KINERJA GURU
(Studi Kasus di MTS YASPINA Rempoa Tnggerang Selatan)
SKRIPSI
Disusun oleh:
Nama: Muhammad Rifqi Yansyah
NPM: 2017510098
Skripsi
2017510098
Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi Kasus di MTS
YASPINA Rempoa Tangerang Selatan)
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkan
Muhammadiyah Jakarta.
YASPINA Rempoa Jakarta Selatan dan Yuli Ambar Utami, S.Pd selaku waka
6. Kepada orang tua ibu Iyah (Almarhumah) dan ayah Satiri (Alm) tercinta yang
7. Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan ilmu
v
Semoga Allah SWT membala dengan sebaik-baiknya pembalasan kepada
pihak yang telah membantu penulis, baik secara moril maupun materil aamiin.
dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca. Dan penulis mohon maaf atas
segala kekurangan dalam penulisan ini dan semoga peneliti selanjutnya bisa lebih
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
vii
b. Kepala Sekolah .................................................................................................... 13
d. Kinerja .................................................................................................................. 30
viii
2. Bagan Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nur Asy Syafi’iyah (YASPINA)
3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Nur Asy Syafi’iyah (YASPINA) Tahun
a. Faktor Penghambat Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru .97
..............................................................................................................................104
a. Faktor Penghambat Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru .....
123
ix
b. Pendukung Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru .......... 126
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
x
BAB I
PENDAHULUAN
dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik, atau usaha mendidik yang
1
Zainal Abidin, “Filsafat Pendidikan Islam”, (Lampung: STAIN Jurai Siwo Metro,
2014), h. 47-48v
1
2
pendidikan seperti kepala sekolah, guru dan murid merupakan faktor yang
kelulusan, mutu pengajaran, bimbingan dan latihan dari guru, serta mutu
2
Hasbunallah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013),
h. 4
3
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), h 8.
4
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (jakarta: Kencana Prenda Media Grup,
2009), h. 131
5
Nana Syaodih dkk, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (konsep, prinsip
dan instrumen), (Bandung: Refika Aditama, 2006), h.
3
suatu hal yang sangat penting dalam komponen pembelajaran utama itu
adlaah guru.7
hasil yang dapat dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang
jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah
ditetapkan.8
6
Aan Hasanah, “Pengambangan Profesi Guru”, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h.39
7
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta; Bumi Aksara, 2001), h. 127
8
Sulistyorini, Hubun gan Antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim
Organisasi dengan Kinerja Guru, (Jakarta; Media Ilmu, 2001), h. 61
4
9
E. Mulyasa, Manajemen dan Kepempinan Kepala sekolah, (Jakarta; Bumi Askara,
2003).
10
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 40
5
Sejalan dengan firman Allah dalam surat An-Nahl (16) ayat 125,
yaitu:
diologis dengan bersedia bertukar pikiran melalui cara yang lebih baik
dan pendapat dari yang lainnya. Sikap seperti ini lah yang dilakukan Nabi
11
Departemen Agama RI, Al-Quran danTerjemahannya, (Bandung: Dipenogoro, 2014),
Cet. 7, h. 335
6
pendidikan forman dan non formal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan”.12
fungsiona; guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis
12
Tim penyusun, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional (Jakarta; Redaksi Sinar Grafik, 2008), h. 28
13
Wahyujosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekilah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 83
14
Tim Penyusun, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003,
(Jakarta: Sinar Grafik, 2003), h. 12
7
guru,
kinerjanya.
C. Permusan Masalah
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pendidikan.
2. Manfaat Praktisi
E. Sistematika Penulisan
penulisan.
waktu penelitian, latar penelitian, metode dan prosedur penelitian, data dan
sumber data, teknik dan prosedur pengumpulan data dan teknik analisis
dan konfirmabilitas.
Daftar Pustaka
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Upaya
pasti ada upaya atau tratment tertentu, hal ini dilakukan untuk
1
Indrawan WS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Jombang: Lintas Media), h. 568.
11
12
dikerjakan”.3
dilaksanakan.4
2
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta:Balai Pustaka, 1991), h.1131
3
Ibid.,h.1132
4
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Modern English
Press, 2005), h. 1187.
