk menilai efek dari
ekstrak daun kelor terhadap kuantitas dan kualitas ASI pada ibu
daun kelor).
72
2018).
dan terbaik
D. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
75
76
B. Saran
1. Ibu menyusui
kelor juga mudah diolah, serta mudah ditemui dengan harga yang
terjangkau.
2. Tenaga kesehatan
3. Peneliti selanjutnya
Aguw, M., Malonda, N. S. H., Mayulu, N., Kesehatan, F., Universitas, M.,
& Ratulangi, S. (2019). Hubungan Antara Status Imunisasi Dan
Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Usia 24-59 Bulan
Di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa
Pendahuluan Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan pengguna. 8(7), 258–265.
Am, S., Nut, K., & Tanam, S. F. (2015). Syarifah Am inah et. al. :
Diploma III Gizi Oleh : Wiani Jurusan Gizi Prodi D-III. (2019).
Devita Citra Dewi Prodi Diii Kebidanan , Stik Bina Husada Palembang
11–21.
Hadju, V., As, S., Bahar, B., & Gizi, J. (2016). Pengaruh Pemberian
Ekstrak Daun Kelor Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Air Susu Ibu (
77
78
Asi ) Pada Ibu Menyusui Bayi 0-6 Bulan Effect of Extract Moringa
Jintan, P., Terhadap, H., Asi, P., Ibu, P., Di, M., Kasih, I., & Medan, K.
Johan, H., Anggraini, R. D., & Noorbaya, S. (n.d.). Potensi Minuman Daun
Kelor Terhadap Peningkatan Produksi Air Susu Ibu ( Asi ) Pada Ibu
Postpartum. 192–194.
Kimati, R., Engkeng, S., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S.
Kuliah, T. M. (n.d.). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas.
Lor, K., Arjasa, K., & Jember, K. (2006). Gambaran Faktor Pemberian ASI
4(1), 280–284.
Nova Yulita, Sellia Juwita, & Ade Febriani. (2020). Perilaku Ibu Nifas
Penyusun, T. I. M., Sit, S., Panduan, B., & Asi, A. (n.d.). AYAH ASI.
66.
Simanjuntak, C. T., & Info, A. (2020). Produksi Volume Asi Ibu Nifas Di
Dengan Hormat,
NIM : P00312017049
Kendari,........................2021
Wida Ristanti
LAMPIRAN 2
(INFORMED CONSENT)
Ibu Menyusui di Desa Mekar Kecamatan Soropia Tahun 2021”, maka saya
Nama/inisial :
Pekerjaan :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
Soropia,……………2021
Hormat saya,
(………………)
Responden
LAMPIRAN 3
5. Daun kelor akan diolah atau dimasak disalah satu rumah ibu
BAB bayi, serta alat penimbang badan bayi untuk mengetahui berat
bentuk tabel.
LAMPIRAN 4
Bahan-bahan :
1. Air
2. Daun kelor
3. Tomat
4. Kopi gandu
5. Jagung muda
8. Garam 1 sdt
Langkah-langkah :
sampai mendidih.
LEMBAR KUISIONER
KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU MENYUSUI 0-6
BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOROPIA
KABUPATEN KONAWE
TAHUN 2021
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jumlah anak :
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Tuliskan identitas anda pada tempat yang sudah di sediakan
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti. Dan isilah
setiap pertanyaan sesuai dengan keadaan Anda yang
sesungguhnya.
3. Berilah tanda centang )✓ ) pada kolom yang telah disediakan
Keterangan :
1. 1 berarti Tidak
2. 2 berarti Ya
3. Jawaban
4. N Pertanyaan 1 2
o
Keterangan :
1. 1-6 : Sangat kurang
2. 8-16 : Kurang
3. 17-23 : Sedang
4. 24-30 : Sering
LAMPIRAN 6
DOKUMENTASI PENELITIAN
LAMPIRAN 9
Cases
Frekuensi menyusui
sebelum diberikan olahan 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
daun kelor
Frekuensi Menyusui Setelah
pemberian olahan daun 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
kelor
Descriptives
Median 6.00
Maximum 7
Range 2
Interquartile Range 2
Frekuensi Menyusui Setelah 95% Confidence Interval for Lower Bound 7.77
Median 9.00
Variance 2.257
Minimum 5
Maximum 10
Range 5
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Frekuensi menyusui
sebelum diberikan olahan .260 15 .007 .756 15 .001
daun kelor
Frekuensi Menyusui Setelah
pemberian olahan daun .211 15 .070 .833 15 .010
kelor
value
Ranks
a. Frekuensi Menyusui Setelah pemberian olahan daun kelor < Frekuensi menyusui sebelum
diberikan olahan daun kelor
b. Frekuensi Menyusui Setelah pemberian olahan daun kelor > Frekuensi menyusui sebelum
diberikan olahan daun kelor
c. Frekuensi Menyusui Setelah pemberian olahan daun kelor = Frekuensi menyusui sebelum
diberikan olahan daun kelor
Test Statisticsa
Frekuensi
Menyusui
Setelah
pemberian
olahan daun
kelor -
Frekuensi
menyusui
sebelum
diberikan
olahan daun
kelor
Z -3.193b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Mean
Variabel Median p-value
Rank