Anda di halaman 1dari 79

1

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MEMBACA


DAN NUMERASI DASAR SISWA KELAS IIA DI MI DARUL
HIKMAH DAREK TAHUN AJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam melakukan penelitian


Program Sarja (S-1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :

NINGRUM AYU KERTANI


NIM. E1E218111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
2

MOTTO

“Kesuksesan kita tidak diukur seberapa banya uang yang kita miliki tetapi
seberapa banyak orang kita ringanka bebannya”

Persembahan
Alhamdulillahhirobil alamin puji syukur Kepada Allah
3

UCAPAN TERIMAKASIH
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari arahan, bimbingan serta dukungan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat :
1. Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. Rektor Universitas
Mataram
2. 2. Prof. Dr. H. A Wahab Jufri, M.Sc. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
3. Muhammad Tahir, M.Sn. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
4. Dr. Siti Istiningsih, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar,
5. Lalu Hamdian Affandi, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing I, yang telah
memberi arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Baiq Niswatul Khair, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II, yang telah
memberi arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
7. Teruntuk yang terkasih dan pahlawan tanpa tanda jasa yaitu kedua orang
tua yang tiada henti berdo’a, memberikan semangat , motivasi, serta
dukungan yaitu Bapak Muhammad Jaelani dan Ibu Sri Budi Anjani.
8. Teruntuk yang selalu memberi dukungan dan semangat Ibu Hj. Supriapty
S.Pd
9. Dina Mustakim yang telah bersedia membantu penulis dikala kesusahan.
4

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................4
1.5 Batasan Masalah....................................................................................5
1.6 Definisi oprasional................................................................................6

BAB II TINJAU PUSTAKA........................................................................7


2.2 Hakikat Kemampuan Literasi Membaca..........................................7
2.3 Hakikat Numerasi.............................................................................18
2.4 Penelitian Yang Relevan...................................................................20
2.5 Kerangka Berpikir............................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN............................................................26


3.1 Pendekatan Penelitian.........................................................................26
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian........................................................26
3.3 Sumber Data Primer.........................................................................27
3.4 Sumber Data Sekunder.....................................................................27
3.5 Fokus Penelitian................................................................................27
3.6 Teknik Pengumpulan Data...............................................................28
3.7 Instrumen Penelitian …………………………………………...……29
3.8 Teknik Analisis Data.........................................................................36
3.9 Uji Keabsahan data ..........................................................................38
BAB IV…………………………………………………………………..42
4.1 Deskripsi Setting Penelitian…………………………………………42
5

4.2 Paparan Data………………………………………………………42


BAB V
5.1 kemampuan Literasi Membaca……………………………………66
5.2 Kemampuan Numerasi Dasar………………………………………68
BAB VI
6.1 Simpulan……………………………………………………………71
6.2 Saran………………………………………………………………71
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................72
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kementrian pendidikan dan kebudayaan, melalui peraturan mentri tahun 2013

meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk menumbuhkan sikap budi

pekerti luhur kepada siswa melalui bahasa, sederhananya setiap anak di sekolah

dasar diwajibkan membaca buku bacaan cerita local dan cerita rakyat yang

memiliki kearipan lokal dalam materi bacaannya sebelum proses pembelajaran

dimulai, selanjutnya secara luas literasi yang dimaksud disini lebih dari sekedar

membaca dan menulis. Hal ini juga mencakup bagaimana seseorang

berkomunikasi dalam masyarakat, literasi juga bermakna praktek dan hubungan

sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. Sekolah dasar

merupakan masa anak-anak masa emas (golden age) sehingga penting

menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur termasuk grakan literasi sebagai suatu

cara yang dilakukan.

Literasi merupakan sebagai kemampan untuk menggunakan bahasa dan

gambar dalam bentuk yang menarik dan beragam untuk membaca, menulis,

mendengarkan, berbicara. Hal ini merupakan proses yang kompleks yang

melibatkan pembangunan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih

dalam.Selain itu Literasi juga merupakan proses yang dilakukan dan

dipergunakan oleh siswa untuk memproleh suatu pesan yang hendak di

sampaikan atau kemampuan berkomunikasi dan berbahasa, literasi juga tidak

hanya memiliki kemampuan berbahasa saja tetapi juga memiliki kemampuan

membaca, menalar dan menyimak.


2

Literasi membaca merupakan suatu kemampuan yang sangat penting

untuk mengembangkan suatu kemampuan yang dimasa yang akan datang di

karnakan suatu kemampuan literasi membaca adalah salah satu kebutuhan siswa

SD, literasi juga salah satu kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang

disekitarnya. Membaca di SD diselenggarakan untuk mengembangkan

kemampuan Literasi dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara agar

dapat mengembangkan potensi membacanya secara berkelanjutan, dalam

pembelajaran membaca di SD siswa dapat memperoleh kemampuan dasar- dasar

membaca, dasar- dasar membaca yaitu mengenal huruf, mengeja bacaan

membaca. Selain kemampuan membaca siswa di SD juga diharapkan dapat

memperoleh kemampuan menulis dan berhitung, dengan dapat memperoleh

kemampuan dasar- dasar tersebut siswa dapat mengetahui berbagai pengetahuan

yang berupa tulisan. Pembelajaran membaca di SD terdiri dari dua dasar bagian,

mengeja suku kata, kesulitan membaca kata, dan tebata-bata dalam membaca,

dan mengenal huruf.

Tarigan (2015:7) Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

siswa untuk memproleh pesan yang hendak di samapaikan melalui media kata-

kata atau bahasa tulis. Kemudian menurut (Rahim:2008: 3) Membaca merupakan

sebagai proses visual yang merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke

dalam bunyi sebagai suatu proses berpikir, membaca juga mencakup pengenalan

kata, pemahaman literal (creative reading). Selain kemampuan membaca adapun

kemampuan Numerasi dasar.

Numerasi merupakan suatau kemampuan seseorang dalam


3

menggunakan penalaran yang dimana penalaran tersebut yang berati

menganalisis dan memahami suatu pernyataan dalam simbol- simbol matematika

yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari- hari yang dapat diungkapkan

dalam bentuk tulisan maupun lisan. Numerasi juga merupakan suatu

pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dalam mengunakan berbagai macam

angka dalam matematika dasar, numerasi merupakan sesuatu yang untuk

memecahkan masalah yang terkait dalam matematika dalam kehidupan sehari-

hari dan juga untuk menganalisis suatu informasi yang ada di dalam suatu

kehidupan.

Secara sederhana numerasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan

untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan oprasi hitung didalam

kehidupan sehari- hari yang termasuk kemampuan untuk meninterpretasi

informasi kuantitatif yang terdapat disekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan

dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan

matmatika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan.

MI Darul Hikmah merupakan Sekolah yang melaksanakan Program

Sekolah Anak Cerdas (PGSD FKIP UNRAM dengan INOVASI NTB) yang

belokasi di Desa Darek, kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok

Tengah, Provensi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan Observasi yang telah

dilakukan oleh peneliti sekolah ini merupakan salah satu madrasah di Desa

Darek yang menjadi sekolah favorit di kalangan masyarakat Desa Darek. Hal ini

dikarenakan Mi Darul Hikmah Darek merupakan sekolah yang memiliki siswa

terbanyak di Desa Darek yang menjadi satu keistimewaan untuk melaksanakan


4

program Literasi dan Numerasi dengan keadaan lingkungan sekolah yang cukup

memadai dan ruangan kelas yang baik untuk digunakan dalam menjalankan

program literasi dan numerasi.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diperoleh data dari program

pelaksanaan Sekolah anak cedas (data Literasi dan data Numerasi) menunjukan

hasil yang dapat dibaca sebagai berikut., data Literasi menunjukan dari 21 siswa

yang dilakukan tes kemampuan literasi diperoleh hasil 4% siswa turun level,

62% siswa yang tetap, dan 34% siswa naik level. kemudian untuk data Numerasi

diperoleh 57% siswa tetap, siswa naik level. Berdasarkan hasil observasi awal

tersebut menunjukan bahwa dari dilakukannya 2 kali tes kemampuan siswa

dalam literasi dan numerasi belum menunjukan perubahan yang signifikan

karena, jumlah siswa yang naik level tidak mencapai 50% disini peran guru

penting dalam mencapai keberhasilan siswa. Peran guru terhadap kemampuan

Literasi dan Numerasi di sekolah, guru dapat melaksanakan proses pembelajaran

yang berkualitas agar proses transfer ilmu kepada siswa berlangsung secara

optimal. Oleh karna itu peneliti ingin mengetahui bagaimana kemampuan literasi

membaca dan numerasi dasar siswa pada kelas IIA. Berdasarkan Latar belakang

di atas maka peneliti tertarik melakukan suatu penelitan yang berjudul “ Analisis

Kemampuan Literasi membaca dan Numerasi Dasar siswa kelas IIA di Mi Darul

Hikmah Darek Tahun Ajaran 2021/2022 “

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas, rumusan masalah yang di angkat

dalam penelitian ini adalah :


5

1.2.1 Bagaimana kemampuan literasi membaca siswa kelas IIA di MI

Darul Hikmah Darek ?

1.2.2 Bagaimana kemampuan numerasi dasar siswa kelas IIA di MI

Darul Hikmah Darek ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Literasi membaca

dan Numerasi dasar siswa kelas IIA di Mi Darul Hikmah Darek Tahun Ajaran

2021/2022 “

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri dari jenis manfaat yaitu manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini semoga dapat menambah pengetahuan dan

wawasan pembaca ataupun peneliti berkaitan dengan kemampuan Lliterasi

dan Numerasi

1.4.1.1 Bagi siswa

Dapat mengetahui kemampaun diri sendiri dalam pembelajaran

melelui kegiata literasi dan numerasi ini.

1.4.1.2 Bagi Guru

Melihat kemampuan Literasi membaca dan Numerasi dasar

siswa

1.4.1.3 Bagi sekolah

Dalam penelitian ini manfaat bagi sekolah adalah bisa


6

mengetahui sampai mana kemampuan Literasi dan Numerasi literasi

dan Numerasi siswa.

