PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Alfi Syahrin
NIM: 180210119
1
KATA PENGANTAR
kehadiran Allah SWT, Allah telah memberikan kelebihan kepada anak adam
dengan ilmu pengetahuan dan amal. Dengan karunia Allah, Alhamdulillah tugas
proposal skripsi ini telah penulis selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau. Nabi Muhammad telah
Proposal skripsi ini penulis buat untuk memenuhi sebagai gelar sarjana.
Semoga proposal skripsi ini bermanfaat kepada penulis secara pribadi dan kepada
banyak kekurangan dan sangat mengharapkan kritik dan saran yang objektif dan
proposal skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis sampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya khusus kepada kedua orang tua saya, yang
mana senantiasa selalu menyalurkan semangat dan kasih sayang yang tiada henti
i
1. Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, S.T.,MT.,IMP.,ASEAN Eng., selaku Rektor
Universitas Malikussaleh.
2. Dr. M. Nazaruddin, S.S., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
7. Dr. M. Akmal, S.Sos., MA., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
Akademik.
9. Ayahanda Abu Bakar (Alm) dan Ibunda Husna, serta seluruh keluarga
yang senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan baik secara moril
ii
10. Ucapan terima kasih kepada teman-teman yang setia menemani saya dari
semester satu hingga sekarang yaitu: Oli, Makmur, Zakiah, Nada Nabila,
lainnya.
Semoga karya yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua dan
Alfi Syahrin
180210119
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................7
1.3 Fokus Penelitian.................................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................46
LAMPIRAN..........................................................................................................49
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai
dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga
Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak
yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil. (Khairunnisa, 2019)
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa
Disease 2019 (Covid-19) di seluruh dunia untuk semua Negara. Penyakit ini
disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARSCoV-2. Wabah
Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal
pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan
meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu
antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat
berkisar dari dua hingga empat belas hari. Gejala umum di antaranya demam,
batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit
Negara/Lembaga adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang
diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat miskin atau tidak mampu guna
rakyat Indonesia terdiri dari Program Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan
Rastra/ Bantuan Pangan Non Tunai. Program bantuan sosial merupakan komitmen
menurunnya angka kemiskinan dari 11,22% pada tahun 2015, menjadi 9,82%
pada tahun 2018. Gini rasio juga berkurang dari 0,408 pada tahun 2015 menjadi
0,389 pada tahun 2018. Indeks Pembangunan Manusia Naik dari 68,90 pada tahun
2
Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau
dilemahkan yang bila diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan
terpapar, akan kebal dan tidak terserang penyakit. Bahan dasar membuat vaksin
upaya pencegahan primer yang sangat handal, untuk mencegah penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksinasi. Prosedur vaksinasi mulai dari penyiapkan dan
tentang kualitas vaksin yang masih boleh diberikan pada bayi/anak perlu
mendapat perhatian. Ukuran jarum, lokasi suntikan cara mengatasi ketakutan pada
anak dan rasa nyeri pada anak perlu diketahui. Vaksinasi perlu dicatat dengan
menjadi solusi dari masalah penularan Covid-19 agar bisa memulihkan kembali
3
19 menargetkan penyuntikan vaksin Covid-19 di Indonesia per orangnya
massal dan gratis untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca Covid-19 selain
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020
salah satunya adalah Pasal 13A dan 13B. Pasal-pasal tersebut mengatur
Pengenaan sanksi yang diatur dalam Pasal 13A ayat (4) tersebut adalah
Dan Pasal 13B menekankan bagi orang yang tidak mengikuti Vaksinasi Covid-19,
tidak hanya mendapatkan sanksi administrasi tetapi juga ketentuan sanksi sesuai
surat edaran bupati Pidie Jaya dengan nomor 360/2104 yang salah satu inti
4
kebijakannya adalah mewajibkan bagi masyarakat yang menerima atau
