PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
M. IKBAL
160240061
kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa
Adapun hal ini merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana Ilmu
dan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan membimbing penulis
tua terhebat di dunia, Bapak Azhari dan Ibu Hamdiah yang selalu
bisa menyelesaikan prosposal skripsi ini dan tanpa perhatian dan kasih
i
2. Rektor Universitas Malikussaleh Dr. H. Herman Fithra, ST., MT., I
PM.,ASEAN.Eng
3. Bapak Dr. Nazaruddin, S.S., M.Si selaku Plt Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
5. Ibu Cindenia Puspasari, S.IP., M.Soc.Sc yang telah banyak membantu dan
6. Kepada sahabat penulis Terry, Ripal, Risky, Rando, Jefri dan Muhazir Alhadi.
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan penulis, semoga skripsi ini dapat berguna dan
Penulis,
M. Ikbal
160240061
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................V
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................Vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
iii
2.5.2 Tujuan Menghafal Al-Qur’an................................................................20
2.5.3 Definisi Al-Qur’an.................................................................................21
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................11
Tabel 3.1 Proses Kegiatan Penelitian ........................................................................20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6 Kerangka Berfikir..................................................................................22
vi
BAB I
PENDAHULUAN
melakukan sebuah interaksi. Interaksi dalam hal ini dapat merujuk pada segala situasi
terlebih pada proses belajar mengajar, komunikasi yang baik tentunya harus dibentuk
agar tersampaikan dengan baik setiap penjelasan guru terhadap murid. Selain itu,
tersebut. Berkat komunikasi jarak yang jauh menjadi dekat, hemat biaya dan dapat
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya komunikasi adalah salah satu hal yang
tanpa disadari dapat menjadi hal penting dalam keberlangsungan aktifitas antar
manusia baik secara verbal maupun nonverbal. Tidak hanya di kehidupan sehari-hari
penting sebagai pemberi pemahaman yang dilakukan oleh guru kepada muridnya.
ini di dorong oleh adanya perkembangan teknologi, metode, fasilitas, dan perangkat
komunikasi yang semakin canggih membuat dunia seolah tidak memiliki batas ruang
1
2
negara karena melalui pendidikan negara tersebut bisa mempersiapkan generasi muda
yang memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme serta memiliki kemampuan untuk
tahfizd Al-Qur’an di Mesjid Bujang Salim yang merupakan salah satu wadah
dengan yang dididik berkelanjutan kearah tujuan yang bisa diwujudkan bersama.
Guru harus bisa dan mampu mendidik serta tujuan murid bisa tercapai prestasi yang
lebih baik. Seorang guru sangat berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar,
karena guru adalah sebagai penyampai ilmu kepada murid dengan menggunakan
simbol- simbol maupun kata-kata verbal yang sangat berpengaruh terutama pada
tingkat pengetahuan dan pola sikap anak didik. Bagi anak-anak guru menjadi idola,
sehingga anak-anak biasanya patuh terhadap perintah guru dan sering menirukan
tingkah gurunya. Sosok guru dan apa yang disampaikan oleh guru melekat kuat
dalam ingatan anak-anak baik pada usia 6 sampai 12 tahun. (Wini Mulyani, 2011:2).
3
pemahaman terkait keagamaan dan proses tahfiz tentunya melibatkan seluruh elemen
daripada komunikasi, bahkan komunikasi verbal dan non verbalpun terjadi dalam
proses belajar mengajar. Masjid Bujang Salim yang terletak di desa krueng Geukuh,
terhadap murid sangat berpengaruh atas perubahan sikap dan mental murid. Melihat
pentingnya pemahaman agama untuk anak tahfiz dalam mengahafal Al-qur’an. Maka
Dari berbagai alasan mendasar yang telah disebutkan di atas, dapat dikatakan
usaha diantara sekian usaha yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga
adalah minat, dan yang paling sulit dalam hal ini adalah menjaga hafalan agar tetap di
ingatan. Sedangkan lingkungan anak saat ini sudah sangat buruk untuk para
nabinya sendiri. Game yang diminati anak – anak juga memberikan banyak pengaruh
negatif pada anak dibandingkan dengan pengaruh positifnya. Anak rela berjam-jam
atau bahkan seharian berada di warnet hanya untuk bermain game sehingga
sebagai proses imitasi dari yang ia lihat. Realitas yang dipaparkan menjelaskan
bahwa lingkungan yang ada saat ini kurang baik bagi para penghafal Al-Qur’an cilik.
tentunya perlu menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan usianya, agar
anak tidak merasa terbebani. Setiap lembaga pendidikan al-qur’an memiliki metode
berbeda-beda. Untuk itu dari penjelsan dan permasalsahan yang sudah penulis
Dewantara)
Qur’an yang terdapat pada pengajian Tahfizul qur’an di Masjid Bujang Salim
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan judul di atas, maka yang
salim?