1.4.1.4 Bagi Peneliti

Sebagai kajian untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan

peneliti serta bisa di baca oleh semua orang dan di jadikan refrensi

oleh setiap orang yang membutuhkan refrensi tentang kemampuan

literasi dan numerasi dasar.

1.5 Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul yang telah di angkat oleh peneliti, maka adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1.5.1 Subjek peneliti yang akan diteliti ialah siswa kelas IIA di Mi Darul

Hikmah Darek Tahun Ajran 2021/2022.

1.5.2 Aspek- aspek yang akan diteliti adalah kemampuan Literasi Membaca

dan Numerasi Dasar kelas IIA

1.6 Definisi oprasional

Agar tidak ada penyimpangan dalam penelitian ini maka diperlukan

Definisi Oprasional agar menghindari terjadinya kekeliruan dan adanya salah

penafsiran atas istilah dalam penelitian ini maka penelitian ini memberikan

Definisi Oprasional :

1.6.1 Kemampuan Literasi Membaca

Kemampuan Literasi Membaca merupakan suatu keterampilan yang

bersifat mekanis yang mencakup pada aspek pengenalan bentuk

huruf, yang dilihat dari level kemampuan, level kemampuan tersebut


7

ada 5 level kemampuan yaitu level pemula (LP), level kata (LK),

level paragraf (LPr), level cerita (LC), dan level cerita 1 (LC1).

Level pemula (LP) tersebut merupak level awal yang dimana untuk

menyebutkan dan mengenal huruf dari unit terkecil, melafalkan kata

yang dimana melafalka bacaan kata berada di level kata (LK),

selanjutnya ada level Paragraf (LPr) yang dimana pada level paragraf

ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa tentang tata

bahasa dan tanda baca, dan level cerita (LC) yang dimana pada level

ini siswa mampu membaca lancer dan membaca teks yang lebih

panjang. Adapun kemampuan membaca untuk kelas II SD dalam

penelitian ini merujuk pada kemempuan membaca level LK,

diharapkan siswa sudah bisa membaca kata.

1.4.2 Kemampuan Numerasi Dasar

Kemampuan Numerasi Dasar merupakan suatu kemampuan untuk

mengunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol serta operasi

matematika dasar (tambah, kurang, kali, bagi), menggunakan makna

angka dan simbol- simbol untuk menganalisis informasi dan

melakukan oprasi hitung. Untuk melihat kemampuan Numerasi dasar

ada 4 level kemampuan yang dimana pada level 1 bertujuan

membilang dan mengelompokkan (nilai tempat), menghitung

penjumlahan dan pengurangan, menghitung perkalian dan pembagian,

serta- serta menyelesaikan soal yang berkaitan dengan masalah

sehari-hari, dan level 1 – 4 memiliki pemahaman tentang operasi


8

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Selainitu,

konsep memahami sama dengan (=).


BAB II
TINJAU PUSTAKA

2.1 Hakikat Kemampuan Literasi membaca

2.2.1 Pengertian Literasi

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengelola serta

memaknai berbagai pengetahuan dan informasi, literasi ini dilakukan dalam

proses membaca dan menulis dalam proses literasi membutuhkan beberapa

kompetensi, kompetensi pengetahuan bahasa tulis dan lisan, kompetensi

kecerdasan/ kognitif, dan pengetahuan cultural. Literasi sangat erat kaitannya

dengan kemampuan membaca, hubungan literasi sangat erat dengan bahasa

dan penerapan/ penggunaan bahasa itu sendiri.

Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, seseorang yang

dapat di katakana literasi adalah orang yang mampu membaca dan menulis

yang di mana bebas dari buta huruf. Kemampuan literasi berkembang

menjadi suatu kemampuan membaca, menulis,berbicara dan menyimak.

Literasi dapat dikatakana juga sebagai suatu kemampuan menggunakan

bahsa dan gambar dalam bentuk yang kaya akan beragam untuk kemampuan

membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan

berpikir kritis tentang suatu ide- ide.

Literasi merupakan suatu kemampuan seseorang dalam suatu proses

untuk mengelola dan mengenali berbagai pengetahuan dan informasi, literasi

ini dilakukan dalam proses membaca dan menulis dalam literasi ada
beberapa kompetensi yang di butuhkaan yang di mana kompetensi tersebut

yaitu kompetensi pengetahuan bahasa tulis dan lisan, kompetensi kecerdasan/

kognitif, kompetensi cultural dan lisan. Literasi erat kaitannya dengan

kemampuan membaca dan menulis (abiding dkk :2017). Litersi juga

mengalami pengembanga yakni litersi dalam generasi kelima yang di mana

dalam perkembangan ini guru di sekolah harus berpikir bahwa literasi

merupakan sebuah konsep yang berkembang juga memungkinkan guru untuk

melihat keanekaragaman budaya dan bahasa.

Davies (2003) menyatakan bahwa literasi dan bahasa yaitu satu sama

lain yang di mana saling berhubungan, tetapi bukan hal yang sama, literasi

adalah suatu kemampuan membaca, menuis dan berbicara, tetapi tidak

dengan Bahasa, bahasa merupakan suatu subjek yang menyangkut

pengetahuan dan keterampilan kunci di luar literasi. Jadi kemampuan Literasi

membaca adalah suatu kemampuan yang sangat penting untuk

mengembangkan suatu kemampuan yang penting untuk masa yang akan

datang di karnakan suatu kemampuan literasi membaca adalah salah satu

kebutuhan siswa sd Literasi juga salah satu kemampuan untuk

berkomunikasi dengan orang disekitarnya.

Membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta dipergunakan

oleh pembaca untuk memperoleh suatu pesan, yang dimana suatu pesean

tersebut yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang

merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan
makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui Taringan (2015:7).

Jika beberapa kelompok kata tidak terpenuhi atau pean yang tersurat dan

yang tersirat tidak akan tertangkap oleh otak atau dipahami dalam proses

membaca itu tidak akan terlaksana dengan baik, karena dalam proses

membaca pemaknaan kata yang benar sangat dibutuhkan agar segala sesuatu

kegiatan membaca akan menjadi efektif jika penggunaan kata dengan benar.

Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian

kembali dan pembaacaan sandi,berlainan dengan berbicara dan menulis

yang justru melibatkan penyandian (encoding) sebuah aspek pembacaan

sandi (docoding) adalah suatu kata-kata yang dihubungkan dengan kata-kata

tulisan yang bermakna bahasa lisan (oral language meaning) yang didapat

mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

Econding dan decoding akan lebih mudah dimengerti dan dipahami karena

bahwa bahasa mengandung suatu makna (meaning). Membaca juga sebagai

suatu penafsiran atau interprestasi yang berada dalam bentuk tulisan yang

merupakan suatu proes pembacaan sendi (decoding process) tetapi beberapa

ahli banyak memakai kata istilah recording sebagai membaca karna pada

saat pertama kali menggunakan lambang- lambang tertulis (written symbol)

yang di mana diubah menjadi bunyi. Menyimak dan membaca memiliki

suatu hubungan yang erat karena keduanya merupakan suatu alat untuk

menerima komunikasi) Andreson (dalam Tarigan 2015:8). Membaca pun

data diartkan menjadi suatu metode yang dapat kita gunakan sebagai salah

satu alat komunikasi dengan diri kita sendiri maupun orang lain, yaitu
mengkomunikasikan suatu makna atau pesan yang tersirat dan bermakna

dalam suatu lambang- lambang tertulis.

Membaca merupakan suatu kegiatan yang rumit yang dapat

melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan tetapi melibatkan

segala aktivitas visul, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif yang

dimana membaca meruakan suatu proses untuk menerjemahkan suatu

simbol tulis (huruf), dalam proses membaca juga memiliki aktivitas yang

dimana aktivitas tersebut yaitu aktivitas pengenalan kata, pemehaman literal,

interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif, dalam kegiatan

membaca memiliki tiga kompenen dasar dalam kegiatan membaca yang

dimana kompenen tersebut yaitu yang merujuk pada kata-kata dan kalimat

kemudian mengasosiasikan dengan bunyi – bunyi yang sesui dengan sistem

tulisan yang di gunakan.

Finochiara dan Bonomo (dalam Trigan 2015:9) Menjelaskan bawah

membaca merupakan proses yang bersangkut paut dengan bahasa yang

dimana lambang- lambang visual yang menggambarkan tanda- tanda oditori.

Membaca merupakan bagian cara mengatakan serta mengkelompokkan

bunyi- bunyi tersebut.

2.2.2 Tujuan Literasi Membaca

Memasuki abad ke 21, pemebelajaran Literasi memiliki tujuan utama

untuk memberikan kesempatan atau pluang kepada siswa dalam

mengembangkan dirinya sebagai seorang yang kompeten, adapun tujuan

literasi pada abad ke-21 sebagai berikut :


2.2.2.1 Membentuk siswa menjadi pembaca, penulis, dan komunikator

yang strategis

2.2.2.2 Meningkatkan kemampuan berpikir dengan mengembangkan

kebiasaan berpikir pada siswa.

2.2.2.3 Meningkatkan dan memper dalam motivasi belajar.

2.2.2.4 Mengembangkan kemandirian siswa sebagai seorang pelajar

yang kreatif, inovatif, produktif dan berkarakter.

Dapat dilihat dari keempat tujuan literasi di atas maka tujuan

pembelajaran literasi di atas sangat berhungana dan saling memperkuat dan

berisikan lintas kurikulum yang bersifat multiliterat, adapun tujuan

pembelajaran literasi yang dapat di jabarkan secara detai sebagai berikut:

(1) Pembelajaran Literasi terdiri dari beberaoa kompetensi mikro,

yang dimana kompetensi tersebut mencakup kemampuan

mengidentifikasi tujuan teks, sasaran pembaca teks dengan

menggunakan beragam media.

(2) Pembelajaran literasi menunjukan bahwa pembaca dan penulis

yang efektif yang mampu menggungakan kemampuan

berfikirnya yang bertujuan untuk mengatur poses dalam kegiatan

membaca dan menulis.