mendapatkan bantuan sosial untuk vaksin terlebih dahulu agar bantuan nya bisa di
ambil atau di cairkan. Selain itu juga, bagi masyarakat yang menolak untuk di
kabupaten Pidie Jaya. Sehingga terdapat pro dan kontra di tengah masyarakat di
kabupaten Pidie Jaya pun terjadi termasuk salah satunya yaitu kecamatan
sebanyak 151 terkonfirmasi positif, 30 orang dalam perawatan, 118 orang yang di
Covid-19. Jika melihat dari data kasus Covid-19 di Kecamatan Meuredu yang
masih di bawah 1000 orang dari total 22.226 jiwa. Hal ini tentunya berbanding
menerima bantuan sosial. Yang mana, total penerima bantuan sosial dengan jenis
Data yang diperoleh AJNN dari Bagian Penanggulangan Kemiskinan pada Dinas
satu Kabupaten termiskin dimana salah satu Kecamatan yang terdapat di dalam
5
bansos tersebut harus dipercepat mengingat masyarakat sangat membutuhkan
bantuan tersebut di masa sulit seperti ini. Jika harus di wajibkan vaksin terlebih
dahulu, akan membuat masyarakat yang belum mau atau belum mendapatkan
kebijakan itu bisa memberikan dampak positif maupun negatif dari para aktor
pembuat kebijakan, melihat hal ini tentunya akan menimbulkan dampak negatif
tersebut untuk biaya hidup namun malah di tahan akaibat dari konsekuensi surat
edaran Bupati Kabupaten Pidie Jaya tersebut. Hak masyarakat untuk mendapatkan
bantuan sosial itu tidak boleh dibatasi, sebab vaksin adalah hak dari masyarakat
Jika masalah ini terus di biarkan maka akan menimbulkan dampak negatif
terhadap masalah sosial lain dan terjadinya demo di mana-mana untuk menolak
yang seharusnya menjadi solusi atas permasalahan yang ada, upaya pemerintah
namun tidak ikut menjalani vaksinasi. Sehingga dalam hal ini sanksi yang perlu
6
Berdasarkan wawancara awal penulis dengan salah satu penerima BLT-
Pemkab Pidie Jaya mengharuskan penerima bansos untuk vaksin terlebih dahulu
agar bantuan sosial yang diterima bisa dicairkan. Hal ini alih-alih memberikan
dampak positif dari kebijakan ini akan tetapi malah membuat dampak negatif
untuk meringankan beban masyarakat. Namun, hal ini berbanding terbalik karena
sekarang ini. Maka dari itu penulis akan mengangkat penelitian mengenai
2021”.
berikut:
Tahun 2021?
7
2. Apa kendala yang terjadi dalam Penundaan Bantuan Sosial Bagi
Tahun 2021 ?
adalah :
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan dari
Kecamatan Meureudu.
Meureudu.
8
I.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi agar bisa lebih memprihatinkan
b. Manfaat Teoritis
mengaplikasikan ilmu dan teori yang dipelajari selama ini, dan menambah
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menemukan penelitian dengan judul yang sama dengan seperti judul penelitian
terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sanksi administratif yang ada di dalam
10
Perpes No 14 Tahun 2021 yakni kebutuhan pelaksanaan pengadaan vaksin
pelaksanaan vaksinasi, dan pembayaran uang di muka atau uang muka untuk
gunakan hanya melihat dari sisi hukum normatif saja dan cakupan nya lebih luas
menggunakan metode penelitian hukum normatif. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengkaji masalah dari segi filosofis, perspektif yuridis, dan sosiologis tentang
persyaratan vaksin.
tetap ada menjadi isu sentral pasca Perpres Nomor 14 Tahun 2021 peraturan
jaminan sosial bagi warga yang menolak vaksin. Pengaturan tentang penundaan
11
atau pemutusan hubungan sosial ketentuan keamanan bertentangan dengan Pasal
sosial. Juga, itu melanggar hak asasi manusia tentang hak atas jaminan sosial
nya lebih luas yaitu secara nasional. Persamaannya ialah keduanya sama-sama
bahwa setiap manusia memiliki hak untuk memilih bentuk layanan kesehatan
penerapan sanksi pidana dalam Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden No. 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
Virus Disease 2019 (Covid-19) ini tidak sejalan dengan tujuan dari hukum pidana
12
apabila tindakan menolak vaksin dianggap sebagai sebuah kejahatan atau
pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi pidana. Tidak dapat dikatakan bahwa
masyarakat, yang dalam hal ini adalah sasaran penerima vaksin Covid-19 yang
menjawab hasil penelitian di lapangan dan bisa membantu dalam mencari data
18) adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak
Konsep tersebut sangat luas karena kebijakan publik mencakup sesuatu yang tidak
13
pemerintah menghadapi suatu masalah publik. Definisi kebijakan publik dari
dibuat oleh badan pemerintah, bukan organisasi swasta dan kebijakan publik
menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah.
