SKRIPSI
Diajukan Oleh:
v
KATA PENGANTAR
SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya utarakan rasa syukur saya
karena telah dilimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyusun
skripsi ini sampai selesai. Juga tak lupa shalawat dan salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi taulan dalam setiap aspek kehidupan
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan terselesaikan baik secara
moril maupun materil. Oleh karena itu melalui tulisan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
1. Dr. Muslim Razali, S.H., M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
kesempatan kepada saya untuk bisa menimba ilmu di kampus tercinta ini.
Islam, para staf dan jajarannya yang telah membantu penulis untuk
waktu dan telah memberikan banyak arahan dan bimbingan yang sangat
vi
4. Kedua orang tua, Ayahanda tercinta M. Zaki dan Ibunda tersayang
Yuni, Yasir, Kak des, Andre, Raqil, Lala, Vidya, Intan. Penulis menyadari
tanpa bantuan, do’a, serta semangat dari mereka penulis tidak akan pernah
sampai pada tahap ini, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih banyak.
Penulisan menyadari dalam penulisan dan penyajian skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi penulisan, isi maupun susunannya. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
kepada Allah SWT penulis berserah diri kepada-Nya. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi banyak pihak dan semoga kita semua mendapatkan manfaatnya.
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV: HASIL PENELITIAN.......................................................... 46
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................. 46
B. Hasil Penelitian ....................................................... 51
C. Pembahasan dan Hasil Penelitian ...................................... 66
BAB V: PENUTUP............................................................................... 77
A. Kesimpulan ........................................................................ 77
B. Saran ........................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 : Jumlah Siswa TK Nur Annisa Banda Aceh …………………… ............. 51
Tabel 4.5 : Observasi kegiatan TK Nur Annisa Banda Aceh ………………… ......... 65
x
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan
enam aspek perkembangan yang dapat diperoleh dalam pendidikan anak usia dini
yaitu aspek perkembangan nilai moral dan agama, aspek perkembangan fisik
bermain dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi belajar adalah hak anak, bukan
kewajiban. Orang tua dan pemerintah wajib menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan untuk anak dalam rangka program belajar.2 Pendidikan Anak Usia
Dini berprinsip pada belajar sambil bermain, dengan kegiatan bermain yang
menyenangkan akan menghasilkan pengetahuan yang bisa dilihat secara nyata dan
usia dini belajar memahami sesuatu yang sulit atau menyederhanakan sesuatu
1
Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), h. 24
2
Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, cet, ke-10, (Yogyakarta: Diva Press,
2013), h. 16
1
2
dan lulusan yang berbeda-beda. Namun secara umum diketahui bahwa dalam
fasilitas pembelajaran seperti: alat pelajaran, media pembelajaran, alat peraga, dan
memfasilitasi semua potensi-potensi yang ada disekolah, baik potensi yang ada
fasilitas sekolah yang dapat digunakan sebaik-baiknya agar tujuan sekolah dapat
sekolah.4
3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), h. 16
4
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 81
3
sumber daya manusia, sumber daya belajar, serta sumber daya dana dan sarana
seorang pengelola yaitu kepala sekolah yang sangat berperan penting dalam
pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan teratur.
alat permainan untuk pengembangan fisik dan motorik dasar sebaiknya disediakan
panjat tali, papan luncur, plosotan, dan balok kesetimbangan dan tangga sangat
baik digunakan oleh anak untuk pengembangan fisik dan motorik. Berbagai
Fasilitas TK dirancang untuk anak usia dini seperti: kamar mandi, toilet,
wastafel, meja, kursi, papan tulis, dan alat-alat permainan dirancang sesuai dengan
ukuran anak bukan untuk ukuran dewasa. Dengan demikian anak dapat
5
Murniati, Manajemen Strategi: Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan, (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2008), h.17
6
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak,
(Jakarta: Kencana, 2016), h. 230
4
beberapa fasilitas pembelajaran sudah banyak yang rusak dan minimnya fasilitas
sekolah dalam menyediakan berbagai fasilitas mulai dari guru hingga fasilitas
TK Nur Annisa berdiri pada tahun 2008 yang dipimpin oleh kepala
sekolah yang bernama Sumiati S.Pd dari tahun 2008-2016 dan sekarang sudah
dipimpin oleh Susi Rosnawati S.Pd, TK ini merupakan TK Swasta yang sudah
berakreditasi B. TK ini berada di Jl. Taman Siswa No.50, Merduati, Kec. Kuta
Raja, Kota Banda Aceh. Di TK Nur Annisa fasilitas pembelajaran sudah ada
kepala sekolah yang ada di TK Nur Annisa. Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti ingin membuat suatu penelitian yang diberi judul “Peran Kepala Sekolah
Banda Aceh”.
7
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak
…, h. 230
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Aceh.