(3) Pembelajaran literasi adalah untuk menekankan apresiasi pada

siswa tentang nilai dan kekuatan literasi, siswa harus mampu

menyadari bahwa berliterasi tersebut adalah suatu kemampuan

yang harus dimiliki oleh peserta didik, peserta didik harus bisa
memecahkan masalah, mengeksplorasi dan peserta didik juga

harus bisaberliterasi sepanjang hayat.

(4) Pembelajaran Literasi adalah agar siswa meningkatkan

kemandirian dalam berliterasi yang dimana pembelajaran literasi

ini untuk mengembangan suatu kekreatifan, inovatif, produktif

dan berkarakter, tujuan literasi ini siswa juga diharapkan mahir

dan mendalam menggali makna sebagai suatu pemikiran yang

independen.

2.2.3 Tujuan Membaca

Adreson (dalam Tarigan 2015:9-11) Tujuan membaca adala untuk

mencari atau memproleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan,

makna arti meaning da juga tujuan Literasi untuk tunjukan agar siswa mempu

mencapai kompetensi-kompetensi dan tujuan sebagai berikut :

2.2.3.1 Membaca merupakan untuk menemukan atau mengetahui

penemuan- penemuan dan untuk memecahkan suatu masalah–

masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut

membaca perincian- perincian atau fakta- fakta (reading for

details or facts).

2.2.3.2 Membaca untuk mengetahui mengapa hal ini merupakan

topic yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita,

apa- apa yang baik dan mmenarik, masalah yang terdapat dalam

cerita, apa- apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh untuk

mencapai tujuan membaca seprti ini disebut membaca untuk


memproleh ide- ide utama (reading for main ideas).

2.2.3.3 Membaca untuk menemukan atau menegtahui apa yang terjadi

kedua, dan ketiga atau seterusnya sampai setiap tahap dibuat

untuk memecahkan suatu masalah, adegan- adegan dan

kejadian, kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca

untuk mengetahui urutan, susunan, organisasi cerita (rading

for sequence or organization).

2.2.3.4 Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para

tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak

diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca, mengapa

para tokoh berubah, kualitas- kualitas yang dimiliki para tokoh

berubah, kualitas- kualitas yang dimiliki para tokoh yang

membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebabkan membaca

untuk menyimpulkan, membaca infrensif (reading for

inference).

2.2.3.5 Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa- apa yang

tidak bisa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang

lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar.

Ini disebut membaca untuk mengelomokkan, membaca untuk

mengklasifikasikan (reading to classify).

2.2.3.6 Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup

dengan ukuran- ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat

seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara


tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai,

membaca mengevaluasi (reading to evaluate).Membaca untuk

menemukan bagaimana caranya tokoh berubah, bagaimana

hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana

dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana dua cerita

mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai

pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau

mempertentangan (reading to compare or contrast).

2.2.4 Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Setiap orang yang menjadi seorang pendidik harus bisa memahami

dan menyadari bawa membaca adalah salah satu keterampilan yang

kompleks, yang di mana keterampilan yang rumit, keterampilan membaca

juga suatu serangkaian keterampilan kecil namu banyak maknanya untuk

setiap orang didunia, adapun keterampilan membaca mencakup beberapa

kompenen yaitu :

2.2.4.1 Pengenalan terhadap aksara serta tanda- tanda baca. Pada

keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengenal bentuk-

bentuk yang mengunakan mode gambar, mode gambar ini yang

berupa lembaran, lengkungan- lengkungan, garis- garis, dan titik- titik

dalam hubungan berpola yamg teratur rapi.

2.2.4.2 Korelasi Aksara Besera Tanda- Tanda Baca Dengan Unsure-

Unsure Linguistik Formal. Pada keterampilan ini mencakup suatu

kemampuan untuk menghubungkan tanda- tanda hitam dengan kertas


yaitu gembar- gambar yang berpolaa dengan bahasa. Hubungan

belajar membaca dengan kemampuan membaca sangat berkaitan karna

dalam proses membaca harus ada unsur- unsur memahami bahasa,

unsure- unsur ini merupakan kelompok bunyi yang kompleks

sebagaimana sebagai kata, frase, kalimat, paragraph, bab, atau buku.

Berdasarkan hal diatas maka pada tahap ini keterampilan membaca

menjadi satu keterampilan intelektual bagi pembaca yaitu kemampuan

menghubungkan tanda- tanda hitam di kertas dengan menghubungannya

dengan huruf atau kata yang terdapat unsur- unsur bahasa formal..

2.2.5 Aspek- Aspek Membaca

Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan

segaka serangkaian keterampilan yang lebih kecil, Broughton (Tarigan

2015:12) adapun aspek penting dalam membaca yaitu :

2.2.5.1 Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang

dapat dianggap berada pada keterampilan yang paling rendah

(Low order) pada aspek ini mencakup: (1) Pengenalan bentuk

huruf. (2) Pengenalas unsure- unsure linguistik (fonem/ grafem,

kata, fase, pola Klausa, kalimat, dan lainnya.(3) Pengenalan

hubungan/ korespondensi pola ejaan dan bunyi ( kemampuan

menyuarakan bahan tertulis atau to bark at a print .

2.2.5.2 Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills)

yang dimana pada keterampilan ini berada pada urutan tinggi

(higher order) pada aspek ini mencakup : ( 1 ) Memahami


pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal) (2)

Memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan

pengarang, relevansi/ keadaan kebudayaan, dan reaksi

pembaca). (3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk). kecepatan

membaca dengan keadaan.

Dari kedua aspek diatas menggambarkan bahwa Literasi

membaca membutuhkan keterampilan dasar yang bersifat

mekanis dan keterampialn lanjutan yang bersifat pemahaman,

sehingga jika kedua aspek tersebut tercapai maka dapat

dikatakan siswa telah terampil dalam literasi membaca.

2.2.6 Faktor- factor Yang Mempengaruhi Membaca

Ada beberapa factor yang mempengaruhi kemampuan membaca,

baik membaca permulaan dan membaca lanjutan (membaca pemahaman).

Adapun factor yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca menurut

Arlond (Rahim 20087:16) :

2.2.6.1 Faktor Fisiologi

Faktor fisiologis ini adalah factor yang merupakan factor

yang mencakup segala kesehatan fisik, pertimbangan neuorologis,

dan jenis kelamin, adapun fat yang mempengaruhi juga yaiti

faktor kelelahan juga termasuk menjadi faktor psiologis pada

faktor ini merupakan suatu kondisi yang tidak menguntungkan

bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca keterbatasan

neorologis yang merupakan suatu cacat otak dan kekurang


matangan secara fisik merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi anak menjadi gagal dalam meningkatkan

kemampuan membaca. Dalam hal ini guru harus cepat melihat

gangguan ini, dalam hal ini juga guru harus melihat peserta didik

dalam gangguan alat pendengaran, alat bicara, alat pengelihatan

yang dapat mempperlambat segala kemampuan membaca siswa.

Beberapa anak juga dapat mengalami kesulitan dalam

membaca, dalam hal ini dapat terjadi karena belum

berkembangnya kemampuan membaca mereka dalam

membedakan beberpa simbol cetakan, seperti huruf- huruf, angka-

angka, dan kata- kata, dan misalnya anak belum bisa membedakan

huruf b,d dan p.

2.2.6.2 Faktor Intelektual

Haris dan sipay ( dalam rahim 2008) mengemukakan

bahwa intelegensi ialah kemampuan global dari individu untuk

melakukan suatu tujuan, berpikir rasional, dan berbuat secara

efektif secara rasional. secara umum, intelegensi anak tidak

sepenuhnya memengaruhi keberhasilan atau tidaknya anak dalam

membaca permulaan. Faktor metode mengajar guru, prosedur, dan

kemampuan guru juga turut memengaruhi kemampuan membaca

permulaan.

2.2.6.3 Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan mempengaruhi fakor kemajuan


kemampuan membaca siswa, yang di mana factor lingkungan ini

dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman siswa dirumah

dan sosial ekonomi keluarga siswa, dalam lingkungan siswa dapat

membentuk suatu kepribadian, sikap, nilai dan kemampuan

bahasa anak.

Rubin (dalam Rahim 2007: 18) mengemukakan bahwa

kemampuan membaca sangat di pengaruhi oleh lingkungan

rumah peserta didik, yang terutama keadan orang tua yang

hangat, demokratis, dan bisa mengarahkan anak-anak mereka

dalam kegiatan yang berorientasi pendidikan. Rumah yang

berpengaruh pada sikap anak terhadap buku membaca.

Berdasarkan hal di atas maka faktor di atas sangat penting

dalam keberlangsungan kegiatan membaca siswa, pada hal faktor

ini sangat berpengaruh dalam kemampuan membaca, jika fator

ini berjalan dengan lancar dalam kehidupan siswa maka

kemampuan membaca siswa tidak akan rendah, karena semangat

siswa membaca harus disertai dengan beberapa faktor pendukung.

2.3 Hakikat Numerasi

2.3.1 Definsi Numerasi

PISA (The programme for international student Assesment)

mendefinisikan bahwa Literasi numerasi (berhitung) sebagai komprtensi

kognitif dari proses penerjemahan atau struktur dan penyajian tekstual

sampai dengan pemahaman pengetahuan, proses padegogi yang


berlangsung melalui proses belajar mengajar di kelas adalah proses

interaksi fungsional antara guru dan siswa serta antarsiswa. Dalam interaksi

ini tersebut.

Menurut Kemendikbud (dalam Ekowati & Suwandayani, 2019,

hal.20) menjelaskan Kemampuan Numerasi harus dimiliki oleh seseorang

dengan baik dan benar karna kemampuan numerasi merupakan suatu garda

depan untuk kebutuhan hidup di massa depan untuk mengurangi angka

pengangguran, penghasilan yang rendah dan kesehatan yang buruk. Pada

hal ini semua keterampilan numerasi dibutuhkan dalam semua aspek

kehidupan yang dimana aspek ini yaitu aspek lingkungan, di rumah,

pekerjaan, sekolah maupun uang di bank atau untuk memulai usaha.

