Anda di halaman 1dari 66

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING MENGGUNAKAN MEDIA

CERITA BERGAMBAR PADA TEMA 2 KELAS II SD NEGERI KALIPUCUNG 3


KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DEVINA INDRAWATI

NIM: 837655368

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA MALANG

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Pemantapan Kemampuan Profesional beserta laporannya tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :

1. Dr. Lilik Sulistyowati, M.Si selaku Direktur UPBJJ-UT Malang.


2. Drs, Markan S,SH. Mhum selaku Ketua Pokjar Kota Kediri.
3. Dr. Suyitno, S.E., M.Pd selaku tutor pembimbing yang tak henti hentinya memberikan bimbingan, arahan,
saran, dan masukan dalam penulisan laporan.
4. Rekan-rekan mahasiswa.
5. Kedua Orang Tua yang selalu memberi motivasi serta dorongan untuk maju.
6. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu saya dalam
menyusun dan menyelesaikan laporan ini.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka atas
saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas
Pemantapan Kemampuan Profesional dari pembaca sangatlah penulis harapkan, dan semoga laporan
praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

ii
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN MEMBACA NYARING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERITA
BERGAMBAR PADA TEMA BERMAIN DI LINGKUNGANKU UNTUK SISWA KELAS II SD
NEGERI KALIPUCUNG 3 KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kediri, 5 Desember 2021

Supervisor 1 Mahasiswa

Dr. Suyitno, S.E., M.Pd DEVINA INDRAWATI

NIP.197304081997031004 NIM. 8376553688

iii
iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................................iii

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 7

A. Latar Belakang .......................................................................................................................................... 7

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................................ 10

A. Kemampuan Membaca Nyaring ............................................................................................................. 10

B. Media Cerita Bergambar. ....................................................................................................................... 11

C. Penerapan Cerita Bergambar Dalam Meningkatkan Membaca Nyaring. .............................................. 12

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ....................................................................... 13

A. Subyek Penelitian ................................................................................... Error! Bookmark not defined.

B. Deskripsi PerSiklus................................................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Pelaksanaan Siklus ................................................................................................................................. 20

B. Pembahasan Setiap Siklus ...................................................................................................................... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................ 31

A. Kesimpulan ............................................................................................................................................. 31

B. Saran ....................................................................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................ 32

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………...34

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan membaca merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan belajar mengajar. Membaca
merupakan cara yang paling efektif untuk mempelajari budaya suatu bangsa, bahkan membaca merupakan
kunci utama sebagai pembuka segala rahasia kehidupan. Menurut Abdurahman (2003: 200) membaca
merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan
ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca dengan
baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakan mata secara lincah , mengingat
simbol-simbol bahasa dengan tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan. Kegiatan
membaca sangat penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan membaca dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja, seperti di sekolah-sekolah dalam kegiatan belajar mengajar. “Membaca merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang sangat penting di samping tiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini karena
membaca merupakan sarana untuk mempelajari dunia lain yang diinginkan sehingga manusia bisa
memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan menggali pesan-pesan tertulis dalam bahan bacaan
“(Somadayo, 2011:1). Namun dalam kenyataannya, kemampuan berbahasa siswa Sekolah Dasar, khususnya
kemampuan dalam membaca dan menulis masih rendah. Rofi‟uddin dan Zuhdi (dalam Somadayo, 2011:4)
mengemukakan bahwa “ sampai saat ini, penguasaan kemampuan baca-tulis lulusan SD masih jauh dari
harapan”. Pengajaran membaca diberikan sejak dini. “Pengajaran membaca yang diberikan di kelas I dan
kelas II SD sepenuhnya ditekankan pada segi mekaniknya, artinya jenis keterampilan membaca yang
dilatihkan adalah jenis membaca teknis dengan tujuan utama untuk mendidik siswa dari tidak bisa membaca
menjadi pandai membaca. (Supriadi, 1992: 117). Dari pendapat tersebut, yang dimaksudkan dengan
membaca teknis adalah membaca nyaring. “Membaca nyaring (reading aloud) maksudnya dapat melatih agar
siswa bisa membaca dengan pelafalan atau ucapan yang benar” (Suyanto, 2007:64). Hal ini sependapat
dengan Sabarti Akhadiah, dkk (1992:33) bahwa “tujuan pengajaran membaca ialah agar siswa dapat mampu
memahami dan menyuarakan kalimat sederhana yang ditulis, dengan intonasi yang wajar”.Dalam penelitian
ini, peneliti melakukan observasi atau pengamatan di SD Negeri Kali Pucung 3 Blitar pada hari Jumat 08
April 2016, pukul 08.00-09.00, di kelas II yang berjumlah 20 siswa. Pada saat penelitian melakukan
observasi, peneliti menemukan masalah pada rendahnya kemampuan membaca nyaring.Kebanyakan siswa
masih membaca dengan monoton, tanpa memperhatikan teknik-teknik membaca nyaring dengan baik
(seperti: lafal intonasi, tanda baca, jeda, dan lain sebagainya). Pelly, 1992 (dalam Zamzani, 1996:75)
mengatakan bahwa “pelajaran membaca dan menulis yang dahulu merupakan pelajaran dan latihan pokok
yang kini mendapatkan perhatian, baik dari para siswa maupun para guru”. Sejalan dengan pendapat di atas,
7
pengajaran membaca memang sering diabaikan sehingga kemampuan membaca siswa itu rendah. Rendahnya
kemampuan membaca nyaring di atas merupakan masalah yang dihadapi oleh guru. Jika masalah tersebut
tidak segera ditangani, maka siswa akan mengalami kesulitan untuk mempelajari aspek-aspek berbahasa yang
lain seperti menyimak, berbicara, dan menulis. Selain itu, siswa juga akan mengalami kesulitan dalam
memahami suatu bacaan.Kegiatan membaca merupakan usaha memahami informasi yang disampaikan
melalui lambang tulisan, (Nugiyantoro, 2010: 283). Arsyad (2009:4-5) mengemukakan bahwa “media adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar”. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media mempunyai
arti yang cukup penting. Dengan kehadiran suatu media tersebut siswa mampu termotivasi untuk
belajar.Buku bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi
itu disebut sebagai buku bergambar atau buku cerita bergambar” (Nurgiyantoro, 2005:152). Buku cerita
bergambar sering disebut cerita bergambar. Jadi, cerita bergambar adalah cerita dalam bentuk teks narasi atau
kata-kata dan gambar-gambar merupakan kesatuan yang padu, sehingga ilustrasi tersebut menggambarkan
keseluruhan alur narasi. Untuk lebih meningkatkan keefektifan pengajaran melalui gambar, sebaiknya
gambar itu harus bagus, jelas, mudah dimengerti, dan harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya
(Wijaya dan Rusyan, 1991:140-141). Media gambar yang menarik, dan menjadikan siswa memberikan
respon awal terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya bantuan media cerita bergambar, siswa tidak
hanya membayangkan isi bacaan sesuai dengan peresepsi mereka. Akan tetapi, siswa juga dapat memiliki
gambaran yang jelas mengenai isi bacaan tersebut. Menurut peneliti, penggunaan media cerita bergambar
merupakan upaya efektif untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa. Pembelajaran
dengan menggunakan media cerita bergambar ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca
nyaring siswa kelas II SD Negeri Kali Pucung 3 Blitar dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana menggunakan media cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring
pada tema bermain di lingkunganku bagi siswa kelas II SD Negeri Kalipucung 3 Kabupaten Blitar tahun
pelajaran 2021/2022.

C. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan penerapan media cerita bergambar pada tema bermain di lingkunganku untuk
meningkatkan kemampuan membaca nyaring di kelas II SD Negeri Kalipucung 3 Kabupaten
Blitar tahun pelajaran 2021/2022.
2. Menganalisis dampak penerapan media cerita bergambar pada tema bermain di lingkunganku
dalam meningkatkan kemampuan membaca nyaring kelas II SD Negeri Kalipucung 3 Kabupaten
Blitar tahun pelajaran 2021/2022.

8
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan terutama dalam pembelajaran
membaca nyaring dengan menggunakan media cerita bergambar pada siswa sekolah dasar.

1. Bagi siswa dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca nyaring, dan
meningkatkan motivasi siswa dalam membaca nyaring dengan penggunaan media cerita
bergambar.
2. Bagi Guru dapat memberikan masukan penggunaan media cerita bergambar dalam pembelajaran
membaca nyaring siswa, dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca nyaring.
3. Bagi Sekolah dapat menambah bahan bacaan penelitian yang dapat dijadikan sebagai inspirasi
dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media cerita
bergambar.
4. Bagi Peneliti dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang media cerita bergambar
yang digunakan pada setiap mata pelajaran dengan menggunakan media cerita bergambar.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Membaca Nyaring
1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan merupakan hal yang telah ada dalam diri kita sejak lahir. Kemampuan yang ada pada
diri manusia juga bisa disebut dengan potensi. Potensi yang ada pada manusia pada dasarnya bisa
diasah. Dalam hal ini bbanyak para ahli mengartikan kemampuan secara bervariasi akan tetapi pada
dasarnya masih memiliki konteks yang sama. Salah satunya ialah Mohammad Zain, ia berpendapat
bahwa kemampuan merupakan potensi yang ada berupa kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita
berusaha dengan diri sendiri.

Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati lebih mendefinisikan kemampuan lebih pada
keefektifan orang tersebut dalam melakukan segala macam pekerjaan. Yang artinya kemampuan
merupakan dasar dari seseorang tersebut melakukan sebuah pekerjaan secara efektif dan tentunya
efisien. Hal tersebut didukung oleh pendapat Robbin yang mengartikan bahwa kemampuan
merupakan sebuah kapasitas yang dimiliki oleh tiap-tiap individu untuk melaksanakan tugasnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan merupakan suatu penilaian atau ukuran dari apa yang
dilakukan oleh orang tersebut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan merupakan kecakapan setiap
individu untuk menyelesaikan pekerjaannya atau menguasa hal-hal yang ingin dikerjakan dalam suatu
pekerjaan, dan kemampuan juga dapat dilihat dari tindakan tiap-tiap individu.