Aceh.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
c. Bagi Guru
yang sesuai diterapkan pada anak usia dini dan dapat memperbaiki
anak.
d. Bagi Sekolah
E. Definisi Operasional
b. Fasilitas pembelajaran
Anak usia dini merupakan anak yang memiliki potensi yang sangat
“Anak usia dini adalah anak usia 0-8 tahun yang disebut sebagai anak
8
Sri Azyanti, Motivasi Kepala Sekolah, (Pontianak: Yudha English Gallery, 2018), h. 38
9
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), h. 81-82
10
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2004), h. 3
8
dini sering disebut sebagai masa emas dikarenakan masa pada masa ini
anak memiliki potensi yang sangat besar untuk mempelajari dan masa
F. Kajian Terdahulu
11
Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 3
12
Muhammad Sholeh, Keefektifan Peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan Kinerja
Guru, ( Dalam Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1, 2016), 41-54
9
yang penting karena dapat mempermudah jalannya proses pendidikan yang terjadi
kondisi lahan, kondisi ruang, kondisi perabot kelas, kondisi alat peraga, kondisi
tersebut berisi tentang tingkat perkembangan motorik halus anak lebih efektif
playdough.14
Ulpha Lisni Azhari dan Dedy Achmad Kurniady tahun 2016 dengan Judul
13
Fitriani, Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Di Taman Kanak-kanak (TK)
Se-Kecamatan Banguntapan Yang Berakreditasi “A”, (Dalam jurnal Administrasi Pendidikan
Edisi Oktober tahun 2015), 1-16
14
Yenda Sari, Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Mengembangkan Kemampuan
Motorik Halus Anak Usia Dini, (Dalam Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2015) 1-
11
10
digunakan oleh tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
Untuk Anak Usia Dini” yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Islam
aspek perkembangan anak usia dini harus disesuaikan dengan usia dan tahapan
dini dan dampak positif media pembelajaran Anak Usia Dini. Sehingga demikian
judul penelitian, supaya tidak terjadi pengulangan pembahasan yang sama, maka
dalam peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia dini di TK Nur Annisa Banda
Aceh.
15
Ulpha Lisni Azhari dan Dedy Achmad Kurniady, Manajemen Pembiayaan Pendidikan,
Fasilitas Pembelajaran, dan Mutu Pendidikan , (Dalam Jurnal Admnistrasi Pendidikan, Vol.XXIII
No.2, 2016) 26-36
16
Kurnia Dewi, Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini, (Dalam Jurnal
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, April 2017) 1-16
11
G. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
sistematika penulisan dan kajian terdahulu. Bab II berisikan tentang kajian teori
yang merupakan tinjauan kepustakaan yang dapat digunakan sebagai rujukan atau
acuan dalam penelitian. Bab III berisikan metode penelitian. Cara memperoleh
data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif, subjek
karya ilmiah. Bab V berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini diperoleh
sekolah atau pemimpin. Kepala Sekolah terdiri dari dua kata yaitu “kepala” yang
dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga,
dan “sekolah” yaitu sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan
memberi pelajaran.17 Kepala Sekolah adalah seorang pendidik (guru) yang diberi
formal, yang diangkat berdasarkan tugas dan kewenangan oleh pemerintah atau
Dapat diartikan bahwa kepala sekolah adalah seorang pemimpin dan juga
guru yang diberikan tugas untuk memimpin suatu lembaga Pendidikan atau
sekolah yang dimana terjadinya interaksi pembelajaran antara guru yang memberi
tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
17
Donni juni priansa, Menjadi Kepala Sekolah dan Guru Profesional, (Bandung : Pustaka
Setia, 2017), h. 36
18
Suparman, Kepemimpinan Kepala Sekolah & Guru, (Jawa Timur: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2019), h. 16-17
12
13
antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.19
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dan juga harus mampu melihat adanya
perubahan serta melihat masa depan dalam kehidupan globalisasi yang lebih baik.
19
Suparman, Kepemimpinan Kepala Sekolah & Guru …, h. 17
20
Novianty Djafri, Manajemen kepemimpinan kepala sekolah, (Yogyakarta: Deepublish,
2016), h. 3
21
Yulius Mataputun, Kepimimpinan Kepala Sekolah: Berbasis Kecerdasan Intelektual,
Emosional, dan Spiritual Terhadap Iklim Sekolah, (Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2018), h.
8
14
yang ada di sekolah, baik potensi yang ada pada unsur manusianya maupun yang
Oleh karena itu kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsinya demi
Sekolah memiliki peran dan tugas yang harus mampu melaksanakan pekerjaannya
22
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah … , h. 81
23
Wahjosumidjo, Kepamimpinan Kepala Sekolah …, h. 81-82.
15
Leader.24
Hal yang paling terpenting dalam peran kepala sekolah sebagai pendidik
dan penampilan fisik. Dapat dipahami bahwa peran kepala sekolah sebagai
dan evaluating (evaluasi). Jika hal ini terwujud maka semua kegiatan
sekolah akan berjalan sesuai dengan visi dan misi sekolah tersebut.
26
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Sakti Membangun Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), h. 185
17
dan efisien agar dapat menunjang produktifitas sekolah. Untuk itu Kepala
operasional.27
masing-masing.
27
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional … , h. 107
18
meninjau dari atas atau menilik dan menilai yang dinilai dari pihak atasan
28
E.Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 239
19
misalnya: bekerjasama dengan orang lain, memotivasi, guru dan staf; dan
pengembangan sekolah.