Numerasi merupakan suatu kemampuan berhitung yang memahami

angka dan konsep matemtaika secara konteks kemampuan numerasi atau

berhitung sangat penting dan beraneka ragam dalam konteks kehidupan,

numersi juga suatu kemampuan mengaplikasikan bilanagn dan

mengaplikasikan konsep oprasi hitung dalam kehidupan belajar di sekolah,

lingkungan, dan dalam kehidupan dalam masa depan. Numerasi juga

merupakan suatu pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai

macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar

untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks

kehidupan sehari- hari.

Numerasi merupakan suatau kemampuan seseorang dalam

menggunakan penalaran yang dimana penalaran tersebut yang berati


menganalisis dan memahami suatu pernyataan dalam symbol- symbol

matematika yang dapt ditemukan dalam kehidupan sehari- hari yang dapat

diungkapkan dalam bentuk tulisan maupun lisan. Numerasi juga

merupakan suatu pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dalam

mengunakan berbagai macam angka dalam matematika dasar, numerasi

merupakan sesuatu yang untuk memecahkan masalah yang terkait dalam

matematika dalam kehidupan sehari- hari dan juga untuk menganalisis

suatu informasi yang ada di dalam suatu kehidupan

Jadi Kemampuan Numersi dibutuhkan dalam semua aspek

kehidupan, baik di rumah maupun dimasyarakat karena numerasi

merupakan suatu kemampuan yang harus di miliki oleh setiap orang untuk

menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan matematika.

2.3.2 Aspek- Aspek Numerasi

Numerasi memiliki tiga aspek yang dimana aspek tersebut ialah

berhitung, relasi numerasi dan oprasi artimatika. Berhitung merupakaan

suatu kemampuan untuk menghitung suatu benda secara verbal dan

kemampuan untuk mengidentifikasikan jumlah dari benda, relasi numerasi

juga berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan kuantitas suatu benda

seperti lebih banyak, lebih sedikit, lebih tinggi atau lebih pendek. Oprasi

artimatika juga adalah suatu kemampuan untuk mengerjakan operasi

matematika dasar yang berupa penjumlahan dan pengurangan.

Ketiga aspek numerasi tersebut meruakan aspek dasar yang harus

dipelajari dalam matematika dasar yang harus dikenalkan sejak usia dini
sehingga anak memasuki kelas rendah.

2.4 Penelitian Yang Relevan

Dalam penyusunan sebuah karya ilmiah harus mencantumkan

beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penilitian yang

diambil agar bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam penyusunan karya ilmiah.

Adapaun penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian “Analisis

Kemampuan Literasi dan numerasi dasar “ antara lain :

2.4.1 Penelitian ini dilakukan oleh Husnul Hatimah(2020) Universitas

Muhamadiyah Makassar yang berjudul pengaruh kegiatan literasi

dasar terhadap minat baca siswa kelas V sd Negri 32 Bukang

Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Dari hasil pengamatan

rata-rata aktivitas siswa yang aktif melakukan kegiatan literasi

dasar yaitu sebesar 85,8%, sehingga dapat disimpulkan aktivitas

siswa dalam kegiatan literasi dasar telah mencapai kriteria aktif.

2.4.2 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rifqi

Mahmud, Inne Marthyne Pratiwi(2019). Universitas Islam Negri

Sunan Gunung Djati Bandung, dalam jurnal yang berjudul Literasi

Numerasi Dalam Pemecahan Masalah Tidak Terstruktur.

Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan pendekatan

Kualitatif yang di mana subjek peneliti yaitu dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata- kata bahasa berdasarkan hasil pengamatan.

Hasil dalam penelitian ini yaitu berdasarkan tes yang sudah

dilakukan, tidak semua soal dianalisis hanya tiga soal saja yang
mewakili beberapa learning trajectory siswa. learning trajectory

ini di pengaruhi oleh literasi numerasi siswa sehingga tes literasi

numerasi siswa dalam pemecahan masalah tidak terstrutur materi

bilangan.

2.4.3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Worowirastri

Ekowati, Yuni Puji Astuti, Ima Wahyu Putri Utami, Innany

Mukhlishina, Beti Istanti Suwandayani (2019). Universitas

Muhammadiyah Malang, dalam jurnal yang berjudul Literasi

Numerasi Di Sd Muhammadiyah. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif jenis deskriptif. Hasil

dalam penelitian ini Pelaksanaan literasi numerasi sepenuhnya

telah terlaksana dengan baik, namun pengaplikasiannya masih

perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi di semua jenjang

kelas. Pelaksanaan program literasi numerasi di SD

Muhammadiyah 1 Kota Malang belum memenuhi lima indikator

program literasi numerasi.

Dari ketiga relevansi penelitian diatas ditemukan bahwa

peran literasi dan numerasi tidak dapat dilepaskan sebagai proses

yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses

pembelajaran siswa untuk seluruh aspek pembelajaran yang

berkaitan langsung dengan literasi membaca dan numerasi dasar

untuk seluruh mata pelajaran, dengan kata lain literasi membaca

dan numerasi sangat menunjang proses pembelajaran dikelas.


2.5 Kerangka Berpikir

Kemampuan Literasi membaca dan Numerasi adalah kegiatan yang

kemampuan yang di laksanakan oleh seluruh individu, karena suatu kemampuan

ini merupakan awal dari kegiatan individu untu mendapakan segala

pembelajaran di sekolah dengan berbagai bidang studi. Pembelajaran Literasi

Numerasi dasar merupakan tahapan yang paling penting bagi selruh indivudu,

pada kemampuan ini individu harus mapu mengetahui huruf- huruf, kosa kata,

maupun kalimat dan juga harus mengetahui Angka-angka melalui angka awal

yaitu mengetahui satu digit angka, dua digit angka, tiga digit angka, empat digit

angka maupun seterusnya, pada tahapan Numerasi dasar ini siswa harus mampu

mengenal angka- angka, jika siswa sudah mengenal angka maka akan mudah

dalam mengikuti pembelajaran yang berkaitan dengan angka dan berhitung.

Berdasarkan Observasi yang telah saya lakukan pada kelas IIA di Mi Darul

Hikmah Darek ada beberapa siswa yang masih belum bisa membaca permulaan

dan beberapa siswa juga yang mengenal angka-angka tapi tidak bisa membaca

bilangan puluhan, ratusan, ribuan. Hal ini dikarnakan beberapa factor yang

menyebabkan siswa masih belum bisa membaca permulaan dan membaca

bilangan , pada factor ini tidak hanya disebabkan guru karna kurangnya

bimbingan di sekolah melainkan factor lingkungan rumah yang menyebabkan

kemampuan membaca dan berhitung kurang. Ada beberapa siswa juga bisa

mengeja kata tetapi susah untuk menyebutkan, ada juga beberapa siswa yang

membaca lancar.

Berdasarkan permasalah di atas guru melakukan kegiatan pengelompokan


yang dimana pada kegiatan pengelompokan ini siswa- siwi digabungkan dengan

level kemampuan membaca dan berhitungnya sesuai dengan level

kemampuannya, ada kegiatan ini dilakukanya juga kegiatan penilain yang

dimana pada hal ini dilakukan agar siswa semangat untuk mengembangka atau

adanya peningkatan atau penurunan setelah melakukan kegiatan pengelompokan

tersebut. Berdasarkan uraian diatas, kerangka berfikir penelitian tertera pada


Gambar 2.1

Kondisi ideal
literasi membaca dan Numerasi dasar merupakan
kompetensi dasar yang harus dikuasi oleh setiap
individu pendidikan guna menunjang proses kegiatan
pembelajana di sekolah untuk mencapai tujuan yang
diharapkan

Keadaan Lapangan
Literasi membaca dan Numerasi dasar di Mi Darul Hikmah
Darek merupakan program yang setiap saat mulai
dikembangkan baik oleh lembaga dari luar sekolah maupun
dalam sekolah itu sendiri, yang melibatkan kepala sekolah,
guru-guru sekolah.

Perasalahan
Jika siswa tidak memiliki kemampuan Literasi membaca dan Numerasi dasar
maka kemampuan siswa dalam literasi membaca dan Numerasi dasar tidak
akan menyulitkan dalam proses pembelajaran.

Siswa kelas IIA

Tes

mendeskripsikan hasil tes kemampuan literasi


membaca dan Numerasi dasar siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6).

Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah kualitiatif deskriptif.

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian

deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh informasi kemampuan literasi numerasi secara mendalam dan

komprehensif. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat

diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan partisipasi

orang tua ini

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang Analisis Kemampuan Literasi Dan Numerasi Dasar

siswa kelas II A Di Mi Darul Hikmah darek Tahun Ajaran 2021/2022 akan

dilaksanakan pada :
3.2.1 Tempat penelitian :

Penelitian ini dilakukan di MI Darul Hikmah Darek.

Tanggong, Desa Darek , kecematan Praya Barat Daya, Lombok

Tengah. NTB. Alasan peneliti memilih MI Darul Hikmah Darek

karena madrasah tersebut merupakan salah satu madrasah di Darek

yang menjadi pilihan favorit para orang tua untuk menyekolahkan

anaknya terlihat dari banyaknya jumlah siswa pada sekolah tersebut

dibandingkan dengan sekolah lainnya yang ada di Desa Darek dan

pada madrasah tersebut juga sudah melaksanakan program Sekolah

anak cerdas (PGSD FKIP UNRAM dengam INOVASI NTB) pada

bulan Agustus lalu.

3.3 Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini yang pertama adalah observasi

lingkungan kelas dan siswa kelas IIA MI DARUL HIKMAH Darek mengenai

bagaimana kemampuan siswa dalam Literasi membaca dan Numerasi Dasar.

Selanjutnya adalah faktor-faktor apa saja yang menghambat siswa dalam

kemampuan Literasi membaca dan Numrasi Dasar dan yang ketiga adalah Tes

yang dimana tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan Literasi

membaca dan Numerasi dasar siswa kelas IIA.