pejabat pemerintah.
adalah : (1) bahwa kebijakan publik itu selalu mempunyai tujuan tertentu atau
merupakan tindakan yang berorientasi pada tujuan, (2) bahwa kebijakan itu berisi
kebijakan itu adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, (4) bahwa
kebijakan publik itu bersifat positif dalam arti merupakan beberapa bentuk
tindakan pemerintah mengenai suatu masalah tertentu atau bersifat negatif dalam
arti merupakan keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu, dan
(5) bahwa kebijakan publik setidak-tidaknya dalam arti yang positif didasarkan
memaksa.
kesimpulan bahwa kebijakan publik adalah serangkaian tindakan atau action dari
pemerintah mengenai pencarian jalan keluar dari permasalahan yang tidak dapat
lagi diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri dan terdapat paksaan kepada
14
unsur yang terdapat dalam kebijakan yaitu tujuan kebijakan (policy objectives)
dan cara atau peralatan untuk mencapai tujuan (policy instrument). Tujuan
tertentu yang ingin dicapai merefleksikan nilai yang mendasari dan ingin
diwujudkan. Hal ini mempengaruhi cara atau langkahlangkah yang dipilih atau
telah diterapkan.
Model ini sering disebut sebagai model komprehensif atau model holistik,
15
dioperasikan. Model analisis kebijakan ini biasanya melibatkan teknik-
karena pada dasarnya setiap kebijakan negara ( public policy ) mengandung resiko
tersebut tidak dapat berhasil dalam mewujudkan dampak atau hasil akhir yang
telah dikehendaki. Pada studi evaluasi kebijakan telah dibedakan antara “policy
apa-pa yang telah dihasilkan dengan adanya program proses perumusan kebijakan
Dampak kebijakan disini tidak lain adalah seluruh dari dampak pada
kondisi “dunia -nyata” ( the impact of a policy is all its effect on real – world
16
conditions ), untuk itu masih menurut ( Dye, 1975: 367 ) yang termasuk dampak
kebijakan adalah :
atau tidak
1. Ketersediaan data
1. Lingkungan
2. Masyarakat
3. Psikologis
4. Ekonomi
kebijakan dari Thomas dye , Langbein Weiss dan Finterbusch and motz.
17
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesutu (orang, benda) yang ikut
keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa
Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai
dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga
Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak
yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil.Dari penjabaran diatas
1. Dampak Positif
atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau
mendukung keinginannya. Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata
dari suatu pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik. positif adalah
suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang
usaha yang sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan
fokus mental seseorang pada yang negatif. Bagi orang yang berpikiran positif
mengetahui bahwa dirinya sudah berpikir buruk maka ia akan segera memulihkan
18
meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan
2. Dampak Negatif
dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk
kebijakan pemerintah diramu dari dua konsep dasar yaitu konsep kebijakan dan
berujung pada satu kesatuan pengertian dalam konteks pemakaian yang berbeda.
menjadi sesuatu yang actual, sesuatu yang tidak sekedar menjadi pemikiran akan
19
tetapi menjadi sesuatu yang diaplikasikan, diterapkan dan menjadikan ia menjadi
diperintah tidak saja akan menjadi kelompok sasaran dari kehendak yang ingin
diwujudkan akan tetapi sekaligus menjadi pelaku dari kehendak pemerintah secara
aksi atau rencana yang mengandung tujuan politik. Menurutnya kata policy
menyusun basis rasional untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan.