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa tugas kepala sekolah yang sangat
penting adalah kepala sebagai manajer. Peran kepala sekolah sebagai manajer
dan mencari solusi permasalahan yang sering terjadi, sepeti: kekurangan ruang
belajar, gedung sekolah yang sudah rusak, alat permainan dan media
pelajaran yang hampir setiap tahun berubah. Maka ini semua tidak terlepas dari
Kebijakan berasal dari kata Policy yang berarti suatu kesepakatan bersama
kebijakan adalah “rencana kegiatan” atau pernyataan tujuan ideal. Namun dalam
kehidupan sehari-hari kata kebijakan merupakan sebuah janji yang dibuat oleh
29
Syaiful Sagala, Etika & Moralitas Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013), h.105
20
kita sendiri.30 Kebijakan yang baik memberikan arah yang jelas dan dengan
adanya kebijakan ini para bawahan dapat mengambil keputusan sendiri dengan
sekelompok orang guna untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan tujuan
didukung pemerintah daerah dimana sekolah itu berada. Sesuai dengan PP No.19
daerah.31
peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia dini. Kebijakan yang jelas akan
30
Nanang Fattah, Analisis Kebijakan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),
h.131-132
31
Syaiful Sagala, Etika & Moralitas Pendidikan ... , h. 110
21
sekolah.
e. Menjalin kerja sama yang baik dengan unsur-unsur terkait secara resmi
kebutuhan di sekolah. Suatu kegiatan manajer yang baik tentu diawali dengan
suatu perencanaan yang matang dan baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata perencanaan berasal dari kata rencana yang mempunyai arti rancangan dari
sesuatu yang akan dilakukan atau dikerjakan pada masa yang akan datang. 33
atau kerangka dari sesuatu yang akan dilakukan atau dikerjakan pada masa yang
32
Mulyasa, Manajemen PAUD, ... , h.164
33
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 946
22
akan datang.34 Dengan kata lain perencanaan adalah menetapkan langkah atau
bahwa perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak
dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan
rancangan kegiatan yang telah direncanakan agar kegiatan tersebut tercapai sesuai
secara efektif dan efisien. Ketika suatu kegiatan tertentu dipaksa dilakukan tanpa
perencanaan yang dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Langkah-
langkah yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah dalam menyusun perencanaan
34
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia … , h. 946
35
Nanang Fattah, Analisis Kebijakan Pendidikan ... , h.105
23
melaksanakan kegiatan.
diperbolehkan.37
36
Novan Ardy Wiyani, Profesionalisasi Kepala PAUD, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2017), h. 149
37
Novianty Djafri, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah …, h. 18
24
luar biasa dimana pada usia tersebut daya tangkap anak sangat cepat. Montessori
dalam Mulyasa mengemukakan bahwa “anak usia dini merupakan periode sensitif
atau masa peka pada anak, yaitu sesuatu masa ketika suatu fungsi tertentu
Anak usia dini merupakan anak yang sangat berharga karena pada masa
inilah yang paling tepat untuk mengarahkan anak dan mengembangkan berbagai
potensi dan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, disiplin, dan
perkembangan yang sangat pesat, sehingga anak usia disini disebut anak pada
periode keemasan.
depannya atau disebut juga masa keemasan (the golden egg) sekaligus periode
yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya”.39 Masa ini lah anak dapat diarahkan dan dibimbing sesuai dengan
38
Mulyasa, Manajemen PAUD …, h. 20
39
Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), h. 7
25
potensi yang ada pada anak sesuai dengan tipe kecerdasannya. Karena pada masa
Pendidikan anak usia dini berpusat pada belajar sambil bermain, ini sesuai
dari proses pembelajaran. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan anak usia dini
selalu ada unsur bermain, bagi mereka bermain jauh lebih menyenangkan serta
pembelajaran.
menempatkan diri, menata emosi, toleransi, dan kerja sama antara satu dengan
kebutuhan batiniah setiap anak”.41 Bermain merupakan cara yang paling baik
dalam mengembangkan kemampuan anak usia dini, dan cara alami dalam
disesuaikan dengan perkembangan usia dan kemampuan anak. Maka guru harus
40
Mulyasa, Manajemen PAUD …, h. 166
41
Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD …, h. 34
26
pandai memilih permainan yang tepat dan dibutuhkan oleh anak sehingga dapat
2. Fasilitas Pembelajaran
proses belajar mengajar yang tidak lepas dari fasilitas dan sarana yang memadai
peralat, bahan, perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar
belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka
disekolah.
42
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h. 265
43
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya ... , h. 3
27
ruang kelas, buku, perpustakaan, meja, kursi, serta alat – alat dan media
pengajaran lainnya.44
proses kegiatan belajar mengajar disekolah dapat berjalan dengan baik sehingga
a. Sarana
belajar peserta didik yang meliputi media pembelajaran, alat pelajaran, dan
belajar mengajar.
seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran.45
44
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.
49
45
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 251
28
Pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar
baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan Pendidikan
dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Misalnya: Gedung, ruang kelas, meja,
kursi, serta alat – alat media pengajaran.46 Sarana merupakan semua peralatan,
b. Prasarana
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses Pendidikan
atau pengajaran, seperti halaman, taman, dan jalan menuju sekolah. 47 Prasarana
46
Kompri, Manajemen Pendidikan 2, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 233
47
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri…,
h. 252
29
1) Alat Pelajaran
buku tulis, buku paket, papan tulis, spidol, penghapus papan tulis, meja,
cat warna, buku cerita, poster angka dan huruf dan perekat) dan alat – alat
praktikum.49
2) Alat peraga
kaitan langsung dengan materi pelajaran. dapat berupa benda yang dapat
48
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.
