Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah pembelajaran BI Di
DI SUSUN OLEH :
Khairun Nisyah Dalimunthe (0306202149)
Kurnia Putri (0306202122)
Putri Purnama Sari Hrp (0306202107)
Salsabila Aulia (0306202084)
Widya Anggraeny A. Hrp (0306214246)
KELAS : PGMI 3 /SEM V
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
C. Tinjauan Penelitian......................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 2
BAB V PENUTUP.................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 10
i
KATA PENGANTAR
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhd. Hayyanul
Damanik, M.Pd. selaku dosen mata kuliah pembelajaran IPS di MI/SD pada Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara yang telah memberikan tugas ini, sehingga miniriset ini
bermanfaat sebagaimana mestinya bagi pembaca.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai gejala perilaku dan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan
dasar primer bertahan hidup, bagian kegiatan untuk meningkatkan kehidupan agar lebih
bermakna atau bernilai. Pendidikan menjadi modal utama untuk individu agar dapat
mengembangkan dirinya menjadi insan yang bersikap yang memiliki akhlak mulia,
berketerampilan dan berpengetahuan sesuai dengan apa yang diperlukan untuk dirinya, untuk
masyarakat, untuk bangsa dan negara. Pendidikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang
maupun kelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi.
Di zaman era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia
persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan
istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua
1
produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus
berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
IPTEK.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
kepada kita secara teoretik maupun secara praktis, yaitu:
1. Secara Teorik
Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai
bagaimana bentuk keterampilan belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
2. Secara Praktis
Secara praktis maaf bagi kami ialah kami mengetahui bahwa disekolah Annur Prima khususnya
dikelas IIIA bagaimana proses mengajar pembelajaran bahasa Indonesia.
2
BAB II
TINJAUAN PUATAKA
Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan
tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya. Sedangkan, pembelajaran yakni bagaimana membelajarkan
peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan
terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam
kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik.
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini haruslah kita
sadari benar-benar, apalagi bagi para guru bahasa pada khususnya dan bagi para guru
bidang studi pada umumnya. Dalam tugasnya sehari-hari para guru bahasa harus
memahami benar-benar bahwa tujuan akhir pembelajaran bahasa ialah agar para peserta
didik terampil berbahasa; yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Dengan perkataan lain, agar para peserta didik mempunyai kompetensi bahasa
(language competence) yang baik. Apabila seseorang mempunyai kompetensi bahasa
yang baik, maka peserta didik diharapkan dapat berkomunikasi dengan orang lain secara
baik dan lancar, baik secara lisan maupun tulisan. Peserta didik juga diharapkan menjadi
penyimak dan pembicara yang baik, menjadi pembaca yang komprehensif serta penulis
yang terampil dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan ini, maka para guru
berupaya sekuat daya harus menggunakan bahasa dengan baik dan benar, agar peserta
didik dapat meneladaninya. Suatu kenyataan bahwa manusia menggunakan bahasa
sebagai sarana komunikasi vital dalam hidup ini.
Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama kita
sebagai umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia ini. Setiap anggota
masyarakat terlibat dalam komunikasi linguistik; di satu pihak dia bertindak sebagai
3
pembicara dan di pihak lain sebagai penyimak.
Dari pengertian secara praktis ini dapat kita ketahui bahwa bahasa dalam hal ini
mempunyai dua aspek, yaitu aspek sistem (lambang) bunyi dan aspek makna. Bahasa
disebut sistem bunyi atau sistem lambang bunyi karena bunyi-bunyi bahasa yang kita
dengar atau kita ucapkan itu sebenarnya bersistem atau memiliki keteraturan. Dalam hal
ini, istilah sistem bunyi hanya terdapat di dalam bahasa lisan, sedangkan di dalam
bahasa tulis bahasa sistem bunyi itu digambarkan dengan lambang-lambang tertentu
yang disebut huruf. Dengan demikian, bahasa selain dapat disebut sistem bunyi, juga
disebut sistem lambang.
B. Pengertian Metode
4
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang
mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang akan
diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedi dan bagaimana pengembangannya.
Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahan ajar secara sistematis dimaksudkan agar
bahan ajar tersebut mudah diserap dan dikuasai oleh siswa. Semuanya itu didasarkan
pada pendekatan yang dianut. Melihat hal itu, jelas bahwa suatu metode ditentukan
berdasarkan pendekatan yang dianut; dengan kata lain, pendekatan merupakan dasar
penentu metode yang digunakan
Gonen & Guler (dalam Masruro 2018: 199) menjelaskan bahwa dalam media
buku cerita bergambar, sebuah cerita sederhana atau dongeng yang diceritakan melalui
gambar yang berturut-turut dan kedua teks dan gambar yang digunakan. Terkadang, ada
bahkan mungkin tidak ada teks. Dalam kasus dimana ada teks, teks dan gambar saling
melengkapi. Dengan demikian hasil belajar siswa dalam membaca nyaring dapat
meningkat dengan adanya media cerita bergambar.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini berdasarkan analisis pembelajaran Bahasa Indonesia di MIS Annur Prima
pada kelas IIIA yang mana lebih mengutamakan pelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan metode membaca nyaring. Dengan demikian penelitian ini berdasarkan kejadian
yang telah terjadi secara langsung diMIS Annur Prima pada kelas IIIA. Sehingga penelitian ini
menjelaskan tentang mengetahui bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia dikelas
rendah pada SD/MI
Teknik pengumpulan data berkaitan dengan mekanisme yang harus di lakukan oeleh
penelitian dalam mengumpulkan data. Hal ini merupakan yang harus dilakukan dengan
menggunakan metode yang praktis dan stragis dalam penelitian. Karena tujuan utama dalam
penelitian adalah mekanisme peneliti akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
di tetapkan. Teknik pengumpulan data yang saya lakukan adalah dengan melakukan observasi,
dokumentasi dan juga wawancara.