Kemampuan sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, antara lain:

• Kemampuan intelektual, yaitu kemapuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan aktivitas yang
dibutuhkan kemampuan berfikir.
• Kemampuan fisik, merupakan kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut tenaga atau
stamina berupa keterampilan, kekuatan, atau karakteristik serupa.
2. Pengertian Membaca

Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang kompleks dan rumit. Menurut
Soedarso (1991: 4), “membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar
tindakan yang terpisah pisah. Adler dan Doren (2007: 7) juga mengemukakan bahwa “membaca
adalah aktivitas yang kompleks, sama seperti menulis. Hodgson, 1960 (dalam Tarigan, 2008:7),
mengemukakan bahwa “membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/tulisan”.

10
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu aktivitas yang
kompleks dan rumit, untuk menafsirkan lambang-lambang tertulis sehingga diperoleh makna atau
pesan yang terkandung dalam bahasa tulis tersebut.

3. Pengertian Membaca Nyaring

Membaca nyaring merupakan suatu kegiatan membaca lisan yang bermanfaat bagi anak-anak jika
maksud dan tujuan membaca nyaring diarahkan dengan baik serta berguna bagi mereka sendiri.
Dalam kegiatan ini menyimak tidak dapat dikesampingkan. Maksud dan tujuan dari penyimakan
disini adalah untuk memahami bacaan yang dibacakan orang lain. Kelompok studi bahasa dan sastra
Indonesia (1991: 26) menyatakan bahwa membaca nyaring merupakan kegiatan membaca lanjutan
yang dimaksudkan untuk membagi informasi dengan orang.

Sebelum membaca nyaring hendaknya pembaca telah menangkap dan memahami informasi,
pikiran dan perasaan pengarang yang tertuang dalam bahan bacaan. Kegiatan membaca nyaring
sangat penting karena banyak keuntungan yang diperoleh siswa. Oleh karena itu, guru perlu membuat
suatu program kegiatan membaca nyaring yang efektif. Menurut Harylesmana (2009: 1) membaca
nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan,
intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh
penulis, baik yang berupa pikiran, sikap ataupun pengalaman.Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa membaca nyaring adalah suatu keterampilan membaca yang komplek, rumit, dan
banyak seluk beluknya, yaitu kegiatan menyuarakan tulisan dari pembaca yang melibatkan
penglihatan, ingatan, pendengaran, dan ingatan yang bersangkut paut dengan otot-otot manusia yang
bertujuan untuk menangkap serta informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.

B. Media Cerita Bergambar.


1. Pengertian Media

Kehadiran media sangat membantu kelancaran suatu proses pembelajaran. Dengan adanya
media pembelajaran, proses pembelajaran akan terlaksana secara efektif. Selain itu, proses
pembelajaran akan lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Heinich dan Rusello, 1982
(dalamSuyanto, 2007: 101) mengemukakan istilah media berasal dari bahasa Latin medium yang arti
secara umum adalah alat komunikasi atau antara, yaitu apa saja yang membawa informasi antara
source (sumber) dan receiver (penerima). Gagne dan Briggs, 1975 (dalam Arsyad, 2009: 4) secara
implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video
camera, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dari berbagai
definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang ada di

11
lingkungan siswa yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan berupa bahan pelajaran, sehingga
dapat merangsang belajar siswa dan mengefektifkan proses pembelajaran.

2. Pengertian Cerita Bergambar

Istilah cerita tak terlepas dari pembelajaran bahasa di sekolah. Cerita merupakan salah satu
karya sastra yang diajarkan secara seimbang dan terpadu dengan pembelajaran bahasa Indonesia.
Karya sastra cerita relevan bagi siswa Sekolah Dasar bahkan lebih disukai siswa daripada bacaan non
cerita (Santoso, 2008: 7). Kemampuan siswa-siswa Sekolah Dasar dalam memahami suatu teks cerita
berbeda-beda. Dalam membaca cerita, ada siswa yang mudah memahami isi cerita dan ada juga yang
sulit untuk memahami isi cerita.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita bergambar merupakan sebuah
cerita dalam bentuk teks narasi atau kata-kata dan disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi
sebagai ilustrasi cerita. Kata-kata dan gambar-gambar merupakan kesatuan yang padu, sehingga
ilustrasi tersebut menggambarkan keseluruhan alur narasi. Dengan demikian, media cerita bergambar
merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan kata-kata dan
gambar secara terpadu.

C. Penerapan Cerita Bergambar Dalam Meningkatkan Membaca Nyaring.


Membaca nyaring merupakan kegiatan membaca dengan menyuarakan lambang-lambang
tertulis dengan memperhatikan aspek-aspek membaca nyaring. Untuk mengoptimalkan kemampuan
membaca nyaring siswa, guru perlumenggunakan media yang tepat mengingat siswa masih berada
pada tahap operasional konkret. Media untuk membaca nyaring salah satunya adalah media cerita
bergambar. Media cerita bergambar merupakan media cerita dalam bentuk teks narasi atau kata-kata
dan disertai gambar-gambar sebagai ilustrasinya. Cerita yang disertai gambar-gambar akan
memberikan efek yang lebih kuat dibandingkan cerita yang tidak disertai gambar-gambar.

Media cerita bergambar dapat membantu aspek kebahasaan anak, salah satu aspek kebahasaan
itu adalah membaca dengan suara keras atau nyaring. Media cerita bergambar dapat merangsang
siswa dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring. Media cerita
bergambar dapat menumbuhkan minat membaca siswa sehingga kemampuan membacanyaringnya
meningkat. Selain itu, gambar-gambar dalam cerita bergambar juga dapat merangsang kemampuan
visual dan verbal siswa sehingga kemampuan membaca nyaringnya meningkat. Dengan
memanfaatkan media cerita bergambardiharapkan kemampuan membaca nyaring siswa dapat
meningkatkan

12
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
1. Subjek Penelitian

Subyek penilitian adalah siswa kelas II SD Negeri Kalipucung 3 Kabupaten Blitar yang
berjumlah 25 anak yang terdiri atas 15 anak perempuan dan 10 anak laki-laki. Penelitian dilakukan
pada tema 2 pembelajaraan 1 Bahasa Indonesia dengan bahasan tentang kegiatan-kegiatan yang ada
disekolah dan rumah. Dari jumlah 25 anak, 19 anak sudah mampu membaca nyaring tanpa tersendat.
Sehingga masih ada 6 orang anak yang belum mampu membaca nyarig dengan benar.

2. Tempat Penelitian

Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri Kalipucung 3 Kabupaten Blitar.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2021/2022. Pada penelitian ini
dilakukan sebanyak tahap, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 dilakukan pada tanggal 1 November
2021 dan siklus 2 dilakukan pada tanggal 10 November 2021.

4. Pihak yang Membantu Penelitian

Dalam pembuatan penilitian ini, peneliti memerlukan bantuan dari guru lain sebagai observer,
guna melancarkan kegiatan penelitian. Teman sejawat sebagai bantuan pertukaran informasi sehingga
laporan menjadi sempurna.

B. Deskripsi Per Siklus


Dalam penelitian ini akan menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis
dan Taggart yaitu menggunakan siklus sistem spiral seperti yang terdapat pada gambar berikut.

13
39

Keterangan:

Siklus 1

1 = Perencanaan 1

2 = Tindakan 1

3 = Observasi 1

4 = Refleksi 1

Siklus 2

1 = Revisi Rencana 2

2 = Tindakan 2

3 = Observasi 2

4 = Refleksi 2

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart (dalam Didik Komaidi dan Wijayati,
2011: 83)

1) Perencanaan

Dalam penelitian, perencanaan adalah awal langkah dalam melakukan sebuah penelitian.
Tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau disebut juga “ngawur”.

Pelaksanaan dimulai dari permasalahan yang terjadi dalam kelas. Dalam penelitian kali ini,
peniliti akan mencoba meningkatkan kemampuan membaca nyaring dengan cerita bergambar.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau persiapan isi perencaan. Tindakan adalah
perbuatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk perbaikan. Tindakan yang dilakukan dalam
penelitian ini secara garis besaradalah melaksanakan pembelajaran membaca nyaring dengan media
cerita bergambar meliputi pendahuluan, kegiatan inti, penutup. Pada tahap ini, peneliti
mengkoordinasikan siswa agar siap menerima dantertarik mengikuti pembelajaran. Tahap ini berisi
beberapa kegiatan yang dilakukan guru dengan tujuan untuk mempersiapkan dan mengarahkan siswa
supaya siap mengikuti pelajaran dengan baik.

Pada pelaksanaan tindakan ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Tahappelaksanaan ini
merupakan implementasi atau penerapan isi perencanaan, yaitu menggunakan tindakan di kelas.
Peneliti melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran. Pada akhir siklus diakhiri dengan

14
evaluasi untuk mengetahuikemampuan membaca nyaring siswa sehingga bisa dilihat pengaruh dari
penggunaan media cerita bergambar terhadap kemampuan membaca nyaring siswa.

3) Pengamatan

Sasaran observasi adalah keefektifan penggunaan media cerita bergambar untuk meningkatkan
keterampilan membaca nyaring siswa. Pada tahap ini peneliti mengamati dan mencatat semua reaksi
dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Agar hasil penelitian bisa objektif,
dalam pelaksanaannya pengamat juga dibantu oleh guru observer. Berdasarkanpengamatan, peneliti
dan guru mendiskusikan tentang perubahan-perubahan yang signifikan dalam pembelajaran membaca
nyaring siswa

4) Refleksi

Setelah peneliti dan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran makapeneliti dan guru
melakukan refleksi secara bersama-sama. Dalam proses refleksidiadakan diskusi bersama dengan
acuan hasil pengamatan dan hasil tes unjuk kerja membaca nyaring siswa. Hal ini ditujukan agar
peneliti dan guru menemukan masalah yang timbul untuk kemudian diadakan perbaikan perbaikan

Jika ditemukan kekurangan atau penyebab kurang berhasilnya suatu siklus makaperlu
diadakan rencana dan tindakan berikutnya. Penelitian dihentikan ketika kemampuan membaca
nyaring siswa sudah meningkat atau lebih baik dari dalamnya.

a) Deskripsi Siklus 1

Berdasarkan penelitian pembelajaran yang telah dilakukan, maka hasil penelitian perbaikan
pembelajaran diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini yaitu penggunaan mediacerita bergambar
untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas 2 SD Negeri Kalipucung 3 Kabupaten
Blitar. Hal-hal yang harus dipersiapkan guru yaitu:

a. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)


b. Menyiapkan buku Tema 2
c. Menyiapkan media cerita bergambar
d. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas siswa dalam membaca nyaring cerita
bergambar.
2. Pelaksanaan

15
Tahap pelaksanaan siklus 1 dilakukan pada Senin, 1 November 2021. Pada tahap ini guru
melakukan observasi dengan tujuan agar mengetahui karakteristik kelas dan sekolah yang akan
diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media cerita bergambar untuk meningkatkan
kemampuan membaca nyaring. Langkah-langkah yang digunakan peneliti yaitu:

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal merupakan kegiatan pembuka yang dilaksanakan sebelum prosesbelajar


mengajar dimulai. Kegiatan ini terdiri dari berdoa, presensi dan apresiasi. Apresiasi merupakan
kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik,
misalnya dalam permulaan pembelajaran guru meninjau kembali sejauh mana siswamempelajari
materi yang pernah diajarkan sebelumnya atau yang akan diajarkan.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran/proses belajar mengajar di sekolah.