114
49
Kompri, Manajemen Pendidikan 2 …, h. 235-236
50
Syaifurahman dan Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: Indeks, 2013),
h. 138
30
3) Media pembelajaran
perkembangan anak serta alur bermainnya. Ada dua jenis media pembelajaran
anak usia dini yaitu: media lingkungan, bahan sisa, dan media permainan.
menggunakan alat bantu belajar yang terbuat dari lingkungan sekitar dan
2. Media Permainan
Salah satu media yang sangat disukai oleh anak, karena permainan
merupakan suatu benda yang digunakan peserta didik sebagai sarana bermain
51
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media, 2008), h. 274
31
permainan dapat berupa puzzle, ayunan, balok, plastisin (playdough), kereta api,
terapkan dengan melihat kebutuhan dan karakteristik anak usia dini dengan begitu
Dini
matang dalam hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.53 Dengan kata lain perencanaan
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa perencanaan segala langkah atau
rancangan serta proses pemilihan dan pengembangan dari tindakan yang paling
52
Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan, (Jakarta: Grasindo, 2006), h. 39
53
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka setia, 2013), h. 213
32
baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu perencanaan fasilitas
sebagai berikut:
dari pembelajaran.
melihat jenis-jenis media yang akan digunakan sesuai dengan tema dan tujuan
kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkam. Ary H. gunawan
54
E. Mulyasa, Manajemen PAUD…, h. 125-126
55
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 258
34
itu, maka perlu pengadaan fasilitas pembelajaran dapat ditempuh dengan melalui
a. Pembelian
b. Hadiah/Sumbangan
c. Bekerja sama
Kerja sama merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan orang lain
usia dini. Kerja dapat memudahkan seseorang dalam bentuk pinjam memijam
media pembelajaran anak usia dini, setiap pembuatan alat permainan atau
3. Inventarisasi
milik sekolah atau TK kedalam satu daftar inventaris barang secara teratur.
berikut:
56
Sri Minarti, Manajemen Sekolah … , h. 264
36
5. Pemeliharaan
karena dengan terjaga dan terpelihara dengan baik dapat menghemat biaya,
pertambahan alat permainan dan dikelola dengan rasa tanggung jawab seperti
media.59
57
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 127
58
Barnawi Arifin, Manajemen Sarana & Prasrana Sekolah … , h. 51
59
Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan… , h. 39
37
potensi yang ada di sekolah, baik potensi yang ada pada unsur manusianya
Kepala sekolah merupakan orang paling penting disetiap sekolah atau TK.
pendidikan anak – anak. Kepala sekolah tidak dapat bekerja sendiri hanya dengan
guru-guru namun kepala sekolah harus bekerja dan lebih akrab dengan
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah
dan mencari solusi permasalahan yang sekarang sering terjadi, sepeti: kekurangan
60
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya …, h. 81
61
Kompri, Manajemen Pendidikan 2… , h. 245
38
ruang belajar, gedung sekolah yang sudah rusak, alat permainan dan media
pelajaran yang hampir setiap tahun berubah. Maka ini semua tidak terlepas dari
pembelajaran, anak usia dini memerlukan fasilitas yang didalamnya ada media
pembelajaran, alat-alat perlengkapan, dan alat permainan. Karena anak usia dini
mempunyai prinsip bermain sambil belajar maka dengan itu peran kepala sekolah
kepada anak usia dini dengan didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara dan
dari peran seorang pengelola yaitu kepala sekolah yang sangat berperan penting
fasilitas pembelajaran.
peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Apabila pada suatu sekolah atau
TK tidak ada fasilitas belajar, tentu saja proses belajar mengajar tidak akan terjadi
dan tidak akan berkembang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran anak usia dini.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
oleh Suharsimi Arikunto, yaitu: “suatu penelitian yang dilakukan dengan cara
data secara tertulis atau kata-kata yang diucapkan dan perilaku yang diamati
makna dan fakta yang relevan, agar dapat memahami data peneliti.
dalam tulisan yang bersifat naratif”.63 Sumber data yang telah dikumpulkan
seperti hasil observasi, wawancara, dan dokumen pribadi tentang suatu objek
B. Lokasi Penelitian
Jalan Taman Siswa No.50, Kelurahan Merduati, Kecamatan Kuta Raja, Banda
Aceh. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena sekolah ini memiliki mutu yang
baik dimana telah terakreditasi B, serta mendapat perhatian dan minat yang
62
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 106
63
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: Jejak,
2018), h.11
39
40
tinggi dari masyarakat dalam memilih institusi ini sebagai tempat pengenalan
C. Subjek Penelitian
tentang data yang diinginkan peneliti yang berkaitan dengan proposal ini. Subjek
yang akan diteliti dalam penelitian ini ada 3 orang yang terdiri dari : 2 orang guru
dan kepala sekolah yang merupakan pimpinan sekaligus yang bertanggung jawab
dalam pengelola lembaga tersebut dan sangat berperan dalam proses pengambilan
data dan juga guru sangat berpengaruh dalam proses pengambilan data karena
guru merupakan informan yang selalu terlibat dalam proses pembelajaran, sebagai
fasilitator dan juga sumber belajar, dan yang terakhir sebagai organisator atau
D. Kehadiran Peneliti
dan juga sebagai pengumpulan data. Tujuan yang didapat dari kehadiran peneliti
adalah instrumen dapat menyesuaikan diri dengan penelitian dan keputusan dapat
diambil dengan cepat dan terarah. Menyusun skripsi ini dengan penilitian yang
dilakukan dengan melihat situasi di TK Nur Annisa dan memahami situsi serta
yang diperoleh.64 Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan tentang “peran kepala sekolah
untuk mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan
1. Observasi
peran kepala sekolah dalam peningkatan fasilitas pembelajaran pada anak usia
dini yang terkait dengan aspek kerja sama kepala sekolah, guru dan warga sekolah
64
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017), h.308
42
fasilitas, dan kesesuaian media dan keterlibatan anak dalam proses bermain yang
bantu lain dengan melihat kondisi yang ada dilapangan diantaranya buku catatan,
kamera, hp, film atau video dan sebagainya yang berisikan objek yang diteliti.