3.4 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen

yang menjadi pendukung dalam penelitian yaitu berupa buku, catatan- catatan,

data mengenai sekolah, dokumen pembelajaran seperti , nilai siswa kelas IIA
MI Darul Hikmah Darek , serta hasil dokumentasi seperti foto, video, serta

rekaman.

3.5 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah Menganalisis Kemampuan Literasi dan

Numerasi Siswa kelas IIA MI Darul Hikmah Darek.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam

penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara

observasi, tes dan dokumentasi.

3.6.1 Tes

Tes merupakan alat ukur alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam Literasi membaca dan Numerasi. Tes yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah tes tulis yang berupa tes membaca yang di mana

dalam membaca sesuai level kemampuan, level kemampuan tersebut yaitu level

cerita 2, level cerita 1, level paragraph, level kata, level huruf dan level pemula.

Adapun tes kemampuan Numerasi dasar yang dilakukan yaitu dengan cara siswa

membaca angka satuan, puluhan ratusan,ribuan. Yang diukur dengan sesuai

dengan Level kemampuan.

3.6.2 Observasi

Observasi adalah suatu proses atau suatu cara pengumpulan data di mana

peneliti berpengalaman dalam suatu program secara mendalam mengamati

tingkah laku sebagai sesuatu yang berlangsung secara alami. Peneliti mencoba
mengerti setiap situasi bersama informan/sumber informasi. Data dikumpulkan

melalui kontak langsung dengan situasi atau realitas sebenarnya.

Tahap observasi yaitu tahap dimana peneliti melakukan observasi pada

siswa kelas IIA MI DARUL HIKMAH Darek, tentang kemampuan Literasi dan

Numerasi yang bertempat di Tanggong Desa Darek, Praya Barat Daya,

Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

3.6.3 Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang

sudah berlaku. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau

kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian

adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif.

Dokumen itu dapat berbentuk tek tertulis, gambar, maupun foto.

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi sekolah,

seperti letak geografis, latar belakang dan struktur kelembagaan atau data

kepengurusan di MI DARUL HIKMAH Darek serta foto pada saat pembelajaran

berlangsung dan pada saat wawancara berlangsung.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada penelitian kualitatif adalah penelitian itu sendiri,

namun untuk lebih memperjelas penelitian ini membutuhkan pedoman atau

mengempulkan sebuah data. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu pedoman observasi, pedoman tes, pedoman dokumentasi.

3.7.1 Lembar pedoman Tes

Tes merupakan suatu cara untuk melihat tingkat kemampuan atau


prestasi siswa yang dilakukan oleh peneliti untuk memproleh data

untuk penelitian. Adapun tabel kisi- kisi tes yang akan digunakan

oleh peneliti sebagai berikut :

tabel 3.1 Kisi- kisi Literasi membaca

Variabel Indikator Aspek Penilaian

BB : Anak belum dapat


mengucapkan
bunyi huruf
MB : Anak cukup dapat
mengucapkan bunyi huruf

BSH : Anak mulai dapat


mengucapkan bunyi huruf dengan
jelas
Kemampuan anak BSB : Anak dapat mengucapkan
mengucapkan bunyi huruf sangat jelas
bunyi huruf

BB : Anak belum dapat


membedakan huruf dan tanda
baca
Litersi membaca MB : Anak kurang dapat
membedakan huruf dan tanda
Kemampuan anak baca
membedakan huruf BSH : Anak mulai dapat
dan tanda baca membedakan huruf dan tanda
baca
BSB : Anak dapat membedakan
huruf dan tanda baca

BB : Anak belum dapat


menyebutkan kata yang
mempunyai huruf awal yang sama

MB:Anak kurang dapat


menyebutkan kata yang
mempunyai huruf awal yang
sama
BSH : Anak mulai dapat
Kemampuan anak menyebutkan
menyebutkan kata kata yang mempunyai huruf awal
yang sama
yang mempunyai BSB : Anak dapat menyebutkan
huruf awal yang kata yang mempunyai huruf awal
sama yang sama

Kemampuan anak BB : Anak belum dapat melafalkan


melafalkan kata kata dengan jelas
dengan jelas MB : Anak kurang dapat melafalkan
kata dengan jelas
BSH : Anak mulai dapat melafalkan
kata dengan jelas
BSB : Anak dapat melafalkan kata
dengan jelas

BB = Belum Berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang Sesuai

Harapan

BSB = Berkembang Sangat Baik


Tabel 3.2 Lembar Penilaian Literasi Membaca

Indikator

Kemampuan anak Kemampuan anak Kemampuan anak Kemampuan anak melafalkan


menucapkan bunyi membedakan huruf menyebutkan kata yang kata dengan jelas
NO Nama huruf dan tanda baca mempunyai huruf awal
yang sama
B M BS BSB B M B BSB B M BSH BSB BB MB BSH BSB

B B H B B SH B B

1. …..

2.

3.
Tabel 3.3 kisi-kisi Tes Numerasi dasar

Variabel Indikator Aspek Penilaian

BB : Anak belum dapat


menyebutkan 1 digit angka, 2 digit
angka, 3 digit angka, 4 digit angka
Kemampuan anak
menyebutkan 1 MB : Anak kurang dapat
digit angka, 2 digit menyebutkan 1 digit angka, 2 digit
angka, 3 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka
angka, 4 digit
angka
BSH : Anak mulai dapat dapat
menyebutkan 1 digit angka, 2 digit
angka, 3 digit angka, 4 digit angka

BSB : Anak dapat menyebutkan 1


digit angka, 2 digit angka, 3 digit
angka, 4 digit angka

BB : Anak belum dapat membilang


dan mengelompokkan( nilai tempat)

MB : Anak kurang dapat Membilang


dan mengelompokkan ( nilai tempat)
Kemampuan anak
membilang dan BSH : Anak mulai dapat membilang
Numerasi dasar
mengelompokkan dan mengelompokkan ( nilai tempat)

( nilai tempat) BSB : Anak dapat membilang dan


mengelompokkan ( nilai tempat)

BB : Anak belum bisa menghitung


penjumlahan. pengurangan,
perkalian dan pembagian
Kemampuan anak MB : Anak kurang dapat
menghitung menghitung penjumlahan
penjumlahan. pengurangan,perkalian
dan pembagian
pengurangan,
BSH : Anak mulai dapat
perkalian dan menyebutkan
pembagian angka satuan, puluhan, ratusan
dan ribuan
BSB : Anak dapat menyebutkan
kata angka satuan, puluhan,
ratusan dan ribuan

Kemampuan BB : anak belum dapat mengetahui


pemahaman anak tentang oprasi hitung serta
tentang oprasi memahami simbol sama dengan
hitung serta (=)
memahami MB : anak kurang dapat
simbol sama mengetahui tentang oprasi hitung
dengan (=) serta memahami simbol sama
dengan (=)
BSH : anak mulai dapat
mengetahui tentang oprasi hitung
serta memahami simbol sama
dengan (=)
BSB :anak dapat mengetahi
tentang oprasi hitung serta
memahami simbol sama dengan
(=)
BB = Belum Berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang Sesuai

Harapan BSB = Berkembang

Sangat Baik
Tabel 3.4 Lembar Peniaian Numerasi Dasar

Indikator

Kemampuan anak Kemampuan anak


menyebutkan 1 digit Kemampuan anak menghitung Kemampuan pemahaman
NO Nama angka, 2 digit angka, membilang dan penjumlahan. anak tentang oprasi hitung
3 digit angka, 4 digit mengelompokkan pengurangan, perkalian serta memahami simbol
angka ( nilai tempat) dan pembagian sama dengan (=)
B M BS BS B M B BS B MB BS BS B M BS BSB

B B H B B B SH B B H B B B H

1. …..

2.

3.

Tabel 3.4 Lembar Penilaian Numerasi Dasar


3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini dilakukan dengan

menyusun data yang diperoleh dari hasil tes, catatan lapangan, dan dokumentasi

secara sitematis. Peneliti secara sadar mampu mengorganisasikan data kedalam

katagori, menjabarkan ke dalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain. Analisis

data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan

memerlukan ketelitian dari peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan analisis

non statistik, yaitu analisis yang digunakan untuk data yang bersifat kualitatif.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat tes, peneliti sudah melakukan analisis terhadap

jawaban yang tes. Bila jawaban yang tes setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan tes lagi, sampai tahap tertentu,

diperoleh data yang dianggap kreadibel.

Tahap analisis data merupakan tahapan yang sangat menentukan, karena

pada tahap ini kaidah-kaidah yang mengatur keberadaan objek penelitian harus

sudah diperoleh. Pada tahap ini dilakukan upaya pengelompokkan, menyamakan

data yang sama dan membedakan data yang memang berbeda, serta menyisihkan

pada kelompok lain data yang serupa, tapi tidak sama. Analisis ini terdiri dari tiga

kompenen utama, yaitu :


3.8.1 Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan, jumlahnaya cukup banyak. Untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan

semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah akan semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu, perlu segera dilaksanakan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data berikutnya meramkum data, memilih

hal-hal yag pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema,

polanya dan membuang yang tidak perlu.

3.8.2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam

bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan,

sajian ini merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara sitematis.

Penyajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah

dirumuskan sebagai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab

setiap permasalahn yang ada.

3.8.3 Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya.


3.9 Uji Keabsahan Data

Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Karena

itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui

keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat tercapai.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan

triangulasi. Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Untuk menjamin validitas data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini maka teknik pengembangan yang dapat

digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah teknik triangulasi. Dalam teknik pengumpulan data,

triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam

hal ini peneliti menggunakan observasi, tes mendalam, dan dokumentasi dengan

sumber yang sama. Sumbernya adalah kemampuan literasi membaca dan

numerasi dasar siswa kelas II A MI Darul Hikmah Darek.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini digunakan untuk menjaab rumusan masalah yang telah

disusun. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian berdasarkan hasil tes siswa

kelas IIA, observasi siswa dan dokumentasi dalam proses melaksanakan tes pada

kemampuan literasi membaca dan numerasi dasar siswa kelas IIA di MI Daul

Hikma Darek. Hasil penelitian yang teleh diteliti menggunakan 3 instrumen, yakni

instrument tes, observasi, dan dokumentasi.