pengejawantahan aturan yang sudah ditetapkan sesuai situasi dan kondisi setempat
oleh person pejabat yang berwenang. Untuk itu kebijakan publik adalah semacam
inovasi, dan pemuka terjadinya kebaikan dengan cara terbaik dan tindakan
20
tertentu. “Suatu kebijakan dapat dikatakan sebagai kebijakan publik atau tidak,
dilihat dari komponen Public Policynya” hal tersebut dikemukakan oleh Jones
dapat dilihat dari konsep filosofis, sebagai suatu produk, sebagai suatu proses, dan
dan sebagai suatu proses, kebijakan dipandang sebagai suatu cara dimana melalui
cara tersebut suatu organisasi dapat mengetahui apa yang diharapkan darinya,
yaitu program dan mekanisme dalam mencapai produknya, dan sebagai suatu
kerangka kerja, kebijakan merupakan suatu proses tawar menawar dan negosiasi
21
Anderson dalam Wahab, (2001:3) merumuskan “kebijakan sebagai
langkah tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh seorang aktor atau sejumlah
aktor berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi”.
Sehingga dapat kita lihat bahwa terdpat kesamaan dari ketiga definisi dari para
what ever governments choose to do or not to do”, konsep ini menjelaskan bahwa
kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan
melakukan sesuatu maka harus ada tujuan dan kebijakan negara tersebut harus
pemerintah atau pejabatnya. Disamping itu sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh
pemerintah termasuk kebijakan negara. Hal ini disebabkan sesuatu yang tidak
22
dilakukan oleh pemerintah akan mempunyai pengaruh yang sama besarnya
dilaksanakan.
Negarasecara lebih fokus, sebagaimana yang dikutip oleh Islamy (2003:18) yaitu
pemerintah”. Kalau konsep ini diikuti, maka dengan demikian perhatian kita
dilakukan oleh pemerintah dan bukan sekedar apa yang ingin dilakukan. Dalam
kaitan inilah maka mudah dipahami jika kebijakan acap kali diberikan makna
intelektual yang dilakukan di dalam proses kegiatan yang pada dasarnya bersifat
23
maupun kebijakan akan selalu terkait atau dikaitkan atau bahkan dipengaruhi oleh
sistem politik, sistem pemerintahan atau suasana politik atau bahkan keinginan
power elit pada suatu waktu. Senada dengan hal tersebut (Nugroho, 2003: 7),
bersama yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap
pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan
dan sanksi dijatuhkan di depan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas
menjatuhkan sanksi.
kebijakan sebagai suatu taktik yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh
2. Taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
(2002:3) menyatakan bahwa kebijakan adalah suatu yang mengarah pada tujuan
adalah serangkaian keputusan yang saling berkaitan yang diambil oleh seorang
24
aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah
tindakantindakan pemerintah.
tujuan tertentu.
dalam pembuatan kebijakan publik. Salah satunya adalah menurut William Dunn
tahap ini dimungkinkan ada masalah yang tidak tersentuh sama sekali,
25
sementara masalah lainnya akan menjadi fokus pembahasan, atau ada
kebijakan yang ada. Dalam tahap ini, Para aktor penentu kebijakan
akan dibuat.
yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu
adalah ada beberapa kebijakan yang diterima atau dilaksanakan olem para
lapangan.
26
II.2.4 Bantuan Sosial
terus menerus dan selektif dalam bentuk uang/barang kepada masyarakat yang
secara terus menerus dan selektif Tulisan Hukum – Subbagian Hukum yang
resiko sosial. Resiko sosial sesuai Pasal 1 angka 16 Permendagri No. 32 Tahun
2011 adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya
masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena
alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan
semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar. Berdasarkan Pasal 3
ayat (2) dan Pasal 26 ayat (1) Permendagri No. 32 Tahun 2011, bantuan sosial
27
diberikan dalam bentuk uang atau barang. Permendagri No. 39 Tahun 2012 tidak
merubah ketentuan dalam Permendagri No. 32 Tahun 2011 terkait pengertian dan
Sifat dan kriteria bantuan sosial diatur dalam Bab IV Permendagri No. 32
tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana,
3) Bantuan sosial berupa uang kepada individu dan/atau keluarga terbagi atas :
individu dan/atau keluarga yang sudah jelas nama, alamat penerima dan
28
b) Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya
untuk kebutuhan akibat resiko sosial yang tidak dapat diperkirakan pada
sebelumnya.