13
baik, sehingga tidak sampai terjadi keadaan yang tidak yang baik,
b. Kepala sekolah
pendidikan.6
5
Kholid Ummul, Definisi Kepala Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya 2016), h. 97
6
Rusuman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 10
14
pengawasan disekolah.
7
Abdullah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), h.
29-30
8
Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah Kiat Menjadi Pendidik yang Kompeten,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2006),h. 21
15
staff
guru.9
9
Herabudi, Administrasi dan sepervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009),
h.225
16
a) Kunjungan Kelas
yaitu:
b) Observasi Kelas
10
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah,
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 227-231
17
c) Percakapan pribadi
prajabatan.13
11
Indrawan WS, op.cit, h. 230.
12
UU RI No. 14, Tentang Guru dan Dosen, (Bandung: Citra Umbara, 2005), h. 2.
13
Nurfuadi, Profesionalisme Guru (Purwokerto: STAIN Press, 2012), h. 124-125.
19
a) Tugas Guru
14
Syafaruddin, dkk, ilmu Pendidikan Islam-Melejitkan Potensi Budaya Umum, (Jakarta:
Hijri Pustaka Utama, 2012), h. 54.
15
Jamil Siprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi
Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2016), h. 23
20
16
Hamka Abdul Aziz, Karakter Guru Profesional, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2012). h.
21
21
pendidik.
17
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Proposional (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,
2010), h. 128
18
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Dipenogoro, 2014),
Cet. 7
19
Udin Syaefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 36-
39.
22
dimana ia berada.
kependidikan.
b) Peran Guru
di sekolah.
20
Suparlan, Menjadi Guru Efektif, ( Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), h. 29
24
Penilai.21
pembelajaran.
kelompok.
21
Suparlan, Guru Sebagai Profesi, ( Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), h.37.
22
Mulyasa, E. Standar dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 18
25
manajemen pendidikan.
sehari-hari.
23
Ibid, h. 19
26
3) Kompetensi Guru
kompetensi sosial.24
a) Kompetensi Kepribadian
24
Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan Strategi Inovatif dan Kreatif dalam
Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012), h. 111.
27
harus mampu:
b) Kompetensi Pedagonik
hasil belajar.
kepentingan pembelajaran.
kualitas pembelajaran.25
c) Kompetensi profesional
25
Feralys Novauli, Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pada SMP
Negeri Dalam Kota Banda Aceh, Darussalam Banda Aceh: Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol.
3. No. 1, 2015, h. 49.
29
ditempuh.
secara kreatif.
d) Kompetensi Sosial
26
Sunhaji, Kualitas Sumber Daya Manusia-Kualifikasi. Kompetensi dan Sertifikasi Guru,
(Purwokerto: Jurnal Kependidikan, 2014), h. 150
30
dan masyarakat.
Republik Indonesia.
d. Kinerja
1) Pengertian Kinerja
27
Ibid
31
hasil pembelajaran.29
kompetensi guru.31
28
Sekretariat Negara RI, Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Sekratariat Negara RI: Jakarta, 2003), h. 15.
29
Sekretariat Negara RI, Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, (Sekratariat Negara RI: Jakarta, 2005), h. 10.
30
Sekretariat Negara RI, Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta),
2007, h. 2.
31
Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.
(Jakarta: Bumi aksara, 2007), h. 1.
32
2) Dimensi Kinerja
dari:32
pembelajaran tersebut.33
32
Sekretariat Negara RI, Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta,
2007), h. 3
33
E. Mulyasa, op.cit, h. 216.
33
34
Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h.
135.
35
pendidikan Islam.
rencana.35
maksimal.
35
Agus Maimun dan Agus Zaenul Fitri, Madrasah Unggulan Lembaga Pendidikan
Alternatis Di Era Kompetitif, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), h.122
37
36
Wahyudi, Kepemimpinan Kepela Sekola, (Alfabeta, bandung: 2009), h. 74
37
Sondang P Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, (jakarta; Cahaya Quran, 2006),
h. 418
38
dimilikinya.
38
Made Pidarta, Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT.
Gramedia, 2015), h. 69
39
keahliannya.
pengetahuan guru).
sekolah,
39
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Dipenogoro, 2014),
Cet. 7
40
Sondang P. Siagian. op.cit. h. 102
40
f) Kunjungan Kelas
g) Observasi Kelas
h) Percakapan pribadi
guru harus siap secara luwes kemungkinan alih fungsi atau alih
41
Udin Syaefudin Saud, op.cit, h. 36-39.