Langkah-langkah kegiatan ini diuraikan sebagaiberikut:

1) Guru menjelaskan tentang materi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan
pembelajaran membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2) Guru memberikan contoh cara membaca nyaring
3) Siswa menyimak guru saat membaca nyaring
4) Guru dan siswa membaca nyaring cerita bergambar berjudul “Bermain di Lingkunganku”
5) Siswa membaca nyaring secara klasikal
6) Guru melakukan tanya jawab isi teks
7) Siswa membaca nyaring di depan kelas secara bergantian
8) Guru membagikan LKS
9) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan.
10) Guru memberikan penegasan kembali mengeni materi pelajaran yang telah dipelajari.
c. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah belajar mengajar dilaksanakan.
Langkah-langkah kegiatan akhir adalah sebagai berikut:

a) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan belajar


b) Guru mengajak siswa merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan
c) Guru memberikan pekerjaan rumah (PR)
3. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti mengamati dan mencatat semua respon dan aktivitas siswa selama

16
proses pembelajaran berlangsung. Dalam siklus 1 ini digunakan teknik diskusi dengan teman
sebangku, menggunakan buku Tema 2 ”Bermain di Lingkunganku” subtema 1.
.
4. Refleksi
Pada tahap siklus 1, siswa dikelompokkan dengan temannya, dengan cara yang sudah bisa
membaca nyaring dengan yang sudah dan yang belum bisa dikelompokkan dengan yang belum bisa,
sehingga peneliti mudah menentukkan gimana penggunaan pembelajaran pada siklus 2.
b) Deskripsi Siklus 2

Berdasarkan penelitian pembelajaran yang telah dilakukan, maka hasil penelitian perbaikan
pembelajaran diuraikan sebagai berikut

1) Perencanaan
Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini yaitu penggunaan mediacerita bergambar
untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas 2 SD Negeri Kalipucung 3
Kabupaten Blitar. Hal-hal yang harus dipersiapkan guru yaitu:
1. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Menyiapkan buku Tema 2
3. Menyiapkan media cerita bergambar
4. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas siswa dalam membaca nyaring cerita
bergambar.
2) Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan siklus 2 dilakukan pada Rabu, 10 November 2021. Pada tahap ini guru
melakukan observasi dengan tujuan agar mengetahui karakteristik kelas dan sekolah yang akan
diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media cerita bergambar untuk meningkatkan
kemampuan membaca nyaring. Langkah-langkah yang digunakan peneliti yaitu:

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal merupakan kegiatan pembuka yang dilaksanakan sebelum prosesbelajar


mengajar dimulai. Kegiatan ini terdiri dari berdoa, presensi dan apresiasi. Apresiasi merupakan
kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik,
misalnya dalam permulaan pembelajaran guru meninjau kembali sejauh mana siswamempelajari
materi yang pernah diajarkan sebelumnya atau yang akan diajarkan.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran/proses belajar mengajar di sekolah.


Langkah-langkah kegiatan ini diuraikan sebagaiberikut:
17
a) Guru menjelaskan tentang materi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
kegiatan pembelajaran membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat.
b) Guru memberikan contoh cara membaca nyaringSiswa menyimak guru saat membaca
nyaring
c) Guru dan siswa membaca nyaring cerita bergambar berjudul “Bermain di
Lingkunganku”
d) Siswa membaca nyaring secara klasikal
e) Guru melakukan tanya jawab isi teks
f) Siswa membaca nyaring di depan kelas secara bergantian
g) Guru membagikan LKS
h) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan.
i) Guru memberikan penegasan kembali mengeni materi pelajaran yang telah
dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah belajar mengajar


dilaksanakan. Langkah-langkah kegiatan akhir adalah sebagai berikut:

a) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan belajar


b) Guru mengajak siswa merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan
c) Guru memberikan pekerjaan rumah (PR)
3) Pengamatan

Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti, guru dan
dibantu oleh rekan peneliti. Dalam penelitian siklus 2 teknik yang digunakan yaitu pengamatan
lembar kerja siswa, sehingga terlihat dalam hal ini siswa yang belum bisa membaca dan belum bisa
sama sekali.

4) Refleksi
Peneliti mengidentifikasi hambatan atau kesulitan selama proses pembelajaran yang
dilaksanakan di dalam kelas dan membicarakannya dengan guru kelas. Refleksi ini bertujuan untuk
mengetahui perkembangan terhadap kemampuan membaca nyaring siswa setelah proses
pembelajaran pada siklus II berakhir, penelitian melakukan refleksi sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan, meliputi kegiatan pembelajaran,
serta temuan-temuan yang ditemui dalam proses kegiatan pembelajaran membaca
nyaring yang telah dilaksanakan sebagai pertimbangan apakah perlu dilakukan siklus
selanjutnya.

18
2. Meminta tanggapan dari guru kelas tentang pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan terhadap proses dan hasil belajar siswa sebagai perimbangan kecapaian
tujuan pembelajaran.
3. Setelah menganalisis hasil evaluasi dan masukan dari guru, data-data yangdiperoleh
peneliti memutuskan untuk menghentikan siklus.

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
1. Perencanaan Siklus
Untuk melaksanakan tindakan diperlukan suatu persiapan skenario pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), media cerita bergambar, lembar observasi terhadap guru dan siswa, serta lembar penilaian
terhadap kemampuan membaca nyaring siswa. Adapun untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
media cerita bergambar disesuaikan dengantema kelas II SD. Dalam penelitian ini, peneliti bekerjasama dengan
guru kelas untuk membantu mengkondisikan siswa agar proses pembelajaran dapat berjalansesuai rencana.
Peneliti juga bekerjasama dengan teman sejawat untukmendokumentasikan dan mengobservasi keaktifan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Satu siklus terdiri dari 2 kali
pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 JP) dalam setiap pertemuan. Dalam penelitian ini peneliti
berperan sebagai pelaksana. Hal ini berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas II . Guru
berpendapat bahwa peneliti lebih paham danmengerti tentang rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan
digunakan untuk mengajar. Guru kelas bertindak sebagai pengamat selama pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan PerSiklus
1) Siklus 1
Pertemuan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2021 yang beralokasi waktu 2x35 menit.
Pada kegiatan awal guru memulai dengan salam, doa, dan prenentasi siswa. Kemudian guru memberikan
apersepsi berupa pertanyaan yaitu “Anak-anak, siapakah yang sudah pernah membaca cerita?”, membagikan
dan menunjukan media cerita bergambar yang berjudul “membersihkan lingungan rumah”.
Orentasi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan mengikuti gerak dan lagu dalam video. Saat
kegiatan inti dalam eksplorasi, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran pada minggu
sebelumnya.
Pada elaborasi guru menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran
membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat, melalui media cerita bergambar, guru memberikan
contoh cara membaca nyaring melalui media cerita bergambar, siswa menyimak guru saat membaca nyaring
cerita bergambar, guru dan siswa membaca nyaring cerita bergambar yangberjudul “membersihkan lingkungan
rumah”.
Guru meminta siswa untuk membaca nyaring cerita dengan lafal danintonasi yang tepat secara klasikal, guru
melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai isi teks cerita bergambar, guru meminta siswa membaca
nyaring cerita secara bergiliran di depan kelas, siswa lain memperhatikan temannya yang mendapat giliran
20
membaca, guru mengevaluasi siswa membaca cerita bergambar di depan kelas dengan memperhatikan aspek-
aspek membaca nyaring.
Guru membimbing dan membenarkan jika siswa yang mengalami kesalahan dalam membaca nyaring, guru
membagikan LKS, guru memberikan petunjuk atau intruksi yang harus dikerjakan siswa pada LKS, guru
berkeliling untuk membimbing siswa yang sedang mengerjakan LKS, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan,
guru dan siswa membahas hasil LKS, guru memberikan penegasan kembali mengenai pelajaran yang telah
dipelajari.
Dalam konfirmasi memberikan umpan balik positif atas keberhasilansiswa, memberikan motivasi kepada
siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya. Kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan kegiatan belajar dan mendiskusikan manfaat
dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, mengajak siswa merefleksikan kembali kegiatan yang sudah
dilakukan selama pembelajaran,sebagai tindak lanjut siswa diberikan tugas untuk membaca apa saja di rumah,
doa, dan salam penutup.
Pembelajaran Remedial
• Guru membahas kembali materi tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang bagi siswa yang belum
paham.
• Guru pembimbing siswa secara rutin khususnya siswa yang belum dapat membaca dengan lancar karena
akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada lagu menggunakan
simbol.

Pembelajaran Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi tentang perkalian bagi siswa yang telah mampu
menyelesaikan soal-soal sebelumnya dengan baik.
• Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu membaca teks dengan lancar.
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang pendek nada pada
lagu dengan menggunakan simbol.

Penilaian

Penilaian Sikap

N Nama Jujur Disiplin Bertanggung Santun Peduli Percaya


o Siswa Jawab Diri
T B T B T BT T B T B T B
T T T T T
1.