4.1 Deskripsi Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah MI Darul Hikmah Darek yang

beralamat di Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabuaten Lombok

Tengah, Nusa tenggara Barat. Jenis penelitian yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IIA

4.2 Paparan Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data tentang

kemampuan literasi membaca dan numerasi dasar kelas IIA di MI Darul

Hikmah Darek. Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu melihat

kemampuan literasi membaca dan numerasi dasar. Sehingga peneliti ingin

mengtahui bagaimana kemampuan literasi membaca dan numerasi dasar.

Berdasarkan hasil tes, observasi dan dokumentasi selama penelitian ini

dilaksanakan di MI Darul Hikmah Darek dari tanggal 26 Agustus 2022


samapi dengan 1 September 2022.

4.2.1 Hasil Tes

4.2.2.1 Hasil Tes Literasi Membaca

Tabel 4.1 Jumlah kemampuan Literasi siswa

Ket JUMLAH LEVEL KEMAMPUAN

BB MB BSH BSB

Kemampuan 3 13 7 5
anak
mengucaplan
bunyi huruf
Kemampuan 11 5 7 5
anak
membedkan
huruf dan
tanda baca
Kemampuan 12 3 8 5
anak
menyebutkan
kata yang
mempunyai
huruf awal
yang sama
Kemampuan 12 5 4 7
anak
melafalkan
kata dengan
jelas

Berdasarkan hasil tabel 4.1 dapat diketahi bahwa pada tingkat kemampuan

anak mengucapkan huruf yang belum berkembang (BB) sebanyak 3 orang siswa,

sedangkan yang mulai berkembang (MB) sebanyak 13 orang siswa, yang

berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 7 orang siswa, dan yang berkembang

sangat bagus (BSB) sebanyak 5 orang siswa. kemampuan anak membedakan


huruf dan tanda baca yang belum berkembang (BB) sebanyak 11 orang siswa,

yang mulai berkembang (MB) sebanyak 5 orang, berkembang sesuai harapan

(BSH) sebanyak 7 orang, dan berkembang sanat banus (BSB) 5 orang siswa.

kemampuan anak menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama yang

belum berkembang (BB) sebanyak 12 orang siswa, mulai berkembang (MB)

sebanyak 3 orang siswa , berkembang sesuai harapan sebanyak 8 orang siswa, dan

berkembang sangat bagus sebanyak 5 orang siswa. Kemampuan anak melafalkan

kata dengan jelas yang belum berkembang (BB) 12 orang siswa (MB) sebanyak 5

orang siswa, , berkembang sesui harapan (BSH) sebanyak 4 orang siswa, dan

berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 7 orang siswa.

4.2.2.2 Hasil tes Numerasi dasar

Tabel 4.2 Jumlah kemampuan Literasi siswa

Ket JUMLAH LEVEL KEMAMPUAN

BB MB BSH BSB

Kemampuan 1 12 8 7
anak
menyebutkan1
digit angka, 2
digit angka, 3
digit angka, 4
digit angka
Kemampuan 6 12 3 7
anak membilang
dan
mengelompokkan
angka
Kemampuan
anak menghitung
penjumlahan, 6 13 9 0
pengurangan,
perkalian, dan
pembagian
Kemampuan
pemahaman anak
tentang oprasi 6 13 9 0
hitung serta
memahami
simbol sama
dengan (=)

Berdasarkan hasil tabel 4.2 dapat diketahi bahwa pada tingkat

Kemampuan anak menyebutkan1 digit angka, 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit

angka belum berkembang (BB) sebanyak 1 orang siswa, sedangkan yang mulai

berkembang (MB) sebanyak 12 orang siswa, yang berkembang sesuai harapan

(BSH) sebanyak 8 orang siswa, dan yang berkembang sangat bagus (BSB)

sebanyak 7 orang siswa. Kemampuan anak membilang dan mengelompokkan

angka yang belum berkembang (BB) sebanyak 6 orang siswa, yang mulai

berkembang (MB) sebanyak 12 orang siswa, berkembang sesuai harapan (BSH)

sebanyak 3 orang, dan berkembang sanat banus (BSB) 7 orang siswa.

Kemampuan anak menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian yang belum berkembang (BB) sebanyak 6 orang siswa, mulai

berkembang (MB) sebanyak 13 orang siswa , berkembang sesuai harapan

sebanyak 9 orang siswa, dan berkembang sangat bagus (BSB) sebanyak 0 orang

siswa. Kemampuan pemahaman anak tentang oprasi hitung serta memahami

simbol sama dengan (=) yang mulai berkembang (MB) sebanyak 6 orang siswa,

mulai berkembang (MB) sebanyak 13 orang siswa, berkembang sesui harapan

sebanyak 9 orang siswa, dan berkembang sangat baik sebanyak 0 orang siswa.
4.2.2 Hasil Observasi Tes Kemampuan Literasi Membaca Dan

Numerasi Dasar Siswa Kelas IIA Di Mi Darul Hikmah Darek Tahun

Ajaran 2021/2022

Observasi kegiatan hasil tes kemampuan literasi membaca dan

numerasi dasar siswa kelas IIA di Mi Darul Hikmah Darek Tahun Ajaran

2021/2022 ini dilaksanakan pada hari senin, 29- 31 Agustus 2022 dan

bertempat di ruang kelas IIA MI Darul Hikmah Darek. Observasi

dilaksanakan 2 jam pembelajaran. Berdasarkan Hasil observasi didapat

yaitu tentang kemampuan Literasi membaca dan numerasi dasar siswa

kelas IIA. Agar data di atas dapat dipercaya peneliti telah menyediakan

data hasil observasi siswa kelas IIA MI Darul Hikmah Darek. Berikut

merupakan data observasi siswa kelas IIA MI Darul Hikmah Darek.

Gambar 4.1 Hasil tes literasi membaca siswa kelas IIA


Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada kelas IIA

MI Darul Hikmah Darek dengan beberapa kemampuan literasi membaca

dapat dilihat dari gambar.

1. Ahmad Balya memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf pada

tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan tanda

baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan menyebutkan

kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada tingkat belum

berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada

tingkat belum berkembang.

2. Aqilatul Aini memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf pada

tinggat berkembang sangat bagus, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat berkembang sangat bagus, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat berkembang sangat bagus, dan kemampuan melafalkan kata

dengan jelas berada pada tingkat berkembang sangat bagus

3. Aura Rahmauld memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf pada

tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan tanda

baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan menyebutkan

kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada tingkat belum

berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada

tingkat belum berkembang.

4. Azhuan Arjam Khalid memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan

bunyi huruf pada tinggat berkembang sesuai harapan, kemampuan


membedakan huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang

sesuai harapan, kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf

awal yang sama beraada pada tingkat berkembang sesuai harapan, dan

kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat

berkembang sesuai harapan.

5. Azizan Azizi Sapi’i memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan

bunyi huruf pada tinggat berkembang sesuai harapan, kemampuan

membedakan huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang

sesuai harapan, kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf

awal yang sama beraada pada tingkat berkembang sesuai harapan, dan

kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat

berkembang sangat bagus.

6. Dilla Aziza Aulina memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan

bunyi huruf pada tinggat berkembang sesuai harapan, kemampuan

membedakan huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang

sesuai harapan, kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf

awal yang sama beraada pada tingkat berkembang sesuai harapan, dan

kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat

berkembang sesuai harapan.

7. Fahima Mufida memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf pada

tinggat berkembang sesuai harapan, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat berkembang sesuai harapan, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada
tingkat berkembang sesuai harapan, dan kemampuan melafalkan kata

dengan jelas berada pada tingkat berkembang sesuai harapan.

8. Ghina Rasida memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan bunyi

huruf pada tinggat berkembang sangat baik, kemampuan membedakan

huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang sangat baik,

kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama

beraada pada tingkat berkembang sangat baik, dan kemampuan

melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat berkembang sangat

baik.

9. Gita Hanania memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan bunyi

huruf pada tinggat berkembang sangat baik, kemampuan membedakan

huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang sangat baik,

kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama

beraada pada tingkat berkembang sangat baik, dan kemampuan

melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat berkembang sangat

baik.

10. Hibban El Barraq memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan bunyi

huruf pada tinggat berkembang sesuai harapan, kemampuan membedakan

huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang sesuai harapan,

kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama

beraada pada tingkat berkembang sesuai harapan, dan kemampuan

melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat berkembang sesuai

harapan.
11. Lalu Dehista Taufan memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan

bunyi huruf pada tinggat belum berkembang , kemampuan membedakan

huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang sesuai harapan,

kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama

beraada pada tingkat berkembang sesuai harapan, dan kemampuan

melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat berkembang sesuai

harapan.

12. Lalu Muhammad Abid Zaky Balya memiliki kemampuan mengucapkan

bunyi huruf pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan

huruf dan tanda baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat belum berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat belum berkembang.

13. Malida Husna Balya memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat belum berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat belum berkembang.

14. Mohamad Karomi memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan

bunyi huruf pada tinggat belum berkembang , kemampuan membedakan

huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang sesuai harapan,

kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama


beraada pada tingkat berkembang sesuai harapan, dan kemampuan

melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat berkembang sesuai

harapan.

15. Muh. Daffa Al Fatih memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat belum berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat belum berkembang.

16. Muhammad Pakhri Rabbani memiliki kemampuan kemampuan

mengucapkan bunyi huruf pada tinggat belum berkembang , kemampuan

membedakan huruf dan tanda baca berada pada tingkat belum

berkembang, kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal

yang sama beraada pada tingkat belum berkembang, dan kemampuan

melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat belum berkembang.

17. Muhammad Faeza Saputra memiliki kemampuan mengucapkan bunyi

huruf pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf

dan tanda baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat belum berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat belum berkembang.