2. Wawancara (Interview)
pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula, secara langsung dengan
(Interview) adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dibangun sebuah makna dalam suatu topik
tertentu.65
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan proses tanya jawab dengan
cara bertatap muka kepada informan, yaitu kepala sekolah dan guru, mengenai
usia dini.
65
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prateknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), h. 78-79
43
3. Dokumentasi
dengan meneliti catatan-catatan penting atau arsip yang sangat erat hubungannya
dengan obyek penelitian, baik berupa catatan. Teknik dokumentasi ini digunakan
untuk memperoleh data tentang peran kepala sekolah dalam peningkatan fasilitas
uraian dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah
diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif.
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi
tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari
data.
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014),
h. 252
44
1. Reduksi Data
yang diperoleh.
45
Data yang sudah diperoleh dari penelitian akan diuji keabsahannya terlebih
kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berada dalam
dengan penelitian.
TK Nur Annisa Banda Aceh merupakan sekolah swasta yang dikelola oleh
Yayasan yang bernama Nur Annisa, dulu TK ini bernama Perwis pada tahun
1976-2007 dan pada tahun 2008 berubah nama yang sekarang disebut TK Nur
Annisa Banda Aceh. TK Nur Annisa Banda Aceh merupakan sekolah dengan
akreditas B di Kota Banda Aceh, masa Pendidikan di TK Nur Annisa Banda Aceh
ditempuh dalam waktu dua tahun pelajaran, mulai dari Kelompok A sampai
dengan Kelompok B yang terletak di Jl. Taman Siswa No. 50 Kelurahan Merduati
Kota Banda Aceh. TK Nur Annisa Banda Aceh merupakan salah satu Lembaga
Pendidikan. Dari tahun ke tahun sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh telah
setiap tahun dan sudah banyak menghasilkan alumni-alumni dari Taman Kanak-
Kanak ini. Letak sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh bertepatan dengan Kantor
Keuchik Merduati dan lokasinya strategis aman dari jalan raya serta mudah
46
47
Hal lain yang berkenaan dengan kondisi TK Nur Annisa Banda Aceh
1. Indentitas Sekolah
d. NPSN : 69824786
e. Akreditasi :B
f. Kurikulum : K-13
g. Jenjang Pendidikan : TK
j. Desa/Kelurahan : Merduati
m. Provinsi : Aceh
67
Dokumentasi Laporan Bulanan TK Nur Annisa Banda Aceh
48
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
dan mandiri
c. Tujuan Sekolah
Karimah
Mandiri.68
3. Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana sekolah adalah salah satu hal yang terpenting dalam
menunjang proses belajar mengajar tanpa adanya sarana dan prasarana, maka akan
68
Dokumentasi dan Arsip TK Nur Annisa Banda Aceh
49
sangat sulit untuk melakukan proses belajar mengajar. Adapun sarana dan
prasarana yang terdapat di TK Nur Annisa Banda Aceh adalah sebagai berikut:
Meja 46 Baik
Boneka 15 bh Baik
Poster Angka 4 Baik
Poster Huruf ijaiyah dan abjad 4 Baik
Madding 1 Baik
*Sumber: Dokumentasi Laporan Bulanan TK Nur Annisa Banda
Aceh.69
TK Nur Annisa Banda Aceh sampai saat ini memiliki sebanyak 5 orang
Guru Honor 4
Guru PNS 1
Jumlah Total Guru 5
Aceh.70
69
Dokumentasi Laporan Bulanan TK Nur Annisa Banda Aceh
70
Dokumentasi Laporan Bulanan TK Nur Annisa Banda Aceh
51
1 Kelompok A-1 KB 9 4 13
TOTAL 27 19 46
B. Hasil Penelitian
terutama dalam hal penyediaan fasilitas pembelajaran yang diperlukan dan yang
tepat diterapkan kepada anak usia dini sehingga proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru dan siswa terlaksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan.