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan judul di atas, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui komunikasi verbal
dan nonverbal dalam proses tahfizd Al-Qur’an di mesjid Bujang Salim Krueng
Qur’an..
bagi santri serta memberi solusi dari hambatan yang sering terjadi selama
yang relevan penulis rujuk adalah penelitian yang dilakukan oleh Wini
Verbal Dalam Proses Menghafal Juz Amma Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Qur’any serta hambatan yang dihadapi dalam menghafal juz amma pada anak
deskriptif, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh Wini yaitu
bahwa implementasi komunikasi verbal dan non verbal dalam mengahfal juz
Al- Qur’an, terjemah kata perkata dan pada pengajaran tajwid. Hambatan
yang ditemui dalam implementasi komunikasi verbal dan non verbal adalah
para orang tua, dan calon guru dikarenakan metode hafalan secara verbal dan
non verbal dengan cara kinestik pada tarjamah kata perkata, jaritmatika dan
diaplikasikan oleh
7
8
para orang tua dan calon guru sehingga untuk mengatasinya dengan cara
sekolah ibu untuk para wali murid dan training pembekalan untuk calon guru.
implementasi komunikasi verbal dan non verbal dalam proses menghafal al-
Qur’any.
dan Non Verbal Dalam Proses Tahfidz Al-Qur’an (Studi pada pondok
sampling, hasil peneltitian ini yaitu proses komunikasi verbal dan non
verbal dalam kegiatan tahfidz Al-Qur’an yang berupa bahasa lisan, pesan
tersebut.
9
dan non verbal dalam proses Tahfidz Al-Qur’an, dan persamaan berikutnya
bebas, observasi partisipan, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu
public speaking berupa kata kata yang diucapkan, penggunaan bahsa serta
10
special dan temporal, isyarat visual meliputi (kinesik, ekspresi wajah dan
kontak mata, isyarat tangan, serta penggunaan isyarat vocal yang meliputi
Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Kegiatan Public Speaking Santri
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage
dan Berliner tentang perubahan tiangkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran pisikologi belajar yang berpengaruh
mendudukan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.Respon atau prilaku
Munculnya prilaku akan semangkin kuat bila diberikan penguatan dan akan
menghilang bila dikenai hukuman. Antara stimulus dan respon (Slavin 2000).
pesan kepada yang dituju secara efektif dan efesien. Dalam kegiatan
suatu masyarakat.
13
manusia akan hilang, karna ia tidak punya waktu untuk mengatur diri mereka
2. Pembentukan konsep diri; Konsep diri adalah pandangan tentang siapa, dan
yang hanya dapat diperoleh melalui informasi orang lain yang diberikan
kepada manusia
mempercayai bahwa fakta dan informasi yang disampaikan adalah akurat dan
atau kata-kata, baik yang dikatakan secara oral, lisan maupun tertulis.
pembicara
14
yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian
sistem syaraf orang lain dengan maksud untuk menghasilkan sebuah makna
dnlain-lain.
lain:
3. Penyelenggara rapat
a. Kesenjangan
b.Perbedaan-perbedaan Simbolik
Komunikasi verbal bersifat intensional dan harus dibagi diantara orang-
c.Mekanisme Pemprosesan
bahasa isyarat atau bahasa diam (silent). Komunikasi nonverbal adalah penciptaan
yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak
nonverbal. Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Definisi harfiah komunikasi non
verbal yaitu komunikasi tanpa kata-kata. Komunikasi non verbal hanya mencakup
sik ap dan penampilan, Jadi dilihat dari istilah komunikasi non verbal membawa
pesan non linguistik. Komunikasi non verbal dapat juga diartikan yaitu komunikasi
isyarat dan gejala yang sama yang tidak menggunakan bahasa lisan dan tulisan.
2. Subttitusi
3. Kontradiksi
Menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal.
4. Komplemen
Melengkapi dan memperkaya makna pesan non verbal. Misalnya air muka
kata- kata.