21
2.
3.
4.
Keterangan:

T : Terlihat

BT : Belum Terlihat

Pengetahuan

Skor penilaian : 100

Penilaian : Skor yang diperoleh

Skor maksimal X 100

Panduan Konversi Nilai

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi


(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Keterampilan

Membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Kemampuan Siswa Siswa Siswa Siswa
Membaca mampu mampu mampu belum
Teks membaca membaca membaca mampu
keseluruhan setengah atau kurang membaca
teks dengan lebih bagian dari teks
lafal dan teks dengan setengah
intonasi yang lafal dan bagian
tepat teks
22
intonasi yang dengan
tepat lafal dan
intonasi
yang tepat
Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum
Isi Teks menjawab menjawab menjawab mampu
semua setengah atau kurang menjawab
pertanyaan lebih dari semua
yang diajukan pertanyaan setengah pertanyaan
yang bagian yang
diajukan teks diajukan

a) Observasi
Kegiatan pengamatan (observasi) dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan dilakukan oleh penelitidan guru pada pertemuan pertama, siswa terlihat tegang dan malu-malu.
Hal ini terjadi karena saat proses belajar mengajar siswa merasa canggung dengan keberadaan peneliti. Hal
tersebut terlihat ketika guru mengajukan pertanyaan pertama kali tidak ada yang mau mengangkat tangan untuk
menjawab. Setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan baru ada yang mau mengangkat tangan untuk
menjawab. Selain hal itu, terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam aktivitasbelajar, terutama dalam hal
bertanya, mengajukan pendapat, serta kurang berani dalam membaca cerita di depan kelas. Bererapa siswa juga
ribut saat pembelajaranberlangsung, hal ini terbukti terdapat beberapa siswa yang tidak duduk pada tempatnya
dan berjalan-jalan mengitari ruangan dalam kelas.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada pertemuan I, masih banyak siswa yang membaca tidak begitu
memperhatikan aspek-aspek membaca nyaring (ketepatan, lafal, intonasi, kelancaran, kenyaringan) atau
dengankata lain masih terdapat kesalahan dalam membaca. Semua siswa masihmenunjukkan kekurangan pada
setiap aspek membaca nyaring. Secara umum, sebagian besar kekurangan siswa terletak pada intonasi dan
kenyaringan. Akan tetapi, pada setiap pertemuan sudah menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan
dengan pertemuan sebelumnya.
b) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi berkaitan dengan proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar yang terjadi pada
siklus I. Pertemuan dilakukan pada tanggal 1 November 2021. Pada pertemuan pertama suasana kelasgaduh, hal
ini terjadi karena guru kurang kontrol siswa, dan terbukti bahwa beberapa siswa yang tidak duduk pada
tempatnya dan berjalan-jalan mengitari ruangan dalam kelas, terjadi juga beberapa siswa yang hiperaktif
sehinggamengganggu siswa yang lain. Materi yang dibahas adalah membaca nyaring dengan menggunakan
media cerita tergambar tentang membersihkan lingkungan rumah. Siswa kurang memperhatikan media yang

23
sudah dijelaskan peneliti dan penelitipun sadar bahwa media yang disiapkan itu kurang menarik dan gambarnya
kurang terang sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, peneliti akan
merencanakan dan merancang media yang lebih menarik lagi sehingga proses kegiatan belajar mengajar
berjalan dengan baik lagi.
Berdasarkan permasalahan di atas, untuk dapat memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan
yang telah dicapai pada siklus I, maka pada siklus II dibuat perencanaan perbaikan sebagai berikut:
1) Guru mengubah tempat duduk siswa. Tempat duduk siswa yang semua hanya bisa menghadap ke satu
arah, diubah membentuk huruf “U”. Halini untuk memudahkan guru dalam memantau kondisi kelas
selama evaluasi membaca nyaring berlangsung.
2) Guru harus lebih berusaha lagi untuk bisa menarik perhatian siswa padaawal pembelajaran, sehingga
setelah siswa tertarik, kegiatan dapat berjalan lebih tenang dan kondusif.
3) Agar siswa bisa lebih aktif, guru harus memberikan pertanyaan umpan agar siswa bisa termotivasi
untuk bertanya, menjawab, dan berpendapatdalam berdiskusi, selain itu guru juga harus melatih siswa
untuk unjuk diri agar mental dan keberanian siswa dapat meningkat khususnya padaaspek percaya diri
dalam membaca cerita di depan kelas.
4) Guru harus menjelaskan teknik-teknik membaca nyaring yang benar.
5) Cerita dalam cerita bergambar harus dimodifikasi dengan menggunakanhiasan yang menarik.
6) Guru harus lebih intensif untuk membimbing siswa yang terlihat pasif pada saat pembelajaran.
2) Siklus II
Pertemuan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 10 November 2021 yang berlokasi waktu
2x35 menit. Pada kegiatan awal guru memulai dengan salam, doa, dan prenentasi siswa.
Kemudian guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan yaitu “Anak-anak, siapakah yang
sudah pernah membaca cerita?”, membagikan dan menunjukan media cerita bergambar
yang berjudul “Bermain di Lingkunganku”.
Orentasi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberikan
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan mengikuti
gerak dan lagu dalam video.
Kegiatan inti dalam eksplorasi, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran pada
minggu sebelumnya. Elaborasi guru menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kegiatan pembelajaran membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat, melalui
media cerita bergambar, guru memberikan contoh cara membaca nyaring melalui media cerita
bergambar, siswamenyimak guru saat membaca nyaring cerita bergambar, guru dan siswa
membaca nyaring cerita bergambar yang berjudul “Gigiku Sayang Gigiku Malang”, guru
meminta siswa untuk membaca nyaring cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat secara
klasikal, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai isi teks ceritabergambar, guru
meminta siswa membaca nyaring cerita secara bergiliran di depan kelas, siswa lain
24
memperhatikan temannya yang mendapat giliran membaca, guru mengevaluasi siswa
membaca cerita bergambar di depan kelas dengan memperhatikan aspek-aspek membaca
nyaring.
Guru membimbing dan membenarkan jika siswa yang mengalami kesalahan dalam
membaca nyaring, guru membagikan LKS, guru memberikan petunjuk atau intruksi yang
harus dikerjakan siswa pada LKS, guru berkeliling untuk membimbing siswa yang sedang
mengerjakan LKS, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan, guru dan siswa membahas hasil
LKS, guru memberikan penegasankembali mengenai pelajaran yang telah dipelajari.
Konfirmasi memberikan umpan balik positif atas keberhasilan siswa, memberikan motivasi
kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan
kegiatan belajar dan mendiskusikan manfaat dari pembelajaran yang telah dilaksanakan,
mengajak siswamerefleksikan kembali kegiatan yang sudah dilakukan selama pembelajaran,
sebagai tindak lanjut siswa diberikan tugas untuk membaca apa saja di rumah, doa,dan salam
penutup.
Pembelajaran Remedial
• Guru membahas kembali materi tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang bagi siswa yang
belum paham.
• Guru pembimbing siswa secara rutin khususnya siswa yang belum dapat membaca dengan lancar
karena akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada lagu
menggunakan simbol.

Pembelajaran Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi tentang perkalian bagi siswa yang telah mampu
menyelesaikan soal-soal sebelumnya dengan baik.
• Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu membaca teks dengan lancar.
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang pendek nada
pada lagu dengan menggunakan simbol.

Penilaian

Penilaian Sikap

N Nama Jujur Disiplin Bertanggung Santun Peduli Percaya


o Siswa jawab Diri

25
T B T B T BT T B T B T B
T T T T T
1.
2.
3.
4.
Keterangan:

T : Terlihat

BT : Belum Terlihat

Pengetahuan

Skor penilaian : 100

Penilaian : Skor yang diperoleh

Skor maksimal X 100

Panduan Konversi Nilai

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi


(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Keterampilan

Membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa Siswa
Membaca membaca mampu mampu belum
Teks keseluruhan membaca membaca mampu
teks dengan setengah atau kurang membaca
lafal dan lebih bagian dari teks
26
intonasi yang teks dengan setengah
tepat lafal dan bagian
intonasi yang teks
tepat dengan
lafal dan
intonasi
yang tepat
Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum
Isi Teks menjawab menjawab menjawab mampu
semua setengah atau kurang menjawab
pertanyaan lebih dari semua
yang diajukan pertanyaan setengah pertanyaan
yang bagian yang
diajukan teks diajukan

a) Observasi

Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan padasiklus II ini, dilakukan


oleh peneliti dan guru. berdasarkan hasil pengamatan yangdilakukan pada siklus II, siswa sudah
mulai terbiasa dengan keberadaan peneliti. Penggunaan media pada siklus II ini sangat membantu
dalam pembelajaran tersebut. Pelaksanaan pembelajaran oleh siswa pada siklus II sudah
menunjukkanpeningkatan apabila dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I. Sudah bisa
mengkondisikan kelas dengan baik, siswa lainnya tidak terlihat ribut seperti pada siklus I, guru
sudah bisa memberikan bimbingan secara intensif, mengoreksi dan membenarkan kesalahan siswa
dalam membaca nyaring. Pada kegiatan ini, siswa membaca cerita secara bergiliran di depan kelas.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada pertemuan II pada siklus II ini, masih ada beberapa siswa
yang membaca tidak begitu memperhatikan aspek-aspekmembaca nyaring (ketepatan, lafal, intonasi,
kelancaran, dan kenyaringan) atau dengan kata lain masih terdapat kesalahan dalam membaca.
Secara umum, sebagian besar kekurangan siswa terletak pada intonasi dan kenyaringan. Akan
tetapi, pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan siklus I. Selain
itu juga, proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Ketika guru memberikan
beberapa pertanyaan tentang isi cerita, sebagian besar siswa mengacungkan jarinya untuk menjawab
pertanyaan, siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru.

b) Refleksi

Setelah dilaksanakan tindakan siklus II, dapat dilihat beberapa temuan baikberasal dari siswa
antara lain: proses pembelajaran membaca nyaring menggunakan media cerita bergambar semakin
27
meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam merespon guru saat menyimpulkan
isi cerita yang dibaca. Siklus II ini sudah mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan siklus
I. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai membaca nyaring setelah diberikan tindakan
menggunakan media cerita bergambar.

Namun demikian, masih ada beberapa siswa pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan
apabila dibandingkan dengan siklus I. Secara umum tahap pembelajaran membaca nyaring dengan
menggunakanmedia cerita bergambar sudah terlaksana dengan baik dan mampu membaca nyaring.

Foto – Foto Kegiatan Pembelajaran

Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3

Gambar 4.1 Peneliti sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran tahap awal yaitu dengan berdoa dan
apersepsi pembelajaran yang akan di terangkan.

Gambar 4.2 Peneliti melaksanakan kegiatan inti dengan menggunaka media cerita bergambar yang ada di
buku tema 2

Gambar 4.3 Peneliti melakukan kegiatan penutup yaitu dengan mengumpulkan LKS siswa dan diakhir doa
pentutup

B. Pembahasan Setiap Siklus

1. Siklus I

Sesuai dengan kriteri keberhasilan, tindakan dikatakan berhasil jika 75 darijumlah siswa nilai
minimal 65. Pada tindakan siklus I, 66 dari jumlah siswa kelasII yang mengikuti proses pembelajaran
membaca nyaring dengan menggunakan media cerita bergambar telah memperoleh nilai lebih besaratau
sama dengan 65. Kemampuan membaca nyaring siswa meningkat sebesar darikondisi awal 60 Meningkat
66. Jadi, tindakan siklus I dinyatakan berhasil.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleeh peneliti, pada saat pembelajaran berlangsung
sebagian besar siswa terlihat antusias. Namun, masih ada beberapa siswa yang terlihat tidak begitu
antusias dalam mengikuti pelajaran.Hal ini terlihat masih ada beberapa siswa yang ketika ada temannya
membaca di depan kelas, siswa tersebut tidak menyimak dan memperhatikan temannya. Beberapa siswa
ada yang jalan-jalan menghampiri temannya dan ada juga yang bercakap-cakap dengan temannya. Jika
28
siswa tidak memperhatikan temannya yangsedang membaca di depan, maka siswa tersebut tidak
mengetahui letak-letak kesalahan dalam membaca nyaring. Hal ini dikarenakan pada saat ada siswa yang
membaca di depan kelas, jika terdapat kesalahan-kesalahan dalam membaca maka guru mengoreksi dan
membenarkannya.

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siklus I

100
90

80
Kondisi Awal
70
Siklus I
60 60 66

50

40

30

20 Kondisi A wal Siklus I

Gambar 3.1 Diagram peningkatan kemampuan membaca nyaring pada siswa kelas 2 siklus 1

Berdasarkan penilaian membaca nyaring pada siklus I, sebagian besar siswa memperoleh nilai
kategori baik yaitu pada rentang 66-79. Namun, masih ada 2 siswa dari jumlah siswa yang memperoleh
nilai di bawah 65. Berdasarkan wawancara dengan guru, ada faktor penyebab rendahnya nilai membaca
nyaring dari kedua siswa tersebut. Satu diantaranya memang sebelumnya pernah tinggal kelas,
mempunyai prestasi yang rendah dibandingkan dengan temannya yang lain,dan satu diantaranya
mempunyai motivasi yang rendah dalam belajar. Memang wajar jika motivasi belajarnya rendah, maka
siswa tersebut enggan untuk belajar. Selama pembelajaran berlangsung, mereka ribut, bermain dan
bercakap-cakap dengan temannya. Terkadang mereka juga tidak memperhatikan dan merespon perintah
guru.

2. Siklus II

29
Pada siklus II ini, proses pembelajaran membaca nyaring semakin meningkat apabila dibandingkan
pada siklus I. Hal ini sesuai pendapat Prasetyono(2008:82-83) bahwa beberapa manfaat cerita bergambar
yaitu menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasi atau merangsang siswa. Guru juga semakin
intensif memberikan bimbingan kepada siswa dalam membaca nyaring.

Gambar 3.2 Diagram peningkatan kemampuan membaca nyaring siswa kelas 2 siklus II

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siklus II

100
90

80
Kondisi Awal
70
Siklus I
60 60 66 76 Siklus II
50

40

30

20 Kondisi A wal Siklus I Siklus 2

Pada tindakan siklus II, 38 dari jumlah siswa kelas II yang mengikuti proses pembelajaran membaca
nyaring dengan menggunakan media cerita bergambar telah memperoleh nilai besar atau sama dengan
65. Sebagian besar siswa memperoleh nilai kategori baik pada rentang 66-79.

Kemampuan membaca nyaring siswa meningkat dari kondisi awal 60 meningkat menjadi 76. Jadi,
tindakan pada siklus II dinyatakan berhasil. Penggunan media cerita bergambar dapat meningkatkan
pembelajaran membaca nyaring dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Stewing, 1980 (dalam
Santoso, 2008: 10) bahwa ada tiga manfaat dari cerita bergambar, yaitu: 1)membantu masukan bahasa
kepada siswa, 2) memberikan masukan visual bagi siswa, dan 3) menstimulasi kemapuan dan verbal
siswa

30
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Kelebihan dari media cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring yaitu :

a) Media cerita bergambar mempermudah pembelajaran karena mrdia cerita bergambar lebih realistis
dan dapat menunjukkan pokok masalah pembelajaran, sehingga siswa menjadi terfokus dalam
pembelajaran tersebut.
b) Didalam pembelajaran, media cerita bergambar lebih mudah ditangkap oleh siswa untuk bahan
pembelajaran membaca nyaring, sehingga kegiatan pembelajaran tersebut dapat dipahami oleh
siswa.

Kelemahan dari media cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring yaitu:

a. Hanya menekankan persepsi indra penglihatan sehingga kurang efektif jika hanya media cerita
bergambar
b. Kurangnya media cerita bergambar yang sangat menarik sehingga siswa menjadi bosan dengan
gambar yang itu-itu saja.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka sebagai upaya meningkatkan
pembelajaran terdapat beberapa saran sebagai berikut.
1. Guru dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang menarik
dan dapat memotivasi siswa. Sebagaimana dalam penggunaan media cerita bergambar sehingga
proses pembelajaran membaca nyaring dapat meningkat.
2. Guru hendaknya sering melatih siswa untuk dapat membaca nyaring dengan baik dengan tanpa rasa
takut, malu, dan grogi. Selain itu juga guru harus selalu memberikan motivasi kepada siswa agar
siswa senangdalam membaca.
3. Penggunaan media cerita bergambar dapat dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan
kemampuan membaca nyaring siswa.
4. Untuk Peneliti hendaknya melakukan penelitian dengan menggunakan teknik dan media yang
menarik, kreatif, dan variatif sehinggamemperkaya khasana ilmu bahasa dan meningkatkan kualitas
pendidikan

31
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Anindya, Yeni. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Media Cerita

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran: Penggunaan dan Pembuatannya.
Bandung: Sinar Baru Algensindo. BergambarSiswa Kelas II SD Negeri Panggang
Bantul

Akhadiah, Sabarti ,dkk. 1992. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Depdikbud.

Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Aditya Media Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bersama Rineka Cipta.

Adler & Doren. 2007. How to Read a Book: Cara Jitu Mencapai Puncak Tujuan Membaca.
Penerjemah: A. Santoso dan Ajeng AP. Jakarta: Indonesia Publishing.

Dwy Ester. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Pembelajaran
Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas I SD Negeri Jajar I Laweyan Surakarta

Haryadi dan Zamzani. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta:


Depdikbud.

Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. 1991. Keterampilan Membaca dan
Menulis.Malang:YA3

Nurgiyantoro Burhan. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Prasetyono,
Sunar Dwi. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini.
Yogyakarta: Diva Press.

Rahim Farida. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Santoso Hari. 2008. Membangun Minat Baca Anak Usia Dini melalui Penyediaan Buku
Bergambar. Makalah. UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang

Suyanto. 2007. English for Young Learners: Melejitkan Potensi Anak Melalui EnglishClass yang
Fun, Asyik, dan Menarik. Jakata: Bumi Aksara.

32
Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 2002. Media Pengajaran: Penggunaan danPembuatannya.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Somadayo Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supriyadi. 1992. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta:Depdikbud

Soedarso. 1991. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Supriyadi. 1992. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta:Depdikbud.

Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung

33
LAMPIRAN
1. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
2. RPP Siklus I
3. RPP Siklus II
4. Skenario Perbaikan Pembelajaran Siklus I
5. Skenario Perbaikan Pembelajaran Siklus II
6. Lembar Refleksi Siklus I
7. Lembar Refleksi Siklus II
8. Jurnal Bimbingan PKP

34
LAMPIRAN 1

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Tema : Bermain di Lingkunganku

Kelas / Semester : II (Dua) / 1 ( Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

I. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-bendayang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan tindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam Gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator


Bahasa Indonesia
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan
wujudnya dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat atau Bahasa daerah
hasil pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk
teks tulis, lisan, dan visual.
Indikator
1. Menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat.
2. Membaca kembali teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda dengan lafal dan
intonasi yang tepat.

35
III. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membedakan panjang pendek nada pada lagu anak
menggunakan simbol dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyayikan lagu anak dengan memperhatikan
panjang dan pendek nada pada lagu dengan benar.
3. Dapat mendengarkan guru membaca teks”Bermain Perahu Kertas”, siswa dapat
menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat.
4. Dengan menggunakan teks”Bermain Perahu Kertas”, siswa dapat membaca kembali teks
pendek berkaitan dengan keberagaman benda dengan lafal dan intonasi yang tepat.
5. Dengan mengamati contoh dan bimbingan guru, siswa dapat menyatakan kalimat
matematika yang berkaitan dengan perkalian dengan benar.
6. Dengan berdiskusi, siswa dapat menyatakan perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan
berulang dengan benar.
7. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil
bilangan cacah sampai dengan 100 dengan tepat.

IV. Materi Pembelajaran


1. Menyayikan lagu dengan memperhatikan panjang pendek nada pada lagu.
2. Membedakan panjang pendek nada pada lagu anak.
3. Menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan berkaitan dengan keragaman benda.
4. Membaca kembali teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda.
5. Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian.

V. Metode Pembelajaran
• Pendekatan : Tematik dan Saintifik
• Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan cermah.

VI. Sumber dan Media Pembelajaran


• Buku Guru dan Buku Siswa, kelas II, Cetakan Ke-2 (Edisi Revisi), Tema 2: Bermain di
Lingkungan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017
• Gambar Beni dan Tiur bermain perahu kertas
• Teks lagu “Berdayung”
• Teks “Bermain Perahu Kertas”
36
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
• Pendahuluan • Mengajak semua siswa berdoa menurut 10 menit
agama dan keyakinan masing-masing,
dilanjutkan dengan
• Guru memberikan salam dan mengajak
berdoa. (Religius: Bermain dan bertaqwa)
• Melakukan komunikasi tentang kehadiran
siswa. (Mandiri: Kedisiplinan siswa)
• Mengajak berdinamika dengan tepuk
kompak/dinamika dan lagu yang
relevan.(Gotong royong: Melatih sikap
Kerjasama siswa)
• Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
serta menyapa anak.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini
Inti Mengamati 35 menit
• Pada awal pembelajaran, siswa diarahkan x 30 JP
untuk mengamati gambar “Beni dan Tiur
yang sedang bermain perahu kertas”
• Siswa diarahkan oleh guru untuk
mengajukan pertanyaan menggunakan kata
tanya siapa, mengapa, dimana, bagaimana,
dan kapan berdasarkan gambar yang
diamati.
• Siswa lain diminta menjawab pertanyaan
yang diajukan.
• Berdasarkan gambar, siswa menceritakan
pengalamannya dalam bermain perahu

37
kertas. (Mandiri: Kerja keraas, kreatif,
disiplin, rajin belajar)
Membaca
• Guru membacakan teks “Bermain Perahu
Kertas” dan siswa diarahkan untuk
mendengarkan dengan seksama
• Siswa menceritakan isi teks yang telah
didengarnya secara lisan didepan kelas,
kemudian siswa lain diminta untuk
memberikan tanggapan.

Menulis
• Siswa membaca kembali isi teks “Bermain
Perahu Kertas”
• Siswa menjawab pertanyaan berhubungan
dengan teks bacaan
Mengamati
• Siswa memperhatikan contoh penyelesaian
masalah perkalian yang dimulai dengan
penjumlahan berulang. Fokus guru: Dalam
memberikan contoh diawal di haruskan
menggunakan benda konkret terlebih
dahulu.
• guru menjelaskan konsep perkalian
sebagai penjumlahan berulang.
• Siswa diarahkan untuk menyelesaikan
beberapa masalah sederhana yang
berkaitan dengan perkalian dengan
menggunakan benda konkret. (Mandiri:
Kerja keras, disiplin, rajin belajar)
Berdiskusi
• Siswa berdiskusi dengan teman sebangku
untuk menyelesaikan sebuah soal yang
berkaitan dengan konsep perkalian.

38
• Siswa diminta menyampaikan hasil
diskusinya kepada teman-temannya.
• Siswa saling menanggapi hasil diskusi
yang telah disampaikan.
Berlatih
• Siswa menyelesaikan beberapa soal yang
berkaitan dengan perkalian.
• Siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal diberikan bimbingan
oleh guru.
Penutup • Bersama-sama siswa membuat 15 menit
kesimpulan/rangkuman hasil belajar
selama sehari
• Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya kepada
tentang pelajaran yang telah diikuti.
• Melakukan penilaian hasil belajar.
• Mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Pembelajaran Remedial
• Guru membahas kembali materi tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang bagi
siswa yang belum paham.
• Guru pembimbing siswa secara rutin khususnya siswa yang belum dapat membaca
dengan lancar karena akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada
lagu menggunakan simbol.

Pembelajaran Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi tentang perkalian bagi siswa yang
telah mampu menyelesaikan soal-soal sebelumnya dengan baik.
• Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu membaca teks dengan
lancar.

39
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang
pendek nada pada lagu dengan menggunakan simbol.

VIII. Penilaian
a. Penilaian Sikap
No Nama Jujur Disiplin Bertanggung Santun Peduli Percaya
Siswa jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
4
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
b. Pengetahuan
Skor penilaian : 100
Penilaian : Skor yang diperoleh
Skor maksimal X 100
Panduan Konversi Nilai

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi


(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

c. Keterampilan
Membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Kemampuan Siswa Siswa Siswa Siswa
Membaca mampu mampu mampu belum
40
Teks membaca membaca membaca mampu
keseluruhan setengah kurang dari membaca
teks dengan atau lebih setengah teks
lafal dan bagian teks bagian teks
intonasi dengan dengan
yang tepat lafal dan lafal dan
intonasi intonasi
yang tepat yang tepat
Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum
Isi Teks menjawab menjawab menjawab mampu
semua setengah kurang dari menjawab
pertanyaan atau lebih setengah semua
yang pertanyaan bagian teks pertanyaan
diajukan yang yang
diajukan diajukan

41
LAMPIRAN 2

RPP Siklus I

Tema : Bermain di Lingkunganku

Kelas / Semester : II (Dua) / 1 ( Satu)

Hari / Tanggal : Senin, 1 November 2021

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

I. Kompetensi Inti
5. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
7. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-bendayang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
8. Menunjukkan keterampilan berfikir dan tindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam Gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator


Bahasa Indonesia
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan
wujudnya dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat atau Bahasa daerah
hasil pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk
teks tulis, lisan, dan visual.
Indikator
3. Menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat.
42
4. Membaca kembali teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda dengan lafal dan
intonasi yang tepat.

III. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


1) Dengan bimbingan guru, siswa dapat membedakan panjang pendek nada pada lagu anak
menggunakan simbol dengan benar.\
2) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyayikan lagu anak dengan memperhatikan
panjang dan pendek nada pada lagu dengan benar.
3) Dapat mendengarkan guru membaca teks”Bermain Perahu Kertas”, siswa dapat
menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat.
4) Dengan menggunakan teks”Bermain Perahu Kertas”, siswa dapat membaca kembali teks
pendek berkaitan dengan keberagaman benda dengan lafal dan intonasi yang tepat.
5) Dengan mengamati contoh dan bimbingan guru, siswa dapat menyatakan kalimat
matematika yang berkaitan dengan perkalian dengan benar.
6) Dengan berdiskusi, siswa dapat menyatakan perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan
berulang dengan benar.
7) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil
bilangan cacah sampai dengan 100 dengan tepat.

IV. Materi Pembelajaran


a. Menyayikan lagu dengan memperhatikan panjang pendek nada pada lagu.
b. Membedakan panjang pendek nada pada lagu anak.
c. Menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan berkaitan dengan keragaman benda.
d. Membaca kembali teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda.
e. Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian.

I. Metode Pembelajaran
• Pendekatan : Tematik dan Saintifik
• Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan cermah.

II. Sumber dan Media Pembelajaran


• Buku Guru dan Buku Siswa, kelas II, Cetakan Ke-2 (Edisi Revisi), Tema 2: Bermain di
Lingkungan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017

43
• Gambar Beni dan Tiur bermain perahu kertas
• Teks lagu “Berdayung”
• Teks “Bermain Perahu Kertas”

III. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
• Pendahuluan • Mengajak semua siswa berdoa menurut 10 menit
agama dan keyakinan masing-masing,
dilanjutkan dengan
• Guru memberikan salam dan mengajak
berdoa. (Religius: Bermain dan bertaqwa)
• Melakukan komunikasi tentang kehadiran
siswa. (Mandiri: Kedisiplinan siswa)
• Mengajak berdinamika dengan tepuk
kompak/dinamika dan lagu yang
relevan.(Gotong royong: Melatih sikap
Kerjasama siswa)
• Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
serta menyapa anak.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini
Inti Mengamati 35 menit
• Pada awal pembelajaran, siswa diarahkan x 30 JP
untuk mengamati gambar “Beni dan Tiur
yang sedang bermain perahu kertas”
• Siswa diarahkan oleh guru untuk
mengajukan pertanyaan menggunakan kata
tanya siapa, mengapa, dimana, bagaimana,
dan kapan berdasarkan gambar yang
diamati.
• Siswa lain diminta menjawab pertanyaan
yang diajukan.

44
• Berdasarkan gambar, siswa menceritakan
pengalamannya dalam bermain perahu
kertas. (Mandiri: Kerja keraas, kreatif,
disiplin, rajin belajar)
Membaca
• Guru membacakan teks “Bermain Perahu
Kertas” dan siswa diarahkan untuk
mendengarkan dengan seksama
• Siswa menceritakan isi teks yang telah
didengarnya secara lisan didepan kelas,
kemudian siswa lain diminta untuk
memberikan tanggapan.

Menulis
• Siswa membaca kembali isi teks “Bermain
Perahu Kertas”
• Siswa menjawab pertanyaan berhubungan
dengan teks bacaan
Mengamati
• Siswa memperhatikan contoh penyelesaian
masalah perkalian yang dimulai dengan
penjumlahan berulang. Fokus guru: Dalam
memberikan contoh diawal di haruskan
menggunakan benda konkret terlebih
dahulu.
• guru menjelaskan konsep perkalian
sebagai penjumlahan berulang.
• Siswa diarahkan untuk menyelesaikan
beberapa masalah sederhana yang
berkaitan dengan perkalian dengan
menggunakan benda konkret. (Mandiri:
Kerja keras, disiplin, rajin belajar)
Berdiskusi

45
• Siswa berdiskusi dengan teman sebangku
untuk menyelesaikan sebuah soal yang
berkaitan dengan konsep perkalian.
• Siswa diminta menyampaikan hasil
diskusinya kepada teman-temannya.
• Siswa saling menanggapi hasil diskusi
yang telah disampaikan.
Berlatih
• Siswa menyelesaikan beberapa soal yang
berkaitan dengan perkalian.
• Siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal diberikan bimbingan
oleh guru.
Penutup • Bersama-sama siswa membuat 15 menit
kesimpulan/rangkuman hasil belajar
selama sehari
• Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya kepada
tentang pelajaran yang telah diikuti.
• Melakukan penilaian hasil belajar.
• Mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Pembelajaran Remedial
• Guru membahas kembali materi tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang bagi
siswa yang belum paham.
• Guru pembimbing siswa secara rutin khususnya siswa yang belum dapat membaca
dengan lancar karena akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada
lagu menggunakan simbol.

Pembelajaran Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi tentang perkalian bagi siswa yang
telah mampu menyelesaikan soal-soal sebelumnya dengan baik.

46
• Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu membaca teks dengan
lancar.
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang
pendek nada pada lagu dengan menggunakan simbol.

IV. Penilaian
Penilaian Sikap

No Nama Jujur Disiplin Bertanggung Santun Peduli Percaya


Siswa jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
4
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
f. Pengetahuan
Skor penilaian : 100
Penilaian : Skor yang diperoleh
Skor maksimal X 100
Panduan Konversi Nilai

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi


(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Keterampilan
Membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Bimbingan

47
(1)
Kemampuan Siswa Siswa Siswa Siswa
Membaca mampu mampu mampu belum
Teks membaca membaca membaca mampu
keseluruhan setengah kurang dari membaca
teks dengan atau lebih setengah teks
lafal dan bagian teks bagian teks
intonasi dengan dengan
yang tepat lafal dan lafal dan
intonasi intonasi
yang tepat yang tepat
Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum
Isi Teks menjawab menjawab menjawab mampu
semua setengah kurang dari menjawab
pertanyaan atau lebih setengah semua
yang pertanyaan bagian teks pertanyaan
diajukan yang yang
diajukan diajukan

48
LAMPIRAN 3

RPP SIKLUS II

Tema : Bermain di Lingkunganku

Kelas / Semester : II (Dua) / 1 ( Satu)

Hari / Tanggal : Rabu, 10 November 2021

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

I. Kompetensi Inti
a. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
b. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
c. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-bendayang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
d. Menunjukkan keterampilan berfikir dan tindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang
estetis, dalam Gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang mencerminkan
perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

I. Kompetensi Dasar dan Indikator


Bahasa Indonesia
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan
wujudnya dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat atau Bahasa daerah
hasil pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk
teks tulis, lisan, dan visual.
Indikator
a. Menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat.

49
b. Membaca kembali teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda dengan lafal dan
intonasi yang tepat.

II. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


a) Dengan bimbingan guru, siswa dapat membedakan panjang pendek nada pada lagu anak
menggunakan simbol dengan benar.
b) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyayikan lagu anak dengan memperhatikan panjang
dan pendek nada pada lagu dengan benar.
c) Dapat mendengarkan guru membaca teks”Bermain Perahu Kertas”, siswa dapat menyebutkan
isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat.
d) Dengan menggunakan teks”Bermain Perahu Kertas”, siswa dapat membaca kembali teks
pendek berkaitan dengan keberagaman benda dengan lafal dan intonasi yang tepat.
e) Dengan mengamati contoh dan bimbingan guru, siswa dapat menyatakan kalimat matematika
yang berkaitan dengan perkalian dengan benar.
f) Dengan berdiskusi, siswa dapat menyatakan perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan
berulang dengan benar.
g) Dengan bimbingan guru, siswa dapat menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil bilangan
cacah sampai dengan 100 dengan tepat.

I. Materi Pembelajaran
a. Menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan berkaitan dengan keragaman benda.
b. Membaca kembali teks pendek yang berkaitan dengan keragaman benda.

I. Metode Pembelajaran
• Pendekatan : Tematik dan Saintifik
• Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan cermah.

II. Sumber dan Media Pembelajaran


• Buku Guru dan Buku Siswa, kelas II, Cetakan Ke-2 (Edisi Revisi), Tema 2: Bermain di
Lingkungan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017
• Gambar Beni dan Tiur bermain perahu kertas
• Teks lagu “Berdayung”
• Teks “Bermain Perahu Kertas”

50
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
• Pendahuluan • Mengajak semua siswa berdoa menurut 10 menit
agama dan keyakinan masing-masing,
dilanjutkan dengan
• Guru memberikan salam dan mengajak
berdoa. (Religius: Bermain dan bertaqwa)
• Melakukan komunikasi tentang kehadiran
siswa. (Mandiri: Kedisiplinan siswa)
• Mengajak berdinamika dengan tepuk
kompak/dinamika dan lagu yang
relevan.(Gotong royong: Melatih sikap
Kerjasama siswa)
• Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
serta menyapa anak.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini
Inti Mengamati 35 menit
• Pada awal pembelajaran, siswa diarahkan x 30 JP
untuk mengamati gambar “Beni dan Tiur
yang sedang bermain perahu kertas”
• Siswa diarahkan oleh guru untuk
mengajukan pertanyaan menggunakan kata
tanya siapa, mengapa, dimana, bagaimana,
dan kapan berdasarkan gambar yang
diamati.
• Siswa lain diminta menjawab pertanyaan
yang diajukan.
• Berdasarkan gambar, siswa menceritakan
pengalamannya dalam bermain perahu
kertas. (Mandiri: Kerja keraas, kreatif,
disiplin, rajin belajar)
Membaca

51
• Guru membacakan teks “Bermain Perahu
Kertas” dan siswa diarahkan untuk
mendengarkan dengan seksama
• Siswa menceritakan isi teks yang telah
didengarnya secara lisan didepan kelas,
kemudian siswa lain diminta untuk
memberikan tanggapan.

Menulis
• Siswa membaca kembali isi teks “Bermain
Perahu Kertas”
• Siswa menjawab pertanyaan berhubungan
dengan teks bacaan
Mengamati
• Siswa memperhatikan contoh penyelesaian
masalah perkalian yang dimulai dengan
penjumlahan berulang. Fokus guru: Dalam
memberikan contoh diawal di haruskan
menggunakan benda konkret terlebih
dahulu.
• guru menjelaskan konsep perkalian
sebagai penjumlahan berulang.
• Siswa diarahkan untuk menyelesaikan
beberapa masalah sederhana yang
berkaitan dengan perkalian dengan
menggunakan benda konkret. (Mandiri:
Kerja keras, disiplin, rajin belajar)
Berdiskusi
• Siswa berdiskusi dengan teman sebangku
untuk menyelesaikan sebuah soal yang
berkaitan dengan konsep perkalian.
• Siswa diminta menyampaikan hasil
diskusinya kepada teman-temannya.
• Siswa saling menanggapi hasil diskusi
yang telah disampaikan.

52
Berlatih
• Siswa menyelesaikan beberapa soal yang
berkaitan dengan perkalian.
• Siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal diberikan bimbingan
oleh guru.
Penutup • Bersama-sama siswa membuat 15 menit
kesimpulan/rangkuman hasil belajar
selama sehari
• Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya kepada
tentang pelajaran yang telah diikuti.
• Melakukan penilaian hasil belajar.
• Mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

Pembelajaran Remedial
• Guru membahas kembali materi tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang bagi
siswa yang belum paham.
• Guru pembimbing siswa secara rutin khususnya siswa yang belum dapat membaca
dengan lancar karena akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada
lagu menggunakan simbol.

Pembelajaran Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi tentang perkalian bagi siswa yang
telah mampu menyelesaikan soal-soal sebelumnya dengan baik.
• Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu membaca teks dengan
lancar.
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang
pendek nada pada lagu dengan menggunakan simbol.

IV. Penilaian
Penilaian Sikap
53
No Nama Jujur Disiplin Bertanggung Santun Peduli Percaya
Siswa jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
4

Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat

Pengetahuan

Skor penilaian : 100


Penilaian : Skor yang diperoleh
Skor maksimal X 100
Panduan Konversi Nilai

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi


(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Keterampilan
Membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Kemampuan Siswa Siswa Siswa Siswa
Membaca mampu mampu mampu belum
Teks membaca membaca membaca mampu
keseluruhan setengah kurang dari membaca
teks dengan atau lebih setengah teks

54
lafal dan bagian teks bagian teks
intonasi dengan dengan
yang tepat lafal dan lafal dan
intonasi intonasi
yang tepat yang tepat
Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum
Isi Teks menjawab menjawab menjawab mampu
semua setengah kurang dari menjawab
pertanyaan atau lebih setengah semua
yang pertanyaan bagian teks pertanyaan
diajukan yang yang
diajukan diajukan

55
LAMPIRAN 4

SKENARIO PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Pertemuan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2021 yang beralokasi waktu 2x35 menit.
Pada kegiatan awal guru memulai dengan salam, doa, dan prenentasi siswa. Kemudian guru memberikan
apersepsi berupa pertanyaan yaitu “Anak-anak, siapakah yang sudah pernah membaca cerita?”, membagikan
dan menunjukan media cerita bergambar yang berjudul “membersihkan lingungan rumah”.
Orentasi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan mengikuti gerak dan lagu dalam video. Saat
kegiatan inti dalam eksplorasi, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran pada minggu
sebelumnya.
Pada elaborasi guru menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran
membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat, melalui media cerita bergambar, guru memberikan
contoh cara membaca nyaring melalui media cerita bergambar, siswa menyimak guru saat membaca nyaring
cerita bergambar, guru dan siswa membaca nyaring cerita bergambar yangberjudul “membersihkan lingkungan
rumah”.
Guru meminta siswa untuk membaca nyaring cerita dengan lafal danintonasi yang tepat secara klasikal,
guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai isi teks cerita bergambar, guru meminta siswa membaca
nyaring cerita secara bergiliran di depan kelas, siswa lain memperhatikan temannya yang mendapat giliran
membaca, guru mengevaluasi siswa membaca cerita bergambar di depan kelas dengan memperhatikan aspek-
aspek membaca nyaring.
Guru membimbing dan membenarkan jika siswa yang mengalami kesalahan dalam membaca nyaring, guru
membagikan LKS, guru memberikan petunjuk atau intruksi yang harus dikerjakan siswa pada LKS, guru
berkeliling untuk membimbing siswa yang sedang mengerjakan LKS, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan,
guru dan siswa membahas hasil LKS, guru memberikan penegasan kembali mengenai pelajaran yang telah
dipelajari.
Dalam konfirmasi memberikan umpan balik positif atas keberhasilansiswa, memberikan motivasi kepada
siswa yang kurang atau belum berpartisipasiaktif selama pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.Kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan kegiatan belajar dan mendiskusikan manfaat
dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, mengajaksiswa merefleksikan kembali kegiatan yang sudah
dilakukan selama pembelajaran,sebagai tindak lanjut siswa diberikan tugas untuk membaca apa saja di rumah,
doa, dan salam penutup.
Pembelajaran Remedial
• Guru membahas kembali materi tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang bagi siswa yang belum
paham.

56
• Guru pembimbing siswa secara rutin khususnya siswa yang belum dapat membaca dengan lancar karena akan
berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada lagu menggunakan
simbol.

Pembelajaran Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi tentang perkalian bagi siswa yang telah mampu
menyelesaikan soal-soal sebelumnya dengan baik.
• Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu membaca teks dengan lancar.
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang pendek nada pada lagu
dengan menggunakan simbol.

Penilaian

Penilaian Sikap

N Nama Jujur Disiplin Bertanggung Santun Peduli Percaya


o Siswa jawab Diri
T B T B T BT T B T B T B
T T T T T
1
2
3
4
Keterangan:

T : Terlihat

BT : Belum Terlihat

Pengetahuan

Skor penilaian : 100

Penilaian : Skor yang diperoleh

Skor maksimal X 100

Panduan Konversi Nilai

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi

57
(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Keterampilan

Membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa Siswa
Membaca membaca mampu mampu belum
Teks keseluruhan membaca membaca mampu
teks dengan setengah atau kurang membaca
lafal dan lebih bagian dari teks
intonasi yang teks dengan setengah
tepat lafal dan bagian
intonasi yang teks
tepat dengan
lafal dan
intonasi
yang tepat
Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum
Isi Teks menjawab menjawab menjawab mampu
semua setengah atau kurang menjawab
pertanyaan lebih dari semua
yang diajukan pertanyaan setengah pertanyaan
yang bagian yang
diajukan teks diajukan

58
LAMPIRAN 5
SKENARIO PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Pertemuan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 10 November 2021 yangbealokasi waktu
2x35 menit. Pada kegiatan awal guru memulai dengan salam, doa, dan prenentasi siswa.Kemudian
guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan yaitu “Anak-anak, siapakah yang sudah pernah
membaca cerita?”, membagikan dan menunjukan media cerita bergambar yang berjudul
“Bermain di Lingkunganku”.
Orentasi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberikan
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan mengikuti gerak dan
lagu dalam video.
Kegiatan inti dalam eksplorasi, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pelajaran pada
minggu sebelumnya. Elaborasi guru menjelaskan tentanghal-hal yang perlu diperhatikan dalam
kegiatan pembelajaran membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat, melalui media
cerita bergambar, guru memberikan contoh cara membaca nyaring melalui media cerita
bergambar, siswa menyimak guru saat membaca nyaring cerita bergambar, guru dan siswa
membacanyaring cerita bergambar yang berjudul “Gigiku Sayang Gigiku Malang”, guru meminta
siswa untuk membaca nyaring cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat secara klasikal, guru
melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai isi teks cerita bergambar, guru meminta siswa
membaca nyaring cerita secara bergiliran di depankelas, siswa lain memperhatikan temannya yang
mendapat giliran membaca, gurumengevaluasi siswa membaca cerita bergambar di depan kelas
dengan memperhatikan aspek-aspek membaca nyaring.
Guru membimbing dan membenarkan jika siswa yang mengalami kesalahan dalam membaca
nyaring, guru membagikan LKS, guru memberikan petunjuk atau intruksi yang harus dikerjakan
siswa pada LKS, guru berkeliling untuk membimbing siswa yang sedang mengerjakan LKS,
siswa mengumpulkan hasil pekerjaan, guru dan siswa membahas hasil LKS, guru memberikan
penegasankembali mengenai pelajaran yang telah dipelajari.
Konfirmasi memberikan umpan balik positif atas keberhasilan siswa, memberikan motivasi
kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.Kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan kegiatan
belajar dan mendiskusikanmanfaat dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, mengajak siswa
merefleksikan kembali kegiatan yang sudah dilakukan selama pembelajaran, sebagai tindak lanjut
siswa diberikan tugas untuk membaca apa saja di rumah, doa,dan salam penutup.
Pembelajaran Remedial

59
• Guru membahas kembali materi tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang bagi siswa yang
belum paham.
• Guru pembimbing siswa secara rutin khususnya siswa yang belum dapat membaca dengan lancar
karena akan berpengaruh pada proses pembelajaran selanjutnya.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menentukan panjang pendek nada pada lagu
menggunakan simbol.

Pembelajaran Pengayaan

• Guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi tentang perkalian bagi siswa yang telah mampu
menyelesaikan soal-soal sebelumnya dengan baik.
• Guru memberikan tugas lanjutan bagi siswa yang telah mampu membaca teks dengan lancar.
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menentukan panjang pendek nada
pada lagu dengan menggunakan simbol.

Penilaian

Penilaian Sikap

N Nama Jujur Disiplin Bertanggung Santun Peduli Percaya


o Siswa jawab Diri
T B T B T BT T B T B T B
T T T T T
1.
2.
3.
4.
Keterangan:

T : Terlihat

BT : Belum Terlihat

Pengetahuan

Skor penilaian : 100

Penilaian : Skor yang diperoleh

Skor maksimal X 100

60
Panduan Konversi Nilai

Konversi Nilai Predikat Klasifikasi


(skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

Keterampilan

Membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa Siswa
Membaca membaca mampu mampu belum
Teks keseluruhan membaca membaca mampu
teks dengan setengah atau kurang membaca
lafal dan lebih bagian dari teks
intonasi yang teks dengan setengah
tepat lafal dan bagian
intonasi yang teks
tepat dengan
lafal dan
intonasi
yang tepat
Pemahaman Mampu Mampu Mampu Belum
Isi Teks menjawab menjawab menjawab mampu
semua setengah atau kurang menjawab
pertanyaan lebih dari semua
yang diajukan pertanyaan setengah pertanyaan
yang bagian yang
diajukan teks diajukan

61
LAMPIRAN 6
LEMBAR REFLEKSI SIKLUS I

Peneliti melakukan refleksi berkaitan dengan proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar yang terjadi
pada siklus I. Pertemuan dilakukan pada tanggal 1 November 2021. Pada pertemuan pertama suasana kelas
gaduh, hal ini terjadi karena guru kurang kontrol siswa, dan terbukti bahwa beberapa siswa yang tidak duduk
pada tempatnya dan berjalan-jalan mengitari ruangan dalam kelas, terjadi juga beberapa siswa yang
hiperaktif sehinggamengganggu siswa yang lain. Materi yang dibahas adalah membaca nyaring dengan
menggunakan media cerita tergambar tentang membersihkan lingkungan rumah. Siswa kurang
memperhatikan media yang sudah dijelaskan peneliti dan penelitipun sadar bahwa media yang disiapkan itu
kurang menarik dan gambarnya kurang terang sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti
pelajaran. Oleh karena itu, peneliti akan merencanakan dan merancang media yang lebih menarik lagi
sehingga proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik lagi.
Berdasarkan permasalahan di atas, untuk dapat memperbaiki kelemahan dan mempertahankan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada siklus II dibuat perencanaan perbaikan sebagai
berikut:
1. Guru mengubah tempat duduk siswa. Tempat duduk siswa yang semua hanya bisa menghadap ke satu
arah, diubah membentuk huruf “U”. Halini untuk memudahkan guru dalam memantau kondisi kelas
selama evaluasi membaca nyaring berlangsung.
2. Guru harus lebih berusaha lagi untuk bisa menarik perhatian siswa padaawal pembelajaran, sehingga
setelah siswa tertarik, kegiatan dapat berjalan lebih tenang dan kondusif.
3. Agar siswa bisa lebih aktif, guru harus memberikan pertanyaan umpan agar siswa bisa termotivasi untuk
bertanya, menjawab, dan berpendapatdalam berdiskusi, selain itu guru juga harus melatih siswa untuk
unjuk diri agar mental dan keberanian siswa dapat meningkat khususnya padaaspek percaya diri dalam
membaca cerita di depan kelas.
4. Guru harus menjelaskan teknik-teknik membaca nyaring yang benar.
5. Cerita dalam cerita bergambar harus dimodifikasi dengan menggunakanhiasan yang menarik.
6. Guru harus lebih intensif untuk membimbing siswa yang terlihat pasif pada saat pembelajaran.

62
LAMPIRAN 7
LEMBAR REFLEKSI SIKLUS II

Setelah dilaksanakan tindakan siklus II, dapat dilihat beberapa temuan baikberasal dari siswa antara lain:
proses pembelajaran membaca nyaring menggunakan media cerita bergambar semakin meningkat. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam merespon guru saat menyimpulkan isi cerita yang dibaca. Siklus
II ini sudah mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
peningkatan nilai membaca nyaring setelah diberikan tindakan menggunakan media cerita bergambar.

Namun demikian, masih ada beberapa siswa pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan siklus I. Secara umum tahap pembelajaran membaca nyaring dengan menggunakanmedia
cerita bergambar sudah terlaksana dengan baik dan mampu membaca nyaring.

63
LAMPIRAN 8

JURNAL PEMBIMBINGAN PKP

No Tanggal Kegiatan Perbaikan Uraian Foto Kegiatan

1 Sabtu, 23 Perbaikan judul Judul perlu Perbaikan uraian


Oktober 2021 laporan perbaikan judul sesuai
menggunakan arahan dari
tema berapa pebimbing
dalam judul

2 Minggu, 14 Penulisan kata Kata pengantar Perbaikan kata


November pengantar harus sesuai pengantar sesuai
2021 tanpa plagiat arahan
pembimbing

3 Minggu, 14 Belajar dalam Daftar isi yang Pembimbing


November pembuatan tidak beraturan, memberikan
2021 daftar isi yang perlu cara pengeditan
benar pembelajaran daftar isi
pengeditan
dalam
pembuatan
daftar isi

64
4 Minggu, 21 Pemaparan Memaparkan isi Memperbaiki isi
November dalam setiap dalam setiap setiap lampiran
2021 lampiran lampiran 1-7 sesuai arahan
yang berbeda dari pebimbing
beda sehingga
harus di
deskripsikan

5 Minggu, 21 Mendiskripsikan Mendiskripsikan Pembimbing


November cara pembuatan isi karya ilmiah memberikan car
2021 isi kaya ilmiah mulai dari isi pembuatan karya
hingga akhir ilmiah

65
66

Anda mungkin juga menyukai