Kepala Sekolah juga sebagai seorang manajer pendidikan yang mengelola semua
pembelajaran anak usia dini. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dari observasi,
71
Dokumentasi Laporan Bulanan TK Nur Annisa Banda Aceh
52
Aceh
ajukan kepada kepala Sekolah yaitu “Kebijakan apa saja yang ibu terapkan dalam
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
72
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
53
hijaiyah”.73
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
sekolah yang telah dilakukan seperti setiap tahun menyambut tahun ajaran baru,
kepala sekolah selalu membeli fasilitas pembelajaran seperti APE untuk anak di
dalam kelas”.74
perencanaan ibu dalam peningkatan fasilitas pembelajaran yang efektif untuk anak
berikut:
Pertama kita harus melihat kebutuhan yang diperlukan oleh setiap kelas
dengan mengacu pada RPP, prosem, program tahunan yang telah dibuat
oleh para guru, karena setiap tahunnya anak yang masuk sekolah
memiliki perbedaan maka guru harus melihat dulu perkembangan,
kebutuhan dan kemampuan anak. Maka dari itu setiap guru diwajibkan
menggunakan fasilitas pembelajaran dan saya menyediakan fasilitas apa
saja yang diperlukan yang belum dapat terpenuhi sehingga guru dapat
menggunakan fasilitas pembelajaran sesuai dengan tema yang telah
disusun.75
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
73
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
74
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
75
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
54
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
ibu mengindentifikasi masalah dan apa saja langkah ibu dalam menentukan
fasilitas pembelajaran yang tepat untuk anak usia dini?” dari pertanyaan tersebut
Dengan cara guru membuat PTK (penelitian tindakan kelas) maka dari
situlah kita dapat mengetahui permasalahannya. Seperti guru telah
membuat program semester, dalam pelaksanaannya guru mencatat
kegiatan apa saja yang anak-anak lakukan dan dari situlah kita evaluasi
berapa orang anak yang tidak bisa, susah untuk dicapai pada anak usia 4
tahun maka semester depan kita merubah fasilitas pembelajaran tepat
digunakan oleh anak usia dini. Langkah yang saya lakukan yaitu
dengan melihat kebutuhan pada anak usia dini seperti dalam memilih
bahan mainan harus melihat bahan yang digunakan dipilih bahan-bahan
yang tidak berbahaya, kesesuaian mainan yang dipilih dengan tema
yang diberikan kepada anak usia dini, keawettan bahan yang dan dapat
digunakan secara kelompok.78
perencanaan yang dibuat oleh guru dan apa saja fasilitas pembelajaran yang tepat
76
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
77
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
78
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
55
Ada, perencanaan yang saya buat dengan melihat kebutuhan anak usia
dini di dalam kelas seperti membuat alat peraga yang digunakan
berdasarkan tema yang diajarkan dengan berpedoman pada program
harian, semester dan tahunan yang telah dibuat apakah cocok fasilitas
pembelajaran ini untuk anak usia 5 tahun dengan melihat
perkembangan anak setelah proses pembelajaran selesai. Jika tidak
sesuai maka harus diganti dengan fasilitas pembelajaran yang tepat
digunakan oleh anak usia dini dengan melihat fasilitas yang digunakan
aman dan tidak berbahaya digunakan oleh anak usia dini.79
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
pelaksanaan dari rencana yang telah ibu tetapkan?” dari pertanyaan tersebut
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
82
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
83
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
84
Hasil wawncara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
85
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
57
dini
program yang ibu terapkan dalam peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
penambahan puzzle, balok, agar semua anak dapat menggunakan puzzle secara
bergantian”.88
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
fasilitas pembelajaran kedepannya sesuai dengan minat dan kebutuhan anak usia
dini. Apa saja fasilitas pembelajarannya tepat digunakan oleh anak usia dini”.89
86
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
87
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
88
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
89
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
58
rancangan ibu untuk peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia dini?” dari
Setiap guru harus melakukan penilitian tindakan kelas yang dari situ
kita dapat mengetahui apa saja fasilitas pembelajaran yang cocok
diterapkan kedepannya. Fasilitas pembelajaran yang digunakan sesuai
dengan tema pembelajarannya. Seperti area agama sekolah
menyediakan iqra, sajadah, mukena, kain sarung, peci, buku do’a
sehari-hari, kelender hijiriyah,`dan mengenal malaikat dan nabi. Area
seni sekolah menyediakan alat musik angkung dan jenis-jenis warna
baju daerah. Area keluarga sekolah menyediakan poster keluarga. Dan
area permainan luar sekolah menyediakan ayunan, plosottan, jungkat-
jungkit, komedi putar. Semua perencanaan ini dengan menanyakan
kepada guru apa yang perlu ditingkatkan lagi fasilitas pembelajaran
dengan cara musyawarah.90
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
90
Hasil wawancara dengan kepala sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
91
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
92
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
59
fasilitas pembelajaran melalui dana sekolah dan sumbangan yang diberikan oleh
orang tua siswa. Ada juga sumbangan dari Yayasan seperti lahan yang diberikan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
tersebut peneliti mendapatkan jawaban sebagai berikut: “Mencatat apa saja yang
diperlukan anak dan guru dalam mengajar, selanjutnya menyampaikan apa saja
yang diperlukan kepada kepala sekolah dan setelah itu proses pengadaan melalui
pembelian. Dari dana sekolah dan sumbangan yang diberikan oleh orang tua”.94
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Dua dan dari pertanyaan
bahan sisa dan memanfaatkan lingkungan seperti membawa anak ke taman kota
dengan mengenalkan aneka ragam bunga dan tumbuhan yang ada disana”.95
Pertanyaan yang peneliti ajukan kepada kepala sekolah yaitu “Apa saja
fasilitas pembelajaran yang tepat diterapkan kepada anak usia dini?” dari
Fasilitas yang tepat digunakan anak seperti APE dalam maupun luar
seperti balok, boneka, poster huruf hijaiyah, puzzle, cat air, alat musik,
bola, tali, dan plastisin. Sedangkan alat permainan diluar yang harus
93
Hasil wawancara dengan Kepala sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
94
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
95
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
60
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Dua dan dari pertanyaan