42
Abdus Salam Dz, Manajemen Insani dalam Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2014), h. 201.
43
43
Barnawi dan Mohammad Arifin, Instrumen Pembinaan, Peningkatan, dan Penilaian
Kinerja Guru Profesional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 13-14.
44
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teori Kinerja dan Pengukurannya (Jakarta:
Bumi Aksara, 2012), h. 68-72.
44
45
Nurfuadi, op.cit, h. 71-72.
46
Abdus Salam Dz, Op.Cit. h. 204.
45
guru
faktor penghambat dan pendukung dari kinerja guru. Faktor yang dapat
dapat meningkatkan kinerja dan menjadi motivasi bagi kinerja guru itu
1) Dorongan Bekerja.
47
Barnawi dan Mohammad Arifin, Op.Cit. h. 80.
48
E.Mulyasa, Op.Cit.,h. 227.
46
berjalan dengan lancer, tetapi jika dari guru itu sendiri tidak
lingkungan sekolah.
seorang guru untuk melakukan suatu hal yang diikuti oleh rasa
ada pada setiap guru dan minat itu hampir bisa dipastikan
kesejahteraan guru.
dengan siswa.
guru.
49
Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Bandung: Pustaka Bany
Quraisy, 2004), h. 10.
51
sebagainya.
penyampaian informasi.
1) Kemampuan.
2) Motivasi.
50
Mathis & J.H. Jackson, Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya
Manusia, Terjemahan Dian Angelia, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 68.
54
dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar
jawab.
ataupun pendukung jika tidak disadari oleh guru itu sendiri, dapat
penghambat.
56
yang telah dilakukan untuk mengatasinya dan hasil yang didapat. Hasil
antara disiplin dengan kinerja. Dengan disiplin yang baik maka kinerja
metode kualitatif.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Desember 2020.
58
59
yang dialami murni dari sudut pandang subjek daripada bercerita atas
tampak tegas atau jelas dan menggunakan beberapa sumber atau multi
Tangerang selatan.
1
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika, 2011), h. 17
2
Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013), h. 54
3
Suharimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT, Renita Cipta, 1993), cet, Ke-2,
h. 309
61
karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan berupa
Data yang diambil data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil
bersumber dari:
a. Data Primer
yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber aslinya. Dalam hal
dengan penelitian ini. Adapun yang menjadi data sumber primer dalam
Selatan.
62
b. Data Sekunder
bacaan, jurnal, skripsi yang berkaitan dengan judul dan penelitian dan
1. Studi Lapangan
a. Observasi
4
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2008),
h. 103
63
b. Wawancara
c. Studi Dokumen
ini.
64
2. Studi Kepustakaan
pengumpulan data sampai pada tahap penulisan laporan. Oleh sebab itu,
dua hal terpisah seperti yang lazim di lakukan para peneliti kualitatif. Hal
bersamaan.5
yang dilakukan melalui tiga cara, yaitu reduksi data, penyajian data dan
banyak, untuk itu maka perlu dicatat atau di rekam secara teliti dan
5
Arizzal, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), cet. Ke-11 h. 21.
65
pokoknya.
H. Validasi Data
1. Kredibilitas
6
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, An English-Indonesia Dictionary, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2015), h. 154.
66
2. Transferbilitas
sosial lain. Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami penelitian
3. Defenbilitas
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi-Mixed, Methods,
(Bandung: Alfabet, 2017), h. 370
8
Sugiyono, Ibid., h. 373
9
Sugiyono, Ibid., h. 374
67
4. Konfirmabilitas
10
Sugiyono, Ibid., h. 375
BAB IV
21.2.28.04.06.043.
Ibtidaiyah Nurul Islam yang berdiri sejak tahun 1965 berdiri di atas
1
Ibu Yuli Ambar Utami, S.Pd selaku waka Kesiswaan, wawancara pribadi pada hari Kamis 13
Desember 2020, pada pukul 10.06 WIB.
68
69
satu lokal aula. Dan dengan demikian jumlah lokal yang ada sudah 6
Jam’iyatul Husna.