1. Menyediakan/memberikan informasi
verbal.
verbal disini berjalan sesuai dengan konteksnya. Karena perilaku non verbal
bisa saja mempunyai arti yang berbeda-beda. Misalnya kedipan mata (itu bisa
diartikan sebuah ajakan dilain konteks, penuh cinta, berbohong, dan lainnya),
2. Perilaku non verbal adalah perilaku yang normal, maksudnya perilaku pada
bahagia, maka mimik wajah dari pesan non verbal akan menunjukkan
Tahfidz Al Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur‟an, yang
mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. yaitu tahfidz yang berarti
menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab hafidza-
yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa.
(Yunus,1990:105)
20
cara menghafal (Hifzhuhu) ini dilakukan pada masa awal penyiaran agama Islam,
2. Agar dalam pembacaan Al-Qur’an yang diikuti dan dibaca kaum muslimin
tetap dalam satu arahan yang jelas sesuai standar yaitu mengikuti qiraat
mutawatir
3. Agar kaum muslimin yang sedang menghafal Al-Qur’an atau yang telah
4. Agar dapat mengajarkan dan mensyiarkan ajaran islam melalui Al- Qur’an.
21
Secara harfiah, Al-Qur’an berasal dari kata Qara’a yang berarti membaca
atau mengumpulkan. Kedua makna ini mempunyai maksud yang sama, membaca
Dari sumber yang lain dikatakan bahwa Al-Qur’an adalah “kalam Allah
SWT yang diturunkan ke hati Muhammad Saw dengan perantara wahyu Jibril As,
kerasulan 23 tahun. Dimulai dengan surat Al- Fatihah dan diakhiri dengan surat
menurut Abu Syahbah yang dikutip oleh Rohison Anwar dalam bukunya Ulum
Kitab Allah yang diturunkan, baik secara lafazh maupun maknanyakepada nabi
kepastian dan keyakinan akan kesesuaiannya dengan apa yang diturunkan kepada
Muhammad, yang ditulis pada mushaf mulai dariawal surat Al-Fatihah sampai
Murid Tahfidz
Komunikasi Pembelajaran
data yang dibutuhkan serta tercapainya tujuan pnelitian itu sendiri. Adapun yang
menjadi lokasi penelitian pada penelitian ini adalah Mesjid Bujang Salim, Keude
Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara, Aceh yang merupakan salah satu masjid
3. 2 Pendekatan Penelitian
yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta,
keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung
dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan
menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta
keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta
Fenomenologis berasal dari kata Yunani Fenomenona, yaitu sesuatu yang tampak,
yang terlihat karena bercakupan. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah gejala.
analisis fonemik, bahkan statistik. Di sisi lain, para peneliti kualitatif dapat
tersebut. . informan dalam penelitian adalah orang atau pelaku yang benar-benar
tahu dan menguasai masalah, serta terlibat langsug dengan masalah penelitian.
kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual, jadi dalam dalam hal ini ada
untuk
25
informan kedua adalah untuk menggali informasi yang menjadi dasar dan
berdasarkan pada asas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan
sebagai sumber data informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi
informan narasumber (key informan) dalam penelitian ini adalah Guru ngaji
tambahan seperti dokumen lain-lain. Jenis data yang diperoleh penelitian ini
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
Salim.
26
a. Observasi (Pengamatan)
data dan penelitian. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui
b. Wawancara
arah.
27
baruyang belum ada dalam daftar pertanyaan yang telah disiapkan, maka
c. Dokumentasi
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara,
dan sebagainya.
28
Analisis data yang di lakukan secara induktif, yaitu mulai dari lapangan atau
data. Proses ini terdiri dari tiga sub proses yang saling berkaitan yaitu data
lengkap tersusun.
3. Penarikan kesimpulan/Conclusion
3.7 Keterbatasan
Penulis menyadari penelitian ini memeliki keterbatasan dalam cara
1 Pengajuan judul
2 Acc judul
3 Bimbingan Proposal
4 Seminar Proposal
Persada
Moleong, Lexy. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Nilasari Senja. (2014). Manajemen Strategi Itu Gampang. Jakarta : Dunia Cerdas
Mengahafal Juz Amma Pada Pendidikan Anak Usia Dini Di Bait Qur’any
Ciputat, Skripsi: Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Niswatun (2017). Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Proses Tahfidz Al-
Qur’an, Skripsi: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan
Lampung.
Simamora, Irma (2018) Komunikasi Verbal dalam Al-Qur’an, Jurnal Studi Ilmu
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1773/1/WINI%20MULY
ANI-FDK.PDF Diakses pada 07-06-21 pukul 10:12