yang telah dibeli di catat dulu sebelum pemakaian namun tidak semua alat
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Satu dan dari pertanyaan
96
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
97
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
98
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
99
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
61
dilakukan sesudah fasilitas tersedia misalnya rusak 1 kursi diganti 1 kursi dengan
melihat kondisi fasilitas pembelajaran apakah masih layak pakai atau tidak namun
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Dua dan dari pertanyaan
telah diberikan oleh kepala sekolah guru langsung mencatat fasilitas tersebut ke
dalam Adm guru. Tetapi tidak semua guru melakukannya sehingga kurang efektif
dalam mendata fasilitas yang tepat diterapkan untuk anak usia dini”.101
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru satu dan dari pertanyaan
100
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
101
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
102
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
62
kelompok hijau menarik garis, dan yang kuning meronce. Setelah itu
bergantian dengan kelompok lain. Setelah selesai pembelajaran guru
mengulang pembelajaran dengan bertanya jawab. Mengajak anak-anak
untuk merapikan permainan yang sudah digunakan namun tidak serapi
yang diharapkan nanti guru yang merapikan sendiri.103
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru dua dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Satu dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Dua dan dari pertanyaan
103
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
104
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
105
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
106
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
63
Setiap seminggu sekali harus dilap dengan kain basah agar abu-abu
yang lengket dapat menjadi lebih bersih. Penempatan fasilitas
pembelajaran TK biasanya disimpan di rak, lemari, maupun meja
panjang dengan memperhatikan kebersihan dan kerapian.107
Pertanyaan yang peneliti ajukan kepada kepala sekolah yaitu “Apa saja
diperbanyak agar anak dapat bermain secara bebas tanpa harus bergantian,
memperluas kelas yang kecil agar anak leluasa dalam menggunakan media atau
mainan dikelas”.108
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Satu dan dari pertanyaan
seperti pembelian satu set bola-bola. namun tidak terlaksanakan melihat kondisi
107
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
108
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
109
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
64
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Dua dan dari pertanyaan
Pertanyaan yang peneliti ajukan kepada kepala sekolah yaitu “Apa saja
berikut:
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Satu dan dari pertanyaan
Dana yang kurang dan sekarang kurangnya anak dalam ajaran baru.112
Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada guru Dua dan dari pertanyaan
pembelajaran anak usia dini di TK Nur Annisa Banda Aceh, penulis melakukan
110
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
111
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus
2020
112
Hasil wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7 Agustus 2020
113
Hasil wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 10 Agustus 2020
65
perubahan bagi lembaga dan bawahan yang dipimpinnya. Kepala sekolah sebagai
sekolah, baik potensi yang ada pada unsur manusianya maupun yang ada pada
baiknya agar tujuan sekolah dapat tercapai dengan sebaiknya. Dalam mengelola
sekolah kepala sekolah sangat berperan sebagai penggerak dan penentu arah
114
Hasil Observasi di TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7-10 Agustus 2020
67
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru maka peran
anak usia dini. Adapun kebijakan kepala sekolah dalam peningkatan fasilitas
pembelajaran anak usia dini di TK Nur Annisa Banda Aceh selama ini sudah
terlaksana namun masih belum maksimal. Kebijakan yang jelas akan memberikan
perencanaan yang diterapkan mendapat respon positif dari guru dan juga anak
Hal ini sesuai dengan teori Mulyasa dalam buku Manajemen PAUD yaitu :
pembelajaran anak usia dini. Menurut Novan Ardy Wiyani dalam bukunya
115
Mulyasa, Manajemen PAUD, ... , h.164
68
menyusun perencanaan pendidikan anak usia dini (PAUD) antara lain sebagai
berikut:
sekolah. Kebijakan yang jelas akan memberikan arahan kepada bawahan dalam
Perencanaan kepala sekolah merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh
sekolah sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang matang seperti tersedia atau
tersebut sesuai dengan teori akan tetapi terkadang penggunaan kebijakan dan
116
Novan Ardy Wiyani, Profesionalisasi Kepala PAUD, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2017), h. 149
117
Hasil Observasi di TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7-10 Agustus 2020
69
oleh tersedia atau tidaknya alat perlengkapan sekolah. Kualitas Pendidikan juga
penyediaan fasilitas pembelajaran. Anak usia dini berprinsip pada anak belajar
positif dari semua guru sebagai pemakai fasilitas pembelajaran dan sebagai salah
satu faktor pendukung utama dalam peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia
dini.118
program peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia dini yang meliputi beberapa
kegiatan diantaranya:
118
Hasil Observasi di TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7-10 Agustus 2020
70
Hal ini sesuai dengan teori Mulyasa dalam buku Manajemen PAUD.
sebagai berikut:
dari pembelajaran.
melihat jenis-jenis fasilitas yang tepat diterapkan kepada anak usia dini sesuai
119
E. Mulyasa, Manajemen PAUD…, h. 125-126
71
di TK Nur Annisa Banda Aceh dilakukan dengan melihat kebutuhan anak usia
pembelajaran yang siap pakai dan ada juga dalam bentuk alat dan bahan yang
belum siap. Sumber dana yang diperoleh di TK ini berasal dari dana sekolah dan
perencanaan tersebut maka akan ada tidak kesusaian yang diharapkan dengan
kenyataannya. Hal ini sesuai dengan teori Wina Sanjaya pengadaan fasilitas
3. Inventarisasi
Aceh dilakukan oleh guru dan kepala sekolah seperti: pencatatan dan penyusunan
atau TK kedalam satu daftar inventaris barang secara teratur. Pencatatan ini
dengan teori Sri Minarti dalam buku manajemen sekolah, inventarisasi adalah
120
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), h.129
72
semua kegiatan dalam mencatat dan menyusun daftar barang – barang/bahan yang
guru, anak dan kepala sekolah. Penggunaan fasilitas pembelajaran sesuai dengan
tema yang akan diajarkan kepada anak usia dini dan sesuai dengan RPP (Rencana
Pemilihan fasilitas pembelajaran juga sesuai dengan tema yang akan diajarkan dan
juga penggunaan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak usia
dini.
Hal ini sesuai dengan teori Mohamad Mustari dalam buku Manajemen Pendidikan
5. Pemeliharaan
fasilitas pembelajaran anak usia dini. Pemeliharan dilakukan setiap sebulan sekali
dirawat oleh guru kelas masing-masing dan permainan yang diluar setahun sekali
atau bisa jadi pada saat itu langsung digantikan dengan melihat kondisi dana.
Setiap minggu sekali guru harus membersihkan mainan dengan cara mengelap
dan juga penempatan fasilitas pembelajaran disimpan dirak, lemari dan lemari
tertutup. Hal ini sesuai dengan teori Anggani Sudono dalam buku Sumber Belajar
dan Alat Permainan. Pemeliharaan dengan cara meyediakan rak untuk meletakkan
ketersediaan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini
semangat belajar anak usia dini. Dengan adanya perencanaan kepala sekolah dapat
menentukan fasilitas pembelajaran yang diperlukan oleh anak usia dini, pendataan
atau inventarisasi dilakukan oleh guru dan kepala sekolah setelah barang atau
tema yang diajarkan dengan panduan RPP dan program yang telah ditentukan oleh
123
Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan, (Jakarta: Grasindo, 2006), h.
39
74
mengelap dan merapikan fasilitas yang telah dipakai dan menyimpannya di dalam
rak, lemari dan lemari tertutup. Semua fasilitas pembelajaran di TK Nur Annisa
dilakukan dengan cara kerja sama antara guru dan kepala sekolah dalam
tantangan kepala sekolah dalam peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia dini
perannya sebagai seorang manajer kepala sekolah banyak terdapat harapan yang
yaitu alat permainan didalam dan diluar diperbanyak sehingga anak dapat bermain
secara bebas tanpa harus bergantian, memperluas area permainan dan kelas
pembelajaran anak usia dini di TK Nur Annisa Banda Aceh selama ini sudah
terlaksana namun masih belum maksimal. Kebijakan yang jelas akan memberikan
perencanaan yang diterapkan mendapat respon positif dari guru dan juga anak
124
Hasil Observasi di TK Nur Annisa Banda Aceh tgl 7-10 Agustus 2020
75
dimana masih ada sebagian fasilitas pembelajaran sudah lengkap ada sebagian
fasilitas pembelajaran yang belum terpenuhi dengan kendala yang dihadapi kepala
sekolah ialah biaya yang besar dalam pengadaan fasilitas pembelajaran, perawatan
dengan biaya yang lumayan besar, kurangnya pemahaman orang tua terhadap
sekolah ini, dan dana yang diperolah hanya dari dana sekolah saja, keinginan anak
dan guru terhadap fasilitas pembelajaran yang lebih menarik dan banyak tidak
pembelajaran perlu ditingkatkan lagi seperti: alat permainan didalam dan diluar
diperbanyak sehingga anak dapat bermain secara bebas tanpa harus bergantian,
memperluas area permainan dan kelas sehingga anak dengan leluasa beraktivitas
keterbatasan dana yang dimiliki sekolah. Seorang kepala sekolah harus menyadari
bahwa keberhasilan sekolah sangat dipengaruhi oleh tersedia atau tidaknya alat
A. Kesimpulan
77
78
B. Saran
1. Bagi kepala sekolah diharapkan agar lebih menjalankan lagi perannya sebagai
2. Bagi guru diharapkan agar kedepan lebih bertanggung jawab lagi dalam
peran kepala sekolah dalam peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia dini
dan juga meneliti guru dan siswa untuk lebih melengkapi dan
Anggito, Albi & Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa
Barat: Jejak
Ardy Wiyani, Novan. (2017). Profesionalisasi Kepala PAUD. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. (2008). Manajemen Pendidikan.
Yogyakarta: Aditya Media.
Arikunto, Suharsimi. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.
Azyanti, Sri. (2018). Motivasi Kepala Sekolah. Pontianak: Yudha English Gallery
Bafadal, Ibrahim . (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Barnawi & M.Arifin. (2014). Manajemen Sarana & Prasrana Sekolah.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Djafri, Novianty. (2016). Manajemen kepemimpinan kepala sekolah. Yogyakarta:
Deepublish.
Djafri, Novianty. (2016). Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Yogyakarta: Deepublish
Engkoswara dan Aan Komariah. (2012). Administrasi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Fattah, Nanang. (2014). Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hasan, Maimunah. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini, cet. 10. Yogyakarta:
Diva Press.
Juni Priansa, Donni. (2017). Menjadi Kepala Sekolah dan Guru Profesional.
Bandung : Pustaka Setia.
Kompri. (2015). Manajemen Pendidikan 2. Bandung: Alfabeta.
Ma’mur Asmani, Jamal. (2012). Tips Sakti Membangun Organisasi Sekolah.
Yogyakarta: Diva Pres
Manulang, M. (2001). Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada,
University Press.
Mataputun, Yulius. (2018). Kepimimpinan Kepala Sekolah: Berbasis Kecerdasan
Intelektual, Emosional, dan Spiritual Terhadap Iklim Sekolah. Sidoarjo:
Uwais Inspirasi Indonesia.
Minarti, Sri. (2016). Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan
Secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Selolah Profesional dalam Konteks
Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
79
80
Lembar Observasi
dalam peningkatan fasilitas pembelajaran anak usia dini di TK Nur Annisa Banda
Aceh.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 4.3: Wawancara dengan Kepala Sekolah TK Nur Annisa Banda Aceh
93
Gambar 4.4: Wawancara dengan Guru Satu TK Nur Annisa Banda Aceh
Gambar 4.5: Wawancara dengan Guru Dua TK Nur Annisa Banda Aceh
94