Metode Observasi: Dengan melakukan metode observasi saya dapat melihat dan
mendengarkan pristiwa atau tindakan yang di lakukan guru yang sedang mengajar
mata pelajaran yang di ajarkan. Terutama pada pembelajaran bahasa Indonesia.
6
Analisis data Yang saya gunakan yaitu data kualitatif, data kualitatif di sebut juga
dengan naratif, adalah kata dalam penelitian yang di jelaskan fenomena berdasarkan
hal-hal yang umumnya tidak dapat di hitung. Oleh karena itu data yang saya
kumpulkan berdasarkan objek yang terjadi.
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam
Proses Belajar Mengajar
Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas yang dilakukan peneliti diketahui
bahwa dalam proses pembelajaran bahasa indonesia di kelas III A MIS TERPADU ANNUR
PRIMA dinyatakan bahwa sudah mendekati kata sempurna, kenapa karna semua peserta didik
didalam kelas tersebut semuanya sudah pandai membaca dengan lancar. Nah ini merupakan
suatu keunggulan di sekolah tersebut, karna jarang di dalam sekolah itu di dalam satu kelas
peserta didiknya sudah pandai membaca semua.
Karena semua peserta didik yang ada di kelas tersebut sudah pandai membaca semua,
biasanya para mu’allimah mengajarkan pembelajaran bahasa Indonesia ini dengan
menggunakan metode membaca nyaring. Yang dimana biasanya disetiap pertemuan mu’allimah
akan menyuruh 4-5 anak secara bergantian untuk membaca nyaring, biasanya mu’allimah
menyuruh peserta didik untuk membaca teks bacaan, bahkan kadang difasilitasi buku-buku
dongeng oleh mu’allimahnya, kemudian menyuruh peserta didik lainnya untuk
mendengarkannya. Nanti setelah peserta didik selesai membaca kemudian mu’allimah membuat
beberapa pertanyaan berdasarkan dari teks ataupun dongeng yang dibacakan peserta didik tadi.
Adapun metode lainnya yang dilakukan mu’allimah ini dalam melatih kelancaran
membaca peserta didik yaitu dengan menggunakan media-media atau alat pembelajaran yang
menarik yang dapat meningkatkan minat membaca siswa. Adapun media pembelajarannya yang
mengacu terkait kelancaran membaca atau dalam bentuk kalimat, dan sebagainya. Biasanya
mu’allimah menggunakan media poster yang menarik.
Adapun kesulitan mu’allimah dalam mengajarkan bahasa Indonesia ini yaitu masih
banyak peserta didik yang belum memahami mengenai tanda baca. Para peserta didik memang
sudah sangat lancar membaca, tetapi membacanya seperti kereta api tidak ada titik komanya.
Nah tugas mu’allimah inilah mengajarkan kepada anak-anak bagaimana caranya membaca
tanda baca dengan baik dan benar. Salah satu strategi yang dilakukan mu’allimah yaitu dengan
cara menyuruh peserta didik untuk maju ke depan kelas membacakan sebuah teks. Nah pada
8
saat peserta didik membaca mu’allimah menyimak bacaan peserta didik tersebut. Kemudian
untuk strategi yang mualimah gunakan untuk mengajarkan kepada peserta didik mengenai tanda
baca yaitu dengan cara mencontohkannya dengan membaca di depan kelas secara perlahan
hingga nantinya peserta didik benar-benar paham membaca menggunakan tanda baca yang
tepat dan benar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Anatasya, D., Yanti, F. W., Mellenia, R., Angreska, R., Putri, S., Kuntarto, E., & Noviyanti, S.
(2007). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Kajian Kebahasaan,
1-9.
Khair, U. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTRA) di SD dan MI. AR-
RIAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 81.
Mar’ah, Nani Atul. "Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Cooperative Learning di Kelas II SDN Inpres
Sidoharjo Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai." Jurnal Kreatif Tadulako 4.12
(2016): 118545.
Purwati, G., Lyesmaya, D., & Nurasiah, I. (2019). Peningkatan Keterampilan Membaca
Nyaring Melalui Media Cerita Bergambar Di Kelas Rendah. Jurnal Perseda: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(3), 179-188.
10