18. Muhammd Mahfudz Asrori memiliki kemampuan kemampuan

mengucapkan bunyi huruf pada tinggat berkembang sangat baik,


kemampuan membedakan huruf dan tanda baca berada pada tingkat

berkembang sangat baik, kemampuan menyebutkan kata yang

mempunyai huruf awal yang sama beraada pada tingkat berkembang

sangat baik, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada

tingkat berkembang sangat baik.

19. Muhammad Naiza Afif memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat mulai berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat mulai berkembang.

20. Muhammd Rafa Azka Putra memiliki kemampuan mengucapkan bunyi

huruf pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf

dan tanda baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat belum berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat belum berkembang.

21. Najwa Fitriatunnisa memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat mulai berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat mulai berkembang.


22. Naumi Aliza memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf pada

tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan tanda

baca berada pada tingkat belum berkembang, kemampuan menyebutkan

kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada tingkat belum

berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada

tingkat belum berkembang.

23. Nazwa Kamila Jimbar memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat berkembang sesuai harapan, kemampuan membedakan huruf

dan tanda baca berada pada tingkat berkembang sesuai harapan,

kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama

beraada pada tingkat berkembang sesuai harapan, dan kemampuan

melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat berkembang sesuai

harapan.

24. Resty Aurel Faransa memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat mulai berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat mulai berkembang.

25. Tasmira Ajda memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf pada

tinggat berkembang sesuai harapan, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat berkembang sesuai harapan, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada
tingkat berkembang sesuai harapan, dan kemampuan melafalkan kata

dengan jelas berada pada tingkat berkembang sesuai harapan.

26. Teguh Wardana Rosidi memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat belum berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat belum berkembang.

27. Ziana Nacita Widran memiliki kemampuan mengucapkan bunyi huruf

pada tinggat mulai berkembang, kemampuan membedakan huruf dan

tanda baca berada pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama beraada pada

tingkat mulai berkembang, dan kemampuan melafalkan kata dengan jelas

berada pada tingkat mulai berkembang.

28. Maula Asrarul Insan memiliki kemampuan kemampuan mengucapkan

bunyi huruf pada tinggat berkembang sangat baik, kemampuan

membedakan huruf dan tanda baca berada pada tingkat berkembang

sangat baik, kemampuan menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal

yang sama beraada pada tingkat berkembang sangat baik, dan

kemampuan melafalkan kata dengan jelas berada pada tingkat

berkembang sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada

kelas IIA MI Darul Hikmah Darek dengan beberapa kemampuan


numerasi dasar dapat dilihat dari gambar.

1. Ahmad Balya memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat berkembang sesuai harapan, kemampuan menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada tingkat belum

berkembang, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta

memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat belum berkembang.

2. Aqilatul Aini memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat mulai berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian pada tingkat belum berkembang,

kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo

sama dengan (=) pada tingkat belum berkembang.

3. Aura Rahmaulida memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat mulai berkembang,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

mulai berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat mulai berkembang.

4. Azhuan Arjam Khalid memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2


digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sangat

baik, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada

tingkat berkembang sangat baik, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami

simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang sesuai harapan.

5. Azizan Azizi Sap’I

6. Dilla Aziza Aulia memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat berkembang sesuai harapan, kemampuan menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat

berkembang sesuai harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi

hitung serta memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang

sesuai harapan.

7. Fahima Mufida memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat berkembang sesuai harapan, kemampuan menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada tingkat

berkembang sesuai harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi

hitung serta memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang

sesuai harapan.
8. Ghina Rasida memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sangat bagus,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

berkembang sangat bagus, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami

simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang sesuai harapan.

9. Gita Hanania memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat berkembang sesuai harapan, kemampuan menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat mulai

berkembang, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta

memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat mulai berkembang.

10. Hibban El Barraq memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sangat

bagus, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada

tingkat berkembang sangat bagus, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami

simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang sesuai harapan.

11. Lalu Dehista Taufan memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat mulai berkembang,
kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

mulai berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat mulai berkembang.

12. Lalu Muhammad Abid Zaky memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit

angka 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang

sesuai harapan , kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai

tempat) pada tingkat mulai berkembang, kemampuan menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat mulai

berkembang, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta

memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat mulai berkembang.

13. Maulida Husna memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat mulai berkembang,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

mulai berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat mulai berkembang.

14. Mohamad Karomi memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat berkembang sesuai harapan, kemampuan menghitung


penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat

berkembang sesuai harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi

hitung serta memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang

sesuai harapan.

15. Muh. Daffa Al Fatihir memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat mulai berkembang,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

belum berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang , kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat belum berkembang.

16. Muhamad Pakhri Rabbani memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit

angka 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat belum

berkembang, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat belum berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat belum berkembang,

kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo

sama dengan (=) pada tingkat belum berkembang.

17. Muhammad Faeza Saputra memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit

angka 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat mulai

berkembang, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat belum berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat belum berkembang,


kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo

sama dengan (=) pada tingkat belum berkembang.

18. Muhammad Mahfudz Asrori memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit

angka 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang

sangat bagus , kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai

tempat) pada tingkat berkembang sangat bagus, kemampuan menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat belum

berkembang, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta

memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat belum berkembang.

19. Muhammad Naiza Afif memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka

2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat mulai berkembang,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

mulai berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat mulai berkembang.

20. Muhammad Rafa Azka Putra memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit

angka 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang

sesuai harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai

tempat) pada tingkat mulai berkembang, kemampuan menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat mulai

berkembang, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta

memahami simbo sama dengan (=) pada tingkat mulai berkembang.


21. Najwa Fitriatunnisa memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat sangat bagus,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

berkembang sangat bagus, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami

simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang sesuai harapan.

22. Naumi Aliza memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada mulai berkembang, kemampuan

membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat mulai

berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat mulai berkembang.

23. Nazwa Kamila Jimbar kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada mulai berkembang, kemampuan

membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat mulai

berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat mulai berkembang.

24. Resty Aurel Faransa memiliki kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2

digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada tingkat berkembang sesuai
harapan, kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat)

pada tingkat mulai berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang,

kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo

sama dengan (=) pada tingkat mulai berkembang.

25. Tasmira Ajda kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit angka, 3

digit angka, 4 digit angka pada berkembang sangat baik, kemampuan

membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat berkembang

sangat baik, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian pada tingkat berkembang sesuai harapan,

kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo

sama dengan (=) pada tingkat berkembang sesuai harapan.

26. Teguh Wardana Rosidi kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada berkembang sangat baik,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

berkembang sesuai harapan, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat berkembang sesuai

harapan, kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami

simbo sama dengan (=) pada tingkat berkembang sesuai harapan.

27. Ziana Nacita Widran kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada mulai berkembang, kemampuan

membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat mulai

berkembang, kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,


perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang, kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo sama dengan (=)

pada tingkat mulai berkembang.

28. Maula Asrarul Insan kemampuan menyebutkan 1 digit angka 2 digit

angka, 3 digit angka, 4 digit angka pada berkembang sangat baik,

kemampuan membilang dan mengelompokkan( nilai tempat) pada tingkat

berkembang sangat baik, kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian pada tingkat mulai berkembang,

kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbo

sama dengan (=) pada tingkat mulai berkembang.


BAB V

PEMBAHASAN

Peneliti menganalisis data dari hasil tes, observasi dan dokumentasi yang

berupa kegiatan dalam mengetes kemampuan literasi membaca dan numerasi

dasar di kelas IIA Mi Darul Hikmah darek, sehingga memiliki gambar tentang

kemampuan literasi membaca dan numerasi dasar.

Tabel 5.2 Jumlah persentase kemampuan literasi membaca siswa

Ket BB MB BSH BSB

Kemampuan 10,7% 46,4% 25% 17,8%


anak
mengucaplan
bunyi huruf
Kemampuan 39,2% 17,8% 25% 17,8%
anak
membedkan
huruf dan
tanda baca
Kemampuan 42,8% 10,7% 28,5% 17,8%
anak
menyebutkan
kata yang
mempunyai
huruf awal
yang sama
Kemampuan 42,8% 17,8% 14,2% 25%
anak
melafalkan
kata dengan
jelas
Peneliti menganalisis data hasil tes, observasi, dan dokumentasi

berupa suasana dalam tes kemampuan literasi membaca siswa, bagaimana

kemampuan literasi membaca di kelas IIA MI Daru Hikmah Darek

sehingga ditemukan gambaran mengenai kemampuan literasi membaca


kela IIA berikut.

5.1 kemampuan Literasi membaca kelas IIA

Berikut ini pembahasan hasil penelitian terkait prosestes kemampuan

literasi membaca siswa kelas IIA di MI Darul Hikmah Darek. Pada penelitian

ini siswa dikelompokkan menjadi 4 level kemampuan yang dimana level

kemampuan tersebut yaitu BB (belum berkembang), MB (mulai

berkembang), BSH (berkembang sesuai harapan), BSB (berkembang sangat

bagus). Untuk mengetahui kemampuan Literasi membaca siswa, peneliti

melakukan tes kemampuan dengan 4 instrumen yaitu mengucaplan bunyi

huruf, membedkan huruf dan tanda baca, menyebutkan kata yang mempunyai

huruf awal yang sama, Kemampuan anak melafalkan kata dengan jelas yang

digunakan dalam mengetes kemampuan Literasi membaca siswa kelas IIA.

Adapun hasil yang diperoleh dalam tes kemampuan literasi membaca

siswa, terdapat 3 orang siswa dengan persentase 10,7% siswa yang belum

berkembang dalam kemampuan megcapkan huruf, terdapat 13 orang siswa

dengan persentase 46,4% siswa yang sudah mulai berkembang dalam

mengucapkan huruf, terdapat 7 orang siswa dengan persentase 25% siswa

yang berkembang sesuai harapan dalam mengucapkan bunyi huruf, dan ada 5

orang siswa dengan persentase 17,8% siswa yang berkembang sangat baik

dalam mengucapkan bunyi huruf.