1) Selektif, yaitu bantuan sosial hanya diberikan kepada calon penerima yang
berkenaan.
bantuan sosial tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran,
29
a) Rehabilitasi sosial, yaitu ditujukan untuk memulihkan dan
rehabilitasi.
5) Bantuan sosial dapat berupa uang atau barang yang diterima langsung oleh
a) Bantuan sosial berupa uang adalah uang yang diberikan secara langsung
30
yatim piatu, nelayan miskin, masyarakat lanjut usia, terlantar, cacat berat
sekolah luar biasa swasta dan masyarakat tidak mampu, bantuan perahu
kepala daerah.
31
PPAS. Pencantuman alokasi anggaran meliputi anggaran bantuan sosial
berupa barang dicantumkan dalam RKA SKPD. RKA PPKD dan RKA
peraturan perundang-undangan.
langsung, jenis belanja bantuan sosial, objek belanja bantuan sosial dan
8) Objek belanja bantuan sosial dan rincian objek belanja bantuan sosial
pemerintahan.
diuraikan ke dalam jenis belanja barang dan jasa, objek belanja bantuan
sosial barang dan rincian objek belanja bantuan sosial barang yang
32
Pelaksanaan dan penatausahaan bantuan sosial diatur dalam Pasal 31 s.d.
DPA SKPD.
langsung (LS), dalam hal bantuan sosial berupa uang dengan nilai sampai
33
dengan kuitansi bukti penerimaan uang bantuan sosial. Tulisan Hukum –
Subbagian Hukum
5) Pengadaan barang dan jasa salam rangka bantuan sosial berpedoman pada
peraturan perundang-undangan.
konsep juga dapat membatasi dan mengarahkan perhatian penulis pada topik yang
34
Dasar Hukum
Masalah
Teori
Teori dampak kebijakan dari Thomas dye ,
Langbein Weiss dan Finterbusch and motz.
Dampak internal , meliputi :
1. Ketersediaan data
2. Lembaga atau organisasi
Dampak Eksternal meliputi, meliputi :
1. Lingkungan
2. Masyarakat
3. Psikologis
4. Ekonomi
Harapan Peneliti
Dapat memberikan saran dan masukan kepada pemerintah terkait penundaan bantuan
sosial di Kabupaten Pidie Jaya.
35
Penelitian ini dilakukan atas permasalahan dimana penundaan penyaluran
masyarakat yang belum mau atau belum mendapatkan vaksin harus menunda
biaya hidup namun malah di tahan akibat dari konsekuensi surat edaran bupati
Kabupaten Pidie Jaya tersebut. Sebagai salah satu kabupaten termiskin seharusnya
dapat terpenuhi.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat di observasi untuk keperluan penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian ini adalah di Kecamatan
Pidie Jaya tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Covid-19 Kabupaten Pidie Jaya. Inti dari surat edaran
bantuan sosial untuk vaksin terlebih dahulu agar bantuan nya bisa di ambil atau di
cairkan. Selain itu juga, bagi masyarakat yang menolak untuk di vaksin akan
Jaya. Hal ini mendorong penulis ingin memahami dampak kebijakan penundaan
Meureudu.
dimana kekuatannya bukan pada data dan analisis statistik, tapi pada deskripsi.
(Rianto, 2020) Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip (Suwandi, 2008) dalam
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
kualitatif sehingga dengan ini hasil akhir yang akan didapat digambarkan dengan
kata-kata atau kalimat yang menunjukan kesimpulan dari penelitian yang telah
penelitian deskriptif, dimana penelitian deskriptif ini sendiri adalah suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
yang ada serta memiliki hubungan antar fenomena, sehingga peneliti dapat
penelitian yang penulis lakukan dikarenakan fokus penelitian yang penulis kaji
bersifat kualitatif. Hal ini dikarenakan pendekatan ini merupakan sutau metode
yang paling tepat untuk dipakai ketika ingin menjelaskan mengenai suatu
38
hubungan yang terjadi, dan ingin mendeskripsikan permasalahan tentang
informasi mengenai objek penelitian tersebut. Informan dalam penelitian ini yaitu
berasal dari dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber. Dalam
suatu objek yang peneliti teliti. Purposive sampling adalah teknik pengambilan
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
39
sampling tersebut yang peneliti gunakan untuk penelitian itu guna mempermudah
Tabel 1.1
Informan Penelitian
No. Informan Teknik Penentuan Informan
1 Purposive
Camat Kecamatan Meureudu
Kepala Dinas Pemberdayaan
2 Purposive
masyarakat Gampong Kabupaten
Pidie Jaya
3 Ketua satuan tugas Covid-19 vaksin Purposive
Kabupaten Pidie Jaya
4 Purposive
Kepala Desa di Kecamatan Meureudu
Penerima Bantuan sosial yang di tunda
5 Aksidental
akibat belum Vaksin di Kecamatan
Meureudu
6 Aksidental
Masyarakat Kecamatan Meuredu
Sumber: Hasil Olahan Peneliti Tahun 2021
terhadap fokus penelitian yang telah di teliti. Informan yang diambil merupakan
lingkungan dan hasil pencarian peneliti yang di bantu oleh beberapa teman.
40
III.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
a. Data primer yaitu data yang berupa teks hasil wawancara yang diperoleh
b. Data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
Pemilihan sumber data berupa data primer dan data sekunder dalam
mengenai permasalahan dan fokus penelitian yang ada di dalam penelitian ini,
permasalahan dan fokus penelitian yang peneliti miliki, sehingga data yang
yang tidak dapat diganggu keabsahannya karena berasal dari informan yang
merupakan aktor di dalam realisasi kebijakan tersebut. Selain itu, data observasi
41
III.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik yang digunakan
1. Observasi
2. Wawancara
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara maka peneliti akan
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi dimana hal ini tidak bisa
3. Studi Dokumentasi
catatan atau foto-foto dan rekaman, yang ada di lokasi penelitian serta sumber-
sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. Sebelum ke lapangan penulis
42
III.6 Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan model analisis
dan Miles. Model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi data,
merupakan kegiatan yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum
bagian data mana yang dikode, dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah
pilihan analitis. Dengan begitu, proses reduksi data dimaksudkan untuk lebih
43
2. Tahap penyajian data (display data)
mengambilan tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti akan lebih
mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
data dan proses penyajian data adalah aktivitas-aktivitas yang terkait langsung
dengan proses analisis data model interaktif. Dengan begitu, kedua proses ini pun
menghentikan kegiatan display data ini sebelum yakin bahwa semua yang
analisis data yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan.
Pemberian makna ini tentu sejauh pemahaman peneliti dan intepretasi yang
dibuatnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam proses ini adalah dengan
kasus-kasus (kasus khas, berbeda, mungkin pula menyimpang dari kebiasaan yang
44
ada di masyarakat). Kegiatan penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan dapat
dilakukan reduksi dan penyajian data. Hanya saja perlu disadari bahwa
kesimpulan yang dibuat itu bukan sebagai sebuah kesimpulan final. Hal ini karena
setelah proses penyimpulan tersebut, peneliti dapat saja melakukan verifikasi hasil
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan/Tahun 2021
No. Jadwal Kegiatan
Okt Jan Feb Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt
I Pengajuan Judul
Bimbingan
Proposal
II Perbaikan/
Persiapan Proposal
Seminar Proposal
Penelitian
Lapangan
III
Pengelolaan Data
Analisis Data
45
Penulisan Laporan
IV Sidang
Penggandaan
46
BAB IV
05,073877 Lintang Utara dan 96,236623 Bujur Timur dengan ketinggian 0-2.300
berikut:
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
49
Nurcholis, Hanif. 2007. Teori dan Praktek Pemerintahan dan Otonomi Daerah,
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Parsons, Wayne. 2006. Public Policy: Pentgantar Teori dan Praktik Analisis
Kebijakan. Dialihbahasakan oleh Tri Wibowo Budi Santoso. Jakarta:
Kencana.
Syafiie, Inu Kencana. 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Winarno, Budi. (2002). Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Fauzia, A. (2021). Sanksi Penundaan atau Penghentian Jaminan Sosial Pada Masa
Pandemi COVID-19.
50
Media Massa / Internet
51
LAMPIRAN
52
Data Yang Terkena Covid 19 Di Kecamatan Meureudu Tahun 2021
Desa Total
Beurawang
3
Blang Awe
20
Bunot
12
Dayah Timu
1
Dayah Tuha
9
Geuleudah
4
Glumpang Tutong
0
Grong Grong
0
Kota Meureudu
10
Kudrang
2
Kuta Trieng
2
Lampoh Lada
7
Manyang Cut
9
Manyang Lancok
8
Mesjid Tuha
11
Meunasah Balek
1
53
Meunasah Hagu
0
Meunasah Kulam
11
Meunasah Lhok
3
Meuraksa
5
Meunasah Mulieng
7
Lampoih Lada
0
Rungkom
3
Mayang Lancok
2
Puhroh
3
Rumpuen
0
Rambong
1
Pulo U
0
Teupin Peuraho
4
Rhieng Mancang
2
Rhieng Blang
3
Total 151
54
Data Jumlah Masyarakat Yang Sudah dan Belum Di Vaksin Di Kecamatan
55
Meunasah 1.674 923 523 751
Balek
Meunasah 137 93 17 44
Hagu
Meunasah 517 219 34 298
Kulam
Meunasah 1.305 826 219 479
Lhok
Meuraksa 1.580 793 220 787
56
Data Masyarakat Penerima BLT Yang Belum dan Sudah Vaksin Di
Dayah Timu 50 16 34
Dayah Tuha 40 11 29
Geuleudah 42 19 23
Glumpang 39 15 24
Tutong
Grong Grong 125 67 58
Kota 53 19 34
Meureudu
Kudrang 47 25 22
Lampoh Lada 36 21 15
Manyang 56 18 38
Lancok
Mesjid Tuha 215 20 195
57
Meunasah 118 32 86
Balek
Meunasah 23 8 15
Hagu
Meunasah 19 10 9
Kulam
Meunasah 87 38 49
Lhok
Meuraksa 73 32 41
Meunasah 21 6 15
Mulieng
Lampoih Lada 21 8 13
Rungkom 20 12 8
Mayang 15 8 7
Lancok
Puhroh 18 11 7
Rumpuen 27 14 13
Rambong 30 24 6
Pulo U 39 13 26
Teupin 54 32 22
Peuraho
Rhieng 34 14 20
Mancang
Rhieng Blang 67 38 29
58
Data Total Penerima BLT Di Kecamatan Meureudu Tahun 2021
Beurawang 180
Bunot 379
Dayah Timu 50
Dayah Tuha 40
Geuleudah 42
Glumpang Tutong 39
Kota Meureudu 53
Kudrang 47
Lampoh Lada 36
Manyang Lancok 56
59
Meunasah Hagu 23
Meunasah Kulam 19
Meunasah Lhok 87
Meuraksa 73
Meunasah Mulieng 21
Lampoih Lada 21
Rungkom 20
Mayang Lancok 15
Puhroh 18
Rumpuen 27
Rambong 30
Pulo U 39
Teupin Peuraho 54
Rhieng Mancang 34
Rhieng Blang 67
Total 2.094
60
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apa yang bapak/ ibuk ketahui mengenai Pogram Bantuan Sosial kepada
Covid-19?
5. Apa tujuan dari program Vaksinasi Covid-19 ini? Apakah tujuan dari
61
Lampiran Dokumentasi
Foto penulis melakukan wawancara dengan salah satu penerima bantuan sosial
62
Foto penulis melakukan wawancara dengan salah satu penerima bantuan sosial
63