70
Gambar 4.12
2
File Dokumen MTS YASPINA Rempoa
71
a. Visi
Berintelektualitas Tinggi”
b. Misi
kebangsaan,
keahlian,
ekstrak kulikuler,
c. Tujuan
belajar 9 tahun.
3
Ibid.
72
negaranya (Nasionalisme).
pelajaran.
tahun.
MTS YASPINA Rempoa Tangeran Selatan, dan ibu Yuli Ambar Utami,
sebuah strategi yang harus dilakukan oleh semua dari pihak bidang
kesepakatan bersama.
mengajar di sekolah.
berikut:
4
Moh.Husni thamrin S.Sos selaku kepala sekolah MTS YASPINA Rempoa Tengaran Selatan ,
wawancara pribadi pada hari Kamis 13 Desember 2020, pada pukul 10.06 WIB.
76
5
Ibid.
6
Ibu Yuli Ambar Utami, S.Pd selaku waka Kesiswaan, wawancara pribadi pada hari Kamis 13
Desember 2020, pada pukul 10.06 WIB.
77
yang di tugaskannya.
Guru
7
Ibid.
8
Ibid.
78
Guru
9
Ibid.
79
pendidik.
sekolah. Ini menjadi salah satu strategi atau usaha agar proses
dengan baik.
10
Ibid.
80
11
Moh.Husni thamrin S.Sos. Op.Cit
81
Kinerja Guru
sebagai berikut:
12
Ibid.
13
Yuli Ambar Utami, S.Pd. Op.Cit
83
disampaikan, yaitu:
menilaian masyarakat.
14
Moh.Husni Thamrin S.Sos. Op.Cit
84
atau Guru
15
Ibid.
16
Yuli Ambar Utami, S.Pd. Op.Cit
85
bentuk bimbingan.
17
Moh.Husni Thamrin S.Sos. Op.Cit
87
pendidik.
18
Ibid.
88
19
Ibid.
89
hal yang perlu dan sangat urgen dan harus dilakukan segera
20
Ibid.
21
Ibid.
90
dimulai.
22
Yuli Ambar Utami, S.Pd. Op.Cit
23
Ibid.
92
a) Tahap Pengajaran
24
Ibid.
94
25
Ibid.
95
yaitu:
26
Ibid.
27
Ibid.
96
siswa.
28
Ibid
97
pengetahuan, keterampilan.
Kinerja Guru
oleh bapak Moh. Thamrin. Selain itu, bapak Moh. Thamrin juga
29
Ibid.
30
Ibid.
99
dan memiliki peran serta tugas diluar sekolah. Hal ini sering
31
Ibid.
100
Rempoa, yaitu:
32
Ibid.
101
33
Moh.Husni Thamrin S.Sos. Op.Cit
102
yaitu:
wawancaranya, yaitu:
34
Ibid.
35
Yuli Ambar Utami, S.Pd. Op.Cit
103
menegaskan, yaitu:
dalam arti fisik, tempat kerja yang luas, bersih, sehat, dan
36
Ibid.
104
Kinerja Guru
Lingkungan Sekolah
baik pada kinerja guru tersebut. hal ini ditegaskan oleh bapak
37
Ibid.
38
Ibid.
106
seharusnya.
39
Ibid.
107
belajar mengajar.
Mutu Sekolah
40
Ibid.
108
lagi.
41
Ibid.
109
berikut:
42
Ibid.
110
mengajar.
pendidik.
43
Moh.Husni Thamrin S.Sos. Op.Cit
111
baik.
44
Ibid.
112
yang lain.
45
Ibid.
113
upaya yang telah dilakukan oleh bapak kepala sekolah. Adapun hasil
pendidik.
tersebut.
guru
Guru
Guru
seperti:
Pendidik
mengajar.
pendidik.
lain sebagainya.
berikut:
a) Tahap Pengajaran
YASPINA.
Kinerja Guru
yang profesional.
3) Kemampuan pembawaan
dimiliki.
Kinerja Guru
di Lingkungan Sekolah
sendiri.
seharusnya.
6) Evaluasi
solving.
BAB V
A. Kesimpulan
pendidik.
129
130
yang berbeda, hal ini dapat dikatakan bahwa MTS YASPINA masih
B. Saran
Guru;
pengajarannya.
Kepala Sekolah;