Terdapat 11 orang siswa dengan persentase 39,2% siswa yang belum

berkembang dalam kemampuan membedakan huruf dan tanda baca, terdapat

5 orang siswa dengan persentase 17,8% siswa yang mulai berkembang dalam
kemampuan membedakan huruf dan tanda baca, terdapat 7 orang siswa

dengan persentase 25% siswa yang berkembang sesuai harapan dalam

kemampuan membedakan huruf dan tanda baca, terdapat 5 orang siswa

dengan persentase 17,8% siswa yang berkembang sangat baik dalam

kemampuan membedakan huruf dan tanda baca.

Terdapat 12 orang siswa dengan persentase 42,8% siswa yang belum

berkembang dalam kemampuan menyebutkan kata yang memppunyai huruf

awal yang sama, trdapat 3 orang siswa dengan persentase 10,7% siswa yang

mualai berkembang dalam kemampuan menyebutkan kata yang memppunyai

huruf awal yang sama, terdapat 8 orang siswa dengan persentase 28,5% siswa

yang berkembang sesuai harapan dalam dalam kemampuan menyebutkan

kata yang memppunyai huruf awal yang sama, dan terdapat 5 orang siswa

dengan persentase 17,8% siswa yang berkembang sangat bagus dalam

kemampuan menyebutkan kata yang memppunyai huruf awal yang sama.

Terdapat 12 orang siswa dengan persentase 42,8% siswa belum berkembang

dalam kemapuan melafalkan kata dengan jelas, terdapat 5 orang siswa dengan

persentase 17,8% siswa yang mulai berkembang berkembang dalam kemapuan

melafalkan kata dengan jelas, terdapat 4 orang siswa dengan persentase 14,2%

siswa berkembang sesuai harapan berkembang dalam kemapuan melafalkan kata

dengan jelas, terdapat 7 orang siswa dengan persentase 25% siswa berkembang

dalam kemapuan melafalkan kata dengan jelas. Hasil tersebut menunjukkan pada

tabel 5.1 bahwa kemampuan literasi dasar pada MI Darl Hikmah Darek tergolong

sedang.
Tabel 5.2 Jumlah persentase kemampuan numerasi dasar siswa

Ket BB MB BSH BSB

Kemampuan
anak
menyebutkan 1 3,5% 35,7% 32,1% 28,5%
digit angka, 2
digit angka, 3
digit angka, 4
digit angka
Kemamuan anak
membilang dan
mengelompokkan 16,7% 46,4% 21,4% 21,4%
(nilai tempat)
Kemampuan
anak menghitung
penjumlahan, 21,4% 50% 25% 3,5%
pengurangan,
perkalian dan
pembagian
Kemampuan
pemahaman anak
tentang oprasi 21,4% 50% 25% 3,5%
hitung serta
memahami
simbol sama
dengan (=)

5.2 kemampuan Numerasi dasar

Berikut ini pembahasan hasil penelitian terkait prosestes kemampuan

numerasi dasar siswa kelas IIA di MI Darul Hikmah Darek. Pada penelitian ini

siswa dikelompokkan menjadi 4 level kemampuan yang dimana level

kemampuan tersebut yaitu BB (belum berkembang), MB (mulai berkembang),

BSH (berkembang sesuai harapan), BSB (berkembang sangat bagus). Untuk

mengetahui kemampuan numerasi dasar siswa, peneliti melakukan tes

kemampuan dengan 4 instrumen yaitu mengucaplan bunyi huruf, membedkan


huruf dan tanda baca, menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama,

Kemampuan anak melafalkan kata dengan jelas yang digunakan dalam mengetes

kemampuan Literasi membaca siswa kelas IIA.

Adapun hasil yang diperoleh dari tes kemampuan numerasi dasar, terdapat 1

orang siswa dengan persentase 3,5% yang belum berkembang dalam kemampuan

menyebutkan 1 digit angka, 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit angka, terdapat

10 orang siswa dengan persentase 35,7% siswa yang mulai berkembang dalam

kemampuan menyebutkan 1 digit angka, 2 digit angka, 3 digit angka, 4 digit

angka, terdapat 9 orang siswa dengan persentase 32,1 siswa yang berkembang

sesuai harapan dalam kemampuan menyebutkan 1 digit angka, 2 digit angka, 3

digit angka, 4 digit angka, dan terdapat 8 orang siswa dengan persentase 28,5%.

Terdapat 3 orang siswa dengan persentase 16,7% belum berkembang dalam

kemampuan membilang dan mengelompokkan (nilai tempat), terdapat 13 orang

siswa dengan persentase 46,4% yang mulai berkembang berkembang dalam

kemampuan membilang dan mengelompokkan (nilai tempat), terdapat 6 orang

siswa dengan persentase 21,4% yang berkembang sesuai harapan berkembang

dalam kemampuan membilang dan mengelompokkan (nilai tempat), terdapat 6

orang siswa dengan persentase 21,4%.

Terdapat 6 orang siswa dengan persentase 21,4% belum berkembang dalam

kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian,

terdapat 14 orang siswa dengan persentase 50% yang mulai berkembang

berkembang dalam kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian, terdapat 7 orang siswa dengan persentase 25% yang
berkembang sesuai harapan dalam kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian, terdapat 1 orang siswa dengan

persentase 3,5% siswa yang berkembang sangat bagus dalam kemampuan

menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Terdapat 6 orang siswa dengan persentase 21,4% belum berkembang dalam

kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbol sama

dengan (=), terdapat 14 orang siswa dengan persentase 50% yang mulai

berkembang dalam kemampuan pemahaman tentang oprasi hitung serta

memahami simbol sama dengan (=), terdapat 7 orang siswa dengan persentase

25% yang berkembang sesuai harapan dalam kemampuan pemahaman tentang

oprasi hitung serta memahami simbol sama dengan (=), terdapat 1 orang siswa

dengan persentase 3,5% siswa yang berkembang sangat bagus dalam kemampuan

pemahaman tentang oprasi hitung serta memahami simbol sama dengan

(=).menurut pendapat Burhanuddin dkk (2021:91) menyatakan bahwa

keterampilan numerasi tidak hanya sebatas memahami konseo matematika akan

tetapi lebih jauh, yaitu mengaplikasikan dan menganalisis serta memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari- hari. pemahaman nilai tempat inti dari

kemampuan numerasi dasar siswa dan oprasi hitung dasar untuk mengetahui

kemampuan kognitif siswa. Hasil tersebut menunjukkan pada tabel 5.1 bahwa

kemampuan numerasi dasar pada MI Darl Hikmah Darek tergolong sedang


BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahaasan maka dapat

disimpulkan kemampuan literasi membaca dan Numerasi dasar siswa,

kemapuan literasi membaca dominan pada tingkat kemampuan

mengucapkan bunyi huruf dengan banyak siswa 13 orang, dan kemapuan

literasi siswa dominan pada tingkat kemampuan mulai berkembang dari

keempat aspek kemampuan numerasi dasar.

6.2 Saran

1. Diharapkan siswa dapat mengikuti segala pembelajaran Literasi

membaca dan Numerasi dasar sebagai satu upaya untuk meningkatkan

kemampuan literasi membaca dan numerasi dasar.

2. Diharapkan guru dan kepala sekolah membimbing dan memfasilitasi

siswa agar meningkatkan kemampuan literas membaca dan numerasi

dasar siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan menganalisis kemampuan literasi

membaca dan Numerasi dasar siswa mengkaji lebih banyak sumber

dan refrensi agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan lebih lengkap

lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Andreson,2015 (8-15) Membaca sebagai suatu keterampilan. Bandung:

CV.Angkasa

Abiding, Yunus.,Tita Mulyati.,Hana Yunansyah . 2017 . Pembelajaran Literasi :

Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains,

Membaca, Dan Menulis.Jakarta:Bumi Aksara.

Baharuddin, Muhammad Rusli., Sukmawati., & Christy. (2021). Deskripsi

kemampuan Numerasi Siswa Dalam Menyelesaikan Oprasi Pecahan,

Pedagogy, 6(2), 91.

Ekowati, Dyah Worowirastri.,Beti Istanti Suwandayani.2019.Literasi Numerasi

Untuk Sekolah Dasar.Malang:UMM Press.(diakses pada, 12 oktober

2021,melalui:https://www.google.co.id/books/edition/LITERASI_NU

MERASI_UNTUK_SEKOLAH_DASAR/2bLpDwAAQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=pembelajaran+numer asi&printsec=frontcover )

Ekowati Worowirastri Dyah(2019). Literasi numerasi di SD muhammadiyah.

Jurnal ELSE (Elementary School Education. Vol 3, No.1. Hal (

diakses tanggal 05 februari 2022 ,melalui :

http://103.114.35.30/index.php/pgsd/article/download/2541/1798 )

Khatimah, Husnul. Pengaruh Kegiatan Literasi Dasar Terhadap Minat Baca

Siswa Kelas V Sd Negeri 32 Buakang Kecamatan Sinjai Timur

Kabupaten Sinjai. ( Makkasar: Skrpsi, 2020), hal.

Kurniawan,Haris.2021.Pembelajaran Matematika Dengan Sistem

(Science, Technology, Engineering, Mathematic) .Yogyakarta:


Deepublish .(diakses pada, 10 oktober. 2021 melalui:

https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Matematika_De

ngan_STEM_Scie/ThU3EAAAQBAJ?

hl=id&gbpv=1&dq=pembelajaran+numerasi&pg=

PA31&printsec=frontcover)

Rahim, Farida.2011.Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar.Jakarta:Bumi

Aksara.

Rifqi Muhammad. Pratiwi, Marthyane Inne.2019. literasi numerasi siswa dalam

pemecahan masalah tidak terstruktur. Jurnal Pendidikan Matematik. Vol.

4,No.1. Hal (diakses pada 04 februari

2022,melalui:http://kalamatika.matematikauhamka.com/index.php/kmk/

article/download/331/75

Tarigan, henry Guntur. 2015. Membaca Sebagai Keterampilan Berbahsa.

Bandung: CV.Angkasa

Thobroni,M.2017.Belajar & Pembelajaran.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media. Mahmud.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai