PENDAHULUAN
Peran matematika dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan perlatan
yang digunakan. Ilmu matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam
matematika yang sangat dibutuhkan yang sangat terampil, andal, kompeten, dan
berwawasan luas, baik di dalam disiplin ilmunya sendiri maupun dalam disiplin
ilmu lainnya yang saling menunjang. Untuk menjadi sarjana matematika tidaklah
mudah, harus benar-benar serius dalam belajar, selain harus belajar matematika,
kita juga harus mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya. Sehingga, jika sudah
menjadi sarjana matematika yang dalam segala bidang bisa maka sangat mudah
Kata matematika berasal dari kata “mathema” dalam bahasa Yunani yang
diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan atau belajar.” Disiplin utama dalam
kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang
matematika yaitu studi tentang struktur, ruang, dan perubahan. Pelajaran tentang
struktur yang sangat umum dimulai dalam bilangan natural dan bilangan bulat,
1
serta operasi aritmatikanya, yang semuanya dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat
bilangan bulat yang lebih mendalam dipelajari dalam teori bilangan. Ilmu tentang
ruang berawal dari geometri. Dan pengertian dari perubahan pada kuantitas yang
dapat dihitung adalah suatu hal yang biasa dalam ilmu alam dan kalkulus.
matematika dalam kehidupan sehari-hari seperti jika ada orang yang sedang
kehidupan real.” Hal ini yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa
dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan
2
Menurut Van de Henvel-Panhuizen (2000), bila anak belajar matematika
terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari, maka anak akan cepat lupa dan
realistik.
Pembelajaran matematika harus dekat dengan anak dan kehidupan nyata sehari-
hari. Biasanya ada sebagian siswa yang menganggap belajar matematika harus
dengan berjuang mati-matian dengan kata lain harus belajar dengan ekstra keras.
Hal ini menjadikan matematika seperti “monster” yang mesti ditakuti dan malas
salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional yang
merupakan syarat bagi kelulusan siswa-siswi SD, ketakutan siswa pun makin
seorang guru yang mengajar matematika melakukan upaya yang dapat membuat
nyata yang pernah dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadikan
tidak harus dibawa ke dunia nyata, tetapi berhubungan dengan masalah situasi
nyata yang ada dalam pikiran siswa. Jadi siswa diajak berfikir bagaimana
3
menyelesaikan masalah yang mungkin atau sering dialami siswa dalam
kesehariannya.
sekaligus mempergunakannya sebagai sumber belajar. Banyak hal yang bisa kita
jadikan sumber belajar matematika, yang penting pilihlah topik yang sesuai
misalnya mengukur tinggi pohon, mengukur lebar pohon dan lain sebagainya.
mengerti materi tersebut dari pada banyak materi tetapi siswa tidak mengerti
serap namun dengan alokasi yang terbatas. Jadi guru harus memberanikan diri
menuntaskan siswa dalam belajar sebelum ke materi selanjutnya karena hal ini
membosankan, jadinya siswa kurang termotivasi, cepat bosan dan lelah. Adapun
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal di atas dengan
Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain memberikan kuis atau teka-
teki yang harus ditebak baik secara berkelompok ataupun individu, memberikan
hari. Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk
4
terhadap hasil belajar siswa dengan mengambil judul “Penggunaan Model
B. Rumusan Masalah
2021/2022
2021/2022
C. Tujuan Penelitian
Pelajaran 2021/2022.
5
2. Untuk mengungkap Model Pembelajaran Matematika Realistik terhadap
2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
pembelajaran Matematika.
3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses
mengerjakan soal atau tes dari guru setelah proses mengajar berlangsung
6
F. Batasan Masalah
yang meliputi:
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian
unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah
Bahasa Indonesia, (1995: 787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar
oleh mata pelajaran, lajimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara tentang
hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh si
pebelajar.
belajar. Akan tetapi lebih dahulu sebaiknya kita simak pendapat yang
8
Hasil belajar menunjukkan kualitas yang lebih pendek, misalnya satu
sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes
dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu”,
diukur”.
9
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil
a. Faktor Internal
keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan,
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua,
10
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah
sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dlam hal ini
orang tua akan bertindak ing ngarsa sung tulada, ing madya
positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua juga selalu
11
2. Faktor yang berasal dari sekolah
pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi
mempengaruhi.
1) Minat
12
menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan
2) Kecerdasan
3) Bakat
4) Motivasi
1993: 88). Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan
13
ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan,
formal.
14
konsep matematika. Dan siswa diberi kesempatan untuk mengaplikasikan konsep-
sebelumnya secara langsung. Proses pencarian (inti) dari proses yang sesuai
dari situasi nyata yang dinyatakan oleh De Lange (1987) sebagai matematisasi
model situasi dan model matematika yang dikembangkan oleh siswa sendiri.
Dan berperan sebagai jembatan bagi siswa dari situasi real ke situasi abstrak
yang dekat dengan dunia nyata siswa. Generalisasi dan formalisasi model
15
model-for masalah yang sejenis. Pada akhirnya akan menjadi model
matematika formal.
pada bagian yang mereka anggap penting dalam proses belajar. Strategi-
pembelajaran ada keterkaitan dengan bidang yang lain, jadi kita harus
kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut
16
realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Dari pendapat Freudenthal
manusia harus diberi kesempatan untuk menemukan ide dan konsep matematika
dengan bimbingan orang dewasa. Matematika harus dekat dengan anak dan
kehidupan sehari-hari. Upaya ini dilihat dari berbagai situasi dan persoalan-
persoalan “realistik”. Realistik ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas pada
apa.
menginterpretasikan pengalamannya.
17
4. Pusat pembelajaran adalah bagaimana siswa berpikir, bukan apa yang mereka
mempunyai pengetahuan dalam berpikir melalui proses akomodasi dan siswa juga
pembelajaran ini harus bisa memahami dan berpikir sendiri dalam menyelesaikan
masalah tersebut, jadi tidak tergantung kepada guru, siswa juga dapat
Wilson, Teslow dan Taylor, 1993; Atwel, Bleicher dan Cooper, 1998). Ada dua
konsep penting dalam teori Vygotsky (Slavin, 1997), yaitu Zone of Proximal
masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerja sama dengan
jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya (Slavin, 1997). Jadi
Zone of Proximal Development ini ada siswa yang menyelesaikan masalah secara
18
sendiri, dan ada siswa yang menyelesaikan masalah harus dengan persetujuan
orang dewasa.
pembelajaran awal siswa dibantu, tapi bantuan itu sedikit demi sedikit dikurangi.
Setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah sendiri dan
19
Pendekatan mekanistik adala pendekatan secara tradisional dan didasarkan
pada apa yang diketahui dan pengalaman sendiri. Pendekatan empiristik adalah
dengan nilai tempat, sehingga suatu konsep dicapai melalui matematisasi vertikal.
matematika.
sesuai dengan karakteristik RME. Konsep ZPD dan Scraffolding dalam pendekatan
20
pembelajaran matematika realistik merupakan pendekatan khusus yaitu hanya
lupa,”atau” pak…pada saat dikelas saya mengerti contoh yang bapak berikan,
Apa yang dialami oleh siswa pada ilustrasi diatas menunjukkan bahwa
yang mengerti konsep dapat menemukan kembali konsep yang mereka lupakan.
dipengaruhi oleh pengalaman siswa dan faktor internal. Pengalaman belajar siswa
dipengaruhi oleh unjuk kerja guru. Bila siswa dalam belajarnya bermakna atau
terjadi kaitan antara informasi baru dengan jaringan representasi, maka siswa
21
mereka mengembangkan ide-ide yang lebih kompleks, misalnya tentang bilangan,
pola, bentuk, data, ukuran,dan sebagainya. Anak sebelum sekolah belajar ide
matematika secara alamiah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa datang kesekolah
bukanlah dengan kepala “kosong” yang siap diisi dengan apa saja. Pembelajaran
disekolah akan lebih bermakna bila guru mengaitkan dengan apa yang telah
diketahui anak. Pengertian siswa tentang ide matematika dapat dibangun melalui
pengertian dapat ditingkatkan melalui interaksi kelas dan interaksi sosial dapat
berinteraksi dengan siswa, agar siswa lebih mudah memahami apa yang telah
berdasarkan pada masalah realistik yang diberikan oleh guru. Situasi realistik
Hal ini berarti informasi yang diberikan kepada siswa telah dikaitkan dengan
skema anak. Melalui interaksi kelas keterkaitan skema anak akan menjadi lebih
22
BAB III
METODE PENELITIAN
berkolaborasi dengan siapapun. Hal ini peneliti lakukan agar dalam penelitian ini
siswa tidak tahu kalau sedang diteliti. Kehadiran peneliti sebagai guru dalam kelas
A. Rancangan Penelitian
Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
23
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu
Refleksi Rencana
Rencana
awal/rancanga
awal/rancanga Putar
nn an 2
Tindakan/
Observasi
Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi Putar
an 3
Tindakan/
Observasi
Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi
Gambar 3.1 Alur PTK
Tindakan/
Observasi
24
Penjelasan alur di atas adalah:
berikutnya.
dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
1. Tempat Penelitian
25
bertempat di Kelas VI Semester I UPT SD Negeri Kalipucung 03
2. Waktu Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
26
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu
4. Tes formatif
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk
cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
27
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
Σ N = Jumlah siswa
belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut
tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai
daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung
28
BAB IV
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan
tugas.
jumlah siswa 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
berikut :
29
Table 4.1. Nilai Tes Formatif Siklus I
Keterangan
No. Urut Nama Skor
T TT
1 ARUM SUCIATI 50 √
2 DAFIN DWI RENANDO PUTRA 60 √
3 EVA SAFIRA MAYASARI 70 √
4 FADHIL SYAMSI KHAMDANI 60 √
5 GUNAWAN INDRA SETYAWAN 80 √
6 IELEN KEVIN ADIATAMA 70 √
7 MA'RIFATUL AZIZAH 60 √
8 MOCHAMAD HISYAM NOR 70 √
9 MUNAZZA AMIRA HAFIZAH 50 √
10 RAKHELIA PUTRI ISRODIN 70 √
11 SALWA AMIRA TRI 60 √
12 SRIKANDI DUTA PUTRI 70 √
Jumlah 770 6 6
Jumlah Skor 770
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1200
Rata-Rata Skor Tercapai 64,17
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
50,00% atau ada 8 siswa dari 12 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
30
siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat
jumlah siswa 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
mengajar.
31
digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada
Keterangan
No. Urut Nama Skor
T TT
1 ARUM SUCIATI 50 √
2 DAFIN DWI RENANDO PUTRA 60 √
3 EVA SAFIRA MAYASARI 70 √
4 FADHIL SYAMSI KHAMDANI 80 √
5 GUNAWAN INDRA SETYAWAN 80 √
6 IELEN KEVIN ADIATAMA 70 √
7 MA'RIFATUL AZIZAH 60 √
8 MOCHAMAD HISYAM NOR 80 √
9 MUNAZZA AMIRA HAFIZAH 70 √
10 RAKHELIA PUTRI ISRODIN 70 √
11 SALWA AMIRA TRI 60 √
12 SRIKANDI DUTA PUTRI 80 √
Jumlah 830 8 4
Jumlah Skor 830
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1200
Rata-Rata Skor Tercapai 69,17
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah
32
pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah megalami
itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan
Matematika Realistik.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
jumlah siswa 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
33
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang
digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada
Keterangan
No. Urut Nama Skor
T TT
1 ARUM SUCIATI 80 √
2 DAFIN DWI RENANDO PUTRA 80 √
3 EVA SAFIRA MAYASARI 90 √
4 FADHIL SYAMSI KHAMDANI 90 √
5 GUNAWAN INDRA SETYAWAN 80 √
6 IELEN KEVIN ADIATAMA 90 √
7 MA'RIFATUL AZIZAH 70 √
8 MOCHAMAD HISYAM NOR 80 √
9 MUNAZZA AMIRA HAFIZAH 100 √
10 RAKHELIA PUTRI ISRODIN 90 √
11 SALWA AMIRA TRI 80 √
12 SRIKANDI DUTA PUTRI 100 √
Jumlah 1020 12 0
Jumlah Skor 1020
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1200
Rata-Rata Skor Tercapai 85,00
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 12
Jumlah siswa yang belum tuntas : 0
Klasikal : Tuntas
sebesar 85,00 dan dari 12 siswa yang telah tuntas sebanyak 12 siswa
34
dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal
kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih
baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini
lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus
III ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
d. Revisi Pelaksanaan
35
Pada siklus III guru telah menerapkan Model Pembelajaran
Matematika Realistik dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta
dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang
dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada
B. Pembahasan
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
disampaikan guru selama ini (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II,
dan III) yaitu masing-masing 66,00%, 66,67%, dan 100,00%. Pada siklus
mengingat kembali materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu
36
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap
dikategorikan aktif.
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (50,00%), siklus
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar Matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
38
2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam taraf yang
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
39
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindon.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers . Allin and Bacon,
Inc. Boston.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif .
Fakultas Tarbiyah IAIN Antasasi. Banjarmasin.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria
Dearcin University Press.
40
Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta: Bina
Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran . Jakarta: PAU-
PPAI, Universitas Terbuka.
Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan
Mengajar. (terjemahan) Bandung: Jemmars.
41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : UPT SD Negeri Kalipucung 03
Muatan Terpadu : Matematika
Kelas / Semester : 6 / Ganjil
Pelajaran : Operasi Hitung Campuran
Sub Pelajaran : Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah
Pertemuan :1
Alokasi waktu : 90 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah.
2. Siswa mampu menjelaskan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah.
3. Siswa mampu menghitung/mencari penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah.
4. Siswa mampu mengidentifikasi masalah penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah.
5. Siswa mampu menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan salam dilanjutkan
Pendahuluan dengan do’a. (Religius dan Integritas)
2. Menyanyikan salah satu lagu wajib dan 10 menit
atau nasional. (Nasionalisme).
3. Pembiasaan membaca/menulis (Kegiatan
literasi)
Kegiatan Mengamati
Inti 1. Siswa mencermati pengertian penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah serta sifat-
sifatnya.
2. Menjelaskan cara menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan terkait dengan
bilangan cacah. .
Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
2. Siswa menanyakan penjelasan guru yang
belum di pahami tentang pengurangan dan 65 menit
penjumlahan bilangan cacah.
3. Guru menjelasakan pertanyaan siswa.
Menalar
1. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya
tentang pengurangan dan penjumlahan
bilangan cacah.
42
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju
dan menjelaskan hasil diskusi tentang
pengurangan dan penjumlahan bilangan cacah
dengan bimbingan guru.
3. Guru memberikan pembenaran dan masukan
apabila terdapat kesalahan atau kekurangan
pada siswa.
4. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham
tentang pengurangan dan penjumlahan
bilangan .
Mencoba
1. Guru memberikan soal latihan pecahan biasa
kepada siswa.
Mengkomunikasikan
1. Siswa mempresentasikan secara lisan kepada
teman-temanya tentang pengurangan dan
penjumlahan bilangan cacah.
Siswa menyampaikan manfaat belajar
pengurangan dan penjumlahan bilangan cacah
yang dilakauan secara lisan di depan teman
dan guru.
Kegiatan A. Ayo Renungkan
Penutup Siswa melakukan perenungan dengan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
Buku Siswa.
Guru dapat menambahkan pertanyaan
perenungan berdasarkan panduan yang
terdapat pada lampiran Buku Guru.
B. Kerja Sama dengan Orang Tua
Siswa diminta berdiskusi bersama orang 15 menit
tua bagaimana cara memecaha
Siswa menyampaikan hasilnya kepada
guru.
C. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan Nasionalisme, Persatuan,
dan Toleransi
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah
satu siswa (Religius)
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.
43
Lampiran
Butir soal:
1. 108 + 132 - 134 = …..
2. 100.500 + 82.125 - 69.225 + 23.775 = …..
3. 23.453 + 17.512 - 16.129 + 24.268 = …..
4. 1020 – 346 + 2113 = …..
5. 81.000 + 2890 – 5687 = …..
6. 10.400 – 5500 – 2100 = …..
7. 110.500 + 2500 – 5000 = …..
8. 18.000 – 5500 + 12.000 = …..
9. 20.500 + 900 – 1200 = …..
10. 14.000 – 4500 + 350 = …..
44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
E. TUJUAN pembelajaran
6. Siswa mampu memahami operasi Perkalian dan Pembagian bilangan
cacah.
7. Siswa mampu menjelaskan operasi Perkalian dan Pembagian bilangan
cacah.
8. Siswa mampu menghitung/mencari operasi Perkalian dan Pembagian
bilangan cacah.
9. Siswa mampu mengidentifikasi masalah operasi Perkalian dan Pembagian
bilangan cacah.
10. Siswa mampu menyelesaikan masalah operasi Perkalian dan Pembagian
bilangan cacah.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan salam dilanjutkan
Pendahuluan dengan do’a. (Religius dan Integritas)
2. Menyanyikan salah satu lagu wajib dan 10 menit
atau nasional. (Nasionalisme).
3. Pembiasaan membaca/menulis (Kegiatan
literasi)
Kegiatan Mengamati
Inti 1. Siswa mencermati pengertian Perkalian dan
Pembagian bilangan cacah.
2. Guru menjelaskan cara menyelesaikan
masalah Perkalian dan Pembagian bilangan
cacah. (Communication)
Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 65 menit
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
2. Siswa menanyakan penjelasan guru yang belum
di pahami tentang Perkalian dan Pembagian
bilangan cacah.
3. Guru menjelasakan pertanyaan siswa.
(Communication)
45
Menalar
1. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya
tentang Perkalian dan Pembagian bilangan
cacah. Critical Thinking and Problem
Solving, Collaboration)
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan
menjelaskan hasil diskusi tentang Perkalian dan
Pembagian bilangan cacah dengan bimbingan
guru.
3. Guru memberikan pembenaran dan masukan
apabila terdapat kesalahan atau kekurangan
pada siswa.
4. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham
tentang Perkalian dan Pembagian bilangan
cacah.
Mencoba
1. Guru memberikan soal latihan Perkalian dan
Pembagian bilangan cacah kepada siswa.
(HOTS)
2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
latihan tersebut secara individu. (Mandiri)
3. Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menuliskan hasil pekerjaanya didepan kelas
secara bergantian
Mengkomunikasikan
2. Siswa mempresentasikan secara lisan kepada
teman-temanya tentang Perkalian dan
Pembagian bilangan cacah.
Siswa menyampaikan manfaat belajar
Perkalian dan Pembagian bilangan cacah
yang dilakauan secara lisan di depan teman
dan guru. (Communication)
Kegiatan E. Ayo Renungkan
Penutup Siswa melakukan perenungan dengan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
Buku Siswa.
Guru dapat menambahkan pertanyaan
perenungan berdasarkan panduan yang
terdapat pada lampiran Buku Guru.
F. Kerja Sama dengan Orang Tua
Siswa diminta berdiskusi bersama orang tua 15 menit
bagaimana cara menerapkan sila kesatu dan
kedua di lingkungan rumah.
Siswa menyampaikan hasilnya kepada guru.
G. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan Nasionalisme, Persatuan,
dan Toleransi
Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah
satu siswa (Religius)
46
G. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.
Lampiran
Butir soal;
1. 16 + 4 ×2 = …..
2. 10 - 6 – 2 = …..
3. 81 : 9 – 6 = …..
4. ( 19 + 2) : 3 = …..
5. 25 - 12 : 3 = …..
6. 49 - 6 × 5 = …..
7. 15 : (9 - 4) = …..
8. 18 + 49 : 7 = …..
9. 245 - (3 × 63) = …..
10. (300 + 60 ) × (12 : 4) = …..
1. Dayu dan Siti membeli 3 kotak kerajinan dari cangkang telur ayam. Setiap
kotak berisi 9 kerajinan berwarna merah dan 9 berwarna hijau. Berapa
jumlah kerajinan telur yang dibawa pulang oleh Dayu dan Siti?
2. Sebagai pengusaha kerajinan cangkang telur, Pak Seno rajin membeli
cangkang dari penduduk Hari ini Ia membeli dua karung besar cangkang
telur seharga Rp250.000,00 dan satu karung sedang seharga
Rp150.000,00. Berapa uang kembali yang diterimanya apabila ia
membayar dengan uang sebesar Rp700.000,00?
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
11. Siswa mampu memahami operasi hitung campuran bilangan cacah
12. Siswa mampu menjelaskan operasi hitung campuran bilangan cacah
13. Siswa mampu menghitung/mencari operasi hitung campuran bilangan
cacah
14. Siswa mampu mengidentifikasi masalah operasi hitung campuran bilangan
cacah.
15. Siswa mampu menyelesaikan masalah operasi hitung campuran bilangan
cacah.
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan salam dilanjutkan
Pendahuluan dengan do’a. (Religius dan Integritas)
2. Menyanyikan salah satu lagu wajib 10 menit
dan atau nasional. (Nasionalisme).
3. Pembiasaan membaca/menulis
(Kegiatan literasi)
Kegiatan Mengamati
Inti 1. Siswa mencermati operasi hitung
campuran bilangan cacah.
2. Guru Menjelaskan cara menyelesaikan
masalah operasi hitung campuran
bilangan cacah. (Communication)
Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 65 menit
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan.
2. Siswa menanyakan penjelasan guru yang
belum di pahami tentang pengurangan dan
penjumlahan bilangan cacah.
3. Guru menjelasakan pertanyaan siswa.
(Communication)
Menalar
1. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya
tentang operasi hitung campuran bilangan
48
cacah. (Critical Thinking, Collaboration)
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju
dan menjelaskan hasil diskusi tentang
operasi hitung campuran bilangan cacah
dengan bimbingan guru.
3. Guru memberikan pembenaran dan masukan
apabila terdapat kesalahan atau kekurangan
pada siswa. (Communication)
4. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham
tentang operasi hitung campuran bilangan
cacah.
Mencoba
1. Guru memberikan soal latihan pecahan biasa
kepada siswa. (Mandiri, Critical Thinking
and Problem Formulation)
2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
latihan tersebut secara individu. (Mandiri)
3. Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menuliskan hasil pekerjaanya didepan kelas
secara bergantian
Mengkomunikasikan
3. Siswa mempresentasikan secara lisan kepada
teman-temanya tentang operasi hitung
campuran bilangan cacah.
Siswa menyampaikan manfaat belajar
operasi hitung campuran bilangan cacah
yang dilakauan secara lisan di depan teman
dan guru. (Communication)
Kegiatan H. Ayo Renungkan
Penutup Siswa melakukan perenungan dengan
menjawab pertanyaan yang terdapat
dalam Buku Siswa.
Guru dapat menambahkan pertanyaan
perenungan berdasarkan panduan yang
terdapat pada lampiran Buku Guru.
I. Kerja Sama dengan Orang Tua
Siswa diminta berdiskusi bersama orang 15 menit
tua bagaimana cara memecaha
Siswa menyampaikan hasilnya kepada
guru.
J. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan Nasionalisme, Persatuan,
dan Toleransi
Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu
siswa (Religius)
K. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.
49
lampiran
Butir soal;
1. 18 x (-125) + 625 : 5 = …
2. (3.589 – 1.508) x 4 =…
3. 85 x 6 – 6.210 : (-10) = …
4. 12 x (-428) – 408 : 3 =…
5. –(125 : 5) + 385 x 5 =…
6. -175 x 18 + 860 : 5 =…
7. 2 x 86 – 3.549 : 7 =…
8. (5.129 – 3.215) : 6 x (-16) =…
9. 4 x (1.967 + 835) =…
10. 35 x 71 – 325 : (-5) =….
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
50
51
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
Tabel : Form Pengelolaan Observasi Guru Tiap Siklus
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
1
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
2
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/
3
strategi
4
Menjelaskan materi yang sulit
5
Membimbing dan mengamati siswa dalam
6
menemukan konsep
7
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan
8
hasil kegiatan
9
Memberikan umpan balik
52
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DAN GURU DALAM KBM
Petunjuk Pengisian
Amatilah aktivitas guru dan siswa dalam kelompok sample selama kegiatan
belajar berlangsung, kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai
berikut :
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang
memungkinkan dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati.
2. Setiap 2 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa
yang dominan, kemudian 1 menit pengamat menuliskan kode kategori
pemngamatan.
3. pengamatan ditujukan untuk kedua kelompok yang melakukan secaraa
bergantian setiap periode waktu tiga menit .
4. kode-kode kategori dituliskan secaraa berurutan sesuai dengan kejadian pada
baris dan kolom yang tersedia.
5. Pengamatan dilakukan sejak guru memulai pelajaran dan dilakukan secaraa
serempak.
Aktivitas Guru
1. Menyampaikan tujuan
2. Memotivasi siswa/ merumuskan masalah
3. mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya.
4. menyampaikan langkah-langkah/ strategi.
5. Menjelaskan materi yang sulit.
6. membimbing menemukan konsep.
7. Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan.
8. Memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab.
9. Membimbing siswa merangkum pelajaran.
Aktivitas Siswa
53
54
55
Lampiran I
Dengan Hormat,
Dengan surat ini, saya selaku Guru di UPT SD Negeri Kalipucung 03
memohon Ijin kepada Bapak/Ibu Pengawas SMP untuk mengadakan Penelitian
Tindakan Sekolah.
Untuk itu, saya mohon sekiranya untuk memberikan ijin peneyelenggaran
kegiatan tersebut di di UPT SD Negeri Kalipucung 03 Kecamatan Sanankulon
Kabupaten Blitar.
Demikian Surat permohonan ijin ini, saya buat dan terima kasih atas
kerjasamanya.
56
57
Lampiran 2
SURAT KETERANGAN
Kepada YTH.
Bapak / Ibu Ketua Panitia Seminar PTK
Di T e m p a t
Dengan Hormat,
58
Lampiran 3
BERITA ACARA
Pada Hari ini Rabu tanggal Delapan bulan Desember tahun 2021, telah
diadakan seminar dan presentasi dalam rangka pengembangan profesi keguruan
dengan mengadakan publikasi karya tulis ilmiah penelitian tindakan kelas yang
bertempat di UPT SD Negeri Kalipucung 03 .
Dalam kegiatan seminar ini dihadiri oleh guru yang ada di gugus dengan
jumlah peserta sebagai berikut :
Laki – Laki : 10 orang
Perempuan : 12 orang
Jumlah : 22 orang
Hal yang dibahas dalam seminar ini adalah “Penggunaan Model Matematika
Realitik Untuk Meningkatkan Hasil belajar Matematika Materi Operasi Hitung
Campuran di Kelas VI Semester I UPT SD Negeri Kalipucung 03 Kecamatan
Sanankulon Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2021/2022 ” dengan hasil yang
baik.
Demikian berita acara ini dibuat dan terima kasih atas kerjasamanya.
59
60
Lampiran 4
DAFTAR HADIR
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
No Nama TTD
61
Sanankulon, 04 Desember 2021
Ketua Panitia
SITI CHALIMAH,S.Pd
NIP. 19640816 198303 2 004
62
63
Lampiran 5
NOTULEN RAPAT
1. Pembukaan
2. Sambutan - Sambutan :
a. Pengawas SD
b. Perwakilan Kepala Sekolah
c. Ketua panitia seminar
3. Penyampaian karya tulis ilmiah dengan judul Penggunaan Model
Matematika Realitik Untuk Meningkatkan Hasil belajar Matematika Materi
Operasi Hitung Campuran di Kelas VI Semester I UPT SD Negeri
Kalipucung 03 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran
2021/2022
4. Ada berbagai pertanyaan yang disampaikan peserta seminar kepada
peneliti
5. Peneliti melakukan penjelasan serta pemaparan kepada para peserta
seminar
6. Evaluasi seminar yang dilakukan oleh Pengawas SD
7. Pembacaan Do’a
8. Penutup
64
Lampiran 6
DOKUMENTASI
65